Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nyeri dengan persalinan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan. Beberapa
penelitian menunjukkan bahwa pada masyarakat primitive, persalinannya lebih lama dan
nyeri, sedangkan masyarakat yang telah maju 7-14% bersalin dengan nyeri yang minimal
dan sebagian besar (90%) disertai rasa nyeri yang tidak terhindarkan. Berbagai upaya
dilakukan untuk menurunkan nyeri pada persalinan, baik secara farmakologi maupun
nonfarmakologi. Ketika proses persalinan berjalan maka nyeri itu akan muncul akibat dari
kontraksi uterus. Meski bersifat alami, banyak calon ibu hamil takut terhadap proses nyeri
persalinan sehingga mempertimbangkan menggunakan teknologi pereda nyeri secara medi
(Nasrullah, dkk, 2012)
Rasa nyeri selama persalinan disebabkan oleh dua hal pada kala I persalinan
kontraksi menyebabkan dilatasi dan penipisan serviks serta iskemia rahim akibat kontraksi
arteri miometrium. Nyeri persalinan manisfestasi dari adanya kontraksi pemendekan otot
rahim. Kontraksi inilah yang menimbulkan rasa sakit pada pinggang, daerah perut, dan
menjalar kearah paha. Kontraksi ini menyebabkan adanya pembukaan serviks maka akan
terjadi persalina (Judha, dkk, 2018).
Beberapa metode untuk meringankan nyeri persalinan diantaranya gentle birth,
membelai, menepuk, memgusap dengan lembut, visualisasi, mengucapkan afitrmasi positif
pada janin, yoga, senam hamil, hypnobrithing, birthing ball, pelvic rocking, senam kegel
(Indrayani., Djami, 2018).
Birth Ball memiliki arti bola lahir dimana metode ibu menduduki bola saat proses
persalinan yang memiliki manfaat membantu ibu dalam mengurangi rasa nyeri saat persalinan
dimana birth ball sangat baik mendorong tenaga kuat ibu yang diperlukan saat melahirkan,
posisi postur tubuh yang tegak, akan menyokong dengan bagus proses kelahiran serta
membantu posisi janin berada di posisi optimal sehingga memudahkan melahirkan dengan
kondisi normal.
Penelitian yang dilakukan oleh Safrina 2017 untuk mengetahui pengaruh birthing
ball dan musik terhadap penurunan tingkat nyeri kala I fase aktif persalinan normal ibu
primipara di Bpm Kota Pematangsiantar tahun 2016, jenis penelitian yang digunakan
adalah quasi eksperimen. Hasil penelitian ada pengaruh birthing ball terhadap penurunan
tingkat nyeri kala I fase aktif persalinan normal ibu primipara dengan nilai sig= 0.428.
Di Indonesia tahun 2015 persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan sebanyak
88,55 % perseribu kelahiran hidup, sementara di Sulawesi selatan 99,78% per seribu
kelahiran hidup. Tahun 2016 jumlah 79,26% per kelahiran hidup, di Sulawesi selatan
86,91 % per seribu kelahiran hidup (profil kesehatan Indonesia, 2017).
Data dari Puskesmas Wawondula pada tahun 2016 sebanyak 400 ibu hamil dan 370
ibu bersalin, pada tahun 2017 sebanyak 395 ibu hamil dan 388 ibu bersalin. Melihat
banyaknya jumlah persalinan di puskesmas wawondulo dan banyakya ibu yang merasakan
nyeri persalinan maka peneliti memiliki keinginan untuk membantu ibu bersalin dengan
mengurai rasa nyeri denaga cara tekning birth ball yang merupakan salah satu metode
yang dapat meng urai rasa nyeri dalam persalinan, yangmana erat hubunganya denga
tanggung jawab seorang bidan dalam memberikan asuhan yang aman dan nyaman pada
ibu.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tantang pengaruh teknik birthing ball terhadap pengurangan nyeri persalinan di
Puskesmas Wawondula.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut
“Apakah ada pengaruh teknik birthing ball terhadap pengurangan nyeri persalinan di
Puskesmas Wawondula?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui adakah pengaruh teknik birthing ball terhadap pengurangan
nyeri persalinan di Puskesmas Wawondula.
2. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui pengaruh teknik birthing ball terhadap pengurangan nyeri
persalinan di Puskesmas Wawondula.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang pengaruh teknik
birthing ball terhadap pengurangan nyeri persalinan dan sebagai bahan acuan bagi
peneliti selanjutnya yang ingin meneliti hal yang berkaitan dengan nyeri persalinan.
Serta diharapkan dapat bermanfaat sebagai salah satu sumber informasi bagi penentu
kebijakan dan pelayanan kesehatan dalam meningkatkan pelayanan terhadap persalinan
ibu melahirkan di Puskesmas Wawondula.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum tentang Persalinan


