Anda di halaman 1dari 8

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/319672476

TEHNIK MASSAGE PUNGGUNG UNTUK MENGURANGI NYERI PERSALINAN


KALA I

Article · July 2017


DOI: 10.26751/jikk.v8i2.289

CITATIONS READS
2 2,439

2 authors, including:

Indah Puspitasari
Universitas Muhammadiyah Kudus, Indonesia
2 PUBLICATIONS   2 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Indah Puspitasari on 23 December 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


100 Indah Puspitasari, Dwi Astuti / Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.8 No.2 (2017) 100-106

TEHNIK MASSAGE PUNGGUNG UNTUK MENGURANGI NYERI


PERSALINAN KALA I
Indah Puspitasari a, Dwi Astuti b
a,b
STIKES Muhammadiyah Kudus, Kudus, Indonesia
a
indahpuspitasari@stikesmuhkudus.ac.id, b dwiastuti@stikesmuhkudus.ac.id

Abstrak

Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun ke dalam jalan lahir.
Nyeri pada kala I persalinan adalah akibat adanya dilatasi servik, segmen bawah rahim, adanya tahanan
yang berlawanan, tarikan serta perlukaan pada jaringan otot maupun ligamen-ligamen yang menopang
struktur diatasnya. Teknik massage punggung salah satu metode untuk mengurangi rasa nyeri persalinan.
Tujuan penelitian untuk mengetahui tehnik massage punggung terhadap perubahan nyeri pada ibu
bersalin kala I. Jenis penelitian adalah quasi eksperimen dengan desain non equivalent control group,
sampel penelitian ini adalah 21 ibu bersalin di BPS Tri Handayani Gebog Kabupaten Kudus, yang
diambil secara consecutive sampling. Instrumen yang digunakan lembar observasi untuk menngukur
nyeri persalinan. Tehnik analisa data bivariat menggunakan uji Mc. Nemar. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa ada perbedaan yang bermakna sebelum dan setelah dilakukan massage punggung terhadap nyeri
persalinan kala I. Manfaat penelitian untuk mengetahui bahwa penerapan tehnik massage punggung
memengaruhi nyeri persalinan kala I pada ibu bersalin. Maka dari itu, disarankan pada petugas kesehatan
terutama bidan untuk meningkatkan kualitas pelayanan asuhan persalinan dengan menggunakan tehnik
massage punggung untuk mengurangi nyeri persalinan kala I.

Kata Kunci: massage punggung, nyeri persalinan, kala I

Abstract

Labor is the process of opening and thinning the cervix and the fetus down into the birth canal.
Pain in the first stage of labor is the result of cervical dilatation, lower uterine segment, presence of
opposite resistance, tug and injury to muscle tissue or ligaments supporting the structure above. Back
massage technique is one method to reduce labor pain. The purpose of this research is to know back
massage to the change of pain in the maternal womens in the first stage. The research type is quasi
experiment with non equivalent control group design. The sample of this research is 21 mothers of BPS
Tri Handayani Gebog Kabupaten Kudus, taken in consecutive sampling. Instruments used in the
observation sheet to measure labor pain. Technique of bivariate data analysis using Mc test. Nemar. The
results showed that there was a significant difference before and after the back massage for labor pain in
the first stage of labor. The benefit of research to know that the application of back massage techniques
affect the pain of labor in the first stage of maternal labor. Therefore, it is advisable to health workers,
especially midwives to improve the quality of birth care services using back massage techniques to reduce
labor pain in the first stage.

