PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
primipara kurang dari 3 cm dan pada multipara kurang dari 5 cm. Hal ini
dapat terjadi pada kehamilan aterm maupun pada kehamilan preterm. Pada
keadaan ini dimana risiko infeksi ibu dan anak meningkat (Rohmawati &
Fibriana, 2018).
semua kelahiran. KPD preterm terjadi 1% dari semua kehamilan dan 70%
kasus KPD terjadi pada kehamilan aterm. Pada 30% kasus KPD merupakan
Indonesia 7%, Kalimantan Barat 275 kasus kematian. Hasil data yang didapat
dari PMB Utin Mulia Pontianak tahun 2020 hingga 2021 tiap perbulan
terdapat kasus KPD. Terjadinya kasus KPD di PMB Utin Mulia Pontianak
1
2
PROM yang 60 hingga 70% terjadi pada jangka waktu lama. Insiden kejadian
sebesar 2,27% dan RS Kariadi yaitu sebesar 5,10% (Rohmawati & Fibriana,
2018).
komplikasi kebidanan yang paling sering ditemui dengan angka kejadian dan
10% dari semua kelahiran, dan 70% terjadi pada kehamilan cukup bulan.
solutio plasenta, sindrom distress pada napas bayi baru lahir, dan sepsis
yaitu 305 per 100.000 kelahiran hidup yang mengalami penurunan dari tahun
2012 yaitu 359 per 100.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Bayi (AKB)
sendiri menurut Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) pada tahun 2015
perdarahan 20%, Hipertensi dalam kehamilan 32%, APB 3%, Abortus 4%,
partus lama 1%, komplikasi puerperium 31%, kelainan amnion 2%, lainnya
(7%) seperti gemelli (kehamilan ganda), ketuban pecah dini dan lain-lain
Data profil Dinas Kesehatan Kota Pontianak tahun 2015 yang meliputi
11.299 total jumlah persalinan pada tahun 2015 terdapat kasus KPD (Ketuban
Pecah Dini) sejumlah 475 kasus. Sedangkan Kasus KPD di UPTD Puskesmas
Siantan hilir kasus KPD yaitu 35 kasus. Pada tahun 2016, jumlah persalinan
nakes 10.672 yang mengalami KPD 350 kasus, sedangkan kejadian KPD di
KPD masih relatif tinggi oleh karena itu perlunya mengetahui faktor-faktor
risiko sebagai penyebab KPD diantaranya adalah IMS (Sudarto & Tunut,
2016).
memberikan asuhan kebidanan pada ibu bersalin secara tepat, cepat dan
4
komprehensif, karena jika ibu bersalin dengan KPD tidak mendapat asuhan
yang sesuai maka, resikonya akan berakibat pada ibu maupun janin. Dengan
harapan setelah dilakukannya asuhan kebidanan yang cepat dan tepat maka
kasus ibu bersalin dengan KPD dapat ditangani dengan baik, sehingga angka
B. Rumusan Masalah
pada Ibu Bersalin dengan Ketuban Pecah Dini di PMB Utin Mulia Kota
Pontianak.?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
bersalin dengan Ketuban Pecah Dini di PMB Utin Mulia Kota Pontianak.
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
3. Bagi Bidan
4. Bagi Mahasiswa
inpartu.
F. Keaslian Penelitian
Tabel 1.1
Keaslian Penelitian
Nama
No. Judul Metode Penelitian Hasil Penelitian
Tahun
1 Siti Faktor-Faktor Penelitian ini menggunakan Berdasarkan tabel 1,
Khadijah, Yang metode penelitian survey ibu bersalin
Imam Berhubungan analitik dengan desain mengalami kejadian
Santoso, Dengan penelitian Case Control atau ketuban pecah dini
Siti Kejadian kasus kontrol dengan sebanyak 227 orang
Qona’ah Ketuban Pecah pendekatan Retrospective, (50%) dan yang
Dini Di RSUD populasi dalam penelitian ini tidak mengalami
7