Oleh :
KELOMPOK 4F
Oleh :
KELOMPOK 4F
NIM : 1930090
Ketua Kelompok
CI Institusi Pendidikan
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kasus yang berjudul
“Asuhan Keperawatan Maternitas Pada Ny. S Dengan Diagnosa Medis Ca Serviks
di Ruang F2 RSPAL Dr. Ramelan Surabaya” dengan tepat waktu.
Laporan kasus ini disusun untuk melengkapi tugas Studi Prodi Ners Stase
Keperawatan Maternitas. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada CI
lahan dan CI institusi yang sudah membantu dalam proses penyusunan laporan
kasus ini.
Kelompok 4F
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................iii
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.4 Manfaat......................................................................................................5
2.8.1 Pengkajian................................................................................................18
3.1 Pengkajian................................................................................................24
BAB 4 PENUTUP
4.1. Kesimpulan..............................................................................................36
4.2. Saran........................................................................................................36
terdeteksi dini, sehingga terhindar dari berbagai penyakit yang tergolong berat.
merupakan suatu penyakit dimana sel-sel tubuh yang normal berubah menjadi
jaringan sekitarnya; organ dekat maupun organ yang jauh, kanker stadium satu
biasa disebut dengan stadium awal, stadium dua biasa disebut stadium menengah
dan stadium tiga serta empat yang biasa disebut dengan stadium lanjutan
(Damayanti, 2015).
Satu diantara jenis kanker yang menyerang wanita adalah kanker serviks.
Kanker serviks merupakan kanker yang menyerang area serviks atau leher rahim,
yaitu area bawah pada rahim yang menghubungkan rahim dan vagina (Rozi,
2013). Kanker leher rahim atau kanker serviks (cervical cancer merupakan
kanker yang terjadi pada serviks uterus, suatu daerah pada organ reproduksi
wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim
Papillomavirus) yang berada di dalam tubuh manusia. Diketahui bahwa DNA HPV
dapat ditemukan pada 99% kasus kanker serviks di seluruh dunia (Arum, 2015).
Kejadian kanker serviks dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain faktor sosio
demografi yang meliputi usia, status sosial ekonomi, dan faktor aktivitas seksual yang
meliputi usia pertama kali melakukan hubungan seksual, pasangan seksual yang
kanker serviks, trauma kronis pada serviks, penggunaan pembalut dan pantyliner,
tersebut ada yang bisa dimodifikasi dan faktor yang tidak bisa dimodifikasi
(Kemenkes, 2015).
dicegah dan diobati, Wanita Usia Subur dapat mendeteksi kanker serviks
Perubahan sel-sel abnormal menjadi sel sel kanker yang membutuhkan waktu
menjadi sel kanker. Sehingga perempuan akan terhindar dari penyakit ganas yang
Kanker serviks adalah kanker paling sering terjadi pada wanita dengan
perkiraan 570.000 kasus baru pada tahun 2018 dan mewakili 6,6% dari semua
kanker pada wanita. Sekitar 90% kematian akibat kanker serviks terjadi di negara-
negara berpenghasilan rendah dan menengah. Tingkat kematian yang tinggi dari
yang mencakup pencegahan, diagnosis dini, skrining yang efektif dan program
urutan pertama sebagai penyebab kematian pada wanita di usia subur. Menurut
perkirakan terjadi peningkatan kejadian kanker di dunia 300 persen pada tahun
2030. Kanker seviks adalah salah satu penyumbang angka kematian pada
perempuan yang cukup tinggi di mana kondisi ini mayoritas terjadi di negara-
kematian tertinggi setelah kanker payudara adalah kanker serviks yang merupakan
lain di ungkap bahwa penderita kanker serviks di dunia semakin meningkat dari
tahun ketahun dengan angka mencapai lebih dari 460.000 kasus dan 230.000
bahwa setiap tahun lebih dari 270.000 perempuan meninggal akibat kanker
serviks bahkan terdapat sekitar 20.928 kasus baru kanker serviks didiagnosa
tahun. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, estimasi
jumlah penderita kanker serviks tertinggi yakni di Provinsi Jawa Timur sebanyak
21.313 penderita (1,3%), Jawa Tengah sebanyak 19.734 penderita (1,1%), dan
1.3 Tujuan
maternitas pada pasien anak dengan Ca. Serviks di Ruang F2 RS Dr. Ramelan
Surabaya.
