STUDI KASUS
OLEH
SITI NURHAYATI
NIM: 154012013113
OLEH
SHINTA FITRIA MIYADI
NIM: 154012013111
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui,
Ka Prodi D III Kebidanan
STIKes Muhammadiyah Pringsewu
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
Kasus yang berjudul “ Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Terhadap Ny.S Usia 33
tahun G2P1A0 dengan Letak Sungsang di BPS Ari Saptuti, S.ST Desa Sukamulya
Kecamatan Bayumas Tahun 2016” yang diajukan guna memenuhi salah satu tugas
yaitu Ujian Akhir Praktik (UAP) pada Program Studi Diploma III Kebidanan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Studi Kasus ini tidak lepas
dari dorongan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan
2. Ibu Sumi Angraeni,M.Keb, Ketua Program Studi Diploma III Kebidanan STIKes
Muhammadiyah.
klien.
8. Ayah dan Ibu tercinta yang telah memberikan semua kasih sayangnya untuk
penulis yang tiada batasnya dan tanpa pamrih, semoga Allah SWT memberikan
Penulis menyadari studi kasus ini masih banyak kekurangan. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penulisan studi kasus
selanjutnya. Semoga Laporan Studi Kasus ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
Penulis
Siti Nurhayati
DAFTAR ISI
Halaman Judul....................................................................................................... i
Lembar Pengesahan .............................................................................................. ii
Kata Pengantar ...................................................................................................... iii
Daftar Isi................................................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Tujuan........................................................................................................ 3
C. Ruang Lingkup .......................................................................................... 4
D. Metode Penulisan ...................................................................................... 5
E. Sistematika Laporan .................................................................................. 5
BAB IV PEMBAHASAN
A. Profil BPM ................................................................................................ 63
B. Pemaparan ................................................................................................. 64
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................ 71
B. Saran .......................................................................................................... 72
Daftar Pustaka
Lampiran-Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kesehatan yang dapat menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) sampai 20%.
Salah satu fungsi terpenting dari perawatan ANC adalah untuk memberikan saran
dan informasi pada setiap wanita untuk dapat mengenal tanda-tanda bahaya dan
gejala yang memerlukan bantuan segara dan petugas kesehatan (Rukiyah, 2011).
tertinggi dengan 450 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup jika dibandingkan
persemakmuran. Menurut WHO, 81% AKI akibat komplikasi selama hamil dan
Target AKI di Indonesia pada tahun 2015 adalah 102 kematian per 100.000
Indonesia (SDKI) tahun 2012, Angka Kematian Ibu (AKI) (yang berkaitan
dengan kehamilan, persalinan, dan nifas) sebesar 359 per 100.000 kelahiran
hidup. Angka ini masih cukup jauh dari target yang harus dicapai pada tahun
2015. Jumlah AKI dan AKB masih jauh dari target Millenium Development
Goals (MDGs) 2015 yaitu AKI sebesar 102 per 100.000 (KH) dan AKB sebesar
17 per 1000 (KH), sehingga masih memerlukan kerja keras dari semua komponen
kehamilan (24%), infeksi (11%), dan partus lama atau macet (7%). Variasi antara
provinsi sangat mencolok dari terendah di Sumatera Utara (7,2%) sampai yang
kasus kematian ibu yang dilaporkan di Provinsi Lampung sampai dengan bulan
Desember tahun 2015 sebanyak 178 kasus. Terjadi peningkatan yang signifikan
33%, infeksi 2%, dan kematian karena adanya penyakit-penyakit lain 42%,
memanjang dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada di bagian bawah
kavum uteri. Faktor yang menjadi predisposisi presentasi bokong selain usia
kehamilan adalah hidramnion, angka paritas yang tinggi dengan relaksasi uterus,
Dampak yang akan timbul pada persalinan sungsang adalah terjadi laserasi
jalan lahir, manuver intrauterin,terutama pada segmen bawah rahim yang tipis,
atau pelahiran aftercoming head melalui serviks yang belum dilatasi lengkap,
akan menyebabkan ruptur uterus, laserasi serviks dan dinding vagina, atau
resiko infeksi. Selain itu ada beberapa cedera yang terjadi pada pelahiran
sungsang pervaginam yaitu fraktur humerus, fraktur klavikula dan fraktur femur.
