OLEH :
OLEH :
Segala Puji Syukur bagi Sang Kholik yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya yang telah dilimpahkan sebagai sumber kekuatan hati dan peneguhan
iman sampai akhirnya penulis dapat menyelesaikan Penyusunan Laporan Ujian Hasil
Pengamatan Kasus yang berjudul “Asuhan Keperawatan Pada Klien Ny.S dengan
Suspect Space Occupying Lession (S.O.L) di Ruang Rawat Inap Interne Wanita
RSUD DR.Achmad Mochtar Bukittinggi Tahun 2016” tanpa nikmat sehat yang
Muhammad SAW, semoga atas ijin ALLAH SWT penulis dan teman-teman
Aalamiin.
rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Amd.Kep Program Studi
bimbingan dan nasehat dari berbagai pihak dalam menyusun, membuat dan
menyelesaikan Laporan Ujian Hasil Pengamatan Kasus ini. Oleh karna itu, Penulis
memberi arahan, petunjuk dan bimbingan sehingga Karya Tulis Ilmiah dapat
2. Ibu Ns. Endra Amalia,M.Kep selaku Ketua Program Studi D III Keperawatan
memberikan izin untuk melakukan studi kasus ini, beserta staf yang telah
5. Bapak dan Ibu dosen pengajar D III Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu
6. Bapak dan Ibu dosen serta Staf Stikes Perintis Padang, yang telah banyak
7. Terkhusus kepada kedua orang tuaku tercinta dan seluruh keluarga atas jerih
payah, curahan kasih sayang, bantuan moril maupun material serta do’a yang
memberikan motivasi dan bantuan dalam bentuk apapun mulai saat pendidikan
jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan ilmu, waktu dan pengalaman yang
penulis miliki. Untuk itu penulis menerima kritik dan saran yang bersifat
Akhir kata Kepada ALLAH SWT jualah Penulis menyerahkan segalanya dan
berharap semoga Laporan Ujian Hasil Pengamatan Kasus ini bisa diterima dan dapat
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL
PERNYATAAN PERSETUJUAN
PERNYATAAN PENGUJI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... vi
DAFTAR TABEL........................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................... 1
1.2 Tujuan Penulisan
1.2.1 Tujuan Umum........................................................................... 3
1.2.2 Tujuan Khusus.......................................................................... 3
1.3 Manfaat Penulisan
1.3.1 Bagi Penulis.............................................................................. 4
1.3.2 Bagi Institusi Pendidikan.......................................................... 4
1.3.3 Bagi Institusi Rumah Sakit........................................................ 4
BAB II TINJAUAN TEORITIS
2.1 Konsep Dasar space occuying lession
2.2 Pengertian............................................................................................. 5
2.3 Anatomi Fisiologi................................................................................. 7
2.4 Etiologi................................................................................................. 8
2.5 Klasifikasi...................................................................................... 9
2.6 Manifestasi Klinis................................................................................. 10
2.7 Patofisiologi / WOC............................................................................. 12
2.8 Pemeriksaan Penunjang........................................................................ 15
2.9 Penatalaksanaan.................................................................................... 16
2.10Komplikasi........................................................................................... 17
2.11Asuhan Keperawatan Teoritis
2.11.1. Pengkajian............................................................................... 17
2.11.2. Diagnosa................................................................................. 23
2.11.3. Intervensi................................................................................ 24
2.11.4. Implementasi.......................................................................... 29
2.11.5. Evaluasi.................................................................................. 29
BAB III TINJAUAN KASUS
3.1 Asuhan Keperawatan
3.1.1 Pengkajian........................................................................ 30
3.1.2 Diagnosa Keperawatan……………………………........ 46
3.1.3 Intervensi………………………….………………........ 47
3.1.4 Catatan Perkembangan……………………………........ 50
BAB IV PEMBAHASAN
4.1. Pengkajian................................................................................... 58
4.2. Diagnosa Keperawatan................................................................ 59
4.3. Intervensi Keperawatan............................................................... 60
