com
BAB I
PENDAHULUAN
www.serpihanilmuku.blogspot.com
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk mengulas pengaruh Birth Ball
terhadap pengurangan rasa nyeri saat persalinan lebih dalam dengan harapan
meningkatkan wawasan serta salah satu upaya alternativ dalam membantu ibu hamil
mengurangi rasa nyeri saat persalinan.
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum.
Untuk mengetahui pengaruh terapi birthball terhadap nyeri persalinan
kala I
2. Tujuan Khusus.
a. Mengetahui fisiologi nyeri persalinan
b. Mengetahui metode terapi birth ball untuk persalinan
c. Mengetahui aplikasi dan mekanisme birthball terhadap nyeri persalinan
kala I
1.3 Manfaat
1. Bagi Ibu hamil dan Keluarga
Menambah wawasan terhadap terhadap metode terapi birthball dalam
mengurangi nyeri persalinan.
2. Bagi Pelayanan Kesehatan.
Sebagai sumber data masukan bagi pelayanan kesehatan dalam
meningkatkan pelayanan dan fasilitas terhadap persalinan ibu melahirkan.
www.serpihanilmuku.blogspot.com
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Persalinan
2.1.1 Definisi
Persalinan normal adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan
plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan
lahir secara spontan dengan presentasi belakang kepala dan tanpa komplikasi.
2.1.2 Etiologi
Sebab –sebab mulainya persalinan belum diketahui secara pasti. Banyak
faktor yang memegang peranan dan bekerjasama sehingga terjadi persalinan.
Beberapa teori yang dikemukakan sebagai penyebab persalinan ialah :
1. Penurunan kadar progesteron
Menjelang persalinan, progresteron tubuh menurun dan estrogen
meningkat. Pada trimester ketiga, progresteron dan prostaglandin banyak
terdapat di myometrium. Progresteron menyebabkan relaksasi pada
myometrium, sedangkan estrogen menyebabkan kontraksi myometrium dan
prodeksi prostaglandin.
2. Teori oxytocin
Pada akhir kehamilan kadar oxytocin bertambah oleh karena itu timbul
kontraksi otot-otot rahim. Oksitosin merupakan hormon yang dihasilkan oleh
kelenjar pituitari yang berperan penting yang menyebabkan onset persalinan dan
mempertahankan kontraksi uterus selama proses persalinan.
3. Ketegangan otot-otot
Seperti halnya dengan kandung kencing dan lambung, bila dindingnya
terenggang oleh karena isinya.
4. Cortisol
Hormon cortisol diproduksi dalam kelanjar adrenal janin sebelum
persalinan dan menyebabkan onset persalinan dengan meningkatkan produksi
estrogen dari plasenta. Hormon ini menyebabkan uterus menjadi lebih sensitif
terhadap oksitosin dan prostaglandin.
5. Plaenta menua
Penuaan plasenta menyebabkan insufisiensi nutrisi ke fetus
6. Teori prostaglandin
www.serpihanilmuku.blogspot.com
Prostaglandin menyebabkan jaringan serviks lebih lunak, tipis dan
membuka saat persalinan. Hormon ini banyak dijumpai pada darah ibu dan janin,
dan cairan amnion pada akhir kehamilan dan selama proses persalinan.
www.serpihanilmuku.blogspot.com
Gambar dilatasi dan penipisan servik
2. KALA II
Batasan persalinan kala II dimulai ketika pembukaan lengkap sampai
lahirnya seluruh tubuh janin. Tanda dan gejala persalinan kala II didapatkan hal-
hal berikut ini:
a. ibu ingin meneran
b. perineum menonjol
c. vulva dan anus membuka
d. meningkatnya pengeluaran darah dan lendir
e. kepala telah turun di dasar panggul.
Diagnosis pasti persalinan kala II adalah bila saat dilakukan pemeriksaan
dalam didapatkan:
• pembukaan cervix lengkap
• kepala bayi terlihat pada introitus vagina.
www.serpihanilmuku.blogspot.com
3. KALA III
Batasan Persalinan kala III (tiga) dimulai setelah bayi lahir sampai plasenta
lahir. Normalnya pelepasan plasenta berkisar ± 15-30 menit setelah bayi lahir.
Pada persalinan kala III myometrium akan berkontraksi mengikuti
berkurangnya ukuran rongga uterus secara tiba-tiba setelah lahirnya bayi.
Pengurangan ukuran uterus ini menyebabkan pula berkurangnya ukuran tempat
perlekatan plasenta. Karena tempat perlekatan menjadi kecil sedangkan ukuran
plasenta tidak berubah, maka plasenta akan terlepas dari dinding uteri setelah
plasenta terpisah, ia akan turun ke segmen bawah rahim. Tanda-tanda pelepasan
plasenta:
• Bentuk uterus globuler
• Tali pusat bertambah panjang (tanda afeld)
• Semburan darah tiba-tiba.
