Anda di halaman 1dari 70

i

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny. R UMUR 19 TAHUN G2P0A1


USIA KEHAMILAN 30 MINGGU 5 HARI DI BPS SULASTRI S.ST
PAGELARAN KABUPATEN PRINGSEWU

Tanggal Ujian Praktik 18 April 2016

STUDI KASUS

Oleh :
LIDIA MASAGANTA
154012013026

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)


MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
PRODI D III KEBIDANAN
TAHUN AKADEMIK
2016

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


ii

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL Ny. R UMUR 19 TAHUN G2P0A1


USIA KEHAMILAN 30 MINGGU 5 HARI DI BPS SULASTRI S.ST
PAGELARAN KABUPATEN PRINGSEWU

Disusun Dalam Rangka Ujian Akhir Program Prodi DIII Kebidanan


STIKes Muhammadiyah Pringsewu

Oleh :
LIDIA MASAGANTA
154012013026

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)


MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
PRODI D III KEBIDANAN
TAHUN AKADEMIK
2016

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


iii

HALAMAN PENGESAHAN

Telah diujikan pada tanggal 18 April 2016


Dan disetujui untuk disusun sebagai Studi Kasus dengan

Judul :

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL


Ny. R UMUR 19 TAHUN G2P0A1 USIA KEHAMILAN 30 MINGU 5 HARI
DI BPS SULASTRI S.ST PAGELARAN KABUPATEN PRINGSEWU
Tanggal Ujian Praktik 18 April 2016

Penguji I (Ketua) : (……………………………….)


(SUMI ANGGRAENI, M.Keb)
NBM. 1168 283

Penguji II (Institusi) : (……………………………………....)


(ANALIA KUNANG, S.ST., M.Kes)
NIDN. 02130338802

Penguji III (Profesi / Klinik) : (……………………)


(SULASTRI, S.ST)

Mengetahui,
Ka Prodi D III Kebidanan
STIKes Muhammadiyah Pringsewu

(Sumi Anggraeni, M.Keb)


NBM. 1168 283

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan pada Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayat-

Nya penulis dapat menyelesaikan laporan ini sesuai dengan waktu yang telah

ditentukan.Studi kasus ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam melaksanakan

ujian akhir program Diploma III Kebidanan. Ujian akhir program yang dilakukan

oleh penulis pada tanggal 18 -23 April di BPM Sulastri,S.ST Pagelaran Pringsewu

Lampung dengan judul“Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Ny. R umur 19 Tahun

Usia Kehamilan 30 Minggu 5 Hari di BPM Sulastri, S.ST di Pagelaran Pringsewu

dan hasil Asuhan tersebut oleh penulis dituangkan dalam bentuk makalah ilmiah ini.

Dalam kesempatan penulis laporan studi kasus ini penulis mengucapkan termakasih

kepada semua pihak yang telah membantu baik secara moril maupun materil serta

bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Ns. Asri Rahmawati, S.Kep, M.Kes, selaku Ketua STIKes Muhammadiyah

Pringsewu.

2. Ibu Sumi Anggraeni, M.Keb selaku Ketua Prodi sekaligus sebagai Penguji

Institusi dan DIII Kebidanan STIKes Muhammadiyah Pringsewu.

3. Ibu Analia Kunang, S.ST M.Kes selaku Penguji Institusi.

4. Ibu Sulastri, S.ST selaku Penguji Lahan.

5. Seluruh Dosen dan Staf STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


v

6. Bapak dan Ibu tercinta yang selalu berdoa untuk keberhasilan, kebahagiaan dan

kesuksesanku dan yang selalu memberikan dukungan baik moril maupun materil

serta telah banyak berkorban demi keberhasilan studiku.

7. Teman- teman yang selalu membantu dalam proses Ujian Akhir Program sampai

dengan selesainya penulisan studi kasus ini.

8. Rekan – rekan seperjuanganku Angkatan VII yang banyak membantu dan

menyelesaikan studi kasus ini.

9. Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian laporan ini.

Penulis menyadari bahwa Asuhan Kebidanan ini masih jauh dari sempurna. Penulis

menyadar bahwa dalam pembuatan laporan studi kasus ini banyak kesalahan untuk

itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi perbaikan

selanjutnya.Semoga laporan studi kasus ini dapat bermanfaat bagi penulis dan

pembaca pada umumnya.

Pringsewu, April 2016


Penulis

Lidia Masaganta
NIM. 154012013026

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. iii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv

DAFTAR ISI .................................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................ 1

B. Tujuan .............................................................................................. 4

C. Metode Penulisan ............................................................................ 5

D. Sistematika Penulisan...................................................................... 5

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengetian Kehamilan....................................................................... 7

B. Tanda dan Gejala ............................................................................. 8

C. Perubahan Fisiologi dan Psikologi ................................................. 11

D. Diagnostic Kebidanan ..................................................................... 26

E. Konsep Kebidanan ........................................................................... 37

BAB III TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian ....................................................................................... 43

B. Data Objektif ................................................................................... 49

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


vii

C. Assasment ........................................................................................ 52

D. Penatalaksanaan .............................................................................. 52

BAB IV PEMBAHASAN

A. Profil BPM ........................................................................................... 55

B. Pembahasan .......................................................................................... 57

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................. 59

B. Saran ....................................................................................................... 61

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Umumnya ukuran yang dipakai untuk menilai baik-buruknya keadaan pelayanan

kebidanan (maternity care) dalam suatu negara atau daerah ialah kematian

maternal (maternal mortality). Menurut definisi World Health Organization

(WHO) kematian maternal ialah kematian seorang wanita waktu hamil atau dalam

42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun, terlepas dari tuanya

kehamilan dan tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri kehamilan”. Angka

kematian maternal (maternal mortality rate) ialah jumlah kematian maternal

diperhitungkan terhadap 1.000 atau 10.000 kelahiran hidup, kini di beberapa

negara malahan terhadap 100.000 kelahiran hidup. Selanjutnya angka kematian

perinatal (perinatal mortality rate) terdiri atas jumlah anak yang tidak

menunjukkan tanda-tanda hidup waktu dilahirkan, ditambah dengan jumlah anak

yang meninggal dalam minggu pertama dalam kehidupannya, untuk 1.000

kelahiran. (Prawirohardjo, 2013)

Hasil survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2012,

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia mencapai 359 per 100.000 kelahiran

hidup dimana keadaan ini meningkat sekitar 57% dibandingkan SDKI tahun 2007

dimana AKI hanya sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan Angka

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


2

Kematian Bayi (AKB) menunjukkan angka 32 per 1.000 kelahiran hidup. (Profil

DinKes Provinsi Lampung, 2012)

AKI yang tinggi menunjukkan rawannya derajat kesehatan ibu. Jumlah kasus

kematian ibu yang dilaporkan di Provinsi Lampung sampai dengan bulan

Desember tahun 2012 sebanyak 178 kasus. Terjadinya kematian ibu terkait

dengan faktor penyebab langsung dan penyebab tidak langsung. Faktor penyebab

langsung kematian ibu di Indonesia masih didominasi oleh perdarahan,

eklampsia, dan infeksi. Sedangkan faktor tidak langsung penyebab kematian ibu

karena masih banyaknya kasus 3 Terlambat dan 4 Terlalu, yang terkait dengan

faktor akses, sosial budaya, pendidikan, dan ekonomi. Kasus 3 Terlambat

meliputi: terlambat mengenali tanda bahaya persalinan dan mengambil keputusan,

terlambat dirujuk, terlambat ditangani oleh tenaga kesehatan di fasilitas

kesehatan.

Berdasarkan Riskesdas 2010, masih cukup banyak ibu hamil dengan faktor risiko

4 Terlalu, yaitu: terlalu tua hamil (hamil di atas usia 35 tahun) sebanyak 27%,

terlalu muda untuk hamil (hamil di bawah usia 20 tahun) sebanyak 2,6%, terlalu

banyak (jumlah anak lebih dari 4) sebanyak 11,8%, terlalu dekat (jarak antar

kelahiran kurang dari 2 tahun). Menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia

(SDKI) 2012 di Provinsi Lampung pada Tahun 2012 Angka Kematian Neonatal

27/ 1000 KH, Kematian Bayi 43/1000 KH dan Kematian Balita 30/1000 KH

(SDKI 2012). Secara umum Angka Kematian Anak menunjukkan penurunan

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


3

yang lambat. Angka Kematian Neonatal mengalami stagnasi 10 tahun terakhir

yaitu 20/1.000 kelahiran hidup pada SDKI 2002 menjadi 19/1.000 pada SDKI

2007 dan SDKI 2012. (Profil Dinkes Provinsi Lampung, 2012)

Menurut data tersebut, diperlukan program penurunan kematian ibu dan bayi.

Angka Kematian Ibu dan Bayi, selain menjadi indikator derajat kesehatan juga

menjadi tolok ukur kinerja pelayanan kesehatan. Angka Kematian Ibu

dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satu faktor adalah pelayanan kesehatan.

Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan yang dilaksanakan oleh

tenaga kesehatan yang kompeten dan profesional memegang teguh falsafah dan

kode etik profesi. Sehingga dalam usaha menurunkan AKI dan AKB dapat

dilakukan pendekatan siklus hidup (continuity of care) yang dimulai sejak masa

pra hamil, hamil, bersalin, nifas, dan KB.

Dari uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan asuhan kebidanan

secara contuiniy of care di BPS SULASTRI S.ST Pagelaran yang. Penulis ingin

memberikan asuhan kebidanan secara continuity of care terhadap Ny.R yang

memiliki riwayat kehamilan G2P0A1 pada usia 19 tahun. Usia ibu termasuk ke

dalam faktor resiko sehingga perlu diberikan asuhan berkelanjutan untuk

pencegahan komplikasi yang kemungkinan terjadi.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


4

B. Tujuan

1. Umum

Penulis mampu menggambarkan asuhan kebidanan secara komprehensif

meliputi aspek biopsikososispritual pada klien Ny R umur 19 tahun G2P0A1

dengan kehamilan normal.