4.4. Implementasi Keperawatan......................................................... 62
4.5. Evaluasi....................................................................................... 64
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan.................................................................................. 66
5.2. Saran ........................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 2.1 Pembentukan cairan serebrospinal ................................................. 7
Gambar 2.2 Skema proses desak ruang ............................................................. 8
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 2.1.1 Rencana Askep.............................................................................. 24
Tabel 3.1 Analisa Data..................................................................................... 45
Tabel 3.2 Intervensi.......................................................................................... 47
Tabel 3.3 Catatan Perkembangan..................................................................... 50
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
neoplama, baik jinak maupun ganas, primer atau sekunder, dan masalah lain
tumor SOL intrakranial merupakan sekitar 9% dari seluruh tumor primer yang
terjadi pada manusia. Karena tumor-tumor ini berada pada sistem saraf pusat
maka tumor ini menjadi masalah kesehatan yang serius dan kompleks. Tumor-
tumor ini umumnya berasal dari bagian parenkim dan neuroepitel sistem saraf
hematoma, abses otak dan tumor otak. Morgagni pertama kali melaporkan tumor
perluasan infeksi sekitar otak, luka tembus trauma kepala dan kelainan
klinik tumor otak berupa tanda tanda infeksi yaitu demam, anoreksia, malaise,
kejang, nyeri kepala, peninggian intrakranial serta gejala neurologik fokal sesuai
lokasi abses. Terapi abses otak terdiri dari pemberian antibiotik dan pembedahan
Tumor otak merupakan penyebab sebagian besar dari SOL. Di Amerika di dapat
35.000 kasus baru dari tumor otak setiap tahun, sedang menurut Bertelone,
tumor primer susunan saraf pusat dijumpai 10% dari seluruh penyakit neurologi
di tahun 2016, meningkat 0,5 % dari tahun 2015. Di rumah sakit achmad
Dari penjelasan diatas, maka penulis tertarik untuk mengetahui lebih lanjut
Occupying Lession diruang rawat inap interne wanita RSAM Bukitinggi Tahun
2016
1.2. Tujuan Penulisan
di ruang rawat inap interne wanita RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi
Lession (SOL).
dengan space occupying lession (SOL) di ruang rawat inap RSUD Dr.
TINJAUAN TEORITIS
2.2 Pengertian
dapat menimbulkan lesi pada otak seperti kontusio serebri, hematoma, infark,
abses otak dan tumor intracranial karena cranium merupakan tempat yang
kaku dengan volume yang terfiksasi maka lesi-lesi ini akan meningkatkan
Akhirnya vena mengalami kompresi dan gangguan sirkulasi darah otak dan
Space Occupying Lesion (SOL) merupakan lesi yang meluas atau menempati
ruang dalam otak termasuk tumor, hematoma, dan abses. Suatulesi yang
malignasi, namun dalam keadaan patologi lain meliputi abses otak atau
infiltrasi dan kerusakan pada struktur organ yang penting seperti terjadinya
didefinisikan sebagai neoplasma, jinak atau ganas, primer atau sekunder, serta
Butt, 2005)
Menurut penulis Space Occupying Lession adalah Sebuah ruang lesi yang
terdapat pada bagian otak yang terjadi karena keganasan tetapi dapat juga
(Guyton, 2007)
Peningkatan tekanan intrakranial didefinisikan sebagai peningkatan tekanan
atau 4-15 mmHg. Ruang intrakranial adalah suatu ruangan baku yang terisi
penuh sesuai kapasitas nya dengan unsur yang tidak dapat di tekan. Otak
(1400 g), cairan serebrospinal (sekitar 75 ml). Peningkatan volume pada salah
satu dari ketiga unsur utama mengakibatkan desakan ruang yang di tempati
oleh unsur lain nya dan menaikan tekanan intrakranial (Price, 2005)
yang di akibat kan trauma kepala. Aneurisma intrakranial yang pecah dapat
kadar laktat cairan serebrospinal dan hal ini mengindikasi terjadinya suatu
2.4 Etiologi
salah satu dari factor penyebab timbulnya tumor otak. Trauma, infeksi, dan
toksin belum dapat dibuktikan sebagai penyebab timbulnya tumor otak tetapi
2. Faktor genetik
4. Virus tertentu
5. Defisiensi imunologi
Kategori T :
Kategori N :
Kategori M :
substansi otak.
derajat diferensiasi.
1. Lobus frontalis
3. Lobus parasentalis
4. Lobus oksipintalis
6. Lobus parietalis
penglihatan.
7. Ceribulum
2) Nyeri kepala berat pada pagi hari, makin bertambah bila batuk
membungkuk.
3) Kejang.
5) Perubahan kepribadian.
6) Gangguan memory.
