Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Di Indonesia angka kematian maternal dan perinatal masih cukup tinggi.

Asuhan bersalin Normal (APN ) diperlukan dalam periode ini karena merupakan

masa kritis ibu maupun bayinya. Diperkirakan bahwa 60% kematian ibu akibat

kehamilan terjadi setelah persalinan dan 50% kematian pada masa nifas 24 jam

pertama (Saiffudin,dkk;2002).

Mortalitas dan mordibitas pada wanita bersalin adalah masalah besar di

negara berkembang. Kematian saat melahirkan biasanya menjadi faktor utama

mortalitas wanita muda pada puncak produktifitasnya. Tahun 1996 WHO

memperkirakan lebih dari 585.000 ribu ibu pertahunnya meninggal saat hamil

atau bersalin (Saifuddin,dkk:2002)

Pada saat ini angka kematian ibu dan angka kematian perinatal masih

sangat tinggi. Menurut survey Demografi dan Kesehatan Indonesia ( 2005 ) angka

kematian kematian perinatal adalah 307 /10.000 kelahiran hidup.

Lima benang merah dalam asuhan persalinan dasar adalah :

1. Aspek pemecahan yang diperlukan untuk menentukan pengambilan

keputusan klinik (clinik decicion making).

2. Aspek sayang ibu yang berarti sayang anak

3. Aspek pencegahan infeksi

4. Aspek pencatatan

1
5. Aspek rujukan

Persalinan yang aman yaitu memastikan bahwa semua penolong

mempunyai pengetahuan, keterampilan dan alat untuk memberikan pertolongan

yang aman dan bersih, serta memberikan pelayanan nifas kepada ibu dan bayi

(Saiffudin,dkk;2002).

2. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mahasiswa Akademi Kebidanan diharapkan mampu melakukan

asuhan kebidanan pada ibu inpartu fisiologis dengan pendekatan manajemen

kebidanan menurut metode Varney.

2. Tujuan Khusus

Mahasiswa Akademi Kebidanan diharapkan dapat menerapkan

manajemen Varney dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a) Mahasiswa mampu memahami dan melakukan pengkajian dan

analisis data.

b) Mahasiswa mampu menginterpretasikan data.

c) Mahasiswa mampu menentukan diagnosa dan masalah potensial.

d) Mahasiswa mampu menentukan kebutuhan tidakan segera.

e) Mahasiswa mampu membuat rencana asuhan sesuai dengan

rencana dan masalah.

f) Mahasiswa mampu melaksanakan rencana asuhan secara efisien.

g) Mahasiswa mampu mengefaluasi tindakan yang telah dilakukan

2
1.3 Manfaat Penulisan

1.3.1 Bagi Rumah Bersalin

Hasil penulisan dapat memberikan masukan terhadap

tenaga kesehatan untuk lebih meningkatkan pelayanan kesehatan

khususnya pada ibu bersalin dan umumnya pada masyaraka.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teoritis Kasus

2.1. Persalinan/Inpartu

Inpartu adalah seorang wanita yang sedang dalam keadaan persalinan

(Prawirohardjo, 2001 : 180).Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil

konsepsi (janin + uri) yang dapat hidup ke dunia luar dari rahim melalui jalan

lahir atau dengan jalan lain (Mochtar, 1998 : 91).

2.2 Istilah yang Ada Hubungannya Dengan Partus

1. Menurut cara persalinan

a) Partus biasa (normal) disebut juga partus spontan, adalah proses

lahirnya bayi pada letak belakang kepala dengan tenaga ibu sendiri,

tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang

umumnya berlangsung kurang dari 24 jam.

b) Partus luar biasa (abnormal) ialah persalinan per vaginam dengan

bantuan alat-alat atau melalui dinding perut dengan operasi

caesarea.

c) Persalinan anjuran ialah persalinan yang tidak dimulai dengan

sendirinya tetapi baru berlangsung setelah pemecahan ketuban,

pemberian pitosin atau prostaglandin.

