Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Persalinan adalah proses dimana bayi, Plasenta, dan selaput ketuban keluar dari

uterus ibu bersalin. Persalinan yang normal terjadi pada usia kehamilan cukup

bulan/setelah usia kehamilan 37 minggu atau lebih tanpa penyulit. Pada akhir

kehamilan ibu dan janin mempersiapkan diri untuk menghadapi proses persalinan.

Janin bertumbuh dan berkembang dalam proses persiapan menghadapi kehidupan

di luar Rahim. Ibu menjalani berbagai perubahan fisiologis selama masa hamil

sebagai persiapan menghadapi proses persalinan dan untuk berperan sebagai ibu.

Persalinan dan kelahiran adalah akhir kehamilan dan titik dimulainya kehidupan

di luar Rahim bagi bayi baru lahir.Persalinan dimulai sejak uterus berkontraksi

dan menyebabkan perubahan pada serviks yang membuka dan menipis dan

berakhir dengan lahirnya bayi beserta plasenta secara lengkap Pengalaman

persalinan bisa dialami oleh ibu pertama kali (primi), maupun kedua atau lebih

(multi). (Fauziah, 2015)

Primigravida yaitu wanita yang hamil untuk pertama kali, sedangkan

multigravida adalah seorang ibu yang hamil untuk kedua atau lebih.Tanda-tanda

kehamilan primigravida seperti perut tegang, labla mayora tampak bersatu, hypen

seperti pada beberapa tempat, vagina sempit dengan rugae yang utuh jari,

perineum utuh dan baik. Pada serviks terdapat pembukaan yang di dahului dengan

pendataran dan setelah itu baru pembukaan (pembukaan rata-rata 1 cm dalam 2

1
jm) Lama kala I untuk primigravida berlangsung 12 jam sedangkan multigravida

lama kala I multigravida 8 jam (Moctar, 1998)

Menurut penelitian (Saryono, 2012)Perbedaan tingkat nyeri persalinan

normal pada Ibu primigravida dan Multigravida, pada Ibu primigravida yang

mengalami nyeri berat melahirkan saat kala 1 sebanyak 61,5% dan 20 responden

ibu Multigravida mengalami nyeri berat melahirkan kala 1 sebanyak 38,5%.Nyeri

melahirkan di sebabkan oleh faktor dilatasi serviks yaitu kekuatan primer

membuat serviks menipis/effacement, berdilatasi dan janin turun.

Dilatasi serviks adalah pelebaran muara dan saluran serviks, yang terjadi pada

kala I persalinan. Diameter meningkat dari 1 cm sampai dilatasi lengkap (sekitar

10 cm) agar janin aterm dapat dilahirkan. Apabila dilatasi serviks sudah lengkap

menandai akhir kala I persalinan dan masuk kepada kala II persalinan. Dilatasi

serviks terjadi karena komponen muskulofibrosa tertarik dari serviks kea rah atas,

akibat kontraksi uterus yang kuat. Tekanan yang ditimbulkan cairan amnion

selama ketuban utuh atau kekuatan yang timbul akibat tekanan bagian presentasi

juga membantu serviks berdilatasi (Fauziah, 2015)

Wanita yang melahirkan mengharapkan persalinan berlangsung tanpa rasa


nyeri, Berbagai cara dilakukan agar ibu melahirkan tidak selalu merasa sakit dan
merasa nyaman. Saat ini hingga 50% persalinan di seluruh rumah sakit di Indonesia
memilih melakukan operasi cectio caesarea, tingginya operasi caesar disebabkan para
ibu primigravida yang hendak bersalin lebih memilih operasi cectio caesarea karena
tidak kuat dan tidak ingin mengalami nyeri persalinan pada saat kala 1 menurut
penelitian (Jayanthi, 2010).

2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah dalam asuhan
kebidanan ini adalah “Bagaimanakah asuhan kebidanan persalinan pada Ny. D di
PMB Onni Dilla Roza Kota Pekanbaru Tahun 2024”.

C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Menerapkan asuhan kebidanan persalinan pada Ny. D di PMB Onni Dilla
Roza Kota Pekanbaru Tahun 2024.

2. Tujuan Khusus
Tujuan Penulisan ini adalah :
a. Melaksanakan pengkajian dan pengumpulan data pada asuhan kebidanan
persalinan.
b. Menginterpretasikan data pada pada asuhan kebidanan persalinan.
c. Merumuskan Diagnosa potensial pada pada asuhan kebidanan persalinan.
d. Mengidentifikasi tindakan segera atau antisipasi pada pada asuhan
kebidanan persalinan.
e. Menyusun rencana tindakan pada pada asuhan kebidanan persalinan.
f. Pelaksanaan Asuhan kebidanan persalinan.
g. Mengevaluasi Tindakan pada asuhan kebidanan persalinan.

D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
Untuk menambah informasi dan pengetahuan mengenai asuhan kebidanan
pada ibu hamil, bersalin, nifas, dan bayi baru lahir secara komprehensif.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Institusi
Dapat dijadikan bahan masukan bagi pihak pendidikan untuk menambah
bacaan di perpustakaan dan dapat dijadikan sebagai bahan bacaan mahasiswa
selanjutnya dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir.

