TAHUN 2017
Oleh :
Eva Tiara Purnamasari
NIM : P17321185052
TAHUN 2017
PROPOSAL SKRIPSI
Disusun Oleh:
TAHUN 2017
BAB I
PENDAHULUAN
(SDKI) tahun 2012, angka Kematian Neonatus (AKN) pada tahun 2012
sebesar 19 per 1.000 kelahiran hidup. Angka ini sama dengan AKN
berdasarkan SDKI tahun 2007 dan hanya menurun 1 poin dibanding SDKI
Berdasarkan data Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur tahun 2014 Angka
Kematian Bayi (AKB) sebesar 26,66 per 1000 Kelahiran Hidup (KH),
sedangkan pada tahun 2015 sebesar 25,3 per 1000 KH sampai dengan
tahun 2015 masih diatas target MDG’s yaitu 23 per 1000 kelahiran hidup.
Untuk wilayah Kediri pada tahun 2014 terdapat Angka Kematian Bayi
sebesar 25,79 per 1000 kelahiran hidup. Hal ini menunjukkan bahwa
adalah kematian bayi yang dibawa oleh bayi sejak lahir seperti asfiksia.
(Vivian, 2014).
hiperbilirubin atau ikterus, dimana hal ini merupakan salah satu fenomena
klinis yang paling sering ditemukan pada bayi baru lahir dalam minggu
besar), faktor perinatal seperti infeksi pada bayi baru lahir (asfiksia),
faktor bayi baru lahir seperti prematuritas, hipoglikemia, bayi dengan berat
Timur tahun 2011, bayi baru lahir terkena ikterus sebanyak (26,75%) atau
adalah inisiasi menyusu dini (IMD). Pemberian Air Susu Ibu (ASI) segera
setelah lahir atau biasa disebut IMD serta pemberian ASI Eksklusif adalah
salah satu tindakan yang relatif murah dan mudah diterapkan pemerintah
juta kematian anak balita di dunia pada tiap tahunnya, bisa dicegah melalui
2012, adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama
Menyusui sejak dini mempunyai dampak yang positif baik bagi ibu
ASI kaya dengan zat gizi dan antibodi. Kecenderungan proses mulai
menyusu kurang dari satu jam (inisiasi menyusu dini) di Indonesia pada
anak 0-23 bulan meningkat menjadi 34,5 persen (2013) dari 29,3 persen
(2010).
2015 diketahui Ada hubungan yang signifikan antara inisiasi menyusu dini
dengan ikterus neonatorum. Oleh karena itu, disarankan pada ibu bersalin
disarankan untuk memberikan ASI Eksklusif sedini mungkin untuk
Neonatorum Pada Bayi Baru Lahir Usia 0-7 Hari dengan Pemberian Asi?”
A. Manfaat Teoritis
B. Manfaat Praktis
1. Bagi Pasien
Pemberian ASI.
2. Bagi Peneliti
Penelitian ini sebagai sarana untuk belajar menerapkan teori yang telah
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Bayi
Bayi adalah manusia yang baru lahir sampai umur 12 bulan, namun
tidak ada batasan yang pasti. Menurut psikologi, bayi adalah periode
Masa bayi adalah masa yang sangat bergantung pada orang dewasa.
Pada masa ini manusia sangat lucu dan menggemaskan tetapi juga rentan
B. Masa Bayi
Rahardjo, 2015)
Hal yang paling penting agar bayi lahir tumbuh dan berkembang menjadi
melahirkan.
4) Sambutlah kelahiran anak dengan perasaan penuh suka cita dan penuh rasa
syukur. Lingkungan yang seperti ini sangat membantu jiwa ibu dan bayi
yang dilahirkannya.
Pada masa ini terjadi pertumbuhan yang pesat dan proses pematangan
saraf. Seorang bayi sangat bergantung pada orang tua dan keluarga sebagai
orang tua yang hidup rukun, bahagia dan memberikan yang terbaik untuk
jadwal, mendapat pola asuh yang sesuai. Masa bayi adalah masa dimana
kontak erat antara ibu dan anak terjalin, dalam masa ini, pengaruh ibu
C. Ikterus Neonatorum
yang terjadi karena meningkatnya kadar bilirubin dalam darah. Klinis ikterus
> 13 mg/dl. Ikterus atau warna kulit sering dijumpai pada bayi baru lahir
dalam batas normal pada hari baru lahir dalam batas normal pada hari
kedua sampai hari ketiga dan menghilang pada hari kesepuluh. Ikterus
janin (fetal blood) dan darah dewasa (adult blood) yang mampu menarik
indirek bayi cukup bulan sekitar 15mg% sedangkan bayi belum cukup
Ikterus Bilirubin
tungkai
lutut
kaki
d. Kecepatan peningkatan
melebihi 5mg%/hr
e. Dan tidak
menyebabkan
D. Klasifikasi Ikterus
penimbunan bilirubin dalam tubuh. Ikterus pada bayi baru lahir terdapat
pada 25-50% neonatus cukup bulan dan lebih tinggi lagi pada neonatus
1. Klasifikasi ikterus :
a. Ikterus fisiologis, ikterus yang timbul pada hari kedua dan ketiga
hiperbilirubinemia.
dan infeksi.
penyebab lain.
novobiosin)
a. Fisiologis
cukup bulan.