4
2. Menurut tua/umur kehamilan

a) Abortus/keguguran

 Terhentinya dan dikeluarkannya hasil konsepsi sebelum mampu

hidup di luar kandungan

 Umur hamil sebelum 28 minggu

 Berat janin kurang dari 1.000 gram

b) Persalinan prematuritas

 Persalinan sebelum umur hamil 28-36 minggu

 Berat janin kurang dari 2.499 gram

c) Persalinan aterm

 Persalinan antara umur hamil 37-42 minggu

 Berat janin di atas 2.500 gram

d) Persalinan serotinus

 Persalinan melampaui umur hamil 42 minggu

 Pada janin terdapat tanda post maturitas

e) Persalinan presipitatus adalah partus yang berlangsung cepat kurang dari 3

jam (Manuaba. 1998 : 157-158)

f) Persalinan percobaan adalah suatu penilaian kemajuan persalinan untuk

memperoleh bukti tentang ada atau tidaknya diproporsi sefalo pelvik

(Mochtar. 1998 : 91)

5
2.3 Sebab-sebab yang Menimbulkan Persalinan

Bagaimana terjadinya persalinan belum diketahui dengan pasti,

sehingga menimbulkan beberapa teori yang berkaitan dengan mulai

terjadinya kekuatan his, yaitu :

a) Teori keregangan

 Otot rahim mempunyai kemampuan meregang dalam batas

tertentu

 Setelah melewati batas tersebut terjadi kontraksi sehingga

persalinan dapat dimulai

b) Teori penurunan progesteron

 Proses penuaan plasenta terjadi mulai umur hamil 28 minggu,

dimana terjadi penimbunan jaringan ikat, pembuluh darah

mengalami penyempitan dan buntu

 Produksi progeston mengalami penurunan, sehingga otot rahim

lebih sensitif terhadap oksitosin

 Akibatnya otot rahim mulai berkontraksi setelah tercapai tingkat

penurunan progesteron tertentu

6
c) Teori oksitosin

 Oksitosin dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis parst posterior

 Perubahan keseimbangan esterogen dan progesteron dapat

mengubah sensitivitas otot rahim, sehingga sering terjadi

kontraksi Braxton Hicks

 Menurunnya konsentrasi progesteron akibat tuanya kehamilan,

maka oksitosin dapat meningkatkan aktivitas, sehingga persalinan

dapat dimulai

d) Teori prostaglandin

 Konsentrasi prostaglandin meningkat sejak umur hamil 15

minggu, yang dikeluarkan oleh desidua

 Pemberian prostaglandin saat hamil dapat menimbulkan

konsentrasi otot rahim sehingga hasil konsepsi dikeluarkan

 Prostaglandin dianggap dapat merupakan pemicu terjadinya

persalinan

2.4 Tanda-tanda Permulaan Persalinan

Sebelum terjadinya persalinan sebenarnya beberapa minggu sebelumnya

wanita memasuki “bulannya” atau “minggunya” atau “harinya” yang disebut

kala pendahuluan (prepatory stage of labor).

Tanda-tandanya sebagai berikut :

a) Ligthening atau settling atau dropping yaitu kepala turun memasuki

pintu atas panggul terutama pada primi gravida

b) Perut kelihatan agar melebar, fundus uteri turun

7
c) Perasaan sering atau susah kencing (polakisuria) karena kandung

kemih tertekan oleh bagian terbawah janin

d) Perasaan sakit di perut dan di pinggang oleh adanya kontraksi-

kontraksi lemah dari uterus, kadang disebut “false labor pains”

e) Serviks menjadi lembek, mulai mendatar dan sekresinya bertambah,

bisa bercampur darah (bloody show) (Mochtar. 1998 : 93)

2.5 Tanda-tanda Inpartu

1. Rasa sakit oleh adanya his yang dapat lebih kuat, sering dan teratur.

2. Keluar lendir dan bercampur darah (show) lebih banyak karena

robekan-robekan kecil pada serviks.

3. Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya.

4. Pada pemeriksaan dalam, serviks mendatar dan pembukaan telah ada.

2.6 Mekanisme Persalinan

Proses persalinan terdiri dari 4 kala yaitu :

1) Kala I

Dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus dan pembukaan serviks

hingga mencapai pembukaan lengkap (10 cm).

2) Kala II

Dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) dan berakhir dengan

lahirnya bayi.

3) Kala III

Dimulai sejak lahirnya bayi dan berakhir dengan lahirnya plasenta

dan selaput ketuban.

8
4) Kala IV

Dimulai dari setelah lahirnya plasenta sampai 1-6 jam pertama post

partum.

