Disusun Oleh :
1. Azizir Rohimah Putri
2. Danang Adi Irawan, A.Md.Kep
3. Elisabeth Citra Yulitasari, A.Md.Kep
4. Fathi Muhammad Fiqri Abdullah, A.Md.Kep
5. Rian Agustina Pratiwi, A.Md.Kep
6. Syfa Ayu Rachmadani, A.Md.Kep
7. Yulianingsih Nurmalasari, A.Md.Kep
8. Diana Puspita Putri, A.Md.Kep
9. Nelia Rochimah, A.Md.Kep
2023
KATA PENGANTAR
Kelompok 4
BAB I
PENDAHULUAN
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Intranatal adalah suatu proses dimana adanya pengeluaran hasil konsepsi
atau terjadinya pengeluaran janin yang cukup bulan dan dapat hidup di luar
kandungan lalu disusul dengan pengeluaran plasenta baik secara spontan maupun
bantuan (Sondakh, 2013). Menurut reed et al (2016), intranatal care adalah
pelayanan yang meliputi pemantauan kesejahteraan ibu dan bayi, selain itu juga
memantau kemajuan persalinan ibu.
Persalinan normal adalah proses persalinan yang dilakukan dengan cara
alami atau dengan cara spontan. Prosesn persalinan terjadi pada saat kehamilan
sudah cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa diserati dengan adanya penyulit.
Intranatal care bertujuan untuk memberikan perawatan yang memuaskan selama
proses persalinan dan bertujuan untuk mencapai persalinan yang bersih serta
aman, mengingat aspek saying ibu dan saying bayi (Hollins Martin and Martin
2014).
KALA I
Penganturan Posisi
(I.01019)
Observasi
a. Monitor status
oksigenasi sebelum
dan sesudah
mengubah posisi
b.Monitor alat traksi
agar selalu tepat
Terapeutik
a. Tempatkan pada
matras/tempat tidur
terapeutik yang tepat
b. Tempatkan pada posisi
terapeutik
c. Tempatkan objek yang
sering digunakan
dalam jangkauan
d. Tempatkan bel atau
lampu panggilan
dalam jangkauan
e. Sediakan matras yang
kokoh/padat
f. Atur posisi tidur yang
disukai, jika tidak
kontraindikasi
g. Atur posisi untuk
mengurangi sesak
(mis: semi-fowler)
h. Atur posisi yang
meningkatkan
drainage
i. Posisikan pada
kesejajaran tubuh yang
tepat
j. Imobilisasi dan topang
bagian tubuh yang
cidera dengan tepat
k. Tinggikan bagian
tubuh yang sakit
dengan tepat
l. Tinggikan anggota
gerak 20° atau lebih
diatas level jantung
m. Tinggikan tempat tidur
bagian kepala
n. Berikan bantal yang
tepat pada leher
o. Berikan topangan pada
area edema (mis:
bantal dibawah lengan
atau skrotum)
p. Posisikan untuk
mempermudah
ventilasi/perfusi (mis:
tengkurap/good lung
down)
q. Motivasi melakukan
ROM aktif atau ROM
pasif
r. Motivasi terlibat
dalam perubahan
posisi, sesuai
kebutuhan
s. Hindari menempatkan
pada posisi yang dapat
meningkatkan nyeri
t. Hindari menempatkan
stump amputasi pada
posisi fleksi
u. Hindari posisi yang
menimbulkan
ketegangan pada luka
v. Minimalkan gesekan
dan tarikan saat
mengubah posisi
w. Ubah posisi setiap 2
jam
x. Ubah posisi dengan
Teknik log roll
y. Pertahankan posisi dan
integritas traksi
Edukasi
a. Informasikan saat
akan dilakukan
perubahan posisi
b. Ajarkan cara
menggunakan postur
yang baik dan
mekanika tubuh yang
baik selama
melakukan perubahan
posisi
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
premedikasi sebelum
mengubah posisi, jika
perlu.
KALA II
Tindakan Terapeutik
a. Berikan teknik non
farmakologis untuk
mengurani rasa nyeri
b. Kontrol lingkungan
yang memperberat
rasa nyeri
c. Fasilitasi istirahat dan
tidur
d. Pertimbangkan jenis
dan sumber nyeri
dalam pemilihan
strategi meredakan
nyeri
Tindakan Edukasi
a. Jelaskan strategi
meredakan nyeri
b. Ajarkan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa
nyeri
Tindakan Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu.