Keywords: back massage, labor pain, kala I

maupun janin. Persalinan dikatakan normal


I. PENDAHULUAN bila tidak ada penyulit (Asri, 2010).
Persalinan adalah proses membuka dan Ada lima faktor essensial yang
menipisnya serviks dan janin turun ke dalam mempengaruhi proses persalinan dan kelahiran.
jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal Passenger (penumpang, yaitu janin dan
adalah proses pengeluaran janin yang terjadi plasenta), passage (jalan lahir), power
pada kehamilan cukup bulan (37-42 (kekuatan), posisi ibu dan psychologic
minggu), lahir spontan dengan presentasi (respons psikologis) (Yanti, 2009).
belakang kepala, tanpa komplikasi baik ibu
Indah Puspitasari, Dwi Astuti / Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.8 No.2 (2017 ) 100-106 | 101

Adapun kebutuhan dasar ibu bersalin yaitu pemijatan (Cepeda, 2013: Phumdoung S,
meliputi : kebutuhan nutrisi ibu bersalin, 2003)
kebutuhan eliminasi, kebutuhan pengaturan Pemijatan secara lembut akan membantu
posisi, kebutuhan psikologis, dan kebutuhan ibu merasa lebih segar, rileks dan nyaman
pengurangan rasa nyeri (Yanti, 2009). Dalam selama persalinan. Sebuah penelitian
sebuah penelitian ditemukan bahwa 67% ibu menyebutkan ibu yang dipijat 20 menit setiap
merasa sedikit khawatir, 12% merasa sangat jam selama tahapan persalinan akan lebih
khawatir dan 23% merasa tidak khawatir bebas dari rasa sakit. Hal yang terjadi karena
tentang nyeri persalinan. Maka mengurangi pijat merangsang tubuh melepas senyawa
rasa nyeri adalah hal yang penting dan perlu endorfin juga dapat menciptakan perasaan
dipertimbangkan oleh tenaga nyaman dan enak. Umumnya, ada dua teknik
kesehatan/penolong persalinan melalui upaya pemijatan yang dilakukan dalam persalinan,
mengatasi nyeri persalinan. Hal ini sejalan yaitu effluerage dan counterpressure.
dengan program yang dicanangkan kementrian Effluerage adalah teknik pemijatan berupa
kesehatan yaitu program Making Pregnancy usapan lembut, lambat, dan panjang atau tidak
Saver (MPS) yang merupakan salah satu aspek putus-putus. Counterpressure adalah pijatan
penatalaksanaan dalam persalinan yaitu aspek tekanan kuat dengan cara meletakkan tumit
sayang ibu (Aryani, 2015). tangan atau bagian datar dari tangan, atau juga
Persalinan merupakan suatu hal fisiologis menggunakan bola tenis (Pastuty, 2010)
bagi seluruh wanita di dunia, walaupun Dalam penggunaan teknik mengurangi rasa
sebagian besar ibu inpartu merasa tegang, nyeri persalinan pertimbangkan yang harus