Paralis ekstermitas bagian atas dapat terjadi akibat penekanan pleksus brakialis
oleh jari pada saat melakukan traksi, tetapi hal ini lebih sering terjadi akibat
kematian adalah kepala janin terjebak, cedera kepala dan perdarahan intrakranial,
studi kasus dengan judul Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil terhadap Ny.S Usia
33 tahun G2P1A0 dengan letak sungsang di BPS Ari Saptuti, S.ST Desa
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Ny.S Usia 33 tahun G2P1A0 dengan letak sungsang di BPS Ari Saptuti, S.ST
2. Tujuan Khusus
Penulis mampu :
terhadap Ny.S Usia 33 tahun G2P1A0 dengan letak sungsang di BPS Ari
masalah, dan kebutuhan pada ibu hamil terhadap Ny.S Usia 33 tahun
tahun G2P1A0 dengan letak sungsang di BPS Ari Saptuti, S.ST Desa
ibu hamil terhadap Ny.S Usia 33 tahun G2P1A0 dengan letak sungsang di
BPS Ari Saptuti, S.ST Desa Sukamulya Kecamatan Bayumas Tahun 2016.
terhadap Ny.S Usia 33 tahun G2P1A0 dengan letak sungsang di BPS Ari
Usia 33 tahun G2P1A0 dengan letak sungsang di BPS Ari Saptuti, S.ST
Ny.S Usia 33 tahun G2P1A0 dengan letak sungsang di BPS Ari Saptuti,
C. Ruang Lingkup
1. Subjektif : Ny s
D. Metodede Penulisan
yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau tentang
1. Wawancara
mengenai penyakitnya.
2. Pengkajian fisik
cara yang sama dengan pengkajian fisik kedokteran, yaitu inspeksi, palpasi,
3. Studi Pustaka
relevan berdasarkan kasus yang dibahas yakni Asuhan Kebidanan pada ibu
nifas dengan puting susu lecet dari beberapa buku dan informasi dari internet.
4. Studi Dokumentasi
maupun yang tidak diterbitkan, yang ada dibawah tanggung jawab instansi
dilakukan dengan mempelajari status klien yang bersumber dari data catatan
Dokter, Bidan maupun sumber lain yang menunjang seperti hasil pemeriksaan
E. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Ruang Lingkup
D. Metode Penulisan
E. Sistematika Penulisan
A. Data Subjektif
B. Data Objektif
C. Assasment
BAB IV PEMBAHASAN
B. Pembahasan
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Kehamilan
1. Pengertian
fetus didalam tubuhnya. Masa Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahir
janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
dihitung dari hari pertama haid terakhir (Saifuddin dalam Rukiyah, 2011;
hal. 2).
Kehamilan adalah mulai dari ovulasi sampai partus lamanya 280 hari
(40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu) (Prawirohardjo dalam
dimulai dari bulan keempat sampai 6 bulan (12 – 28 minggu), trimester ketiga
dimulai dari bulan ketujuh dampai 9 bulan (29 – 42 minggu) (Rukiyah, 2009;
hal. 2).
berjalan normal
sebagai berikut :
a. Kunjungan ANC
Trimester Ketiga Antara minggu Sama seperti diatas, ditambah palpasi abdominal
28-36 untuk mengetahui ada kehamilan ganda.
Trimester Ketiga Setelah 36 Sama seperti diatas, ditambah deteksi letak bayi
minggu yang tidak normal atau kondisi lain yang
memerlukan kelahiran dirumah sakit.
Tablet yang mengandung FeSO4 320 mg (= zat besi 60 mg) dan asam
c. Imunisai TT 0,5 cc
Interval %
Imunisasi Lama Perlindungan
(selang waktu minimal) Perlindungan
TT1 Pada kunjungan antenatal pertama. - -
TT2 4 minggu setelah TT1 3 tahun 80
TT3 6 minggu setelah TT2 5 tahun 95
TT4 1 tahun setelah TT3 10 tahun 99
TT5 1 tahun setelah TT4 25 tahun / seumur hidup 99
teh.
vitamin C.