3
b. Bagi Profesi
Dapat dijadikan sebagai masukan bagi bidan sebagai pemberi pelayanan
kesehatan ibu dan anak untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan asuhan yang
diberikan mulai dari kehamilan, 7 persalinan, nifas dan bayi baru lahir sehingga
dapat berpengaruh untuk menurunkan AKI dan AKB di wilayah kerja setempat.
c. Bagi Penulis
Dapat menambah wawasan serta pemahaman mengenai hal-hal yang berkaitan
dengan teori sehingga dapat mempengaruhi penerapannya pada asuhan yang
diberikan secara nyata.
d. Bagi Masyarakat.
Dapat mengetahui gejala dini ibu hamil dengan anemia, sehingga klien
dapat memberikan pertolongan pertama jika menemui gejala ibu hamil dengan
anemia dan mendapatkan pertolongan segera.

4
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Persalinan Normal

1. Pengertian

Persalinan normal adalah proses membuka dan menipisnya serviks

dan janin turun ke dalam jalan lahir Persalinan dan kelahiran normal

adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan,

lahir spontan dengan presentasi belakang kepala tanpa komplikasi baik

ibu maupun janin (Bandiyah, 2012). Persalinan normal adalah proses

membuka dan menipisnya serviks dan janin turun ke dalam jalan lahir.

Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang

terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan

persentasi belakang kepala, tanpa komplikasi baik ibu maupun janin

(Margareth ZH, 2013). Persalinan merupakan suatu proses pengeluaran

hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang cukup bulan atau dapat hidup

diluar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain,dengan

bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri) (Sulistyowati &

Nugraheny,2013).

2. Tanda – Tanda Dimulainya Proses Persalinan

Beberapa tanda – tanda dimulainya proses persalinan adalah sebagai

berikut:

a. Terjadinya his persalinan sifat his persalinan adalah :

1) Pinggang terasa sakit dan menjalar ke perut bagian depan Sifatnya

teratur, interval makin pendek makin sering, dan kekuatan makin


5
besar

2) Makin beraktivitas (mobilisasi berjalan), kekuatan akan makin

bertambah.

b. Pengeluaran lendir dengan darah

Terjadinya his persalinan mengakibatkan terjadinya perubahan pada

serviks yang akan menimbulkan :

1) Perdataran dan pembukaan

2) Pembukaan menyebabkan lendir yang terdapat pada kanalis

servikalis yang lepas

3) Terjadi perdarahan karena kapiler pembuluh darah pecah

4) Pengeluaran cairan pada beberapa kasus persalinan yang akan

terjadi pecah ketuban. Sebagaian besar, keadaan ini terjadi

menjelang pembukaan lengkap. Setelah adanya pecah ketuban,

diharapkan proses persalinan akan berlangsung kurang dari 24

jam.

c. Hasil –hasil yang didapatkan pada pemeriksaan dalam

1) Perlunakan serviks

2) Pendataran serviks

3. Sebab - Sebab Mulainya Persalinan (Rukiah, 2013)

Terjadinya persalinan disebabkan oleh beberapa teori sebagai berikut:

a. Penurunan kadar progesterone

Progesteron menimbulkan relaksasi otot – otot rahim, sebaiknya

estrogen meningkatkan kontraksi otot rahim. Selama kehamilan,

terdapat keseimbangan antara kadar progesteron dan estrogen di dalam

6
darah tetapi akan berakhir pada kehamilan cukup bulan kadar

progesteron menurun sehingga timbul his semakin sering dalam waktu

yang lama.

b. Teori oxcytosin

Pada akhir kehamilan kadar oxcytosin akan bertambah. Oleh sebab

itu akan timbul kontraksi otot – otot rahim.

c. Peregangan otot – otot

Dengan bertambahnya usia kehamilan, maka semakin tereganglah otot

– otot rahim sehingga timbullah kontraksi untuk mengeluarkan janin.

d. Pengaruh janin

Hipofise dan kadar suprarenal janin rupanya memegang peranan

penting oleh sebab itu kelahiran sering lebih lama.

e. Teori prostaglandin

Kadar prostaglandin dalam kehamilan dari minggu ke 15 hingga aterm

terutama saat persalinan yang akan menyebabkan kontraksi miometrium

4. Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan

a. Passage

Passage adalah jalan lahir yang merupakan jalan lahir yang harus

dilewati oleh janin terdiri dari rongga panggul, dasar panggul, serviks

dan vagina.syarat agar janin dan plasenta dapat melalui jalan lahir

tanpa adanya rintangan, maka jalan lahir tersebut harus normal.

1) Passage

a) Bagian keras tulang – tulang panggul (rangka panggul)

b) Bagian lunak (otot – otot, serviks,

7
vagina) Sumbu panggul

2) Sumbu panggul merupakan garis yang menghubungkan titik-

titik tengah ruang panggul yang melengkung ke depan (sumbu

Carus).