Edukasi
a. Jelaskan alasan
intervensi pencegahan
jatuh ke pasien dan
keluarga
b. Anjurkan berganti
posisi secara perlahan
dan duduk selama
beberapa menit
sebelum berdiri
Perawatan Persalinan
Risiko Tinggi (I.07228)
Observasi
a. Identifikasi kondisi
umum pasien
b. Monitor tanda-tanda
vital
c. Monitor kelainan
tanda vital pada ibu
dan janin
d. Monitor tanda-tanda
persalinan
e. Monitor denyut
jantung janin
f. Identifikasi posisi
janin dengan USG
g. Identifikasi perdarahan
pasca persalinan
Terapeutik
a. Sediakan peralatan
yang sesuai, termasuk
monitor janin,
ultrasound, mesin
anestesi, persediaan
resusitasi neonatal,
forceps, dan
penghangat bayi ekstra
b. Dukung orang terdekat
mendampingi pasien
c. Gunakan Tindakan
pencegahan universal
d. Lakukan perineal
scrub
e. Fasilitasi rotasi
manual kepala janin
dari oksiput posterior
ke posisi anterior
f. Lakukan amniotomy
selaput ketuban
g. Fasilitasi Tindakan
forceps atau ekstraksi
vakum, jika perlu
h. Lakukan resusitasi
neonatal, jika perlu
i. Fasilitasi ibu pulih dari
anestesi, jika perlu
j. Motivasi interaksi
orang tua dengan bayi
baru lahir segera
setelah persalinan
k. Dokumentasikan
prosedur (mis:
anestesi, forsep,
ekstraksi vakum,
tekanan suprapubic,
manuver McRobert,
resusitasi neonatal)
Edukasi
a. Jelaskan prosedur
Tindakan yang akan
dilakukan
b. Jelaskan karakteristik
bayi baru lahir yang
terkait dengan
kelahiran berisiko
tinggi (mis: memar
dan tanda forceps)
Kolaborasi
a. Koordinasi dengan tim
untuk standby (mis:
neonatologis, perawat
intensif neonatal,
anetesiologis)
b. Kolaborasi pemberian
anestesi maternal,
sesuai kebutuhan
Perawatan Kehamilan
Risiko Tinggi (I.14560)
Observasi
a. Identifikasi faktor
risiko kehamilan (mis:
diabetes, hipertensi,
lupus eritmatosus,
herpes, hepatisis, HIV,
epilepsi)
b. Identifikasi riwayat
obtetris (mis:
prematuritas,
postmaturitas,
preeklamsia,
kehamilan multifetal,
retardasi pertumbuhan
intrauterine, abrupsi,
plasenta previa,
sensitisasi Rh, ketuban
pecah dini, dan
Riwayat kelainan
genetic keluarga)
c. Identifikasi sosial dan
demografi (mis: usia
ibu, ras, kemiskinan,
terlambat atau tidak
ada perawatan
prenatal, penganiayaan
fisik, dan
penyalahgunaan zat)
d. Monitor status fisik
dan psikososial selama
kehamilan
Terapeutik
a. Damping ibu saat
merasa cemas
b. Diskusikan seksualitas
aman selama hamil
c. Diskusikan
ketidaknyamanan
selama hamil
d. Diskusikan persiapan
persalinan dan
kelahiran
Edukasi
a. Jelaskan risiko janin
mengalami kelahiran
prematur
b. Informasikan
kemungkinan
intervensi selama
proses kelahiran (mis:
pemantauan janin
elektronik intrapartum,
induksi, perawatan
SC)
c. Anjurkan melakukan
perawatan diri untuk
meningkatkan
Kesehatan
d. Anjurkan ibu untuk
beraktivitas dan
beristirahat yang
cukup
e. Ajarkan cara
menghitung Gerakan
janin
f. Ajarkan akvititas yang
aman selama hamil
g. Ajarkan mengenali
tanda bahaya (mis:
perdarahan vagina
merah terang,
perubahan cairan
ketuban, penurunan
Gerakan janin,
kontraksi sebelum 37
minggu, sakit kepala,
gangguan penglihatan,
nyeri epigastric, dan
penambahan berat
badan yang cepat
dengan edema wajah)
Kolaborasi
Kolaborasi dengan
spesialis jika ditemukan
tanda dan bahaya
kehamilan
Tindakan Terapeutik
a. Berikan teknik non
farmakologis untuk
mengurani rasa nyeri
b. Kontrol lingkungan
yang memperberat
rasa nyeri
c. Fasilitasi istirahat dan
tidur
d. Pertimbangkan jenis
dan sumber nyeri
dalam pemilihan
strategi meredakan
nyeri
Tindakan Edukasi
a. Jelaskan strategi
meredakan nyeri
b. Ajarkan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa
nyeri
Tindakan Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu.
