PROPOSAL
Oleh:
EKA OKTAVERAH MULYANI
NIM P17321185060
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga penelitidapat menyelesaikan proposal skripsi yang berjudul “Efektivitas
Pemberian Kompres Dingin dan Slow Stroke Back Massage (SSBM) Terhadap
Intensitas Nyeri Luka Perineum Pada Ibu Nifas di Rumah Sakit Aura Syifa
Kabupaten Kediri” Sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Sarjana
Terapan Kebidanan pada Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan Kediri
Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Malang.
Dalam hal ini, peneliti banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak,
karena itu pada kesempatan kali ini peneliti mengucapkan banyak terima kasih
kepada :
1. Budi Susatia, S.Kp,M.Kes. Direktur Politekknik Kesehatan Kemenkes
Malang yang telah memberikan kesempatan untukmenyusun Proposal Skripsi
ini.
2. Herawati Mansur, S.ST.,S.Psi.,M.Pd, Ketua Jurusan KebidananPolitekknik
Kesehatan Kemenkes Malang.
3. Susanti Pratamaningtyas, M. Keb, Ketua Program Studi Sarjana Terapan
Kebidanan Kediri Politekknik Kesehatan Kemenkes Malang yang telah
memberi kesempatan menyusun Proposal Skripsi ini.
4. Dwi Estuning Rahayu, S.Pd, S.Kep, Ns, M.Sc, selaku Pembimbing Utama
yang selalu memberikan waktu luangnya untuk membimbing.
5. EnySendra, S.Kep, Ns, M.Kes, selaku Pembimbing Pendamping yang selalu
memberikan waktu luangnya untuk membimbing.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan pahala atas segala
amal baik yang telah diberikan dan semoga proposal ini berguna bagi semua pihak
yang memanfaatkan.
Kediri,Maret 2018
Peneliti
3
BAB 1
PENDAHULUAN
nyeri dan persepsi nyeri tidak terjadi. Teori tentang SSBMdidukung penelitian
Rahmawati (2015)dengan menggunakan tindakanmassage pada punggung
dengan upaya perlahan (SSBM) akan menurunkan intensitas nyeri.
Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian tentangefektivitas pemberian Slow Stroke Back Massage
(SSBM) terhadap intensitas nyeri luka perineum pada ibu nifas di Rumah
Sakit Aura Syifa Kabupaten Kediri.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
b. Q : Quality
Kualitas nyeri merupakan sesuatu yang subyektif yang
diungkapkan oleh klien, seringkali klien mendeskripsikan nyeri
dengan kalimat nyeri seperti ditusuk, terbakar, sakit nyeri dalam atau
superfisial, atau bahkan seperti di gencet.
c. R : Region
Untuk mengkaji lokasi, tenaga kesehatan meminta penderita
untuk menunjukkan semua bagian/ daerah yang dirasakan nyeri atau
tidak nyaman.
d. S : Severe
Tingkat keparahan yang paling subyektif yang dirasakan oleh
penderita, karena penderita akan diminta bagaimana kualitas nyeri
yang dirasakan. Kualitas nyeri harus bisa digambarkan menggunakan
skala yang sifatnya kuantitas.
e. T : Time
Tenaga kesehatan mengkaji tentang awitan, durasi dan
rangkaian nyeri.Perlu ditanyakan kapan mulai muncul adanya nyeri,
berapa lama menderita, dan seberapa sering untuk kambuh dan lain-
lain.
(Judha, 2012)
2.2.7 Intensitas Nyeri
Intensitas nyeri adalah gambaran tentang seberapa perihnyeri yang
dirasakan oleh individu. Pengukuran nyeri sangat subyektif dan
individual dan kemungkinan nyeri dalam intensitas yang sama dirasakan
sangat berbeda oleh dua orang yang berbeda. Pengukuran nyeri dengan
pendekatan obyektif yang paling mungkin adalah menggunakan respon
fisiologis tubuh terhadap nyeri itu sendiri. Namun demikian, intensitas
nyeri juga dapat ditentukan dengan berbagai macam cara. Salah satu
caranya adalah menanyakan pada ibu untuk menggambarkan nyeri atau
rasa ketidaknyamanannya.Metode lainnya adalah dengan meminta ibu
untuk menggambarkan beratnya nyeri atau rasa tidak nyamannya dengan
menggunakan skala.Penggunaan skala intensitas nyeri adalah mudah dan
17
0 :Tidak Nyeri
1-3 : Nyeri ringan:secara obyektif klien dapat berkomunikasi
dengan baik
4-6 : Nyeri sedang:secara obyektif klien mendesis, menyeringai,
dapat menunjukkan lokasi nyeri, dapat mendeskripsikannya,
dapat mengikuti perintah dengan baik.