Persalinan normal adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta)
yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir secara spontan
dengan presentasi belakang kepala dan tanpa komplikasi.
B. Tinjauan Umum Tentang variabel yang diteliti
1. Nyeri persalinan
a. Nyeri persalinan adalah rasa tidak enak akibat perangsangan ujung-ujung saraf
khusus. Selama persalinan dan kelahiran pervaginam, nyeri disebabkan oleh
kontraksi rahim, dilatasi serviks dan distensi perineum.serat saraf aferen visceral
yang membawa impuls sensorik dari rahim memasuki medulla spinalis pada segmen
torakal kesepuluh, sebelas dan keduabelas serta segmen lumbal yang pertama (T10
sampai L1) nyeri dari perineum berjalan melewati serat saraf aferen somatic,
terutama pada saraf pudendus dan mencapai medulla spinalis melalui segmen sacral
kedua, ketiga dan keempat (S2 sampai S4). Serabut saraf sensorik yang dari rahim
dan perineum ini membuat hubungan sinapsis pada kornu medulla spinalis dengan
sel yang member akson yang merupakan saluran spinotalamik. Selama bagian akhir
dari kala I dan di sepanjang kala II, impuls nyeri bukan saja muncul dari rahim tetapi
juga perineum saat bagian janin melewati pelvis (Rukiyah dkk, 2012).
Rasa nyeri selama persalinan disebabkan oleh dua hal pada kala I persalinan
kontraksi menyebabkan dilatasi dan penipisan serviks serta iskemia rahim
(penurunan aliran darah sehingga oksigen local mengalami deficit) akibat kontraksi
arteri miometrium. Impuls rasa nyeri kala I persalinan ditransmisi melalui segmen
saraf spinalis T 11-12 dan saraf asesori torakal bawah serta saraf simpatik lumbal
atas saraf-saraf ini berasal dari korpus uterus dan serviks (Fauziah, 2015).
b. Pengukuran nyeri
Pengukuran nyeri dilakukan berdasarkan laporan pribadi pasien atau juga
kesimpulan yang diambil oleh dokter berdasarkan keluhan pasien. Pasien dapat
memberikan nilai nyerinya dengan cara memberikan tingkat intensitas nyeri dalam
kelompok nyeri ringan, sedang atau berat diatas kertas skala numeric (0 berarti tidak
nyeri dan angka 10 menyatakan nyeri yang sangat berat (Purba, 2014).
Skala Angka nyeri 0-10 (Comparative Pain Scale)

