Anda di halaman 1dari 79

LAPORAN STUDI KASUS

AUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA NY.S G1P0A0 DI

RB DINNURIZA KEC. MEDAN SATRIA

KOTA BEKASI TAHUN 2020

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti


Ujian Akhir Program (UAP)

Oleh :

KEZIA SEPTIANI SIDABUTAR


140217968

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KEBIDANAN


INSTITUT MEDIKA DRG.SUHERMAN
CIKARANG – BEKASI
2020
PERYATAAN PERSETUJUAN

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA NY.S G1P0A0 DI


RB DINNURIZA TAHUN 2020

Studi Kasus ini telah disetujui, diperiksa dan siap untuk dipertahankan dihadapan
Tim Penguji Studi Kasus Institut Medika Drg. Suherman

Cikarang, 06 April 2020

Pembimbing

Hajar Nur Fathur Rohmah SST, M.Kes


NIK : 50150257

Mengetahui
Ketua Studi Kebidanan Program Diploma Tiga
Institute Medika Drg.Suherman

Hajar Nur Fathur Rohmah SST, M.Kes


NIK : 50150257

i
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN STUDI KASUS

ASUHAN KEBIDANNA KEHAMILAN PADA NY.S G1P0A0

DI RB DINNURIZA TAHUN 2020

Studi Kasus ini telah diperiksa dan disahkan oleh Tim Penguji Studi Kasus Institut

Medika Drg. Suherman sebagai syarat mengikuti Ujian Akhir Program (UAP).

Penguji I Penguji II

(Neneng Julianti, SST, M.Kes) (Hajar Nur Fathur Rohmah, SST, M.Kes)

NIK : 50100227 NIK : 50150257

MENYETUJUI

Ka. Prodi Studi Kebidanan Diploma Tiga


InstitutMedikaDrg. Suherman

Hajar Nur Fathur Rohmah, SST, M.kes


NIK: 50150257

ii
DAFTAR RIWATA HIDUP

A. DATA PRIBADI

Nama : Kezia Septiani Sidabutar

Tempat / Tanggal lahir : Bekasi, 01 September 1999

Agama : Kristen Protestan

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Perumahan Megaregency Blok FK3 No 12

Desa Sukaragam Kec.Serang Baru

Cikarang Selatan Kab.Bekasi Jawa Barat

B. RIWAYAT PENDIDIKAN

1. Sekolah Dasar : SDN Perwira VII Bekasi (2005-2011)

2. Sekolah Menengah Pertama : SMP Negri 38 Bekasi (2011-2014)

3. Sekolah Menengah Keatas : SMK Mutiara 17 Agustus Bekasi (2014-

2017)

4. Perguruan tinggi : Institut Medika Drg.Suherman Cikarang

(2017-sekarang)

Tanda Tangan

( Kezia Septiani Sidabutar )

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan Rahmat dan KaruniaNya sehingga penulis dapat mmenyelesaikan

Laporan Studi Kasus yang berjudul “Asuhan Kebidanan Kehamilan Pada Ny.S Di

RB Dinnuriza Tahun 2020”.

Adapun tujuan dari laporan Asuhan Kebidanan Kehamilan ini adalah sebagai

syarat untuk mengikuti ujian akhir Program (UAP)

Dalam pembuatan dan penulisan laporan Studi Kasus ini, penulis mendapatkan

bimbingan, pengarahan, serta dukungan dari berbagai pihak dan pada kesempatan

ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada :

1. Dr Drg.Eddy Suharso, SH, M.Kes selaku Ketua Yayasan Medika Bahagia.

2. Dr.Triseu Setianingsih, SKM, MKM selaku Rektor Institut Medika

Drg.Suherman.

3. Vincent Oktavius, SE, selaku Wakil Rektor II Bidang Keuangan Institut

Medika Drg.Suherman.

4. Ns. Yana Setiawan, SKM, S.Kep, M.Kep selaku Wakil Rektor III Bidang

Kemahasiswaan Institut Medika Drg.Syherman

5. Herlina Simanjuntak, SST, M.Keb selaku Ketua Jurusan Vokasi Institut

Medika Drg.Suherman.

6. Hajar Nur Fathur Rohmah, SST, M.Kes selaku Ketua studi Kebidanan

program Diploma Tiga Kebidanan Institut Medika Drg.Suherman dan

selaku pembimbing.

iv
7. Neneng julianti, SST, M.Kes selaku penguji I Studi Kasus

8. Dan seluruh dosen Kebidanan Program Diploma Tiga Kebidanan.

9. Kepada Bidan Hj.Narmi SSiT. M,Kes selaku pemilik RB DINNURIZA

yang telah membimbing dan memberikan izin untuk kami melakukan

praktek lahan di RB DINNURIZA.

10. Kepada Devi Amd.Keb, sebagai petugas sekaligus Bidan Senior RB

DINNURIZA yang telah membantu dan membimbing.

11. Kepada ibu Suvita dan suami yang telah bersedia menjadi pasien saya

sehingga Studi Kasus ini dapat berjalan dengan lancar

12. Kepada kedua orang tua saya dan kaka abang saya yang telah mendukung

saya baik secara material maupun memberikan doa dan semangat sehingga

Studi Kasus Ini dapat terselesaikan.

13. Kepada Ersandy Benarido Telaumbanua S.T yang telah memberikan

dukungan kepada saya.

Banyaknya harapan penulis semoga Studi Kasus ini bermanfaat baik bagi

penulis sendiri serta pada umumnya. Semoga segala bimbingan dan dukungan

dari semua pihak mendapatkan balasan dari Tuhan Yang Maha Esa.

Cikarang, 06 Mei 2020

Penulis

v
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ..................................................................... i


LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................... ii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................. iii
KATA PENGANTAR .............................................................................. iv
DAFTAR ISI .............................................................................................vi
DAFTAR TABEL .................................................................................... viii
DAFTRA LAMPIRAN ..............................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan masalah............................................................................. 4
C. Tujuan ............................................................................................. 4
D. Manfaat ........................................................................................... 5
E. Waktu dan tempat pengambilan kasus ............................................. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kehamilan. ....................................................................................... 7
1. Pengertian kehamilan ................................................................. 7
2. Pertumbuhan/perkembangan janin dalam Rahim setiap bulan . ... 7
3. Berat badan dan indeks masa tubuh .......................................... 26
4. Perubahan Fisiologis kehamilan trimester I,II,III. ...................... 29
5. Ketidaknyamanan dan penanganan selama kehamilan ............... 34
6. Tanda bahaya dan komplikasi ibu dan janin pada kehamilan ..... 36
B. Antenatal Care (ANC). .................................................................... 41
1. Tujuan ANC. ............................................................................. 41
2. Kebijakan program asuhan ANC. .............................................. 42
3. Indikator kunjungan ANC ......................................................... 42
4. Standar asuhan pelayanan ANC . ............................................... 43
BAB III LAPORAN STUDI KASUS

A. Kunjungan ANC I ........................................................................... 50


B. Kunjungan NC II. ............................................................................ 57

vi
BAB IV PEMBAHASAN

A. Kehamilan ...................................................................................... 61
BAB V PENUTUP
A. Penutup .......................................................................................... 65
B. Saran .............................................................................................. 66

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 67

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Kunjungan ANC ......................................................... 6


Tabel 2.1 Rekomendasi Penambahan Berat Badan Selama Kehamilan ... 28
Tabel 2.2 Ukuran TFU menggunakan perjarian ......................... 44
Tabel 2.3 Ukuran TFU menggunakan Metline ........................... 45
Tabel 2.4 Jadwal imunisasi TT .................................................. 46

viii
LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembaran Informed Consent


Lampiran 2 : Dokumentasi SOAP ANC
Lampiran 3 : Lembar Konsul

ix
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum

dan di lanjutkan dengan proses nidasi atau implantasi. Bila dihitung dimulai

pada saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan

berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan. (Prawirohardjo, 2018).

Pada saat kehamilan mempunyai efek pada metabolisme, karena itu

wanita yang sedang hamil perlu mendapatkan makanan yang bergizi dan

dalam keadaan yang sehat. Kehamilan akan menyebabkan meningkatnya

kebutuhan energi dan zat gizi lainnya sebagai pertumbuhan dan

perkembangan janin. Oleh karena itu, jika seorang wanita kekurangan gizi

pada saat hamil akan mempengaruhi perkembangan janin sehingga janin

tidak dapat berkembang dengan baik. (Rismalinda, 2015).

Gizi pada wanita hamil haruslah seimbang bila tidak ibu akan

mengalami beberapa penyakit yang sering di alami pada wanita hamil

seperti Anemia, Hipertensi, hipotensi, diabetes militus bila tidak di cegah

mulai dari kehamilan efeknya akan beresiko pada saat persalinan yang akan

menyebabkan angka kematian ibu dan bayi menjadi meningkat.

(Rismalinda, 2015)

Menurut definisi WHO (world Health Organizatiom) kematian

maternal ialah kematian seorang wanita hamil atau dalam 42 hari sesudah

berakhirnya kehamilan oleh sebeb apapun, terlepas dari tuanya kehamilan

1
2

dan tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri kehamilan. Angka kematian

maternal adalah angka jumlah kematian maternal di perhitungkan terhadap

1.000 atau 100.000 kelahiran hidup (Prawirohardjo, 2012).

Keberhasilan dalam meningkatkan kesehatan ibu salah satunya adalah

menurunkan angka kematian ibu (AKI). AKI adalah jumlah kematian ibu

selama masa kehamilan, persalinan, dan nifas yang di sebabkan oleh

kehamilan, persalinan, dan nifas taupun pengelolaan, bukan karena sebab-

sebab lain seperti kecelakan di setiap 100.000 kelahiran hidup.(Profil

Kesehatan Indonesi, 2017).

Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017,

angka kematian ibu (AKI) mengalami penurunan dari 359 per 100.000

kelahiran hidup pada tahun 2012, dan 309 per 100.000 kelahiran hidup pada

tahun 2015. Sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) hasil SDKI 2017

menunjukan penurunan yaitu 32 per 1.000 kelahiran hidup menjadi 24 per

1.000 kelahiran hidup, yang artinya sidah mencapai target MDGs 2015

sebesar 23 per 1.000 per 1.000 kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2017).

Sedangkan target SDGs pada 2030 mengurangi anhka kematian ibu

sehingga di bawah 70 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI, 2017 dan Profil

Kesehatan Indonesia, 2016).

Untuk mengurai angka kematin ibu (AKI) dan angka kematian bayi

(AKB) pemerintah menyarankan untuk melakukan kunjungan kehamilan

pada trimester pertama sebanyak 1 kali, trimester ke dua sebanyak 1 kali,


3

dan untuk trimester ketiga minimal 2 kali. (Kebijakan kementrian kesehatan

dalam penurunan AKI & AKB dalam konteks pelayanan klinik, 2012)

Untuk mengurai angka kematian ibu pemerintah mempunyai program

pemberian supleman penambah darah yang wajib di minum sebanyak 90

butir selama 3 bulan, dan juga harus melakukan suntik imunisasi TT untuk

mencegah terjadinya infeksi pasa saat proses persalinan. (Rismalinda,

2015).