2. Khusus

Penulis mampu menggambarkan :

a. Konsep teori asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan gangguan

ketidaknyamanan.

b. Pengkajian status kesehatan pada klien dengan gangguan

ketidaknyamanan secara komprehensif.

c. Analisa data hasil pengkajian pada pasien dengan gangguan gangguan

ketidaknyamanan.

d. Diagnosa kebidanan yang muncul pada kalien dengan gangguan

ketidaknyamanan

e. Rencana asuhan kebidanan sesuai dengan masalah yang muncul pada

pasien dengan gangguan ketidaknyamanan.

f. Tindakan mandiri, kolaboratif pada pasien dengan gangguan

ketidaknyamanan.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


5

g. Evaluasi asuhan kebidanan pada pasien dengan gangguan

ketidaknyamanan.

h. Dokumentasi yang benar pada pasien dengan gangguan ketidaknyamanan.

C. Ruang Lingkup

Studi kasus ini mencakup asuhan kebidanan terhadap Ny. R umur 19 tahun

G2P0A1 dengan masalah ketidaknyamanan pada masa kehamilan di BPS Sulastri

S.ST.

D. Metode Penulisan

Dalam penulisan studi kasus ini, penulis menggunakan metode deskripktif yang

berbentuk studi kasus dengan teknik pengumpulan data, yaitu :

1. Observasi

Pengamatan langsung ke lapangan

2. Wawancara

Menanyakan langsung kepada pasien dan keluarga pasien

3. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan langsung pada pasien yang menjadi objek dengan cara inspeksi,

palpasi, perkusi dan auskultasi

4. Dokumentasi

Pengumpulan data dari status pasien dan catatan perkembangan

a. Studi perpustakaan

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


6

E. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Ruang Lingkup
D. Metode Penulisan
E. Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep Dasar Penyakit
B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
BAB III TINJAUAN KASUS
A. Subjektif
B. Objektif
C. Assasment
D. Penatalaksanaan
BAB IV PEMBAHASAN
A. Profil BPM
B. Pemaparan
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


7

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Kehamilan Normal

1. Definisi

Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, Kehamilan didefinisikan

sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan

dengan nidasi atau implantasi. Bila di hitung dari saat fertilisasi hingga

lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu

atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional.(Prawiroharjo,

2014)

Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis. Setiap

wanita yang memiliki organ reproduksi sehat, yang telah mengalami

menstruasi, dan melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang

organ reproduksinya sehat sangat besar kemungkinannya akan mengalami

kehamilan. (Dra.G.A. Mandriawati,2008)

2. Proses permulaan kehamilan

setiap bula saat ovulasi, serang wanita melepaskan 1atau 2 sel telur (ovum)

dari indung telu (ovarium), yang di anggap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan

masuk kedlam saluran telur. Sewaktu persetubuhan, cairan semen semen

tumpah kedalam vagina dan berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


8

memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur. Perubahan sel telur oleh

sperma biasanya terjadi di bagian tuba uterine yang menggembung. Disekitar

sel telur, bnyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk mencairkan

zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian, pada tempat yang paling mudah

dimasuki, masuklah satu sel mani untuk kemudian bersatu dengan sel

telur.peristiwa tadi disebut pembuahan (konsepsi=fertilisasi).

Ovum yang telah dibuahi segera membelah diri sambil bergerak (dengan

bantuan rambut getar tuba) menuju ruang rahim. Ovum yang di buahi tadi

kemudian melekat pada mukosa rahin untuk selanjutnya bersarang di ruang

rahim. Peristiwa tersebut disebut nidasi (implantasi). Dari pembuahan sampai

nidasi, diperlukan waktu kira-kira 6-7hari. Untuk menyuplai darah dan zat-zat

makanan bagi mudigah dan janin, dipersiapkan uri (plasenta). Jadi dapat

dikatakan bahwa untuk setiap kehanilan harus ada ovum(sel

telur),spermatozoa (sel mani), pembuahan (konsepsi=fertilisasi),nidasi, dan

plasenta (Sofyan, 2011).

B. Tanda Dan Gejala Kehamilan

1. Amenorea (tidak dapat haid )Gejala ini sangat penting karena umumnya

wanita hmil tidak dapat haid lagi. Penting diketahui tanggal hari pertama haid

terahir, supaya dpat di tentukan tuanya kehamilan dan bila persalinan

diperkirakan akan terjadi. (Prawiroharjo,2007)

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


9

2. Nuesea (enek) dan emeis (Muntah)

Enek terjadi umumnya pada bulan bulan peama kehamilan, disertai kadang

kadang oleh emesis. Sering terjadi pada pagi hari, tetapi tidak selalu. Keadaan

ini lazim disebut morning sikness. Dalam batas tertentu keadan ini masih

fisiologi. Bila terlampau sering dapat mengakibatkan gangguan kesehatan

yang disebut hiperemesis gravidarum. (Prawiroharjo,2007)

3. Mengidam (mengingini makanan atau minuman tertentu)

Mengidam sering terjadi pada bulan bulan pertama akan tetapi menghilang

dengan makin tuanya kehamilan. (Prawiroharjo,2007)

4. Pingsan

Sering dijumpai bila berada pada tempat-tempat ramai. Dianjurkan untuk

tidak pergi ke tempat tempat ramai pada bulan bulan pertama kehamilan.

Hilang sesudah kehamilan 16 minggu. (Prawiroharjo,2007)

5. Mamma menjadi tegang dan membesar

Keadaaan ini disebabkan oleh pengaruh ekstrogen dan progesterone yang

merangsang duktuli dan alveoli di mamma. Glandula Montgomery tampak

lebih jelas. (Prawiroharjo,2007)

6. Anoreksia (tidak ada nafsu makan)

Pada bulan-buln pertama terjadi anoreksi, tetapi setelahitu nafsu makan timbul

lagi. Hendak nya dijaga jangan sampai salah pengertian makan untuk dua

orang, sehingga kenaikan berat badan tidak sesuai dengan tuanya kehamilan.

(Prawiroharjo,2007)

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


10

7. Sering kencing.

Hal ini terjadi karena kandung kencing pada bulan pertama kehamilan

tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada triwulan kedua umumnya

keluhan ini hilang karenauterus yang membesar keluar dari rongga panggul.

Pada triwulan gejala biasa timbul karna janin mulai masuk keruang panggul

dan menekan kembali kandung kencing. (Prawiroharjo,2007)

8. Obstipasi

Terjadi karena tonus otot menurun yang di sebabkan oleh pengaruh hormon

steroid. (Prawiroharjo,2007)

9. Pigmentasi kulit

Terjadi pada kehamilan 12 minggu ke atas. Pada pipi, hidung dan dahi kadang

kadang tampak deposit pigmen yang berlebihan, dikenal sebagai

klosmagravidarum. Areola mammae juga menjadil lebih hitam karna di

dapatkan deposit pigmen yang berlebihan. Daerah leher menjadi lebih hitam

(linea grisea). Pigmentasi ini terjadi karena pengaruh dari hormon kortiko

steroid plasenta yang merangsang melanofor dan kulit. (Prawiroharjo,2007)

Untuk uterus dalam massa kehamiln. Pada keadaan uterus yang membesar

tetapi tidak ada kehamilan misal nya pada mioma uteri, tanda Braxton-hicks

tidak ditemukan. Suhu basal yang sesudah ovulasi tetap tinggi terus antara

37,2o sampai 37,8o adalah satu tanda akan adanya kehamilan. Gejala ini sering

dipakai dalam pemeriksan kemandulan. Cara khas yang dipakai untuk

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


11

menentukan adanya human corionik gonadotropin pada kehamilan muda

adalah air kencing pertama pagi hari. Dengan tes kehamilan tertentu air

kencing pagi hari ini dapat membantu membuat diagnosis kehamilan sedini-

dininya. (Prawiroharjo,2007)

C. Perubahan Fisiologi dan Psikologi

1. Uterus

a. Ukuran. Pada kehamilan cukup bulan, ukuran Uterus adalah 30 x 25 x 20

cm dengan kapasitas lebih dari 4.000cc. hal ini memungkinkan bagi

adekuatnya akomodasi pertumbuhan janin.pada saat ini rahim membesar

akibat hipertrofi dan hiperplasi otot polo rahim. Serabut-serabut

kolagennya menjadi higroskopik, dan endometrium menjadi desidua.

(Sulistyawati, 2009)

Tabel 2.1. Jika Penambahan Ukuran TFU Pertiga Jari

Usia Kehamilan (Minggu) Tinggi Fundus Uteri (TFU)


12 Minggu 3 jari diatas simfisis

16 Minggu pertengahan pusat-simfisis

20 Minggu 3 jari dibawah simfisis

24 Minggu Setinggi pusat

28 Minggu 3 jari diatas pusat

32 Minggu Pertengahan pusat-prosesus xiphoideus (px)

36 Minggu 3 jari dibawah prosesus xiphoideus

40 Minggu Pertengahan pusat-prosesus xiphoideus

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


12

b. Berat uterus naik secara luar biasa, dari 30 gram menjadi 1.000 gram pada

ahir bulan

Tabel 2.2 Bentuk Uterus Berdasakan Usia Kehamialan

Usia
Bentuk Dan Konsistensi Uterus
Kehamilan
Seoerti buah alpukat.
Isthmusrahim menjadi hipertrofi dan bertambah panjang,
Bulan Pertama
sehingga bila diraba terasa lebih lunak, keadaan ini yang disebut
dengan tanda hegar.
2 Bulan Sebesar telur bebek

3 Bulan Sebesar telur angsa

4 bulan Berbentuk bulat


Rahim teraba seperti berisi cairan ketuban, raim tersa tipis
5 bulan ,itulah sebabnya mengapa bagian bagian janin ini dapat
dirasakan melalui peradaban dinding perut.

c. Posisi rahim dalam kehamilan

1) Pada permulaan kehamilan, dalam posisi antefleksi atau retrofleksi.

2) Pada 4 bulan kehamilan, rahim tetp berada dalam rongga pelvis.

3) Setelah itu, mulai memasuki rongga perut yang dalam pembesarannya

dapat mencapai batas hati.

4) Pada ibu hamil, rahim biasanya mobile, lebih mengisi rongga abdomen

kanan atau kiri.

