PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang tinggi, maju dan sejahtera, yang sesuai dengan salah satu visi dan
misi permekes 2018, maka harus di bentuk di mulai dari fase kehamilan,
persalinan dan nifas, pada ibu dan fase tumbuh kembang anak, hal ini yang
menjadi alasan pentingnya upaya kesehatan ibu dan anak menjadi salah
indonesia 2016).
generasi akan datang yang sehat dan berkualitas serta untuk menurunkan
angka kematian ibu dan anak, indikator angka kematian yang berhubungan
dengan anak yakni angka kematian neonatal, angka kematian bayi dan
Neonatus adalah bayi baru lahir dengan usia 28 hari pada masa
tersebut terjadi perubahan yang sangat besar dari kehidupa didalam rahim
dan terjadi pematangan organ hampir pada semua sistem, bayi hingga usia
1
muncul sehingga tanpa penanganan yang tepat bisa berakibat fatal,
pelayanan kesehatan sesuai standar pada kunjungan bayi baru lahir yaitu
2016).
Ikterus fisiologis merupakan warna kuning pada kulit bayi yang timbul
pada hari ke 2 sampai hari ke 3 setelah lahir dan tidak mempunyai dasar
Tapi bila ikterus fisiologis tidak di tangani dengan benar maka potensial
hemalosis (maryuni2014;236).
juga di waspadai karena jika kadar bilirubin inderek yang terlalu tinggi
2
dapat merusak sel-sel otak ( kernikterus), Kernikterus adalah suatu
dalam sel sel otak yang tidak dapat dihancurkan dan di buang (Sunarto
neonatorum pada bayi cukup bulan sebesar 32,1% dan pada bayi kurang
mungkin dan secara ade kuat dan penjemuran di bawah sinar matahari
pagi dari pukul 07.00-08.00 WIB selama lebih kurang 30 menit tanpa
akan mengubah bilirubin bebas menjadi fotoisomer yang larut dalam air
3
Selama ini penatalaksanaan pada bayi baru lahir dengan ikterus fisiologis
masih banyak ibu-ibu yang belum mengetahui secara benar sehingga bayi
bawah sinar matahari tetapi ibu tidak tahu waktu penatalaksanaannya yang
baik akibatnya bayi tidak mendapatkan perawatan yang tepat, bahkan bayi
pengetahuan yang dimiliki oleh ibu, selain itu kurang motivasi akan
perawatan bayi ikterus fisiologis. Karena tanpa ada dorongan dan kemauan
sebagilam mengatasi bayi ikterus tidak akan di wujutkan dalam prilaku ibu
dari orang lain yang lebih mengerti dan pernah mengalami kejadian serupa
Berdasarkan data dari dinas kesehatan Rejang Lebong pada tahun 2016 ibu
melahirkan berjumlah 4655 bayi dengan lahir hidup 4638 (99,6%) lahir
mati 21 bayi (4,5%) kematian neonatal 33 bayi (7 %) dan pada tahun 2017
jumlah ibu melahirkan 4793 bayi lahir hidup 4762 bayi (99,35%) lahir
jumlah kelahiran 224 bayi dengan kelahiran hidup 224 (100%) lahir mati
tidak ada dan kematian neonatal 3 (1,3%) , dan pada tahun 2017 jumlah
4
kelahiran 224 bayi lahir hidup 221 bayi (98%) lahir mati 3 bayi ( 1,3%)
ikterus fisiologis yang mana terdapat kuning pada badan bayi di bagian
Kampung Delima yang mana dapat kita lihat dari data tahun 2016 di
kremer 3.
tinggi khususnya kita lihat data dari desa seguring pada tahun 2016 di
ikterus fisiologis kremer tiga 7 bayi (43,7%) dan meningkat pada tahun
5
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
kebidanan pada bayi baru lahir dengan ikterus fisiologis pada usia 3
sampai 10 hari.
2. Tujuan khusus
ikterus fisiologis.
ikterus fisiologis.
C. Manfaat Penelitian
1. Bagi akademik
6
Asuhan ini sebagai bahan masukan agar dapat lebih mengoptimalkan
2. Bagi mahasiswa
ditetapkan.
D. Keaslian penelitian
7
‘D” wilayah kerja dapat mengetahui
puskesmas curup bahwa asuhan yang di
kabupaten rejang berikan sudah sesuai
lebong tahun dengan pendekatan
2017 manajemen kebidanan
7 langkah varney dan
data perkembangan
dengan metode soap
serta tidak ditemukan
kesenjangan antara
teori dengan
pelaksanaan
Novalia (2017) Asuhan Study asuhan Setelah melakukan
kebidanan pada komprehensip asuhan komprehensip
bayi R umur pada bayi R , Penulis
13hari dengan dapat mengetahui
ikterus patologi di pelaksanaan asuhan
RSUD Curup kebidanan
tahub 2017 komprehensip pada
bayi R tidak
menemukan
kesenjangan antara
teori dengan
pelaksanaan.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar
1. Pengertian
2014 : 235)
c. Ikterus adalah perubahan warna kulit dan siklera menjadi kuning yang
2. Batasan Ikterus
1. Ikterus Fisiologis
9
2. Ikterus Patologis
aterm.
hiperbilirubinemia.