takut, dan menyakitkan menghadapi proses dilakukan antara lain dengan memperhatikan
persalinan (Depkes RI, 2007) efektifitas waktu, biaya, aman (tidak
Bidan dalam prateknya sesuai dengan membahayakan ibu dan janin) dan efektif
KEPMENKES No 369 Tahun 2007 tentang (Cepeda, 2013).
standar profesi bidan salah satunya berisi Tehnik yang dipakai untuk mengurangi
mengenai standar kompetensi bidan selama nyeri persalinan kala I di BPS Tri Handayani
persalinan dan kelahiran yaitu pemberian Gebog Kabupaten Kudus diterapkan metode
kenyamanan dalam persalinan seperti masase punggung dengan effluerage yaitu
pengurangan nyeri tanpa obat (KEPMENKES, mengurangi nyeri dengan cara pijatan pada
2007). Sedangkan, menurut PERMENKES No punggung digunakan untuk membantu
97 Tahun 2014 mengenai pelayanan kesehatan relaksasi dan menurunkan nyeri melalui
masa melahirkan dalam pasal 14 salah satu peningkatan aliran darah pada daerah-daerah
aspek dasar yang diberikan kepada ibu bersalin yang terpengaruh, merangsang reseptor-
yaitu asuhan sayang ibu dan sayang bayi reseptor raba kulit sehingga merilekskan otot-
(PERMENKES, 2014). otot, mengubah suhu kulit dan secara umum
Nyeri persalinan dapat menyebabkan memberikan perasaan yang nyaman yang
penderitaan bagi ibu dan kesehatannya. Hal berhubungan dengan keeratan hubungan
tersebut dapat memiliki efek negatif terhadap manusia (Asrinah, 2010).
hubungan ibu dan bayi. Menurut sebuah Dengan memperhatikan hal-hal tersebut
penelitian menunjukkan bahwa banyak orang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan suatu
ketika melakukan perkawinan hal yang mereka penelitian tentang pengaruh pemberian tehnik
takutkan adalah ketika akan bersalin yang massage punggung terhadap pengurangan rasa
dapat menyebabkan nyeri pada saat bersalin. nyeri persalinan pada ibu bersalin kala I.
Dalam penelitian lain yang dilakukan di
Amerika Serikat mengungkapkan bahwa II. LANDASAN TEORI
sebanyak 84% ibu yang akan bersalin memilih A. Nyeri Persalinan
untuk menggunakan tehnik non-farmakologi Persalinan adalah proses membuka dan
untuk mengurangi rasa nyeri persalinan. menipisnya serviks dan janin turun ke dalam
Sebanyak 55,2% menggunakan teknik jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal
pernafasan dan 17,3 menggunakan tehnik adalah proses pengeluaran janin yang terjadi
pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu),
102 Indah Puspitasari, Dwi Astuti / Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.8 No.2 (2017) 100-106

