Anda di halaman 1dari 19

Lampiran 1

LEMBAR PERSETUJUAN
INFORMED CONSENT

Dengan ini saya yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama :
Umur :
Pekerjaan :
Alamat :

Menyatakan dengan sesungguhnya setuju menjadi klien dalam


penatalaksaan Asuhan Kebidanan Persalinan Fisiologis (INC) yang
kemudian akan disusun sebagai Laporan Kunjungan Lahan Praktek
Puskesmas Pelabuhan Sambas Kelas Semester IX Angkatan V dalam rangka
menyelesaikan pendidikan pada Program Studi Profesi Bidan di Institut
Kesehatan Helvetia Medan Fakultas Farmasi dan Kesehatan. Demikian
pernyataan ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya.

Sibolga,

Mahasiswa, Pasien

(Ria Bintari Nadial, S.Tr.Keb)


(Teddi Purba, S.Tr.Keb)
Lampiran 2
SATUAN CARA PENYULUHAN

Topik : Tanda-tanda bahaya kehamilan


Sub Pokok Bahasan : Tanda bahaya kehamilan
Waktu : 16.00 WIB
Sasaran : Ny.S
Tanggal : 11 Mei 2016
Tempat : Rumah pasien

A. Tujuan Umum
Agar klien dapat mengetahui dan mengerti tentang tanda-tanda bahaya
kehamilan.
B. Tujuan Khusus
1. Mengetahui pengertian tanda bahaya kehamilan
2. Menyebutkan macam-macam tanda bahaya kehamian
3. Mengatasi keluhan tanda bahaya kehamilan
4. Mengetahui cara mencegah bahaya kehamilan
C. Metode
Ceramah
Tanya jawab
D. Terampir
MATERI PENYULUHAN
TANDA BAHAYA PADA
KEHAMILAN

Tanda bahaya pada kehamilan meliputi :


1. Perdarahan
a. Perdarahan pada ibu hamil muda dapat menyebabkan keguguran.
b. Perdarahan pada hamil tua dapat membahayakan keselamatan ibu
dan janin.
2. Bengkak di kaki, tangan dan wajah atau sakit kepala disertai
kejang.
3. Demam tinggi, biassanya disebabkan infeksi atau malaria yang
dapat membahayakan keselamatan ibu dan menyebabkan
keguguran atau melahirkan premature.
4. Keluar air ketuban sebelum waktunya, tanda adanya gangguan
kehaamilan dan dapat membahayakan bayi dalam kandungan.
5. Gerakan janin berkurang atau tidak bergerak
6. Muntah terus menerus dan tidak nafsu makan.

96
Lampiran 3

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Asuhan Kebidanan Persalinan


Sub Pokok Bahasan : Tanda Bahaya Persalinan
Waktu : 16.00 WIB
Sasaran : Ny. S
Tanggal : 11 Mei 2016
Tempat : Rumah pasien

A. Tujuan Umum
Agar klien dapat mengetahui dan mengerti tentang tanda-tanda bahaya
persalinan.
B. Tujuan Khusus
1. Mengetahui pengertian tanda bahaya nifas
2. Menyebutkan macam macam tanda bahaya nifas
3. Mengatasi keluhan bahaya nifas.
C. Metode
Ceramah
Tanya jawab
D. Materi
Terlampir

97
MATERI PENYULUHAN
ASUHAN KEBIDANAN
PESALINAN

a. Pengertian Persalinan
Persalinan adalah rangkaian proses yang berakhir dengan pengeluaran
hasil konsepsi oleh ibu. Proses ini dimulai dengan kontraksi persalinan
sejati yang ditandai oleh perubahan progresif pada serviks dan diakhiri
dengan pelahiran plasenta.
Persalinan disertai (inpartu) sejak uterus berkontraksi dan
menyebabkan perubahan pada servik (membuka dan menipis) dan
berakhirnya dengan lahirnya plasenta secara lengkap. Ibu belum inpartu
jika kontraksi uterus tidak mengakibatkan penambahan servik.

b. Bentuk- Bentuk Persalianan


1. Persalinan spontan, bila persalinan seluruhnya berlangsung dengan
kekuatan ibu sendiri dan melalui jalan lahir.
2. Persalinan buatan, bila proses persalinan dengan bantuan tenaga dari
luar, misalnya: ekstrasi dengan forsep atau dilakukan operasi sc atau ve.
3. Persalinan anjuran, bila persalinan berlangsung tidak mulai dengan
sendirinya tetapi berlangsung setelah pemecahan ketuban atau pemberian
pitosin atau prostaglandin.

c. Tahapan Persalinan
1. Kala I
Dapat dinyatakan partus lama dimana bila timbulnya his wanita
tersebut mengeluarkan lendir darah ( blood show ). Lendir ini berasal
dari lendir kanalis serviks karena servik mulai membuka tau

98
mendatar. Sedangkan darahnya berasal dari pembuluh-pembuluh
kapiler yang berad pada di sekitar kanalis servikalis itu pecah karena
pergeseran-pergeseran ketika servik membuka.
Proses pembukaanya servik sebagai akibat his dibagi 2 fase, yaitu :
a. Fase laten
Berlangsung selama 8 jam. Pembukaan terjadi sangat lambat
sampai mencapai ukuran diameter 3 cm.
b. Fase aktif
Dibagi dalam 3 fase yaitu :
1. Fase akselerasi. Dalam waktu 2 jam pembukaan 2 jam pembukaan 3
cm tadi menjadi 4 cm.
2. Fase dilatasi. Dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung sangat
cepat, dari 4 cm menjadi 9 cm.
3. Fase deselerasi. Pembukaan menjadi lambat kembali. Dalam waktu 2
jam pembukaan 9 cm menjadi pembukaan lengkap.
2. Kala II
Kala II persalinan adalah di mulai dengan dilatasi lengkap servik di
akhiri dengan kelahiran bayi.
Pada kala ii his menjadi lebih kuat dan lebih cepat, kira-kira 2 sampai
3 menit sekali. Karena biasanya dalam hal ini kepala janin sudah
masuk di ruang panggul, maka pada his dirasakan tekanan pada otot-
otot dasar panggul, yang secara reflektoris menimbulkan rasa ingin
mengedan.
3. Kala III
Kala III adalah setelah plasenta lahir, uterus teraba keras dengan fundus
diatas pusat. Beberapa menit kemudian uterus berkontraksi lagi untuk
melepaskan plasenta dari dindingnya. Biasanya plasenta lepas dalam 6
jam sampai 15 menit setela bayi lahir dan keluar spontan atau dengan
99
tekanan pada fundus uteri.
Tujuan manajemen adalah untuk menghasilkan kontraksi uterus yang
lebih efektif sehingga dapat mempersingkat waktu, mencegah
perdarahan dan mengurangi kehilangan darah pada kala III persalinan
jika dibandingakan dengan penatalaksanaan fisiologis. Sebagian besar
kasus kesakitan dan kematian ibu di indonesia disebabkan oleh
perdarahan pasca persalinan dimana sebagian besar disebabkan oleh
atonia uteri dan retensi plasenta, yang yang sebenarnya dapat di cegah
dengan melakukan manajemen aktif kala III.
Fisiologi persalinan kala III yaitu otot uterus ( miometrium )
berkontraksi mengikuti penyusutan volume rongga uterus setelah
lahirnya bayi. Penyusutan ukuran ini menyebabkan berkurangnya
ukuran tempat perlekatan plasenta. Karena tempat peerlekatan menjadi
semakin kecil, sedangkan ukuran plasenta tidak berubah maka plasenta
akan terlipat, menebal dan kemudian lepas dari dinding uterus. Setelah
lepas, plasenta akan turun ke bagian bawah uterus atau kedalam vagina.
4. Kala IV
Kala IV yait disebut kala pemantuan atau untuk mengamati apakah ada
perdarahan postpartum.

100
Lampiran 4

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Asuhan Kebidanan Post Partum


Sub Pokok Bahasan : Tanda Bahaya Nifas
Waktu : 16.00 WIB
Sasaran : Ny. S
Tanggal : 11 Mei 2016
Tempat : Rumah pasien

A. Tujuan Umum
Agar klien dapat mengetahui dan mengerti tentang tanda-tanda bahaya
nifas.
E. Tujuan Khusus
1. Mengetahui pengertian tanda bahaya nifas
2. Menyebutkan macam macam tanda bahaya nifas
3. Mengatasi keluhan bahaya nifas.
F. Metode
Ceramah
Tanya jawab
G. Materi
Terlampir

101
MATERI PENYULUHAN
ASUHAN KEBIDANAN POST PARTUM

i. Konsep Dasar Nifas


Pengeluaran hasil konsepsi oleh ibu. Proses ini dimulai dengan
kontraksi persalinan sejati yang ditandai oleh perubahan progresif pada
serviks dan diakhiri dengan pelahiran plasenta.
Masa nifas (puerperium) didefinisikan sebagai periode 6 minggu
segera setelah lahirnya dan mencerminkan periode saat fisiologis ibu,
terutama sistem reproduksi kembali mendekati keadaan sebelum hamil.

ii. Proses Adaptasi Psikologi Ibu Pada Masa Nifas


Periode masa nifas merupakan waktu dimana ibu mengalami stres
pascapersalinan, terutamapada ibu primipara.
Hal-hal yang dapat membantu ibu dalam beradaptasi pada masa nifas
adalah sebagai berikut:
1. Fungsi yang mempengaruhi untuk sukses dan lancarnya masa transisi
menjadi orang tua.
2. Respons dan dukungan dari keluarga dan teman dekat.
3. Riwayat pengalaman hamil dan melahirkan sebelumnya.
4. Harapan, keinginan dan aspirasi ibu saat hamil juga melahirkan.

iii. Perubahan fisiologis pada masa nifas


2. Uterus
3. Tanda-tanda vital

102
iv. Program dan kebijakan teknis masa nifas
Kunjungan masa nifas dilakukan paling sedikit 4 kali kunjungan ini
bertujuan untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir juga untuk
mencegah, mendeteksi, serta menangani masalah – masalah yang
terjadi.

v. Tanda bahaya masa nifas


a. Perdarahan pervaginam yang luar biasa atau tiba-tiba bertambah banyak (
lebih dari perdarahan haid biasa atau memerlukan ganti pembalut 2 hari
dalam
b. setengah jam). pengeluran pervaginam yang berbau menusuk ( menyengat )
c. Rasa sakit dbagian bawah abdomen atau punggung.
d. Rasa sakit kepala yang terus menerus atau masalah penglihatan
e. Pembengkakan diwajah atau ditangan.
f. Demam, muntah , rasa sakit waktu buang air kecil, atau merasa tidak
enak badan.
g. Payudarah yang berubah menjadi merah, panas dan sakit.
h. Kehilangan nafsu makan dalam jangka waktu yang lama.
i. Rasa sakit, warna merah, pembengkakan di kaki.
j. Merasa sedih dan tidak mampu merawat bayinya atau dirinya sendiri
k. Merasa sangat letih atau nafas terengah-engah.

103
Lampiran 5

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Cara menyusui yang baik dan


benar Sub Pokok Bahasan : Cara menyusui Bayi
Waktu : 16.00 WIB
Sasaran : Ny. S
Tanggal : 11 Mei 2016
Tempat : Rumah pasien

A. Tujuan Umum
Agar klien dapat mengetahui dan mengerti tentang cara menyusui yang
baik dan benar.
B. Tujuan Khusus
1. Mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan pada saat menyusui
2. Mampu mempraktekan cara menyusui yang baik dan benar
3. Makan-makanan yang baik untuk memperbanyak ASI.
C. Metode
Ceramah
Tanya jawab
D. Materi
Terlampir

104
Lampiran 6

MATERI PENYULUHAN
PERAWATAN PAYUDARA

1. Pemeriksaan payudara
b. inspeksi
1. Ukuran payudara dan putting susu
2. Retraksi (penarkan kedalam) atau benjolan
3. Pelebaran vena, warna kulit, radang, luka ulkus
4. Putting terbenam
5. Cairan selain colostrums
c. Palpasi
1. Konsentrasi
2. Massa
3. Mammary fold
4. Kista
5. Putting susu
6. Koreksi putting
7. Areola
2. Manfaat perawatan payudara
b.mengetahui kelainan pada
payudara
c.mencegah tersumbatnya saluran susu
d.memperlancar sirkulasi darah
e.koreksi putting
3. Cara massage payudara pada ibu post patum
a. Alat
1. 1 buah handuk besar
2. 1 buah baskom untuk air hangat

104
3. Kapas

104
4. Minyak
5. Washlap

b. Cara kerja
1. Mengompres putting susu dengan minyak untuk melemaskan
atau melenturkan putting susu.
2. Memassage payudara dari arah dalam keluar dan melenting
untuk mempelancar peredaran darah.
3. Memassage denagn pinggir tangan seluruh payudara.
4. Memasage dengan jari-jari tangan yang dikepal emutari seluruh
payudara
5. Memutarkan putting susu untuk menuatkan payudara.

105
MATERI PENYULUHAN
CARA MENYUSUI YANG BAIK DAN BENAR

Cara menyusui sangat mempengaruhi kenyamanan bayi yang menghisap


air susu. Oleh karena itu usahakan agar ibu dapat menyusui dengan baik
dan benar. Hal-hal berikut ini diperhatikan adalah :
1. Usahakan posisi bayi cukup nyaman saat menyusui
2. Peluk dan letakan kepal bayi pada siku tangan ibu sehingga
menompang bayi dengan tahap sebagai berikut :
a. Posisis bayi menghadap ibu sehingga telinga dan lenganya berada
pada satu garis lurus sehingga dagu bay menyentuh payudara.
b. Sangga bawah/dasar payudara dengan jari-jari, jangan terlalu dekat
dengan putting (diluar areola) dan tidak menjepit putting susu
dengan dua jari.
c. Bayi akan meraihpayudara jika lapar. Beri rangsangan pada mulut
bayi pada bagian areola sehingga timbul refleks bayi untuk mencari
puting.
d. Pipi bayi akan kelihatan bulat Karena areola barada dalam mulut
bayi.
e. Terlihat isapan yang lambat dan dalam disertai gerakan menelan
yang teratur.
f. Bayi tetap melekat pada payudara dengan tenang karena sentuhan
ibu yang penuh kasih sayang.
g. Jika ASI keluar tampak menetes, susukan bayi selama 10-15 menit
atau sesuai kebutuhan pada satu payudara sampai terasa kosong
(lunak)
106
Lampiran 7
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Metode Kontrasepsi


Sub Pokok Bahasan : Tanda Bahaya Kontrasepsi
Waktu : 16.00 WIB
Sasaran : Ny. S
Tanggal : 11 Mei 2016
Tempat : Rumah pasien

A. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan, ibu di harapkan mengetahui dan
memahami tentang metode kontrasepsi
E. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ibu diharapkan mampu :
1. Mengetahui pengertian kontrasepsi
2. Mengetahui tentang manfaat, keugian kontra indikasi alat kontrasepsi.
3. Menyebutkan macam macam kontrasepsi
4. Dapat memilih metode kontrasepsi yang akan digunakan.
F. Metode
Ceramah
Tanya jawab
G. Materi
Terlampir

107
MATERI PENYULUHAN
KELUARGA BERENCANA

Penjarangan kehamilan dilakukan dengan pemberian obat, pemasangan


alat dan tindakan bedah. Program Keluarga Berencana sangat dianjukan
untuk pasangan suamu istri yang mempunyai :
a. Keinginan untuk mencegah kehamilan dengan alasan-alasan pribadi
b. Keinginan untuk menjarangkan kehamilan
c. Keinginan untuk membatasi jumlah anak
d. Alasan kesehatan
Manfaat Keluarga Berencana dari segi kesehatan bagi keluarga adalah :
a. Dengan mengatur jumlah dan jarak kelahiran, ibu dapat meningkatakan
kesehatanya, baik fisik, mental, maupun sosial.
b. Memberikan kesmpatan pada suami untuk meningkatkan atau
memperbaiki ksehatan fisik, mental dan sosial.
c. Memberikan kesempatan pada anak-anak untuk tumbuh dengan wajar
dan memperoleh pendidikan, perhatian, pemeliharaan, kecukupan,
makanan serta memperoleh perkembangan mental dan sosial.
Kontrasepsi yand dipilih oleh Ny.S adalah Kb suntik 3 bulan. Metode
KB ini dilakukan dengan cara menyuntikan hormone pencegahan kehamilan
pada ibu yang masih subur. Obat ini hanya berisi hormone progesterone
dengan interval diberikan 12 minggu sekali.
a. Keuntungan
KB ini sangat tepat untuk ibu yang sedang menyusui karena tidak
mempengaruhi produksi ASI.
b. Kerugian
perdarahan terjadi secara teratur dan tidak mendapat haid dalam waktu
yang lama.

108
c. kontra-indikasi
a. wanita yang menderita tumor, terutama tumor ganass pada payudara
atau kelamin.
b. Varises yang luas, lading pembuluh darah atau kelainan perdarahan
jantung.
c. Penyakit hati (hepar)
d. Perdarahan pervaginam yang tidak diketahui penyebabnya.
d. efek saamping
a. Gangguan haid berupa spotting, perdarahan yang tidak teratur,
amenorrhea
b. Berat badan bertambah
c. Cenderung ada penigkatan gula darah
d. Keluhan lain berupa mua, muntah, sakit kepala, panas, dingin, pegal-
pegal dan nyeri perut.

109

Anda mungkin juga menyukai