5) Vaskularisasi. Arteri uterin dan ovarika bertambah dalam diameter

panjang dan anak-anak cabangnya. Pembuluh darah mengembang dan

bertambah.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


13

6) Serviks uteri. Bertamabah vaskularisasinya dan menjadi lunak, kondisi

ini yang disebut dengan tanda goodlell. Kelenjar endoservikal

membesar dan mengeluarkan banyak cairan mukus. Oleh karena

pertambahan dan pelebaran pembuluh darah., warnanya menjadi livid,

dan ini disebut dengan tanda cadwick.

2. Ovarium

Ovulasi berhenti namun masih terdapat korpus luteum gravidas sampai

terbentuknya plasenta yang akan mengambil alih pengeluaran ekstrogen dan

progesterone. (Sulistyawati, 2009)

3. Vagina dan Vulva

Karena pengaruh ekstrogen, terjadi hipervaskularisasi pada vagina dan vulva,

sehingga pada bagian tersebut terlihat lebih merah atau kebiruan, kondisi ini

disebut dengan tanda Chadwick (Sulistyawati, 2009).

4. Sistem Kardiovaskuler

Selama kehamilan, jumlah darah yang dipompa oleh jantung setiap menitnya

(cardiac output, curah jantung) meningkat sampai 30-50%. Peningkatan ini

mulai terjadi pada kehamilan 6 minggu dan mencapai puncaknya pada

kehamilan 16-28 minggu. Karena curah jantung meningkat, maka denyut

jantung pada saat istirahat juga meningkat (dalam keadaan normal 70

kali/menit menjadi 80-90 kali/menit).(sulistiyawati, 2009)

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


14

Setelah mencapai kehamilan 30 minggu, curah jantung agak menurun karena

rahim yang membesar menekan vena yang menbawa darah dari tungkai ke

jantung. Selama persalinan, curah jantung meningkat sebesar 30%, setelah

persalinan curah jantung menurun sampai 15-25% di atas batas kehamilan,

lalu secara perlahan ke batas kehamilan. (Sulistyawati, 2009)

5. Sistem Urinaria

Selama kehamilan, ginjal bekerja lebih berat. Ginjal menyaring darah yang

membawanya meningkat (sampai 30-50% atau lebih), yang puncaknya terjadi

pada kehamilan 16-24 minggu sampai sesaat sebelum persalinan (pada saat ini

aliran darah ke ginjal berkurang akibat penekanan rahim yang membesar).

Dalam keadaan normal, aktivitas ginjal meningkat ketika berbaring dan

menurun ketika berdiri. Keadaan ini semakin menguat pada saat kehamilan,

karena itu wanita hamil sering merasa ingin berkemih ketika mereka mencoba

untuk berbaring atau tidur. (Sulistyawati, 2009)

Pada akhir kehamilan, peningkatan aktivitas ginjal yang lebih besar terjadi

saat wanita hamil yang tidur miring. Tidur miring mengurangi tekanan dari

rahim pada vena vena yang membawa darah yang selanjutnya akan

meningkatkan aktivitas ginjal dan curah jantung. (Sulistyawati, 2009)

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


15

6. Sistem Gastrointesnal

Rahim yang semakin membesar akan menekan rectum dan usus bagian

bawah, sehingga terjadi sembelit atau konstipasi. Sembelit semakin berat

karena gerakan otot didalam usus diperlambat oleh tingginya kadar

porogesteron.

Wanita hamil sering mengalami rasa panas di dada (hartburn) dan sendawa,

yang kemungkinan terjadi karena makanan lebih lama berada didalam

lambung dank arena relaksasi sfingter dikerongkongan bagian bawah yang

memungkinkan isi lambung mengalir kembali kekerongkongan.

Ulkus gastrikum jarang ditemukan pada wanita hamil dan jika sebelumnya

menderita ulkus gastrikum biasanya akan membaik karena asam lambung

yang dihasilkan lebih sedikit. (Sulistyawati, 2009)

7. Sistem metabolisme

Janin membutuhkan 30-40 gram kalsium untuk pembentukan tulangnya dan

ini terjadi ketika trimester terahir. Oleh karena itu, peningkatan asupan

kalsium sangat diperlukan untuk menunjang kebutuhan. Peningkatan

kebutuhan kalsium mencapai 70% dari diet biasanya. Penting bagi ibu hamil

untuk selalu sarapan karena kadar glukosa darah ibu sangat berperan dalam

perkembangan janin, dan berpuasa saat kehamilan akan memproduksi lebih

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


16

banyak ketosis yang dikenal dengan “cepat merasa lapar” yang mungkin

berbahaya pada janin. (Sulistyawati, 2009)

Kebutuhan zat besi wanita hamil kurang lebih 1.000mg, 500 mg dibutuhkan

untuk meningkatkan massa sel darah merah dan 300 mg untuk transportasi ke

fetus ketika kehamilan memasuki usia 12 minggu, 200 mg sisanya untuk

menggantikan cairanyang keluar dari tubuh. Wanita hamil membutuhkan zat

besi rata-rata 3,5 mg/hari.

Pada metabolism lemak terjadi peningkatan kadar kolesterol sampai 350 mg

atau hepar per 100 cc. hormone somatotropin mempunyai peranan dalam

pembentukan lemak pada payudara. Deposit lemak lainnya tersimpan

dibadan,perut,paha,dan lengan.

Pada metabolisme mineral yang terjadi adalah sebagai berikut :

a. Kalsium. Dibutuhkan rata-rata 1,5 gram sehari, sedangkan untuk

pembentukan tulang terutama akhir dibutuhkan 30-40 gram.

b. Fosfor. Dibutuhkan rata-rata 2 gr/hari

c. Air. Wanita hamil cenderung mengalami retensi air.

8. Sistem Muskuloskeletal

Ekstrogen dan progesterone memberi efek maksimal pada relaksasi otot

dan ligamen pelvis pada akhir kehamilan. Relaksasi ini digunakan oleh pelvis

untuk meningkatkan kemampuannya menguatkan posisi jani pada akhir

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


17

kehamilan dan pada saat kelahiran. Ligmen pada simfisis pubis dan sakroiliaka

akan meghilang karena berelaksasi sebgai efek dari ekstrogen. Simfisi pubis

melebar sampai 4 mm pada usia kehamilan 32 minggu dan sakrokoksigeus

tidak teraba, diikuti terabanya koksigis sebagai pengganti bagian belakang .

(Sulistyawati, 2009)

kulit dan biasanya diatas pinggang. Pelebaran pembuluh darah kecil yang

berdidinding tipis sering kali tampak di tungkai bawah. Pembesaran rahim

menimbulkan peregangan dan menyebabkan robeknya serabut elastic dibawah

kulit, sehingga menimbulkan striae gravidarum. Bila terjadi peregangan yang

hebat, misalnya pada hidramnion dan gemeli, dapat terjadi diastasis rekti

bahkan hernia. Kulit perut pada linea alba bertambah pigmentasinya dan

disebut sebagai linea nigra. Adanya vasodilatasi kulit menyebabkan ibu mudah

berkeringat. (Sulistyawati, 2009)

9. Payudara (Mammae)

Payudara sebagai organ target untuk proses laktasi mengalam banyak

perubahan sebagai persiapan setelah janin lahir. Beberapa perubahan yang

dapat diamati oleh ibu adalah sebagai berikut :

a. Selama kehamilan payudara bertambah besar,tegang, dan berat.

b. Dapat teraba nodul-nodul, akibat hipertropi kelenjar alveoli.

c. Bayangan vena-vena lebih membiru

d. Hiperpigmentasi pada areola dan putting susu

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


18

e. Jika diperas akan keluar air susu jolong (kolostrum) berwarna kuning

10. Sistem Endokrin

Selama siklus menstruasi normal, hipofisis anterior mempoduksi LH dan FSH.

Follicle stimulating hormone (FSH) merangsang folikel de graaf untuk menjadi

matang dan berpndah kepermukaan ovarium dimana ia dilepaskan. Folikel yang

kosong dikenal sebagai korpus loteum dirangsang oleh LH untuk memproduksi

progesterone.

Progesterone dan ekstrogen merangsang proliferasi dari desidua (lapisan

dalam uterus) dalam upaya mempersiapkan implantasi jika kehamilan terjadi.

Plasenta yang terbentuk secara sempurna dan berfungsi 10 minggu setelah

pembuahan terjadi, akan mengambil alih tugas korpus luteum untuk

memproduksi ekstrogen dam progesterone.(Sulistiyawati,2009)

11. Saluran Pernafasan

Salivasi meningkat dan, pada trimester pertama, timbul keluhan mual-

muntah. Tonus otot-otot saluran pencernaan melemah sehingga motilitas dan

makanan akan lebih lama berada dalam saluran makanan. Resorpsi makanan

baik, tetapi akan timbul opstipasi, gejala muntah (emesis gravidarum) sering

terjadi, biasanya pada pagi hari disebut (morning sickness).(mochtar,2011)

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


19

12. Tulang dan Gigi

Persendian panggul akan tersa lebih longgar karena ligamen-ligamen

melunak (softening). Juga terjadi sedikit pelebaran pada ruang persendian.

Apabila pemberian makanan tidak dapat memenuhi kebutuhan kalsium janin,

kalsium pada tulang-tulang panjang ibu akan di ambil untuk memenuhi

kebutuhan tadi. Apabila konsumsi kalsium cukup, gigi tidak akan

kekurangan kalsium. Gingivitis kehamilan adalah gangguan yang disebabkan

oleh berbagai factor, misalnya hygiene yang buru pada rongga

mulut.(mochtar,2011)

Perubahan Dan Adaptasi Psikologi Selama Masa Kehamilan

1. Perubahan psikologis trimester I (Periode Penyesuaian)

a. Ibu merasa tidak sehat dan kadang merasa benci dengan kehamilannya.

b. Kadang muncul penolakan,kekecewaan, kecemasan, dan kesedihan.

Bahkan kadang ibu berharap agar dirinya tidak hamil.

c. Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah dia benar-benar hamil. Hal ini

dilakukan sekedar untuk meyakinkan dirinya.

d. Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat

perhatian dengan seksama.

e. Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang

ibuyang mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain atau malah

mungkin dirahasiakannya.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


20

f. Hasrat untuk melakukan hubungan seks berbeda-beda pada tiap wanita,

tetapi kebanyakan akan mengalami penurunan.