lahir spontan dengan presentasi belakang rasa khawatir, tegang, takut, dan stres (Bobak,
kepala, tanpa komplikasi baik ibu maupun 2005).
janin. Menurut Asri (2010) empat tahapan Nyeri persalinan dapat memengaruhi
dalam persalinan: Kala 1 (kala pembukaan), kontraksi uterus melalui sekresi kadar
Kala 2 (kala pengeluaran janin), Kala 3 (kala katekolamin dan kortisol yang dapat
uri), dan Kala 4 (kala pengawasan). memengaruhi durasi persalinan. Nyeri juga
Nyeri merupakan perasaan subyektif akibat dapat menyebabkan aktivitas uterus yang tidak
timbulnya perubahan-perubahan fungsi terkoordinasi dan akan mengakibatkan
berbagai organ tubuh yang turut menentukan persalinan lama. Adapun nyeri persalinan yang
lancarnya kelahiran bayi melalui jalan lahir berat dan lama dapat memengaruhi verifikasi
(Tamsuri, 2006) sirkulasi maupun metabolisme yang harus
Fisiologi rasa nyeri sendiri terdiri dari jalur segera ditangani karena dapat menyebabkan
rasa nyeri, fisiologi nyeri persalinan, kematian janin (Mander, 2004).
patofisiologi nyeri, serta reseptor nyeri. Sebab B. Pijatan (Massage)
terjadinya partus sampai kini masih
Pijatan digunakan untuk membantu
merupakan teori-teori yang kompleks. Faktor-
relaksasi dan menurunkan nyeri melalui
faktor humoral, pengaruh prostaglandin, peningkatan aliran darah pada daerah–daerah
struktur uterus, sirkulasi uterus, pengaruh saraf
yang terpengaruh, merangsang reseptor–
dan nutrisi disebut sebagai faktor-faktor yang
reseptor raba kulit sehingga merilekskan otot–
mengakibatkan partus mulai. Perubahan- otot, mengubah suhu kulit dan secara umum
perubahan dalam biokimia dan biofisika telah
memberikan perasaan yang nyaman yang
banyak mengungkapkan mulai dan
berhubungan dengan keeratan hubungan
berlangsungnya partus, antara lain penurunan manusia (Asrinah, 2010).
kadar hormon estrogen dan progesteron.
Henstrom dan Newton (1986) dalam studi
Seperti diketahui progesteron merupakan
klasiknya mengenai penggunaan sentuhan
penenang bagi otot-otot uterus. Menurunnya dalam persalinan, menemukan bahwa sentuhan
kadar kedua hormon ini terjadi kira-kira 1-2
merupakan metode yang digunakan secara
minggu sebelum partus dimulai. Kadar
umum dalam persalinan untuk membantu
prostaglandin dalam kehamilan dari minggu ke mengurangi rasa nyeri (Asrinah, 2010).
15 hingga aterm meningkat, lebih-lebih
Sentuhan yang dimaksud adalah massage,
sewaktu partus. Keadaan uterus yang terus
merupakan metode non-farmalogik yaitu tanpa
membesar dan menjadi tegang mengakibatkan menggunakan obat-obatan, lebih aman,
iskemia otot-otot uterus yang bisa
sederhana dan tidak menimbulkan efek
menyebabkan rasa nyeri pada waktu
merugikan serta mengacu kepada asuhan
persalinan (Prawirohardjo, 2007). sayang ibu (Judha, 2012) . Metode
Rasa nyeri pada persalinan kala I
nonfarmakologi juga dapat meningkatkan
disebabkan oleh munculnya kontraksi otot-otot
kepuasan selama persalinan, karena ibu dapat
uterus, hipoksia dari otot-otot yang mengalami mengontrol perasaannya dan kekuatannya,
kontraksi, peregangan serviks, iskemia korpus
sehingga membantu ibu lebih rileks dan
uteri, dan peregangan segmen bawah rahim.
nyaman selama persalinan (Arifin, 2007).
Reseptor nyeri ditransmisikan melalui sekmen Teknik pemijatan ada dua yang dilakukan
saraf spinalis T11-12 dan saraf-saraf asesori
yaitu effluerage dan counterpressure.
torakal bawah serta saraf simpatik lumbal atas.
Effluerage adalah teknik pemijatan berupa
Sistem ini berjalan mulai dari perifer melalui usapan lembut, lambat, dan panjang atau tidak
medulla spinalis, batang otak, thalamus dan
putus-putus. Teknik ini menimbulkan efek
kortek serebri (Aryani, 2015).
relaksasi. Dalam persalinan, effluerage
Rasa nyeri pada persalinan dalam dilakukan dengan menggunakan ujung jari
persalinan adalah nyeri kontraksi uterus yang
yang ditekan lembut dan ringan. Lakukan
dapat mengakibatkan peningkatan aktivitas
usapan dengan ringan dan tanpa tekanan kuat
sistem saraf simpatis, perubahan tekanan darah, dengan cara menggosokan lembut dengan
denyut jantung, pernafasan dengan warna kulit
kedua telapak tangan dan jari pada punggung
dan apabila tidak ditangani akan meningkatkan
ibu bersalin setinggi servikal 7 kearah luar
Indah Puspitasari, Dwi Astuti / Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.8 No.2 (2017 ) 100-106 | 103