3) Bidang – bidang Hodge.

a) Bidang Hodge I : dibentuk pada lingkaran PAP dengan bagian

atas simpisis dan promontorium.

b) Bidang Hodge II : sejajar Hodge I setinggi pinggir bawah

simpisis.

c) Bidang Hodge III : sejajar Hodge I dan II setinggi spina

ischiadika kanan dan kiri.

d) Bidang Hodge IV : sejajar Hodge I, II, III setinggi os coccygis

(Sondakh, 2013).

b. Passanger

Passanger terdiri dari janin dan plasenta janin bergerak di sepanjang

jalan lahir merupakan akibat terjadinya interaksi beberapa faktor, yaitu

ukuran kepala janin, presentasi, letak, dan posis janin janin dapat

memengaruhi persalinan karena presentasi dan ukurannya. pada

presentasi kepala, tulang – tulang masih dibatasi fontanel dan sutura

yang belum keras, tepi tulang dapat menyisip di antara tulang yang

satu dengan tulang yang lainnya (disebut moulage/molase) sehingga

ukuran dari kepala bayi menjadi lebih kecil (Runjati dkk, 2017).

c. Power

Power merupakan kekuatan yang mendorong janin pada saat

persalinan antara lain his, kontraksi otot perut, kontraksi diafragma,


8
dan aksi dari ligament kekuatan primer yang diperlukan dalam

persalinan adalah his, sedangkan sebagai kekuatan sekundernya

adalah tenaga mengejan ibu (Runjati dkk, 2017).

d. Psikologis

Psikis ibu bersalin sangat berpengaruh dari dukungan suami dan

anggota keluarga yang lain untuk mendampingi ibu selama bersalin

dan kelahiran bayinya dianjurkan mereka berperan aktif dalam

mendukung dan mendampingi langkah – langkah yang mungkin akan

sangat membantu kenyamanan ibu, hargai keinginan ibu untuk

didampingi, dapat membantu kenyamanan ibu seperti memilih posisi

bersalin yang diinginkan ibu.

e. Penolong

Penolong persalinan adalah petugas kesehatan yang mempunyai

legalitas dalam menolong persalinan antara lain dokter, bidan serta

mempunyai kompetensi dalam menolong persalinan, menangani

kegawat daruratan serta melakukan rujukan jika diperlukan penolong

persalinan selalu menerapkan upaya pencegahan infeksi yang

dianjurkan termasuk standar oprasional prosedur diantaranya yaitu

mencuci tangan, memakai sarung tangan dan perlengkapan

perlindungan pribadi serta pendokumentasian alat bekas pakai (Rukiah

dkk, 2013).

5. Perubahan Fisiologis Ibu Bersalin

Sejak kehamilan yang memasuki usia kehamilan cukup bulan uterus

(rahim) akan terbagi menjadi dua dengan jelas, yaitu:

a. Segmen atas rahim (SAR) yang dibentuk oleh korpus uteri.

9
SAR memegang peranan penting yang aktif karena berkontraksi dan

dindingnya bertambah tebal dengan majunya persalinan dan

mendorong bayi keluar.

b. Segmen bawah rahim (SBR) yang terjadi dari isthmus uteri.

SBR memegang peranan pasif dan makin tipis dengan majunya

persalinan dan teregang yang akan dilalui bayi.

Bagian – bagian dan perubahannya adalah sebagai berikut :

1) Sifat kontraksi otot rahim :

Setelah berkontraksi, otot rahim tidak berelaksasi kembali seperti

keadaan sebelum kontraksi, tetap menjadi sedikit lebih pendek

walaupun tonus ototnya sebelum kontraksi yang disebut retraksi.

Dengan retraksi, ukuran rongga rahim akan mengecil dan janin secara

perlahan akan berangsur didorong ke bawah dan tidak naik lagi ke

atas setelah his hilang retraksi ini mengakibatkan sar makin tebal

dengan majunya persalinan terutama setelah bayi itu lahir.

2) Perubahan bentuk rahim

a) Adanya kontraksi mengakibatkan sumbu panjang rahim bertambah

panjang, sedangkan ukuran melintang maupun ukuran muka

belakang dan berkurang.

b) Pengaruh perubahan bentuk rahim yaitu ukuran melintang

berkurang, rahim bertambah panjang hal ini merupakan salah satu

sebab dari pembukaan serviks.

c) Ligamentum rotundum

Mengandung otot – otot polos dan jika uterus berkontraksi, otot –

10
otot ini ikut berkontraksi sehingga ligamentum rotundum menjadi

lebih pendek (Sondakh, 2013).

6. Perubahan Psikologis Ibu Bersalin

Rasa takut dan cemas yang dialami ibu akan berpengaruh pada lamanya

proses persalinan, his kurang baik, dan pembukaan yang kurang lancer

menurut Pitchard, dkk, perasaan takut dan cemas merupakan faktor utama

yang menyebabkan rasa sakit dalam persalinan dan berpengaruh terhadap

kontraksi rahim dan dilatasi serviks sehingga persalinannya menjadi lebih

lama apabila perasaan takut dan cemas yang dialami ibu berlebihan, maka

akan berujung pada stress (Sondakh, 2013).

7. Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin

Keinginan dasar ibu dalam melahirkan telah diperkenalkan

oleh perawat Lesser dan Keane. Keinginan – keinginan

tersebut antara lain :

a) Ditemani oleh orang lain

b) Perawatan tubuh atau fisik

c) Mendapatkan penurun rasa sakit

d) Mendapat jaminan tujuan yang aman bagi dirinya dan bayinya

8. Mekanisme Persalinan

Dalam mekanisme persalinan normal terjadi beberapa gerakan janin

ketika berada dalam posisi belakang kepala gerakan tersebut yaitu sebagai

berikut :

a. Engagement

11
b. Penurunan kepala

c. Fleksi

d. Rotasi dalam atau putaran paksi dalam

e. Ekstensi

f. Rotasi atau putaran paksi luar

g. Ekspulsi

9. Inisiasi Menyusu Dini

Setelah bayi lahir dengan segera bayi diposisikan di atas ibu dan akan

merangkak mencari puting susu ibunya. Biarkan proses kontak kulit ini

berlangsung setidaknya 1 jam atau lebih, bahkan sampai bayi dapat

menyusu sendiri dengan demikian bayi dapat melakukan reflek sucking

dengan segera (JNPK – KR, 2014)