2. Perubahan Psikologi Trimester II (Periode Kesehatan Yang Baik)

a. Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon yang

tinggi

b. Ibu sudah bias menerima kehamilannya

c. Merasakan gerakan anak

d. Merasa terlapas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran

e. Ketertarikan dan aktifitasnya terfokus pada kehamilan,kelhiran, dan persiapan

untuk peran baru

3. Perubahan psikologis trimester III (Periode Penantian Dengan Penuh Kewaspadaan)

a. Rasa tidak nyaman timbul kembali merasa dirinya jelek,aneh,dan tidak menarik.

b. Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu.

c. Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan,

khawatir akan keselamatannya.

d. Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi yang

mencerminkan perhatian dan kekhawatirannya.

e. Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya.

f. Perasaan mudah terluka (sensitif).

g. Merasa kehilangan perhatian.

h. Libido menurun.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


21

Pertimbangan untuk Menegakkan Diagnosis

Menurut (ari sulistiyawati,2009) untuk menegakkan diangnosa kehamilan

adalah :

1. Hamil atau Tidak Hamil

a. Tanda dugaan hamil

b. Tanda tidak pasti hamil

c. Tanda pasti hamil

2. Primigravida (nulipara) atau multigravida (Multipara)

Terdapat perbedaan dalam perawatan kehamilan sampai dengan pertolongan

persalinan antara primigravida dan multigravida. Dalam proses pengkajian,

bidan perlu mencocokan hasil anamnesis dengan pemeriksaan fisik agar data

sebagai dasar pertimbangan diagnosis valid dan dapat dipertanggung

jawabkan.

Tabel 2.3. Perbedaan fisik Nulipara dengan Multipara

No. Nulipara Multipara


1. Perut tegang. Perut longgar, perut menggantung, banyak striae
2. Perut menonjol. Tidak begitu menonjol
3. Rahim tegang. Agak lunak
4. Labia mayora tampak bersatu Labia mayora terbuka
5. Himen koyak pada beberapa tempat Karunkula himenalis
6. Payudara tegang Kurang tegang dan tergantung, ada striae
7. Vagina sempit dan rugae yang utuh Lebih lebar, rugae kurang menonjol
8. Serviks licin, bulat, dan tidak dapat Bisa terbuka satu jari, kadang ada bekas robekan
dilalui oleh satu jari persalinan yang lalu

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


22

9. Perinium utuh dan baik Ada bekas robekan atau episiotomi


10. Pembukaan serviks, diawali dengan Serviks mendatar sekaligus membuka,
mendatarnya serviks setelah itu pembukaan 2cm dalam 1 jam
membuka, pembukaan 1-2 cm
11. Bagian terbawah janin turun 4-6 Biasanya tidak terfiksasi pada PAP sampai
minggu sebelum prsalinan persalinan dimulai.

3. Tuanya Kehamilan

a. Amenore

b. TFU

c. Mulai merasakan pergerakan

d. Mulai terdengar DJJ

e. Masuknya kepala kedalm panggul

4. Janin Hidup atau Mati

Dalam menegakkan diagnosis janin dalam keadaan hidup atau mati, ada

beberapa hal yang dapat kita jadikan sebagai dasar, seperti dalam tabel berikut

ini.

Tabel 2.4 Perbedaan Ciri-Ciri Janin Hidup Dan Mati

No. Janin Hidup Janin Mati


1. DJJ terdengar. DJJ tidak terdengar.
2. Rahim membesar seiring dengan Ramin tidak membesar/TFU menurun.
bertambahnya TFU.
3. Pada palpasi teraba jelas bagian Palpasi tidak jelas.
bagian janin.
4. Ibu merasa gerakan jani.  Ibu tidak mersakan gerakan janin.
 Pada pemeriksaan rontgen terdapat

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


23

tanda spalding (tengkorak tempurung


tindih), tulang punggung melengkung,
ada gelembung gas dalam janin.
 Reaksi biologi akan muncul setelah 10
hari janin mati.

5. Janin Tunggal atau Kembar

Selain kesejahteraan janin, banyaknya janin dalam uterus juga harus

dipastikan agar dapat diprediksi gambaran persalinan yang akan dilalui.

Untuk memastikan janin tunggal atu ganda dapat dibedakan dari beberapa

hal, seperti dalam tabel ini.

Tabel 2.5 Perbedaan Janin Tunggal atau Kembar

NO. Jnin tunggal Janin kembar


1. Pembesaran perut sesuai dengan usia Pembesaran perut tidak sesuai dengan usia
kehamilan. kehamilan.
2. Palpasi: teraba 2 bagian besar  Teraba 3 bagian besar (kepala,bokong).
(kepala,bokong).  Meraba dua bagian besar berdampingan.
3. Teraba bagian-bagian kecil hanya Meraba banyak bagian kecil.
disatu pihak (kanan atau kiri).
4. Denyut Jantung Janin (DJJ) Terdengar dua DJJ pada dua tempat dengan
terdengar hanya di satu tempat. perbedaan 10 denyutan/lebih.
5. Rontgen hanya tampak satu Rontgen tampak dua kerangka janin.
kerangka janin.

6. Postur Janin dalam Rahim

a. Situs atau Letak

Letak janin adalah letak sumbu panjang anak terhadap sumbu panjang

ibu, misalnya memanjang atau melintang.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


24

Jenis-jenis letak janin dalam rahim adalah sebagai berikut :

1) Letak membujur (longitudinal)

a) Letak Kepala

- Letak fleksi atau letak belakang kepala.

- Letak dahi.

- Letak muka.

b) Letak sugsang atau bokong

- Letak bokong sempurna (komplet breech)

- Letak bokong (frank breech)

- Letak bokong tidak sempurna (inkomplet breech)

2) Letak lintang (transversal)

3) Letak miring (oblik)

b. Sikap(Habitus)

Menunjukkan hubungan bagian-bagian janin terhadap sumbunya,

khususnya terhadap tulang punggungnya,misalnya fleksi atau defleksi.

Umumnya janin dalam keadaan fleksi dimana kepala, tulang punggung,

dan kaki dalam keadaan fleksi serta kedua lengan bersilang didada.

c. Posisi(Position)

Dipakai untuk menetapkan apakah bagian janin yang ada dibagian uterus

berada disebelah kanan, kiri, belakang atau depan, terhadap sumbu tubuh

ibu (ubun-ubun kecil kiri depan)

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


25

Presentasi (presentation) Digunakan untuk menentukan bagian janin yang

ada dbagian uterus, seperti presentasi kepala atau bokong.

d. Janin intrauteri dan Ekstrauteri

Kepastian janin berada diluar atau di dalam uteri sangat diperlukan. Ini

berkaitan dengan tindakan yang akan dilakukan karena menyangkut

kondisi kegawatdaruratan. Meskipun diagnosis ini sebenarnya sangat

mudah untuk ditegakkan, namun tidak ada salahnya jika kita kembali

cermati perbedaannya, seperti dalam tabel berikut ini.

Tabel 2.6 Perbedaan Janin Intrauteri Dan Ekstrauteri

NO. Intrauteri Ekstrauteri


1. Ibu tidak merasakan nyeri jika ada Pergerakan janin dirasa nyeri sekali.
pergerakan janin.
2. Janin tidak begitu mudah diraba. Janin lebih mudah diraba.
3. Ada kemajuan persalinan: Tidak ada kemajuan persalinan
 Pembukaan
 Frekuensi dan lamanya kontraksi
uterus bertambah seiring dengan
berjalannya waktu persalinan.
 Penurunan kepala janin bertambah.

e. Keadaan jalan lahir

1) Adanya tanda chadwick.

2) Adanya tanda hegar.

3) Tidak adanya kemungkinan panggul sempit (melalui pemeriksaan

panggul).

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


26

D. Diagnostic Kebidanan

Pemeriksan Diagnostik Kebidanan adalah sebagai berikut :

1. Tes urine kehamilan (tes HCG)Dilaksanakan seawal mungkin begitu

diketahui ada amenore ( satu minggu setelah koitus).

2. Upayakan urine yang digunakan adalah urine pagi ini.

3. Palpasi abdomen

Menggunakan cara leopold dengan langkah sebagai berikut :

1. Leopold I

a. Bertujuan untuk mengetahui TFU dan bagian janin yang ada difundus.

b. Cara pelaksanaannya adalah sebagai beriku.

1) Pemeriksa menghadap pasien.

2) Kedua tangan meraba bagian fundus dan mengukur berapa tinggi

fundus uteri.

3) Meraba bagian apa yang ada difundus. Jika teraba benda bulat,

meleting, mudah digerakkan, maka itu adalah kepala. Namun jika

teraba benda bulat , besar, lunak, tidak melenting, dan susah

digerakkan, maka itu adalah bokong janin.

2. Leopold II

a) Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada disebelah kanan atau

kiri ibu.

b) Cara pelaksanaan adalah sebagai berikut :

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


27

1) Kedua tangan pemeriksa berada disebelah kanan dan kiri perut ibu.

2) Ketika memeriksa sebelah kanan, maka tangan kanan menahan perut

sebelah kiri ke arah kanan.

3) Raba perut sebelah kanan menggunakan tangan kiri, dan rasakan

bagian apa yang ada di sebelah kanan (jika teraba benda yang rata ,

tidak teraba bagian kecil, terasa ada tahanan, maka itu adalah punggung

bayi, namun jika teraba bagian-bagian yang kecil dan menonjol maka

itu adalah bagian kecil janin).

3. Leopold III

a) Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada di bawah uterus.

b) Cara pelaksanaan adalah sebagai berikut.

1) Tangan kiri menahan fundus uteri.

2) Tangan kanan meraba bagian yang ada dibagian bawah uterus. Jika

teraba bagian yang bulat, melenting, keras, dan dapat digoyangkan,

maka itu adalah kepala. Namun jika teraba bagian yang bulat, besar,

lunak, dan sulit digerakkan, maka ini adalah bokong. Jika dibagian

bawah tidak ditemukan keduan bagian seperti diatas, maka

dipertimbangkan apakah janin dalam letak lintang.

