OLEH:
SANTIKA PUTRI RIWAYATI (2114315401015)
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Selama kala I, kontraksi uterus yang menimbulkan dilatasi serviks dan iskemia
uteri. Impuls nyeri selama kala I ditransmisikan oleh segmen saraf spinal dan asesoris
thorasic bawah simpatis lumbaris. Nervus ini berasal dari uterus dan serviks.
Ketidaknyamanan dari perubahan serviks dan iskemia uterus adalah nyeri visceral
yang berlokasi di bawah abdomen menyebar ke daerah lumbal belakang dan paha
bagian dalam (Bobak, I. M., Lowdermilk, D. L., & Jensen, 2004). Rasa nyeri pada
persalinan kala I terjadi karena aktivitas besar di dalam tubuh guna mengeluarkan
bayi. Persalinan diartikan sebagai peregangan pelebaran mulut rahim. Kejadian itu
terjadi ketika otot-otot rahim berkontraksi untuk mendorong bayi keluar. Otot-otot
rahim menegang selama kontraksi. Bersamaan dengan setiap kontraksi, kandung
kemih, rektum, tulang belakang, dan tulang pubis menerima tekanan kuat dari
rahim. Berat dari kepala bayi ketika bergerak ke bawah saluran lahir juga
menyebabkan tekanan (Danuatmaja, Bonny dan Melliasari, 2004). Rasa nyeri muncul
akibat reflek fisik dan respon psikis ibu. Ketegangan emosi akibat rasa cemas sampai
rasa takut dapat memperberat persepsi nyeri selama persalinan. Nyeri yang dialami
ibu ketika menghadapi persalinan dapat merangsang ketakutan sehingga timbul
kecemasan yang berakhir dengan kepanikan.
B. Rumusan Masalah
Apakah Gym Ball efektif untuk mengurangi rasa nyeri?
C. Tujuan
Untuk mengetahui efektifitas Gym Ball untuk mengurangi rasa nyeri.
D. Manfaat
Dengan penulisan makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi
pembaca khususnya bidan dan mahasiswa kebidanan mengenai efektifitas Gym Ball
untuk mengurangi nyeri.
BAB II
PENDAHULUAN
C. Metode Penilitian
Metode pengumpulan data yang dilakukan pada studi literatur ini adalah
dengan mencari referensi yang relevan dengan permasalahan atau kasus yang
ditemukan. Dari ke 5 studi literatur yang digunakan ini di dapatkan melalui google
scholar dan elsevier dengan cara mencari judul literatur yang sesuai dengan topik
yang akan di bahas dalam studi literatur. Sumber data yang yang digunakan adalah
data sekunder dari jurnal, laporan, textbook, dan lain-lain. Literatur dipilih sesuai
dengan tahun terbaru penerbitan literatur tersebut. Jurnal yang digunakan dalam
studi literatur ini terdapat 5 jurnal yang terdiri dari 3 jurnal nasional dan 2 jurnal
internasional. Metode analisis yang digunakan pada seminar kesehatan ini yaitu
metode literatur review matriks yang menggabungkan beberapa jurnal hasil
penelitian dan beberapa literatur baik nasional maupun internasional dalam bentuk
matriks untuk menggambarkan topik pembahasan secara singkat dari masing-masing
literatur.
D. HASIL PEMBAHASAN
Keefektifan dari birthing ball dalam menurunkan nyeri persalinan kala I fase
aktif. Menurut analisis penulis penggunaan birthing ball yang paling efektif di
gunakan sebagai pengobatan nonfarmakologi bagi ibu bersalin untuk mengurangi
nyeri persalinan kala I fase aktif dilihat dari 4 aspek yaitu :
a. Ukuran bola
Ukuran bola yang digunakan untuk birthing ball disesuaikan dengan tinggi badan
ibu bersalin. Karena ketika kita duduk di atas ball, panggul kita harus di posisi lebih
tinggi dari pada lutut sehingga lebih efektifitas dan ibu lebih nyaman. Ibu bersalin
dengan tinggi badan 160 cm dengan diameter 75 cm (Sutriningsih et al., 2019).
Pelaksanan Birthing ball yang digunakan untuk terapi non farmakologi nyeri
persalinan dimulai pada saat persalinan kala 1 fase aktif (pembukaan 4-10 cm). Hasil
dari ke lima jurnal yang telah dianalisis bahwa penggunaan birthing ball lebih efektif
dan efesien digunakan pada pembukaan 8 cm. Pada pembukaan 8 cm nyeri bersifat
somatik karena mendekati kala II persalinan pada kala ini intensitas nyerinya terasa
lebih nyeri. Nyeri pada masa transisi ini diakibatkan oleh tekanan kepala janin pada
pelvis, nyeri yang dirasakan bagian bawah punggung, paha dan tungkai kaki, pada
areal vagina dan perineum sensasinya seperti tarikan, tekanan, dan kram. Sensasi
nyeri ini dibawa dari perineum ke sakrum oleh saraf pundendal.
Dari kelima jurnal yang telah di analisis lamanya pengguanaan birthing ball
yang paling efektif digunakan untuk tindakan non farmakologi dalam menurunkan
nyeri persalinan yaitu dilakukan 30 menit persesi dan lebih baik dilakukan lebih dari
2 sesi (lebih dari 60 menit karena semakin lama pengguanaan birthing ball, semakin
efektif dalam menurunkan nyeri persalinan.)
Ada beberapa posisi untuk dilakukan birthing ball seperti, duduk di atas bola,
duduk diatas bola bersandar ke depan, berdiri bersandar di atas bola, berlutut dan
bersandar di atas bola, serta jongkong bersandar pada bola. Semua posisi birthing
ball efektif dalam membantu untuk menurunkan nyeri persalinan kala I fase aktif
tetapi disesuaikan dengan keinginan ibu untuk memilih posisi yang nyaman pada
saat menggunakan birthing ball. Dari hasil analisis yang telah dilakukan dari ke lima
jurnal posisi birthing ball yang paling efektif dan efisien serta mudah dilakukan oleh
ibu bersalin untuk menurunkan rasa nyeri. dengan duduk diatas bola maka gaya
gravitasi bumi akan membantu janin atau bagian terendah janin untuk segera turun
ke panggul serta mengurangi tekanan pada perineum, otot panggul dan mengurangi
tekanan pada sendi sacroilliac, dengan demikian dapat merangsang dilatasi serviks
dan memperlebar pintu bawah panggul.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di
atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya
penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan
menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari
para pembaca.