2.7 Patofisiologi
klien. Gejala neurologik pada tumor otak biasanya dianggap disebabkan oleh
pada jaringan otak dan infiltrasi / inovasi langsung pada parenkim otak
Perubahan suplai darah akibat tekanan yang ditimbulkan tumor yang tumbuh
massa karena tumor akan mengambilkan ruang yang relatif dari ruang
tengkorak yang kaku. Tumor ganas menimbulkan odem dalam jaringan otak.
intrakranial akan membahayakan jiwa bila terjadi secara cepat akibat salah
oleh karena itu tidak berguna bila apabila tekanan intrakranial timbul cepat.
keinterior melalui insisura tentorial oleh massa dalam hemister otak. Herniasi
Idiopatik
Tumor otak
Aspirasi
MK: Resiko cidera
sekresi
Obs. Jln
nafas
Dispnea Bradikardi progresif,
Bradikardi hipertensi
progresif, Bicara
Bicaraterganggu,
terganggu, Hernialis
Hernialis
Henti nafas sitemik, gang. pernafasan
hipertensi sitemik, gang. afasia
afasia ulkus
ulkus
Perubahan
pernafasan
pola nafas
Ancaman
kematian
Ancaman Gang. Komunikasi Menisefalon
kematian verbal tekanan
MK: Kecemasan
Pandangan kabur, Gangguan
pendengaran kurang, kepala kesadaran
Mual, muntah, sakit
kurang aktifitas
A. Pemeriksaan diagnostik
menggunakan CT Scan
tumor
B. Pemeriksaan laboratorium
Eccher, 2004)
2. Monitor intake dan output cairan pasien. Batasi intake cairan sekitar
1.500 cc / hari.
4. Pasien dapat dibantu untuk alih posisi, batuk dan napas dalam setiap 2
jam.
5. Posisi kepala dapat ditinggikan 30 -35 derajat untuk meningkatkan aliran
6. Cek sesering mungkin balutan kepala dan drainage cairan yang keluar.
2.10. Komplikasi
1. Edema serebral.
3. Herniasi otak.
4. Hidrosefalus.
5. Kejang.
2.11.1. PENGKAJIAN
5. Riwayat keluarga yaitu pada migren dan nyeri kepala biasanya di dapatkan
6. Pemeriksaa fisik
1) Makan
duanya.
2) Minum
apakah ada perubahan (lebih banyak minum atau lebih sedikit dari
biasanya).
RS.
5) Rasa Nyaman
6) Kebersihan Diri
7) Rasa Aman
yang diberikan kepadanya, dan apakah pasien merasa lebih aman saat
9) Pengetahuan
10) Rekreasi
senangi.
11) Spiritual
ataupun sebaliknya.
7. Pemeriksaan neurologis
yang sederhana.
b) Saraf Kranial
Abdusen)
Pada gerakan bola mata diperiksa enam lapang pandang (enam posisi
dengan bolamatanya
peniti di ketiga area wajah tadi dan minta membedakan benda tajam
dan tumpul.
c) Fungsi Motorik
d) Fungsi Sensorik
bagian tubuh klien dan dapat berupa sentuhan ringan seperti kapas,
e) Fungsi Refleks
quadriceps.
sekelilingnya.
- Apatis yaitu keadaan kesadaran yang segan untuk berhubungan
- Stupor (soporo koma), yaitu keadaan seperti tertidur lelap, tetapi ada
peningkatan TIK
2.11.5. Evaluasi
dan planning ). Dalam evaluasi ini dapat ditentukan sejauh mana keberhasilan
TINJAUAN KASUS
3.1.1 Pengkajian
I. Identitas Klien
Agama : Islam
Pekerjaan : Siswi
Pendidikan : SMA
Penanggung Jawab
Nama : Ny.R
Umur : 38 th
Pekerjaan : IRT
II. Alasan Masuk
Klien masuk IGD RSAM Bukittinggi pada tanggal 15 Juni 2016 jam
06.00 WIB dengan keluhan kejang, pandangan kabur, mual (-) muntah
Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 22 Juni 2016 jam 09.30 WIB
sama sekitar 9 hari yang lalu tahun 2016 di ruangan THT dengan
keluhan teliga berair , pandangan kabur, dan klien tidak ada riwayat
Genogram :
Klien dengan
space
occupying
lession (SOL)
16 tahun
Ket :
: Meninggal
: Perempuan
: Laki-Laki
: Tinggal serumah
: Klien
Kesadaran: Composmentis
GCS : E4 M6 V5 = 15
Tanda Vital
1. Kepala
- Rambut
- Mata
- Hidung
Simetris kiri dan kanan, tidak ada polip, tidak ada seckret, tidak ada
Mukosa bibir kering, tidak terdapat sariawan, tidak memakai gigi palsu,
- Telinga
2. Leher
Simetris kiri dan kanan, tidak tampak pembembesaran vena jugularis dan
- Paru-paru
- Jantung
4. Abdomen
I : Simetris kiri dan kanan, bentuk perut datar, warna kulit sawo matang,
P : Tympani
5. Punggung
Simetris, tidak ada pembengkakan pada punggung dan tidak ada bekas
6. Ekstremitas
Atas
Kekuatan Otot
5555 5555
5555 5555
7. Genitalia
Klien tidak terpasang kateter, dan tidak ada kelainan pada genetalia
8. Integumen
Warna kulit sawo matang, turgor kulit baik, kapila refil 2 detik, tidak
9. Reflek
Bisep : +/-
Trisep : +/-
Patela : +/-
10. Nervus
a. N I (Nerfus olfaktorius)
b. N II (Nerfus Opticus)
Klien bisa melihat dengan jelas, Reflek pupil terhadap cahaya normal
aktif (mampu melihat keatas, miring kiri dan kanan atas dan
Klien ada respon saat ada nya sentuhan , contoh: dapat merasakan
terdapat respon.
e. N.VII (Fasialis)
f. N.VIII ( Vestibulotoklear/Auditorius)
Klien bicara dengan jelas dan bisa di mengerti, klien dapat menelan
dengan baik.
h. N.XI(Acsesorius)
i. N.XII(Hipoglosus)
1. Ukuran otot
2. Tonus otot
5555 5555
5555 5555
klien berdiri dengan postur tubuh normal, tegap dan lurus, berjalan
dengan normal tidak tremor, klien berjalan dengan menapak kan kedua
Pasien merespon terhadap rangsahan sentuhan, suara, suhu dan rasa sakit.
V. DATA BIOLOGIS
Keluarga klien mengatakan klien tidak ada memiliki alergi terhadap obat-
penyakitnya.
X. Data Penunjang
Hasil Laboratorium
18/06-2016
Nilai Normal
LYMPH% : 12,7% 20 – 40 %
Tgl 11-5-2016
Hasil : dalam sediaan apus FNAB nodul regio coli dextra ukuran 2x1 cm,
epithelioid, histiosit.
Oral
Efek samping : Sejauh ini, asam folat adalah vitamin yang larut dalam
air, jumlah berlebih sering flush dengan urin dan tinja. Namun,
waktu yang lama. Beberapa efek samping yang umum dari asam folat
mual, Kelelahan, Sulit tidur atau insomnia, Ruam pada kulit, Mati rasa
Infus
- RL 20 tts/menit
tempat penyuntikan.
Namun obat ini sebaiknya digunakan bila suhu tubuh sudah benar-
Efek samping : menimbulkan rasa mual dan bisa muntah, nyeri pada
aktivitas berat, mood buruk atau uring-uringan, mudah cemas dan sulit
a. Data Subjektif
sakit yang
Keramas
b. Data Objektif
- Kekuata otot
5555 5555
5555 5555
- Klien tampak lemah dan lesu
- Kesadaran Composmetis
- Suhu : 36,3oc
- Pernapasan : 20x/m
- Nadi : 80x/m
- TD : 110/70 mmHg
- Infus RL 20 tts/i
DO :
- Klien tampak mengeluh sakit
kepala
- Mukosa bibir klien kering
- Klien tampak lemah dan lesu
- Skala nyeri 4 frekwensi 1 kali ±
5 menit
- Kesadaran Composmetis
- Suhu : 36,3oc
- Pernapasan : 20x/m
- Nadi : 80x/m
- TD : 110/70 mmHg
- Infus PCT
2. DS : Cemas Kurangnya
- Keluarga klien mengatakan pengetahuan
cemas dan takut dg keadaan
anak nya
- Keluarga klien mengatakan
tidak tau dg kondisi anak nya
DO :
- Klien tampak lesu
- Klien tampak susah tidur
- Klien banyak bertanya tentang
penyakit anak nya
DO :
- Rambut klien tampak kotor
- Klien tampak mengaruk
kepalanya
DO:
- Aktifitas klien tampak di bantu
keluarga
- Klien tampak hanya berbaring di
tempat tidur
- Klien hanya berjalan bila hanya
ke kamar kecil
2. Rabu / Cemas berhubungan dengan Setelah dilakukan asuhan selama 3x24 jam Anxiety Reduction (penurunan
22 Juni 2016 kurangnya pengetahuan kecemasan teratasi dgn kriteria hasil: kecemasan)
- Klien mampu mengidentifikasi dan - Jelaskan semua prosedur
mengungkapkan gejala cemas dan apa yang dirasakan
- Mengidentifikasi, mengungkapkan selama prosedur
dan menunjukkan tehnik untuk - Temani pasien untuk
mengontol cemas memberikan keamanan
- Vital sign dalam batas normal dan mengurangi takut
- Postur tubuh, ekspresi wajah, - Berikan informasi faktual
bahasa tubuh dan tingkat aktivitas mengenai diagnosis,
menunjukkan berkurangnya tindakan prognosis
kecemasan - Libatkan keluarga untuk
mendampingi klien
- Instruksikan pada pasien
untuk menggunakan
tehnik relaksasi
- Dorong pasien untuk
mengungkapkan
perasaan, ketakutan,
persepsi
3. Rabu / Defisit perawatan diri Setelah dilakukan tindakan keperawatan Self Care assistane : ADLs
22 Juni 2016 berhubungan dengan selama 3x24 jam Defisit perawatan diri - Monitor kemempuan
kurangnya motivasi teratasi dengan kriteria hasil: klien untuk perawatan diri
- Klien terbebas dari bau badan yang mandiri.