Berdasarkan laporan rutin program kesehatan jawa barat, terdapat

peningkatan pada jumlah angka kematian Bayi (AKB) dari tahun 2017 dan

2016 pada tahun 2016 terdapat 3.072 kasus kematian bayi sedangkan pada

tahun 2017 terdapat peningkakatan 5 orang bayi menjadi 3.077 kasus

kematian bayi. Dan untuk angka kematian ibu (AKI) sebanyak 696 kasus

angka kematian ibu di jawa barat (Prodil Dinas Kesehatan Jawa Barat,

2017).

Upaya yng di lakukan oleh jawa barat untuk menurunkan AKI dan

AKB adalah dengan cara meningkatkan kesehatan dan pelayanan

masyarakat yang secara khusus disetujui bagi ibu hamil, melahirkan, dan

nifas serta bayi baru lahir (Riskesdas 2013).

Angka kematian ibu (AKI) pada Kota bekasi sebanyak 16 kasus,

sedangkan untuk hasil data angka kematian Bayi (AKB) sebanyak 48

kasus.(Badan Pusat Statisktik Kota Beksi, 2017)

Usaha yang di lakukan oleh pemerintahan Kota Bekasi dalam rangka

menurunkan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi adalah P4


4

(Perencanaan, Persiapaan, Persalinan, Pencegahan, Komplikasi), GSI

(Gerakan Sayang Ibu), yang berisi tentang pemetaan ibu hamil beresiko dan

kantong persalinan, desa siaga (Dinkes, 2016).

B. Rumusan Masalah

Ditinjau dari penjabaran di atas baik AKI dan AKB di dunia, Indonesia

taupun Jawa Barat yang masih sangat tinggi terutama Data Dinas

Kesehatan. Provisnsi Jawa Barat jumlah AKI sekitar 696 kasus kematian

ibu dan AKB sekitar 3.077 bayi. Sedangkan data AKI dan AKB di Kota

Bekasi sebanyak 16 kasus AKI, dan 48 kasusu AKB.

Maka pada pelaporan asuhan kebidanan kehamilan ini di tuliskan

bahwa rumusan masalah adalah begaimana cara memberikan asuhan

kebidanan kehamilan sehingga dapat menurunkan resiko yang sering terjadi

pada masa kehamilan. Dengan manajemen 7 langkah varney dan di

dokumentasikan dalam bentuk SOAP pada Ny.S di RB Dinnuriza.

C. Tujuan

1. Tujuan umum

Untuk melaksanakan asuhan kehamilan dalam kebidanan pada ibu

hamil, dengan manajemen 7 langkah varney dan SOAP pada Ny. S Di

Rb Dinnuriza.

2. Tujuan Khusus

a. Mahasiswa mampu mengumpulkan data subjektif melalui anamesa

pada Ny. S di RB Dinnuriza Tahun 2020.


5

b. Mahasiswa mampu mengumpulkan data objektif melalui

pemeriksaan fisik dan penunjang pada Ny. S dengan melakukan

pendokumentasian varney dan dalam bentuk SOAP di RB Dinnuriza

Tahun 2020.

c. Mahasiswa mampu menegakan analisis data berdasarkan data

subjektif dan objektif pada Ny. S dengan melakukan

pendokumentasiaan SOAP di RB Dinnuriza Tahun 2020.

d. Mahasiswa mampu melakukan penatalaksanaan kasus pada Ny. S

dengan melakukan pendokumentasian SOAP di RB Dinnuriza

Tahun 2020.

D. Manfaat penelitian.

Hasil pnelitian ini diharapkan berguna untuk:

1. Mamfaat Bagi Intitut Pendidikan.

Dapat menambah bahan referensi di perpustakaan dan menambah

masukan untuk mengevaluasi kemampuan mahasiswa dalam

menerapkan asuhan kebidanan pada ibu hamil.

2. Mamfaat Bagi Lahan Praktek.

Dapat menambah bahan acuan dan wawasan serta meningkatkan

mutu pelayanan kesehatan terutama dalam memberikan asuhan

pelayanan kebidanan pada ibu hamil.

3. Manfaat Bagi Mahasiswa.

Dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam

melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil serta sebagai bahan


6

evalusi dalam menilai kemampuan menyiapkan materi untuk persiapan

praktek kebidanan secara langsung.

4. Manfaat Bagi Klien

Klien Mendapatkan asuhan kebidanan pada ibu hamil sesuai dengan

kebutuhan pada masa kehamilan. Sehingga ini mendapatkan manfaat

sebagai pengetahuan mengenai pelayanan yang telah klien dapatkan dari

unit pelayanan kesehatan. Klien mendapatkan asuhan kebidanan pada

ibu hamil yang berjalan dengan baik.

E. Waktu dan tempat pengambilan kasus

1. Waktu pengambilan kasus.

Pengambilan kasusu dilakukan sejak usia kehamilan 34 minggu lebih 2

hari dengan uraian berikut :

Tabel 1.1

Kunjungan ANC

No Asuhan Tanggal Tempat

1. ANC Kunjungan ke-1 12 april 2020 RB Dinnuriza

2. ANC Kunjungan ke-2 19 april 2020 RB Dinnuriza

2. Tempat Pengambilan Kasus


Tempat pengambilan dilkaukan di RB Dinnuriza yaitu bertempet
di Jl. Rawa pasung Rt04/04 Kali Baru – Kota Bekasi.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. KEHAMILAN

1. Pengertian kehamilan.

Masa kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin

intrauteri mulai sejak konsepsi dan berakhirnya sampai permulaan

persalinan (Manuaba, 2010).

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.

Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)

di hitung dari hari pertama haid terakhir ( Prawiroharjdo, 2010).

2. Pertumbuhan / perkembangan janin dalam Rahim setiap bulan.

Untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, ibu

memerlukan asupan makanan yang mengandung gizi baik. Saat seorang

wanita hamil mengalami peningkatan kebutuhan asupan gizi untuk

mencakup kebutuhan 2 orang (sang ibu dan janin), yaitu seperti energy,

protein, mineral, kalsium, air, omega 3, vitamin, asam folat, zat besi,

dan lainnya.(Rismalinda, 2015)

Pertumbuhan dan perkembangan janin dalam Rahim di pengaruhi oleh

beberapa faktor dan subfaktor antara lain :

1. Faktor ibu.

a. Kelainan pada uterus.

7
8

Janin yang tumbuh di luar uterus mengalami hambatan

pertumbuhan

b. Kehamilan ganda atau kembar

Kehamilan dengan dua janin atau lebig kemungkinan besar di

persulit oleh pertumbuhan kurang pada salah satu atau kedua jani

disbanding dengan janin tunggal normal. Hambatan

pertumbuhan dilaporkan terjadi pada 10 s/d 50 persen bayi

kembar

c. Kebiasaan ibu, merokok, minum alcohol, kecanduan.

2. Faktor janin.

a. Penyimpanan genetic : kelainan anogenital, pertumbuhan

abnormal.

b. Infeksi intrauterine.

3. Faktor plasenta.

Plasenta adalah sumber bayi mendapatkan makanan asupan

gizi untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dalam

Rahim. Karena ibu plasenta sangat penting artinya untuk menjamin

kesehatan janin dalam Rahim, yang ditetapkan dengan indeks

plasenta. indeks plasenta = berat plasenta.

Menurut Rismalinda (2015) Pertumbuhan janin dari trimester

pertama sampai trimester ke tiga sebagai berikut :


9

a. Trimester satu.

1) Minggu 1

Proses pembentukan antara sperma dan sel telur yang

memberikan informasi kepada tubuh bahwa telah ada janin

dalam Rahim. Saat ini janin sudah memiliki nekal genetik,

sebuah kombinasi unik berupa 46 kromosom. Selama masa ini,

yang di butuhkan niutrisi (melalui ibu) dan oksigen.

Sel ini akan bertemu dengan sel-sel sperma dan memulai

proses pembuahan 5 juta sel sperma sekaligus berenang

menuju sel telur dan menembus indung telur.

2) Minggu ke 2

Pembuahan terjadi pada akhir minggu ke dua. Sel telur

yang telah dibuahi membelah dua 30 jam setelah dibuahi.

Terus membelah , set telur bergerak ke dalam lubang falopi


10

menuju Rahim.setelah membelah menjadi 32, sel telur disebut

manula. Sel-sel mulai berkembang dan terbagi kira-kira dua

kali sehari sehingga pada har yang ke-12 jumlahnya telah

bertambah dan membantu blastocyst tertanam pada

endometrium.

3) Minggu ke 3

Sampai usia kehamilan 3 minggu, sel telur yang telah

membelah menajadi ratusan akan menempel pada dinding

Rahim disebut blastosit. Ukurannya sangat kecil berdiameter

0,1-0,2 mm.

4) Minggu ke 4.

Bayi sudah berbentuk embrio, embrio memproduksi

hormone HCG sehingga apabila melakukan test kehamilan

hasilnya positif Janin pada minggu ke 4 sudah membentuk


11

struktur manusia. Saat ini telah terjadi pembentukan otak dan

tulang belakang serta jantung dan oarta.

5) Minggu ke 5

Pada minggu ke 5 terbentuk 3 lapisan yaitu ectoderm,

mesoderm, dan endoderm. Ectoderm adalah lapisan yang

paing atas yang akan membentuk sisitem saraf pada janin

tersebut yang seterusnya membentuk otak, tulang belakang,

kulut serta rambut. Lapisan Mesoderm berada pada lapisan

tengah yang akan membentuk organ jantung, tulang dan organ

reproduksi. Lapisan Endoderm yaitu lapisan paling dalam

yang akan membentuk usus, hati, pankreas dan kandung

kemih.

6) Minggu ke 6

Ukuran embrio rata-rata 2-4 mm yang diukur dari puncak

kepala hingga bokong, tiba saraf sepanjang punggung bayi


12

telah menutup. Pada minggu ini system pencernaan dan

pernapasan mulai dibentuk, kaki dan tangan mulai terlihat dan

terbentuk.

7) Minggu ke 7

Akhir minggu ke tujuh sepanjang sekitar 5-13 mm dan

beratnya 0,8 gram, kira0kira biji kacang hijau. Lengan mulai

menajdi bagian bahu dan tangan. Jantung telah dibagi menajdi

bilik kanan dan bilik kiri, begitu pula dengan saluran uadara

yang terdapat di dalm paru-paru.

8) Miggu ke 8

Panjang kira-kira 14-20 mm. banyak perubahan yang

terjadi pada janin, ujung hidung dan kelopak mata mulau

berkembang begitu pula telinga, saluran yang menghubungkan

paru-paru dengan tenggorkan mulai bercabang. Lengan

semakin membesar dan ia memiliki siku. Janin mulai terbentuk

diantaranya pembentukan lubang hidung, bibir, mulut serta

lidah, mata juga sudah mulai kelihatan berada di bawah

membran kulit yang tipis. Anggota tangan serta kaki juga

terbentuk walaupun belum sempurna.


13

9) Minggu ke 9

Telinga bagian luar mulai tebentuk kaki dan tangan terus

berkembang berikut jari kaki dan tangan muali tampak dan

mulai bergerak. Dengan menggukan dopler terdengar detak

jantung janin. Panjang janin sekitar 22-30 mm dan berat

sekitar 4 gram.

10) Mingg ke 10

Semua organ penting telah terbentuk. Pertumbuhan otak,

menigkat dengan cepat, hamper 250.000 sel saraf baru di

produksi setiap menit. Janin mulai tampak seperti manusia

kecil dengan panjang 32-43 mm dengan berat 7 gram.

11) Minggu ke 11

Panjang sudah mencapai 6,5 cm. baik rambut, kuku jari

tangan dan kaki mulai tumbuh. Sesekali di usia ini janin sudah
14

mulai menguap. Gerakan demi gerakan kaki dan tangan,

termasuk gerakan menggeliat, meluruskan tubuh dan

menundukan kepala, gerakan sudah dapat dirasakan ibu. Janin

mengubah posisinya dengan gerakan memutar, memanjang.

12) Minggu ke 12

Bentuk wajah janin sudah lengkap, terdapat dagu dan

hidung kecil, jari-jari tangan dan kaki yang mungil terpisah

penuh. Panjangnya sekitar 63 mm dan berat 14 gram. Mulai

proses penyempurnaan seluruh organ tubuh. Janin membesar

beberapa millimeter setiap hari. Jari kaki dan jari tangan mulai

terbentuk termasuk telinga dan kelopak mata.

b. Trimester dua

1) Minggu 13

Panjang janin dari pucuk kepala sampai bokong di

tafsirkan sekitar 65-78 mm. berta kira-kira 20 gram. Dari

pemeriksaan dapat teraba kitra-kira 10 cm di bawah pusat.

Pertumbuhan bayi yang saat ini kira-kira separuh panjang


15

janin mengalami perlambatan dibandingkan dengan tubuh

lainnya. Perlambatan ini berlangsung terus sehingga di akhir

kehamilan akan tampak proporsional, yakni kira-kira tinggak

sepertiga panjang tubuhnya.

Mata janin makin hari kian bergeser ke bagian depan

wajah meski masih terpisah jauh satu sama lain. Sementara

telinga bagian luar terus berkembang dan menyerupai telinga

normal. Kulit janin yang masih sangat tipis membuat

pembuluh darah terlihat jelas di bawha kulit. Seluruh tubuh

tuh janin ditutupi rambut-rambut halus yang disebut lanugo.

Tulang sudah terbentuk di minggu-minggu sbeelumnya dan

untuk minggu selanjutnya akan berosifikasi / menahan

kalsium dengan sangat cepat, sehingga tulang jadi lebih kuat.

2) Minggu ke 14

Panjang mencapai kisaran 80 mm atau 8 cm, dengan berat

kira-kira 25 gram. Telinga janin sudah menempati posisi

normal di kiri dan kanan telingan, leher terus memanjang

sementara dagu tidak lagi menyatu dengan dada. Alat kelamin


16

bagian luar juga berkembang lebih nyata, sehingga lebih

mudah membedakan jenis kelamin.

3) Minggu ke 15

Panjangn sekitar 10-11 cm berat kira-kira 80 gram. Di usia

15 minggu, kerangka bayi Anda juga terus berkembang. Otot-

otot bayi tumbuh terus-menerus dan bayi mungkin sudah bisa

melakukan banyak pergerakan di kepala, mulut, tangan,

pergelangan tangan, tangan, kaki dan sekitarnya.

4) Minggu ke 16

Kini panjang mencapai 12 cm, berat kira-kira 100 gram.

Reflek gerak sudah bisa dirasakan ibu waluapun masih samat

sederhana. Rambut halus di bibir dan di alispun mata juga

sudah tampak melengkapi lanugo yang memenuhi seluruh

tubuh. Tungkai kaki yang awal pembentukannya muncul

belakangan, kini lebih panjang daripada lengan. Pada usia unu

janin memproduksi alfadetoprotein, yaitu protein yang hanya

dijumpai pada darah ibu hamil.

Bila kadar protein ini berlebihan bisa merupakanpertanda

ada masalah serius pada janin, seperti spina bifida. Sebaliknya

kadar alfafetoprotein yang rendah bersignifikan dengan

sindrom down. Jumlah alfafetoprotein yang dapat di ukur

dengan pemeriksaan air ketuban / amniosentesis dengan

menyuntikan jarum khusus melewati dinding perut ibu.


17

5) Minggu ke 17

Panjang tubuh janin menigkat lebih pesat menjadi 13 cm

dibandingkan lebar janin, berat sekitar 120 gram, sehingga

bentuk Rahim terlihat oval. Akibatnya Rahim terdorong dari

rongga panggul mengarah ke ronggo perut. Otomatis usus ibu

terdorong mengenai hati, sehingga kerap terasa menusuk ulu

hati. Pembentukan sidik jari di mulai pada minggu ke 17, janin

juga pda minggu ini mulai neljar menelan dan menghidap.

6) Minggu ke 18.

Tafsiran panjang janin adalah 14 cm, berat sekitar 150

gram. Rahim dapat diraba tepat dibawah pusat, ukurannya

kira-kira sebesar buah semangka. Peningkatan mobilitas

persendian ikut mempengaruhi perubahan pastur tubuh

sekaligus menyebabkan keluhan punggung. Keluhan ini makin

bertambah bila kenaikan berat badan tak terkendal. Untuk

mengatasinya biasakan berbaring miring kiri, hindari berdiri

terlalu lama dan mengangkat beban berat. Selain itu,


18

sempatkan sesering mungkin mengistirahatkan kaki dengan

mengangkat / mengganjal pakai bantal.

7) Minggu ke 19.

Panjang janin diperkirakan 13-15 cm, tafsiran berat 200

gram. System saraf janin yang terbentuk di minggu ke 4 di

minggu ini makin sempurna perkembangannya, yakni dengan

di produksi cairan sebrospinalis yaitu mestinya bersirkulasi di

orak dan saraf tulang belakang tanpa hambatan.Jika lubang

yang ada tersumbat atau aliran cairan tersebut terhalang oleh

penyebab apapun, kemungkiann besar terjadi hidrosefalus /

penumpukan cairan di otak.

8) Minggu ke 20

Panjang janin mencapai kisaran 14-16 cm dan berat

sekitar 260 gram. Kulit yang menutupi tubuhjanin mulai bisa

dibedakan menjadi dua lapisan, yakni lapisan epidermis yang

terletak di permukaan dan lapisan dermis yang merupakan

lapisan dalam. Epidermis selanjutnya akan membentuk pola-

pola tertentu pada ujung jari, telapak tangan mapupun telapak


19

kaki. Sedangkan lapisan dermis mengandung pembuluh

darahh kecil, saraf dan sejumlah besar lemak.

Seiring perkembangan yang pesat kebutuhan darah

janinpun meningkat pesat. Agar ibu terhindar dari Anemia ibu

harus mencukupi zar besi, baik lewat konsumsi makanan

bergizi seimbang maupun siplemen yang di anjurkan dokter

9) Minggu ke 21.

Beratnya sekitar 350 gram dengan panjang sekitar 18 cm.

pada minggu ini system organ tubuh mengalami pematangan

fungsi dan perkembangan. Pada masa ini, organ hati dan limpa

bayi telah bertanggung jawab untuk produksi sel darah.

Sumsum tulangnya juga sudah cukup mampu untuk

membentuk sel darah.

10) Minggu ke 22.

Berat sudah mencapai 400-500 gram dengan panjang 19

cm. ciri khas pada usia kehamilan ini adalah substansi putih

mirip dengan pasta yang menutupi kulit tubuh janin yang di

sebut vernix caseosa. Fungsinya melindungi kulit janin

terhadap cairan ketuban. Di minggu ini pun kelopak mata

muali menjalankan fungsinya untuk melindungi mata dengan

gerakan menutup dan memvuka. Jantungnyapun mulai

menjalankan tugasnya memompa darah sebagai persiapan

kelak lahir.
20

11) Minggu ke 23.

Panjang sudah sekitar 20 cm dan berat 500 gram. Kulit

masih terlihat keriput karena kandungan lemak di bawah

kulitnya tidak sebanyak saat nanti lahir. Muka sudah tampak

sempurna.

12) Minggu ke 24.

Berat janin sudah mencapai 600 gram dengan panjang

sekitar 21 cm. Rahim terletak sekitar 5 cm di atas pusat. Pada

minggu ini kelopak mata sudah sempurna dan sudah di

lengkapi dengan bulu mata, pendengaran sudah berfungsi

dengan penuh.

13) Minggu ke 25.

Berat bayi sekitar 700 gram panjang sudah 22 cm. jarak

dari puncak Rahim ke simfisis pubis sekitar 25 cm. bila ada

indikasi medis umumnya akan di lakukan pemeriksaan USG

untuk melihat keadaan janin.

14) Minggu ke 26

Berat janin sekitar 850 gram dan panjang 23 cm. denyut

jantung janin sudah terdenger dengan jelas, normalnya 120-


21

160 x/menit. Pada minggu ibu sering merasakan tak nyaman

seperti kram kaki, nyeri pinggang, sakit kepala dan nyeri di

bagian bawah tulang rusuk.

15) Minggu ke 27

Berat janin melebihi 1.000 gram panjang sudah mencapai

24 cm. Retinas mata yang berada di bagian belakang mata

membentuk lapisan-lapisan yang berfungsi menerima cahaya

dan informasi mengenai pencahayaan yang di teruskan ke

otak. Jika terjadi kesalahan dalam pembentukan lapisan-

lapisan ini lah yang kelak memunculkan katarak kongenital /

bawaan saat bayi dilahirka.

16) Minggu ke 28

Berat janin sudah 1.100 gram dengan panjang 35-38

cm.puncak Rahim kira-kira berada 8 cm di atas pusat, pada

minggu ini janin terlidat lebih berisi dengan bertambahnya


22

jumlah lemak di bawah kulitnya yang terlihat kemerahan.

Jumlah jaringan otak semakin meningkat, begitu juga dengan

rambut kepalanya yang terus menurus bertumbuh makin

panjang. Alis daj kelopak mata terbentuk sempurna, dan

selaput yang semula menutupi bola mata sudah hilang.

c. Trimester ke Tiga

1) Minggu ke 29

Berat janin 1.250 gram dengan panjang 37 cm. kelahiran

premature harus di waspadai karena kemmapuannya untuk

bertahan hidup masih tipis karena perkembangna paru-

parunya belum sempurna.

2) Minggu ke 30
23

Berat sudah mencapai 1.400 gram dengan panjang 38 cm.

perut yang semakin membesar emmebuat ibu merasa tidak

nyaman terutama pada daerah panggul da perut

3) Minggu ke 31

Berat bayi sudah 1.600 gram dan panjang 40 cm. cermati

apakah ada gangguan aliran darah ke tubuh bagian bawah yag

membuat kaki menjadi bengak, pada sakit punggung ringan

anjurkan ibu untuk beristirahat dengan berbaring kiri, serta

mengurai aktivitas.

4) Minggu ke 32

Pada usia kehamilan ini janin mempunyai berat 2.000

gram dan panjang sekitar 42 cm. kunjungan antenatal lebih

intensif dari bulan-bulan sebelumnya menjadi 2 minggu sekali


24

5) Minggu ke 33

Beratnya lebih dari 2.000 gram dan panjang sekitar 43 cm.

di minggu ini di waspadai terjadi solusio plasenta.pada minggu

ini janin sudah punya sistem kekebalan tubuh

sendiri. Kekebalan tubuh berfungsi penting untuk menjaga

bayi tetap sehat dengan melawan segala macam penyakit

setelah lahir nanti.

6) Minggu ke 34.

Barat janin hamper 2.275 gram dengan panjang sekitar 44

cm. pada minggu ini sebauknya dilakukan test untuk menilai

kesehatan janin. Dengan USG untuk melihat apakah janin

mempunyai kelainan atau tidak.

7) Minggu ke 35.

Berat sudah mencapai 2.450 dan panjang 45 cm. pada

minggu ini pada umumnya fungsi paru-paru janin sudah

berfungsi dengan baik.


25

8) Minggu ke 36.

Berat janin seharusnya sudah mencapai 2.500 gram dan

panjang 46 cm. pemeriksaan rutin di perketat menjadi

seminggu sekali.

9) Minggu ke 37.

Berat sudah mencapai 2.950 dan panjang 47 cm. pada usia

kehamilan ini bayi sudah di katakana aterm atau sudah siap

untuk di lahirkan karna system organ dalam tubuh janin sudah

matang dan sudah dapat bekerja sendiri. Biasanya kepala bayi

sudah masuk ke dalam panggul ibu.

10) Minggu ke 38

Berat bayi 3.100 gram dan panjang 48 cm. rasa cemas

yang di rasakan ibu menunggu kelahiran bayi menjadikan

gangguna emosional pada ibu. Ibu dapat melakukan relaksasi

dengan melatih pernafasan sebagai bekal mejelang persalinan.


26

11) Minggu ke 39

Berat janin sudah 3.250 gram dengan oanjang 49 cm. di

minggu ini perlu kesiagaam agar kehamilan tidak lebih bulan

karna plasenta tidak mampu lagi menjalankan fungsinya untuk

menyerap suplai makanan dari ibu ke bayi.

12) Migggu ke 40

Panjang sudah mencapai 45-55 cm dan berat 3.300 gram.

Betul-betul sudah cukup bulan dan siap untuk di lahirkan.

3. Berat Badan Dan Indeks Masa Tubuh

Pada trimester I seorang wanita yang sedang hamil sudah

mengalami penambahan berat bada, namun penambahan tersebut masih

tergolong rendah, sekitar 1-2 kg karena pada masa ini sat dimana otak,

alat kelamin, dan panca indra janin sedang di bentuk.(Rismalinda,

2015).
27

Pada trimester ke II seorang wanita hamil akan mengalami

kenaikan berat badan yang lebih banyak dibandingkan pada saat

trimester I, karena pada trimester II ini pertumbuhan janin juga semakin

besar.

Berikut adalah beberapa hal yang yang menjadi pertimbangan

untuk menambah berat badan selama hamil :

a. Jika sebelum berat badan seorang wanita sudah normal, maka

kenaikan berat badan sebaiknya 9-12 kg.

b. Jika berat badan sebelum hamil berlebih sebaiknya penambahan

berat badan cukup 6-9 kg.

c. Jika berat badan sebelum hamil kurang, sebaiknya penambahan

berat badan 12-12 kg.

d. Pada trimester 2 dan 3 pada wanita dengan gizi baik dianjurkan

menambabh berat badan perminggu sebanyak 0,4 kg, sementara

pada wanita dengan gizi kurang atau berlebih dianjurkan menambah

berat badan perminggu masing-masing sebanyak 0,5 dan 0,3 kg.

Penambahan berat badan selama kehamilan rata-rata mencapai

12,5 kg. oleh karena tubuh seorang wanita yang sedang hamil

membutuhkan 70.000 – 80.000 kalori saat hamil.( Rismalinda, 2015).

Berat badan ideal untuk ibu hamil sendiri tergantung dari IMT

(Indeks Masa Tubuh) ibu sebelum hamil. Indeks massa tubuh (IMT)

adalah hubungan antara tinggi badan dan berat badan. Ada rumus

tersendiri untuk menghitung IMT anda yakni (Prawihardjo, 2013).


28

Perhitungan berat badan berdasarkan indeks masa tubuh :

𝐵𝐵²
IMT =
𝑇𝐵

Keterangan :

IMT = indeks masa tubuh

BB = berat badan (kg)

TB= tinggi badan (m)

Tabel 2.1

Rekomendasi Penambahan Berat Badan Selama Kehamilan

Berdasarkan Indeks Masa Tubuh

Kategori IMT Rekomendasi

Rendah < 19,8 12,5 -18

Normal 19,8 – 26 11.5 – 16

Tinggi 26 – 29 7 – 11,5

Obesitas >29 ≥7

Gemeli 16 – 20,5
29

4. Perubahan Fisiologis dalam Kehamilan Trimester I,II,III

a. Trimester I.

1) Uterus.

Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk

menerima hasil konsepsi sampai nanti persalinan. Pada usia

kehamilan 12 minggu uterus berukuran kira-kira seperti

buah jeruk besar.

2) Serviks.

Serviks merupakan organ yang kompleks dan

heterogen yang mengalami perubahan yang luar biasa

selama kehamilan dan persalinan. Satu bulan setelah

konsepsi serviks akan menjadi lebih lunak dan menjadi

kebiruan. Seviks bersifat seperti katub yang bertanggung

jawab menajadi janin di dalam uterus sampai akhir

kehamilan dan selama kehamilan.

Selama kehamilan serviks tetap tertutup rapat,

melindungi janin dari kontaminasi eksternal, dan menahan

isi uterus. Panjang uterus tetap sama yaitu kurang lebih 2,5

cm selama kehamilan tetapi menjadi lebih lunak karna

adanya peningkatan estrogen dan prpgesteron dan menjadi

berwarna kebiruan dikarenakan peningkatan vaskularitas.


30

3) Ovarium.

proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan

pematangan folikel baru juga ditunda.hanya satu korpus

luteum yang dapat ditemukan di ovarium. Folikel ini akan

berfungsi maksimal selama 6-7 minggu awal kehamilan

dan setelah itu akan berperan sebagai penghasil progeteron

dlam jumlah yang relatif minimal (Prawirohardjo, 2010).

4) Vagina.

Dinding vagina mengalami banyak perubahan yang

merupakan persiapan untuk mengalami peregangan pada

waktu persalinan dengan meningkatnya ketebalan mukosa,

mengendorornya jaringan ikat dan hipertrofi sel otot

polos.Peningkatan volume sekresi vagina juga terjadi,

dimana sektresi akan berwarna keputihan, menebal dan PH

antara 3,5-6 yang merupakan hasil dari peningkatan

produksi asam laktat glikogen yang dihasilkan oleh epitel

vagina sebagai aksi dari lactobacillus acidophilus

(Prawirohardjo, 2010).

5) Payudara.

Pada awal kehamilan perempuan akan merasakan

payudaranya menjadi lunak. Setelah bulan kedua payudara

akan bertambah ukurannya dan vena-vena dibawah kulit

akan lebih terlihat. Putih payudara akan lebih besar,


31

kehitaman dan tegak. Setelah bulan pertama cairan kuning

bernama kolostrum akan keluar. Kolostrum ini berasal dari

kelenjar-kelenjar asinus yang mulai bersekresi.

Meskipun dapat dikeluarkan, air susu belum dapat

diproduksi karena hormon prolaktin ditekan oleh prolaktin

inhibiting hormone. Setelah persalinan kadar progesteron

dan estrogen menurun sehingga pengaruh inhibisi

progesterone terhadap α-laktalbumin akan hilang.

Peningkatan prolaktin akan merangsang sintesis lactose dan

pada akhirnya akan meningkatkan produksi air susu

(Prawirohardjo, 2010).

b. Trimester II.

1) Uterus.

Pada trimester ini uterus akan membesar sehingga

uterus akan menyentuh dinding abdominal dan hamper

menyentuh hati, mendoorong usus ke sampig dan ke atas.

Pada trimester kedua ini kontraksi dapat di deteksi dengan

pemeriksaan bimanual. (Rimalinda, 2015).

Perubahan bentuk dan ukuran uterus :

a) Pada kehamilan 16 minggu, tingginya rahim (uterus)

setengah dari jarak simfisis dan pusat. Plasenta telah

terbentuk seluruhnya.
32

b) Pada kehamilan 20 minggu, fundus rahim terletak 3 jari

dibawah pusat sedangkan pada umur 24 minggu tepat

ditepi atas pusat.

c) Pada kehamilan 28 minggu, tingginya fundus uteri

sekitar 3 jari diatas pusat atau sepertiga antara pusat

dan prosesus xifoideus. (Manuaba, 2010)

2) Vagina.

Pada kehamilan trimester ke dua ini terjadinya

peningkatan cairan vagina selama kehamilan adalah

normal. Cairan biasanya jernih, pada saat ini biasanya agak

kenytal dan mendekati persalianan menjadi cair. Yang

terpenting adalaha tetap menjaga kebersihan. Hubungi

dokter atau bidan ataupun tenaga kesehatan lainnya bila

cairan berbau, terasa gatal, dan berwarna kehijauan.

(Rismalinda, 2015).

3) Payudara.

Pada trimester kedua ini, payudara akan semakin

membesar dan mengeluarkan cairan yang kekuningan yang

disebut dengan colostrum. Keluarnya kolostrum ini adalah

makanan bayi pertama kali yang kaya akan protein,

colostrum akan keluar bila putting di pencet. Aelora

payudara makin hitam karena hiperpigmentasi


33

c. Trimester III.

1) Uterus.

Perubahan bentuk dan ukuran uterus :

a) Pada kehamilan 32 minggu, tingginya fundus setengah

jarak prosesus xifoideus dan pusat.

b) Pada kehamilan 36 minggu, tinggi fundus uteri sekitar

1 jari dibawah prosesus xifoideus. Kepala bayi belum

masuk Pintu Atas Panggul (PAP).

c) Pada kehamilan 40 minggu, fundus uteri turun setinggi

3 jari dibawah prosesus xifoideus, karena kepala janin

sudah masuk Pintu Atas Panggul (PAP). (Manuaba,

2010)

2) Serviks.

Pembukaan serviks merupakan mekanisme yang

terjadi saat jaringan ikat serviks yang keras dan panjang

secara progresif melunak dan memendek dari atas ke

bawah. Serat otot yang melunak sejajar os serviks internal

tertarik ke atas, masuk ke segmen bawah uterus dan berada

di sekitar bagian presentasi janin dan air ketuban.

3) Vagina.

Dinding vagina mengalami banyak perubahan yang

merupakan persiapan untuk mengalami peregangan pada

waktu persalinan dengan meningkatkan ketebalan mukosa.


34

Peningkatan volume secret vagina juga terjadi, dimana

sekresi akan berwarna keputihan menebal, dan PH antar

3,5-6 yang merupakan hasil dari peningkatan produksi

asam laktat glokogen yang dihasilkan ileh epitel vagina

sebagai aksi dari lactobacillius acidopillus.

5. Ketidak Nyamanan Dan Penanganan Selama Kehamilan.

a. Trimester pertama.

1) Mual dan muntah.

Diakibatkan karna meningkatnya kadar HCG, estrogen /

progesterone.

Penanganan : hindari bau yang menyengat dan faktor

penyebab, makan sedikit tapi sering, hindari makanan yang

berminyak dan berbumbu yang merangsang.

2) Keputihan.

Hyperplasia mukosa vagina, meningkatnya produksi lendir

dan kelenjar endocervikal sebagai akibat dan peningkatan

kadar estrogen.

Penanganan: menajaga kebersihan vulva, memakai pakaian

dalam yang terbuat dari bahan katun, hindari pakaian dalam

yang terbuat dari bahan nilon.


35

b. Trimester ke Dua

1) Kram kaki.

Karna adanya tegang pada otot betis dan otot telapak

kaki, diduga adanya ketidakseimbangan mineral di dalam

tubuh ibu yang memicu gangguan pada system persyarafan

otot-otot tubuh.

Penanganan : lakukan senam hamil secara teratur karna

senam hamil dapat memperlancar aliran darah dalam tubuh,

meningkatkan komsumsi makanan yang tinggi kandungan

kalsium dan magnesium seperti sayuran serta susu.

2) Sembelit.

Karna peningkatan kadar progesterone menyebabkan

peristaltic usus menjadi lambat. Penyerapan air di dalam

kolon meningkat karan efek samping dari penggunaan zat

besi.

Penanganan : tingkatkan intac cairan, serat di dalam menu

makanan , istirahat yang cukup, senam hamil, membiasakan

BAB secara teratur.

c. Trimester ke Tiga

1) Sering buang air kecil

Adanya tekanan pada kandung kemih akibat semakin besar

ukuran janin.
36

Penanganan : perbanyak minum pada siang hari dan

mengurai minum pada malam hari.

2) Sesak nafas.

Karna semakin besar ukuran janin di dalam uterus sehingga

menekan diafragma.

Penanganan : lakukan senam hamil secara teratur

6. Tanda bahaya dan komplikasi ibu dan janin pada kehamilan.

a. Perdarahan pervaginam pada kehamilan muda.

Perdarahan pervaginam dalam kehamilan terbagi menjadi 2 yaitu

sebelum 24 minggu dan setelah 24 minggu usia kehamilan.

1) Perdarahan sebelum 24 minggu disebabkan oleh :

a) Implantation bleeding : sedikit perdarahan saat

trophoblast melekat pada endometrium. Bleeding terjadi

saat implantasi 8 – 12 hari setelah fertilisasi

b) Abortion : 15% terjadi pada aborsi spontan sebelum 12

minggu usia kehamilan dan sering pada primigravida.

c) Hydatidiform molae : akibat dari degenerasi chorionic

villi pada awal kehamilan. Embrio mati dan di

reabsorbsi / mola terjadi di dekat fetus. Sering terjadi

pada wanita perokok, mempunyai riwayat multipara.

d) Ectopic pregnancy : ovum dan sperma yang

berfertilisasi kemudian berimplantasi di luar dari uterine


37

cavity, 95% berada di tuba, bisa juga berimplantasi di

ovarium, abdominal cavity

e) Cervical lesion : lesi pada serviks

f) Vaginitis : infeksi pada vagina.

Perdarahan pada awal kehamilan yang abnormal bersifat

merah segar, banyak dan adanya nyeri perut.

2) Perdarahan lebih dari 24 minggu :

Antepartum haemorrage adalah komplikasi serius karena bisa

menyebabkan kematian maternal dan bayi. ada 2 jenis yaitu :

a) Plasenta pevia : akibat dari letak plasenta yang abnormal,

biasanya plasenta ini terletak sebagian atau total plasenta

terletak pada segmen bawah Rahim

b) Solusio plasenta : terlepasnya plasenta sebelum waktunya

Penanganan :

1. Tanyakan pada ibu tentang karakteristik perdarahan, kapan

mulai terjadi, seberapa banyak, warnanya, adakah gumpalan,

rasa nyeri ketika perdarahan.

2. Periksa tekanan darah ibu, suhu, nadi, dan denyut jantung

janin.

3. Lakukan pemeriksaan eksternal, rasakan apakah perut bagian

bawah teraba lembut, kenyal ataupun keras.


38

4. Jangan lakukan pemeriksaan dalam, apabila mungkin periksa

dengan speculum.

b. Hipertensi.

Gastional hypertensional adalah adanya tekanan darah 140/90

mmHg atau lebih atau peningkatan 20 mmHg pada tekanan

diastolic setelah 20 minggu usia kehamilan dengan pemeriksaan

minimal 2 kali setelah 24 jam pada wanita yang sebelumnya

normotensive.

Apabila diikuti proteinuria dan oedema maka di katagorikan

sebagai preeklamsi, bila di tambah adanya kejang maka di sebut

eklamsi.

Penanganan:

1) Tanyakan pada ibu menganai tekanan darah sebelum dan

selama kehamilan serta tanda-tanda preeklamsi.

2) Tanyakan tentang riwata tekanan darah tinggi dan preeklamsi

pada ibu dan keluarga.

3) Periksa dan monitor tekanan darah, protein urine, refleks dan

oedema.

4) Anjurkan ibu untuk rutin ANC dan perispakan rujukan untuk

persalinan.

c. Nyeri perut bagian bawah.

Nyeri perut bagian bawah perlu dicermati karena

kemungkinan peningkatan kontraksi uterus dan mungkin mengarah


39

pada adanya tanda-tanda ancaman keguguran. Nyeri yang

membahayakan bersifat hebat, menetap, dan tidak hialng setelah

ibu istirahat.

Hal ini bisa berhubungan dengan appemdicitis, kemahilan

ektopik, aborsi, radang panggul, ISK.

Penanganan:

1) Tanyakan pada ibu mengenaik karakteristik nyeri, kapan

terjadi, seberapa hebat, kapanmmulai dirasakan, apakah

berkurang bila ibu istirahat.

2) Tanyakan pada ibu menganaik tanda gejala lain yang mungkin

menyertai misalnya muntah, mual, diare, dan demam.

3) Lakukan pemeriksaan luar dan dalam, periksa adanya nyeri di

bagian pinggang dalam.

4) Lakukan pemeriksaan proteinuria.

d. Sakit kepala yang hebat.

Sakit kepa dan pusing sering terjadi selama kehamilan, sakit

kepala yang berisfat hebat dan terus menerus dan tidak hilang bila

di bawa istihat adalah sakit kepala yang abnormal.

Bila ibu merasakan sakit kepala hebat di tambah dengan

adanya pandangan kabur bisa jadi adalah gejala pre eklamsi.

Penanganan:

1) Tanykan ibu jika ia mengalami odema pada muka / tangan


40

2) Lakukan permeriksaan tekanan darah, adanya proteinuria,

refleks dan oedema.

e. Bengkak di wajah dan tangan.

Bengkak yang muncul pada sore hari dan biasanya hilang bila

isrhat dengan kaki ditinggikan adalah hal yang normal pada ibu

hamil.

Bengkak merupakan masalah yang serius apabila muncul pada

muka dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat, dan di sertai

dengan keluhan fisik lainnya. Hal tersebut mungkin merupakan

tanda-tanda adanya anemia, gagal jantung, ataupun preeklamsi.

Penanganan:

1) Tanyakan pada ibu apakah mengalami sakit kepala

2) Periksa pembengkakan terjadi di mana, kapan hilang, dan

karakteristik.

3) Ukur tekanan darah.

4) Lakukan pemeriksaan hemoglobin, lihat warna konjungtiva

ibu, telapak tangan.

f. Gerakan Janin Tidak Terasa.

Secara normal ibu merasakan adanya gerakan janin pada bulan

ke 5 atau ke 6 usia kehamilan, namun ada beberapa ibu yang

merasakan gerakan janin lebih awal.

Jika janin ridur gerakan janin menjadi lemah. Gerakan janin

dapat ibu rasakan pada saat ibu istirahat, makan, dan berbaring.
41

Biasanya janin bergerak paling sedikit 3 kali dalam 3 jam

(Rismalinda, 2015).

Penanganan:

1) Tanyakan ibu kapanmerasakan gerakan janin terakhir kali.

2) Dengarkan denyut jantung janin menggunakan doopler.

3) Rujuk agar mendapatkan pemeriksaan ultrasound.

B. ANTENATAL CARE (ANC)

ANC adalah upaya preventif program pelayanan kesehatan obstetric

untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui serangkaian

kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan. (Prawirohardjo, 2010).

1. Tujuan ANC

a) Memonitor kemajuan kehamilan guna memastikan kesehatan ibu

dan perkembangan bayi yang normal

b) Mengenali secara diri penyimpangan dari normal dan memberikan

penatalaksaaan yang di perlukan

c) Membina hubungan saling percaya antara ibu dan bidan dalam

rangka mempersiapkan ibu dan keluarga secara fisik, emosional,

dan logis untuk menghadapi kelahiran serta serta kemungkinan

adanya komplikasi.(Rismalinda, 2015).


42

2. Kebijakan Program Asuhan ANC.

Menurut teori (Rismalinda,2015), ditinjau dari tuanya kehamilan,

kehamilan dibagi dalam 3 bagian, yaitu:

a. Kehamilan triwualan pertama (antara 0 – 14 minggu)

b. Kehamilan triwulan kedua (antara 14 – 28 minggu)

c. Kehamilan triwulan ketiga (antara 28 – 40 minggu)

3. Indikator kunjungan Antenatal Care (Depkes, 2014)

1) Kunjungan Pertama (K1).

K1 adalah kontak pertama ibu hamil dengan tenaga kesehatan

yang mempunyai kompetensi, untuk mendapatkan pelayanan

terpadu dan komprehensif sesuai standar. Kontak pertama harus

dilakukan sedini mungkin pada trimester pertama, sebaiknya

sebelum minggu ke 8.

2) Kunjungan ke-4 (K4).

K4 adalah ibu hamil dengan kontak 4 kali atau lebih dengan

tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi, untuk

mendapatkan pelayanan terpadu dan komprehensif sesuai standar

(1-1-2).

Kontak 4 kali dilakukan sebagai berikut: minimal satu kali

pada trimester I(0-12 minggu), minimal satu kali pada trimester

ke2(>12 - 24 minggu), dan minimal 2 kali pada trimester ke-3 (>

24 minggu sampai dengan kelahiran). Kunjungan antenatal bisa


43

lebih dari 4 kali sesuai kebutuhan dan jika ada keluhan, penyakit

atau gangguan kehamilan.

3) Penanganan Komplikasi (PK).

PK adalah penanganan komplikasi kebidanan, penyakit

menular maupun tidak menular serta masalah gizi yang terjadi pada

waktu hamil, bersalin dan nifas. Pelayanan diberikan oleh tenaga

kesehatan yang mempunyai kompetensi.

Komplikasi kebidanan, penyakit dan masalah gizi yang sering

terjadi adalah: perdarahan, preeklampsia/eklampsia,

persalinanmacet, infeksi, abortus, malaria, HIV/AIDS, sifilis, TB,

hipertensi, diabetesmeliitus, anemia gizi besi (AGB) dan kurang

energi kronis (KEK).

4. Standar Asuhan Pelayanan Pemeriksaan Kehamilan / ANC.

Menurut Depkes RI (2014) Dalam melakukan pemeriksaan

antenatal, tenaga kesehatan harus memberikan pelayanan yang

berkualitas sesuai standar terdiri dari :

1) Timbang Berat Badan dan ukur tinggi badan.

Penimbangan berat badan pada setiap kali kunjungan antenatal

dilakukan untuk mendeteksi adanya gangguan pertumbuhan janin.

Penambahan berat badan yang kurang dari 9 kilogram selama

kehamilan atau kurang dari 1 kilogram setiap bulannya

menunjukkan adanya gangguan pertumbuhan janin.