Terapeutik
a. Pertahankan bed rest
selama perdarahan
b. Batasi tindakan
invasive, jika perlu
c. Gunakan kasur
pencegah decubitus
d. Hindari pengukuran
suhu rektal
Edukasi
a. Jelaskan tanda dan
gejala perdarahan
b. Anjurkan
menggunakan kaus
kaki saat ambulasi
c. Anjurkan
meningkatkan asupan
cairan untuk
menghindari
konstipasi
d. Anjurkan menghindari
aspirin atau
antikoagulan
e. Anjurkan
meningkatkan asupan
makanan dan vitamin
K
f. Anjurkan segera
melapor jika terjadi
perdarahan
Kolaborasi
a. Kolaborasi pemberian
obat pengontrol
perdarahan, jika perlu
b. Kolaborasi pemberian
produk darah, jika
perlu
c. Kolaborasi pemberian
pelunak tinja, jika
perlu
Gangguan Integritas L.14125 Perawatan Integritas
Kulit/Jaringan Setelah dilakukan Kulit (I.11353)
[SDKI D.0129] intervensi Observasi
etiologi : Suhu keperawatan selama a.Identifikasi penyebab
lingkungan yang 3 x 24 jam, maka gangguan integritas
ekstrim integritas kulit kulit (mis: perubahan
meningkat, dengan sirkulasi, perubahan
kriteria hasil: status nutrisi, penurunan
a. Kerusakan kelembaban, suhu
jaringan lingkungan ekstrim,
menurun penurunan mobilitas)
b. Kerusakan
lapisan kulit Terapeutik
menurun a. Ubah posisi setiap 2
jam jika tirah baring
b. Lakukan pemijatan
pada area penonjolan
tulang, jika perlu
c. Bersihkan perineal
dengan air hangat,
terutama selama
periode diare
d. Gunakan produk
berbahan petroleum
atau minyak pada kulit
kering
e. Gunakan produk
berbahan ringan/alami
dan hipoalergik pada
kulit sensitive
f. Hindari produk
berbahan dasar
alkohol pada kulit
kering
Edukasi
a. Anjurkan
menggunakan
pelembab (mis: lotion,
serum)
b. Anjurkan minum air
yang cukup
c. Anjurkan
meningkatkan asupan
nutrisi
d. Anjurkan
meningkatkan asupan
buah dan sayur
e. Anjurkan menghindari
terpapar suhu ekstrim
f. Anjurkan
menggunakan tabir
surya SPF minimal 30
saat berada diluar
rumah
g. Anjurkan mandi dan
menggunakan sabun
secukupnya
KALA IV
Terapeutik
a. Berikan Teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
nyeri (mis: TENS,
hypnosis, akupresur,
terapi music,
biofeedback, terapi
pijat, aromaterapi,
Teknik imajinasi
terbimbing, kompres
hangat/dingin, terapi
bermain)
b. Kontrol lingkungan
yang memperberat
rasa nyeri (mis: suhu
ruangan, pencahayaan,
kebisingan)
c. Fasilitasi istirahat dan
tidur
d. Pertimbangkan jenis
dan sumber nyeri
dalam pemilihan
strategi meredakan
nyeri
Edukasi
a. Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri
b. Jelaskan strategi
meredakan nyeri
c. Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri
d. Anjurkan
menggunakan
analgesik secara tepat
e. Ajarkan Teknik
farmakologis untuk
mengurangi nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
Terapi relaksasi
(I.09326)
Observasi
a. Identifikasi penurunan
tingkat energi,
ketidakmampuan
berkonsentrasi, atau
gejala lain yang
mengganggu
kemampuan kognitif
b. Identifikasi Teknik
relaksasi yang pernah
efektif digunakan
c. Identifikasi kesediaan,
kemampuan, dan
penggunaan Teknik
sebelumnya
d. Periksa ketegangan
otot, frekuensi nadi,
tekanan darah, dan
suhu sebelum dan
sesudah Latihan
e. Monitor respons
terhadap terapi
relaksasi
Terapeutik
a. Ciptakan lingkungan
tenang dan tanpa
gangguan dengan
pencahayaan dan suhu
ruang nyaman, jika
memungkinkan
b. Berikan informasi
tertulis tentang