Berhasil atau tidaknya proses bounding attachment ini sangat

dipengaruhi oleh kondisi-kondisi berikut :

a. Kesehatan emosional orang tua

b. Tingkat kemampuan, komunikasidan keterampilan untuk merawat

anak

c. Dukungan sosial seperti suami, keluarga, dan teman

d. Kedekatan orang tua ke anak

e. Kesesuaian antara orang tua dan anak (keadaan anak dan jenis

kelamin) (Nurjanah,2013)

12
10. Tahapan Persalinan

a. Kala I (Kala Pembukaan)

Kala I dimulai dari saat persalinan mulai pembukaan nol sampai

dengan pembukaan lengkap (10 cm) proses ini terbagi dalam dua fase

antara lain sebagi berikut :

1) Fase laten berlangsung sampai 8 jam pembukaan 1-3 cm

2) Fase aktif berlangsung selama 7 jam serviks membuka dari 4 cm -

10 cm kontraksi lebih kuat dan sering dibagi dalam tiga fase :

a) Fase akselerasi dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm sampai

4 cm.

b) Fase dilatasi maksimal dalam waktu 2 jam pembukaan

pembukaan berlangsung sangat cepat dari 4 cm menjadi 9 cm

c) Fase deselerasi pembukaan menjadi lambat sekali dalam

waktu 2 jam pembukaan 9 cm menjadi lengkap

Proses ini terjadi pada primi gravida ataupun pada multi gravida

tetapi pada multi gravida memiliki jangka waktu yang lebih pendek

pada primi gravida kala I berlangsung 12 jam, sedangkan pada multi

gravida 8 jam (sondakh, 2013)

Asuhan yang dapat dilakukan pada ibu adalah :

a) Memberi dukungan emosional

b) Bekerja sama dengan anggota keluarga untuk :

1) Menguicapkan kata-kata yang membesarkan hati dan pujian

pada ibu

2) Membantu ibu bernafas dengan benar saat kontraksi

13
3) Memijat punggung, kaki, atau kepala dan tindakan-tindakan

bermanfaat lainnya

4) Menyeka muka ibu secara lembut dengan kain yang dibasahi

air hangat ataupun dingin Menciptakan suasana kekeluargaan

dan rasa aman

5) Mengatur posisi yang aman selama proses persalinan

memberikan cairan nutrisi dan hidrasi, memeberikan

kecukupan energi dan mencegah dehidrasi dikarenakan

dehidrasi dapat menyebabkan kontraksi menjadi tidak teratur

dan kurang efektif

6) Menganjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemihnya

secara rutin selama proses persalinan dapat menghalangi

kontraksi

7) Pencegahan infeksi (JNPK-KR,2014)

b. Kala II

Persalinan kala dua dimulai ketika pembukaan serviks lengkap (10

cm) dn berakhir dengan lahirnya bayi (JNPK-KR,2014)

a) Gejala utama kala II

1) His semakin kuat

2) Menjelang akhir kala I ketuban pecah ditandai dengan

pengeluaran cairan secara mendadak

3) Ketuban pecah pada saat pembukaan mendekati lengkap

diikuti dengan keinginan mengejan karena tertelannya fleksus

14
franken houser

4) Dua kekuatan yaitu his dan mengejan lebih mendorong kepala

bayi sehingga kepala membuka pintu dan kemudian secara

berturut-turut lahir ubun-ubun besar,dahi, hidung dan

muka,serta kepala seluruhnya

5) Kepala lahir seluruhnya dan diikuti dengan putaran paksi luar

yaitu penyesuaian kepala pada punggung

6) Setelah putaran paksi luar berlangsung, maka persalinan bayi

ditolong dengan cara :

a) Kepala dipegang pada tulang os occiput dan bagian bawah

dagu,kemudian diarahkan curam kebawah untuk

melahirkan bahu depan curam keatas untuk melahirkan

bahu belakang

b) Setelah kedua bahu bayi lahir, ketiak dikait untuk

melahirkan sisa badan bayi

c) Bayi lahir diikuti oleh sisa air ketuban (Sondakh,2013)

b) Tanda pasti kala II dinilai dari pemeriksaan dalam (informasi

objektif ) yang hasilnya adalah :

1) Pembukaan serviks telah lengkap

2) Terlihatnya bagian kepala bayi melalui introitus vagina

3) Asuhan yang dapat dilakukan :

a) Pendamping ibu saat proses persalinan sampai dengan

kelahiran bayi

b) Keterlibatan anggota keluarga dalam memberikan asuhan

antara lain :

15
1) Membantu ibu untuk berganti posisi

2) Melakukan rangsangan taktil

3) Memberikan makan dan minum disela kontaksi

4) Menjadi teman bicara atau pendengar yang baik

5) Memberikan dukungan dan semangat selama proses

persalinan sampai dengan kelahiran bayi

c) Penolong persalinan selama proses permenghadapi salinan

memberikan dukungan pada ibu

d) Membuat hati ibu merasatentram selama dalam

menghadapi persalinan dengan cara memberikan

bimbingan dan menawarkan bantuan pada ibu

e) Membantu untuk memilih posisi yang nyaman saat

meneran

f) Setelah pembukaan lengkap, menganjurkan ibu untuk

meneran bila ada dorongan kuat untuk meneran dengan

cara memberikan kesempatan istirahat sewaktu tidak ada

kontraksi

g) Mencukupi asupan makan dan minum selama kala II

h) Memberikan rasa aman dan nyaman

i) Pencegahan inveksi selama kala II dengan membersihkan

vulva dan perinium ibu

j) Membantu ibu mengosongkan kandung kemih secara

spontan (JNPK-KR,2014)