Namun bila semua petugas dilatih dengan cara yang sama, teknuik ini
Dalam beberapa studi terhadap ibu pada kehamilan lanjut, ditemukan hal-
hal berikut:
1) Terjadi pengurangan aliran darah sebesar 45% pada tungkai bila ibu
2) Ibu hamil merasa pusing bahkan dapat pingsan bila tidur terlentang
pelvis mayor, vena cava inferior dan bagian dari desenden (penekanan
4. Etiologi Kehamilan
Pada minggu pertama idealnya calon ibu berada dalam kondisi sehat
optimal. Suhu tubuh akan sedikit meningkat pada masa ovulasi dan berkisar
Dalam proses ini berjuta-juta sperma pasangan akan masuk kevagina dan
mencapai tuba falopi. Beberapa ratus sperma akan menuju sel telur sambil
lapisan pelindung sel telur yang matang. Dan terjadi pembuahan kimiawi
yang mencegah sperma lain memasuki sel telur. Tubuh sperma yang berhasil
masuk sel telur akan terurai dan inti sel yang membawa kode genetik akan
sel sperma membawa kromosom X atau Y. Sperma yang membuahi sel telur
Pada minggu ketiga, calon ibu terjadi suatu proses lanjutan. Kira-kira 7
uterus, hal ini terjadi sekitar 8-10 hari menyusul ovulasi, sedikit lebih awal
kedua, kram seperti ini akan muncul. Kontraksi di rahim terjadi secara
c. Penggelapan areola
bahwa bertambah gelapnya warna areola membantu bayi yang baru lahir
d. Lelah berlebihan
yang salah, karaena pada kenyataannya mual dan muntah bias terjadi
buang air kecil menjadi lebih sering ketimbang biasanya. Ini karena janin
g. Sembelit
Buang air besar (BAB) menjadi sulit dan tidak lancar ini lazim terjadi
efesien.
Dipastikan saat hamil suhu basal tubuh meningkat, saat masa haid
(Nurgaheny, 2009).
pertama.
sering sulit buang air besar karena kurang makan serat dan
tertekan rahim.
5) Pigmentasi kulit
janin
1) Perut membesar
3) Tanda hegar
segmen bawah rahim yang lebih lunak dari bagian yang lain.
4) Tanda chadwick
biruan.
5) Tanda piscaseck
Yaitu adanya tempat yang kosong pada rongga uterus karena embrio
asimetris.
7) Teraba Ballotement
a. Uterus
b. Serviks uteri
otot, maka seviks lebih banyak mengandung jaringan ikat, hanya 10%
jaringan otot. Jaringan ikat pada serviks ini banyak mengandung kalogen.
d. Ovarium
Diperkirakan korpus luteum adalah tempat sintesis dari relaxin pada awal
e. Mammae
susu. Papila mamma akan membesar, lebih tegak, dan tambak lebih hitam,
f. Sirkulasi darah
darah yang membesar pula, mamma dan alat lain-lain yang memang
g. Sistem respirasi
mengeluh tentang rasa sesak dan pendek nafas. Hal ini ditemukan pada
bergerak.
h. Traktus digestivuseini
(nausea). Mungkin ini akibat kadar estrogen yang meningkat. Tidak jarang
biasanya terjadi pada pagi hari, di kenal sebagai morning sickness. Emesis
i. Traktus urinarius
progesteron. Akan tetapi ureter kanan lebih membesar daripada ureter kiri
j. Kulit
5. Keluhan Kehamilan
a. Morning sickness
Disebut morning sickness karena terjadi pagi hari pada waktu bangun
dengan keluhan pening kepala, mual ringan sampai muntah, setelah duduk
b. Hipersalivasi
c. Kram Betis
d. Varises
keturunan.
e. Sinkope (Pingsan)
f. Kaki Bengkak
gangguan kaki bengkak yaitu retensi (penahanan) air dan garam karena
B. Letak Sunsang
1. Pengertian
hal. 599).