1. Ikterus Fisiologis
2. Ikterus Patologis
c. Menurut Buku Saku Ajar Askep Ibu Bayi Baru Lahir, E/S (2006 : 199)
1. Ikterus Fisiologis
10
kadar bilirubin ini tidak melebihi 10 mg/dl pada bayi cukup bulan
2. Ikterus Patologi
kelahiran.
Yaitu dengan cara tekan jari telunjuk kita secara ringan pada tempat-
tempat yang tulangnya menonjol seperti tulang hidung, dada dan lutut,
tempat yang di tekan akan tampak pucat dan kuning. ( Nur musriah juke
2017)
a. Menurut Maryuni (2014 ; 236) tanda dan gejala dari ikterus adalah :
1. Ikterus fisiologis
b) Keadaan umum baik, minum asi baik, berat badan naik, tidak
ada pembesaran hati atau limpa, baung air kecil dan buang air
besar biasa.
11
2. Ikterus Patologis
tanda hemolisis.
b. Menurut Wahyuni (10, 2012) tanda dan gejala dari ikterus adalah :
1. Ikterus Fisiologis
bulan.
mg / dl
2. Ikterus Patologis
4. Etiologi
12
Ikterus merupakan suatu keadaan dimana terjadi penimbunan pigmen
empedu.
ikterus
bahkan kematian.
5. Penilaian
Tabel 1
2.1.Penilaian Kremer
13
2.2.Rumus Kramer
Kadar
No Ivas Ikterus
Bilirubin mg/
1 Kepala dan Leher 5
memproduksi lebih banyak sel darah merah; globin, yaitu protein yang
14
dan dapat terakumulasi di dalam darah, kemudian disimpan di jaringan
7. Pencegahan Ikterus
Kejadian ikterus pada bayi baru lahir dapat dicegah dan melakukan
15
meningkatkan ikterus pada bayi pada masa kehamilan dan kelahiran,
pada ibu 1-2 hari sebelum partus. Imunisasi yang baik [ada bayi baru lahir,
Menurut teori dari Utami Roesli (2008) inisiasi menyusu dini (early
initiation) atau permulaan menyusu dini adalah bayi mulai menyusu dini
segera setelah bayi lahir. Yaitu dengan membiarkan kontak kulit bayi
dengan kulit ibu setidaknya selama satu jam segera setelah lahir. Karena
dengan membiarkan kontak kulit bayi dengan kulit ibunya yang di lakukan
pencegahan sekunder.
1. Pencegahan Primer
dehidrasi.
2. Pencegahan Sekunder
16
a) Semua wanita hamil harus diperiksa golongan darah A B O dan
tidak biasa.
adanya bilirubin indirect pada otak. Tanda kren ikterus meliputi letargi,
tinggi dari 20 mg / dl. Mencegah terjadinya kren ikterus bayi baru lahir
b. Ikterus dengan kadar bilirubin >12,5 mg% pada neonatus cukup bulan
9. Penanganan Ikterus
17
a. Menurut Maryunani (2014 ; 237) penanganan ikterus secara umum
adalah :
mau minum, berat badan turun, hati / limfa membesar, kencing dan
18
3. Bayi yang diletakkan di bawah loe light therapy dengan mata
a) Fototerapi
panjang.
cukup bulan
fototerapi adalah :
19
i) Kerusakan retina (lindungi mata bayi dengan penutup
cahaya)
hiperbilirubinemia terkonjugasi)
2013 : 204)
sinar fototerapi
20
vi) Pantau asupan dan pengeluaran setiap 8 jam. Timbang
yang lain.
pertama.
b. Jemur bayi tiap pagi di bawah sinar matahari dengan penutup mata
dan genital bayi memakai kertas karbon yang dilapisi kain kassa,
dan posisi bayi selalu dirubah untuk mencegah decubitus dan sinar
21
akan mengubah bilirubin bebas menjadi fotoisomer yang larut
hiperbilirubin dan berikan ASI saja serta bantu ibu saat memberi
a. Pengertian
Untuk lebih jelasnya, berikut akan dibahas lebih dalam tentang manajemen
kebidanan.
22
1. Menurut IBI (50 Tahun IBI). Manajemen kebidanan adalah pendekatan
menurut Varney :
23
Pada langkah ini kegiatan yang dilakukan adalah pengkajian dengan
a. Keluhan klien
24
Selain itu, bidan harus bersiap-siap apabila diagnosis / masalah
segera.
kondisi klien.
dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang berkaitan, tetapi dilihat
direncanakan harus disetujui oled kedua belah pihak yaitu bidan dan
pasien.