Keterangan
0. Tidak ada rasa nyeri / normal
1. Nyeri hampir tidak terasa (sangat ringan) seperti gigitan nyamuk,
2. Tidak menyenangkan (nyeri ringan) seperti dicubit
3. Bisa ditoleransi (nyeri sangat terasa) seperti ditonjok bagian wajah atau disuntik.
4. Menyedihkan (kuat, nyeri yang dalam) seperti sakit gigi dan nyeri disengat
tawon.
5. Sangat menyedihkan (kuat, dalam, nyeri yang menusuk) seperti terkilir, keseleo.
6. Intens (kuat, dalam, nyeri yang menusuk begitu kuat sehingga tampaknya
mempengaruhi salah satu dari panca indra) menyebabkan tidak fokus dan
komunikasi terganggu.
7. Sangat intens (kuat, dalam, nyeri yang menusuk begitu kuat) dan merasakan
rasa nyeri yang sangat mendominasi indra sipenderita yang menyebabkan tidak
bisa berkomunikasi dengan baik dan tidak mampu melakukan perawatan
sendiri.
8. Benar-benar mengerikan (nyeri yang begitu kuat) sehingga menyebabkan
sipenderita tidak dapat berfikir jernih, dan sering mengalami perubahan
kepribadian yang parah jika nyeri datang dan berlansung lama.
9. Menyiksa tak tertahankan (nyeri yang begitu kuat) sehingga sipenderita tidak
bisa mentoleransinya dan ingin segera menghilangkan nyerinya bagaimanapun
caranya tanpa peduli dengan efek samping atau resiko nya.
10. Sakit yang tidak terbayangkan tidak dapat diungkapkan (nyeri begitu kuat tidak
sadarkan diri) biasanya pada skala ini sipenderita tidak lagi merasakan nyeri
karena sudah tidak sadarkan diri akibat rasa nyeri yang sangat luar biasa seperi
pada kasus kecelakaan parah, multi fraktur.
2. Birthing Ball
a. Pengertian
Birthing ball adalah terapi fisik atau latihan sederhana mengunakan kata
birthing ball dapat diartikan ketika latihan mengunakan bola diterapkan pada ibu
hamil, ibu melahirkan dan ibu paska melahirkan
b. Tujuan
Untuk mengontrol, mengurangi, dan menghilangkan nyeri pada persalinan
terutama kala I
c. Indikasi dan kontraindikasi
1) Indikasi
a) Ibu inpartu yang merasakan nyeri
b) Pembukaan yang lama
c) Penurunan kepala bayi yang lama
2) Kontraindikasi
a) Janin malpresentase
b) Perdarahan antepartum
c) Ibu hamil dengan hipertensi
d) Penurunan kesadaran
d. Persiapan
1) Alat dan bahan
a) Bola
Untuk ukuran bola disesuaikan dengan tinggi badan ibu hamil. Ibu hamil
dengan tinggi 160-170 cm dianjurkan mengunakan bola dengan diameter 55-
65 cm, wanita dengan tinggi badan diatas 170 cm mengunakan bola 75 cm
b) Matras
c) Kursi
d) Bantal atau pengalas yang empuk
2) Lingkungan yang nyaman dan kondusif pastikan lantai yang digunakan untuk
terapi birth ball tidak licin dan anti selip.
3) Frekuensi latihan 3-5 kali per minggu, intesitas sedang, waktu latihan maksimum
40 menit per sesi
e. Jenis gerakan
1) Duduk diatas bola
a) Duduk diatas bola seperti halnya
duduk diatas kursi dengan kaki
sedikit membuka agar keseimbangan
badan di atas bola terjaga
b) Dengan tangan di pinggang atau
dilutut, gerakkan pinggul ke
samping kanan dan kesamping kiri
mengikuti aliran gelinding bola,
lakukan secara berulang 2x8
hitungan
c) Tetap dengan tangan di pinggang lakukan gerakan pinggul kedepan dan
kebelakang mengikuti aliran gelinding bola, lakukan berualang minimal 2x8
hitungan
d) Dengan tetap duduk diatas bola, lakukan gerakan memutar pinggul searah jarum
jam dan sebaliknya seperti membentuk lingkaran atau hula hoop
e) Kemudian lakukan gerakan seperti spiral maju dan mundur

2) Duduk diatas bola bersandar kedepan


a) Setelah mengerakkan pinggul mengikuti aliran gelinding bola, lakukan fase
istirahat dengan bersandar kedepan pada kursi atau pendamping.
b) Siapkan latihan tarik napas dalam
c) Lakukan teknik ini selama 5 menit
3) Berdiri bersadar diatas bola
a) Letakkan bola di atas kursi.
b) Berdiri dengan kaki sedikit dibuka dan bersandar ke depan pada bolaseperti
merangkul bola, lakukan gerakan ini selama 5 menit.