2. Etiologi
Menurut Fadlun (2011; hal 121), beberapa etiologi dari posisi letak
b. Janin prematur, karena bentuk rahim relatif kurang lonjonh, air ketuban
panggul
a. Letak bokong murni (frank breech) : bokong yang menjadi bagian depan
kedua tungkai lurus ke atas.
b. Letak bokong kaki (complete breech)) : di samping bokong teraba kaki,
biasa disebut letak bokong kaki sempurna , jika di samping bokong teraba
kedua kaki atau tidak sempurna, jika di samping bokong teraba satu kaki.
c. Letak lutut
d. Letak kaki (incomplete presentation) : presentasi kaki
(Sulistyawati, 2011; hal. 88)
b. Ukuran tinggi fundus uterus lebih rendah tidak sesuai dengan umur
kehamilan.
c. Pada palpasi :
2) Leopold 2 balotemen kepala teraba pada salah satu fosa iliaka dan
dataran keras terletak melintang dibagian depan perut ibu. Pada punggung
h. Kelahiran stadium awal, bagian dada bayi dapat dikenali dengan adanya
yang lain akan dapat dibedakan. Posisi aksila menunjukan sisi tubuh ibu
teraba klavikula.
j. Kehahiran stadium lanjut, bahu masuk serta terjepit dalam rongga panggul
dan salah satu tangan atau lengan sering menumbung ke dalam vagina dan
lewat vulva. Pada beberapa kasus lengan dapat prolaps dan pemeriksa
(Cuningham, 2013)
5. Diagnosis
b. Pada palpasi fundus uteri kosong, kepala janin berada disamping dan di
atas simfisis juga kosong, kecuali bila bahu sudah turun ke dalam
d. Pemeriksaan dalam
Pada tahap awal persalinan, bagian dada bayi jika dapat diraba dapat
dikenali dengan adanya “rasa bergerigi” dari tulang rusuk. Bila dilatasi
bertambah, skapula dan klavikula pada sisi toraks yang lain akan dapat
kecil janin yang dapat ditemukan pada tempat yang sama. Kadang-kadang
d. Melahirkan bayi:
1) Cara Bracht
ibu jari penolong sejajar dengan panjang paha, jari-jari yang lain
yaitu punggung janin didekatkan kea rah perut ibu tanpa ada
e) Gerakkan ke atas hingga lahir dagu, mulut, hidung, dahi dan kepala.
2) Cara Klasik
Prosedur :
c) Pegang kaki pada pergelangan kaki dengan satu tangan dan tarik
ke atas:
(1) Dengan tangan kiri dan menariknya ke arah kanan atas ibu,
(2) Dengan tangan kanan dan menariknya ke arah kiri atas ibu,
bayi.
e) Setelah bahu dan lengan belakang lahir kedua kaki ditarik ke arah
3) Cara Muller
Pengeluaran bahu dan tangan secara Muller dilakukan jika dengan cara
4) Cara Lovset
nuchal arm
a) Setelah bokong dan kaki bayi lahir, memegang bayi dengan kedua
tangan.
klasik/muller.
5) Ekstraksi Kaki
Dilakukan bila kala II tak maju atau tampak gejala kegawatan ibu-bayi
paha janin, sehingga kaki bawah menjadi fleksi, tangan yang lain
di pegang dengan dua jari dan dituntun ke luar dari vagina sampai
batas lutut.
b) Kedua tangan penolong memegang betis janin, yaitu kedua ibu jari
jari lain di depan betis, kaki ditarik curam ke bawah sampai pangkal
paha lahir.
jari di belakang paha, sejajar sumbu panjang paha dan jari lain di
depan paha.
ke bawah.