7-9 : Nyeri berat:secara obyektif klien terkadang tidak dapat
mengikuti perintah tapi masih respon terhadap tindakan,
dapat menunjukkan lokasi nyeri, tidak dapat
mendeskripsikannya, tidak dapat diatasi dengan alih posisi
nafas panjang dan distraksi.
10 : Nyeri sangat berat:pasien sudah tidak mampu lagi
berkomunikasi, memukul.
2.2.9 Faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri
a. Usia
Faktor usia sangat mempengaruhi respon seseorang terhadap
sensasi nyeri. Usia dewasa menggambarkan kematangan dalam pola
berfikir dan bertindak (Manurung, 2011). Anak yang masih kecil
mempunyai kesulitan memahami nyeri. Sebab mereka belum dapat
mengucapkan kata-kata untuk mengungkapkan secara verbal dan
mengekspresikan nyeri kepada orang tua atau petugas kesehatan.
Pada pasien lansia, seorang perawat harus melakukan pengkajian
secara lebih rinci ketika seorang lansia melaporkan adanya nyeri.
Pada kondisi lansia mengalami perubahan taktil, termasuk penurunan
sensitivitas terhadap nyeri, tekanan dan suhu (Andarmoyo, 2013).
b. Kultur
Orang belajar dari budayanya, bagaimana seharusnya mereka
berespon terhadap nyeri misalnya suatu daerah menganut
20
c. Pengaruh
Menurut penelitian Shocker (2008) menunjukkan pengaruh stimulasi
kutaneus SSBMmeliputi :
1) Pelebaran pembuluh darah dan memperbaiki peredaran darah di
dalam jaringan tersebut. Dengan cara ini penyaluran zat asam dan
bahan makanan ke sel-sel diperbesar dan pembuangan dari zat-
zat yang tidak terpakai akan diperbaiki. Jadi akan timbul proses
pertukaran zat-zat yang lebih baik.
2) Pada otot-otot, memiliki efek mengurangi ketegangan.
3) Meningkatkan relaksasi fisik dan psikologis.
4) Penggunaan stimulus kutaneus yang benar dapat mengurangi
persepsi nyeri dan membantu mengurangi ketegangan otot yang
dapat meningkatkan nyeri.
5) Penurunan intensitas nyeri, kecemasan, tekanan darah, dandenyut
jantung secara bermakna.
d. Langkah-langkah Stimulasi Kutan SSBM
1) Pengertian
SSBMmerupakan pemijatan dengan perlahan, lembut, lambat,
pada area torakal 10-12 dan lumbal ke 1 yang merupakan sumber
persarafan rahim dan serviks dengan 12-15 kali pijatan
(Maghfiroh, 2016)dalam waktu 3-10 menit (Afrila, 2015).
2) Tujuan
Relaksasi otot, perbaikan sirkulasi darah, dan perbaikan
fleksibilitas dan pengurangan nyeri (Wiyoto, 2011).
3) Prosedur
a) Tahap Persiapan
(1) Menyiapkan alat dan bahan
(a) Jam tangan
(b) Minyak pijat
(c) 1 buah mangkuk kecil / gelas ukur
(d) 1 lembar selimut
34
d) Tahap Terminasi
(1) Bantu klien untuk mengambil posisi yang nyaman.
(2) Mengakhiri kegiatan.
(3) Mencuci tangan.
(4) Mencatat hasil kegiatan
Penatalaksanaan Nyeri
Faktor-faktor
yang Ibu Nifas Farmakologi :
mempengaruh Analgesik
i nyeri Nyeri
1. Usia perineum
2. Kultur
3. Makna 1. Ringan Non-Farmakologi :
nyeri 2. Sedang 1. Teknik Distraksi
4. Perhatian 3. Berat 2. Relaksasi
5. Ansietas 4. Sangat 3. Acupressure
6. Pola 4. Aromaterapi
Berat
koping 5. Terapi panas Pengaruh Stimulasi Slow Stroke Back
7. Dukungan Dingin Massage
keluarga
1. Pelebaran pembuluh darah dan
dan sosial
7. Stimulasi/Massage memperbaiki peredaran darah di
dalam jaringan.