menuju sisi tulang rusuk selama 30 menit III.M ETODE PENELITIAN


dengan frekuensi 40 kali gosokan permenit, Penelitian ini merupakan jenis penelitian
tetapi usahakan ujung jari tidak lepas dari eksperimen. Menggunakan desain non
permukaan kulit (Pastuty, 2010; Aryani, 2015). equivalent control group dan pendekatan
Masase pada punggung merangsang titik penelitian menggunakan eksperimen semu
tertentu disepanjang meridian medulla spinalis atau quasi eksperimen. Populasi dalam
yang ditransmisikan melalui serabut saraf penelitian ini yaitu semua ibu inpartu kala I
besar ke formatio retikularis, thatalamus dan baik primipara maupun multipara di BPS Tri
sistem limbic tubuh akan melepaskan endorfin. Handayani Gebog Kabupaten Kudus pada
Endorfin adalah neurotransmiter atau bulan Juni Tahun 2017 sebanyak 21 orang.
neuromodulator yang menghambat Tehnik pengambilan sampel pada penelitian
pengiriman rangsang nyeri dengan menempel ini menggunakan consecutive sampling yang
kebagian reseptor opiat pada saraf dan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
sumsum tulang belakang sehingga dapat Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah ibu
memblok pesan nyeri ke pusat yang lebih bersalin normal baik primipara maupun
tinggi dan dapat menurunkan sensasi nyeri multipara yang memenuhi syarat untuk
(Cunningham, 2013; Budiarti; 2011; Mander, persalinan pervaginam, mengalami pembukaan
2004; Aryani, 2015) Mekanisme pemijatan 4-5 cm dan bersedia menjadi subjek penelitian.
menggunakan teori pengendalian gerbang Kriteria eksklusi adalah ibu bersalin dengan
informasi nyeri yang bergantung pada komplikasi.
keseimbangan aktifitas diserat saraf Data yang dikumpulkan berasal dari data
berdiameter besar dan kecil disepanjang spinal primer dan data sekunder. Data primer
columna yang dapat menghambat hantaran diperoleh melalui pengumpulan data
nyeri ke otak (Price, 2006; Aryani, 2015). wawancara dengan menggunakan lembar
Counterpressure adalah pijatan tekanan observasi. Lembar observasi yang digunakan
kuat dengan cara meletakkan tumit tangan atau untuk menilai intensitas nyeri menggunakan
bagian datar dari tangan, atau juga skala analogi visual (Visual Analog Scale,
menggunakan bola tenis pada daerah lumbal. VAS) antara 1-10, kemudian dalam analisis
Tekanan dapat diberikan dalam gerakan lurus dikategorikan menjadi nilai 1−3
atau lingkaran kecil. Teknik ini efektif menggambarkan nyeri ringan, 4−6
menghilangkan sakit punggung akibat menggambarkan nyeri sedang, dan 7−10 nyeri
persalinan. Namun perlu disadari bahwa ada berat.
ibu yang tidak biasa dipijat, bahkan disentuh Pengukuran nyeri dilakukan sebelum dan
saat mengalami kontraksi, hal ini disebabkan setelah dilakukan masase pada ibu bersalin.
karena kontraksi sedemikian kuatnya sehingga Perlakuan yang dilakukan pada subjek
ibu tidak sanggup lagi menerima rangsangan penelitian adalah masase pada punggung
apapun pada tubuh. Bidan harus memahami selama 30 menit. Masase pada punggung yang
hal ini dan menghormati keinginan ibu. dimaksud adalah memberikan usapan dengan
(Pastuty, 2010). ringan dan tanpa tekanan kuat dengan cara
Menurut Danutamaja saat terjadi kontraksi menggosokan lembut dengan kedua telapak
pada persalinan maka terjadi didaerah tangan dan jari pada punggung ibu bersalin
punggung. Mengurangi rasa nyeri dengan setinggi servikal 7 kearah luar menuju sisi
teknik non-invasif adalah dengan metode tulang rusuk selama 30 menit dengan frekuensi
masase, baik oleh petugas kesehatan, keluarga 40 kali gosokan/menit, tetapi usahakan ujung
pasien, maupun pasien itu sendiri, tetapi jari tidak lepas dari permukaan kulit.
kadang kala metode masase yang dilakukan Sedangkan data sekunder diambil dari data
tidak pada tempatnya sehingga hasilnya tidak primipara dan multipara di BPS Tri Handayani
efisien yang tujuan utamanya adalah relaksasi. Gebog Kudus.
Masase pada punggung menstimulasi reseptor Adapun alur dalam penelitian ini adalah
yang membuat ibu bersalin lebih nyaman sebagai berikut:
karena terjadi relaksasi otot (Hariyanti, 2014).
104 Indah Puspitasari, Dwi Astuti / Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.8 No.2 (2017) 100-106

Sebelum dilakukan Analisa bivariat,


dilakukan uji normalitas. Analisa bivariat
merupakan analisis yang dilakukan untuk
mengetahui keterkaitan dua variabel. Dalam
penelitian ini peneliti ingin mengetahui
perbedaan sebelum dan setelah pemberian
tehnik massage punggung. Adapun
perbedaannya dapat dilihat pada tabel 4.2
sebagai berikut:

Tabel 4.2 Perbedaan tingkat nyeri ibu bersalin sebelum


dan setelah dilakukan massage punggung

Tehnik analisa data menggunakan analisis


univariat, analisis bivariat menggunakan uji
statistik Mc.Nemar dengan komputerisasi. Uji
Mc.Nemar digunakan untuk mengetahui Berdasarkan tabel 4.2 di atas menunjukkan
pengaruh masase punggung terhadap terdapat perbedaan yang bermakna terhadap
pengurangan nyeri pada ibu bersalin kala I pengurangan nyeri persalinan kala I, dengan
fase aktif. nilai (p<0,05), yang berati bahwa tehnik
massage punggung dapat memengaruhi
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN pengurangan nyeri persalinan kala I
Penelitian ini dilakukan di Bidan Praktik
Swasta (BPS) Tri Handayani Desa Menawan Pembahasan
Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus. Tempat Tabel 4.1 menunjukkan bahwa karakteristik
ini didirikan pada tahun 2006 dan lokasinya responden meliputi umur, pendidikan, dan
sangat strategis sehingga mudah dijangkau paritas. Pada responden masih ada yang
oleh masyarakat. mempunyai umur <20 tahun dan >35 tahun.
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Ini menunjukkan masih ada responden yang
Berdasarkan Umur di BPS Tri Handayani Gebog Kudus memiliki resiko tinggi dalam persalinan karena
No Karakteristik Jumlah % umur responden yang terlalu muda dan terlalu
tua. Sedangkan pada tingkat pendidikan Dari
1 Usia (tahun)
< 20 tahun 4 19 21 orang responden, ada 2 orang responden
20-35 tahun 14 66,7 (9,5%) yang berpendidikan SD, ini
> 35 tahun 3 14,3 menunjukkan masih ada responden yang
2 Pendidikan berpendidikan rendah sehingga kurang
Tamat SD 2 9,5 mengetahui pengetahuan mengenai persalinan
Tamat SMP 5 23,8 dan teknik masase yang digunakan untuk
Tamat SMA 13 61,9 mengurangi nyeri persalinan. Dari 21 orang
Perguruan Tinggi 1 4,8 responden, 10 orang responden (47,6%) adalah
3 Paritas
primipara. Karena primipara adalah ibu yang
Primipara (1) 10 47,6 pertama kali melahirkan sehingga tidak
Multipara (2−4) 11 52,4 mempunyai pengalaman tentang persalinan
Berdasarkan tabel 4.1 di atas menunjukkan dan teknik pengurangan rasa nyeri.
sebagian besar responden adalah berusia 20-35 Dari 21 orang responden ada pengurangan
tahun (66,7%), pendidikan tamat SMA nyeri dari nyeri berat menjadi nyeri sedang
(61,9%), dan multipara (52,4%). dan nyeri ringan. Sebelum dilakukan tehnik
massage punggung, dari dari 12 responden
Indah Puspitasari, Dwi Astuti / Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.8 No.2 (2017 ) 100-106 | 105