Dikerjakan jika presentasi bokong murni dan bokong sudah turun di dasar
panggul, bila kala II tidak maju atau tampak keadaan janin / ibu yang
depan. Dengan jari ini lipat paha ditarik curam ke bawah. Untuk
simfisis, maka jari telunjuk penolong yang lain mengait lipatan paha
3) Setelah bokong lahir, bayi dilahirkan secara “b” atau “c” atau “d”
Cara Maurice (dilakukan bila bayi dilahirkan secra manual aid/bila dengan
1) Letakkan badan bayi di atas tangan kiri sehingga badan bayi seolah-
perinatal berdasarkan berat badan bayi lahir, jumlah asfiksia dan kematian
besar pada usia ibu 26-30 tahun, paritas primigravida, persalinan aterm,
jumlah kunjungan ANC =4 kali, tidak terdapat indikasi penyulit lain. Luaran
perinatal berdasarkan berat badan bayi lahir lahir paling banyak pada berat
2500-2999 gram, luaran asfiksia dan kematian lebih tinggi pada persalinan
tahun 2013. Hasil penelitian dan 147 orang sampel terdapat 62 orang (55,5%)
letak sungsang dengan ketuban pecah dini (KPD) dan terdapat 44 orang
(50,2%) letak sungsang dengan tidak ketuban pecah dini (KPD), dan 48 orang
letak lintang dengan ketuban pecah dini (KPD) dan terdapat 26 orang (19,5%)
yang letak lintang tergolong dengan tidak ketuban pecah dini (KPD) dengan
(76%). Terdapat hubungan yang signifikan antara paritas ibu bersalin dengan
kejadian letak sungsang. Hal ini dapat dibuktikan dengan uji statistik-
diperoleh nilai p value = 0,00 < (0,05). ini artinya ibu bersalin dengan paritas
Delivered Vaginally. There were a total 3977 deliveries during this study
period, 145 breech presentation (incidence 3.6%). Out of those, 100 were
included in the study. All were unbooked cases, 87% were multigravida while
13% were primigravida. An Apgar score of eight was recorded in 87% babies
while 10% had an Apgar score of less than eight after 5 minutes. There were 3
still births and one neonatal death. Aggregated perinatal mortality rate was
40/1000 live births. Only one baby had birth trauma (Erb’s paralysis) during
while only 3 (3%) had complications. Out of these, one had cervical tear and 2
Comparison of the Mortality Rate with that of the Maternity Home for all
same as in this series-that is, 68 per cent.), the stillbirth plus foetal mortality
rate was 6.5 per cent. The corresponding percentage for this series is 9.
D. Daftar Nomenklatur
kebidanan adalah suatu metode berfikir dan bertindak secara sistematis dan logis
dalam memberi asuhan kebidanan, agar menguntungkan kedua belah pihak baik
tahap yang logis untuk pengambiln suatu keputusan yang berfokus terhadap klien.
Helen Varney dalam buku Varney’s Midwifery, edisi ketiga tahun 1997,
langkah yang berturut secara sistematis dan siklik (Rukiyah, 2011; hal. 144).
1. Pengkajian
pengunjung.
a. Data subyektif
Data subyektif adalah data yang didapat dari hasil wawancara atau
anamnesa langsung pada klien, keluarga dan tim tenaga kesehatan lain.
1) Biodata
lama kawin, dan alamat. Dari biodata yang dikaji diharapkan dapat
karena terasa penuh pada perut bagian atas dan gerakan janin lebih
3) Riwayat kesehatan
klien datang untuk kontrol hamil, apakah saat ini klien sedang
4) Riwayat kebidanan
a) Riwayat haid
teratur/ tidak lama haid, jumlah darah haid (berapa kali ganti
sesudah haid, ada atau tidak fluor albus (jika ada ditanyakan,
(2) HPHT;
(3) HPL;
persalinan.
(8) Obat dan vitamin juga harus didapat ibu hamil adalah Tablet
ditolong siapa, dimana, berapa berat badan lahir bayi dan panjang
badan bayi, jenis kelamin, jika anak masih hidup sekarang umur
berapa, hidup atau mati, jika sudah mati dikarenakan oleh apa,
kapan, nifas normal atau dengan penyulit, diberi ASI sampai anak
umur berapa.