4. KALA IV
Batasan Persalinan kala IV dimulai setelah lahirnya plasenta sampai 1 jam
setelah itu. Pemantauan pada kala IV :
• kelengkapan plasenta dan selaput ketuban
• perkiraan pengeluaran darah
• laserasi atau luka episiotomi pada perineum dengan perdarahan aktif.
• Keadan umum dan tanda-tanda vital ibu.
www.serpihanilmuku.blogspot.com
2.2.2 Fisiologi
Pada kala I persalinan, nyeri disebabkan oleh adanya kontraksi uterus yang
mengakibatkan dilatasi dan penipisan serviks dan iskemia pada uterus. Nyeri akibat
dilatasi serviks dan iskemia pada uterus ini adalah nyeri viseral yang dirasakan oleh
ibu pada bagian bawah abdomen dan menyebar ke daerah lumbar, punggung, dan
paha. Nyeri tersebut dirasakan ibu saat kontraksi dan menurun atau menghilang pada
interval kontraksi.
Pada akhir kala I dan kala II persalinan, nyeri yang dirasakan ibu adalah nyeri
somatik yang dirasakan pada daerah perineum akibat peregangan pada jaringan
perineum, tarikan peritonium dan daerah uteroservikal saat kontraksi, atau penekanan
kandung kemih, usus, dan struktur sensitif panggul oleh bagian terendah janin (Bobak,
2005)
Nyeri yang dirasakan ibu terjadi karena adanya transmisi impuls nyeri melalui
saraf tertentu. Pada kala I persalinan, impuls saraf nyeri berasal dari serviks dan
corpus uteri.
Impuls nyeri yang berasal dari serviks dan korpus uteri ditransmisikan oleh
serabut syaraf aferent melalui pleksus uterus, pleksus pelvis, pleksus hipogastrik
inferior, middle, posterior dan masuk ke lumbal yang kemudian masuk ke spinal
melalui L1, T12, T11, dan T 10. Nyeri yang dirasakan pada daerah perut bagian bawah
dan pinggang yang terjadi pada kala I persalinan.
Sumber nyeri pada akhir kala I dan kala II berasal dari saluran genital bawah,
antara lain perineum, anus, vulva dan klitoris. Impuls nyeri ditransmisikan melalui
saraf pudendal menuju S4, S3 dan S2. Nyeri yang dirasakan terutama pada daerah
vulva dan sekitarnya serta daerah pinggang.
www.serpihanilmuku.blogspot.com
gambar impuls nyeri saat persalinan
www.serpihanilmuku.blogspot.com
gambar lokasi nyeri pada akhir kala I persalinan
www.serpihanilmuku.blogspot.com
perawat untuk memberikan alternatif metode penanganan nyeri yang familiar
bagi ibu.
www.serpihanilmuku.blogspot.com
vena cava inferior dan aorta abdomen yang mengakibatkan penurunan tekanan
darah ibu dan penurunan suplai oksigen pada bayi. Dengan demikian, perlu
adanya ambulasi pada ibu bersalin untuk mengurangi kelelahan dan menurunkan
persepsi nyeri.
Posisi oksiput posterior pada bayi menyebabkan penekanan oksiput bayi
pada area sakrum ibu di setiap kontraksi yang mengakibatkan nyeri pada daerah
punggung ibu, dimana nyeri tersebut tidak hilang pada saat bebas konraksi.
Posisi oksiput posterior bayi menyebabkan persalinan lama, sedangkan nyeri
punggung ibu dapat menurun apabila bayi dapat melakukan rotasi menjadi posisi
oksiput anterior dan proses persalinan mengalami kemajuan.
www.serpihanilmuku.blogspot.com
aliran darah ke dan dari plaenta sehingga fetus kekurangan oksigen dan menurunkan
efektifitas kontraksi uterus yang mengakibatkan proses persalinan menjadi lebih lama
(Gorrie, Mc Kinney, & Murray, 1998).
Proses persalinan menyebabkan peningkatan metabolisme dan peningkatan
kebutuhan oksigen, jika ibu mengalami nyeri dan cemas maka dapat meningkatkan
metabolisme tubuhnya yang ditandai dengan pernafasan cepat untuk mengkompensasi
peningkatan kebutuhan oksigen dan melepaskan karbondioksida secara berlebihan.
Perubahan pada respirasi maternal dan metabolisme menyebabkan gangguan pada
plasenta sehingga fetus kekurangan oksigen dan berlanjut pada terjadinya metabolisme
anaerob. Asidosis metabolik ini tidak dapat boleh segera setelah persalinan yang
berbeda dengan asidosis respiratorik yang dapat segera pulih setelah proses persalinan
(Gorrie, Mc Kinney, & Murray, 1998).