6. Langkah VI : Pelaksanaan
secara aman dan efisien. Kegiatan ini bisa dilakukan oleh bidan, atau
anggota tim kesehatan yang lain. Jika bidan tidak melakukan sendiri,
25
pelaksanaannya. Dalam situasi ini bidan harus berkolaborasi dengan
1. Pengertian
26
a. Bukti pelayanan yang bermutu / standar
3. Dokumentasi SOAP
a. Subjektif
anamnesis.
- Pada orang yang bisu, di belakang diberi tanda “O” atau “X”
b. Objektif
c. Assesment
- Diagnosis / masalah
27
- Antisipasi diagnosis / masalah potensial / tindakan segera.
C. Kewenangan bidan
mengatur tugas pokok dan kopetensi bidan yang berkaitan dengan kasus yang
praktek bidan.
sebutkan pada pasal 9 adalah pelayanan yang diberikan pada bayi baru lahir,
hipotermi, IMD, injeksi vit k, perawatan bayi baru lahir dan masa
28
4. Pemberian imunisasi rutin sesuai dengan program pemerintah.
29
D. Kerangka Konseptual
30
F. Konsep Asuhan Kebidanan Ikterus fisiologis
Pengkaji : ........
A. Data Subjektif
1. Identitas
a. Bayi
b. Orang tua
Agama : .......
Pendidikan : SD/SMP/SMA/DIII/S1
Pekerjaan :
Alamat :
Umur : .......
Agama : ..........
Suku : ........
31
Pendidikan : SD/SMP/SMA/DIII/SI/S2/S3
Pekerjaan : PNS/Swasta/Tani
Alamat : ..........
1. Anamese
a. Keluhan utama
Ibu mengatakan :
Dokter
1 mg ... x ... x ... .... / bidan .... ..... ... .. .... ...
32
d. Pola pemenuhan nutrisi
1) Nutrisi
Jenis : ASI
2) Eliminasi
a) BAK
Warna : kuning
b) BAB
Konsistensi : lembek
Warna : kuning
b. Data Objektif
1. Pemeriksaan umum
Kesadaran : Composmentis
33
Tanda – tanda vital
RR : 40 – 60 x/menit
Panjang badan : 45 – 50 cm
Lingkar kepala : 33 – 35 cm
Lingkar dada : 30 – 33 cm
2. Pemeriksaan fisik
a. Kepala
b. Muka
Sianosis : ya/tidak
c. Mata
Bentuk : Simetris/tidak
Conjungtiva : Anemis/Ananemis
Sklera : Ikterik
d. Hidung
Bentuk : Simetris/tidak
34
Kebersihan : Bersih/Kotor
e. Telinga
Kebersihan : Bersih/Kotor
Lidah : Kuning/tidak
Masalah : Ada
g. Leher
h. Dada
i. Abdomen
35
Keadaan : Kembung/tidak kembung
Pem.Hati : +/-
j. Kulit
k. Punggung
Kelainan : Ada/tidak
l. Ekstermitas
1) Atas
Kebersihan ; Bersih/Kotor
Grade : 1/2/3
Pergerakan : Baik/kurang
36
2) Bawah
Pergerakan : Baik/kurang
m.Genetalia
labia minora
Masalah : Ada/tidakada
n. Anus
3. Pemeriksaan reflek
Yaitu bayi menoleh kearah sentuhan dipipinya atau dekat mulut bayi
bayi.
4. Pemeriksaan Penunjang
Bilirubin : < 10 mg
37
II. Interprestasi Data
Diagnosa
Data dasar :
Data subjektif :
Ibu mengatakan :
Kepala bayi.
- Saat bayi lahir sehat dan tidak ada kekuningan pada tubuh
Data objektif :
2. Antopometri
a. BB : 2500-4000 gr
b. PB : 48-52 cm
e. LILA : 11-12 cm
38
3. Tanda Tanda Vital
b. Pernapasan : 40 – 60 x/menit
c. Suhu : 36,5-37,5`C
5. Pemeriksaan fisik
a. Kulit
Warna : Kuning
b. Mata
Seklera : Ikterik
c. Dada
d. Telinga
e. Hidung
f. Leher
g. BAB
Warna : Kuning
39
6. Masalah
7. Kebutuhan
perawatan payudara.
Ikterus patologis
V. INTERVENSI
40
Bayi ibu tidak cemas lagi dan dapat
2. TTV dalam merawat bayinya dengan baik.
batas
Normal :
R : 40-50x/m
N:120-
150x/m
S:36,5-
37,5`C
3. Ibu sering
menyusui
bayinya.
4. Kebutuhan
cairan dan
nutrisi ibu
untuk
menyusui
bayi cukup.
` 2. Anjurkan ibu 2. Beri ASI sedini mungkin dengan
41
melepas (sirkulasi latero-hepatik).
sterkobilin
42
melahirkan
5. Anjurkan ibu 5. Setiap pagi bayi di jemur selama
untuk menjemur lebih kurang 30 menit dengan
bayinya di kondisi tidak mengenakan
sinarmatahari pagi pakaian dan posisi jangan
sekitar jam 07.00- menghadap sinar matahari.
08.00 WIB kurang Dengan menjemur bayi di bawah
lebih selama 30 sinar matahari akan bilirubin
menit dengan bebas menjadi fotoisomer yang
kondisi tidak larut dalam air sehingga bilirubin
menggunakan akan dapat dikeluarkan melalui
pakaian. saluran pencernaan tanpa melalui
proses konjugasi dan
pada akhirnya akan mengurangi
konsentrasi warna kuning yang
tampak pada lapisan mukosa kulit
maupun sklera mata bayi.
Tujuan : 1. Ajarkan ibu tehnik 1. Posisi menyusui yang baik dan
menyusui yang benar merupakan faktor penentu
MI Cairan dan
baik dan benar sukses menyusui, posisi
nutrisi bayi
dengan meletakan menyusui yang tepat akan
terpenuhi.
bayi menghadap membantu perlekatan (latch on)
Kriteria :
ke posisi ibu bayi di mana perlekatan yang
1. Bayi
dengan posisi benar akan membantu bayi
menyusu
menyanggah mengisap ASI secara efektif dan
dengan ade
seluruh tubuh mencegah terjadinya puting lecet
kuat.
bayi,jangan hanya atau luka.
2. Bayi
leher dan bahunya Dengan posisi kepala dan tubuh
menyusu
saja. bayi lurus, hadapkan bayi ke
sering
dada ibu ,sehingga hidung bayi
minimal 2-3
43
jam sekali. berhadapan dengan puting susu ,
3. Kebutuhan dekatkan tubuh bayi ke tubuh ibu
cairan dan menyentuh bibir bayi keputing
nutrisi bayi susunya dan menunggu sampai
terpenuhi. mulut bayi terbuka lebar segera
4. Posisi dekatkan bayi ke payudara
menyusu sehingga bibir bawah bayi
yang benar. terletak dibawah puting susu ibu,
cara melekatkan mulut bayi
dengan benar yaitu dagu
menempel pada payudara ibu ,
mulut bayi terbuka lebar dan
bibir bawah bayi terbuka lebar
2. Beri penjelasan 2. Untuk sering memberi makanan
pada ibu untuk bayi selama hari hari pertama
menyusui bayinya kehidupan bayi untuk
sesering mungkin memudahkan keluarnya
minimal 2-3 jam mekonium, mekonium memiliki
sekali supaya bayi kandungan bilirubin yang tinggi
sering untuk dan penundaan keluarnya
memudahkan mekonium meningkatkan
keluarnya reabsorpsi bilirubin sebagai
mekonium bagian dari pirau enterohepatik .
44
Kriteria : lagi.
KU bayi baik
TTV :
R : .40-50x/m
N:120-150x/m
S :36.5-37,5`C
45
support mental bayinya dengan baik.
pada ibu agar ibu
mampu untuk
merawat anaknya
VI. 1mplementasi
VII. Evaluasi
G. Pertanyaan penelitian
46
BAB III
Study kasus asuhan kebidanan komprehensif pada bayi baru lahir ini
yang mendalam dalam asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan
ikterus fisiologis.
47
B. Lokasi dan waktu
2. Waktu penelitian
Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah seorang bayi baru
pertimbangan yang di buat oleh peneliti sendiri berdasarkan ciri atau sifat
ikterus fisiologis
48
4. Bayi dengan kriteria ikterus dengan kremer 3 yaitubayi kuning dari
bagian kepala dan leher,badan bagian atas, bagian bawah dan tungkai
dan study dokumentsi dlam bentuk format asuhan kebidanan pada bayi
baru lahir .
data , tanpa mengetahui tehnik pengumpulan data maka peneliti tidak akan
Pengumpulan data dpat menggunakan data primer dan data sekunder data
primer adalah sumber data yang langsung dan data sekunder sumber data
yang tidak langsung misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.
wawancara,intervensi tindakan
F. Triangulasi data
dari berbagai tehnik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada ,
triangulasi data ada dua yaitu triangulasi data sumber dan tehnik ,
yang berbeda beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama
49
peneliti menggunakan observasi partisipatif, wawancara mendalam dan
Catatan medik, status pasien atau buku KIA , kain kasa , kapas alkohol
50
BAB IV
lebong , desa Seguring mempunyai satu polindes yang ditempati satu bidan
desa yang mana sarana prasarana yang di miliki polindes tersebut adalah 1
kamar bersalin,1 tempat tidur untuk ibu nifas, partus set, stetoskop,tensi
meter, doppler, hecting set, alat cek Hb, set KB, dan alat pemeriksaan fisik .
B. Tinjauan kasus
A. Data Subjektif
1. Identitas
a. Bayi
Nama bayi : By Ny R
51
Umur : 5 hari setelah lahir
b. Orang tua
Nama ayah : Tn T
Umur : 31 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : petani
c. Nama ibu : Ny R
Umur : 30 Tahun
Agama : Islam
Suku : Rejang
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Tani
2. Anamese
a. Keluhan utama
Ibu mengatakan :
52
- Bayi lahir spontan, bayi langsung menangis
1) Nutrisi
Jenis : ASI
2) Eliminasi
a) BAK
53
Bau : khas urine
Warna : kuning
b) BAB
Konsistensi : lembek
Warna : kuning
b. Data Objektif
1. Pemeriksaan umum
Kesadaran : Composmentis
RR : 40 x/menit
Suhu : 36,5`C
Panjang badan : 48 cm
Lingkar kepala : 33 cm
Lingkar dada : 31 cm
2. Pemeriksaan fisik
54
a. Kepala
Rambut : Ada
b. Muka
Sianosis : Tidak
c. Mata
Bentuk : Simetris
Conjungtiva : Ananemis
Sklera : Ikterik
d. Hidung
Bentuk : Simetris
Kebersihan : Bersih
e. Telinga
Bentuk : Simetris
Kebersihan : Bersih
55
Lidah : Tidak
Masalah : Tidak
g. Leher
h. Dada
Bentuk : Simetris
i. Abdomen
Bentuk : Simetris
Pem.Hati : -
Pem. Limpe : -
Bising usus : +
j. Kulit
56
Tanda lahir : Tidak ada
k. Punggung
Bentuk : Datar
Kelainan : Tidak
l. Ekstermitas
a. Atas
Bentuk : Simetris
Kebersihan : Bersih
Grade : 3
Pergerakan : Baik/kurang
b. Bawah
Bentuk : Simetris
Pergerakan : Baik
m. Genetalia
57
n. Anus
3. Pemeriksaan reflek
Yaitu bayi menoleh kearah sentuhan dipipinya atau dekat mulut bayi
mulut bayi
4. Pemeriksaan Penunjang
Bilirubin : < 10 mg
Diagnosa
Data dasar :
Data subjektif :
Ibu mengatakan :
58
- Bayi langsung nangis dan tidak ada pembengkakan pada
Kepala bayi.
- Saat bayi lahir sehat dan tidak ada kekuningan pada tubuh
Data objektif :
2. Antopometri
a. BB : 2500 gr
b. PB : 48 cm
c. Lingkar kepala : 33 cm
d. Lingkar dada : 31 cm
e. LILA : 11 cm
e. Pernapasan : 40 x/menit
f. Suhu : 36,5`C
5. Pemeriksaan fisik
a. Kulit
59
Warna : Kuning
b. Mata
Seklera : Ikterik
c. Dada
d. Telinga
e. Hidung
f. Leher
g. BAB
Warna : Kuning
6. Masalah
- Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi dan cairan pada bayi dan puting
7. Kebutuhan
perawatan payudara.
60
- Menjemur bayi di sinar matahari pagi dengan pakaian terbuka.
Ikterus patologis
V. INTERVENSI
61
N:120- 150x/m merawat bayinya dengan
S:36,5-37,5`C baik.
3. Ibu sering
menyusui bayinya
dan puting susu
tidak lecet lagi.
4. Kebutuhan cairan
dan nutrisi ibu
untuk menyusui
bayi cukup.
5. Ibu dan keluarga
menjemur bayinya
selama 30menit
setiappagi dari jam
07.00-08.00 WIB.
6. Tanda-tanda
ikterus tidak ada
lagi seperti :
a. Kulit bayi tidak
kuning lagi
b. Mukosa bibir
lembab,sklera
ikterik.
c. Kadar bilirubin
tidak melebihi
batas normal.
` 2. Anjurkan ibu 2. Beri ASI sedini mungkin
untuk menyusui dengan jumlah yang
bayinya sesering mencukupi (adanya
mungkin minimal makanan dalam usus
2-3 jam sekali akan meninggikan
62
sampai bayi motilitas usus dan
melepaskan mengikat bilirubin
payudara terasa sehingga tidak terjadi
kosong dan bayi penguraian oleh beta
melepas putingnya glikoronidase menjadi
sendiri. blirubin indirek yang
akan di serap kembali
kedalam darah (sirkulasi
latero-hepatik).
Bilirubin ini dapat larut
dalam air dan pada kadar
tertentu diekskresikan
melalui ginjal , dimana
sebagian diekskresikan
melalui saluran cerna
dalam bentuk
urobilinogen dan keluar
bersama feses sebagai
sterkobilin
3. Anjurkan keluarga 3. Dengan menganjurkan
untuk memberikan keluarga memberikan
Motivasi dan motivasi dan suport untuk
suport untuk pemberian ASI kepada ibu
memberikan ASI diharapkan bayi
pada bayinya. mendapatkan ASI yang
cukup.