2.7. Jalannya Persalinan Secara Klinis

1) Kala I

Persalinan kala I mempunyai tenggang waktu panjang yang

memerlukan kesabaran parturien dan penolong. Mental penderita

perlu dipersiapkan agar tidak cepat putus asa dalam situasi menunggu

disertai sakit perut karena his yang semakin lama makin bertambah

kuat.Tindakan yang perlu dilakukan adalah :

 Memperhatikan kesabaran parturien

 Melakukan pemeriksaan tekanan darah, nadi, temperatur

dan pernapasan berkala sekitar 2-3 jam

2) Kala II

Ada beberapa tanda dan gejala kala II persalinan :

 Ibu merasakan ingin meneran bersamaan dengan terjadinya

kontraksi

 Ibu merasakan makin meningkatnya tekanan pada rektum

dan atau vaginanya

 Perineum menonjol

 Vulva, vagina dan spincter ani membuka

9
3) Kala III

Setelah lahirnya bayi, otot uterus miometrium berkontraksi

mengikuti berkurangnya ukuran rongga uterus secara tiba-tiba.

Penyusutan ukuran rongga uterus ini menyebabkan berkurangnya

ukuran tempat implantasi plasenta, sedangkan ukuran plasenta

tidak berubah, maka plasenta akan menekuk, menebal, kemudian

dilepaskan dari dinding uterus.

a. Tanda-tanda pelepasan plasenta :

 Perubahan bentuk dan tinggi fundus uteri

 Tali pusat memanjang

 Semburan darah tiba-tiba

b. Manajemen aktif kala III

Keuntungan manajemen aktif kala III :

 Kala III persalinan lebih cepat

 Mengurangi jumlah kehilangan darah

 Mengurangi kejadian retensio plasenta

Langkah utama manajemen aktif kala III :

 Pemberian oksitosin

 Lakukan penegangan tali pusat terkendali

 Pemijatan fundus uteri

10
4) Kala IV

Kala IV dimulai dari lepasnya plasenta dan selaput ketuban.

Observasi yang ketat dilakukan selama 2 jam post partum.

Observasi yang dilakukan :

 Kesadaran penderita

 Pemeriksaan yang dilakukan:

 Tekanan darah, nadi, suhu, pernafasan

 Kontraksi rahim

 Perdarahan

 Kandung kemih

2.6 Faktor-faktor yang Berperan Dalam Persalinan

a. Passage

Adalah jalan lahir yang meliputi rangka panggul, dasar panggul,

uterus dan vagina. Agar passanger yaitu isi uterus dapat melalui jalan lahir

tanpa rintangan maka jalan lahir tersebut harus normal.

b. Passanger

Adalah anak, air ketuban dan plasenata sehingga isi dari uterus

yang akan dilahirkan agar persalinan berjalan dengan lancar maka faktor

passanger harus normal.

c. Power

Adalah tenaga untuk melahirkan yaitu kontraksi uterus atau his

dari tenaga mengedan ibu untuk mengadakan persalinan yang normal,

maka tenaga ibu harus normal juga.

11
d. Psikologi ibu

Keadaan emosi ibu, suasana hatinya, adanya konflik, anak

diinginkan atau tidak.

e. Penolong

Dokter atau bidan yang menolong persalinan dengan pengetahuan

dan ketrampilan dan seni yang dimiliki.(Mochtar.1998 : 75)

B.Teoritis Manajemen Asuhan Kebidanan Menurut Varney

I. Pengkajian Data

Tanggal/ jam :04-06-2016/01.30 Wib

Pengkajian : untuk mengetahui siapa yang melakukan pengkajian

kapan waktunya, dilakukan dimana dan mulai masuk ke sarana kesehatan

kapan.

a. Data Subyektif

 Nama Ibu :Untuk membedakan identitas pasien

 Umur Ibu :Untuk mengetahuai apakah ibu bersalin dalam

umur resti atau tidak

 Tempat Tinggal :Untuk Mengetahuai lingkungan sosial ibu

b. Data Obyektif

 TD :Untuk Mengetahuai Keadaan ibu

 Temp :Untuk Mengetahuai suhu tubuh ibu

 Pols :Umtuk mengetahuai jumlah denyut nadi ibu

12
 RR :Untuk mengetahuai pernapasan ibu

 K/U :Untuk mengetahuai kondisi ibu sesudah bersalin

II. Interpretasi Data Dasar

Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap

diagnosa masalah dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang benar

atas data-data yang telah di kumpulkan.