5) Riwayat KB
6) Keadaan psikososial
ibu mulai dapat menerima kehamilannya.. Selain itu kadang klien juga
seperti ibu tidak tarak makan, ibu dianjurkan oleh keluarga untuk
pemeriksaan kehamilan.
a) Pola nutrisi
porsinya. Ditanyakan juga minum berapa gelas per hari, apa jenis
minumannya.
b) Pola eliminasi
Ditanyakan berapa kali BAB dan BAK per hari, bagaimana warna
bagaimana konsistensinya.
c) Pola istirahat
Ditanyakan berapa lama ibu tidur siang dan malam hari, tidurnya
d) Pola aktivitas
Ditanyakan berapa kali klien mandi, gosok gigi, ganti pakaian luar
f) Pola seksualitas
jika ibu merasa ada keluhan saat atau setelah melakukan hubungan
seksual.
b. Data Obyektif
Data obyektif adalah data yang diperoleh melalui pemeriksaan fisik yang
dari :
1) Pemeriksaan umum
b) Kesadaran : composmentis
i) LILA : ≥ 23,5 cm
2) Tanda-tanda vital
b) Nadi : 76 – 92 x/menit
d) Pernafasan : 16 – 24 x/menit
3) Pemeriksaan fisik
a) Inspeksi
atau tidak.
tidak.
Mulut & gigi : simetris atau tidak, bersih atau tidak, mukosa
tidak.
lordosis.
tidak.
b) Palpasi
tidak.
jugularis
Abdomen :
perut ibu.
atau tidak.
c) Auskultasi
d) Perkusi
Perkusi adalah dengan cara mengetuk dari jari tangan atau dengan
humer terutama untuk melihat reflek patella pada lutut dan untuk
28-30 cm.
5) Pemeriksaan dalam
6) Pemeriksaan penunjang
Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosa atau
masalah dan kebutuhan klien berdasarkan interprestasi yang benar atas data-
ibu baik.
atas.
Nadi : 76 – 92 x/menit
Pernafasan : 16 – 24 x/menit
Hamil ke :
HPHT :
HPL :
UK :
Palpasi :
kepala.
Leopold II : bagian lateral kiri perut ibu teraba punggung dengan ciri-iri
Leopold III : bagian bawah uterus teraba bokong dengan ciri lunak,
di atas pusat.
proses penatalaksanaan asuhan primer periodik dan saat bidan berada bersama
5. Intervensi
ini, informasi atau data yang tidak lengkap dapat dilengkapi. Pada langkah ini
dibuat suatu kesepakatan bersama antara klien, keluarga dan tenaga kesehatan
yang terdiri dari kesepakatan bersama antara klien, keluarga dan tenaga
kesehatan yang terdiri dari tujuan dibuat suatu asuhan kebidanan, kriteria hasil
yang diharapkan, dan rasional dari setiap intervensi yang diberikan sehingga
hidup, intrauteri, letak bokong, jalan lahir normal, keadaan umum ibu baik.
Tujuan :
b) Kesadaran : Composmentis
kesehatan
b) Kesadaran : Composmentis
c) TTV normal
Intervensi
b. Ajarkan dan jelaskan pada ibu tentang cara melakukan posisi sujud (genu
pectoral).
Rasional : Dengan bekerja tidak terlalu berat diharapkan ibu tidak terlalu
g. Ajarkan pada ibu tentang cara melakukan senam hamil usia kehamilan 26
– 28 minggu.
terjadinya anemia.
adanya komplikasi.
6. Implementasi
Jenis tindakan atau pelaksanaan bisa dilaksanakan oleh bidan sendiri, klien,
kolaborasi sesama tim atau kesehatan lain dan rujukan dari profesi lain.
seperti orang sujud agar bayi dapat berputar pada posisi yang benar.
Dengan cara bersujud kedua tangan di samping badan, kaki membuka dan
kandungan untuk USG agar ibu mengetahui letak dan posisi janinnya
terdapat keluhan
7. Evaluasi
yaitu :
genetalia
sujud
BAB III
TINJAUAN KASUS
NIM : 154012013113
PENGKAJIAN
A. SUBJEKTIF
1. Identitas
Istri Suami
Pendidikan : SMP SD
2. Anamnesa
tahun
c. Riwayat haid :
UK : 36 Minggu
Lamanya : 7 hari
G2 P1 A0
Persalinan Nifas
Hamil
Tanggal Jenis Jenis BB
Ke- Penolong Komplikasi Laktasi Komplikasi
Lahir Persalinan kelamin lahir
11-10-
1 Normal Bidan Tidak ada ♂ 2,9 Ya Tidak ada
2012
f. Riwayat Kesehatan
menurun.
menurun.
