KEGIATAN BELAJAR 7
TUJUAN PEMBELAJARAN
POKOK-POKOK MATERI
Untuk mampu mendeteksi dini dan memberikan asuhan kebidanan pada gangguan
psikologis dalam kebidanan dan penatalaksanaannya, dalam modul ini yang pertama kali
Anda harus pahami adalah :
URAIAN MATERI
A. Depresi
Depresi atau biasa disebut sebagai gangguan afektif merupakan salah satu
bentuk psikosis. Ada beberapa pendapat mengenai definisi dari depresi, diantaranya
yaitu :
a. Menurut National Institut of Mental Health, gangguan depresi dimengerti sebagai
suatu penyakit “ tubuh yang menyeluruh “ ( whole-body ), yang meliputi
tubuh,suasana perasaan(mood),dan pikiran.
b. Southwestern Psychological Services memiliki pendapat yang mirip dengan National
Institut of Mental Health bahwa depresi adalah dipahami sebagai suatu penyakit,
bukan sebagai suatu kelemahan karakter, suatu refleksi dari kemalasan atau suatu
ketidakmauan “ untuk menoba lebih keras“.
c. Staab dan Feldman menyatakan bahwa depresi adalah suatu penyakit yang
menyebabkan suatu gangguan dalam perasaan dan emosi yang dimiliki oleh individu
yang ditunjuk sebagai suasana perasaan.
Secara umum, depresi sebagai suatu gangguan alam perasaan perasaan sedih yang
sangat mendalam, yang bisa terjadi setelah kehilangan seseorang atau peristiwa
menyedihkan lainnya, tetapi tidak sebanding dengan peristiwa tersebut dan terus
menerus dirasakan melebihi waktu yang normal.
1. Gejala-gejala Depresi
Adapun bagi ibu hamil, tanda-tanda atau gejala yang menunjukkan mengalami
depresi tidak jauh atau sama halnya dengan gejala-gejala di atas dan waktunya pun
kurang lebih 2 minggu, yakni diantaranya sebagai berikut :
a. Ditandai dengan perasaan muram, murung, kesedihan tidak bisa atau sulit
berkonsentrasi, mengingat, atau mengambil keputusan pekerjaan dan aktivitas
sehari-hari.
b. Teganggu calon ibu dengan orang-orang sekitarnya, terganggu kondisi ibu
mengancam keselamatan janin dan putus asa, terkadang beberapa ada yang
merasa cemas.
c. Kadang-kadang tegang, kaku, dan menolak intervensi terpeutik. Selain itu, gejala
di atas biasanya disertai perubahan nafsu makan dan pola tidur, harga diri yang
rendah, hilangnya energi dan penurunan dorongan seksual.
2. Bentuk-bentuk Depresi
Terdapat berbagai bentuk depresi, tergantung dari vartiasi dalam jumlal
simptom, tingkat keparahan dan persistensinya. Namun, secara umum dapat
digolongkan menjafi dua yakni :
a. Depresi Unipilar
b. Depresi Bipolar
2. Psikosa organik
Merupakan gangguan jiwa yang disebabkan karena ada kelainan atau
gangguan pada aspek tubuh, misalnya ada tumor atau infeksi pada otak, keracunan (
intoksikasi ) NAZA. Adapun jenis-jenis psikosa yaitu terdiri atas :
a. Skizofrenia
Merupakan jenis psikosa yang paling sering dijumpai. Skizofrenia pada kehamilan.
dapat muncul bila terjadi interaksi antara abnormal gen dengan :
1) Virus atau infeksi lain selama kehamilan yang dapat menganggu
perkembangan otak janin.
2) Menurunnya autoimun yang mungkin disebabkan infeksi selama kehamilan.
3) Komplikasi kandungan.
4) Kekurangan gizi yang cukup berat, terutama pada trimester kehamilan.
b. Paranoid
Paranoid ditandai adanya kecurigaan yang tidak beralasan terus menerus yang
pada puncaknya bisa menjadi tingkah laku yang agresif. Emosi dan pikiran penderita
masih berjalan baik dan saling berhubungan. Jalan pikiran cukup sistematis, mengikuti
suatu logika yang baik dan teratur, tetapi berakhir dengan interpretasi yang
menyeleweng dari kenyataan.
3. Gejala Klinis
Psikosa ditandai oleh perilaku yang regresif, hidup perasaan tidak sesuai,
berkurangnya pengawasan terhadap implus-implus serta waham dan halusinasi. Gejala
psikosa dapat berupa:
1. Halusinasi
2. Sejumlah kelainan perilaku, seperti aktivitas yang meningkat
3. Gelisah
4. Retardasi psikomotor
5. Perilaku katatonik
C. Psikoneurosa
Psikoneurosa atau dengan singkat dapat disebutkan sebagai neurosa saja
adalah gangguan berupa ketegangan pribadi yang terus menerus akibat adanya
konflik dalam diri orang bersangkutan dan akhirnya orang tersebut tidak dapat
mengatasi konfliknya.Oleh karena ketegangannya tidak mereda akhirnya neurosis
(suatu kelainan mental dengan kepribadian terganggu yang ringan seperti cemas yang
kronis, hambatan emosi, sukar tidur, kurang perhatian terhadap lingkungan dan
kurang memiliki energi). Oleh karena itu, psikoneurosis bukanlah suatu penyakit.
Penderita psikoneurosis biasanya adalah orang yang taraf kecerdasannya cukup
tinggi. Mereka cukup kritis untuk menilai situasi atau motif-motif yang saling
TES FORMATIF
DAFTAR PUSTAKA
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid 1: Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi.
Jakarta: EGC
Sweet B. R. (2000) Mayes Midwifery, 12 tahun editor, Baillier Tindall, London
Rachimhadi T. (1999), Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka , Jakarta.
SyaifudinA. B. (2002) Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal & Neonatal,
Yayasan Bina Pustaka, Jakarta
Sellers P.Mc. (1993) Midwifery, Vol. 1-2, 1 st edition, Juta & Co. LTD South Africa
Helen Varnay (1997), Midwifery.
Prawiroharjo, (1998), Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prowiroharjo.