III. Identifikasi Diangnosa

Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah atau diagnosa

potensial lainnya berdasarkan rangkaian masalah diagnosa serta

identifikasi.

IV. Menetapkan Kebutuhan Segera atau Kolaborasi

Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter

untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim

kesehatan yang mana sesuai dengan kondisi klien.

V. Rencana Asuhan

Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh ditentukan

oleh langkah-langkah sebelumnya. Rencana asuhan pada klien dengan

inpartu fisiologis disesuaikan dengan teori karena fasilitas dan protap yang

ada menunjang untuk membuat perencanaan tersebut sesuai dengan

diagnosa dan masalah yang ada.

13
VI. Pelaksanaan Asuhan Kebidanan

Pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah

diuraikan pada langkah kelima dilaksanakan secara efisien dan

aman.dalam situasi dimana bidan berkolaborasi dengan dokter untuk

menangani klien yang mengalami komplikasi.

VII. Evaluasi

Evaluasi dilakukan untuk menilai keaktifan dari asuhan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-

benar telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah di

indentifikasikan dalam diagnosa dan masalah.

C. Teori Teknik Pendokumentasian Kebidanan.

a. Dokumentasi

Dokumentasi dalam asuhan kebidanan adalah suatu pencatatan

yang lengkap dan akurat terhadap keadaan/kejadian yang dilihat dalam

pelaksanaan asuhan kebidanan (proses asuhan ).

b. Fungsi Dokumentasi

a) Sebagai dokumentasi yang sah sebagai bukti atas asuhan yang

telah di berikan.

b) Sebagai sarana komunikasi dalam tim kesehatan yang

memberikan asuhan.

c) Sebagai sumber data yang memberikan gambaran tentang

kronologis kejadian kondisi yang terobservasi untuk mengikuti

14
perkembangan dan evaluasi respon pasien terhadap asuhan yang

telah di berikan.

d) Sebagai sumber data penting untuk pendidikan dan penelitian.

c. Model Dokumentasi Asuhan Kebidanan

Model dokumentasi yang di gunakan dalam asuhan kebidanan

adalah dalam bentuk catatan perkembangan,karena bentuk asuhan yang

diberikan berkesinambungan dan menggunakan proses yang terus

menerus (progress Notes).Bentuk dokumentasi ini sangat cocok

digunakan oleh tenaga kesehatan yang memberikan asuhan secara

berkesinambungan, sehingga perkembangan klien dapat dilihat dari awal

sampai akhir.

Dengan menggunakan SOAP

S = Data informasi yang subjektif (mencatat hasil anamnesa)

O = Data informasi objektif (hasil pemeriksaan,observasi)

A = Mencatat hasil Analisa (diagnosa dan masalah kebidanan)

P = Mencatat seluruh penatalaksanaan yang dilakukan (tindakan

antisipasi,tindakan segera,tindakan rutin,penyuluhan,support,

kolaborasi,rujukan dan evaluasi.

Dokumentasi SOAP ini dicatat pada lembar catatan perkembangan

yang ada dalam rekam medik pasien.

15
BAB III

STUDI KASUS

A. Jenis Laporan Kasus

Laporan ini direncanakan dalam bentuk studi yang merupakan

kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh gambaran

tentang asuhan komprehensif pada ibu bersalin.

B. Lokasi dan waktu

1. Lokasi

Penelitian ini akan dilaksanakan di Bpm Zubaidah Cunda

Kecamatan Muara Dua Kabupaten Lhokseumawe.

2. Waktu

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan oktober 2016 di Bpm

Zubaidah Cunda kecamatan Muara Dua kabupaten Lhokseumawe.

C. Subjek laporan kasus

Subjek laporan kasus ini adalah Ny.D umur 25 tahun dengan GI P0

A0 dengan persalinan normal.

D. Instrumen laporan kasus ( format kasus )

Instrumen yang digunakan dalam laporan kasus ini adalah format

manajemen kebidanan pada ibu bersalin.

16
E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah melakukan wawancara dan

pemeriksaan langsung dengan pendekatan menggunakan format

manajemen asuhan kebidanan, jenis data yang dikumpulkan terdiri dari

data primer dan data sekunder.data sekunder meliputi pengetahuan dan

sikap tentang kunjungan pelayanan kebidanan pada masa bersalin.dan data

sekunder yang digunakan untuk melengkapi data primer yang di peroleh

dan instansi terkait berupa pencatatan dan pelaporan registrasi Bpm

Zubaidah.