- Menyatakan kenyamanan terhadap - Monitor kebutuhan klien
kemampuan untuk melakukan untuk alat-alat bantu
ADLs untuk kebersihan diri,
- Dapat melakukan ADLS dengan berpakaian, berhias,
bantuan toileting dan makan.
- Dorong klien untuk
melakukan aktivitas
sehari-hari yang normal
sesuai kemampuan yang
dimiliki.
- Dorong untuk melakukan
secara mandiri, tapi beri
bantuan ketika klien tidak
mampu melakukannya.
- Ajarkan keluarga untuk
mendorong kemandirian,
untuk memberikan
bantuan hanya jika pasien
tidak mampu untuk
melakukannya.
- Berikan aktivitas rutin
sehari- hari sesuai
kemampuan.
4 Rabu / Intoleransi aktifitas Setelah dilakukan tindakan keperawatan - Observasi adanya
22 Juni 2016 berhubungan dengan selama 3x24 jam intoleransi pasien teratasi pembatasan klien dalam
kelemahan dengan kriteria hasil: melakukan aktivitas
- Berpartisipasi dalam aktivitas fisik - Monitor nutrisi dan
tanpa disertai peningkatan tekanan sumber energi yang
darah, nadi dan RR adekuat
- Mampu melakukan aktivitas sehari - Monitor pola tidur dan
hari (ADLs) secaramandiri lamanya tidur/istirahat
- Keseimbangan aktivitas dan pasien
istirahat - Kolaborasikan dengan
Tenaga Rehabilitasi
Medik dalam
merencanakan progran
terapi yang tepat.
- Bantu klien untuk
mengidentifikasi aktivitas
yang mampu dilakukan
- Bantu pasien/keluarga
untuk mengidentifikasi
kekurangan dalam
beraktivitas
3.1.4 Catatan Perkembangan
Hari /
No Dx Jam Implementasi Jam Evaluasi Paraf
Tanggal
1. Rabu / 1 10.00 - Memonitor kepuasan pasien terhadap 10.00 S:
22/6/2016 manajemen nyeri - Keluarga klien mengatakan
- Meningkatkan istirahat dan tidur yang kepala klien masih terasa sakit
adekuat - Klien hanya istirahat di tempat
- Mengelola anti analgetik : Asam folat tidur selama 3 jam
1x1tab, Phenitoin Cap 2x1tab - Keluarga klien mengatakan
- Menjelaskan pada pasien penyebab pendengaran klien masih
11.00 nyeri kurang baik
- Melakukan tehnik nonfarmakologis
(relaksasi, masase punggung) O:
- Klien tampak mengeluh sakit
kepala
- Mukosa bibir klien kering
- Klien tampak lemah dan lesu
- Skala nyeri 4 frekwensi 1 kali ±
5 menit
- Kesadaran Composmetis
- Suhu : 36,3oc
- Pernapasan : 20x/m
- Nadi : 80x/m
- TD : 110/70 mmHg
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi 1,2,3,4,5 dilanjutkan
2. Rabu / 2 11.00 - Menjelaskan semua prosedur dan apa 11.00 S:
22/6/2016 yang dirasakan selama prosedur - Keluarga klien mengatakan
- Menemani pasien untuk memberikan masih cemas dan takut dg
keamanan dan mengurangi takut keadaan anak nya
- Memberikan informasi faktual - Keluarga klien mengatakan
mengenai diagnosis, tindakan masih tidak tau dg kondisi anak
prognosis nya
- Melibatkan keluarga untuk
mendampingi klien O:
- Menginstruksikan pada pasien untuk - Klien tampak lesu
12.00 menggunakan tehnik relaksasi - Klien tampak susah tidur
- Mendorong pasien untuk - Klien banyak bertanya tentang
mengungkapkan perasaan, ketakutan, penyakit anak nya
persepsi A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi 1,2,3,4,5,6 dilanjutkan
Hari /
No Dx Jam Implementasi Jam Evaluasi Paraf
Tanggal
1. Jum’at / 1 08.00 - Memonitor kepuasan pasien terhadap 08.00 S:
24/6/2016 manajemen nyeri - Keluarga klien mengatakan
- Meningkatkan istirahat dan tidur yang kepala klien sudah tidak terasa
adekuat sakit