2. Pada otot-otot, memiliki efek
mengurangi ketegangan
3. Meningkatkan relaksasi fisik dan
psikologis
Intensitas Nyeri
4. Mengurangi persepsi nyeri
1. Menurun
2. Tetap 5. Penurunan intensitas nyeri,
3. Meningkat kecemasan, tekanan darah, dan
denyut jantung secara bermakna
Gambar 2.4 Kerangka Konsep penelitian efektivitas pemberian Slow Stroke Back Massage
(SSBM) terhadap intensitas nyeri luka perineum
Keterangan : : Diteliti
: Ada Pengaruh
: Berhubungan
38
(Sumber : Andarmoyo, (2013), Banister, (2007), Berman, (2009), Judha, (2012), Manurung,
(2011), Maryunani, (2010), Medforth, (2012), Shocker, (2008), Tjay,
(2015),Zakiyah, (2015))
2.7 Hipotesis
Berdasarkanlatar belakang dan kerangka konsep yang telah ada, maka
peneliti dapat membuat suatu hipotesis yaitu :
Ada pengaruh pemberian Slow Stroke Back Massage (SSBM) terhadap
intensitas nyeri luka perineum pada ibu nifas di Rumah Sakit Aura Syifa
Kabupaten Kediri.
39
BAB 3
METODE PENELITIAN
Keterangan :
Populasi
Semua Ibu nifasdi Ruang nifas RS Aura Syifa Kabupaten Kediri
Sampel
Sebagian Ibu nifasdi Ruang nifas RS Aura Syifa Kabupaten Kediri
Teknik Sampling
Menggunakan Simple Random Sampling
Kelompok 2 :
Diberikan Slow Stroke Back Massage
Pengumpulan Data :
Lembar Observasi
Pengolahan Data :
Editing, Coding, Skoring, Tabulating, Data Entry
Analisis Data :
Menggunakan Uji WilcoxonMatch Pair Test
Penyajian Hasil
Pembahasan
Hasil Skripsi
41
merupakan sumber
persarafan Rahim
dan serviks, teknik
ini dilakukan 12-15
pijatan dalam satu
menit.
3. Variabel Pernyataan verbal 1. Respon nyeri diukur Lembar O 1. Menurun
Dependen tentang sensasi nyeri berdasarkan alat ukur nyeri, Observ R 2. Tetap
Intensitas yang diukur dalam intensitas nyeri asi D 3. Meningkat
Nyeri intensitas nyeri pada diklasifikasikan sebagai Skala I
perineum daerah perineum. berikut : nyeri N
Skor 0: Tidak Nyeri VAS A
Skor 1-3:Nyeri Ringan (Visual L
Skor 4-6 : Nyeri Sedang Analog
Skor 7-9 : Nyeri Berat Scale)
Skor10:Nyeri Sangat Berat
2. Persepsi nyeri diukur secara
verbal.
3. Respon nyeri diukur
sebelum dan sesudah
dilakukan intervensi
kompres dingin dan SSBM
(Sumber : (Arovah, 2016, Uliyah, 2008, Wiyoto, 2011, Maghfiroh, 2016).
3.7 Lokasi dan waktu penelitian
3.7.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Ruang Nifas RS Aura Syifa Kabupaten
Kediri
3.7.2 Waktu penelitian
Penelitian akan dilaksanakan mulai bulan Maret - April 2018
𝑓 P : Persentase
P= X 100 %
𝑁
f : Frekuensi
N : Jumlah Responden
b. Analisis Bivariat
Analisis Bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga
berhubungan atau berkolerasi (Notoatmodjo, 2010). Analisis ini
digunakan untuk menguji perbedaan pemberian kompres dingin dan
SSBMdalam mengurangi tingkat nyeri luka perineum ibu nifas. Uji
statistik untuk tingkat nyeri sebelum dan sesudah perlakuan pada
kelompok 1 (kompres dingin) dan kelompok 2 (SSBM)
menggunakan uji statistik non parametrik yaitu Wilcoxon Match Pair
Test, teknik ini digunakan untuk menguji hipotesis komparasi dua
sampel yang berkorelasi bila datanya berbentuk ordinal (berjenjang)
(Sugiyono,2015).
Bila sampel pasangan > 25, maka distribusinya akan mendekati
normal. Untuk itu digunakan rumus z dalam pengujiannya .
T − μT Dimana :
𝑧=
𝜎T z : Derajat Kemaknaan
T : Jumlah jenjang / rangking yang kecil
n : Besar Sampel
𝑛 (𝑛 + 1) 𝑛(𝑛 + 1)(2𝑛 + 1)
μT = 𝜎T = √
4 24
𝑛 (𝑛+1)
T− μT T−
𝑧=
𝜎T
= 4
𝑛(𝑛+1)(2𝑛+1)
√
24
𝑛1 (𝑛1 +1 )
𝑈1 = 𝑛1 . 𝑛2 + –R1
2
𝑛2 (𝑛2 +1 )
𝑈2 = 𝑛1 . 𝑛2 + - R2
2
Dimana :
U1 = Jumlah peringkat 1
U2 = Jumlah peringkat 2
n1 = Jumlah sampel 1
n2 = Jumlah sampel 2
R1 = Jumlah ranking pada sampel n1
R2 = Jumlah ranking pada sampel n2
c. Kerahasiaan (Confidentiality)
Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan
jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-
masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin
kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan
dilaporkan pada hasil riset sesuai keterbatasan data dalam penelitian ini
(Hidayat, 2014).