3) Pada letak sungsang (melintang) dapat dirasakan ketika tangan kanan

menggoyangkan bagian bawah, tangan kiri akan merasakan ballotement

(pantulan dari kepala janin, terutama ditemukan pada usia kehamilan 5-

7 bulan).

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


28

4) Tangan kanan meraba bagian bawah (jika teraba kepala, goyangkan,

jika masih mudah digoyangkan, berarti kepala belum masuk panggul,

namun jika tidak dapat digoyangkan, berarti kepala sudah masuk

panggul), lalu lanjutkan pada pemeriksaan leopold IV untuk mengetahui

seberapa jauh kepala sudah masuk panggul.

4. Leopold IV

a. Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada dibawah dan untuk

mengetahui apakah kepala sudah masuk panggul atau belum.

b. Cara pelaksanaannya adalah sebagai berikut.

1) Pemeriksa menghadap kaki pasien.

2) Kedua tangan meraba bagian janin yang ada dibawah.

3) Jika teraba kepala, tempatkan kedua tangan didua belah pihak yang

berlawanan dibagian bawah.

4) Hirup udara segar,jalan,tidur dengan jendela terbuka, dan pastikan

cukup udara didalam rumah.

Pemeriksaan fisik kehamilan adalah sebagai berikut :

1. Closma Gravidarum

Adalah bercak-bercak diwajah yang akan muncul pada usia kehamilan 4-6

bulan, penyebab dari closmagravidarum cenderung terjadi akibat factor

keturunan peningkatan kadar hormone ekstrogen dan progesterone

merangsang melanogenetik.(astute,2010)

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


29

Cara meringankan :

a. Hindari pajanan sinar matahari langsung selama kehamilan

b. Gunakan payung atau tutup kepala selama bepergian

c. Gunakan lotion/krem/pelembab pelindung kulityang non alergis

(mengandung SPF)

2. Mengidam

Muncul pada trimester ke 2 disebabkan karena kekurangan zat kapur dan zat

besi persepsiwanita untuk mengurang rasa mual dan muntah indra pengecap

mulai tumpul sehingga makanan yang lebih merangsang dicari-

cari.(astute,2010)

Cara mengatasi :

a. Ibu tidak harus kwatir,asalkan cukup bergizi dan makan yang di sehat

b. tidak mengonsumsi rujak secara berlebihan karena dapat mengakibatkan

diare

3. Nyeri Mendadak Pada Satu Sisi Perut Bawah

Rahim difiksasi olel liganien pada setiap sisinya. Ligamen seperti tali yang

mengikat rahim, pada tulang ibu. Gerakan mendadak terkadang menyebabkan

nveri tajam pada ligamen ini. Hal ini tidak bcrbahaya. Nveri tersebut akar

hilang dalam beberapa menit.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


30

Mengusap perut dengan lembut atau mengompresnya dengan handuk hangat

akan membantu (miller,2012)

4. Nokturia

Selain peningkatan frekuensi berkemih yang terjadi pada trimester pertama

dan mungkin pada trimester ke tiga, yang telah dibahas seb2lumnya, nokturia

diduga memiliki dasar fisiologis. Aliran balik vena dari ekstremitas difasilitasi

saat wanita sedang berharing pada posisi lateral rekumben karena uterus tidak

lagi menekan pembuluh darah panggul dan vena kava inferior. Bila wanita

berbaring-dalam posisi ini pada saat tidur malam hari, akibatnya adalah pola

diurnal kebalikan sehingga terjadi peningkatan pengeluaran urine pada saat

ini. Satu-satunya Cara untuk mengatasi nokturia adalah menjelaskan mengapa

hal ini terjadi lalu membiarkannya memilih cara yang nyaman baginya can

menganjurkannya mengurangi cairan setelah makan sore sehingga asupannya

selama sisa hari tersebut tidak akan memperberat masalah.(varney, 2006)

5. Konstipasi

Wanita yang sebelumnya tidak mengalami konstipasi dapat memiliki masalah

ini pada trimester ke dua atau ke tiga. Konstipasi diduga terjadi akibat

penurunan peristaltic yang disebabkan relaksasi otct polos pada usus besar

ketika terjadi peningkatan jumlah progesteron. Pergeseran dan tekanan pada

usus akibat pernbesaran uterus atau bagian presentasi juga dapat menurunkan

motilitas pada saluran gastrointestinal sehingga menyebabkan konstipasi.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


31

Salah satu efek samping yang umum muncul pada penggun;an zat besi adalah

konstipasi. Hal ini memperberat masalah bagi sebagian hesar wanita

hamil.(varney,2006)

Berikut merupakan cara penanganan konstipasi yang paling efektif jika sernua

cara digunakan secara padu. Obat-obatan hanya boleh digunakan jika cara

yang alami tidak adekuat.

a. Asupan cairan yang adekuat, yakni minum air minimal 8 gelas/hari

(ukuran gelas minum)

b. Konsumsi buah prem atau jus prey karena merupakan laksatif ringan

alamiIstirahat cukup. Hal ini memerlukan periode istirahat pada siang hari

c. Minum air hangat (rnisal: air putih, teh) saat bangkit dan tempat tidur

untuk menstimulasi peristaltis

d. Makan makanan berserat, dan mengandung serat alami (misal: selada,

daun seledri, kulit padi)

e. Miliki pola defekasi yang baik can teratur. Hal ini mencakup penyediaan

waktu yang teratur untuk melakukan defekasi dan kesadaran untuk tidak

mengacuhkan "dorongan" atau menunda defekasi.

f. Lakukan latihan secara umum, berjalan setiap hari, pertahankan pnstur

yang baik, mekanisme tubuh yang baik, latihan kontraksi otot abdomen

bagian bawah secara teratur. Semua kegiatan ini memfasilitasi sirkulasi

vena sehingga mencegah kongesti pada usus besar

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


32

g. Konsumsi laksatif ringan, pelunak feses, dan/atau supositoria gliserin jika

ada indikasi.

6. Nyeri Ulu Hati

Nyeri ulu hati ketidaknyaman yang mulai timbul menjelang akhlr trirneter ke

dua dan bertahan hingga trimester ke tiga-adalah kata lain untuk regurgitasi

atau refluks isi lambung yang asam menuju esofagus bagian bawah akibat

peristaltis balikan (varney,2006). Penyebab nyeri ulu hati adalah sebagai

berikut:

a. Relaksasi sfingter jantung pada lambung akibat pengaruh yang

ditimbulkan peningkatan jumlah progesteron

b. Penurunan motilitas gastrointestinal yang terjadi akibat relaksasi otot ha'us

yang kemungkinan disebabkan peningkatan jumlah progesteron dan

tekanan uterus 3. Tidak ada ruang fungsional untuk lambung akibat

perubahan. tempat dan penekanan oleh uterus yang membesar

Ada banyak dan untuk mengurangi nyeri ulu hati. Saran yang dapat diberikan

antara lain.

a. Makan dalam porsi kecil, tetapi sering, untuk menghindari lambung

menjadi terlalu penuh.

b. Pertahankan postur tubuh yang baik supaya ada ruang lebih besar bagi

lambung Anda untuk menjalankan fungsinya; postur tubuh membungkuk

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


33

hanya menambah masalah karena posisi ini menambah tekanan pada

lambung Anda.

c. Regangkan lengan Anda melampaui kepala untuk memberi ruang bagi

perut Anda untuk berfungsi.

d. Hindari makanan berlemak; lemak mengurangi motilitas usus dan sekresi

asam lambung yang dibutuhkan untuk pencernaan.

e. Hindari minum bersamaan dengan makan karena cairan cenderung

menghambat asam lambung, diet makanan kering tanpa roti-rotian dapat

membantu sebagian wanita.

f. Hindari makanan dingin.

g. Hindari makanan pedas atau makanan lain yang dapat menyebabkan

gangguan pencernaan.

h. Upayakan minum susu murni daripada susu manis. Cara ini juga telah

membantu beberapa wanita.

i. Minum susu skim dan/atau konsumsi es krim rendah lemak. Cara ini telah

membantu beberapa wanita.

j. Hindari makanan berat atau makaran lengkap sesaat sebelum tidur.

k. Gunakan preparat antasida dengan kandungan hidroksi aluminium,

hidroksi magnesium, atau magnesium trisilikat (contoh: Maalox, Mylanta,

Gaviscon, Gelusil), Amphoiel, dan susu magnesium. Natrium bikarbonat

(Alka-Seltzer) harus dihindari karena natrium dapat meningkatkan edema.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


34

7. Kram Tungkai

Dasar fisiologis untuk kram kaki belum diketahui dengan pasti. Selama

beberapa tahun, kram kaki diperkirakan disebabkan oleh gangguan asupan

kalsium atau asupan kalsiL'm yang tidak adekuat atau ketidakseimbangan rasio

kalsium dan fosfcr dalam tubuh, namun penyebab-penyebab ini tidak lagi

disertakan dalam literatur terkini. Salah satu dugaan lainnya adalah bahwa

uterus yang membesar memberi tekanan baik pada pembuluh darah panggul,

sehingga mengganggu sirkulasi, atau pada saraf sementara saraf ini melewati

foramen obturator dalam perjalanan menuju ekstremitas bagian bawah. Cara

sebagai berikut:

a. Minta wanita meluruskan kaki yang kram dan menekan tumitnya (mis,,

dorsifleksikan kakinya). Jika wanita berada di tempat tidur, ia memerlukan

tekanan yang kuat dan stabil melawan bagian bawah kaki, baik

menggunakan tangan orang lain ataupun papan kaki paaa ujung tempat

tidur sebagai tolakan, dan jika a dalarn posisi berdiri, lantai melakukan

fungsi ini. Cara ini hampir dapat dipastikan herhasil mengurangi secara

instan kram tungkai akut.

b. Dorong wanita untuk melakukan latihan umum dan memiliki kehiasaan

mempertahankan mekanisme tubuh yang baik guna meningkatkan

sirkulasi darah.

c. Anjurkan elevasi kaki secara teratur sepanjang hari.

d. Anjurkan diet mengandung kalsium can pospor.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


35

8. Varises

Sejumlah faktor turut memengaruhi perkembangan varises selarna kehamilan.

Varises vena lebih mudah muncul pada wanita yang memiliki vena dan katup

otot polos sekeliling karena induksi juga turut menyebabkan timbulnya

varises. (Varney, 2006)

Varises yang terjadi selama kehamilan paling menonjol pada area kaki

dan/atau vulva. Penanganan spesifik untuk mengatasi varises vulva

dirangkum pada daftar saran berikut bagi wanita :

a. Kenakan kaos kaki penyokong, pembalut yang baik atau kaos kaki elastis;

apapun yang digunakan, sebaiknya dikenakan setelah Anda mengelevasi

kaki Anda dan sebelum bangkit.

b. Hindari mengenakan pakaian ketat (contoh kaos kaki setinggi lutut atau

semata kaki, pembalut kaki).

c. Hindari berdiri lama.

d. Sediakan waktu istirahat, dengan kaki dielevasi secara periodik seoanjang

hari.

e. Berbaring dengan mengambil posisi sudut kanan beberapa kali sehari.

f. Ambil posisi inklinasi beberapa kali sehari (untuk varises vulva).

g. Pertahankan tungkai Anda tidak menyilang saat duduk.

h. Duduk kapan pun memungkinkan, terutama dengan kedua tungkai

dielevasi, meminimalkan berdiri.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


36

i. Pertahankan postur tubuh dan mekanisme tubuh yang baik.

j. Lakukan latihan ringan dan berjalan secara teratur untuk memfasilitasi

peninokatan sirkulasi.

k. Beri sokongan fisik pada varises vulva dengan menggunakan bantalan koret yang

dikaitkan dengan sabuk yang,bersih.

l. Kenakan penyokong abdomen maternal atau korset untuk menghilangkan.

tekanan pada vena panggul Anda.

m. Lakukan latihan Kegel untuk mengurangi varises vulva atau hemoroid

untuk meningkatkan sirkulasi.

n. Lakukan rnandi air hangat yang menenangkan.

9. Insomnia

Insomnia, baik pada wanita yang mengandung maupun tidak, dapat

disebabkan oleh sejumlah penyebab, seperti kekhawatiran, kecemasan, terlalu

gembira menyambut suatu acara untuk keesokan hari. Wanita hamil,

bagaimanapun, memiliki tambahan alasan fisik sebagai penyebab insomnia.

Hal ini meliputi ketidaknyamanan akibat uterus yang membesar,

ketidaknyamanan lain selama kehahamilan, dan pergerakan janin, terutama

jika janin tersebut aktif. Penanganan insomnia melalui pengaturan waktu bisa

efektif bisa tidak.(Varney,2006)

Bagi kebanyakan wanita setidaknya terdapat beberapa hal yang dapat

dilakukan.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


37

a. Mandi air hangat

b. Minum air hangat (susu, teh tanpa kafein dicampur susu) sebelum tidur

c. Lakukan aktivitas yang tidak menirnbulkan stimulus sebelum tidur

d. Ambil posisi relaksasi

e. Gunakan teknik relaksasi progresif

E. Konsep Dasar Pendokumentasian Dalam Manajemen Asuhan Kebidanan

1. Definisi

Dokumentasi adalah suatu proses pencatatan, penyimpanan informasi, data,

fakta yang bermakna dalam pelaksanaan kegiatan. (Handayani, 2012)

Manajemen kebidanan adalaha proses pemecahan masalah yang digunakan

sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan

teori ilmiah, temuan, ketrampilan dalam rangkaian/tahapan yang logis untuk

mengambil suatu keputusan yang terfokus pada klien. (Jannah, 2012)

Manajemen kebidanan merupakan suatu metode atau bentuki pendekatan

yang digunakan oleh bidan dalam member asuhan kebidanan. Langkah-

langkah dalam manajemen kebidanan menggambarkan alur pola piker dan

bertindak bidan dalam pengambilan keputusan klinis untuk mengatasi

masalah. Asuhan yang telah dilakukan harus dicatat secara benar, jelas,

singkat, logis, dalam suatu metode pendokumentasian.(salmah,dkk, 2013)

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


38

2. Metode SOAP

Penjelasan tentang SOAP

S : Subjektif

a. Menggambarkan pendokumentasian pengumpulan data klien melalui

anamesa

b. Tanda hgejala subjektif yang diperoleh dari hasil bertanya pada klien,

suami atau keluarga (identitas umum, keluhan, riwayat

menarche,riwayat perkawinan, riwayat kehamilan, riwayat persalinan,

riwayat KB, riwayat penyakit keluarga, riwayat penyakit keturunan,

data psikososiospiritual, pola hidup )

c. Catatan ini berhubungan dengan masalah sudut pandang klien.

Ekspresi pasien mengenai kekhawatiran dan keluhannya di catat

sebagai kutipan langsung atu ringkas yang berhubungan dengan

diagnos.

O : Objektif

a. Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa fisik klien, hasil

laboratorium dan tes diagnostic lain dirumuskan dalam focus untuk

mendukung assessment

b. Tanda gejala objektif yang diperoleh dari hasil pemeriksaan (keadaan

umum, vital sign, pemeriksaan fisik, pemeriksaan dalam,d

laboratorium dan data penunjang, pemeriksaan dengan cara inspeksi,

palpasi, auskultasi dan perkusi.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


39

c. Data ini member bukti gejala klinis klien dan fakta yang berhubungan

dengan diagnosa. Data fisiologis, hasil observasi, imformasi kajian

teknologi, (hasil laboratorium, sinar- X, rekaman CTG, dan lain-lain)

serta informasi dan keluarga atau orang lain dapat dimasukan dalam

katagori ini

A : Asessment

a. Masalah atau diagnose yang ditegakan berdasarkann data atau

informasi subjektif maupun objektif yang dikumpulkan atau

disimpulkan.

b. Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan interprestasi data

subjektif dan objektif dalam suatu identifikasi.

1) Diagnose/masalah

Diagnose adalah rumusan dari hasil pengkajian mengenai kondisi

klien : hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir. Berdasarkan hasil

analisa yang diperoleh.

Masalah adalah segala sesuatu yang menyimpang sehingga

kebutuhan klien terganggu.

2) Antisipasi masalah lain/diagnose potensial

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


40

Tabel 2.7 Nomenklatur

Daftar Diagnosa Nomenklatur Kebidanan

NO Nama Diagnosa NO Nama Diagnosa


1. Persalinan Normal 35. Invertio Uteri
2. Partus Normal 36. Bayi Besar
3. Syok 37. Malaria Berat dengan komplikasi
4. DJJ tidak normal 38. Malaria Ringan Dengan Komplikasi
5. Abortus 39. Mekonium
6. Solusio Placentae 40. Meningitis
7. Akut Pyelonephritis 41. Metritis
8. Amnionitis 42. Migrain
9. Anemia Berat 43. Kehamilan Mola
10. Apendiksitis 44. Kehmilan Ganda
11. Antonia Uteri 45. Partus Macet
12. Infeksi Mamae 46. Posisi Occiput Posterior
13. Pembengkakan Mamae 47. Posisi Occiput Melintang
14. Presentasi Bokong 48. Kista Ovarium
15. Asma Bronchiale 49. Abses Pelvik
16. Presentasi Dagu 50. Peritonitis
17. Disproporsi Sevalo pelvic 51. Plasenta Previa
18. Hipertensi Kronik 52. Pneumonia
19. Koagilopati 53. Pre-eklampsi ringan/berat
20. Presentasi Ganda 54. Hipertensi karna kehamilan
21. Cystitis 55. Ketuban Pecah dini
22. Eklamsia 56. Partus Prematurus
23. Kelainan Ektopik 57. Prolapsus Tali pusat
24. Ensephalitis 58. Partus fase laten lama
25. Epilepsy 59. Partus kala II lama
26. Hidramniom 60. Sisa placenta
27. Presentasi Muka 61. Retensio plasenta
28. Persalinan semu 62. Rubtura uteri
29. Kematian Janin 63. Bekas luka uteri

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


41

30. Hemorargik antepartum 64. Presentase bahu


31. Hemorargik postpartum 65. Distosia bahu
32. Gagal Jantung 66. Robekan serviks dan vagina
33. Inertia uteri 67. Tetanus
34. Infeksi Luka 68. Letak lintang

P : Planning

Menggambarkan dokumentasian dari perencanan dan evaluasi

berdasarkan assessment. Untuk perenrencanaan, implementasi dan

evaluasi dmasukan dalam “P”’

3. Perencanaan

Membuat encana tindakan saat itu atau yang akan datang, untukn

mengusahakan terciptanya kondisi klien yang sebaik mungkin hars dicapai

dalam batas waktu tertentu, tindakan yang diambil harus membantu mencapai

dalam kesehatan dan harus sesuai dengan instruksi dokter.

4. Implementasi

Pelaksanaan rencana tindakan untuk menghilangkan dan mengurangi masalah

klien. Tindakan ini harus disetujui oleh klien kecuali bila tidak dilaksanakan

akan membahayakan keselamatan klien. Bila kondisi klien berubah, intervensi

mungkin juga harus berubah atau disesuaikan.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


42

5. Evaluasi

Tafsiran dari efek tindakan yang telah diambil merupakan hal penting untuk

menilai keefektifan asuhan yang diberikan. Analisa dari hasil yang dicapai

menjadi focus dari ketepatan nilai tindakan. Jika criteria tujuan tidak tercapai,

proses evaluasi dapat menjadi dasar untuk menegembangkan tindakan

alternstif sehingga mencapai tujuan.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


43

BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEHAMILAN IBU HAMIL PADA NY. R UMUR 19 TAHUN


G2P0A1 USIA KEHAMILAN 30 MINGGU 5 HARI
DI BPS SULASTRI S.ST PAGELARAN

A. Pengkajian Data

1. Data Subjektif

Identitas istri suami

Nama Ny. R Tn. P

Umur 19 tahun 25 Tahun

Agama Islam Islam

Suku Jawa Jawa

Pendidikan SMP SD

Pekerjaan IRT Wiraswasta

Alamat Suka Wangi Suka Wangi

2. Anamnesa

a. Keluhan

Ibu mengatakan terkadang pusing pada pagi hari, susah tidur, serta Sering

buang air kecil

b. Riwayat Perkawinan

Ibu mengatakan ini pernikahan yang pertama, menikah pada usia 18

tahun, usia pernikahan 1 tahun

43

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


44

c. Riwayat menstruasi

HPHT : 15-09-2015

TP : 22-06-2016

UK : 30 minggu 5 hari

Menarche : 13 tahun Teratur/tidak : Teratur

Siklus : 28 hari Sakit/tidak : Tidak

Lamanya : 6-7 hari flour albus : Tidak

Bau : khas

keluhan : tidak ada keluhan

d. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu

G2P0A1

Hamil
Persalinan Nifas
Ke
Tgl Umur Jenis Peno Kompli Jenis BB Laktasi Kompli
lahir kehami persa long kasi kelamin lahir kasi
lan linan
I 12 spontan bidan abortus - <500 gr - -
minggu

Hamil 30
ini Minggu 5
hari

e. Riwayat kontrasepsi yang digunakan

Ibu mengatakan belum pernah menggunaka alat kontrasepsi apapun.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


45

f. Riwayat kesehatan ibu

Ibu mengatakan saat ini ibu sering mengalami susah tidur, sering buang air

kecil dan terkadamh pusing pada pagi hari.

1) Riwayat kesehatan yang lalu

Ibu mengatakan tidak pernah mengalami penyakit apapun dan ibu

tidak pernah mengalami pembedahan operasi apapun.

2) Riwayat kesehatan keluarga

Ibu mngatakan tidak riwayat menurun dari keluarga seperti malaria

asma, diabetes melitus, jantung,ginjal dan hipertensi.

3) Riwayat penyakit menular

Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada riwayat penyakit

menular seperti TBC, hepatitis dan HIV/AIDS.

4) Riwayat kehamilan kembar

Ibu mengatakan tidak ada riwayat kehamilan kembar dari pihak ibu

maupun suami.

5) Riwayat kehamilan sekarang

Pertama kali dirasakan pergerakan janin : -

Riwayat ANC

Trimester I : 3 kali Keluhan : Mual, muntah

Trimester II : 2 kali Keluhan : Tidak ada keluhan

trimester iii : 2 kali Keluhan : Pusing, kurang tidur, sering

buang air kecil

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


46

Obat yang dikonsumsi : Tablet fe

Jamu yang dikonsumsi : Tidak ada

6) Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari

a) Nutrisi

- Makan

Sebelum hamil Selama hamil

Frekuensi : 3x/hari 3x/hari

Jenis : Nasi, sayur, lauk Nasi, sayur, lauk

Pantangan : Tidak ada Tidak ada

Keluhan : Tidak ada keluhan Mual muntah

- Minum

Frekuensi : 7 gelas/hari 8 gelas/hari

Jenis : Air putih Air putih, susu

Pantangan : Tidak ada Tidak ada

Keluhan : Tidak ada keluhan tidak ada keluhan

b) Eliminasi

- BAK

Sebelum hamil Selama hamil

Frekuensi : 3x/hari 6-7x/hari

Sifat : Cair Cair

Warna : Kuning jernih Kuning jernih

Bau : Khas Khas

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


47

Keluhan : Tidak ada keluhan Sering BAK

- BAB

Sebelum hamil Selama hamil

Frekuensi :1x/hari 1x/hari

Sifat : Lembek Lembek

Warna : Khas Khas

Bau : Khas Khas

Keluhan : Tidak ada Tidak ada

c) Istirahat

Sebelum hamil Selama hamil

Tidur siang : ± 2 jam ± 1 jam

Tidur malam : ± 7 jam ± 5 jam

d) Seksualitas

Sebelum hamil Selama hamil

Frekuensi : 3x/minggu tidak dijadwalkan

Keluhan : Tidak ada

e) Personal hygiene

Membersihkan alat kelamin : Seperti habis mandi, BAB dan

BAK

Mengganti pakaian : 2x/hari

Jenis pakaian : Pakaian berbahan katun yang

mudah menyerap keringat.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


48

g. Data psikososial spiritual

1) Tanggapan ibu terhadap keadaannya

Ibu mengatakan menerima keadaanya seperti ini, ibu merasa senang.

2) Tanggapan ibu terhadap kehamilannya

Ibu mengatakan bahagia akan kehamilannya.

3) Ketaatan beribadah

Ibu mengatakan tetap menjalankan ibadah seperti biasanya.

4) Pemecah masalah dari ibu

Ibu mengatakan setiap masalah diselesaikan bersama suami dan

keluarga.

5) Pengetahuan ibu terhadap kehamilannya

Ibu mengatakan mendapatkan pengetahuan tentang kehamilan dari

tenaga kesehatan dan keluarga yang sudah berpengalaman.

6) Lingkungan yang berpengaruh

Ibu mengatakan tinggal dilingkungan yang bersih dan sejuk

7) Hubungan sosial ibu dengan keluarga

Ibu mengatakan menjalin hubungan baik dengan keluarga.

8) Pengambil keputusan

Ibu mengatakan pengambil keputusan diserahkan kepada suami.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


49

B. Data Objektif

1. Pemeriksaan Umum

a. Keadaan umum : Baik kesadaran : Composmentis

b. Tanda-tanda vital

Tekanan darah : 100/60 mmHg

Suhu : 36,5 °C

Nadi : 82x/menit

Pernafasan : 24x/menit

c. TB/BB/LILA : 161 cm/70kg/28cm

2. Pemeriksaan Fisik

a. Kepala : Bentuk kepala normal, tidak ada benjolan, kulit kepala bersih,

tidak ada ketombe dan tidak rontok.

b. Wajah : Bentuk wajah simetris, tidak oedem dan tidak ada cloasma

Gravidarum.

c. Mata : Bentuk simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih.

d. Hidung : Bentuk simetris, tidak ada polip dan tidak ada pengeluaran.

e. Mulut : Bentuk simetris, tidak ada labia plato, bibir tidak ada

sariawan dan tidak ada pengeluaran serumen.

h. Telinga : Simetris, tidak ada pengeluaran serumen.

i. Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid, limfe dan

pembesaran vena Jugularis.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


50

j. Mulut : Simetris, tidak ada stomatitis, tidak ada caries, gusi dan lidah

tidak pucat dan bengkak, tidak ada pembesaran kelenjar

tonsil.

k. Dada : Tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada wheezing, bunyi

jantung lup dup teratur

l. Payudara : Simetris, putting susu menonjol, colostrum sudah ada, tidak

ada benjolan dan nyeri tekan.

m. Abdomen : Bentuk bulat, pembesaran sesuai dengan usia kehamilan, tidak

ada luka bekas operasi, tidak ada striae gravidarum, ada linea

nigra.

n. Palpasi abdomen

Leopold I : TFU 3 jari diatas pusat, bagian atas perut ibu (fundus)

teraba besar, lunak, tidak melenting (bokong)

Leopold II : Pada bagian kiri perut ibu teraba bagian kecil-kecil

janin (ekstermitas) dan pada bagian kanan perut ibu

teraba keras memanjang seperti papan (punggung)

Leopold III : Bagian bawah perut ibu teraba keras, bulat, melenting

yaitu kepala (belum masuk PAP)

Leopold IV : Convergen

Mc. Donnald : 24 cmq

TBJ : (TFU-12)x155

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


51

: (24-12)x155

: 1860 gr

DJJ : Frekuensi 136 x/menit teratur

o. Genetalia luar

1) Tanda Chadwick : ada

2) Varices : tidak ada

3) Bekas luka : tidak ada

4) Kelenjar bartollini : tidak ada pembengkakan

5) Pengeluaran : tidak ada

p. Anus

Tidak ada hemoroid

q. Ekstremitas atas dan bawah

- Tangan

Oedem : Tidak ada

Varices : Tidak ada

Kuku : Bersih

- Kaki

Oedem : Tidak ada

Varices : Tidak ada

Reflek patela : ka (+) ki (+)

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


52

r. Pemeriksaan panggul

Tidak dilakukan pemeriksaan

s. Pemeriksaan penunjang

Hb : 11,2 gr%

C. Assesment

Ny. R umur 19 tahun G2P0A1 umur kehamilan 30 minggu 5 hari, janin tunggal

hidup intra uteri persentasi kepala

Masalah : - Pusing di pagi hari

- Sering BAK

- Susah tidur pada malam hari

D. Planning

1. Menjelaskan pada ibu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan.

Keadaan umum : baik

TD : 100/60 mmHg

Nadi : 82x/menit

Pernafasan : 24x/menit

Suhu : 36,5 O C

HB : 11,2 gr%

Hasil : Ibu mengerti tentang keadaannya dan posisi janin nya

dalam keadaan normal

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


53

2. Menjelaskan tentang pusing yang dialami ibu adalah hal yang fisiologis,

dikarenakan kurangnya istirahat tidur

Hasil : ibu mengerti tentang pusing yang ia alami adalah hal yang normal, ibu

bersedia istirahat yang cukup

3. Memberitahu ibu untuk istirahat yang cukup yaitu tidur siang selama 2 jam

dan pada malam hari 8-9 jam dan tidak melakukan pekerjaan yang berat

karena akan merangsang adanya kontraksi.

Hasil : ibu mengerti dan besedia beristirahat dengan cukup.

4. Memberikan pendididkan kesehatan tentang pentingnya tablet fe dan vitamin

C serta calcium agar ibu tidak mengalami anemia dan tulang keropos.

Hasil : ibu mengerti tentang pentingnya tablet Fe dan Calcium

5. Menyarankan kepada ibu untuk mengkonsumsi makanan yg banyak

mengandung protein hewani, seperti daging, ikan dan susu, untuk membantu

meningkatkan tekanan darah atau kadar hemoglobin dalam tubuh ibu

Hasil : ibu mengerti yang dijelaskan oleh bidan, dan bersedia untuk

mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung protein hewani

6. Menjelaskan pada ibu sering kencing yang dialaminya adalah hal yang normal

yang dialami pada trimester pertama dan ketiga akibat pembesaran uterus dan

penurunan kepala yang menekan kandung kemih sehingga mengakibatkan ibu

akan sering BAK.