4. Anjurkan ibu untuk 4. Menjelaskan pentingnya
memenuhi makanan yang bergizi
kebutuhan nutrisi bagi ibu dan cairan yang
dan cairan agar cukup. Dengan
63
produksi ASI yang pemenuhan kebutuhan
dibutuhkan bayi nutrisi dan cairan yang
mencukupi dan cukup bagi ibu di
dapat harapkan kondisi ibu dan
meningkatkan bayi tetap baik.
kondisi kesehatan
setelah melahirkan
5. Anjurkan ibu untuk 5. Setiap pagi bayi di jemur
menjemur bayinya selama lebih kurang 30
di sinarmatahari menit dengan kondisi
pagi sekitar jam tidak mengenakan
07.00-08.00 WIB pakaian dan posisi jangan
kurang lebih menghadap sinar
selama 30 menit matahari.
dengan kondisi Dengan menjemur bayi di
tidak menggunakan bawah sinar matahari
pakaian. akan bilirubin bebas
menjadi fotoisomer yang
larut dalam air sehingga
bilirubin akan dapat
dikeluarkan melalui
saluran pencernaan tanpa
melalui proses konjugasi
dan
pada akhirnya akan
mengurangi konsentrasi
warna kuning yang
tampak pada lapisan
mukosa kulit maupun
sklera mata bayi.
64
Tujuan : 1. Ajarkan ibu tehnik 1. Posisi menyusui yang baik
Cairan dan nutrisi menyusui yang dan benar merupakan
MI
bayi terpenuhi dan baik dan benar faktor penentu sukses
puting susu tidak dengan meletakan menyusui, posisi
lecet lagi. bayi menghadap ke menyusui yang tepat akan
Kriteria : posisi ibu dengan membantu perlekatan
1. Bayi menyusu posisi menyanggah (latch on) bayi di mana
dengan ade kuat. seluruh tubuh perlekatan yang benar
2. Bayi menyusu bayi,jangan hanya akan membantu bayi
sering minimal 2- leher dan bahunya mengisap ASI secara
3 jam sekali. saja. efektif dan mencegah
3. Kebutuhan cairan terjadinya puting lecet
dan nutrisi bayi atau luka.
terpenuhi. Dengan posisi kepala dan
4. Posisi menyusu tubuh bayi lurus,
yang benar. hadapkan bayi ke dada ibu
5. Puting susu sudah ,sehingga hidung bayi
tidak lecet lagi. berhadapan dengan puting
susu , dekatkan tubuh bayi
ke tubuh ibu menyentuh
bibir bayi keputing
susunya dan menunggu
sampai mulut bayi terbuka
lebar segera dekatkan bayi
ke payudara sehingga
bibir bawah bayi terletak
dibawah puting susu ibu,
cara melekatkan mulut
bayi dengan benar yaitu
dagu menempel pada
payudara ibu , mulut bayi
65
terbuka lebar dan bibir
bawah bayi terbuka lebar
2. Beri penjelasan 2. Untuk sering memberi
pada ibu untuk makanan bayi selama hari
menyusui bayinya hari pertama kehidupan
sesering mungkin bayi untuk memudahkan
minimal 2-3 jam keluarnya mekonium,
sekali supaya bayi mekonium memiliki
sering untuk kandungan bilirubin yang
memudahkan tinggi dan penundaan
keluarnya keluarnya mekonium
mekonium meningkatkan reabsorpsi
bilirubin sebagai bagian
dari pirau enterohepatik .
66
perburukan kondisi berlebihan, muntah,
yang dapat berarti menangis secara
bahwa bayi melengking, fireksia, dan
memerlukan gawat nafas. Dengan
perhatian medis. penjelasan ini diharapkan
ibu cepat mengerti bila
terjadi pada bayinya
kondisi seperti ini ibu
cepat membawa bayinya
kefasilitas kesehatan
terdekat.
3. Ajarkan ibu untuk 3. Aspek penting dalam
merawat bayi perawatan bayi baru lahir
dengan baik, adalah jaga bayi tetap
menjaga hangat dan kering dan
kehangatan dan memandikan bayi untuk
kebersihan bayi. menjaga kebersihannya.
67
VI. 1mplementasi
68
Minggu 4. Mengajarkan ibu 4. Ibu
20 Mei 2018 untuk merawat bayi menyelimuti
10.10 WIB dengan baik,menjaga bayi saat tidur
kehangatan dan dan ibu tetap
kebersihan serta menjaga
merawat tali pusat kebersihan tali
bayi. pusat bayi.
69
mungkin minimal 2-3 jam sekali.
jam sekali, dan
menyusui sampai
payudara terasa
kosong.