44

Pengukuran tinggi badan pada pertama kali kunjungan

dilakukan untuk menapis adanya faktor risiko pada ibu hamil.

Tinggi badan ibu hamil kurang dari 145 cm meningkatkan risiko

untuk terjadinya CPD (Cephalo Pelvic Disproportion).

2) Ukur Tekanan Darah.

Pengukuran tekanan darah pada setiap kali kunjungan

antenatal dilakukan untuk mendeteksi adanya hipertensi (tekanan

darah 140/90 mmHg pada kehamilan dan preeklampsia (hipertensi)

disertai edema wajah dan atau tungkai bawah dan atau proteinuria).

3) Ukut Tinggi Fundus Uteri.

Pengukuran tinggi fundus pada setiap kali kunjungan antenatal

dilakukan untuk mendeteksi pertumbuhan janin sesuai atau tidak

sesuai dengan umur kehamilan, kemungkinan ada gangguan

pertumbuhan janin. Standar pengukuran menggunakan pita ukur

setelah kehamilan 24 minggu.

Tabel 2.2
Ukuran TFU menurut Penambahan Per Tiga Jari
Usia Kehamilan Tinggi Fundus Uteri (TFU)
(Minggu)
12 3 jari diatas simfisis
16 Pertengahan pusat-simfisis
20 3 jari di bawah pusat
24 Setinggi pusat
28 3 jari diatas pusat
45

32 Pertengahan pusat-prosesus xiphoideus


(px)
36 1 jari dibawah prosesus xiphoideus (px)
40 3 jari di bawah prosesus xiphoideus
(px)

Tabel 2.3
Ukuran Tinggi Fundus Uteri dengan menggunakan Metline
Usia kehamilan Tinggi Fundus Uteri
22-28 mg 24-25 cm diatas simfisis
28 mg 26,7 cm diatas simfisis
30 mg 29,5-30 cm diatas simfisis
32 mg 29,5-30 cm diatas simfisis
34 mg 31 cm diatas simfisis
36 mg 32 cm diatas simfisis
38 mg 33 cm diatas simfisis
40 mg 37,7 cm diatas simfisis

4) Beri Imunisasi Tetanus Toksoid (TT).

Untuk mencegah terjadinya tetanus neonatorum, ibu hamil

harus mendapat imunisasi TT. Pada saat kontak pertama., ibu hamil

di skrining status imunisasi TT-nya. Pemberian imunisasi TT pada

ibu hamil , sesuai dengan status imunisasi saat ini.


46

Tabel 2.4
Jadwal Imunisasi Tetanus Toxoid

Lama Perlindungan
Antigen Interval
Perlindungan %

Pada kunjungan
- -
TT 1 antenatal pertama

TT 2 4 Minggu setelah TT 1 3 Tahun 80 %

TT 3 6 bulan setelah TT 2 5 Tahun 95 %

TT 4 1 Tahun setelah TT 3 10 Tahun 95 %

25 Tahun /
TT 5 1 Tahun setelah TT 4 99 %
seumur hidup

5) Beri Tablet Tambah Darah (Zat Besi).

Untuk mencegah anemia gizi besi, setiap ibu hamil harus

mendapat tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan

diberikan sejak kontak pertama.

6) Periksaan Hb.

Pemeriksaan Hb yang sederhana yakni dengan cara Talquis

dan dengan cara Sahli. Pemeriksaan Hb dilakukan pada kunjungan

ibu hamil pertama kali, lalu periksa lagi menjelang persalinan.

Pemeriksaan Hb adalah salah satu upaya untuk mendeteksi Anemia

pada ibu hamil. Menurut WHO kadar Hb terdiri dari :

1) Normal : 11,5 gr%

2) Anemia ringan : 9-11 gr%


47

3) Anemia sedang : 7-8,9 gr%

4) Anemia berat : < 7 gr%

7) Pemeriksaan VDRL (Veneral Disease Research Lab).

Pemeriksaan Veneral Desease Research Laboratory (VDRL)

adalah untuk mengetahui adanya treponema pallidum/ penyakit

menular seksual, antara lain syphilis. Pemeriksaan kepada ibu

hamil yang pertama kali datang diambil spesimen darah vena ± 2

cc. Apabila hasil tes dinyatakan postif, ibu hamil dilakukan

pengobatan/rujukan. Akibat fatal yang terjadi adalah kematian

janin pada kehamilan < 16 minggu, pada kehamilan lanjut dapat

menyebabkan prematur, cacat bawaan.

8) Perawatan Payudara.

Senam payudara atau perawatan payudara untuk ibu hamil,

dilakukan 2 kali sehari sebelum mandi dimulai pada usia kehamilan

6 Minggu.

9) Senam Hamil.

Senam hamil bermanfaat untuk membantu ibu hamil dalam

mempersiapkan persalinan. Adapun tujuan senam hamil adalah

memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding

perut, ligamentum, otot dasar panggul, memperoleh relaksasi tubuh

dengan latihan-latihan kontraksi dan relaksasi.

10) Temu wicara / Konseling.


48

Komunikasi yang baik antara pasien dan tenaga kesehatan,

sangat penting dibina dari sejak awal melalui temu wicara dapat

ditemukan kesepakatan untuk melakukan rujukan apabila terjadi

komplikasi-komplikasi pada saat kehamilan.

11) Pemeriksaan Protein urine.

Pemeriksaan ini berguna untuk mengetahui adanya protein

dalam urin ibu hamil. Adapun pemeriksaannya dengan asam asetat

2-3% ditujukan pada ibu hamil dengan riwayat tekanan darah

tinggi, kaki oedema. Pemeriksaan protein urin ini untuk

mendeteksi ibu hamil kearah preeklampsia.

12) Pemeriksaan urine reduksi.

Untuk ibu hamil dengan riwayat DM. bila hasil positif maka

perlu diikuti pemeriksaan gula darah untuk memastikan adanya

Diabetes Melitus Gestasioal. Diabetes Melitus Gestasioal pada ibu

dapat mengakibatkan adanya penyakit berupa pre-eklampsia,

polihidramnion, bayi besar.

13) Pemberian Obat Malaria.

Diberikan kepada ibu hamil pendatang dari daerah malaria

juga kepada ibu hamil dengan gejala malaria yakni panas tinggi

disertai mengigil dan hasil apusan darah yang positif. Dampak atau

akibat penyakit tersebut kepada ibu hamil yakni kehamilan muda

dapt terjadi abortus, partus prematurus juga anemia.

14) Pemberian Kapsul Minyak Yodium.


49

Diberikan pada kasus gangguan akibat kekurangan Yodium di

daerah endemis yang dapat berefek buruk terhadap tumbuh

kembang manusia.
BAB III

LAPORAN STUDI KASUS

DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL

A. Antenatal Care

1. Kunjungan ANC I

Tanggal : 12 – 04 - 2020 Pukul : 11.00 WIB

1. Subjektif

Ny. S berusia 28 tahun, bersuku Jawa, Agama Islam, pendidikan

akhir SMK, pekerjaan sehari-hari adalah Ibu Rumah Tangga dan

alamatnya di pulo gebang rt 4 rw 6 Medan Satria Kota Bekasi. Ia

memiliki suami bernama Tn. J berusia 34 tahun, bersuku Betawi,

Agama Islam, pendidikan akhir SMU, pekerjaan sehari-hari Wiraswata

dan beralamat sama.

Ny. S datang ke RB Dinnuriza mengatakan hamil 34 minggu lebih

2 hari dan ibu ingin periksa hamil, saat ini tidak ada keluhan yang

dirasakan. HPHT Ny.S pada tanggal 16-08-2019, setiap kali haid

lamanya 4-5 hari, banyaknya kurang lebih 2 - 3 x ganti pembalut setiap

hari, kontensitas haidnya cair, siklus haid bulan lalu dengan bulan

selanjutnya adalah 28 hari. Dengan demikian TP Ny. S adalah tanggal

22-05-2020. Ny S sudah merasakan pergerakan janin ketika memasuki

usia kehamilan 5 bulan, dan ia merasakan dalam 2 jam terakhir lebih

dari 4x janin bergerak. Ny.S tidak merasakan keluhan berupa lelah,

50
51

mual muntah, nyeri perut, panas menggigil, sakit kepala terus menerus,

penglihatan kabur, nyeri/panas saat BAK, rasa gatal pada vagina,

pengeluaran cairan pervaginam, nyeri tungkai dan oedema. Dalam

sehari Ny. S makan sebanyak 3 x dengan menu bervariasi. Dalam

sehari Ny. S BAB sebanyak 1 x/ hari tanpa keluhan dan BAK 7-8 x

tanpa keluhan. Setiap hari Ny. S istirahat tidur 7-8 jam per hari setiap

malam, kemudian melakukan aktivitas seksual tanpa keluhan dan

pekerjaan ibu sehari-hari adalah sebagai Ibu Rumah Tangga. Ny. S

sudah melakukan suntik TT1 (Tetanus Toxoid) pada tanggal 21-03-

2020. Ny. S mengatakan ini kehamilan yang pertama, dan belum

pernah keguguran,

Ny. S tidak memiliki riwayat penyakit yang sedang diderita seperti

Jantung, Tekanan Darah Tinggi, Hepar, DM, Anemia berat,

HIV/AIDS, Campak, Malaria dan TBC. Dalam kehidupan Ny. S

sehari-hari, ia tidak menggunakan alkohol, obat-obatan, jamu,

merokok dan tidak makan sirih. Tidak ada pula irigasi Vagina, serta

setiap hari Ny. S mengganti pakaian dalamnya sebanyak 2-3 x dalam

sehari.

Kehamilan ini direncanakan, Jenis kelamin yang diharapannya

laki-laki, Ny. S menikah sah 1 x dengan Tn. J selama ± 4 Tahun. Ny.

S hidup serumah bersama Tn. J (suami). Ia memiliki kepercayaan

seputar kehamilan seperti harus menggunakan peniti selama


52

kehamilan. Ia juga tidak memiliki riwayat penyakit keturunan seperti

asma, hipertensi, DM dan kehamilan kembar.

2. Objektif

Dari hasil pemeriksaan, keadaan umum Ny. S baik, kesadaran

compos mentis dan keadaan emosional stabil. Tekanan darah 115/70

mmHg, nadi 80x/menit, pernafasan 20x/menit dan suhu 36,7˚C. Tinggi

badan Ny. S 156 cm. Berat badan sebelum hamilnya 50 kg dan berat

badan sekarang 59 kg. Lila Ny. S adalah 24 cm.

Pemeriksaan head to toe yang dilakukan pada Ny. S hasilnya

dalam batas normal, kepala pada bagian rambut terlihat bersih, muka

tidak pucat dan oedem, kelopak matanya tidak oedema, konjungtiva

tidak pucat, sklera tidak ikterik. Mulut dan gigi tidak ada kelainan,

lidah bersih, gigi tidak caries dan gusi tidak epulis. Tidak ada

pembesaran kelenjar tyroid dan getah bening. Dada simetris, pada

jantung tidak ada kelainan, pada paru-paru tidak ada kelainan.

Pembesaran pada payudara ada, putting susu menonjol sedikit,

payudara simetris antara kanan dan kiri, tidak ada benjolan/tumor/rasa

nyeri, areola sudah hiperpigmentasi.