Hasil : ibu mengerti apa yang di jelaskan bahwa keluhan yang dialaminya

merupakan hal yang normal

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


54

7. Memberitahu ibu bagaimana cara mengurangi sering kencingnya :

a. Segera berkemih jika sudah terasa ingin kencing.

b. Perbanyak minum air putih disiang hari.

c. mengurangi asupan cairan sebelum tidur malam sehingga wanita tidak

perlu bolak balik ke kamar mandi pada saat mencoba tidur

Hasil : ibu mengerti bagaimna cara mengurangi sering kencingnya

8. Menjelaskan pada ibu susah tidur yang dialaminya disebabkan oleh sejumlah

penyebab, sepaerti kehawatiran, kecemasan, terlalu gembira menyambut suatu

acara untuk esok hari. Wanita hamil, bagaimanapun memiliki tambahan fisik

sebagai penyebab insomnia. Hal ini meliputi ketidak nyamanan akibat uterus

yang membesar, dan pergerakan janin terutama jika janin terssebut aktif.

Hasil: ibu mengerti penyebab susah tidurnya

9. Memberitahu ibu bagaimana Cara mengatasi susah tidurnya yaitu :

a. Mandi air hangat

b. Minum air hangat(susu, teh tanpa kafein dicampur susu) sebelum tidur

c. Lakukan aktivitas yang tidak menirnbulkan stimulus sebelum tidur

d. Ambil posisi relaksasi (misalnya tidur lalu mengangkat kaki lebih tinggi)

Hasil : ibu mengerti bagaimna cara mengatasi susah tidurnya

10. Memberitahu ibu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan yaitu : mual muntah

berlebihan, keluar cairan ketuban sebelum waktunya, gerakan janin berkurang,

preeklamsia, eklamsia.

Hasil : ibu mengerti tentang tanda bahaya kehamilan

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


55

11. Menjelaskan pada ibu pentingnya ANC dan menganjurkan pada ibu untuk

kunjungan ulang atau pada saat ibu mempunyai keluhan.

Hasil : ibu bersedia untuk datang kembali untuk pemeriksaan rutin dan datang

apabila ia mempunyai keluhan.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


56

BAB IV
PEMBAHASAN

A. Profil BPM

1. Sejarah Singkat BPM Sulastri, S.ST. Pagelaran

Bidan Praktek Mandiri Sulastri, S.ST berdiri pada bulan Februari 1997

beralamatkan di Jln. Sukaratu Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

2. Fasilitas

Ruang periksa dan ruang konsultasi : 1 ruangan

Ruang bersalin : 1 ruangan

Ruang perawatan : 2 ruangan

Mushola : 1 ruangan

3. Jenis Pelayanan

Jenis pelayanan yang ada di BPM Sulastri, S.ST meliputi :

a) Pelayanan ANC

b) Pelayanan INC

c) Pelayanan PNC

d) Pelayanan BBL

e) Kesehatan Reproduksi

55

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


57

B. Pembahasan

Pembahasan membahas mengenai perbandingan antara teori dengan penerapan

asuhan kebidanan di lapangan. Untuk lebih sistematis maka penulis membuat

pembahasan dengan mengacu pada pendekatan Asuhan Kebidanan,

menyimpulkan data, menganalisa data, dan melakukan penatalaksanaan asuhan

sesuai dengan Asuhan Kebidanan.

1. Kehamilan

S : Pada pengkajian, penulis memperoleh data dari data subyektif. Data

Subyektif diperoleh dari hasil wawancara dengan pasien, penulis bertemu

dengan Ny.R sebagai objek untuk pengambilan studi kasus yang sedang

berkunjung ANC ke BPS sulastri S.ST Pagelaran yang datang untuk

memeriksakan kehamilannya dan Ibu mengatakan terkadang pusing pada

pagi hari, Ibu mengatakan susah tidur, serta Sering buang air kencil.

Dari pengkajian yang telah dilakukan sesuai dengan teori yaitu

pengkajian data, identitas umum,. Anamesa, riwayat haid, riwayat

persalinan, riwayat kontrasepsi data psikososiospiritual. Penulis

menemukan keluhan ibu pusing pada pada pagi hari, susah tidur serta

sering buang air kecil.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


58

O : Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik didapat, TD 110/80 mmHg,nadi

82x/menit, suhu 36,5 oC, 24x/menit, dan LILA 28 cm. Pada pemeriksaan

Hb didapatkan kadar Hb ibu 11,2gr%, dalam hasil pemeriksaan Leopold

yakni punggung kanan, presentasi kepala, konvergen, TFU 24 cm, dengan

frekuensi DJJ 136 x/m.

Pemeriksaan yang dilakukan sesuai dengan teori yaitu dimulai dari

keadaan umum, head to to dan penulis tidak menemukan kesenjangan

antara teori dan pemeriksaan yang dilakukan.

A : Data diperoleh Diagnosa Kebidanan pada kunjungan ialah Ny.R 19 tahun

G2P0A1 hamil 30 minggu 5 hari dengan kehamilan normal.

Masalah :ketidaknyamanan (pusing pada pagi hari, Ibu mengatakan susah

tidur, serta Sering buang air kencil).

Dalam menentukan diagnose penulis melihat dari data subjek dan objektif

yang didapatkan penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori dan

praktik.

P : pada kasus ini penulis menemukan masalah ibu pusing pada pagi hari,

susah tidur serta sering buang air kecil, dan pemecahan masalahnya

adalah sebagai berikut :

a. Menjelaskan kepada ibu bahwa pada kehamilannya keadaan ibu dan

janin dalam keadaan normal sehingga ibu tidak merasa cemas.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


59

b. Menjelaskan tentang pusing yang dialami ibu adalah hal yang

fisiologis.

c. Memberitahu ibu untuk istirahat yang cukup dan tidak melakukan

pekerjaan yang berat.

d. Menjelaskan pada ibu sering kencing yang dialaminya adalah hal

yang normal

e. Memberitahu ibu bagaimana cara mengurangi sering kencingnya

f. Menjelaskan pada ibu penyebab susah tidur yang dialaminya

g. Memberitahu ibu bagaimana Cara mengatasi susah tidurnya

Penatalaksanaan yang diberikan kepada ibu sesuai dengan kebutuhan

yang dialami oleh ibu yang berlandasan teori dan penulis tidak

menemukan kesenjangan.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


60

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah penulis melakukan Asuhan Kebidanan Ny. R dengan kehamilan normal di

BPS sulastri S.ST pagelaran tanggal 18 April 2016 penulis menyimpulkan :

1. Pengkajian klien ibu hamil dengan masalah gangguan ketidaknyamanan

dilakukan dengan secara proposional dan komprehensif yang sesuai dengan

masalah yang dialami klien.

2. Rencana asuhan yang dilakukan oleh penulis disesuaikan dengan masalah

kebidanan yang diangkat dan berlandaskan teori.

3. Klien ibu hamil mengalami ketidaknyamanan diantaranya

a. Pusing dipagi hari, penulis memberitahu bahwa pusing yang dialaminya

karena kurangya istirahat dan makan makanan yang banyak mengandung

protein hewani

b. Susah tidur, penulis mengajarkan klien bagaimana cara melakukan tekhnik

relaksasi sebelum tidur

c. Sering buang air kecil, penulis memberitahu bahwa sering BAK yang

dialaminya merupakan hal yang normal dan memberitahu cara

mengatasinya

59

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


61

B. Saran

1. Bagi Penulis

a. Pada tahap pengkajian seharusnya dapat dilakukan berdasarkan data

pengkajian di teori dan ketrampilan penulis untuk mendapatkan data yang

sesuai dengan kondisi klien yang sebenarnya agar didapat data secara

komprehensif.

b. Dalam menegakkan diagnosa harus mengacu pada keadaan klien yang ada

tanpa mengabaikan diagnosa keperawatan pada teori lain yang muncul.

c. Pada tahap pelaksanaan tindakan asuhan kebidanan harus mencangkup

semua masalah yang timbul potensial serta yang mungkin muncul untuk

mengurangi terjadinya komplikasi yang dapat terjadi.

2. Bagi Pendidikan

Untuk lebih meningkatkan asuhan kebidanan yang diberikan, dalam

pelaksanaan studi kasus sekiranya institusi pendidikan lebih mengupayakan

pengadaan literatur atau buku-buku tentang asuhan kebidanan pada

ketidaknyamanan yang terbaru sehingga dapat membantu mahasiswa dalam

melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan ketidaknyamanan

3. Bagi Lahan Praktek / BPS

Diharapkan dapat memberikan pelayanan kesehatan yang sebaik-baiknya dan

maksimal, serta melengkapi sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk

pemberian asuhan kebidanan.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


62

4. Bagi Klien dan Keluarga

Klien dan keluarga hendaknya ikut berperan aktif dalam pengobatan dan terapi

yang diperlukan, serta dapat memeriksakan kesehatannya secara rutin untuk

mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


63

DAFTAR PUSTAKA

Astuti.2010. Buku Pintar Kehamilan.Jakarta.Buku Kedokteran

Elisabeth.2015. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. Yogyakarta Pustaka Bina Press

Klien,Dkk.2012. Asuhan Pada Kehamilan Kandungandan Kesehatan Wanita.


Jakarta. Buku Kedokteran

Manuaba.2010. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan Dan Kb Untuk Pendididikan


Rekam Edisi 2. Jakarta Buku Kedokteran

Prawiroharjo.2007. Ilmu Kebidanan I Dan 3.Jakarta.Yayasan Bina Pustaka Sarwono


Prawiroharjo

Prawiroharjo.2014. Ilmu Kebidanan 7 Dan 4 Jakarta.Pt Bina Pustaka Prawiroharjo

Sulistyawati.2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta. Salemba


Medika

Tjahyono.2013. Simpisis Organ Sistem Reproduksi .Tangerang Selatan. Karisna


Publishing Group

Varney.2006. Buku Ajar Asuhan Kebidanan.Ed. 4. Jakarta Buku Kedokteran

Wahyuni.2013. Asuhan Senam Hamil Untuk Meningkatkan Durasi Tidur Ibu


Hamil. Jurnal Kesehatan Masyarakat

Wildan Moh Hidayat.2009. Dokumentasi Kebidanan. Jakarta. Salemba Medika

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung

Anda mungkin juga menyukai