F. Alat dan bahan (Daftar Tilik)

Alat dan bahan yang digunakan dalam laporan kasus ini penulis

menggunakan daftar tilik, pada saat memberikan asuhan alat yang

digunakan, dalam memberi asuhan :

1. Asuhan Kebidanan Persalinan (Intra Natal Care).

a. Shaff 1

Partus Set :1 set (2 pasang handscoon DTT, 1 gunting

episiotomi,1 gunting tali pusat, arteri Klem 2 buah, 1

setengah koher,1 buah kateter,kasa 3 buah,benang tali

pusat,monoral,kom obat berisi oksitosin 6 ampul,lidokain 3

ampul,ergometrin 3 ampul,spuit 3 cc,jarum dan catgu

chromic,kom air DTT, betadin,klorin spray,hands

sinitizer,bengkok,lampu sorot,bak berisi (kasa

DTT,kateter,sarung tangan DTT).

17
b. Shaff II

Heating set,penghisap lendir,tempat plasenta,tempat klorin

untuk sarung tangan,tempat spuit bekas,tensi

meter,stetoskop dan thermometer.

c. Shaff III

Cairan RL 3,abbocats 3,Infuse set 1,Celemek 2,Waslap

2,Sarung tangan steril 2,Plastik kuning 1,handuk 1,duk

2,kain bedong 3,baju bayi,popok,topi bayi,kacamata

1,masker 1 dan resusitasi set 1.

18
BAB IV

TINJAUAN KASUS

MANAJEMEN ASUAHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN

INTRANATAL CARE (INC)

I. PENGKAJIAN

Hari/Tanggal :Selasa,04 Oktober 2016

Pukul :01.20 Wib

Ruangan :Bersalin

A. Data Subyektif

1. Biodata

Nama :Ny.D” Nama Suami :Tn.K

Umur :32 Tahun Umur :42 Tahun

Suku/Bangsa :Aceh Suku/Bangsa :Aceh

Agama :Islam Agama :Islam

Pendidikan :SMP Pendidikan :SMA

Alamat :Uteunkot Alamat :Uteunkot

Telp :- Telp :-

B. Anamnesa (Data Subyektif)

Tanggal :04 Oktober 2016

Pukul :01.30 Wib

1. Alasan Masuk :Bersalin

19
2. Keluhan :Mules sejak jam 12.00 Wib

Rasa nyeri di bagian pinggang sampai kesympisis

Adanya keluar lendir bercampur darah

3. Tanda-tanda Persalinan

 Kontraksi :Baik

 Frekuensi :4 x setiap 10 Menit

 Pukul :01.350 Wib

4. Pengeluaran pervaginam

Darah Lendir : Ada

Jumlah :100 cc Warna :Merah

5. Riwayat Kehamilan Sekarang :

 HPHT : 15 Januari 2016

 Menarche :15 Tahun

 Siklus :28 Hari

 Lamanya :6 Hari

 ANC :Teratur yaitu 4x di Bidan

6. Riwayat Imunisasi :

 TT1 : Ada

 TT2 :Ada

 TT3 : Ada

 TT4 :Ada

7. Riwayat Kehamilan,Persalinan yang lalu

20
 Penyulit kehamilan :Tidak ada

 Jenis Persalinan :Spontan Belakang Kepala

 Penolong Persalinan :Bidan

 Penyulit Persalinan :Tidak ada

8. Pergerakan janin dalam 24 jam gerakhir:20 x kali

9. Makan dan minum terakhir

 Pukul :20.00

 Jenis Makanan :Nasi dan air

10. Buang air besar terakhir

 Pada jam :23.00 Wib

11. Psikologis :Baik

12. Keluhan Lain :Tidak ada

C. PEMERIKSAAN FISIK

1. Keadaan Umum :Lemas

Keadaan Emosional :Stabil

2. Tanda Vital :

TD :110/70 MmHg

Pols :82x/Menit

RR :25x/Menit

Temp :36 C

3. Tinggi Badan :151 Kg Berat Badan :52 Kg

4. Muka :

 Oedema :Tidak ada

21
 Kelopak mata : Tidak ada oedama

 Konjungtiva :Merah Muda

 Skelera :Putih

 Mulut :Tidak ada mukosa

 Gigi :Tidak ada karies

 Kelenjar tyroid:Tidak ada pembesaran

 Dada :Simetris

 Payudara :