Pada abdomen tidak ditemukan luka oprasi, pembesaran sesuai

dengan usia kehamilan, kontensitas abdomen lunak, tidak ada benjolan

dan pembesaran liver/lien, terdapat linea nigrae. Tinggi Fundus Uteri

28 cm.
53

Saat pemeriksaan palpasi abdomen Leopold I teraba bagian bulat,

lunak, tidak melenting yaitu bokong janin. Leopold II kanan Ny. S

teraba bagian panjang, keras, seperti papan yaitu punggung janin

sedangkan sebelah kiri teraba kecil-kecil yaitu ekstermitas bayi. Pada

Leopold III teraba kepala karena belum masuk PAP, dan Leopold IV

Konvergen. Dari pengukuran TFU dan menentukan bagian terendah

janin dapat di tafsirkan untuk berat janin yang disebut TBJ. TBJ pada

janin Ny. S adalah (28-12) x 155 = 2.480 gram. Kemudian DJJ pada

janin Ny. S positif, sebesar 142 x/menit pada PM 3 jari dibawah pusat

sebelah kanan ibu.

Tidak ada kekakuan sendi, oedema, kemerahan, varises dan reflek

patella positif. Posisi tulang belakang yaitu lordosis gravidarum, tidak

ada nyeri dan CVAT tidak ada nyeri ketuk kanan dan kiri. Pemeriksaan

laboratorium tidak ditemukan Urine protein. Haemoglobin ibu 10 gr%.

3. Analisa

G1P0A0 Hamil 34 minggu lebih 2 hari

Janin Tunggal hidup intrauteri presentasi kepala

Masalah : Tidak Ada

Kebutuhan : Tidak Ada

Tindakan Segera : Tidak ada


54

4. Penatalaksanaan Tindakan

1. Memberikan informed consent untuk dilakukan pemeriksaan, Ibu

bersedia.

2. Melakukan pemeriksaan dan memberitahukan hasil pemeriksaan

pada ibu dan keluarga bahwa keadaan ibu saat ini baik Tekanan

darah 115/70 mmHg, nadi 80x/menit, pernafasan 20x/menit dan

suhu 36˚c, usia kehamilan ibu 34 Minggu lebih 2 hari, tafsiran

persalinan 22-05-2020, Djj (+) 142 x/menit dan posisi janin baik,

Ibu mengetahui hasil pemeriksaan.

3. Menganjurkan kepada ibu untuk mengkonsumsi makan bergizi

seimbang dan makanan yang mengandung zat besi seperti nasi,

lauk, sayur, buah-buahan dan susu karena makanan yang bergizi

sangat penting untuk ibu hamil guna menunjang kesehatan ibu dan

tumbuh kembang janin secara optimal, Ibu bersedia

mengkonsumsinya.

4. Menganjurkan ibu untuk beristirahat yang cukup yaitu tidur siang

minimal 1-2 jam/hari dan tidur malam minimal 7-8 jam/hari dan

kurangi aktivitas ibu yang terlalu berat. Ibu mau melakukannya

5. Menganjurkan kembali ibu untuk menjaga personal hygiene yaitu

dengan menjaga vagina tetap kering dengan mengganti celana

dalam setiap basah atau sehabis BAK. Ibu mengerti dan

mengatakan mengganti pakaian dalam 3-4 kali dalam sehari. Ibu

mau melakukannya.
55

6. Menjelaskan kepada ibu tentang kepercayaan yang ibu percayai

yaitu menggunakan peniti di celana, sebaiknya peniti di simpan di

dalam dompet agar ibu tidak tertusuk yang dapat membahayakan

ibu. Ibu mengerti

7. Menjelaskan kepada ibu pentingnya untuk melakukan imunisasi

TT pada masa kehamilan ini, yaitu untuk melindungi bayi baru

lahir dari tetanus neonatorum. Sehingga ibu dianjurkan untuk

melakukan imunisasi TT yang ke 2 pada bulan depan. Ibu mengerti

8. Menjelaskan ibu tanda-tanda bahaya pada kehamilan trimester III

yaitu, sakit kepala yang hebat, pandangan kabur, bengkak pada

muka dan tangan, nyeri perut yang hebat, janin kurang bergerak

dari biasa, keluarnya darah dari jalan lahir, dan keluarnya air-air

dari jalan lahir. Apabila terdapat tanda-tanda tersebut ibu harus

segera datang ke pelayanan kesehatan terdekat, Ibu bersedia.

9. Menjelaskan tanda-tanda persalinan yaitu Mulas-mulas yang

sering dan adekuat keluar air – air yang tidak tetahankan serta

adanya pengeluaran lendir campur darah. Jika ada tanda tersebut

segera ke tenaga kesehatan terdekat, Ibu mengerti.

10. Menjelaskan pada ibu untuk mempersiapkan persalinannya seperti

persiapan pakaian, kendaraan, pendamping, penolong persalinan,

tempat persalinan, biaya persalinan, jaminan kesehatan (BPJS),

transportasi yang akan di gunakan, dan pendonor darah. Ibu

mengatakan akan mempersiapkan secepatnya, ibu berencana ingin


56

bersalin di RB Dinnuriza, di dampingi oleh suami dan sudah

mempersiapkan dana untuk persalinan, sudah mempunyai BPJS,

dan juga sudah menyiapkan alat transportasi yang akan di gunakan

nanti.

11. Memberikan ibu tablet Fe sebanyak 10 tablet dengan dosis 1x1

tablet/hari. dan Kalk 1x1 tablet/hari. Serta menjelaskan waktu

meminum obat : untuk Fe diminum malam hari, dan Kalk diminum

pagi hari. Saat meminum obat dianjurkan dengan air putih, Ibu

mengerti dan mau meminum.


57

2. Kunjungan ANC 2

Tanggal : 19 – 04 - 2020 Pukul : 10.30 WIB

a. Subjektif

Ny. S datang ke RB Dinnuriza dengan tujuan kunjungan ulang dan tidak

ada keluhan.

b. Objektif

Dari hasil pemeriksaan, keadaan umum Ny. S baik, kesadaran compos

mentis dan keadaan emosional stabil. Tekanan darah 107/80 mmHg, nadi

83 x/menit, pernafasan 20x/menit dan suhu 36,6˚c. Berat badan sekarang 57

kg. Pemeriksaan head to toe yang dilakukan pada Ny. S hasilnya dalam

batas normal, kepala pada bagian rambut terlihat bersih, muka tidak pucat

dan oedema, kelopak matanya tidak oedem, konjungtiva tidak pucat, sklera

tidak kuning. Mulut dan gigi tidak ada kelainan, lidah bersih, gigi tidak

caries dan gusi tidak epulis. Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan getah

bening. Dada simetris, pada jantung tidak ada kelainan, pada paru-paru tidak

ada kelainan. Pembesaran pada payudara ada, putting susu menonjol,

payudara simetris antara kanan dan kiri, tidak ada benjolan/tumor/rasa nyeri,

areola sudah hiperpigmentasi.

Pada abdomen pembesaran sesuai dengan usia kehamilan, kontensitas

abdomen lunak, tidak ada benjolan dan pembesaran liver/lien, terdapat linea

nigrae. Tinggi Fundus Uteri 28 cm.

Saat pemeriksaan palpasi abdomen Leopold I : teraba bagian janin bulat,

lunak, tidak melenting yaitu bokong janin. Leopold II kanan : teraba bagian
58

kecil-kecil janin yaitu ekstermitas bayi, sedangkan sebelah kiri : teraba

panjang, keras, seperti papan yaitu punggung bayi. Pada Leopold III: terapa

bulat keras melenting yaitu kepala, dan pemeriksaan Leopold IV kepala

belum masuk PAP . Dari pengukuran TFU dan menentukan bagian terendah

janin dapat di tafsirkan Berat janin (28 -12) x 155 = 2.480 gram. Kemudian

DJJ 148x/menit pada PM 3 jari dibawah pusat sebelah kiri ibu.

Tidak ada kekakuan sendi, oedema, kemerahan, varises dan reflek

patella positif. Posisi tulang belakang yaitu lordosis gravidarum, tidak ada

nyeri dan CVAT tidak ada nyeri ketuk kanan dan kiri.

c. Analisa

G1P0A0 Hamil 35 Minggu lebih 2 hari

Janin tunggal hidup intrauteri presentasi kepala.

Masalah : Tidak Ada

Kebutuhan : Tidak Ada

Tindakan Segera : Tidak ada

d. Penatalaksanaan Tindakan

1. Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga bahwa

keadaan ibu saat ini baik. Tekanan darah 107/80 mmHg, nadi

83x/menit, pernafasan 20x/menit dan suhu 36,6˚c, usia kehamilan ibu

35 Minggu lebih 2 hari , Djj (+) 145x/menit dan posisi terbawah bayi

kepala belum masuk panggul, Ibu mengetahui hasil pemeriksaan.

2. Menanyakan pada ibu apakah ibu sudah mengkonsumsi makanan

bergizi seimbang sesuai apa yang telah disarankan pada kunjungan


59

sebelumnya. Ibu mengatakan sudah mengikuti saran dari bidan dengan

memakan makanan yang bergizi seimbang seperti nasi, lauk pauk,

sayur, buah-buahan dan susu.

3. Mengingatkan kembali pada ibu untuk sering-sering minum air putih

minimal 2 liter/hari tetapi membatasi minum pada malam hari agar

waktu istirahat malam ibu tidak terganggu karena bolak-balik ke kamar

mandi. Ibu mengerti dan mau melakukannya

4. Mengingatkan kembali pada ibu untuk menjaga personal hygiene yaitu

dengan menjaga vagina tetap kering dengan mengganti celana dalam

setiap basah atau sehabis BAK. Ibu melakukan setiap hari.

5. Mengingatkan kembali pada ibu untuk beristirahat yang cukup yaitu

tidur siang minimal 1-2 jam/hari dan tidur malam 7-8 jam/hari dan

kurangi aktivitas ibu yang berat-berat. Ibu mengerti dan melakukan

yang di anjurkan bidan.

6. Memberikan ibu tablet Fe sebanyak 10 tablet dengan dosis 1x1

tablet/hari, Kalk 1x1 tablet/hari. Serta menjelaskan waktu meminum

obat : untuk Fe diminum malam hari, Kalk diminum pagi hari. Saat

meminum obat dianjurkan dengan air putih, Ibu mengerti dan mau

meminum.

7. Menanyakan kembali apa kah ibu mengetahui tanda-tanda bahaya pada

kehamilan trimester ke III. Ibu mengatakan masih belum mengetahui.

Mengingatkan kembali pada ibu tentang tanda-tanda bahaya pada

kehamilan trimester III yaitu, sakit kepala yang hebat, pandangan


60

kabur, bengkak pada muka dan tangan, nyeri perut yang hebat, janin

kurang bergerak dari biasa, keluarnya darah dari jalan lahir, dan

keluarnya air-air dari jalan lahir. Apabila terdapat tanda-tanda tersebut

ibu harus segera datang ke pelayanan kesehatan terdekat, Ibu mengerti

dan bersedia.

8. Mengingatkan kembali pada ibu tentang tanda-tanda persalinan yaitu

Mulas-mulas sering dan adekuat serta adanya pengeluaran lendir

campur darah. Jika ada tanda tersebut segera ke tenaga kesehatan

terdekat, Ibu mengerti.