- Mengelola anti analgetik : Asam folat - Kel mengatakan klien hanya
1x1tab, Phenitoin Cap 2x1tab istirahat di tempat tidur
08.30 - Menjelaskan pada pasien penyebab - Keluarga klien mengatakan
nyeri pendengaran klien masih
- Melakukan tehnik nonfarmakologis kurang baik
(relaksasi, masase punggung) O:
- Klien tampak istirahat
- Mukosa bibir klien tampak
lembab
- Skala nyeri 0
- Kesadaran Composmetis
- Suhu : 36,0oc
- Pernapasan : 18x/m
- Nadi : 83x/m
- TD : 120/70 mmHg
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi 1,3,4 dilanjutkan
PEMBAHASAN
Selama penulis melakukan asuhan keperawatan pada klien Ny.S Dengan Space
tanggal 22 - 24 Juni 2016. Beberapa hal yang perlu dibahas dan diperhatikan dalam
Occupying Lession sesuai dengan teori-teori yang ada. Untuk melihat lebih jelas
asuhan keperawatan yang diberikan dan sejauh mana keberhasilan yang dicapai akan
4.1. Pengkajian
Pada keluhan utama dalam tinjauan teoritis dengan tinjauan kasus tidak ada
pasien TTV, TD : 120/70, Suhu : 36,0oc, Pernafasan : 18x/i, Nadi : 83x/i dan
tidak ada anggota gerak mengalami hemiparises dan pasien tidak lagi
mengalami kelelahan.
4.1.3. Riwayat kesehatan dahulu
Pada tinjauan kasus saat dilakukan pengkajian pada keluarga klien, keluarga
ditemukan data di keluarga yang menderita penyakit yang sama seperti klien.
hambatan, tidak semua pemeriksaan fisik pada klien dapat dilakukan, namun
dalam pemeriksaan fisik pada teoritis dan tinjauan kasus tidak terdapat
2. Resiko cidera
5. Kecemasan
Sedangkan pada tinjauan kasus hanya ditemukan 4 diagnosa keperawatan,
1. Nyeri
2. Kecemasan
4. Intoleransi aktifitas
Dari 4 diagnosa diatas, ada 2 diagnosa yang tidak terdapat dalam teori yaitu
tidak pernah keramas dan Keluarga klien mengatakan kepala klien banyak
kutu.
tidur.
prioritas masalah yang ditemukan, tidak semua rencana tindakan pada teori
dapat ditegakkan pada tinjauan kasus karena rencana tindakan pada tinjauan
dilakukan.
a. Untuk diagnosa pertama
tidur yang adekuat, Kelola anti analgetik, Jelaskan pada pasien penyebab
kondisi klien.
diri yang mandiri, Monitor kebutuhan klien untuk alat-alat bantu untuk
yang dimiliki, Dorong untuk melakukan secara mandiri, tapi beri bantuan
nutrisi dan sumber energi yang adekuat, Monitor pola tidur dan lamanya
rencana tersebut dalam bentuk nyata, sebelum diterapkan pada klien terlebih
dahulu melakukan pendekatan pada klien dan keluarga klien agar tindakan
yang akan diberikan dapat disetujui klien dan keluarga klien, sehingga
dihadapi klien.
punggung)
b. Untuk diagnosa kedua
nutrisi dan sumber energi yang adekuat, Monitor pola tidur dan lamanya
tindakan keperawatan.
asuhan keperawatan
4.5. Evaluasi
Dari 4 diagnosa keperawatan yang penulis tegakkan sesuai dengan apa yang
waktu yang singkat oleh karena itu diharapkan kepada perawat dan tenaga
memerlukan adanya kerja sama antara penulis dengan klien, perawat, dokter,
ke 3 adalah Keluarga klien mengatakan kepala klien sudah tidak sakit lagi
PENUTUP
5.1. KESIMPULAN
1. Tumor otak adalah lesi intrakranial yang menempati ruang dalam tulang
maligna Tumor otak dapat terjadi pada beberapa struktur area otak dan
2. Tanda dan gejala dari SOL itu sendiri yaitu gangguan kepribadian ringan,
ketempat lain.
implantasi radioisotop.
dan intervensi pada klien ternyata sesuai dengan teori yang ada, yang
keperawatan.