16
c. Kala III

Persalinan kala III dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan

lahirnya plasenta dan selaput ketuban (JNPK-Kr,2014). Pada

umumnya plasenta berbentuk bulat atau oval yang memiliki diameter

15-20 cm, tebal 2-3 cm, berat 500-600 gram sementara itu tali pusat

yang menghubungkan plasenta memiliki pamjang 25-60 cm

(Sondakh,2013).

1) Tanda-tanda lepasnya plasenta mencakup beberapa atau semua

hal dibawah ini :

a) Perubahan bentuk dan tinggi fumdus setelah bayi lahir dan

sebelum miometrium mulai berkontraksi uterus berbentuk

bulat dan tinggi fundus uteri biasanya setinggi pusat

b) Tali pusat memanjang

Tali pusat terlihat menjulur keluar melalui vagina (tanda

ahfeld). Semburan darah mendadak dan singkat darah dibantu

apabila kumpulan darah yang terkumpul dibelakang plasenta

keluar dibantu oleh gaya gravitasi apabila kumpulan darah

(retro placenta pooling) dalam ruang diantara dinding uterus

dan permukaan dalam plasenta. Melebihi kapasitas

tampungannya maka darah tersebut akan tersembur keluar

dari tepi plasenta yang lepas (JNPK-KR,2014)

2) Asuhan yang dapat dilakukan

a) Memberikan kesempatan pada ibu untuk segera memeluk dan

menyusui bayinya

b) Memberitahu setiap tindakan yang akan dilakukan

17
c) Pencegahan infeksi pada kala III

d) Memantau keadaan ibu (tanda vital, kontraksi, perdarahan)

e) Melekukan kolaborasi atau rujukan bila terjadi kondisi

kegawat daruratan

f) Pemenuhan kebutuhan nutrisi dan hidrasi

3) Memberi motivasi dan pendampingan selama kala

III (Sondakh,2013)

d. Kala IV

Persalinan kala IV dimulai sejak lahirnya plasenta dan berakhir dua

jam setelah itu , asuhan yang diberikan antara lain yaitu :

1) Lakukan rangsangan taktil (masase) untuk merangsang terus

berkontaksi baik dan kuat

2) Evaluasi tinggi fundus uteri

3) Memperkirakan kehilangan darah

4) Memetiksa kemungkinan perdarahan dari robekan perineum

5) Evaluasi keadaan umum ibu

6) Mendokumentasi semua asuhan dan temuan persalinan kala IV di

bagian belakang partograf segera setelah asuhan diberikan atau

setelah penilaian dilakukan (JNKR-KR,2014)

18
e. Partograf

Partograf merupakan alat bantu umtuk mengobservasi kemajuan kala I

persalinan dalam memberikan informasi untuk membuat keputusan klinik

(Sondakh,2013). Partograf adalah alat untuk membantu pemantauan

pobservasi kemajuan kala I persalinan dalam membuat keputusan klinik

JNPK-KR,2014)

19
BAB III

TINJAUAN KASUS

FORMAT PENGKAJIAN PADA IBU BERSALIN

Tanggal pengkajian :13 Desember 2023


Tempat pengkajian : Kinik Onni Dila Roza
Pengkaji : Mhs Purnama Sari
Pukul : 23.45 wib

I. Data Subjektif
A. Identitas/biodata
Nama ibu : Ny.D Nama suami : Tn F
Umur : 26 Th Umur : 28 Th
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMU
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat rumah : Jl. Camar Alamat rumah : Jl. Camar

B. Anamnesis (Data Subjektif)


1. Keluhan : Nyeri pada pinggang ke ari ari dan keluar
lendir campur darah dari kemaluan sejak kemarin
2. Tanda-Tanda Bersalin
a) Kontraksi : Baik dan kuat
b) Frekuensi : 3 x 10 menit durasi 35 detik
3. Pengeluaran pervaginan
a) Lendir bercampur darah : ada
b) Air ketuban : ada
c) Darah : ada
4. Riwayat kehamilan sekarang
a) HPHT : 10-03-2023

20
b) HPL : 17-12-2023
c) Frekuensi Anc : 6 x selama kehamilan, 2 x dengan SpOG,
4 x dengan bidan
5. Riwayat kehamilan, persalinan yang lalu : Kehamilan dan persalinan normal
6. Riwayat penyakit yang diderita saat ini : Tidak ada
7. Riwayat penyakit keturunan : Tidak ada
8. Pergerakan janin dalam 24 jam terakhir : ada
9. Makanan dan minuman terakhir : Nasi,ikan,sayur dan air putih
10. Buang air kecil terakhir : jam 23.40 wib
11. Buang air besar terakhir : jam 20.30 wib
12. Pola tidur : Tidur malam jam 22.00

