BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dapat mengancam jiwa dan bayi bahkan dapat menyebabkan kematian. Oleh
karena itu kehamian, persalianan, nifas dan bayi baru lahir harus ditangani
oleh petugas kesehatan yang berwenang demi kesehatan dan keselamatan ibu
perawatan khusus karena menyangkut kehidupan ibu dan janin agar dapat
2010)
diberikan secara menyeluruh dari mulai hamil, bersalin, nifas, sampai pada
bayi baru lahir agar mengetahui yang terjadi pada ibu hamil, bersalin, nifas
(Tiofani, 2012)
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) sangat
tinggi di dunia, pada tahun 2018/ 2019 Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia
2
berrada diangka 305 per 1000 kelahiran hidup.). Pada Angka Kematian Bayi
secara global menurun menjadi 15 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2018
(WHO 2019).
menunjukkan peningkatan AKI yang signifikan yaitu dari tahun 2007 sebesar
228 per 100.000 kelahiran hidup dan tahun 2012 mengalami peningkatan
RI 2015.)
Angka kematian ibu di Kalimantan Barat tahun 2019 terjadi 113 kasus
kematian ibu. Dan angka kematian bayi tahun 2019 terjadi 95 kasus angka
kematian bayi . Daerah yang paling tinggi adalah Kabupaten Ketapang dengan
perdarahan 28% dan sebab lain yaitu eklampsi 24%, infeksi 11%, partus lama
5% dan abortus 5% , dan kematian bayi karena Asfiksia (40%), BBLR &
premature (25%) dan infeksi, dan lain-lain, (35%). Sedangkan faktor tidak
terlalu antara lain terlalu muda (usia kurang dari 20 tahun), terlalu tua (usia
lebih dari 35 tahun), terlalu sering (jarak antara kelahiran kurang dari 2 tahun),
biasanya tidak terdeteksi sejak awal karena asuhan antenatal yang tidak
menjadi lebih kecil ini semua terkait dengan faktor askes sosial budaya,
terdapat 186 ibu hamil, kunjungan KIV terdapat 195 kunjungan ibu hamil, dan
Setiap kehamilan dan persalinan sudah pasti memiliki resiko, maka dari
itu setiap ibu hamil atau melahirkan memerlukan pelayanan profesional oleh
tenaga kesehatan terampil yaitu salah satunya bidan. Seorang bidan harus
Adapun program pemerintah untuk mengatasi masalah kematian ibu dan bayi
dengan memberikan izin bagi para bidan umtuk membuka Praktik Mandiri
Bidan (PMB) di rumah. dan untuk wilayah Kal-Bar khususnya sudah banyak
PMB yang berdiri baik di perkotaan hingga ke desa (Profil Dinas Kesehatan
“Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. Y dan Bayi Ny. Y di BPM Uray
Rosdiana”
4
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
dan Bayi Ny. Y pada masa Kehamilan, Persalinan, Nifas, Bayi Baru Lahir
2. Tujuan Khusus
b. Untuk mengetahui data dasar subjektif dan objektif pada Ny. Y Dan
By Ny. Y
D. Manfaat
2. Bagi Pembaca
3. Bagi Pasien
E. Ruang Lingkup
(280 hari, 40 minggu) atau 9 bulan 7 hari dihitung dari hari pertama
d. Bayi baru lahir normal adalah bayi yang baru dilahirkan pada
kehamilan cukup bulan (37-42 minggu) dan berat badan lahir 2500
sampai dengan 4000 gram tanpa ada tanda-tanda asfiksia dan penyakit
adalah bayi yang baru mengalami proses kelahiran, berusia 0-28 hari.
Bayi adalah manusia yang baru lahir sampai umur 12 bulan, namun
tidak ada batasan yang pasti. Balita (Bawah lima tahun) merupakan
salah satu periode usia manusia setelah bayi sebelum anak awal.
Rentang usia balita dari mulai 2-5 tahun atau 24-60 bulan (Marmi
dkk, 2015)
Ruang linkup responden merupakan subyek penelitian ini pada Ny. Y dan
By. Ny. Y
F. Keaslian Penelitian
penulis dimulai dari kehamilan, persalinan, nifas, hingga bayi baru lahir
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
A. Tinjuan Teori
1. Kehamilan
hingga 14.
disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian, air mani itu
Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu
a. Definisi
gravidarum.
3. Mengidam
5. Pigmentasi Kulit.
Dinding perut : Stria livide dan albican, Linea Ningra dan Alba.
6. Salivasi berlebihan.
kembali.