persiapan dan
prosedur teknik
relaksasi
c. Gunakan pakaian
longgar
d. Gunakan nada suara
lembut dengan irama
lambat dan berirama
e. Gunakan relaksasi
sebagai strategi
penunjang dengan
analgetik atau
Tindakan medis lain,
jika sesuai
Edukasi
a. Jelaskan tujuan,
manfaat, Batasan, dan
jenis relaksasi yang
tersedia (mis: musik,
meditasi, napas dalam,
relaksasi otot
progresif)
b. Jelaskan secara rinci
intervensi relaksasi
yang dipilih
c. Anjurkan mengambil
posisi nyaman
d. Anjurkan rileks dan
merasakan sensasi
relaksasi
e. Anjurkan sering
mengulangi atau
melatih Teknik yang
dipilih
f. Demonstrasikan dan
latih Teknik relaksasi
(mis: napas dalam,
peregangan, atau
imajinasi terbimbing)
2 Risiko Infeksi L.14137 Pencegahan Infeksi
(D.0142) Setelah dilakukan (I.14539)
Etiologi : Efek tindakan Oservasi
prosedur invasive keperawatan selama Monitor tanda dan gejala
(luka episiotomy) 3x24 jam, maka infeksi local dan sistemik
tingkat infeksi
menurun, dengan Terapeutik
kriteria hasil : a. Batasi jumlah
Nyeri menurun pengunjung
Bengkak menurun b. Berikan perawatan
Demam menurun kulit pada area edema
c. Pertahankan teknik
aseptic
Edukasi
a. Jelaskan tanda dan
gejala infeksi
b. Ajarkan cara mencuci
tangan dengan benar
c. Ajarkan etika batuk
d. Ajarkan cara
memeriksa kondisi
luka atau luka operasi
e. Anjurkan
meningkatkan asupan
nutrisi
f. Anjurkan
meningkatkan asupan
cairan
3 Keletihan L.05046 Edukasi Aktivitas dan
berhubungan dengan Setelah dilakukan Istirahat (I.12362)
peningkatan intervensi Observasi
kebutuhan energi keperawatan selama Identifikasi kesiapan dan
akibat peningkatan 3x24 jam, maka kemampuan menerima
metabolisme tingkat keletihan informasi
sekunder akibat menurunan, dengan
nyeri selama kriteria hasil : Terapeutik
persalinan (D.0057) - Verbalisasi - Sediakan materi dan
kepulihan energi media pengaturan
meningkat aktivitas dan istirahat
- Tenaga meningkat - Jadwalkan pemberian
- Kemampuan Pendidikan Kesehatan
melakukan sesuai kesepakatan
aktivitas rutin - Berikan kesempatan
meningkat kepada pasien dan
- Verbalisasi Lelah keluarga untuk
menurun bertanya
- Lesu menurun
Edukasi
- Jelaskan pentingnya
melakukan aktivitas
fisik/olahraga secara
rutin
- Anjurkan terlibat
dalam aktivitas
kelompok, aktivitas
bermain atau aktivitas
lainnya
- Anjurkan menyusun
jadwal aktivitas dan
istirahat
- Ajarkan cara
mengidentifikasi
kebutuhan istirahat
(mis: kelelahan, sesak
napas saat aktivitas)
- Ajarkan cara
mengidentifikasi target
dan jenis aktivitas
sesuai kemampuan
Manajemen Energi
(I.05178)
Observasi
a. Identifikasi gangguan
fungsi tubuh yang
mengakibatkan
kelelahan
b. Monitor kelelahan
fisik dan emosional
c. Monitor pola dan jam
tidur
d. Monitor lokasi dan
ketidaknyamanan
selama melakukan
aktivitas
Terapeutik
a. Sediakan lingkungan
nyaman dan rendah
stimulus (mis: cahaya,
suara, kunjungan)
b. Lakukan latihan
rentang gerak pasif
dan/atau aktif
c. Berikan aktivitas
distraksi yang
menenangkan
d. Fasilitasi duduk di sisi
tempat tidur, jika tidak
dapat berpindah atau
berjalan
Edukasi
a. Anjurkan tirah baring
b. Anjurkan melakukan
aktivitas secara
bertahap
c. Anjurkan
menghubungi perawat
jika tanda dan gejala
kelelahan tidak
berkurang
d. Ajarkan strategi
koping untuk
mengurangi kelelahan
Kolaborasi
Kolaborasi dengan ahli
gizi tentang cara
meningkatkan asupan
makanan
BAB III
TINJUAN KASUS
I. PENGKAJIAN INTRANATAL
Tanggal Pengkajian : 05 September 2022
A. DATA UMUM
1. Inisial Klien : Ny. A
2. Umur : 23 tahun
3. Alamat : Kp. Siluman Tambun
4. Agama : Islam
5. Suku Bangsa : Padang/ Indonesia
6. Status Perkawinan : Kawin
7. Pendidikan Terakhir : SMA
8. Pekerjaan : Karyawan
9. Nama Suami : Tn. A
10. Umur : 31 Tahun
11. Pekerjaan : Karyawan
12. Pendidikan Terakhir : SMA
4. Pemeriksaan fisik
- Kenaikan BB selama kehamilan: 9 Kg
- Tanda Vital: TD 120/70 mmHg, Nadi 76 x/menit, suhu 36.8
O
C, RR 22 x/menit
- Kepala dan leher : Normal, tidak ada nyeri tekan, tidak ada lesi
- Jantung : Normal, S1 dan S2 reguler
- Paru : Simetris kanan dan kiri, tidak ada bunyi nafas
tambahan
- Payudara : Membesar, putting susu menonjol, ASI belum
keluar
- Abdomen : L I : Bokong, TFU: 33 cm
L2 : Puki, ekstremitas kanan
L3 : Kepala
L4 : bagian terendah sudah sedikit masuk PAP,
divergen
Laporan Persalinan
I. Pengkajian Awal
a. Tanggal: 05 September 2022 Jam: 09.00 WIB
b. Tanda-tanda vital: TD: 120/80 mmHg, Nadi: 80 x/menit, Suhu: 36,3
℃, P: 20 x/menit
c. Pemeriksaan palpasi abdomen: L I : Bokong, TFU: 33 cm
L2 : Puki, ekstremitas kanan
L3 : Kepala
L4 : bagian terendah sudah sedikit
masuk PAP, divergen
Kala II
Catatan Kelahiran
Kala III
a. Tanda gejala: bayi sudah lahir, terdapat kontraksi uterus, keluar darah
merah segar dari vagina
b. Plasenta lahir jam: 15.30 WIB
c. Karakteristik plasenta: Plasenta lahir utuh dan lengkap
d. Ukuran: diameter ± 15 cm, tebal ± 2 cm
Panjang tali pusat: ± 50 cm
Pembuluh darah 2 arteri umbilikalis, 1 vena umbilikalis
Kelainan: Tidak ada
e. Perdarahan: 100 ml. Karakteristik: berwarna merah segar, tidak
berbau.
f. Keadaan psikososial: klien terlihat lega bayinya sudah lahir dan
merasa kesakitan saat mengeluarkan plasaenta
g. Kebutuhan khusus klien: Observasi daerah post jahitan Epistomi
h. Tindakan: Membantu pengeluaran plasenta, mengecek keutuhan
plasenta
i. Pengobatan: injeksi oksitosin 10 U IM
Kala IV
Bayi
05 - Pasien datang pukul 09.00 WIB dengan status obstetric G2P2AO kehamilan
Septem usia 39 minggu. Ketika dilakukan pemeriksaan VT hasilnya pembukaan 3,
eber DJJ 56 x/menit, dan TD 120/80 mmHg. Klien merasa kencang pada bagian
2022/ perut bawah dan mengeluh sakit pada daerah pantat dan pinggul, keluar
15.500 lendir darah dari vagina. Pukul 09.00 dilakukan VT dengan hasil pembukaan
WIB 3, kontraksi uterus 3 kali dalam 10 menit selama 20 detik, DJJ 156x/menit.
Klien merasakan kontraksi yang semakin kuat dan terlihat meringis menahan
nyeri. Klien tidak kooperatif, sering teriak dan mengejan, tidak dapat
mengontrol nafas. Klien terlihat memegang pantat dan bed ketika merasa
sakit yang begitu kuat. Pukul 15.00 klien dilakukan VT kembali dengan hasil
pembukaan 10, his 5 kali dalam 10 menit selama 50 detik. Klien semakin
merasa kontraksi yang kuat dan klien teriak, meringis kesakitan dan kaki
tidak bisa dikondisikan dengan baik. Klien dipimpin meneran oleh bidan.
Klien tidak dapat mengikuti instruksi dengan baik karena klien berteriak dan
menutup mata. Klien diinstruksikan bidan untuk mengontrol napas dan tidak
berteriak, tidak menutup mata serta dagu ditaruh diatas dada. Setelah
meneran dengan baik, bayi dapat lahir dengan spontan. Nilai APGAR 8/9.
Dilakukan Epistomi. Bayi mendapat perawatan bayi baru lahir seperti
membersihkan badan, menghangatkan bayi dengan memakaikan pakaian
bersih, memberikan vitamin K pada bayi. Plasenta klien lahir 15.30 dengan
spontan, pendarahan ±75 cc, kotiledon utuh. Klien heacting perineum.dan
bonding ibu dan bayi telah dilakukan setelah 1 jam post partum. Memegangi
daerah kesakitan, Pengkajian nyeri
P: cedera fisik bayi dan kelahiran plasenta
Q: Tajam
R: Vagina
S: 5
T: Hilang timbul
II. ANALISA DATA
Kala I
Kala II
Kala III
Kala IV
Kala II
Kala III
Kala IV
Diagosa
No Tanggal Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi TTD
Keperawatan
1. Senin, 05 Nyeri persalinan (L.08066) Manajemen Nyeri (I.08238) Ningsih
September b.d Dilatasi Setelah dilakukan tindakan 1. Berikan informasi nyeri seperti penyebab
2022 Serviks (D.0079) keperawatan selama 1 x 6 jam, nyeri, berapa lama nyeri akan dirasakan
klien mampu mengontrol 2. Observasi respons non verbal klien
nyeri dengan kriteria hasil : terhadap nyeri.
- Kemampuan klien 3. Ajarkan tehnik nyeri non farmakologis
mengontrol nyeri dengan berupa terapi nafas dalam
teknik napas dalam dapat 4. Berikan tindakan untuk meningkatkan
meningkat kenyamanan dengan massage punggung
- Nyeri klien dapat dan perut (teknik efflurage), serta
berkurang dengan pengaturan posisi miring ke kiri
massage punggung 5. Evaluasi tindakan dalam mengontrol nyeri
- Skala nyeri klien yang telah dilakukan.
berkurang menjadi 2 6. Dukung klien untuk meneran dengan baik
- Klien dapat menahan
nyeri sampai bayi lahir
2. Senin, 05 Ansietas b.d (L.09093) Reduksi Ansietas (L.09314)
September krisis situasional Setelah dilakukan tindakan 1. Gunakan pendekatan yang tenang dan
2022 (persalian) keperawatan selama 1 x 6 jam, menyakinkan
(D.0080) diharapakan tingkat 2. Jelaskan semua prosedur proses
kecemasan klien berkurang, persalinan dan apa yang dirasakan selama
dengan kriteria hasil: prosedur
- TTV dalam batas normal 3. Berada disisi klien untuk meningkatkan
nigsih
- Ekspresi wajah, postur rasa aman dan mengurangi ketakutan
tubuh, bahasa tubuh dan 4. Lakukan usapan pada punggung dengan
tingkat aktivitas cara yang tepat.
menunjukkan 5. Instruksikan klien untuk menggunakan
berkurangnya kecemasan teknik relaksasi nafas dalam dan baca
istigfar
6. Monitor TTV
Diagosa
No Tanggal Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi TTD
Keperawatan
1. Senin, 05 Nyeri melahirkan L.08066 Manajemen Nyeri (I.08238) Ningsih
September b.d Agen cedera Setelah dilakukan tindakan 1. Berikan informasi nyeri seperti penyebab
2022 Fisik keperawatan selama 1 x 6 jam, nyeri, berapa lama nyeri akan dirasakan
klien mampu mengontrol 2. Observasi respons non verbal klien
nyeri dengan kriteria hasil : terhadap nyeri.
- Kemampuan klien 3. Ajarkan tehnik nyeri non farmakologis
mengontrol nyeri dengan
teknik napas dalam dapat berupa terapi nafas dalam
meningkat 4. Berikan tindakan untuk meningkatkan
- Nyeri klien dapat kenyamanan dengan massage punggung
berkurang dengan dan perut (teknik efflurage), serta
massage punggung pengaturan posisi miring ke kiri
- Skala nyeri klien 5. Evaluasi tindakan dalam mengontrol nyeri
berkurang menjadi 2 yang telah dilakukan.