4) Berlutut dan bersandar di atas bola


a) Letakkan bola di lantai.
b) Dengan menggunakan bantal
atau pengalas yangempuk
lakukan posisi berlutut.
c) Kemudian posisikan badan
bersandar kedepan di atas bola
seperti merangkul bola.
d) Dengan tetap, gerakkan badan
ke samping kanan dan kiri
mengikuti aliran menggelinding
bola.
e) Dengan tetap merangkul bola, minta pendamping untuk memijat atau melakukan
tekanan halus pada punggung bawah selama 5 menit.
5) Jongkok bersandar pada bola
a) Letakkan bola menempel pada tembok atau papan sandaran.
b) Ibu duduk di lantai dengan posisi jongkok dan membelakangi ataumenyandar
pada bola
c) Sisipkan latihan tarikan nafas dalam pada posisi ini.
d) Lakukan 5-10 menit

C. Kerangka Konsep

Birthing Ball Mengurangi


nyeri persalinan

Keterangan :

: Variabel Independen

: Variabel Dependen

Keterangan gambar 2.6


D. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif
Tabel 2.1 Defenisi operasional dan kriteria objektif
No Cara
Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Ukur
Variable Dependen
1 Mengurangi mengurangi nyeri Observasi Skala 1. Ya jika nyeri Oridinal
nyeri persalinan adalah nyeri yang dirasakan
persalinan nyeri yang ibu berkurang
dirasakan ibu
selama persalinan 2. Tidak Jika nyeri
berkurang yang dirasakan
ibu tidak
berkurang
Variabel Independen
2 Birthing ball Latihan untuk Lembar Wawa 1. Ya jika ibu Oridinal
meringankan observasi ncara mengikuti
nyeri persalinan latihan birthing
dengan ball
mengunakan bola 2. Tidak jika ibu
tidak mengikuti
latihan birthing
ball

D. Hipotesis Penelitian
1. Hipotesis Nol (Ho)
Tidak ada pengaruh teknik birthing ball terhadap pengurangan nyeri persalinan di
Puskesmas Wawondula Kabupaten Luwu Timur.
2. Hipotesisi alternative (Ha)
Ada pengaruh teknik birthing ball terhadap pengurangan nyeri persalinan di
Puskesmas Wawondula Kabupaten Luwu Timur.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian Experimental dengan rancangan
pretest-posttest design. Pada penelitain responden diberikan perlakuan birthing ball untuk
menguirangi nyeri persalinan

Pretest perlakuan posttest


O1 X O2

Pretest Control posttest


O1 X O2

Gambar 3.1 pretest-posttest design


.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Puskesmas Wawondula.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Februari sampai Mei Tahun 2019
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin normal kala I fase aktif yang
bersalin di Puskesmas Wawondula yang memenuhi kriteria inklusi: Ibu bersalin
normal dengan usia kehamilan ≥ 37 minggu, janin tunggal hidup, presentasi kepala,
tidak dilakukan induksi persalinan, ibu bersalin kala I fase aktif (pembukaan 4-6 cm),
his adekuat (kontraksi uterus > 3 kali dalam 10 menit dengan lama kontraksi > 40
detik), persalinannya didampingi oleh suami atau keluarga terdekat, tidak
menggunakan metode farmakologis dan non farmakologis untuk mengurangi nyeri
persalinan, dan ibu kooperatif.
2. Sampel