(57,1%) menjadi 1 responden (4,8%) yang analgetik epidural. Pemijatan ringan dapat
mengalami nyeri berat setelah dilakukan meningkatkan pelepasan oksitosin yang dapat
teknik masase. Ini menunjukkan teknik masase mempercepat proses persalianan dan opiat
cukup efektif untuk mengurangi nyeri endogen yang dapat mengurangi nyeri
persalinan Secara statistik didapatkan p= 0,000, persalinan (Jansen, 2012; Aryani, 2015).
yang berarti ada pengaruh masase punggung Masase digunakan untuk membantu
terhadap pengurangan nyeri persalinan kala I relaksasi dan menurunkan nyeri melalui
fase aktif. peningkatan aliran darah pada daerah-daerah
Sentuhan merupakan metode yang yang terpengaruh, merangsang reseptor-
digunakan secara umum dalam persalinan reseptor raba kulit sehingga merilekskan otot-
untuk membantu mengurangi rasa nyeri. Hal otot, mengubah suhu kulit dan secara umum
ini diyakini dapat merangsang pengeluaran memberikan perasaan yang nyaman yang
hormone endorphin, mengurangi produksi berhubungan dengan keeratan hubungan
hormon catecholamine, dan merangsang hasil manusia (Asrinah, 2010).
dari serabut saraf afferent dalam memblokir Relaksasi sentuhan mungkin akan
transmisi rangsang nyeri (gate control theory), membantu ibu rileks dengan cara menyentuh
sehingga membantu mengurangi nyeri atau mengusap bagian tubuh ibu. Pemijatan
persalinan (Asrinah, 2010). secara lembut akan membantu ibu merasa
Hal ini sejalan dengan penelitian Mei-Yuch lebih segar, rileks, dan nyaman selama
Chang (2002), menyebutkan bahwa pijatan persalinan. Masase merangsang tubuh
selama 30 menit pada bahu dan punggung melepaskan senyawa endorfin yang
yang dialkukan pada ibu bersalin kala I fase merupakan pereda sakit alami. Endorfin juga
aktif dapat mengurangi nyeri dan meberikan dapat menciptakan perasaan nyaman dan enak
dukungan psikologis pada saat proses (Pastuty, 2010).
persalinan.
Begitu juga dengan hasil penelitian Aryani V. KESIMPULAN
(2015) didapatkan ibu bersalin yang dimasase Dari hasil penelitian yang dilakukan pada
punggung memiliki intensitas nyeri lebih 21 orang responden di BPS Tri Handayani
rendah 29,62 poin daripada ibu yang tidak Gebog Kudus didapatkan perbedaan yang
dimasase, nilai p= 0,001 yang berarti ada bermakna sebelum dan setelah dilakukan
pengaruh masase pada punggung terhadap massage punggung terhadap nyeri persalinan
intensitas nyeri dan kadar endorkrin ibu kala I, ini menunjukkan penerapan teknik
bersalin kala I persalinan normal. massage punggung cukup efektif untuk
Berdasarkan hasil penelitian Hariyanti mengurangi rasa nyeri persalinan kala I.
mengenai pengaruh pijat punggung teknik Massage punggung dapat djadikan alternatif
effluerage terhadap intensitas nyeri persalinan bagi ibu bersalin yang menginginkan metode
pada inpartu kala I fase aktif ditemukan nonfarmakologis dan meminimalkan efek
sebagian besar responden mengalami nyeri samping yang ditimbulkan dari tindakan yang
berat sebelum diberikan pijat teknik efflurage dilakukan tenaga kesehatan terutama penolong
yaitu sebanyak 9 orang (90%). Setelah persalinan dalam mengurangi nyeri persalinan.
dilakukan pijat punggung sebagian besar Untuk instansi pelayanan kesehatan
responden mengalami nyeri sedang sebanyak 9 diharapkan metode massage punggung dapat
orang dengan nilai p= 0,002 yang berarti ada diterapkan dan diajarkan pada ibu hamil,
pengaruh pijat punggung terhadap intensitas bersalin, maupun keluarga/pendamping
nyeri persalinan kala I fase aktif (Hariyanti, persalinan. Diperlukan penelitian lebih lanjut
2014). dalam menganalisis faktor-faktor yang
Penelitian serupa di Kanada didapatkan ibu berpengaruh terhadap nyeri persalinan, seperti
bersalin yang dimasase selama 5 jam dapat karakteristik ibu (umur, pendidikan, paritas,
menunda penggunaan analgetik epidural latar belakang budaya dan tempat tinggal), dan
dibanding yang tidak di masase dan intensitas faktor lanjutan dari penerapan metode massage
nyeri pada ibu yang dipijat lebih rendah 20 punggung terhadap kemajuan persalinan.
point dibandingkan yang menggunakan
106 Indah Puspitasari, Dwi Astuti / Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.8 No.2 (2017) 100-106