5.2. SARAN
lession
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Akhyar(2010).SOL Intracranial BABIIhttp://www.academia.edu/9672540/SOL_intra
kranial_BAB-II
Ejaz butt (2005). Keperawatan neurologi. Diakses tanggal 15 Oktober 2005. Online
Muttaqin, Arif. (2008). Buku Ajar Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem
Price (2005). Patofisiologi; konsep klinik proses- proses penyakit. (Ed. 4). Jakarta:
EGC
EGC.
Disusun oleh
( ) ( )
NYERI
Waktu : 30 menit
A. Latar belakang
Banyak masalah kesehatan yang dihadapai saat ini, bahkan rasa sakit yang kadang
dianggap biasa yaitu seperti sakit kepala. Sakit kepala tentu sangat tidak enak dan
menyiksa. Semua orang pernah mengalaminya, bisa karena tegang, trauma,
kurang tidur, polusi, sakit gigi, dan sebab lainnya. Jika masih tergolong sakit
kepala biasa, dapat diobati dengan obat sakit kepala. Namun, disaat mengalami
sakit kepala sebelah atau migrain, tentu akan berbeda pula cara penanganannya.
Migrain atau sering juga disebut sakit kepala atau pusing sebelah adalah nyeri
kepala berdenyut yang kerap kali disertai mual, muntah. Sakit kepala ini paling
sering hanya mengenai satu sisi kepala saja, kadang-kadang berpindah ke sisi
sebelahnya, tetapi dapat mengenai kedua sisi kepala sekaligus. Namun kejadian
ini sangat jarang Serangan sakit kepala migrain terasa lebih menyiksa dan
terkadang datang tiba-tiba. Penderita sakit kepala akan merasakan nyeri dan
berdenyut seperti dipukuli dan ditarik-tarik dan biasanya disertai
dengan gangguan saluran cerna seperti mual dan muntah. Penderita cenderung
menjadi lebih sensitif terhadap cahaya, suara dan bau-bauan. Sakit kepala sebelah
ini banyak diderita oleh wanita, namun tidak terkecuali pria. Hal ini dapat
disebabkan oleh berbagai faktor yang mempengaruhinya, antara lain adalah stres,
cemas, kurang tidur, tidak teratur makan, perubahan suhu dan lain sebagainya.
B. Tujuan
1. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah di berikan penyuluhan orang tua pasien mampu memahami tentang
management nyeri
Hari : Kamis
Tanggal : 23 juni 2016
Waktu : 30 menit
Tempat : RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi
b. Presenter
Menjelaskan penjelasan / penyuluhan mengenai nyeri
c. Observer
Mengamati proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir
d. Fasilitator
Memotivasi peserta untuk berperan aktif dalam jalannya penyuluhan
Membantu dalam menanggapi pertanyaan dari peserta
e. Setting tempat
White board
meja
Keterangan :
: Fasilitator : : Audiens
: Moderator : Presenter
: Observer
Kegiatan penyuluhan
N Waktu Kegiatan
Penyuluh (Mahasiswa) Klien
o
1 Pembukaan (2 menit) Mengucapkan salam Menjawab
Memperkenalkan salam
diri Mendengarka
Menjelaskan maksud n
dan tujuan Menyimak
Kontrak waktu Bertanya
Materi penyuluhan
A. Pengertian
Nyeri adalah sensasi apapun yang menyakitkan tubuh yang dikatakan oleh
individu yang mengalaminya, yang ada kapanpun individu mengatakannya atau
nyeri adalah perasaan spesifik seseorang yang diinformasikan oleh mekanisme
pertahanan organisasi tubuh terhadap suatu lesi (kerusakan jaringan)
B. Penyebab
Adanya gangguan jaringan tubuh sehingga jaringan tubuh tidak bisa berfungsi
secara normal. Seperti : cedera, keseleo
C. Macam-macam nyeri
1) Nyeri akut
Nyeri akut dapat didefinisikan sebagai nyeri yang disebabkan karena suatu
cidera, proses penyakit atau fungsi abnormal otot dan visera.
2) Nyeri kronik
Nyeri kronis didefinisikan sebagai nyeri yang menetap melebihi rentang
waktu suatu proses akut atau melebihi kurun waktu normal tercapainya suatu
penyembuhan; periodenya dapat bervariasi dari 1 hingga 6 bulan.
D. Pengobatan
Pada prinsipnya, rasa nyeri bisa diobati dengan tiga cara yaitu:
a) Menghilangkan Penyebab Nyeri
Nyeri akibat infeksi atau bakteri dapat dihilangkan dengan mengobati atau
melenyapkan faktor penyebabnya, yakni dengan pemberian obat guna
membunuh kuman/bakteri.
E. Cara menghilangkan
Memandangi foto
Kebiasaan menyimpan foto di dalam dompet bisa berguna saat hendak
menjalani pemeriksaan yang menyakitkan misalnya mammogram. Saat
memandangi foto orang terkasih, seseorang terutama wanita akan merasakan
sakit yang lebih sedikit dibandingkan hanya memandangi perangkat
laboratorium dan wajah-wajah orang asing.
Mengkhayal
Bebaskan fantasi dengan mengkhayal apa saja, maka nyeri akut akan
berkurang. Dalam sebuah studi di University of Wisconsin, khayalan seksual
atau tentang sesuatu yang seksi paling efektif meningkatkan toleransi terhadap
nyeri dibandingkan khayalan tentang topik lain. Fantasi seksual tidak hanya
mengalihkan perhatian dari rasa nyeri. Hamid Hekmat PhD, ilmuwan yang
melakukan studi tersebut mengungkap bahwa khayalan semacam itu juga dapat
mengurangi rasa gelisah selama pemeriksaan.
Bernapas pelan dan dalam
Cara mudah untuk mengatasi nyeri akut seperti saat disuntik adalah dengan
melakukan pernapasan ala yoga, yakni pernapasan yang pelan dan dalam. Cara
ini cukup efektif bahkan untuk nyeri yang lebih berat, seperti yang sering
dilakukan para wanita saat melahirkan.
Meditasi setiap hari
Agar efektif, cara ini harus dilakukan secara rutin misalnya setiap hari
menjelang tidur. Menurut penelitian di Kanada, seseorang yang rutin
bermeditasi memiliki area cortex yang lebih tebal di otak sehingga sensitivitas
terhadap nyeri berkurang. Tidak perlu berbulan-bulan, efeknya sudah bisa
dirasakan dengan melakukannya secara rutin selama beberapa hari.
Menghirup aroma apel hijau
Sakit kepala maupun migrain bisa diredakan dengan cara mengunyah apel
hijau, atau menyalakan terapi aroma dengan bau yang serupa. Menurut studi
yang dilakukan Smeel&Taste, aroma tersebut bisa mengurangi kontraksi di
otot kepala dan leher sehingga bisa meredakan sakit kepala. Studi sebelumnya
membuktikan, aroma apel hijau juga meredakan rasa gelisah.
Percaya diri
Saat hendak mencabut gigi atau menerima suntikan, katakan pada diri sendiri
bahwa prosedur itu tidak akan menyakitkan. Apabila ternyata memang sakit,
yakinkan diri sendiri bahwa sakitnya hanya sebentar. Alihkan perhatian apabila
melihat pasien sebelumnya tampak kesakitan, atau anggap saja orang itu
berlebihan. Cara ini sangat efektif, dan telah dibuktikan dalam penelitian
Robert C. Coghill, PhD. dari Wake Forest University.
Bergaul dengan sahabat
Nyeri yang persisten atau menetap seperti nyeri punggung tidak bisa diatasi
hanya dengan obat. Terapi penunjang dibutuhkan untuk membantu meredakan,
salah satunya bergaul dengan sahabat. Menurut sebuah penelitian di Spanyol,
semakin aktif seseorang dalam bergaul, semakin mudah baginya untuk
mengatasi gejala nyeri punggung.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber/Refrensi :
http://perawattegal.wordpress.com/2009/08/29/manajemen-nyeri-akut-dan-nyeri-
refrakter/
http://andaners.wordpress.com/2010/11/24/manajemen-nyeri-disertai-tips-mengatasi-
nyeri/
http://kesehatan.myhendra.web.id/2010/06/mengurangi-nyeri.html
13103084015384
Pengobatannya
D III
KEPERAWATAN
STIKES PERINTIS
SUMBAR
T.A 2015/2016
Memandangi foto
Mengkhayal Amelia Mifta
Ulrahma
Bernapas pelan dan dalam
Meditasi setiap hari
Menghirup aroma apel hijau
Percaya diri
Skala Nyeri / Pain Scale
Penyebabnya
Et Penyebab Nyeri
I. Identitas Penulis
III. Pendidikan
TK : 2000 - 2001