Hasil studi kasus ini, dapat menjadi masukan bagi pemberi pelayanan di
2. Bagi Penulis
Hasil studi kasus ini, dapat menjadi salah satu rujukan bagi penulis
Hasil studi kasus ini, dapat menjadi acuan keluarga dalam merawat
Kanker serviks merupakan kanker yang menyerang area serviks atau leher
rahim, yaitu area bawah pada rahim yang menghubungkan rahim dan vagina
(Rozi, 2013). Kanker leher rahim atau kanker serviks (cervical cancer merupakan
kanker yang terjadi pada serviks uterus, suatu daerah pada organ reproduksi
wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim
serviks tidak diketahui secara pasti, tetapi terdapat beberapa faktor resiko yang
2. Merokok
10. Golongan ekonomi lemah (karena tidak mampu melakukan pap smear
secara rutin).
berikut:
hubungan seksual.
10. Pada fase invasif dapat keluar cairan kekuning-kuningan, berbau dan
12. Siklus menstruasi yang tidak teratur atau terjadi pendarahan diantara
siklus haid.
14. Pada stadium lanjut, badan menjadi kurus kering karena kurang gizi,
edema kaki, timbul iritasi kandung kencing dan poros usus besar bagian
serviks (biopsi konisasi untuk stadium IA dan biopsi jaringan serviks untuk
terbesar
12. Stadium III : Tumor telah meluas ke dinding panggul dan/atau mengenai
berfungsinya ginjal
13. Stadium III A : tumor telah meluas ke sepertiga bagian bawah vagina dan
invasi ke rongga pembuluh darah/ limfe atau melekat dengan lesi kanker
serviks.
2.5 Web Of Caution (WOC) Kanker Serviks
Karsinoma
Eksolistik Endolistik pelvis Ke arah
invasive serviks
parametrium
Menekan saraf
Kearah lumen Ke stroma Perubahan epitel
lumbosakrali Metastase ke
vaginas serviks displastik serviks
vagina
Stimulus
Masa proliferasi infiltrasi Perdarahan
Menginfiltrasi
septum,
rektovagina, dan
kandung kemih
Anemia Ditangkap Obstruksi
Ulkus reseptor nyeri
Nekrosis kandung kemih
jaringan
Gangguan Imunitas Curah jantung
Gangguan
Integritas Kulit menurun menurun Nyeri Kronis
Keputihan, bau Eliminasi Urin
D. 0129 D. 0078
busuk D. 0040
Kelemahan fisik
Gangguan
(Price, 2012) Mobilitas Fisik
D.0054
2.6 Pemeriksaan Diagnostik Kanker Serviks
(serviks) dengan cara melihat langsung (dengan mata telanjang) leher rahim
setelah memulas leher rahim dengan larutan asetat 3-5%. Apabila setelah
pulasan terjadi perubahan warna asam asetat yaitu tampak bercak putih, maka
kemungkinan ada kelainan tahap prakanker serviks. Jika tidak ada perubahan
warna, maka dapat dianggap tidak ada infeksi pada serviks (Wijaya, 2010).
biayanya yang sangat murah. Namun perlu diingat, pemeriksaan ini dilakukan
hanya untuk deteksi dini. Jika terlihat tanda yang mencurigakan, maka metode
deteksi lainnya yang lebih lanjut harus segera dilakukan (Wijaya, 2010).
rendah. Keunggulan secara skrinning ini ialah cukup sederhana, murah, cepat,
hasil segera diketahui, dan pelatihan kepada tenaga kesehatan lebih mudah
Tes Pap Smear merupakan cara atau metode untuk mendeteksi sejak dini
tidak sakit, dan dengan biaya yang relatif terjangkau serta hasil yang akurat
(Wijaya, 2010).
Pemeriksaan Pap smear dilakukan ketika wanita tidak sedang masa
menstruasi. Waktu yang terbaik untuk skrining adalah antara 10 dan 20 hari
setelah hari pertama masa menstruasi. Selama kira-kira dua hari sebelum
serviks. Jadi, apabila hasil pemeriksaan positif yang berarti terdapat sel-sel
serviks. Setelah itu, dilakukan biopsi pada lesi-lesi tersebut (Wijaya, 2010).