5) Kadar tertinggi pada hari kelima untuk bayi cukup bulan dan
4) Pencegahan infeksi.
ulang dan kontrol lebih cepat terutama bila tampak kuning. Ikterus
Sebagai
mana pun
hari
berikutnya
Ikterus yang terlihat di mana pun, di tubuh pada hari ke-1 atau di tangan
dan kaki selain lengan dan tungkai pada hari ke-2 sangat serius dan perlu
1. Pengertian ASI
Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik bagi bayi karena
saja, tanpa tambahan cairan lain, seperti susu formula, jeruk, madu, air
teh, air putih dan tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya,
bubur susu, biscuit, bubur nasi dan tim. Kecuali obat, vitamin, mineral
ASI adalah suatu emulasi lemak dan larutan protein, laksona, dan
garam organik yang disekresi oleh kedua kelenjar payudara ibu dan
yaitu kolostrum pada hari pertama sampai 4-7 hari, dilanjutkan dengan
ASI peralihan sampai 3-4 minggu, selanjutnya ASI matur. ASI yang
dengan ASI yang keluar pada akhir penyusuan (bindmilk = susu akhir).
berbeda dengan ASI yang dihasilkan oleh ibu melahirkan cukup bulan.
Selain itu, ASI juga mengandung zat pelindung yang dapat melindungi
alergi.
5) Bayi yang diberi ASI lebih kebal terhadap penyakit ketimbang bayi
10) Bayi yang lahir prematur lebih cepat tumbuh jika diberi ASI.
11) Beberapa penyakit yang jarang menyerang bayi yang diberi ASI
12) IQ pada bayi yang memperoleh ASI lebih tinggi 7-9 poin
pada usia 9,5 tahun mencapai 12,9 poin lebih tinggi dari pada
emosi dan spiritual yang tinggi. Hal itu terjadi dasar bagi
langsing kembali.
menyusui bayi.
sebagainya.
beserta perlengkapannya.
emosional.
tidak dikeluarkan akan diserap kembali oleh tubuh ibu. Jadi, ASI
formula, botol susu, serta kayu bakar atau minyak tanah untuk
eksklusif.
angka kematian.
3. Keuntungan ASI
(Bahiyatun, 2009):
b. Dapat diberikan di mana saja dan kapan saja dalam keadaan segar, bebas
bakteri, dan dalam suhu yang sesuai, serta tidak memerlukan alat bantu.
kolostrum.
a. Kolostrum
Kolostrum mengandung sel darah putih dan antibodi yang paling tinggi
(IgA), yang membantu melapisi usus bayi yang masih rentan dan
2) Disekresi oleh kelenjar payudara dari hari ke-1 sampai hari ke-3
tetapi berbeda dari ASI yang matur. Dalam kolostrum, protein yang
bulan.
8) Kadar karbohidrat dan lemak lebih rendah dari pada ASI yang matur.
9) Mineral (terutama natrium, kalium, dan klorida) lebih tinggi
10) Total energi rendah jika dibandingkan dengan susu matur (hanya
58 kal/100 ml kolostrum).
11) Vitamin yang larut dalam lemak lebih tinggi dari pada ASI yang
matur, sedangkan vitamin yang larut dalam air dapat lebih tinggi
14) Lipidnya lebih banyak mengandung kolesterol dan lesitin dari pada
dalam usus bayi menjadi kurang sempurna. Hal ini akan lebih
Ciri dari air susu masa peralihan adalah sebagai berikut (Saleha, 2009):
matur.
2) Disekresi dari hari ke-4 sampai hari ke-10 dari masa laktasi, tetapi
ada pula pendapat yang mangatakan bahwa ASI matur baru terjadi
Komposisi ASI menurut penyelidikan dari I.S. Kleiner dan J.M. Osten.
2) Pada ibu yang sehat, maka produksi ASI untuk bayi akan tercukupi,
f) Komplemen.
i) Hormon-hormon.
kekurangan ASI yang biasanya timbul pada hari kedua atau ketiga pada
waktu ASI belum banyak dan biasanya tidak memerlukan pengobatan. Jarang
mengancam jiwa dan timbul setelah 4-7 hari pertama dan berlangsung lebih
lama dari ikterus fisiologis yaitu 3-12 minggu. Berdasarkan teori tersebut
maka dapat disusun sebuah kerangka konsep dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut.