70
menggunakan pakaian.
pakaian.
VII. EVALUASI
Hari/Tanggal Evaluasi
Minggu,21 Mei 2018 S : Ibu mengatakan anaknya terlihat kuning pada hari
ke -5 setelah lahir,tubuh sampai dada dan bagian mata
terlihat kuning, ibu cemas dengan keadaan anaknya dan
berharap semoga tidak terjadi apapun terhadap anaknya.
O : Tanda TandaVital :
Suhu : 36,5 ‘C
Nadi : 125 x/mnt
Pernapasan : 40 x/mnt
Muka : Warna kekuningan
Mata : Sklera ikterik
71
Leher : Tampak kekuningan
Dada : Tampak kekuningan
A : Bayi “ R “ umur 5 hari dengan ikterus fisiologis
P : Implementasi di lanjutkan
1. Menganjurkan ibu untuk menyusui minimal 2-3
kali sehari
Respon : ibu sudah menyusui bayinya setiap
bayinya menangis saja.
2. Menganjurkan ibu dan keluarga untuk
menjemur bayi di bawah sinar matahari pagi
selama 30 menit tanpa menggunakan pakaian
Respon : suami sudah menjemur bayi di bawah
sinar matahari tadi pagi pukul 7.30 WIB selama
15 menit dengan menggunakan pakaian.
3. Menganjurkan ibu untuk memenuhikebutuhan
nutrisi dan cairannya
Respon : ibu tadi sudah makan nasi 1 piring
dengan lauk tempe, sayur dan telur , ibu juga
sudah minum lebih dari 8gelas sehari.
4. Mengajarkan pada ibu cara menyusu yang benar
Respon : ibu bisa sebagian tehnik menyusu
dengan benar seperti merangsang reflek mulut
bayi agar bayi membuka mulutnya.
5. Mengajarkan ibu dan keluarga cara merawat
bayinya
Respon : ibu sudah bisa memasang bedong bayi
tapi masih terlihat ragu dan bisa merawat tali
pusat bayi ketika basah.
72
CATATAN PERKEMBANGAN
73
3. Menganjurkan ibu untuk
emenuhikebutuhan nutrisi dan cairannya
Respon : ibu sudah makan nasi 3 x
sehari dengan porsi 1 piring dengan lauk
tempe, sayur dan telur , ibu juga sudah
minum lebih dari 8 sgelas sehari.
4. Mengajarkan pada ibu cara menyusu
yang benar
Respon : ibu bisa sebagian tehnik
menyusu dengan benar seperti
memposisikan bayi menghadapke perut
ibu dan merangsang reflek mulut bayi
agar bayi membuka mulutnya.
5. Mengajarkan ibu dan keluarga cara
merawat bayinya
Respon : ibu sudah bisa merawat
bayinya dan memasang bedong bayi
serta popok bayinya dan bisa merawat
tali pusat bayi yang hampir lepas.
74
A : Bayi “ R “ umur 9 hari dengan ikterus
fisiologis
P : Implementasi di lanjutkan
1. Menganjurkan ibu untuk menyusui
minimal 2-3 kali sehari
Respon : ibu sudah mulai rutin menyusui
bayinya 2 jam sekali.
2. Menganjurkan ibu dan keluarga untuk
menjemur bayi di bawah sinar matahari
pagi selama 30 menit tanpa
menggunakan pakaian
Respon : hari ini bayi tidak di jemur
karena hari hujan.
3. Menganjurkan ibu untuk
emenuhikebutuhan nutrisi dan cairannya
Respon : ibu sudah makan nasi 3 x
sehari dengan porsi 1 piring dengan lauk
tempe, sayur dan telur , ibu juga sudah
minum lebih dari 8 sgelas sehari.
4. Mengajarkan pada ibu cara menyusu
yang benar
Respon : ibu bisa sebagian tehnik
menyusu dengan benar seperti
memposisikan bayi menghadapke perut
ibu dan merangsang reflek mulut bayi
agar bayi membuka mulutnya.
5. Mengajarkan ibu dan keluarga cara
merawat bayinya
Respon : ibu sudah bisa merawat
bayinya dan memasang bedong bayi
serta popok bayi .
75
Rabu, 23 Mei S : ibu mengatakan bayi menyusu kuat ,tapi
bagian wajah dan mata masih terlihat agak
2018
kuning dan ibu berharap tidak terjadi hal yang
tidak diinginkan.
O : Tanda tanda vital :
Suhu : 36’C
Nadi : 100 x/mnt
Pernapasan : 40 x/mnt
Muka : warna kekuningan
Mata : sklera ikterik
A : Bayi “ R “ umur 9 hari dengan ikterus
fisiologis
P : Implementasi di lanjutkan
1. Menganjurkan ibu untuk menyusui
minimal 2-3 kali sehari
Respon : ibu sudah mulai rutin menyusui
bayinya 2 jam sekali.