Sementara menurut Sherwen, Scoloveno, & Weingarten (1999) nyeri
menyebabkan peningkatan cardiac output, penurunan aliran darah ke uterus, takikardia,
aritmia, takipnea, hipervetilasi, dan berkeringat banyak.
2.3.2 Tujuan
Tujuan dilakukan terapi birthball adalah mengontrol, mengurangi dan
menghilangkan nyeri pada persalinan terutama kala I
www.serpihanilmuku.blogspot.com
American College of Obstetrician dan Gynecologist memiliki rekomendasi
berikut tentang olah raga dan kehamilan untuk menghentikan latihan atau olah
raga ini apabila berada dalam situasi berikut:
- Faktor risiko untuk persalinan prematur
- Perdarahan pervaginam
- Ketuban pecah dini
- Serviks incopetent
- Janin tumbuh lambat
Sedangkan bagi ibu hamil dengan kondisi berikut ini diharapkan untuk
berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau bidan yang merawat
- Hipertensi
- Diabetes gestational
- Riwayat penyakit jantung atau kondisi pernapasan (asma)
- Riwayat persalinan prematur
- Plasenta previa
- Preeklamsia
2.3.4 Persiapan
a. Alat dan Bahan
1. Bola
Ukuran bola disesuaikan dengan tinggi badan ibu hamil. Ibu hamil
dengan tinggi badan 160 – 170 cm dianjurkan menggunakan bola dengan
diameter 55-65 cm. wanita dengan tinggi badan diatas 170 cm cocok
menggunakan bola dengan diameter 75 cm.
2. Matras
3. Kursi
4. Bantal atau pengalas yang empuk
b. Lingkungan
Lingkungan yang nyaman dan kondusif dengan penerangan yang cukup
merangsang turunnya stress pada ibu. Pastikan lantai yang digunakan untuk terapi
birthball tidak licin dan anti selip. Privasi ruangan membantu ibu hamil termotivasi
dalam latihan Birth Ball. Dengan lingkungan yang mendukung tersebut
mengoptimalkan keefektifan dari latihan ini yaitu nyeri yang dirasakan klien
berkurang bahkan hilang sehingga klien dapat fokus pada kelahiran bayinya.
c. Peserta Latihan
Peserta latihan yang dimaksud adalah ibu yang akan melahirkan yang
mengalami nyeri menjelang persalinannya. Klien dipersiapkan latihan dengan
www.serpihanilmuku.blogspot.com
kondisi yang tidak capek dan tidak dalam keadaan gaduh gelisah akibat nyeri yag
hebat. Jika ibu dalam kondisi capek, maka tenaga yang terkuras semakin banyak
dan mengalami kecapekan saat meneran. Keadaan gaduh gelisah menghambat
konsentrasi ibu dalam meredakan nyerinya. Lebih baik jika ibu bertelanjang kaki
untung mencegah tergelincir.
d. Pelaksanaan
Kebanyakan ahli menyarankan agar mematuhi panduan yang disarankan yaitu
sebagai berikut :
- Frekuensi latihan 3 sampai 5 kali per minggu
- Intensitas sedang
- Waktu latihan maksimum 40 menit per sesi
www.serpihanilmuku.blogspot.com
b. Duduk di atas bola bersandar ke depan
1. Setelah menggerakkan pinggul mengikuti aliran menggelinding bola,
lakukan fase istirahat dengan bersandar ke depan pada kursi atau
pendamping (bisa instruktur atau salah satu anggota keluarga).
2. Sisipkan latihan tarikan nafas dalam.
3. Lakukan teknik ini selama 5 menit.
www.serpihanilmuku.blogspot.com
d. Berlutut dan bersandar di atas bola
1. Letakkan bola di lantai.
2. Dengan menggunakan
bantal atau pengalas yang
empuk lakukan posisi
berlutut.
3. Kemudian posisikan
badan bersandar ke
depan di atas bola seperti
merangkul bola.
4. Dengan tetap pada posisi
merangkul bola, gerakkan badan ke samping kanan dan kiri mengikuti
aliran menggelinding bola.
5. Dengan tetap merangkul bola, minta pendamping untuk memijat atau
melakukan tekanan halus pada punggung bawah. Lakukan tindakan ini
selama 5 menit.
www.serpihanilmuku.blogspot.com
BAB III
PEMBAHASAN
www.serpihanilmuku.blogspot.com
36 minggu di departemen obstetrik dan ginekologi, Queen Elizabeth Hospital, Kowloon,
Hongkong.
Penelitian ini dilakukan pada 267 wanita dengan durasi pemakaian rata-rata 40
menit. Sebanyak 66% melaporkan penurunan tingkat nyeri setelah menggunakan
birthball, 8 % melaporkan nyeri yang lebih dari sebelumnya, 26% melaporkan tidak ada
perubahan dalam tingkat nyerinya. Dalam hal kepuasan pemakaian, 84% menyatakan
birthball dapat meredakan nyeri kontraksi, 79% dapat meredakan nyeri punggung dan
95% meyatakan nyaman ketika menggunakan birthball.