DAFTAR PUSTSTAKA Janssen P, Shroff F. Jaspar P. (2012). Massage


Arifin, L. (2007). Teknik akupresur pada Therapy and Labor Outcomes: a
nyeri persalinan. Terdapat pada: Randomized Controlled Trial.
http://www.blogger.com/profile/13484698 International Journal of Therapeutic
624992568731. Massage and Bodywork, 5(4), 15-20

Aryani, Yeni, Masrul, Lisma Evareny.(2015). Judha, Mohammad. 2012. Teori Pengukuran
Pengaruh Masase Pada Punggung Nyeri dan Nyeri Persalinan. Yogyakarta :
Terhadap Intensitas Nyeri Kala I Fase Nuha Medika
Laten Persalinan Normal Melalui Mander R. (2004). Nyeri Persalinan. Jakarta:
Peningkatan Kadar Endorfin. Jurnal EGC
Kesehatan Andalas, 4(1), 70-7
Mei-Yuch Chang S-YW, Chung -Hey Chun.
Asri dwi, dkk. (2010). Asuhan Persalinan (2002). Effect Of Massage On Pain and
Normal. Yogyakarta: Nuha Medika. Anxiety During labour: a randomized
Asrinah, dkk. (2010). Asuhan Kebidanan Masa controoled trial in Taiwan. Advanced
Kehamilan. Yogyakarta: Graha Ilmu Nursing, 38, 68-73.

Bobak, dkk. (2005). Buku Ajar Keperawatan Pastuty, Rosyanti. (2010). Buku Saku Asuhan
Maternitas Edisi 4. Jakarta: EGC Kebidanan Ibu Bersalin. Jakarta : EGC

Budiarti KD. (2011). Hubungan Akupresur PERMENKES RI. (2014). Peraturan Menteri
dengan Tingkat Nyeri dan Lama Kesehatan RI Nomor 97 Tahun 2014
Persalinan kala I pada Ibu Primipara di Tentang Pelayanan Kesehatan Masa
Garut. Jakarta: Universitas Indonesia Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan,
dan Masa Sesudah Melahirkan,
Cepeda MS, Carr BD, Lau J, Alvarez H. Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi,
(2013). Music for Pain Relief. Cochrane serta Pelayanan Kesehatan Seksual.
Databased Systematic Rev,10 Jakarta: Menteri Kesehatan RI.
Cunningham FG. (2013). Obstetri Williams, Phumdoung S, Good M. (2003). Music
Volume I. Jakarta: EGC reduces sensation and distress of labor
Depkes, RI. (2007). Apa Itu Operasi Caesar, pain. Pain Management Nurses, 4(2), 54–
Dibuka Pada Website 61
http//www.litbang.depkes.go.id/actual/klip Prawirohardjo. (2007). Ilmu Kandungan.
ing/caesar280107.htm.. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Hariyanti, Intan Prasetyaning. (2014). Pijat Prawirohardjo
Punggung Teknik Effluarage Terhadap Price SA, Wilson LM. (2006). Patofisiologi.
Intensitas Nyeri Persalinan pada Inpartu Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit.
Kala I Fase Aktif di BPM Ny”I” Desa Jakarta: EGC
Kepuhpandak Kuterejo Mojokerto.
Diakses:http://repository.poltekkesmajapa Tamsuri. (2006). Konsep dan Penatalaksanaan
hit.ac.id/index.php/PUB- Nyeri, Jakarta : EGC
KEB/article/view/222 Yanti. (2009). Buku Ajar Asuhan kebidanan
KEPMENKES RI. (2007). KEPMENKES Persalinan. Yogyakarta: Pustaka Rihama
No.369/MENKES/SK/III/2007 Tentang
Standar Profesi Bidan. Jakarta:
KEPMENKES RI

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai