LAPORAN KASUS
Disusun oleh:
Eka Wartika
NIM: 1590123006
HALAMAN PENGESAHAN
DETEKSI DINI BENJOLAN PAYUDARA PADA PASIEN NY.R
Oleh :
NIM:
Kaprodi
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr wb
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Illahi Robbi, yang senatiasa
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
Laporan Kasus dengan judul “Stase Keterampilan Dasar Praktik Kebidanan
Deteksi Dini Benjolan Pada Ny.R” . Penyusunan Laporan kasus ini tidak terlepas
dari dukungan dan bantuan berbagai pihak, untuk itu kami ucapkan terimakasih
kepada:
1. Tita Rohita, S.kep, Ners, M,M, M.Kep selaku Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Galuh
2. Asri Aprilia Rohman S.kep, Ners, M.Kes selaku wakil dekan 1 Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Galuh
3. Hj. Tika Sastraprawira, dr, M.Kes Selaku wakil dekan II Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Galuh
4. Dini Nurbaeti Zen, S.Kep, ners, M.Kep selaku wakil dekan III Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Galuh
5. Widya MayaN ingrum, SST,M.Kes, M.Tr.Keb selaku Ketua Program
Studi Pendidikan Profesi Bdian Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Galuh
6. Sri Heriyani, SST, M.Tr.Keb selaku pembimbing akademik Program
Studi Pendidikan Profesi Bdian Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Galuh
7. Feni Agustin, S.Tr.Keb, SKM selaku Pembimbing Lahan
8. Semua pIhak yang tidak dapat disebutkan satu persatu
Untuk itu, kami mengucapkan terimakasih atas segala bantuan yang telah
diberikan, demi terselesaikannya Panduan ini. Kami menyadari bahwa
Laporan Kasus ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak
kekurangan didalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran
yang membangun demi mencapai hasil yang lebih baik dimasa yang akan
datang. Akhir kata, semoga buku ini dapat dipergunakan sebagai acuan
penyelenggaraan kegiatan stase Keterampilan Dasar kebidanan
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Penyusun
4
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................................ 1
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. 2
KATA PENGANTAR......................................................................................... 2
DAFTAR ISI........................................................................................................ 4
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 5
A. Latar Belakang........................................................................................... 5
B. Rumusan Masalah...................................................................................... 6
C. Tujuan........................................................................................................ 6
BAB II TINJAUAN TEORI............................................................................... 8
A Deteksi Dini................................................................................................ 8
B Kanker Payudara......................................................................................... 11
BAB III DOKUMENTASI DAN RENCANA TINDAK LANJUT................. 14
Dokumentasi Asuhan Kebidanan................................................................... 29
Tindak lanjut................................................................................................... 32
BAB IV PEMBAHASAN.................................................................................... 18
BAB V SIMPULAN............................................................................................. 24
REFRENSI
LAMPIRAN
5
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kehamilan merupakan proses reproduksi yang memerlukan perawatan
khusus karena menyangkut kehidupan ibu dan janin agar dapat melewati masa
kehamilan, persalinan, dan menghasilkan bayi yang sehat, ANC sebagai salah
satu upaya pencegahan awal factor resiko kehamilan dengan tujuan untuk
mendeteksi dini terjadinya resiko tinggi terhadap kehamilan dan persalinan
yang dapat menurunkan angka kematian ibu dan memantau keadaan janin.
Angka kematian Bayi (AKB) atau infat Mortality Rate (IMR) merupakan
indikator yang sangat sensitif terhadap upaya pelayanan kesehatan terutama
yang berhubungan dengan bayi baru lahir perinatal dan neonatal.
Kematian bayi untuk Indonesia sendiri pada tahun 2020 masih
mencapai nilai tertinggi yaitu 28,158 dengan 72% (20.266 kematian) terjadi
pada usia 0-28 hari, 19,1% (5.386 kematian) terjadi pada usia 29 hari – 11
bulan dan 8,9% (2.506 kematian) terjadi pada usia 12-59 bulan. Dengan
demikian disarankan dalam penanganan AKB lebih difokuskan pada Bayi
Baru Lahir. Jurnal. Indikator Angka Kematian Ibu (AKI) atau Maternal
Morality Rate (MMR) menggambarkan besarnya resiko kematian ibu pada
fase kehamilan, persalinan dan masa nifas di antara 100.000 kelahiran hidup
dalam satu wilayah pada kurun waktu tertentu. AKI di Provinsi Jawa Barat
sebesar 187 yang artinya terdapat 187 kematian perempuan pada saat hamil,
saat melahirkan atau masa nifas dari 100.000 kelahiran hidup.
Pemeriksaan ANC (Antenatal Care) merupakan pemeriksaan
kehamilan yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental
pada ibu hamil secara optimal untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental
pada ibu hamil secara optimal, hingga mampu menghadapi masa persalinan,
nifas, menghadapi persiapan pemberian ASI secara eksklusif, serta
kembalinya kesehatan alat reproduksi dengan wajar. Pemeriksaan kehamilan
dilakukan 6 (enam) kali selama masa kehamilan, yaitu 1 kali pemeriksaan
6
pada trimester pertama, 2 kali pemeriksaan pada trimester kedua, dan 3 kali
pemeriksaan pada trimester ketiga (Buku KIA Terbaru Revisi 2020).
Bertujuan untuk mengetahui adanya komplikasi kehamilan yang mungkin saja
terjadi saat hamil sejak dini, termasuk adanya riwayat penyakit dan tindak
pembedahan, meningkatkan serta mempertahankan kesehatan ibu dan bayi,
mempersiapkan proses persalinan sehingga dapat melahirkan bayi dengan
selamat serta meminimalkan trauma kematian dan angka kesakitan ibu,
mempersiapkan peran sang ibu dan keluarga untuk menerima kelahiran anak
agar mengalami tumbuh kembang dengan normal, mempersiapkan ibu untuk
melewati masa nifas dengan baik serta dapat memberikan ASI eksklusif pada
bayinya.
Asuhan kebidanan persalinan sangat erat kaitannya dengan pencegahan
kematian maternal, yang disebabkan oleh partus lama. salah satu hal yang
penting dalam lancarnya proses persalinan adalah posisi persalinan. Posisi
persalinan adalah perubahan posisi dan pergerakan yang tepat akan membantu
meningkatkan kenyamanan/ menurunkan rasa nyeri, meningkatkan kepuasan
akan kebebasan untuk bergerak, dan meningkatkan kontrol diri ibu. Selain itu,
posisi ibu juga dapat mempengaruhi posisi bayi dan kemajuan persalinan.
Perubahan posisi secara adekuat akan dapat merubah ukuran dan bentuk
pelvic outlet sehingga kepala bayi dapat bergerak pada posisi optimal di kala I.
Kala I adalah fase yang sangat penting dari kemajuan persalinan oleh
karena itu setiap penolong persalinan harus mampu mengontrol dan
mengawasi proses persalinan agar tidak masuk ke dalam situasi patologis.
Penilaian kemajuan persalinan di kala I dilihat dari kontraksi, penurunan
bagian terbawah janin dan kemajuan dari pembukaan serviks. Lamanya
persalinan kala I pada primigravida 6 hingga 18 jam dan pada multipara 2
hingga 10 jam.
Bergerak dan posisi tegak (upright position) dapat mempengaruhi
frekuensi, lama dan efisiensi kontraksi. Gravitasi membantu bayi bergerak
turun lebih cepat. Perubahan posisi membantu meningkatkan asupan oksigen
secara berkelanjutan pada janin, yang berbeda jika ibu berbaring horizontal
7
2. Tujuan
Memberikan asuhan kebidanan Pada Nn.R tentang Deteksi Dini
2023
8
BAB II
TINJAUAN TEORI
kanker payudara lebih baik daripada mengobati pada saat keadaan kanker
kanker payudara yang dikemukan oleh American Cancer Society (ACS) dan
meliputi pemeriksaan fisik dan visual payudara (breast self-exam: one way
c. Waktu pelaksanaan
sampai 10 terhitung sejak hari pertama menstruasi atau pada saat payudara
1. Inspeksi
Pada tahap ini dilakukan dengan cara berdiri didepan kaca dengan
langkah:
a) Berdiri tegak dengan tangan lurus sejajar badan, melihat ukuran, warna
badan kekanan dan kekiri dengan pelan dan cermat, melihat adanya tarikan
2. Palpasi
2006) :
ini dilakukan dengan berbaring dan bukan berdiri. Sebab ketika berbaring,
payudara.
b) Gunakan buku jari dari ketiga jari tengah tangan kiri. Untuk merasakan
benjolan pada payudara kanan. Gerakan buku 16 jari melingkar keluar dari
dengan dada dan tulang iga. Derah keras pada bagian lengkungan bawah
imajiner pada bawah ketiak dan menuju melalui payudara ke tangah tulang
hanya merasakan iga dan keatas kearah leher dan tulang selangka.
terkadang disebut pola vertikal adalah pola yang paling efektif untuk
kanan.
g) Periksa ketiak ketika duduk atau berdiri denga tangan sedikit terangkat
B. Kanker Payudara
a. Pengertian Kanker
Kanker adalah suatu penyakit sel-sel dengan ciri adanya pembiakan sel tak
muncul ketika sel sebagi bagian dari tubuh mulai untuk berkembang secara tidak
terkontrol, tidak seperti sel normal (American Cancer Society,2006; dipiro 2005).
sehingga selsel tersebut dapat menyebar atau memisahkan diri ke bagian tubuh
yang lain. Kanker payudara merupakan tumor ganas yang muncul pada sel di
12
dalam kelenjar payudara, sel ini dapat berkembang menjadi tumor dengan ukuran
Tanda dan Gejala yang nampak pada penderita kanker payudara adalah sebagai
berikut : 1) Adanya benjolan pada payudara yang tidak dapat digerakkan dari
dasar/ jaringan sekitar, pada awalnya tidak terasa sakit atau nyeri sehingga
kurang mendapat perhatian dari penderita. 2) Adanya rasa nyeri atau sakit pada
5) Mulai timbul luka pada payudara dan lama tidak sembuh meskipun telah
diobati , serta puting susu seperti koreng atau eskim dan tertarik kedalam. 6)
Kulit payudara menjadi berkerut seperti kulit jeruk. 7) Keluar cairan, darah
merah kehitam-hitama atua nanah dari puting susu pada wanita yang sedang
tidak hamil dan tidak sedang menyusui. 8) Benjolan menyerupai bunga kobis
c. Pencegahan kanker
dan edukasi pola hidup sehat, menghindari faktor risiko kanker payudara.
13
mammografi.
BAB III
DOKUMENTASI DAN RENCANA TINDAK LANJUT
Pendokumentasian
A. SUBJEKTIF
1. Identitas
Istri Suami
Nama : Nn. R Tn. W
Umur : 23 tahun 27 tahun
Agama : Islam Islam
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : Karyawan swasta Buruh
Alamat : Dsn. Gn.Goong RT/RW 03/06, Desa Cibunigeulis,
Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya .
A. DATA SUBJEKTIF
A. Keluhan utama/ Alasan kunjungan:
Pasien mengeluh ada benjolan pada payudara
B. Pola istirahat:
Tidur :8 jam/hari
B. DATA OBYEKTIF
A. Kesadaran umum:
1) Keadaan umum : Baik
15
2) Kesadaran : Composmentis
3) Keadaan emosional : Stabil
4) TTV:
Tekanan darah: 120/80 mmHg
Nadi : 89 x/menit
Suhu : 36,5 °C
Nafas : 20 x/menit
B. Pemeriksaan Fisik
1) Kepala: Rambut bersih, tidak ada benjolan di kepala
5) Mulut: tidak kering dan pucat, tidak ada stomatis dan bersih
1. ANALISA
2. PENATALAKSANAAN
kepada Ny.R
secara obyektif pendidikan kesehatan tentang prosedur operasi, dan apa yang
mencuci tangan sebelum dan sesudah dari tempat pasien, mengajarkan teknik
citra tubuh adalah mengkaji secara verbal dan nonverbal respon pasien
BAB IV
PEMBAHASAN
pada payudara atas bagian kanan. Penulis akan membahas serta membandingkan
antara teori dan kasus pada saat memberikan Asuhan Kebidanan sehingga dapat
1. Pengkajian
peneliti melakukan pengkajian data dasar dimulai dari data subjektif yang
terdiri dari alasan utama ibu datang ke fasilitas kesehatan dan beberapa
Di samping itu dibutuhkan pula riwayat kesehatan sekarang dan yang lalu,
serta riwayat kebutuhan dasar ibu.Selain itu, data objektif pun termasuk data
dapat digunakan untuk mengetahui kondisi klien yang terdiri dari pemeriksaan
kanan sebelah atas. Nyeri bila ditekan. Komunikasi masih baik. Berdasarkan
tumor )
potensial. Pada kasus ini jika tidak dilakkan asuhan yang tepat dapat berisiko
secara efisien dan aman. pada langkah ini bisa dilakukan sepenuhnya oleh
bidan ataupun anggota tim medis lainnya, meski bidan tidak melakukannya
73). Dapat dikatakan bahwa, asuhan terhadap wanita tersebut telah mencakup
berbagai hal yang berkaitan dengan seluruh aspek asuhan. Setiap perencanaan
aspek asuhan harus di setujui oleh kedua belah pihak, yakni antara bidan dan
Pada tahap ini rencana asuhan yang menyeluruh yang telah di buat pada
dilakukan sepenunya oleh bidan ataupun anggota tim medis lainnya, meski
kanker namun bila tidak terjadi keganasan bisa di obati dengan cara non
21
2014:
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah
dan diagnosis (Jannah, 2016: 88). Pada prinsip tahapan berdasarkan sumber
diberikan yaitu evaluasi pola makan wanita usia subur sesuai dengan
kebutuhan gizi sehingga dapat mencegah dan mengatasi masalah dialami oleh
wanita usia subur yaitu benjolan payudara, evaluasi hasil pembedahan yang
telah dilakukan, evaluasi pendidikan yang telah diberikan kepada wanita usia
subur yang disertai dengan benjolan payudara dan evaluasi asuhan yang telah
gizi peserta. Saran yang dapat diberikan adalah sebaiknya dilakukan metode
lain dalam edukasi gizi dengan media yang digunakan juga berbeda. Edukasi
22
gizi juga perlu dilakukan secara kontinu dan berkelanjutan. Selain itu, edukasi
gizi juga perlu dilakukan kepada orang tua dan guru agar saling bekerja sama
dalam pencegahan benjolan payudara pada remaja (Qalbi, 2014: 11). Pada
keberhasilan dapat dilihat dari kondisi pasien dalam keadaan yang normal
keadaan membaik dan tidak ada masalah yang terjadi pada ibu maka dapat
berfikir bidan saat menghadapi klien meliputi tujuh langkah, agar diketahui
orang lain apa yang telah dilakukan oleh seseorang bidan melalui proses
yaitu:
anamnesa.
dan uji diagnosis lain yang merumuskan dalam data fokus untuk
mendukung asuhan.
23
a) Diagnosis masalah.
c) Tindakan segera.
berdasarkan assessment
24
BAB V
KESIMPULAN
berdiameter 2-3 cm, benjolan tidak menimbulkan reksi radang, mobile dan
didapatkan yaitu jenis kelamin, riwayat keluarga, faktor usia dan faktor
hormonal.
REFERENSI
American Cancer Society. Cancer Facts & Figures 2019 ... 2nd ed. United. States
Vol.20, No:53.
Rofiqoh Fiky. 2014. Asuhan Pada Wanita dengan Gangguan Sistem Reproduksi.
Bandung.