1. Penataksanaan Medis
Menurut (Wijaya, 2010) ada berbagai tindakan klinis yang bisa dipilih
masing-masing, yaitu:
a. Stadium 0 (Carsinoma in Situ)
2) Pembedahan Laser,
pembedahan).
b. Stadium I A
getah bening,
c. Stadium I B
d. Stadium II
e. Stadium II B
f. Stadium III
g. Stadium IV A
h. Stadium IV B
2) Kemoterapi,
4) obat kombinasi.
2. Penatalaksaan Keperawatan
2.8.1 Pengkajian
air dan berbau (Padila, 2015). Pada pasien kanker serviks post kemoterapi
pada stadium awal tidak merasakan keluhan yang mengganggu, baru pada
rasa nyeri disekitar vagina, nyeri pada panggul. Pada pasien kanker
keluarganya lebih berisiko tinggi terkena kanker dari pada keluarga yang
a) Keluhan haid
atropi pada masa menopose. Siklus menstruasi yang tidak teratur atau
terjadi pendarahan diantara siklus haid adalah salah satu tanda gejala
kanker serviks.
(kaki).
Serviks
Observasi : Observasi :
3. Perfusi perifer Setelah dilakukan 1. tekanan systole dan siastole
1. periksa sirkulasi perifer
tidak efektif b/d tindakan keperawatan dalam rentang normal
2. identifikasi factor risiko gangguan pada
penurunan diharapkan perfusi 2. tidak ada ortostatik
sirkulasi
3. monitor adanya panas, kemerahan,nyeri atau
konsentrasi perifer efektif hipertensi
bengkak ekstreitas
hemoglobin 3. CRT < 2 detik
4. catat hasil lab Hb dan Ht
Terapeutik :
5. lakukan hidrasi
Edukasi :
6. jelaskan kepada pasien dan keluarga tentang
Tindakan pemberian transfuse darah
Kolaborasi :
7. kolaborasi pemberian transfuse darah
BAB 3
TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian
RIWAYAT KEPERAWATAN
RIWAYAT OBSTETRI
a. Riwayat menstruasi
Genogram
Keterangan :
: laki-laki
: perempuan
: pasien
: berhubungan
Px:57 th
ASPEK PSIKOSOSIAL
a. Persepsi ibu tentang keluhan/penyakit : pasien mengatakan menerima
penyakitnya dengan ikhlas namun pasien cemas dengan tindakan operasi
b. Apakah keadaan ini menimbulkan perubahan terhadap kehidupan sehari-
hari? Pasien mengatakan tidak ada perubahan
c. Harapan yang ibu inginkan : pasien mengatakan ingin segera cepat sembuh
dan pulang
d. Ibu tinggal dengan siapa :ketiga anak dan suaminya
e. Siapakah orang yang terpenting bagi ibu : pasien mengatakan orang yang
terpenting adalah ketiga anaknya dan suaminya
f. Sikap anggota keluarga terhadap keadaan saat ini : anggota keluarga
memberikan dukungan positif
g. Kesiapan mental untuk menjadi ibu : ( √ ) ya ( ) tidak
KEBUTUHAN DASAR KHUSUS
a. Pola nutrisi
Frekuensi makan : 3x sehari
Nafsu makan : ( √ ) baik, ( ) tidak nafsu, alasan …...................
…...................…...................….................
Jenis makanan rumah : nasi, lauk pauk, dan buah-buahan
Makanan yang tidak disukai/alergi/pantangan : tidak ada
b. Pola eliminasi
BAK
- Frekuensi : 4 kali
- Warna :kuning pekat
- Keluhan saat BAK : tidak ada
BAB
- Frekuensi : 1 kali
- Warna : coklat
- Bau : khas
- Konsistensi : lembek
- Keluhan :tidak ada
c. Pola personal hygiene
Mandi
- Frekuensi : 1 kali sehari
- Sabun : ( √ ) ya ( ) tidak
Oral hygiene
- Frekuensi : 1 kali pagi hari
- Waktu : ( √ ) ya ( ) tidak
Cuci rambut
- Frekuensi : belum
- Shampo : ( ) ya ( ) tidak
Data penunjang
1) Laboratorium :