55
DAFTAR PUSTAKA
Bahiyatun. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta : EGC
Banister, Claire. 2007. Pedoman Obat Buku Saku Bidan. Jakarta: EGC
Benson, Ralph C, dkk. 2009. Buku Saku Obstetri & Ginekologi Edisi 09. Jakarta:
EGC
Berman, A, dkk. 2009. Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis edisi 5. Jakarta:
EGC
Dinas Kesehatan Kediri. 2016. Profil Kesehatan Kota Kediri Tahun 2015. Kediri.
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2014. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa
Data : contoh aplikasi stuudi kasus. Jakarta : Salemba Medika
Johnson, Joyce Young, dkk. 2005. Prosedur Perawatan di Rumah Pedoman untuk
Perawat. Jakarta:EGC
Maryunani, Anik. 2009. Asuhan Pada Ibu dalam masa Nifas (Postpartum).
Jakarta: Trans Info Media
56
Medforth, J, dkk. 2012. Kebidanan Oxford : dari Bidan untuk Bidan. Jakarta:
EGC
Tjay, Tan Hoan, et al. 2015. Obat – obat Penting : Khasiat, penggunaan, dan
efek-efek sampingnya Edisi 7. Jakarta: Elex Media Komputindo
Ayang. 2016. Pengaruh kompres dingin terhadap tigkat nyeri luka perineum pada
ibu nifas Di RSU PKU Muhammadiyah Bantul. Program Studi Pendidik
Jenjang Diploma IV Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah
Yogyakarta. Diakses
darihttp://digilib.unisayogya.ac.id/1976/1/NASKAH20PUBLIKASI20A
YANG20DYANING20PUTRI20201510104059.pdfpada tanggal 12
November 2017.
Iqbal, Kiki Muhammad, dkk. 2005. Perbandingan Nilai Visual Analog Scale
dengan skala Verbal Derajat Nyeri kepala pada penderita nyeri kepala
primer di RSUP H. Adam Malik Medan.
Maghfiroh, Tri. 2016. The effect of stimulus cutaneous slow stroke back massage
to Beta endorphin levels and blood pressure changes among pregnant
women with preeclampsia in Demak, Indonesia. Diponegoro University,
Semarang, Indonesia. Di peroleh dari
aasic.org/proc/aasic/article/view/190 pada tanggal 20 Januari 2018 Pukul
10.07 WIB
Primayanthi, A.A.Ayu Emi. 2016. Pengaruh terapi Slow stroke back massage
dengan minyak essensial lavender terhadap penurunan intensitas nyeri
low back pain. Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana. Jurnal Keperawatan community of Publishing in
Nursing.Diperoleh
dariid.portalgaruda.org/ref=browse&mod=viewjournal&journal=956pada
tanggal 10 November 2017Pukul 19.20 WIB
Trihartini, Mira. 2010. Stimulasi kutaneus slow stroke back massage menurunkan
intensitas nyeri osteoarthritis pada lansia. Fakultas Keperawatan
Universitas Airlangga Kampus C Mulyorejo Surabaya. Diperoleh dari
https://e-journal.unair.ac.id/JNERS/article pada tanggal 16 November
2017
Utami, Sri.2015. Perbedaan tingkat nyeri pada ibu postpartum yang mengalami
episiotomi dengan ruptur spontan di RSUD Panembahan Soenopati
Bantul. Diperoleh dari
http://digilib.unisayogya.ac.id/762/1/SKRIPSI20SRIUTAMI2020141010
4191.pdf. Diakses pada tanggal 14 November 2017
http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-4-sistem-saraf-pusat/47-analgesik/471-analgesik-
non-opioid
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/45984/Chapter%20II.pdf;j
sessionid=353376A3121D144C3813C31F5C6A9AC4?sequence=4 tgl 2
des 17 pkl 10:18
http://askep33.com/2016/03/01/sop-kirbat-es/ akses 3 des 17 10:50
Iqbal (2005) tentang “ Perbandingan nilai visual analog scale dengan skala verbal
derajat nyeri kepala pada penderita nyeri kepala primer di RSUP H. Adam Malik
Medan
Nurchairiah, Andi. 2014. Efektifitas Kompres Dingin Terhadap Intensitas Nyeri Luka
Perineum di Ruang Dahlia RSUD Arifin Achmad. Pekanbaru: Universitas Riau.
Sulistyawati, Ari. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Yogyakarta: CV.
Andi Offset.