P G2P1A0
UMUR 36 TAHUN DENGAN INDUKSI ATAS INDIKASI
SEROTINUS DI RSU ASSALAM
GEMOLONG SRAGEN
Disusun oleh:
Wiwin Fajar Khomsiyati
NIM B14046
Penulis
iv
Prodi D3 Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Mei 2017
Wiwin Fajar Khomsiyati
B.14046
INTISARI
v
MOTTO
1. Segala sesuatu yang diperbuat tergantung dari niat orang itu sendiri.
2. Jika satu pintu tertutup, maka sebenarnya satu pintu lain sedang terbuka.
Jika satu kesempatan hilang, satu kesempatan lain justru muncul. Jangan
putus asa, jangan kecewa (Darwis Tere Liye).
3. Apa yang menilai kita adalah bagaimana kita bangkit saat kita terjatuh.
PERSEMBAHAN
1. Allah SWT yang telah memberi rahmat dan hidayah-Nya sehingga Karya
Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan dengan baik.
2. Kedua orang tua yang senantiasa mencurahkan kasih sayang dan banyak
berkorban demi keberhailan saya.
3. Kakak-kakak yang selama ini telah memberi motivasi, semangat dan doa.
4. Dosen pembimbing akademik, ibu Tresia Umarianti yang selalu memberi
masukan dan selalu memberikan waktu luangnya setiap saat.
5. Dosen pembimbing KTI sekaligus wali kelas, ibu Kartika Dian
Listyaningsih yang selalu sabar membimbing sampai menyelesaikan tugas
akhir ini.
6. Teman-teman yang telah berpartisipasi dalam pembuatan Karya Tulis
Ilmiah ini.
7. Almamater tercinta.
vi
CURICULUM VITAE
Riwayat pendidikan
1. MIN Sambirejo Ngrambe Ngawi LULUS TAHUN 2008
2. MTSN Ngrambe Ngawi LULUS TAHUN 2011
3. MAN Ngrambe Ngawi LULUS TAHUN 2014
4. D3 kebidanan STIKes Kusuma Husada ANGKATAN TAHUN 2017
vii
DAFTAR ISI
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lahan
Lampiran 9. Partograf
x
DAFTAR
xi
BAB
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
adalah untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi 102 per
masih tinggi yakni sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup (Infodatin,
terjatuh, dan lainnya di setiap per 100.000 kelahiran hidup dalam kurun
meningkat. Pada tahun 2013, lebih dari 25% kematian ibu di indonesia
1
2
angka kematian ibu menurun menjadi 305 per 100.000 kelahiran hidup.
Jawa Timur. Jumlah kasus kematian ibu di jawa tengah pada tahun 2015
jumlah kasus kematian ibu tahun 2014 yang mencapai 711 kasus. Dengan
dari 126,55 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2014 menjadi 111,16
per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 (Kemenkes RI, 2016).
dimulai secara spontan, beresiko rendah pada awal persalinan dan tetap
baik (Walyani dkk, 2015). Menurut WHO kehamilan lewat waktu adalah
kehamilan yang telah berlangsung selama 42 minggu (294 hari) atau lebih,
dihitung dari hari pertama haid terahir menurut rumus Nagele dengan
pervaginam (Liu, 2008). Peran bidan dalam hal ini yakni memantau
dengan seksama, memberi dukungan serta kenyamanan ibu baik dari segi
3
perasaan maupun fisik, selain itu juga melakukan perawatan tubuh dan
bulan Oktober 2015 sampai bulan Oktober 2016 tercatat pasien dengan
dampak terhadap bayi dan ibu bersalin, maka penulis tertarik mengambil
Gemolong”.
B. Rumusan Masalah
1. Tujuan Umum
2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa mampu:
1)
Melakukan pengkajian pada ibu bersalin pada Ny. P G2P1A0
3)
Mengidentifikasi diagnosa potensial pada ibu bersalin Ny. P
Sragen.
5)
Merencanakan tindakan yang akan dilakukan sesuai dengan
Gemolong Sragen.
7)
Mengevaluasi tindakan yang sudah diberikan pada ibu bersalin
Gemolong Sragen.
1. Bagi penulis
2. Bagi profesi
a. Instansi
b. Institusi
indikasi serotinus.
7
mei 2015 pukul 13.30 WIB, karena merasa kenceng-kenceng sejak tadi
pagi tapi belum sering dan kehamilannya telah lewat dari hari taksiran
DJJ (+), puctum maximum: disebelah kiri perut bawah pusat, frekuensi
dengan kecepatan 40 tetes per menit. Maka: bayi lahir spontan tanggal
16 juni 2015 pukul 19.20 WIB, jenis kelamin laki-laki, menangis kuat,
22.00 WIB yang semakin lama semakin sering pada perut bagian
uteri teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong), Leopold II: bagian
bagian terbawah sudah masuk PAP 3/5 bagian, TFU: 30 cm, TBJ: (30-
UUK jam 12.00, penurunan hodge I. Metode studi kasus dengan tehnik
lahir spontan tanggal 1 juni 2015 pukul 02.30 WIB, jenis kelamin laki-
laki, menangis kuat, gerakan aktif, warna kulit kemerahan dan sedikit
±200cc. Asuhan diberikan pada pasien sejak 6 jam sampai 3 hari post
partum.
yaitu tempat, subjek, waktu, terapi, lama observasi dan hasil studi
kasus.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Teori Medis
1. Persalinan
a. Pengertian Persalinan
adanya penyulit.
yang telah cukup bulan atau hampir cukup bulan dan dapat
b. Macam-macam persaliana
10
1
a) Persalinan spontan
b) Persalinan buatan
c) Persalinan anjuran
a) Abortus
b) Pertus immatur
c) Partus prematur
2) Keregangan otot-otot
4) Pengaruh janin
5) Teori prostaglandin
umur kehamilan.
1) Power (kekuatan)
b) Tenaga mengedan
usaha volunter.
normal.
4) Psikologis
5) Pysician (Penolong)
e. Tahap Persalinan
1) Kala I (Satu)
serviks membuka lengkap (10 cm). Kala I terdiri dari dua fase,
yaitu:
a) Fase Laten
2) Kala II (Dua)
lengkap (10 cm) dan berahir dengan lahirnya bayi. Proses Kala
Persalinan Kala III dimulai segera setelah bayi lahir dan berahir
bayi lahir dan keluar spontan atau dengan tekanan dari fundus
uteri.
4) Kala IV (Empat)
f. Tanda-tanda Persalinan
persalinan meliputi:
3) Pengeluaran cairan
adalah:
2) Fleksi
4) Ekstensi
untuk melaluinya.
bawah panggul.
2
6) Ekspulsi
1) Kala I
bayi.
tiupan udara.
2
(2) Sumber air bersih dan mengalir untuk cuci tangan dan
persalinan.
persalinan.
lahir.
(7) Pencatatan
(1) Okistosin
(2) Lidokain 1%
(5) Kanul IV
(6) Ergometrin
(8) Vitamin K
d) Persiapan rujukan
2) Kala II
pimpinan meneran.
mengeringkan bayi.
bokong ibu.
meneran.
meneran.
kendurkan.
perinium.
jari lainnya.
tubunya.
dengan baik.
3) Kala III
tali pusat.
penampung.
4) Kala IV
meliputi:
uterus berkontraksi.
2. Serotinus
a. Pengertian
pascamaturitas.
b. Etiologi
sebagainya.
3
letak, tali pusat pendek dan bagian bawah masih tinggi sehingga
c. Diagnosis
sudah bersalin.
4) Berat badan ibu turun dan lingkaran perut mengecil dan air
ketuban berkurang.
(Nugroho, 2012).
d. Manifestasi klinis
menjadi:
mengelupas.
(kehijauan) di kulit.
transpor plasenta.
vili.
(Prawiroharjo, 2008).
c) Gawat janin
a) Kecemasan ibu
janin.
g. Penatalaksanaan
uteri.
adekuat.
dengan selang aktu 24-48 ja, atau lakukan operasi seksio sesarea
3. Induksi Persalinan
b. Indikasi
b) Diabetes millitus
e) Isoimunisasi
c. Kontraindikasi
1) Insufisiensi plasenta
3) Grade multipara.
4) Gemelli
5) Disproporsi sefalopelvis
6) Plasenta previa
8) Gawat janin
d. Komplikasi
1) Kegagalan induksi
2) Infeksi intrauterus
terjadi.
terdapat polihidramnion.
3
e. Metode induksi
sebagai berikut:
atau tidak tercapai skor bishop >5, maka induksi dapat disebut
gagal.
cara:
1. Pengertian
a) Biodata
(1) Nama
(2) Umur
(Walyani, 2014).
(4) Agama
(5) Pendidikan
dengan pendidikannya.
(6) Pekerjaan
(7) Alamat
b) Keluhan utama
c) Riwayat menstruasi
(1) Menarche
tahun.
(2) Siklus
(3) Lamanya
mempengaruhinya.
(4) Banyaknya
(5) Disminorhoe
(Walyani, 2014).
4
d) Riwayat perkawinan
(1) Kehamilan
(2) Persalinan
(Walyani, 2014).
selama Hamil.
(4) Keluhan
kehamilannya.
(6) Imunisasi TT
g) Riwayat KB
h) Riwayat kesehatan
i) Kebiasaan sehari-hari
(1) Nutrisi
(2) Eliminasi
j) Psikososial
klien.
kehamilan klien.
hamil.
2) Data Obyektif
Data yang diperoleh dari apa yang dilihat dan dirasakan oleh
a) Keadaan umum
b) Kesadaran
(Sulistyawati, 2012).
c) Tanda vital
(2) Nadi
(3) Pernafasan
(4) Suhu
d) Tinggi badan
e) Berat badan
g) Pemeriksaan sistematik
(1) Kepala
(a) Rambut
kerontokan.
(b) Muka
(c) Mata
(d) Telinga
tidak.
(e) Hidung
(f) Mulut/gigi/gusi
gusi.
5
(2) Leher
(4) Ekstremitas
(1) Abdomen
(a) Inspeksi
(b) Palpasi
(Lammarisi, 2015).
(1) Leopold I
(2) Leopold II
(4) Leopold IV
TFU
mengalami penurunan.
TBJ
(c) Auskultasi
(Lammarisi, 2015).
positif
terdengar doppler
(Prawiroharjo, 2009).
(d) Perkusi
±18−20 cm.
(Walyani, 2014).
(Prawiroharjo, 2009).
5
(3) Anogenita
l
(a) Genital
(b) Anus
kelainan.
i) Pemeriksaan penunjang
1) Diagnosa kebidanan
fase X.
Data dasar:
a) Data subyektif
b) Data obyektif
(1) KU : baik
(2) Palpasi :
kiri.
bawah (persentasi).
(Walyani, 2015)
6
menunjukkan:
2) Masalah
2009).
3) Kebutuhan
(Prawiroharjo, 2009).
6
uteri.
adekuat.
dengan selang aktu 24-48 ja, atau lakukan operasi seksio sesarea
meliputi:
6
1) KU : baik
h. Data perkembangan
S: Subyektif
melalui anamnsa.
O: Obyektif
A: Assesment
P: Planning
berdasarkan assesment.
C. Landasan Hukum
keluarga berencana
meliputi:
6
a) Episiotomi
perujukan
eksklusif
postpartum
METODOLOG
A. Jenis Studi
termasuk ke dalam jenis atau metode yang mana tentang penelitian yang
diusulkan tersebut. Pada kasus ini, jenis studi kasus yang digunakan yaitu
(Notoatmodjo (2010).
ekonomi, pekerjaan, status perkawinan, cara hidup (pola hidup), dan lain-
Assessment, Planing).
67
6
peneliti (Arikunto, 2013). Subyek pada kasus ini adalah ibu bersalin Pada
menggunakan SOAP.
6
(Hidayat, 2010).
1. Data primer
a. Pemeriksaan fisik
1) Inspeksi
2) Palpasi
3) Perkusi
4) Auskultasi
b. Wawancara
c. Observasi
atau hal-hal yang akan diteliti. Pada kasus ibu bersalin dengan
2. Data sekunder
a. Studi kepustakaan
b. Studi dokumentasi
2. Alat dan bahan yang digunaka untuk melakukan pemeriksaan fisik dan
observasi:
c. Tensimeter
d. Termometer
e. Jam tangan
f. Stetoskop monocular
g. Metlin
h. Reflex hammer
i. Doppler
j. Partus set, terdiri dari: 2 klem tali pusat, gunting tali pusat,
k. Infus set, terdiri dari: selang infus, abocath, plester, flaboth, kassa,
betadine.
l. Oksitosin 10 IU.
m. Cairan infus RL
c. Alat tulis
7
H. Jadwal Penelitian
Ruang : VK
I. TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
Tahun
2. ANAMNESA
75
76
b. Tanda-tanda persalinan
c. Riwayata menstruasi
d. Riwayat perkawinan
3) Keluhan-keluhan pada
pegel
kehamilan 39 minggu
h. Riwayat penyakit
pilek, demam.
78
beraktivitas ringan
pinggang kanan/kiri
5) Riwayat operasi
1) Nutrisi
2) Personal hygiene
3) Eliminasi
4) Aktivitas
hamil.
5) Istirahat/tidur
Ibu mengatakan tidur malam 8-9 jam dan siang 1-2 jam.
80
6) Psikososial budaya
kehamilannya.
pertamanya.
f) Pantangan makanan
kehamilan ini.
3. PEMERIKSAAN FISIK
1. Starus generalis
b. Kesadaran : Composmentis
2. Pemeriksaan sistematis
a. Kepala
3) Mata
c) Sklera : putih
berdarah.
b. Leher
1) Mammae
d) Areola : hiperpigmentasi
2) Axilla
d. Eksterimatas
2) Bawah
a. Abdomen
1) Inspeksi
2) Palpasi
c) Leopold II
(ekstremitas)
papan (punggung)
digoyangkan.
f) TFU Mc Donald : 31 cm
3) Auskultasi
umbilicus
Frekuensi : 136x/menit
b. Pemeriksaan panggul
c. Anogenital
1) Anogenital
2) Perinium
3) Anus
4) Vagina toucher
a) Porsio : tebal
b) Pembukaan : 2 cm
c) Ketuban : utuh
d) Presentasi : kepala
4. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
1) Hb : 11,3 gr/dl
5) Golongan darah :A
B. INTERPRETASI DATA
1. DIAGNOSA KEBIDANAN
serotinus.
Data Dasar:
DS :
sebelumnya.
2017 DO :
b. Kesadaran : Composmentis
f. Leopold II
i. TFU Mc Donald : 31 cm
2. MASALAH
lahir.
3. KEBUTUHAN
C. DIAGNOSA POTENSIAL
D. TINDAKAN SEGERA
1. Infus RL 20 tetes/menit
E. RENCANA TINDAKAN
6. Siapkan partus set, heacting set, alat resusitasi, pakaian ibu dan bayi
F. PELAKSANAAN
saat ini ibu dan janin dalam keadaan baik, namun belum ada
4. 19.27 WIB Mengajarkan ibu tehnik relaksasi saat ada kontraksi yaitu
6. 19.35 WIB Siapkan partus set, heacting set, alat resusitasi, pakaian ibu
dan bayi:
a. Partus set:
2) Umbilical klem
4) ½ kocher
90
5) Kassa steril
6) Kateter
7) Gunting episiotomi
b. Heacting
set:
1) Jarum steril
3) Kassa
steril
5) Pinset anatomis
c. Alat
resusitasi:
1) Penghisap lendir
2) Sungkup
d. Pakaian
ibu:
1) Jarik
2) Pakaian bersih
3) Celana dalam
4) Pembalu
t
e. Pakaian bayi:
1) Popok
2) Baju
3) Bedong
4) Topi
91
cairan infus drip oxytocin 5 IU saat cairan infus habis dengan tetesan
G. EVALUASI
5. Ibu bersedia makan dan minum pada pukul 20.15 WIB dengan jenis:
sepotong roti dan minum 1 gelas teh hangat pada sela-sela HIS.
6. Telah disiapkan partus set, heacting set, alat resusitasi, pakaian ibu
dan bayi.
hasil: (terlampir)
DATA PERKEMBANGAN I
KALA II
S : Subyekif
O : Obyektif
2. Kesadaran : Composmentis
b. Perinium menonjol
c. Vulva membuka
94
7. Pemeriksaan dalam
b. Pembukaan : 10 cm
f. Penurunana : hodge IV
tetesan 20 tpm.
A : Assesment
Ny. P G2P1A0 Umur 36 tahun, hamil 42+3 minggu, inpartu kala II dengan
P : Planning
3. Mengatur posisi ibu dengan dorsal recumbent yaitu kaki ditekuk dan
kaki.
95
4. Mengajarkan pada ibu cara meneran yang benar yakni saat ada kontraksi
a. Menggunakan celemek
h. Setelah kepala bayi lahir, periksa lilitan tali pusat dan menunggu
kepala bayi ke bawah dan distal hingga bahu depan lahir, kemudian
kepala bayi, sedang tangan kiri menyusuri badan bayi hingga ujung
kaki.
96
muka, kepala, dan bagian tubuh lain kecuali pada telapak tangan,
antropometri.
EVALUASI
dipimpin bersalin.
4. Sudah diajarkan pada ibu cara meneran yang benar dan ibu sudah paham.
5. Telah dilakukan pertolongan persalinan kala II, bayi lahir spontan pukul
01.15 WIB, jenis kelamin perempuan, gerakan aktif, usaha napas baik,
menangis spontan, warna kulit kemerahan, BB: 3000 gram, PB: 48 cm,
DATA PERKEMBANGAN II
KALA III
S : Subyekif
O : Obyektif
2. Kesadaran : Composmentis
5. Kontraksi : Keras
tetesan 20 tpm
A : Assesment
Ny. P G2P1A0 umur 36 tahun, inpartu kala III dengan induksi atas indikasi
serotinus.
98
P : Planning
waktu kurang dari 1 menit setelah bayi lahir dan jelaskan pada ibu tujuan
lahir.
disediakan (kendil).
EVALUASI
1. Ibu sudah disuntik oxytocin 5 IU secara IM pada 1/3 paha atas lateral.
panjang, terdapat semburan darah tiba-tiba dari jalan lahir, uterus globular.
3. Plasenta lahir spontan pada pukul 01.25 WIB, selarut ketuban utuh,
DATA PERKEMBANGAN
III KALA IV
S : Subyekif
O : Obyektif
2. Kesadaran :Composmentis
4. Kontraksi : Keras
6. Perdarahan : ± 80 cc
7. Lochea : Rubra
tetesan 20 tpm.
A : Assesment
Ny. P umur P2A0 36 tahun, inpartu kala IV dengan induksi atas indiksi
serotnus.
10
P : Planning
3. Menyibin ibu dengan air DTT dan mengganti pakaian ibu dengan yang
bersih.
15 menit pada 1 jam pertama dan setiap 30 menit pada jam kedua.
6. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum untuk menambah energi dan
7. Menjelaskan kebutuhan gizi ibu nifas, cara perawatan luka perinium, dan
ASI eksklusif.
sudah habis.
EVALUASI
b. Kesadaran : Composmentis
3. Ibu sudah disibin dengan air DTT dan sudah gantai pakaian.
6. Ibu sudah makan dan minum dengan jenis nasi, lauk, sayur dan minum
teh hangat.
7. Ibu sudah mengerti dan paham tentang kebutuhan ibu nifas, cara
8. Infus RL drip Oxytocin sudah diganti dengan cairan infus RL biasa pukul
04.30 WIB.
II. PEMBAHASAN
A. Pengkajian
semua informasi yang akurat dari semua sumber yang berkaitan dengan
TFU tidak turun dan DJJ dalam keadaan normal. Sedang pada
pada data obyektif dan pemeriksaan sistematis (lingkar perut, TFU dan
B. Interpretasi Data
kala I fase... Masalah yang mungkin timbul pada ibu bersalin dengan
laten dengan kehamilan serotinus. Masalah dari kasus Ny. P adalah Ibu
praktik lahan.
C. Diagnosa Potensial
pada kasus ibu bersalin denga induksi atas indikasi serotinus yakni pada
D. Tindakan Segera
E. Rencana Tindakan
(Walyani, 2014).
uteri.
(Saifuddin, 2009).
heacting set, pakaian ibu dan bayi serta menganjurkan ibu meneran
kandung kemih setiap 15 menit sekali pada 1 jam pertama dan setiap 30
F. Pelaksanaan
G. Evaluasi
vital (tekanan darah, suhu, nadi, respirasi) normal, Input dan output
persalinan, bayi lahir dengan selamat, Ibu sehat, plasenta lahir lengkap,
score: 8-9-10, plasenta lahir spontan pukul 01.20 WIB, selaput ketuban
derajat II, keadaan umum ibu baik, jumlah darah yang dikeluarkan dari
PENUTU
A. KESIMPULAN
dan data perkembangan SOAP. Pada kasus ibu bersalin Ny. P dengan
disimpulkan bahwa:
penurunan berat badan, lingkar perut tidak mengecil, TFU tidak turun
dan DJJ normal 136x/menit. Hb: 11,3 gr/dl, leukosit: 13,5 ribu/ul,
dilakukan USG.
111
11
tidak muncul.
tetes/menit.
aktif kala III. Kala IV melakukan observasi TD, nadi, kontraksi, TFU,
laserasi perinium derajat II, keadaan ibu baik, jumlah darah yang
kosong.
tetesan 20 tpm.
11
B. SARAN
1. Pasien
2. Profesi
3. Institusi pendidikan
4. Instansi pelayanan
Dinkes Jateng. 2015. Profil Kesehatan Povinsi Jawa Tengah Tahun 2015.
www.dinkesjatengprov.go.id. 24 Oktober 2016.
Hidayat, A.A.A. 2010. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik analisis Data
2010. Jakarta : Salemba Medika.
Manuaba, I.B.G. dkk. 2012. Pengantar kuliah obstetri. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Oxorn, H. Forte, W.R. 2010. Ilmu Kebidanan Patologi Dan Fisiologi Persalinan.
Yogyakarta : Andi Offset.
Saifuddin, Ed. 2009. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan
Nasional. Jakarta : Bina Pustaka.
1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang kebutuhan gizi ibu nifas
2. Kusus
Setelah dilakukan penyuluhan tentang kebutuhan gizi ibu nifas diharapkan
ibu dapat mengetahui tentang:
a. Manfaat gizi bagi ibu nifas
b. Kebutuhan energi ibu nifas
c. Manfaat protein bagi ibu nifas
d. Manfaat mineral bagi ibu nifas
e. Manfaat vit A bagi ibu nifas
f. Kebutuhan cairan selama nifas
g. Kebutuhan tablet zat besi
h. Contoh menu sehari-hari
i. Akibat pantangan makanan
j. Cara mengolah bahan makanan
3. Materi
Terlampir
4. Tehnik
Ceramah dan tanya Jawab
5. Media
Leaflet
MATERI
Protein
Manfaat
untuk pertumbuhan dan pergantian sel-sel
Untuk proses kesembuhan setelah melahirkan Vitamin A
yang rusak & mati. Sumber protein ada 2:
dan memperlancar produksi air susu ibu.
1. Protein Hewani (Ikan, udang, kerang, berfungsi untuk pertumbuhan sel, jaringan,
kepiting, daging ayam, hati, telur). gigi & tulang, perkembangan syaraf
penglihatan serta meningkatkan daya tahan
2. Protein Nabati (Kacang tanah, kacang
tubuh terhadap infeksi.
merah, tahu, tempe)
Sumber vitamin A: kuning telur, hati,
mentega, sayuran berwarna hijau dan buah
berwarna kuning (wortel, tomat, nangka).
Selain itu ibu nifas juga mendapatkan
tambahan berupa kapsul Vitamin A (200.000
IU).
Kebutuhan cairan Contoh menu sehari-hari Cara mengolah bahan makanan
Untuk mengatur kelancaran metabolisme dalam
tubuh. Ibu nifas harus minum sedikitnya 3 liter Nasi, sayur, lauk, bisa di tambah susu dan buah Cuci tangan sebelum & sesudah memasak, cuci
setiap hari & di anjurkan ibu untuk minum setiap bila ada. bahan makanan sampai bersih baru di potong-
kali habis menyusui potong, masak sayuran jangan sampai layu.
1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang perawatan luka perinium
2. Kusus
Setelah dilakukan penyuluhan tentang kebutuhan gizi ibu nifas diharapkan
ibu dapat mengetahui tentang:
a. Perawatan luka perineum
b. Tujuan perawatan luka perineum
c. Waktu melakukan perawatan luka perineum
d. Alat yang digunakan untuk merawat luka jahitan
e. Cara perawatan luka penineum
f. Hal-hal yang perlu di perhatikan
3. Materi
Terlampir
4. Tehnik
Ceramah dan tanya Jawab
5. Media
Leaflet
MATERI
1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif
2. Kusus
Setelah dilakukan penyuluhan tentang ASI eksklusif diharapkan ibu dapat
mengetahui tentang:
a. Pengertian ASI eksklusif
b. Manfaat ASI
c. Zat yang terkandung dalam ASI
d. Jenis-jenis ASI
e. Cara memperbanyak ASI
f. Cara pemerasan ASI dengan tangan
g. Penerapan ASI eksklusif pada ibu bekerja
h. Penyimpanan dan pemberian ASI
3. Materi
Terlampir
4. Tehnik
Ceramah dan tanya Jawab
5. Media
Leaflet
MATERI
menghindarkan zat-zatmerugikan
yangmasuk darah
ke dalamperedaran Ibu meningkatkan istirahatdan
minum
Pemerasan ASI dengan tangan: Penerapan ASI Eksklusif pada ibu
Tangan di cuci sampai bersih bekerja :
Siapkan cangkir/ gelas bertutup yang telah dicuci dengan air mendidih Selamacutihanya memberikan ASI saja
Payudaradikompresdengan kain Sebelum masa cuti habisubah pola minum bayi
Sebelum berangkat bekerja susui bayi
Selama dikantor perah ASI setiap 3-4 jam
handuk dengan
yanghangatdan
pangkal dimasase Simpan di lemari es dan dibawa pulang
Ulangi keduatelapaktangan dari Setelah dihangatkan diberikan (sendok)
kearahkalang payudara.
pemijatan inipadaseitar
payudara secara merata
Dengan ibu jari di sekitar kalang payudara bagian atas dan jari telunjuk pada sisi yang lain, lalu daerah kalang
payudara di tekan kearah dada
Memberikan sendok)
ASI perah(dengan
Lampiran
DOKUMENTASI
Lampiran