2) USG : -
3) Rontgen: -
Kanamycin 3x 2 kapsul
Ketorolac 3x 25 mg
PRC 2 Bag
Pemeriksa
3.2 ANALISA DATA
4.1 Kesimpulan.
Kanker serviks adalah suatu keganasan sel yang menyerang pada bagian
serviks atau leher Rahim dengan penyebab utama yaitu infeksi vuris HPV
(Human Papiloma Virus) dan ditandai dengan manifestasi kliniks keputihan,
perdarahan vagina, menstruasi tidak teratur, hialngnya nafsu makan, nyeri tulang
panggul dan tulang belakang, dan biasanya disertai dengan anemia. Pada kasus ini
pasien menderita kanker serviks stadium IIA dan telah menjalani kemoterapi,
dengan diagnose pro ops TAH-BSO namun dengan penyulit penurunan hb pada
tingkat 9.5g/dl atau anemia ringan. Sehingga diperlukan tindakan terlebih dahulu
sebelum dilakukan tindakan pembedahan TAH-BSO dengan transfuse darah.
Masalah keperawatan yang muncul pada kasus ini antara lain risiko perfusi
perifer tidak efektif, risiko perdarahan, nyeri akut, intoleransi aktivitas, sehingga
penanganan prioritas dalam kasus ini adalah memperbaiki tingkat haemoglobin
pasien dengan bed rest dan kolaborasi transfusi darah serta pemenuhan cairan
secara IV yang diharapkan cairan kebutuhan pasien terpenuhi dan haemoglobin
meningkat, kemudian dilakukan tindakan manajemen nyeri yang dikolaborasikan
dengan manajemen ansietas dengan harapan pasien telah mengetahui perjalanan
penyakit, serta tindakan operasi yang akan dijalani sehingga tingkat ansietas
pasien dapat menurun dan pasien menyatakan siap untuk operasi pengangkatan
TAH-BSO.
4.2 Saran
4.2.1 Untuk institusi Pendidikan
Diharapkan kepada institusi pendidikan untuk mengembangan ilmu
kesehatan keperawatan maternitas kepada peserta didik sehingga pengetahuan dan
keterampilan tentang hal tersebut lebih baik lagi kedepannya dan akan dapat
membantu dalam mendukung untuk bahan pengajaran ilmu keperawatan
maternitas kedepannya.
4.2.2 Untuk mahasiswa keperawatan
Diharapkan mahasiswa keperawatan lebih menggali ilmu dibidang maternitas
terutama pada kasus kanker serviks sehingga harapannya mahasiswa lebih
mengetahui dan lebih mampu dalam menguasai asuhan keperawatan maternitas
khususnya pada kasus kanker serviks.
DAFTAR PUSTAKA
Agustin, Tristi. 2015. Pengalaman Perempuan Usia Produktif Dalam Upaya
Deteksi Dini Kanker Serviks Melalui Pap Smear di Wilayah Kerja RSUD
Kabupaten Tanggerang. Jakarta. Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah.
Data Riset Kesehatan Dasar. 2013. “Pusat Data dan Informasi Kementerian
Kesehatan RI”. Diakses pada juni 2020.
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-
kanker.pdf
Female Cancer Program Foundation (FCPF). Target dan sasaran MPS see and
treat regional Bali. Denpasar 2010 (diunduh Juni 2020). Tersedia dari:
http://www.femalecancerfoundation. org/en/projects/female-cancer-program-
indonesia/
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standart Diagnosa Keperawatan Indonesia.
Definisi dan Indikator Diagnostik. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2017. Standart Diagnosa Keperawatan Indonesia.
Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2017. Standart Diagnosa Keperawatan Indonesia.
Definisi dan Tindakan Keperawatan. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI
Utami, MN. Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan perilaku deteksi dini kanker
serviks pada pasangan usia subur diwilayah kerja puskesmas sangkrah,
kelurahan sangkrah, kecamatan pasar kliwon surakarta (Skripsi). Surakarta:
Universitas Muhammadiah Surakarta ; 2013.