Dalam pencapaia fetal, 96% dan 99% dari total 267 bayi memperoleh APGAR skor
≥8 dalam 1 menit dan 5 menit pertama. Ha ini membuktikan bahwa penggunaan birthball
tidak menimbulkan efek yang merugikan pada bayi selama tetap memperhatikan
kontraindikasi untu penggunaannya. Sebagai pereda nyeri persalinan, birthball dapat
digunakan secara simultan dengan metode nonfarmakologi yang lain seperti pijat, aroma
terapi, terapi musik dan kompres hangat atau dingin. Diperlukan penelitian lebih lanjut
untuk tingkat penurunan nyeri karena sifat nyeri persalinan yang cenderung semakin
meningkat.
www.serpihanilmuku.blogspot.com
3.3 Aplikasi Birth Ball
Pelayanan keperawatan merupakan pedoman pelayanan kesehatan yang
bermutu serta berperan dalam menentukan kepuasan pasien. Mutu pelayanan
keperawatan mempunyai peranan yang strategis untuk menciptakan kepuasan dan
kenyamanan pelanggan. Dalam proses persalinan salah satu pelayanan keperawatan
yang utama adalah untuk manajemen nyeri persalinan sebagai upaya untuk
meningkatkan kenyamanan ibu dalam bersalin sehingga proses persalinan menjadi
nyaman dan tidak menyakitkan serta ibu dan bayi selamat. Nyeri persalinan merupakan
suatu proses fisiologis yang menyebabkan ketidaknyamanan dalam persalinan. Nyeri
persalinan perlu diatasi karena semakin lama nyeri bisa menyebabkan stress dan
ketakutan sehingga akan meningkatkan sekresi adrenalin yang berperan dalam
konstriksi pembuluh darah. Akibatnya aliran darah ke uterus berkurang, uterus iskemik
dan semakin nyeri. Nyeri semakin bertambah tanpa diikuti pembukaan serviks, sehingga
dapat memperpanjang persalinan. Dengan adanya metode birthball ini manajemen nyeri
persalinan dapat dilakukan dengan efektif dan efisien karena selain efeknya yang sangat
bermanfaat bagi proses persalinan ibu juga metode yang mudah dilakukan, aman dan
dengan biaya yang minimal.
www.serpihanilmuku.blogspot.com
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Birthball memiliki manfaat yang sangat penting bagi kenyamanan dan psikologis
ibu saat persalinan dimana birth ball ini mampu mengurangi nyeri persalinan sehingga
proses persalinan dapat berjalan dengan baik. Selain itu mampu memberikan
kenyamanan bagi bayi di dalam perut dan memudahkan bayi untuk mencari jalan lahir
dengan posisi yang optimal sehingga memudahkan melahirkan secara normal selama
ibu melakukan terapi birthball secara benar, tepat dan optimal. Birthball juga merupakan
metode terapi yang sangat mudah, aman dan yang paling terpenting adalah setiap
lapisan masyarakat dapat menggunakan dan melakukannya karena biaya yang sangat
minimal dibanding metode modern lain yang membutuhkan biaya yang cukup banyak.
4.2 Saran
Sebagai tenaga kesehatan sangatlah penting bagi kita untuk mengerti, memahami
terlebih mampu mengamplikasikannya serta memfasilitasi metode terapi birthball yang
membantu memberikan kenyamanan saat persalinan pada ibu melahirkan khususnya
dalam mengurangi nyeri persalinan.
www.serpihanilmuku.blogspot.com
DAFTAR PUSTAKA
Bobak, Lowdermilk, Jensen. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi 4. Jakarta EGC.
Gorrie, Mc Kinney, & Murray. 1998. Foundation of Maternal Newborn Nursing. 2nd. United
State of America: W.B. Sanders Company
Pritchard, Jack A., Paul C. Mac Donald. 1991. Obstetri Williams. Edisi 17. Diterjemahkan
oleh R. Hariadi, dkk. Surabaya: Airlangga University Press
Reeves, Charlene J, dkk. 2001. Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 1. Diterjemahkan oleh
Joko Setyono. Jakarta: Salemba Medika
Saifuddin, Abdul Bari. 2002. Buku panduan praktis pelayanan kesehatan maternal dan
neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwo Prawirohardjo.
Widyaswara, Pradnya et all. 2012. Pengaruh Terapi Birth Ball Terhadap Nyeri Persalinan
Kala I. Makalah Seminar, Disajikan dalam seminar departemen Maternitas
Universitas Brawijaya Malang
www.serpihanilmuku.blogspot.com