Besar sampel yang diperlukan dalam penelitian ini ditetapkan berdasarkan hasil
penelitian terkait sebelumnya yang dilakukan oleh Zahra & Leila (2013), dengan
keterangan:
a) α Nilai level of significant / kesalahan tipe 1 (α) = 0,05 (standar normal deviasi α
= 1,96).
b) β Power of test sebesar 80% (β = 1 – 0,8 = 0,2) dengan standar normal deviasi

β = 0,84.

c) δ Difference in population means nyeri persalinan (0,85).

d) σ Standar deviasi (1,6)

e) m Rasio antar kelompok (1)

Perhitungan besar sampel menggunakan software. Berdasarkan perhitungan dari


software tersebut didapatkan jumlah sampel minimal sebanyak 32 ibu bersalin tiap
kelompok.

Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara tidak acak (non
random) atau disebut non probability sampling dengan tehnik consecutive sampling
yaitu pemilihan sampel dengan menetapkan subyek yang memenuhi kriteria penelitian
dimasukkan dalam penelitian sampai kurun waktu tertentu, sehingga jumlah responden
dapat terpenuhi (Nursalam, 2011)

D. Instrument penelitian
Instrument dalam penelitian ini menggunakan skala nyeri dengan cara obsevasi dan
wawancara dimana pengumpul data telah menyiapkan instrument dan mengunakan
dokumentasi dimana teknik pengumpulan data memanfaatkan data sekunder yang telah
ada. Yang bisa didapatkan dari tempat penelitian, buku laporan dan lain sebagainya.
E. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan mengobservasi ibu bersalin kala I fase aktif dengan
cara memberikan pretest (pengamatan awal) terlebih dahulu sebelum diberikan perlakuan,
setelah itu diberikan birthing Ball, kemudian dilakukan posttest (pengamatan akhir) dengan
lembar observasi yang berisi skala penilaian skala nyeri dengan observasi Skala Angka
nyeri 0-10 Comparative Pain Scale. (Purba, 2014).

F. Pengolahan dan pengumpulan data


Pengolahan data dilakukan secara elektronik melalui program SPSS for windows realese
20 dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Editing
Pada tahap ini penulis melakukan pemeriksaan terhadap data yang diperoleh kemudian
diteliti apakah terdapat kekeliruan dalam pengisiannya.
2. Coding
Setelah dilakukan editing selanjutnya penulis memberikan kode tertentu pada tiap-tiap
data sehingga memudahkan dalam melakukan analisa data.
3. Entry Data
Pada tahap ini jawaban-jawaban responden yang sama dikelompokan dengan teliti dan
teratur, lalu dihitung dan dijumlahkan kemudian dituliskan dalam bentuk tabel-tabel.
4. Cleaning Data Entry
Mengecek kembali data yang telah dimasukkan, dilakukan bila terjadi kesalahan dalm
memasukkan data yaitu dengan melihat distribusi frekuensi dari variabel-variabel yang
diteliti.