2.3 Hipotesis
Baru Lahir Usia 0 – 7 Hari dengan Pemberian ASI di Rumah Sakit Umum
METODE PENELITIAN
mengetahui hubungan kejadian ikterus neonatorum pada bayi baru lahir usia
kerja disajikan dalam bentuk alur penelitian mulai dari desain hingga analisis
Populasi
Seluruh bayi yang mengalami ikterus dari umur 0-7 hari di Rumah Sakit
Gambiran tahun 2017 yang berjumlah 102 bayi
Teknik Sampling
Purposive sampling
Sampel
Sebagian bayi yang mengalami ikterus dari umur 0-7 hari di Rumah Sakit
Gambiran tahun 2017 yang memenuhi kriteria inklusi berjumlah 51 bayi
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Editing, Coding, Scoring, Tabulating
Analisa Data
Chi Square
Hasil
Kesimpulan
3.3 Populasi, Sampel dan Sampling/ Subjek penelitian untuk penelitian
kualitatif
A. Populasi
ikterus dari umur 0-7 hari di Rumah Sakit Umum Gambiran Tahun 2017
B. Sampel
(Notoadmodjo, 2005).
n= N
1 +N (d2)
Keterangan :
N = besar populasi
n = besar sampel
Maka :
n= 102
1+ 102 (0,12)
n= 102
1+ 102 (0,01)
n= 102
1+ 1,02
n= 102
2,02
n = 50,49 = 51 sampel
A. Kriteria Inklusi
B. Kriteria Ekslusi
2. Variabel terikat yaitu varibel yang menjadi akibat atau variabel tidak
Variabel Dependen
Variabel Independen
A. Lokasi Penelitian
Tahun 2017.
B. Waktu Penelitian
2017.
yaitu:
menjadi 2 kategori:
1. Sering : Bila X ≥ 2,1
kategori:
1. Positif : Bila warna kuning terlihat pada 24 jam pertama setelah bayi
lahir.
Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data
A. Editing (memeriksa)
Yaitu memberi tanda kode terhadap kuesioner yang telah di isi dengan
Yaitu data yang telah diberi kode disusun secara berurutan dari
distribusi frekuensi.
A. Analisis Univariat
rata-rata yaitu:
X= ∑x
n
Keterangan:
P = f1 x 100 %
n
Keterangan:
P = persentase
f1 = frekuensi
N= sampel
B. Analisis Bivariat
1. Ha di tolak : jika p value > 0,05 artinya tidak ada hubungan variabel
2. Ha di terima : jika p value < 0,05 artinya ada hubungan antara variabel
1. Bila Chi-Square Tes (x2) tabel terdiri dari tabel 2x2 dijumpai nilai
ekspantasi (E) < 5, maka p-value yang digunakan adalah nilai yang
2. Bila Chi-Square Tes (x2) tabel terdiri dari tabel 2x2 tidak dijumpai
nilai ekspantasi (E) < 5, maka p-value yang digunakan adalah nilai
3. Bila Chi-Square Tes (x2) tabel terdiri dari tabel 2x2, contohnya tabel
3x2, 3x3 dan sebagainya, maka p-value yang digunakan adalah nilai
Masalah etika yang harus diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut
(Hidayat, 2007 ) :
akan dilakukan pada orang tua Bayi Baru Lahir usia 0-7 hari dengan
Baru Lahir usia 0-7 hari dengan Ikterus Neonatorum di Rumah Sakit
Dwienda, dkk. 2014. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi/Balita, dan
Anak Pra Sekolah Untuk Para Bidan. Yogyakarta: Deepublisher
Putri, R.A dkk. 2014. Faktor hiperbilirubinemia pada Neonatus. Jakarta : EGC
Hariarti, Ari Yunanto, Evita L dkk. 2014. Buku Ajar Neonatologi. Jakarta :
Sagung Seto
Rochman K.M., dkk. 2012. Asuhan Neonatus, Bayi, & Balita: Panduan
Belajar.Jakarta: EGC
Maryunani, Anik. 2010. Ilmu Kesehatan Anak Dalam Kebidanan. Jakarta: TIM
Hidayat A.A. 2011. Metode Penelitian Kebidanan Dan Teknik Analisis Data.
Jakarta;. Salemba Medica.
Marmi dan Rahardjo K. 2015. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak
Prasekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
KUESIONER
Alamat : No. Hp :
kelahiran?
Pemberian ASI
Dini?