- Klien dapat menahan 6. Dukung klien untuk meneran dengan baik
nyeri sampai bayi lahir
2. Senin, 05 Kesiapan L.07059 Edukasi Persalinan (I.12437)
September persalinan Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi tingkat pengetahuan ibu
2022 (D.0070) keperawatan selama 1 x 6 jam, 2. Identifikasi pemahaman ibu tentang
diharapakan tingkat persalinan
kecemasan klien berkurang, 3. Sediakan materi dan media Pendidikan
dengan kriteria hasil: Kesehatan
- TTV dalam batas normal 4. Jadwalkan Pendidikan Kesehatan sesuai
- Ekspresi wajah, postur kesepakatan Nigsih
tubuh, bahasa tubuh dan 5. Berikan kesempatan bertanya
tingkat aktivitas 6. Jelaskan persiapan dan tempat persalinan
menunjukkan 7. Anjurkan menggunakan Teknik relaksasi
berkurangnya kecemasan untuk meredakan kecemasan dan
ketidaknyamanan persalinan
8. Ajarkan ibu cara mengenali tanda-tanda
persalinan
Diagosa
No Tanggal Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi TTD
Keperawatan
L.08066
Setelah dilakukan Tindakan
keperawatan selama 1 x 4 jam, (I.08238)
keluhan nyeri menurun Manajemen Nyeri
dengan kriteria hasil: - Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
- Kemampuan klien frekuensi kualitas dan intensitas nyeri
Senin, 05 mengontrol nyeri dengan - Identifikasi skala nyeri
1. September Nyeri Akut teknik napas dalam dapat - Identifikasi respon nyeri non verbal Ningsih
2022 meningkat - Identifikasi pengaruh budaya terhadap
- Nyeri klien dapat respon nyeri
berkurang dengan - Berikan Teknik non farmakologis untuk
massage punggung mengurangi rasa nyeri
- Skala nyeri klien - Fasilitas istirahat dan tidur
berkurang menjadi 2
Diagosa
No Tanggal Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi TTD
Keperawatan
1. Senin, 05 Ketidaknyamanan Setelah dilakukan intervensi Manajemen Nyeri (I.08238)
September pasca postpartum keperawatan selama 3 x 24 Observasi
2022 (D.0075) jam, maka status kenyamanan - Identifikasi lokasi, karakteristik,
pasca partum meningkat, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
dengan kriteria hasil: nyeri
- Identifikasi skala nyeri
- Keluhan tidak nyaman - Idenfitikasi respon nyeri non verbal
menurun - Identifikasi faktor yang memperberat
- Meringis menurun dan memperingan nyeri
- Luka episiotomi menurun - Identifikasi pengetahuan dan Ningsih
- Kontraksi uterus menurun keyakinan tentang nyeri
- Payudara bengkak - Identifikasi pengaruh budaya terhadap
respon nyeri
- Berikan Teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi nyeri (mis: TENS,
hypnosis, akupresur, terapi music,
biofeedback, terapi pijat, aromaterapi,
Teknik imajinasi terbimbing, kompres
hangat/dingin, terapi bermain)
3. Senin, 05 keletihan Setelah dilakukan intervensi Edukasi Aktivitas dan Istirahat (I.12362) Ningsih
September keperawatan selama 3x24 jam,
2022 maka tingkat keletihan - Sediakan materi dan media
menurunan, dengan kriteria pengaturan aktivitas dan istirahat
hasil : - Jadwalkan pemberian Pendidikan
- Verbalisasi kepulihan energi Kesehatan sesuai kesepakatan
meningkat - Berikan kesempatan kepada pasien
- Tenaga meningkat dan keluarga untuk bertanya
- Kemampuan melakukan - Jelaskan pentingnya melakukan
aktivitas rutin meningkat aktivitas fisik/olahraga secara rutin
- Verbalisasi Lelah menurun - Anjurkan terlibat dalam aktivitas
- Lesu menurun kelompok, aktivitas bermain atau
aktivitas lainnya
- Anjurkan menyusun jadwal aktivitas
dan istirahat
V. IMPLEMENTASI
Senin, 05 2 S: ningsih
September - Klien mengatakan lebih rileks saat di massage
2022 - Klien mengatakan lebih enak berbaring miring kiri
O:
- Klien mampu mengekspresikan kecemasannya
- Klien melakukan relaksasi nafas dalam
- Kecemasan klien berkurang
A:
- Masalah kecemasan klien teratasi ditandai dengan ekspresi cemas berkurang
P:
- Pantau status kecemasan klien
Senin, 05 3 S:
September - Klien mengatakan masih nyeri bagian vagina, nyeri yang dirasakan seperti
2022 diremas-remas, nyeri hilang timbul
- Klien mengatakan lebih tenang saat relaksasi
O:
- Skala nyeri klien 2 berdasarkan skala nyeri ekspresi wajah
- Klien dapat melakukan nafas dalam dengan baik
Ningsih
- Klien terlihat rileks saat di massage
- Klien terlihat meringis kesakitan saat kontraksi muncul
A:
Masalah nyeri teratasi bagian karena nyeri persalinan tetap berlangsung
selama persalinan
P:
- Manajemen nyeri
Senin, 05 4 S: Ningsih
September - Pasien mengatakan memahami tentang persalianan
2022 O:
- TTV dalam batas normal
- Ekspresi wajah, postur tubuh, bahasa tubuh dan tingkat aktivitas
menunjukkan berkurangnya kecemasan
A:
- Masalah kesiapan persalinan dapat dimengerti
P:
- Edukasi Persalinan
Senin, 05 5 S:
September - Pasein mengatakan nyeri bagian luka epistomi, skala nyeri 2
2022 O:
- Keadaan sakit sedang, CM
- Skala nyeri 0-2
- Pasien tampak rileks
- Pasein mampu melakukan Teknik relaksasi
A:
- Masalah nyeri teratasi
P:
- Manajemen nyeri
Senin, 05 6 S:
September O:
2023 - TD :120/80 mmHg, N: 80 x/mnt, RR : 20 x/mnt, S; 36,6ºC
- Panjang tali pusat : 50 cm
- Semburan darah mendadak dan singkat
Ningsih
A:
- Masalah Resiko perdarahan tidak terjadi
P:
- Pantau perdarahan
Senin, 05 7 S: Ningsih
September - Pasien mengatakan nyeri skala nyeri 5, seperti di sayat-sayat
2023 O:
- Ku sakit sedang, CM
- Pasien tampak meringis
A:
- Ketidaknyaman post partum dapat teratasi
P:
- Manajemen Nyeri
Senin, 05 8 S:
Septenber O:
2022 - K/u sakit sedang, CM
- TD : 130/70 mmHg
- N: 80 x/mnt
- RR: 20 x/mnt
Ningsih
- S: 36,6 ºC
- Tidak ada tanda-tanda kemerahan di daerah luka epistome
A:
- infeksi dicegah sampai dengan tidak terjadi
P:
- Pencegahan infeksi
Senin, 05 9 S: Ningsih
September - Pasien mengatakan sudah bisa tidur dan istirahat
2022 O:
- Pasien tampak tenang
- Pasien mampu melakukan aktivitas ringan
A:
- Keletihan dapat teratasi Kembali
P:
- Edukasi Aktivitas dan Istirahat
- Keluar lendir
bercampur darah
- Perineum dan anus
mengembang
- His semakin kencang
- Pembukaan lengkap
- Keluar lendir
bercampur darah
- Perineum dan anus
mengembang
- His semakin kencang
- Pembukaan lengkap
- Keluar lendir
bercampur darah
- Perineum dan anus
mengembang
- His semakin kencang
- Pembukaan lengkap
BAB IV
Penutup
A. Keimpulan
Intranatal care bertujuan untuk memberikan perawatan yang
memuaskan selama proses persalinan dan bertujuan untuk mencapai
persalinan yang bersih serta aman, mengingat aspek saying ibu dan saying
bayi (Hollins Martin and Martin 2014).
Adaptasi Fisiologis dan Psikologis, yaitu:
1. Kala I
2. Kala II
3. Kala III
4. Kala IV
Dari sumber teori yang didapat dan di kaitkan dengan kasus pada Ny. A pada
pasien Intranatal tersebut dari tahap pengkajian sampai dengan evaluasi,
didapat sumber yang mendukung dalam kelompok menentukan diagnosa
keperawatan. Diagnose keperawatan yang didapat adalah:
Kala I
c. Nyeri Persalinan b.d. Agens Cedera Fisik (Persalinan) (D.0079)
d. Ansietas b.d. Ancaman pada status terkini (persalinan) (D.0080)
Kala II
Kala III
B. Saran
Diharapakan agar mahasiswa/I dan perawat mampu mengaplikasikan dan
membantu dalam proeses persalinan intranatal dari awal sampai akhir
evaluasi, sehingga mahasiswa/I semakin kompeten dalam memberikan asuhan
keperawatan terlebih dalam asuhan keperawatan Maternitas di RS, Puskesmas
maupun komunitas.
Daftar Pustaka
Ns. Wagiyo, S.Kep., M.Kep., Sp.Mat dan Putrono, S.Kep., Ners., M.Kes. (2016).
Asuhan Keperawatan Antenatal, Intranatal dan Bayi Baru Lahir.
Yogyakarta : Andi
PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1 Cetakan II. Jakarta : PPNI.
Konsep dan Askep KALA II,III,IV - MAKALAH “ASUHAN KEPERAWATAN PADA INTRANATAL
KALA II, III & IV” - Studocu