2. Menganjurkan ibu dan keluarga untuk
menjemur bayi di bawah sinar matahari
pagi selama 30 menit tanpa
menggunakan pakaian
Respon : mertua sudah menjemur
bayinya selama 20 menit tanpa
menggunakan pakaian .
3. Menganjurkan ibu untuk
emenuhikebutuhan nutrisi dan cairannya
Respon : ibu sudah makan nasi 3 x
sehari dengan porsi 1 piring dengan lauk
tempe, sayur dan telur , ibu juga sudah
minum lebih kurang 10 segelas sehari.
4. Mengajarkan pada ibu cara menyusu
76
yang benar
Respon : ibu bisa menyusu dengan benar
seperti memposisikan bayi menghadap
ke perut ibu dan merangsang reflek
mulut bayi agar bayi membuka mulutnya
dan bayi menyusu dengan tenang.
5. Mengajarkan ibu dan keluarga cara
merawat bayinya
Respon : ibu sudah bisa merawat
bayinya dengan baik .
Kamis, 24Mei
S : ibu mengatakan bayi menyusu kuat bagian
2018 badan dan wajah sudah tidak kuning lagi tapi
matamasih kekuningan.
O : Tanda tanda vital :
Suhu : 36’C
Nadi : 100 x/mnt
Pernapasan : 40 x/mnt
Muka : warna kekuningan
Mata : sklera ikterik
A : Bayi “ R “ umur 10 hari dengan ikterus
fisiologis
P : Implementasi di lanjutkan
1. Menganjurkan ibu untuk menyusui
minimal 2-3 kali sehari
Respon : ibu sudah mulai rutin menyusui
bayinya 2 jam sekali.
2. Menganjurkan ibu dan keluarga untuk
menjemur bayi di bawah sinar matahari
pagi selama 30 menit tanpa
menggunakan pakaian
77
Respon : mertua sudah menjemur
bayinya selama 30 menit tanpa
menggunakan pakaian .
3. Menganjurkan ibu untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi dan cairannya
Respon : ibu sudah makan nasi 3 x
sehari dengan porsi 1 piring dengan lauk
tempe, sayur dan telur , ibu juga sudah
minum lebih dari 10 segelas sehari.
4. Mengajarkan pada ibu cara menyusu
yang benar
Respon : ibu bisa menyusu dengan benar
seperti memposisikan bayi menghadap
ke perut ibu dan merangsang reflek
mulut bayi agar bayi membuka mulutnya
dan bayi menyusu dengan tenang.
5. Mengajarkan ibu dan keluarga cara
merawat bayinya
Respon : ibu sudah bisa merawat
bayinya dengan baik .
78
fisiologis
P : Implementasi di lanjutkan
1. Mengingatkan ibu untuk sering
menyusui minimal 2-3 kali sehari
Respon : ibu sudah menyusui bayinya
tiap 2 jam sekali.
2. Menganjurkan ibu dan keluarga untuk
menjemur bayi di bawah sinar matahari
pagi selama 30 menit tanpa
menggunakan pakaian
Respon : suami sudah menjemur bayinya
selama 30 menit tanpa menggunakan
pakaian .
3. Menganjurkan ibu untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi dan cairannya
Respon : ibu sudah makan nasi 3 x
sehari dengan porsi 1 piring dengan lauk
tempe, sayur dan telur , ibu juga sudah
minum lebih dari 10 segelas sehari.
4. Mengajarkan pada ibu cara menyusu
yang benar
Respon : ibu bisa melakukan tehnik
menyusui dengan benar.
5. mengajarkan ibu dan keluarga cara
merawat bayinya
Respon : ibu sudah bisa merawat
bayinya dengan baik .
79
Suhu : 36’C
Nadi : 115 x/mnt
Pernapasan : 45 x/mnt
A : Bayi “ R “ umur 12 hari dengan ikterus
fisiologis
P : Implementasi di lanjutkan
1. Mengingatkan ibu untuk sering
menyusui minimal 2-3 kali sehari
Respon : ibu sudah menyusui bayinya
tiap 2 jam sekali.
2. Menganjurkan ibu dan keluarga untuk
menjemur bayi di bawah sinar matahari
pagi selama 30 menit tanpa
menggunakan pakaian
Respon : suami sudah menjemur bayinya
selama 30 menit tanpa menggunakan
pakaian .
3. Menganjurkan ibu untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi dan cairannya
Respon : ibu sudah makan nasi 4 x
sehari dengan porsi 1 piring dengan lauk
tempe, sayur dan telur , ibu juga sudah
minum lebih dari 10 segelas sehari.
4. Mengajarkan pada ibu cara menyusu
yang benar
Respon : ibu bisa melakukan tehnik
menyusui dengan benar.
5. mengajarkan ibu dan keluarga cara
merawat bayinya
Respon : ibu sudah bisa merawat
bayinya dengan baik .
80
81