C. Pemeriksaan Fisik (Data Objektif)


1. Keadaan umum : Baik
Tanda vital
a) Tekanan darah : 100 / 80 mmhg
b) Pernafasan : 22 x mnt
c) Denyut nadi : 82 x mnt
d) Suhu : 36,3 ͦ C
2. Mata : Conjungtiva tidak pucat, sklera tdk kuning
3. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar Tyroid
4. Payudara : areola coklat tua, puting susu menonjol
5. Pemeriksaan kebidanan
a. Palpasi abdomen :
1) TFU : Antara pusat dan proxesus xifoideus
2) Kontraksi : baik dan kuat
3) Frekuensi dan durasi : 3 x 10 menit durasi 40 dtk
4) TFU dlm cm : 32 cm
5) TBJ : 3255 gram
b. Auskultasi
1) Frekuensi Djj : 142 x/mnt
c. Pemeriksaan Anogenetalia
Inspeksi

21
1) Perineum : Tidak ada varices
2) Vulva vagina : ada pengeluaran lendir &darah
3) Anus : tidak ada haemoroid
Pemeriksaan dalam
1) Atas indikasi : adanya tanda inpartu
2) Portio : dibelakang / retro , lunak
3) Pembukaan cervik : 3 - 4 cm
4) Selaput Ketuban : Utuh
5) Penurunan bagian terendah : Kepala HI
6) Posisi : UUK didepan

D. Assement
Ny “D”, umur 26 tahun, G I P 0 A0 , usia kehamilan 38 minggu, inpartu kala I fase laten,
janin tunggal, hidup, intra uterin, K/U ibu dan janin baik.

E. Plann
Tanggal 13 Desember 2023 pukul 23.45 wib, pasien datang ke Klinik bersalin
 Informasikan kepada ibu hasil pemeriksaan dan asuhan yang akan diberikan
 Berikan dukungan emosional berupa pujian dan semangat pada ibu
 Anjurkan ibu untuk posisi tidur miring kekiri atau kekanan
 Ajarkan ibu untuk rileksasi dan cara meneran yang benar
 Anjurkan agar suami/keluarga untuk mendampingi ibu, dan membantu ibu untuk
makan dan minum, memberikan dukungan.
 Bantu ibu untuk mempercepat turun kepala ibu duduk di game ball
 Informasikan kepada ibu dan keluarga untuk memberitahu bidan jika sakitnya
semakin sering

F. Lembar Implementasi
Paraf
Tanggal/ bidan
Kegiatan
waktu pelaksan
aan
14 Des  Menginformasikan kepada ibu hasil pemeriksaan dalam batas
2023 normal, usia kehamilan 39 minggu, infartu kala I fase aktif,
PUKA, TFU 32 cm, DJJ 142 x/mt, TBJ ; 3255 gram
 Memberikan dukungan emosional berupa pujian dan semangat
22
agar ibu mampu melewati proses persalinan dengan baik
 Menganjurkan ibu untuk berjalan pada saat kala I dan
mengatur posisi yang nyaman bagi ibu kecuali posisi
terlentang dengan melibatkan keluarga
 Mengajarkan ibu untuk rileksasi yaitu dengan menarik nafas
melalui hidung lalu mengeluarkannya melalui mulut pada saat
kontraksi ibu mengerti dan akan melakukannya
 Mengajarkan ibu cara meneran yang benar pada saat
persalinan nanti yaitu dagu menempel di dada, kedua tangan di
pangkal paha atas untu menopang memperkuat tenaga ibu
serta saat mengejan tidak boleh mengeluarkan suara, Ibu
mengerti dan mengetahui cara meneran yang benar.
 Meminta suami/keluarga untuk mendampingi ibu, dan
membantu ibu untuk makan dan minum, memberikan
dukungan.
 Membantu posisi ibu dan tekhnik gerakan untuk mempercepat
turunan kepala dengan cara duduk di game ball
 Memberitahu ibu dan keluarga untuk memberitahu bidan jika
sakitnya semakin sering dan jika ada keluar, air dari jalan
lahir, Ibu dan keluarga mengerti dan akan memberitahu bidan.
Catatan Perkembangan (INC) Kala II
Tanggal : 14-12-2023
Pukul : 05.00 wib

S : Ibu ingin meneran dan rasa mau BAB keluar air air
O : K/U ibu baik kesadaran composmentis, TD 110/70 mmhg, P: 20 x/mt,
N: 80 x/mt, S; 36, 6ºC, DJJ: 148 x/mt.
Inspeksi : Adanya dorongan ingin meneran, tekanan pada anus,
perineummenonjol dan vulva membuka
Kontraksi : 5 x 10 menit, durasi 50 detik
Periksa dalam : 10 cm, Ketuban (-) jernih, kepala Hodge IV, perlimaan 1/5

A : Ny “D”, umur 26 tahun, GI P0 A0 , UK 38 minggu, infartu kala II


P :
Tanggal 14 Desember 2023 pukul 07.30 wib
 Informasikan kepada ibu hasil pemeriksaan dan asuhan yang akan diberikan
 Dekatkan peralatan partus set, heacting set dan obat-obatan untuk menolong persalinan
 Berikan dukungan pada ibu dengan meminta suami untuk mendapingi istri saat proses
persalinan
 Atur posisi ibu mengedan yang nyaman sama ibu
 Ingatkan kembali kepada ibu cara meneran yang benar

23
 Membantu proses persalinan ibu menggunakan langkah-langkah APN.
 Nilai sesaat setelah Bayi lahir
 Lakukan IMD
Lembar Implementasi