 Pembesaran :Bentuk dan besar simetris

 Puting susu :Menonjol

 Benjolan :Tidak ada

 Rasa Nyeri :Tidak ada

 Punggung dan pinggang :Nyeri

 Ektemitas atas dan bawah :

 Oedema :Tidak ada

 Kekuatan otot :Kuat

 Kemerahan :Tidak ada

 Varises :Tidak ada

 Refleks :(+)

 Abdomen :

 Pembesaran :Seimbang dengan usia Kehamilan

 Benjolan :Tidak ada

 Bekas Luka : tidak ada

22
 Kandung kemih :Kosong

5. Pemeriksaan Kebidanan

 Palpasi Uterus :

 Tinggi Fundus Uteri :3 jari di bawah PX

 Kontraksi :4 x dalam 10 menit

 Fetus :

 Letak :Memanjang

 Presentasi :Kepala

 Posisi :UUK Di depan

 Penurunan :0/5

 Pergerakan :Ada 35 detik

 Taksiran berat janin :3.410 gram

 Aukultasi :

 DJJ :150x/ Menit

 Frekuensi :2 x Djj 1x nadi ibu

 Pemeriksaan dalam :

 Dinding vagina :Membuka

 Portio :Menipis

 Pembukaan serviks :9-10 cm

 Ketuban :Pecah

 Presentasi Fetus :Kepala

23
D. UJI DIAGNOSTIK

 Keton :(-)

 Haemoglobin :10 gram %

 Golongan darah :B

 Protein : (-)

II. INTERPRETASI DATA

Diangnosa : ibu inpartu kala II

Data Dasar :

 his adekuat dan teratur

 Pembukaan serviks lengkap 10 cm.

 Anus dan vulva membuka, perineum menonjol.

 Ibu merasa ingin BAB.

 His adekuat dan selaput ketuban pecah

III. ANTIPASI DIANGNOSA DAN MASLAH POTENSIAL

Tida ada masalah yang potensial

IV. TINDAKAN SEGERA ATAU KOLABORASI

Tidak ada

V. RENCANA MANAJEMEN

 Tanggal :04 Oktober 2016

 Pukul :01.35 Wib

 Persiapan alat,tempat dan diri

24
 Observasi,Ku,TVV,Dan kemajuan persalinan

 Mengukur tekanan darah ibu dan menghitung denyut nadi ibu.

 Anjurkan ibu untuk minum

 Anjurkan ibu miring kiri dan kanan

 Anjurkan ibu untuk rilekssasi

 Informasikan kepada ibu tentang kemajuan persalinan

 Atur posisi ibu untuk bersalin

 Ajari ibu cara mengedan yang baik

 Pimpin bersalin

 Lakukan penilaian APGAR score dan Bounding Attachment

VI. IMPLEMENTASI/PELAKSANAAN

 Membina hubungan yang baik dengan keluarga pasien

 Memberikan penjelasan pada ibu tentang kehamilan dan persalinan

 Mengajarkan teknik relaksasi

 Menganjurkan posisi yang nyaman selama proses persalinan.

 Menganjurkan untuk mengosongkan kandung kemih

 Motivasi keluarga untuk selalu mendampingi ibu

 Mengobservasi TTV

 Menginformasikan pada ibu tentang kemajuan persalinan bahwa ibu

akan segera melahirkan.

25
 Mengatur posisi ibu dengan posisi litotomi atau sesuai dengan

keinginan ibu untuk memberi rasa nyaman pada ibu saat

melahirkan.

 Mengajari ibu untuk mengedan panjang dan kuat pada saat his dan

bernafas perlahan- lahan pada saat his tidak ada.

 Memimpin persalinan saat kepala bayi mendorong membuka vulva

dan terlihat 1/3 dari vulva maka tangan kiri berada diatas simfisis

untuk menahan agar tidak terjadi defleksi maksimum dan tangan

kanan menahan perineum agar tidak terjadi robekan pada perineum

setelah kepala bayi lahir maka bersihkan wajah bayi dengan kassa

steril, setelah itu cek lilitan tali pusat dan tunggu kepala putar paksi

luar dan tangan berbentuk biparietal pada kedua sisi kepala lakukan

manuver kebawah untuk melahirkan bahu belakang dan lakukan

sanggah susur pada bayi kemudian letakkan bayi diperut ibu sambil

keringkan.

 Menilai kebugaran dan APGAR score kemudian lakukan proses

Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan Bounding Attachment pada bayi.

VII. EVALUASI

 Ibu Sudah mengerti dan mau meneran saat adanya Hist

 Ibu bersedian minum jika tidak adanya Hist

 Ibu bersedia untuk miring kiri dan kana

 Ibu merasa bahagia atas kelahiran anaknya

26
 Bayi lahir bugar kulit merah, menangis kuat, gerakan aktif serta

spontan pada pukul 03. 30 WIB.

 PB: 40 cm BB : 2700 gr

 JK: Perempuan APGAR: 8/9/10

 Catatan Perkembangan:

S :Ibu mengatakan senang atas kelahiran bayinya

O :

TD :10/70 Mmhg

Pols :80x/i

RR :24x/i

Temp :36 C

TFU : 2 Jari di bawah pusat

A :Ibu dengan GI P0 A0 dengan kala IV fisiologis dan normal

P :

 Membina hubungan baik dengan ibu

 Memberitahu ibu kondisi bayi dan dirinya

 memantau Evaluasi Kontraksi uterus

 memeriksa plasenta dan laserarasi

 memantau pengeluaran darah pervaginam

 memantau keadaan umum ibu (Vital Sign)

27
 menganjurkan ibu istirahat yang cukup

 Menganjurkan ibu untuk merawat bayinya dengan baik

 Menganjurkan ibu untuk menyusuai bayi setiap 2 jam

sekali.

 Anjurkan ibu untuk menjaga personal hyginenya.

 Lakukan pendokumentasian.

BAB V

PEMBAHASAN

Hari Senin tanggal 28 Juni 2016 ,Ny D” dengan G I P0 A0 Ibu datang ke

BPM Zubaidah karena merasakan adanya gejala dan tanda persalianan,Ibu

mengatakan ini persalinannya yang ke tiga ,Ibu mengatakan Mules sejak jam

12.00 malam dan keluar darah beserta lendir dan ketubah utuh.Setelah Melakukan

persalinan pada Ny.D kemudian Menimbang berat badan bayi dan selanjutnya

melakukan pemeriksaan fisik pada Ny,D

Dari Tindakan dan pelaksanaan yang di lakukan pada Ny,D di temukan

kesenjangan antara teori dan praktik.

28
BAB VI

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Bahwa dalam menegakkan diagnosa yang tepat maka haruslah dilakukan

pengkajian pad ibu yang akan brsalin secara menyeluruh yang meliputi

anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan dalam dan pemeriksaan

laboratorium.

2. Dalam memberikan asuhan kebidanan pada proses bersalin penolong

(bidan) harus memahami kondisi psikologi ibu dan langkah pada

memberikan pertolongan dengan harapan persalinan berlangsung aman,

nyaman, dan bersih tanpa adanya komplikasi yang mungkin terjadi.

3. Bahwa psikoogi ibu dalam bersalin juga perlu diperhatikan yaitu dengan

mengikutsertakan orang terdekat sehingga ibu mendapat support selama

persalinan, karena dengan psikologi ibu yang baik juga berpegaruh baik

dengan proses persalinan

29
B. SARAN

1. Untuk Bidan

Dalam menolong persalinan agar berpedoman pada 58 langkah asuhan

persalinan normal serta tidak mengabaikan aseptik dan antiseptik dalam

penanganannya lebih memperhatikan kebutuhan klien baik fisik dan mental

yaitu dengan melakukan pengkajian menyeluruh sehinga dapat memberikan

asuhan kebidanan yang komprehensif.

2. Untuk Keluarga

Hendaknya selalu memberikan dorongan dan semangat kepada ibu,

dan selalu membantu ibu dalam proses persalianan dan memenuhi

kebutuhannya.

30
DAFTAR PUSTAKA

1. Saadong Djuhadiah.2010.Asuhan Kebidanan Persalinan Normal:

Makassar

2. Manuaba,Chandranita,dkk 2008.Gawat-Darurat Obstetri-Ginekologi dan

Obstetri Ginekologi.

3. Maryanti,Dwi dan Mjestika septikasari.2009 teori dan

praktikum,yogjakarta.

4. Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I. Jakarta: EGC.

5. Prawirohadjo, Sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: YBPSP.

31

Anda mungkin juga menyukai