9. Memberitahu ibu bahwa tafsiran persalinan bisa maju dan bisa mundur

dari tanggal yang sudah diprediksi. Ibu mengerti


BAB IV

PEMBAHASAN

Di dalam bab ini, penulis membahas tentang asuhan kebidanan kehamilan pada

Ny. S umur 28 tahun dengan G1P0A0 yang dilakukan di RB Dinnuriza. Di dalam

bab ini penulis membandingkan apakah ada kesenjangan antara teori dan praktik di

lapangan.

A. Kehamilan

Dari hasil anamnesa didapat Ny. S umur 28 tahun, pada tanggal 12 Maret

2017 saat usia kehamilan 34 minggu lebih 2 hari. Ibu melakukan pemeriksaan

sebanyak 6 kali selama kehamilan ini, yang terdiri dari dua kali pada trimester

I, dua kali pada trimester ke II dan dua kali pada trimester ke III. Dan ini

merupakan kunjungan ulang ibu dan kunjungan pertama penulis.

Pemeriksaan kehamilan pada Ny. S mengikuti stándar “14 T” yaitu : Timbang

berat badan, Ukur tekanan darah, Ukur tinggi fundus uteri, Pemberian tablet

besi minimal 90 tablet selama kehamilan, Pemberian imunisasi Tetanus Toxoid

lengkap, pemeriksaan Hb, Pemeriksaan VDRL (Veneral Disease Research

Lab), perawatan payudara, senam hamil, temu wicara/konseling, pemeriksaan

protein urine, pemeriksaan urine reduksi, pemberian obat malaria, pemberian

kapsul minyak Iodium. Hal ini sesuai dengan teori (Prawirohardjo, 2013). Pada

kehamilan Ny. S, standar 14 T ini tidak seluruhnya diterapkan pada saat

pemeriksaan. Seperti pemeriksaan VDRL (Veneral Disease Research Lab),

pemeriksaan reduksi urine, pemberian obat malaria dan pemberian kapsul

61
62

minyak iodium dikarenakan ibu tidak ada indikasi sehingga standar 14 T belum

sesuai dengan teori.

Menurut teori (Prawirohardjo,2013) kenaikan berat badan ibu hamil

bertambah 0,5 kg per minggu atau 6,5 kg sampai 16 kg selama kehamilan.

(Manuaba, 2013). Pertambahan berat badan Ny. S Selama kehamilan

mengalami kenaikan 9 kg dari 50 kg sebelum hamil menjadi 59 kg. Ternyata

Ny. S mengalami kenaikan berat badan dalam batas yang normal dengan

rekomendasi kenaikan berat badan yang dibutuhkan selama kehamilan 6,5-

16,5 kg. tidak ada kesenjangan dengan teori.

Tekanan darah ibu hamil harus dalam batas normal (antara 110/70 mmHg

sampai 120/80 mmHg) apabila terjadi kenaikan tekanan darah (hipertensi) atau

penurunan tekanan darah (hipotensi), hal tersebut perlu diwaspadai karena

dapat berdampak buruk bagi ibu dan janin apabila tidak ditangani secara dini

(Prawirohardjo, 2014). Setiap kali periksa kehamilan tekanan darah Ny. S

adalah 115/70 mmhg hingga 120/80 mmhg, tekanan darah dalam batas normal.

tidak ada kesenjangan dengan teori.

Ukuran lila Ny. S adalah 23.5 cm, angka tersebut masih sesuai teori

(Kusmiyati dkk, 2010), yaitu ukuran LILA pada wanita dewasa atau usia

reproduksi adalah 23,5 cm. jika ukuran LILA kurang dari 23,5 cm maka

interpretasinya adalah Kurang Energi Kronis (KEK).

Pada saat kunjungan ANC pertama didapatkan Tinggi Fundus Uteri pada

Ny. S adalah 28 cm, sedangkan pada kunjungan kedua saat usia kehamilan 35

minggu lebih 2 hari didapati Tinggi Fundus Uteri 28 cm. Menurut


63

(Kusumahati;2013). Tinggi Fundus Uteri Ny. S pada saat kunjungan awal

hingga kunjungan akhir sesuai dengan teori dan tidak ada kesenjangan dengan

teori .

Normal DJJ pada teori (Prawiroharjo,2010) berkisar antara 120x/menit

hingga 160x/menit. Pada Ny. S didapati DJJ setiap diperiksa berkisar antara

140x/menit hingga 150x/menit, hal ini sesuai dengan teori dan tidak memiliki

kesenjangan dengan teori.

Tablet penambah darah dapat diberikan sesegera mungkin setelah rasa

mual hilang yaitu satu tablet sehari. Tiap tablet mengandung FeSO4 320 mg

(zat besi 60 mg) dan Asam Folat 500 mg, pemberian selama 90 hari (3 bulan)

sebaiknya di minum tidak di barengin dengan kopi dan teh agar tidak

mengganggu penyerapan (Rismalinda, 2015). Pada trimester I,II,III Ny. S

sudah mendapatkan tablet zat besi dan Ny. S mau meminum tablet zat besi

sesuai dengan anjuran yang diberikan, tidak ada kesenjangan dengan teori.

Ibu hamil dikatakan anemia apabila kadar haemoglobin (Hb) dalam

darahnya kurang dari 11 gr% pada trimester pertama dan kurang dari

10g%pada trimester kedua dan ketiga (Prawirohardjo, 2012). Pada Ny. S

didapati kadar HB bernilai 10 gr%, maka hal ini sesuai dengan teori dan tidak

memiliki kesenjangan dengan teori.

Glukosa urine dan Protein urinepada ibu hamil jika didapati positif 2

serta ada oedema dan tensi darah tinggi, tanda-tanda tersebut menuju pada

preeklamsi pada kehamilan (Prawirohardjo, 2013). Pada pemeriksaan urine


64

Ny. S hasilnya adalah negative, tidak ada kesenjangan antara teori dengan

praktek.

Memberikan asuhan kebidanan kehamilan dengan memberikan

konseling tentang tanda-tanda persalinan, tanda bahaya dalam kehamilan

trimester Tiga, di karnakan usia kehamilan ibu sudah memasuki trimester tiga
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Mahasiswa mampu memberikan asuhan kehamilan dan di dapatkan

kesimpulan sebagai berikut :

1. Mahasiswa mampu melakukan anamesa dan mengumpulkan data

Subjektif pada Ny.S dengan melakukan Tanya jawab.

2. Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang

pada Ny. S dengan melakukan pemeriksaan Antenatal Care sesuai

dengan standar 14T kecuali pemeriksaan pemeriksaan VDRL

(Veneral Disease Research Lab), pemeriksaan reduksi urine,

pemberian obat malaria dan pemberian kapsul minyak iodium

dikarenakan ibu tidak ada indikasi pemeriksaan dan pemeriksaan

PMS dikarenakan tidak ada tanda-tanda PMS.

3. Mahasiswa mampu melakukan analisi kasus berdasarkan data

subjektif dan objektif pada Ny. S.

4. Mahasiswa mampu melakukan penatalaksanaan kasus pada Ny. S

dengan melakukan informed consent dan ibu bersedia, memberitahu

ibu hasil pemeriksaan ibu mengerti, menganjurkan ibu untuk

mengkonsumsi makanan bergizi, menganjurkan ibu untuk menjaga

personal hygiene, memberitahu ibu tanda-tanda persalinan,

memberitahu ibu untuk mempersiapkan kebutuhan persalinan.

65
66

B. Saran

1. Bagi Klien

Menambah pengetahuan pasien tentang pentingnya pemantauan

pada saat hamil dengan melakukan pemeriksaan oleh tenaga kesehatan

terutama bidan.

2. Bagi Lahan Praktik

Meningkatkan pemberian pelayanan Asuhan Kehamilan sesuai

dengan standar asuhan kebidan, sehingga komplikasi pada kehamilan,

dapat terdeteksi sedini mungkin.

3. Bagi Penulis

Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan

asuhan Kehamilan dengan menggunakan dokumentasi SOAP mulai

dari pengkajian sampai evaluasi, secara sistematis dan benar sesuai

data-data yang di dapatkan di lahan praktek


DAFTAR PUSTAKA

Kusmiyati Y, Wahyuningsih H,Sujiyatini, 2010. perawatan ibu hamil, Fitramaya,

Yogyakarta.

Rismalinda, 2015, Asuhan Kebidanan Kehamilan, Jakarta: Cv Trans Info Media

Prawirohardjo S, 2010, Ilmu Kebidanan, Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo.

Prawirohardjo S, 2018, Ilmu Kebidanan, Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo.

Badan Pusat Statistik Kota Bekasi. 2017.

file:///F:/SK/Kota%20Bekasi%20Dalam%20Angka%202017.pdf

Dines Kesehatan Provinsi Jawa Barat.2017.Profil Kesehatan Jawa Barat. Jawa

Barat: Dines Kesehatan Provinsi Jawa Barat.2017

file:///F:/SK/JABAR.pdf

Jaya Wand.2015. Analisis Pelaksanaan Program Antenatal Care di Puskesmas

Ciputat Timur Tahun 2015. Jakarta: Fakultas Kedokteran Dan Ilmu

Kesehatan Unibersitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta.

file:///F:/SK/jurnal/Wanda%20Jaya%20Purnama-fkik.pdf

Kementrian Kesehatan RI. 2018. Profil Kesehatan Indonesia tahun 2017. Jakarta:

Kementrian Kesehatan RI.

file:///F:/PROPOSAL/materi/Profil-Kesehatan-Indonesia-tahun-2017.pdf

67
Peraturan Mentri Kesehatan RI.2014

file:///F:/SK/jurnal/PMK%20No.%2097%20ttg%20Pelayanan%20Kesehatan%20

Kehamilan.pdf

Pusat data dan informasi kementrian kesehatan RI. 2012. Info datin. Jakarta: pusat

data dan informasi kementrian kesehatan RI.

file:///C:/Users/Lenovo/Downloads/infodatin-ibu.pdf

68
LEMBAR KONSULTASI LAPORAN STUDI KASUS
PRODI DIPLOMA TIGA KEBIDANAN
INSTITUT MEDIKA Drg. SUHERMAN
Nama Mahasiswa : Kezia Septiani Sidabutar
NIM : 140217968
Pembimbing : Hajar Nurfathur Rohmah , SST, M.Kes
Judul : Laporan Studi Kasus Asuhan Kehamilan Pada NY.S Di RB
Dinnuriza Tahun 2020.

Materi Paraf
NO. Tanggal Saran Pembimbing
Konsultasi Pembimbing
Perbaikan isi latar
1. Minggu, 12 belakang, rumusan
BAB I
April 2020 masalah, tujuan
penulisan
2. Selasa , 14 BAB I, Perbaikan BAB I dan
April 2020 Cover Cover
3. Selasa, 21 April BAB I, Perbaikan BAB I,
2020 BAB II, BAB II
BAB
4. Senin, 24 April
I,BAB II, Perbaikan BAB I,II,II
2020
BAB III
5. BAB Perbaikan BAB
28 April 2020
I,II,III,IV I,,III,IV
6.
30 April 2020 BAB I-V Perbaikan BAB III,V

Koordinator Studi Kasus PembimbingStudi Kasus

Eviana Yatiningsih, SST, M. Kes Hajar Nur fathur Rohmah, SST, M.Kes

Anda mungkin juga menyukai