Tanggal/ Paraf bidan


Kegiatan
waktu pelaksanaan

14 Des 2023  Menginformasikan kepada ibu hasil pemeriksaan


dalam batas normal, DJJ 142 x/mt, infartu Kala II
 Mendekatkan peralatan partus set, heacting set dan
obat-obatan untuk menolong persalinan.
 Memberikan dukungan pada ibu dengan meminta
suami untuk mendampingi istri saat proses persalinan.
 Menganjurkan ibu untuk minum dengan dibantu oleh
suami
 Mengatur posisi ibu mengedan agar ibu merasa
nyaman.
 Mengingatkan kembali kepada ibu cara meneran yang
benar yaitu dagu menempel di dada kedua tangan
dikaitkan di paha atas untuk menopang dan
memperkuat tenaga ibu bersedia mengejan tidak boleh
bersuara
 Membantu proses persalinan ibu dengan tangan kanan
penolong melindungi perineum dengan cara stenen
( ibu jari pada salah satu sisi perineum dan empat jari
lain pada posisi lain dan tangan lain menahan kepala)
serta menganjurkan ibu meneran pada saat His,
melahirkan kepala dengan posisi ekstensi, setelah
kepala lahir usap mata, hidung dan mulut bayi dengan
kasa steril, memeriksa apakah ada lilitan tali pusat,
ternyata tidak ada, menunggu terjadi putaran paksi luar
selesai di lanjutkan dengan sanggah susuh, melahirkan
tubuh bayi dengan kedua tangan bidan memegang
kepala bayi biparietal kemudian seluruh badan bayi
dilahirkan.
 Menilai sesaat setelah Bayi lahir pada pukul 07.30 Wib
; bayi lahir spontan menangis kuat, gerakan aktif warna
kulit kemerahan, jenis kelamin laki-laki.
 Melakukan IMD dengan cara membungkus bayi
dengan selimut bersih dan kering, membiarkan bayi
mencari puting susu ibunya dan membiarkan bayi

24
menyusu selama 1 jam penuh.

Catatan Perkembangan Kala III


Tanggal : 14-12-2023
Pukul : 07.35 wib

S : Perut ibu terasa mules


O : K/U ibu baik kesadaran composmentis, TD 110/80 mmhg, P: 24 x/mt,
N: 82 x/mt, S; 36, 4ºC
Palpasi
TFU : Setinggi pusat dan tidak ada janin kedua
Kontraksi : Baik
Konsistensi : Keras
Kandung kemih: Kosong
Inspeksi
Pendarahan ± 10 cc, tampak tali pusat memanjang, adanya semburan darah dan
kontraksi

A : Ny “D”, umur 26 tahun, PI A0 HI, Inpartu kala III, K/U ibu baik
P :
Tanggal 14 Desember 2023 pukul 23.00 wib
 Informasikan kepada ibu hasil pemeriksaan dan asuhan yang akan diberikan
 Beritahu ibu akan dilakukan penyuntikan oxytosin
 Suntikan Oxytosin 10 IU secara IM di 1/3 paha distal lateral
 Lakukan penegangan Tali pusat terkendali dengan memindahkan klem 5-10 cm dari
vulva, lakukan penekan pada atas simpisis secara dorso cranial pada saat uterus
berkontraksi, plasenta lahir lengkap pada pukul 23.10 wib
 Lakukan masase uterus dengan meletakkan tangan diatas fundus ibu dengan lembut,
gerakkan tangan memutar kearah fundus uterus, sudah berkontraksi dan teraba keras.
 Lakukan pemeriksaan apakah ada laserasi jalan lahir
 Lakukan pemeriksaan kelengkapan plasenta

Lembar Implementasi

Tanggal/ Kegiatan Paraf Bidan


waktu Pelaksanaan

14-12-2023  Menginformasikan kepada ibu hasil pemeriksaan


dalam batas normal, parturien Kala III
 Memberitahu ibu akan dilakukan penyuntikan

25
oxytosin
 Melakukan penyuuntikan Oxytosin 10 IU secara
IM di 1/3 paha distal lateral
 Melakukan penegangan Tali pusat terkendali
dengan memindahkan klem 5-10 cm dari vulva,
lakukan penekan pada atas simpisis secara dorso
cranial pada saat uterus berkontraksi, plasenta lahir
lengkap pada pukul 07.40 wib
 Melakukan pemeriksaan apakah ada laserasi jalan
lahir,ternyata tidak ada
 Melakukan pemeriksaan kelengkapan plasenta,
plasenta lengkap

Catatan Perkembangan Kala IV


Tanggal : 14-12-2023
Pukul : 07.40 Wib

S Ibu merasa masih mules


O : K/U ibu baik kesadaran composmentis, TD 120/70 mmhg, P: 20 x/mt,
N: 100 x/mt, S; 36, 5ºC
Palpasi
TFU : 2 jari dibawah pusat
Kandung kemih : tidak penuh
Inspeksi
Pendarahan : Tidak ada, darah yg keluar ± 100 cc, perineum lecet
Lokhea : Rubra

A : Ny “D”, umur 26 tahun, PI A0 HI, pemantauan kala IV, K/U ibu baik

P :
Tanggal 14 Desember 2023 pukul 07.40 wib
 Informasikan hasil pemeriksaan dan asuhan yang akan diberikan.
 Bersihkan ibu dan tempat tidur ibu serta mengganti pakaian ibu
 Beri ibu pujian karena berhasil melakukan IMD
 Ajarkan ibu dan keluarga cara melakukan masase uterus, Ibu

26
 Jelaskan kepada ibu dan keluarga penyebab perutnya terasa mules karena uterus
berkontraksi itu adalah hal yang normal, Ibu dan keluarga mengerti
 Berikan salep mata pada kedua mata bayi dan penyuntikan Neo K, 0,5 cc secara Intra
Musculer di sepertiga paha kanan bagian luar
 Bersihkan semua peralatan dan mencuci tangan dengan standar WHO, Peralatan sudah
dibersihkan dan tangan sudah dicuci
 Lakukan pemantauan Kala IV selama 2 jam setelah persalinan dan keadaan ibu sudah
baik, pendarahan sudah dalam batas normal
 Anjurkan pada ibu untuk makan minum
 Lengkapi dokumentasian/laporan.

Lembar Implementasi
Tanggal/ Kegiatan Paraf Bidan
waktu Pelaksanaan

14 -12-  Menginformasikan kepada ibu hasil pemeriksaan


2023 dalam batas normal, ibu dalam pemantauan Kala IV
 Membersihkan ibu dan tempat tidur serta mengganti
pakaian ibu
 Memberi ibu pujian karena berhasil melakukan IMD
dan beri ibu semangat untuk memberikan bayinya
ASI eksklusif
 Mengajarkan ibu dan keluarga cara melakukan
masase uterus, Ibu mengerti dan akan melakukannya
 Menjelaskan kepada ibu dan keluarga penyebab
perutnya terasa mules karena uterus berkontraksi itu
adalah hal yang normal, Ibu dan keluarga mengerti
 Memberikan saleb mata pada kedua mata bayi dan
penyuntikan Neo K, 0,5 cc secara Intra Musculer di
sepertiga paha kanan bagian luar
 Membersihkan semua peralatan dan mencuci tangan
 Melakukan pemantauan Kala IV selama 2 jam
setelah persalinan dan keadaan ibu sudah baik,
pendarahan sudah dalam batas normal

27
 Menganjurkan pada ibu untuk makan minum
 Melengkapi dokumentasian/laporan.

BAB IV
PEMBAHASAN

Pada pengkajian data subjektif didapatkan Ny. D usia 26 tahun,mengalami menstruasi


terakhir pada 10 maret 2023, dengan usia kehamilan saat ini 38-39 minggu. Ny. D memiliki
keluhan perut kenceng-kenceng, nyeri pada pinggang menjalar ke ari-ari dan keluar lendir
campur darah dari kemaluan sejak kemaren. Hal ini sesuai dengan pernyataan sulistyawati
(2014) tanda-tanda masuk dalam persalinan yaitu terjadinya his atau kontraksi persalinan,
pengeluaran lendir dan darah, dan pengeluaran cairan. Pada data objektif didapatkan hasil
pemeriksaan dalam Ny. D pembukaan 3-4 cm, berdasarkan teori APN (2017) kala satu fase
aktif terjadi mulai dari pembukaan 4 cm. sekitar 4 jam ketubah pecah spontan jernih,
kemudian dilakukan pemeriksaan dalam Ny. D yaitu pembukaan 10 cm, effacement 100 %,
konsistensi lunak, ketuan sudah pecah dan jernih, presentasi kepala, denominator UUK kiri
depan, H III, molase 0, dengan menunjukkan tanda gejala kala II, berdasarkan teori APN
(2017) sudah memasuki kala II. Berdasarkan pengkajian data subjektif dan data objektif
didapatkan analisa data pada saat ibu datang G2 P1 A0 UK 38-39 minggu, tunggal, hidup, intra
uterine, inpartu kala 1 fase laten, keadaan ibu dan janin baik.

28
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari hasil laporan kasus mengenai asuhan kebidanan
Persalinan yang dilakukan di PMB Onni Dilla Roza yaitu :
1. Penulis telah mampu melakukan pengkajian pada ibu bersalin dengan baik.
Pengkajian tersebut didapat dari pengumpulan data yaitu dari data subjektif dan
objektif
2. Penulis telah mampu melakukan interpretasi data dengan menentukan diagnosa
kebidanan Ny. D, yang didapat dari data subjektif dan objektif dari hasil
pengkajian.
3. Penulis telah mampu mengidentifikasi tidak ada diagnosa atau masalah potensial
yang mungkin akan terjadi pada Ny. D.
4. Penulis telah mampu mengidentifikasi tidak ada tindakan segera terhadap keluhan
ibu, hal ini dikarenakan keluhan yang dialami oleh Ny. D merupakan keluhan
yang normal.
5. Penulis telah mampu memberikan rencana asuhan kebidanan terhadap Ny. D.
6. Penulis telah mampu melakukan pelaksanaan yang telah dilakukan sesuai dengan
rencana asuhan kebidanan yang diberikan.
7. Penulis mampu melakukan pendokumentasian asuhan yang diberikan penulis
kepada Ny. D dalam bentuk SOAP.

A. Saran
1. Bagi instansi kesehatan
Dapat meningkatkan pelayanan kesehatan yang lebih optimal sehingga
meningkatkan kepuasan klien dan menurunkan angka kematian ibu dan bayi dan
mendukung kehamilan secara optimal

29
2. Bagi instansi pendidikan
Dapat memberikan bimbingan langsung secara intensif dan kontinyu kepada
mahasiswa dilapangan sesuai dengan kasus yang ditemui.
3. Bagi mahasiswa
Dapat mengaplikasikan dan melakukan asuhan kebidanan kepada ibu hamil.

30
31

Anda mungkin juga menyukai