3. Riwayat kembar
1) Tanda-tanda kehamilan
2) Riwayat ANC
Trimester 1 : 3 kali
Trimester 2 : 3 kali
Trimester 3 : 2 kali
1) Nutrisi
Sebelum hamil
Selama Hamil
2) Eliminasi
Sebelum hamil :
Selama Hamil :
3) Istirahat
Sebelum hamil
Selama hamil :
4) Seksual
Sebelum hamil :
Selama hamil :
5) Personal hygiene
Sebelum hamil
Selama hamil :
6) Hubungan sosial ibu dengan mertua, orang tua dan anggota keluarga lain :
Baik
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum :
b. Tanda vital
2. Pemeriksaan Fisik
e. Mulut : Bentuk simetris, bibir lembab, gigi bersih, gusi tidak ada
sariawan
ada benjolan
i. Abdomen : Bentuk sesuai usia kehamilan tidak ada bekas operasi, tidak
ada strie
j. Palpasi Leopold
Leopold I : TFU 3 jari di bawah Px, bagian atas perut ibu teraba
Leopold IV : Konvergen
= 2330 gram
Genetalia luar
k. Anus
Kuku : Bersih
m. Pemeriksaan Laboratorium
HB : 9 % gr
C. ASSESMENT
D. PENATALAKSANAAN
36,40C; DJJ : 140 serta ibu dan janin dalam keadaan baik.
Hasil : Ibu mengerti tentang hasil pemeriksaan dan ibu merasa lega
berprotein
Rasional : Dengan istirahat cukup dapat menjaga kondisi ibu dan merelaksasi
Hasil : Ibu mengerti dan bersedia untuk istirahat yang cukup mengurangi
aktivitas berat
4. Memberikan KIE kepada ibu agar posisi janinnya normal dengan cara sujud,
tangan memeluk berada di samping badan, perut diganjal bantal dan muka
menghadap kesamping
hebat, pusing terus menerus, bengkak pada kaki, nyeri hebat, ketuban pecah
kesehatan
Hasil : Ibu mengerti dan akan menghubungi tenaga kesehatan bila terjadi
tanda-tanda tersebut.
adanya komplikasi.
BAB IV
PEMBAHASAN
BPS Ari Saptuti, S.ST berdiri pada tahun 1993 merupakan salah satu tempat
BPS Air Saptuti, S.ST menyatu dengan rumah dan di dalam BPS tedapat 6
Memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik terutama pada ibu dan anak,
2. Ketenaga Kerjaan
BPS Ari Saptuti, S.ST mempekerjaan 2 tenaga medis dan non medis.
3. Jenis Pelayanan
tindakan persalinan
B. Pembahasan
dengan letak sungsang di BPS Ari Saptuti, S.ST Desa Sukamulya Kecamatan
Bayumas tahun 2016. Pada bab ini penulis akan menguraikan tinjauan kasus dan
1. Data Subjektif
Pada langkah ini dikumpulkan semua data yang akurat yang berkaitan
dengan kondisi Ny.S. Pada saat pengkajian ditemukan keluhan utama Ny.S
Wiknjosastro (2009), masalah yang sering terjadi pada ibu hami dengan
presentasi bokong dapat terjadi saat usia kehamilan berusia 36 minggu dan
bagian terbawah jani belum masuk pintu atas panggul. Pada langkah ini
penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori dan dan kasus, karena
Hal ini sejalan dengan penelitian Ravika Ramlis (2013) dengan judul
turnbuh dengan cepat dan jumlah air ketuban relatif berkurang, karena bokong
dengan ke dua tungkai terlipat lebih besar dan kepala, maka bokong dipaksa
untuk menempati ruang yang lebih 1uas di fundus uteri, sedangkan kepala
berada ruangan yang lebih. kecil disegmen bawah uterus. Dengan dernikian
letak sungsang lebih tinggi, sedangkan pada kehamilan cukup bulan, janin
yang kedua dan masih belum termasuk kehamilan dengan resiko. Karena letak
sungsang.