G. Analisis Data
1. Analisis Univariat
Pada analisa univariat data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data disajikan
dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan presentase.
2. Analisa Bivariat
Analisa bivariat digunakan untuk mengetahui pengaruh teknik birth ball terhadap
pengurangan nyeri persalinan di Puskesmas Wawondula. Dalam menganalisa data
secara bivarit penyajian data dilakukan dengan menggunakan uji statistik Chi-Square
dengan batas kemaknaan 0, 05 (α = 0, 05) atau 95%. Selanjutnya ditarik kesimpulan jika
nilai p lebih besar dri 0, 05 maka Ho gagal atau ditolak dan Ha diterima.
H. Etika penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan memperhatikan etika meliputi:
1. Anonimaty
Untuk menjamin kerahasian subjek peneliti tidak mencantumkan nama mereka
(Anonimaty). Data akan disimpan dengan nama kode khusus nama subjek hanya
diketahui peneliti atau masing-masing subjek bila mereka menginginkannya.
2. Confidentiality
Kepada subjek juga disampaikan bahwa segala informasi yang diberikan akan
dijamin kerahasiaannya (Confidentiality) hanya akan diketahui oleh kelompok tertentu
saja informasi tersebut akan peneliti sajikan, utamanya dilaporkan pada hasil riset.
Setelah mereka setuju berpartisipasi dalam riset ini semua partisipan diberikan bahwa
mereka untuk tetap saja mengundurkan diri dari penelitian kalaupun mereka
menghendaki.
Mereka juga diberitahu jika selama proses pengumpulan data menyebabkan
ketidaknyamanan emosional atau stress mereka dapat langsung menghentikan saat itu
juga. Tujuan penelitian harus etik dalam arti hak responden dan yang lainnya harus
dilindungi.
3. Beneficence
Prinsip untuk member manfaat kepada orang lain, bukan untuk membahayakan
orang dan berarti perawatan yang bertanggung jawab atau kewajiban melindung duty of
care justice.
4. Confidentiality
Confidentiality atau kerahasian adalah pencegahan bagi mereka yang tidak
berkepentingan dapat mencapai informasi. Secara umum dapat disebutkan bahwa
kerahsiaan mengandung makna bahwa informasi yang tepat terakses oleh mereka yang
berhak.
DAFTAR PUSTAKA

Asrinah.,dkk, (2010). Asuhan Kebidanan Masa Persalinan. Yogyakarta: Graha Ilmu


Dwi. Asri., Clervo Cristine (2012). Asuhan Persalinan Normal. Yogyakarta: Nuha
Medika
Fauziah Siti, (2015). Keperawatan Maternitas. Jakarta: Prenadamedia Group
Indrayani., Djami. M.E.U (2018). Update Asuhan persalinan dan bayi baru lahir.
Yogyakarta. Nuha medika hal. 569-571
Judha. M., Sudarti., Fauziah. A (2018) teori pengukuran Nyeri Dan Nyeri
persalinan. Yogyakarta. Nuha medika hal 75
Kurniawati (2016).Efektivitas Latihan Birth Ball terhadap Penurunan Nyeri
PersalinanKala I Fase Aktif pada Primigravida. Jurnal kebidanan. Yogyakarta.
ISSN 2354-7642 (Print), ISSN 2503-1856 (Online)
Maryunani., A. (2010) nyeri dalam persalinan teknik dan cara penangannya.
Jakarta. CV. Trans info media
Notoatmodjo Soekidjo. (2014). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka cipta
Prawirohardjo, (2012). Buku perawatan maternal dan neonatal. Jakarta. Bina pustaka
Profil kesehatan Indonesia (2016). Jumlah ibu melahirkan yang ditolong nakes.
Jakarta
Purba. Jan sudir (2014) patofisiologi dan penatalaksanaan nyeri. Jakarta. Badan
penerbit FK UI.
Rukiah Yeyeh, dkk (2012). Asuhan Kebidanan II Persalinan. Jakarta: Trans Info
Media
Sarwono. (2012). Ilmu kebidanan. Jakarta. EGC
Saryono., Anggraeni Mekar Dwi (2017). Metodologi penelitian kualitatif dan
kuantitatif dalam bidang kesehatan. Yokyakarta. Nuha Medika.
Susila (2016). Metodologi Penelitian Cross Sectional Kedokteran dan Kesehatan.
Klaten: Bossscript
Varney.H., Kriebd.M.J., Geror.L.C, (2016) buku ajar asuhan kebidanan. Jakarta. ECG
hal 721
Zahra A, Leila M.S., 2013. Lavender Aromatheraphy Massages in Reducing Labor Pain
and Duration of Labor: A Randomized Controlled Trial. African Journal of Pharmacy and
Pharmacology. Vol. 7(8), pp. 426-430.

Anda mungkin juga menyukai