2. Data Objektif
Pada kasus Ny.S dan saat dilakukan palpasi ditemukan Leopold I : TFU
3 jari di bawah Px, bagian atas perut ibu teraba bulat, besar, keras, melenting
(kepala) Leopold II : Bagian kanan perut ibu teraba besar memanjang seperti
(ekstermitas) Leopold III : Bagian bawah perut ibu teraba besar bulat, lunak
tinjauan kasus.
3. Assasment
bokong dapat terjadi trauma presalinan (perdarahan, infeksi) dan pada bayi
kehamilan terjadi lebih dari 36 minggu sedangkan janin masih dalam keadaan
letak sungsang dan bagian terbawah janin belum masuka pintu atas panggul.
posisi (malposisi) adalah posisi abnormal dari vertex kepala janin (dengan
presentasi vertex. Pada kelainan letak, posisi janin dengan sungsang dan
Selain faktor di atas letak susang dapat terjadi pada paritas > 3 dimana
Pada paritas tinggi rahim semakin luas dan elastis dan dapat menyebabkan
tidak normal, hal ini yang menjadi salah satu penyebab terjadinya kehamilan
letak sungsang yang berakhir dengan persalinan sungsang. Ibu hamil dengan
disebabkan karena kemunduran fungsi organ alat reproduksi ibu, sehingga ibu
4. Penatalaksanaan
kasus ibu hamil dengan presentasi bokong antisipasi yang dilakukan adalah
4. Memberikan KIE kepada ibu agar posisi janinnya normal dengan cara
sujud, tangan memeluk berada di samping badan, perut diganjal bantal dan
hebat, pusing terus menerus, bengkak pada kaki, nyeri hebat, ketuban
Pada langkah ini tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan kasus
Ny.S dengan presentasi bokong karena dilakukan dengan sesuai teori yang
ada. Setelah dilakukan asuhan kebidanan ibu hamil dengan presentasi bokong
evaluasi yang didapatkan dari data catatan perkembangan adalah ibu sudah
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil terhadap Ny.S Usia 33
tahun G2P1A0 dengan letak sungsang di BPS Ari Saptuti, S.ST Desa Sukamulya
sebagai berikut:
1. Dalam melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan letak sungsang
2. Dalam melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan letak sungsang
yang didapat yaitu Ny.S usia 33 tahun P1A0 usia kehamilan 36 minggu
3. Dalam melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan letak sungsang
penulis tidak menemukan tindakan segera karena sungsang tidak bisa segera
4. Dalam melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan sungsang penulis
5. Dalam melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan sungsang penulis
6. Dalam melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan letak sungsang
hasil evaluasi berjalan dengan baik sesuai dari pencapaian maksimal dari
penatalaksanaan.
B. Saran
sebagai berikut :
dan konseling yang telah dilakukan oleh petugas kesehatan sehingga dapat
lebih kepada mahasiswa agar dapat dengan mudah dan bisa mandiri
memberikan pelayanan dengan baik dan benar, pembuatan studi kasus yang
telah ada tetap dijadikan acuan dan bahan perbandingan untuk pembuatan
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Vivian, NL., 2011. Asuhan Kehamilan untuk Kebidanan. Salemba Medika :
Jakarta.
Dinkes Lampung, 2015. Profil Kesehatan Provinsi Lampung Tahun 2015. Bandar
Lampung.
Manuaba, IBG, dkk. 2010. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan Dan KB. EGC :
Jakarta.
Prasetyawati, EA., 2009. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Dalam Millenium
Development Goals (MDGs). Nuha Medika : Yogyakarta.
Rukiyah, Aiyeyeh. et all. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil. Trans Info
Media : Jakarta.