9. Varises
membesar keluar dari rongga panggul. Pada TM III gejala ini dapat
timbul lagi karena bagian bawah janin masuk ke ruang panggul dan
12. Obstipasi
1. Tanda Hegar
serviks.
12
kontraksi.
3. Tanda Piscasek
insersi plasenta.
4. Tanda Goodell
lunak.
5.Tanda Chadwicks
6. Teraba Balotement
13
lunak.
eksklusif.
secara teratur.
hasil pengukuran <145 cm. Berat badan diukur setiap ibu datang
16 kg.
2) Tekanan Darah
5) Pemberian imunisasi TT
Imunisas % Masa
Interval
i Perlindungan Perlindungan
Pada kunjungan
TT 1 0% Tidak ada
ANC pertama
4 minggu
TT 2 80% 3 tahun
setelah TT 1
6 bulan setelah
TT 3 95% 5 tahun
TT 2
1 tahun setelah
TT 4 99% 10 tahun
TT 3
1 tahun setelah 25 tahun/seumur
TT 5 99%
TT 4 hidup
Sumber : Pantikawati, 2010
6) Pemeriksaan Hb
19
kunjungan ibu hamil yang pertama kali, lalu periksa lagi menjelang
spesimen darah vena ±2 cc, apabila hasil tes dinyatakan positif, ibu
bawaan.
6 bulan.
berasal dari daerah malaria, juga kepada ibu hamil dengan gejala
khas malaria yakni panas tinggi disertai menggigil dan hasil apusan
2. Persalinan
tentang kehamilan antara lain ada dalam QS. Al-Ahqaf ayat 15, yaitu:
sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan, sehingga apabila dia (anak
itu) telah dewasa dan umurnya mencapai empat puluh tahun, dia berdo’a,
“Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu
yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku, dan
agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridai; dan berilah aku
kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sungguh, aku
a. Pengertian Persalinan
janin turun ke dalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah
proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37
pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah cukup bulan atau
dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir dengan bantuan atau
tanpa bantuan.
b. Tahapan Persalinan
kala I serviks membuka dari 0 sampai 10 cm. Kala I dinamakan juga kala
kekuatan his dan kekuatan mengedan, janin didorong keluar sampai lahir.
Dalam kala III atau disebut juga kala urie, plasenta keluar dari dinding
uterus dan dilahirkan. Kala IV mulai dari lahirnya plasenta sampai 2 jam
partum.
1) Persalinan Kala I
Klinis dapat dinyatakan mulai terjadi partus jika timbul his dan wanita
24
Lendir yang bersemu darah ini berasal dari lendir kanalis servikalis
sampai pembukaan 10 cm. Dalam fase aktif ini masih dibagi menjadi 3
kuat dan lebih sering menjadi fase aktif keadaan tersebut dapat
pada multigravida fase laten, fase aktif dan fase diselerasi terjadi lebih
2) Kala II (pengeluaran)
bayi lahir. Proses ini berlangsung 2 jam pada primigravida dan 1 jam
pada multigravida. Pada kala ini his menjadi lebih kuat dan cepat,
kurang lebih 2 sampai 3 menit sekali. Dalam kondisi yang normal pada
kala ini kepala janin sudah masuk dalam ruang panggul, maka pada
saat his dirasakan tekanan otot dasar panggul, yang secara reflektoris
dan seperti akan buang air besar. Kemudian perineum mulai menonjol
dan menjadi lebar dengan membuka anus. Labia mulai membuka dan
tidak lama kemudian kepala janin tampak dalam vulva pada saat ada
his. Jika dasar panggul sudah berelaksasi koma kepala janin tidak
masuk lagi di luar his. Dengan kekuatan his dan mengedan maksimal
buka, dagu melewati perineum setelah his istirahat sebentar, maka his
2012)
berlangsung tidak lebih dari 30 menit. Setelah bayi uterus teraba keras
dengan fundus uteri agak di atas pusat beberapa menit kemudian uterus
4) Kala IV (Observasi)
aspek sayang ibu dan sayang bayi. Observasi yang dilakukan pada kala
IV adalah:
suhu.
c) Kontraksi uterus.
d) Terjadi perdarahan
1) Power (kekuatan)
27
bekerja dengan baik dan sempurna. Sifat his yang baik adalah
b. Tenaga Mengedan
mendorong keluar.
(2) Tenaga ini serupa dengan tenaga mengedan sewaktu buag air
Tulang panggul terdiri dari empat buah tulang terdiri dari: dua
symphysis.
29
panggul.
a) Janin
30
letak, sikap, dan posisi janin. Karena plasenta juga harus melewati
jalan lahir, maka dia dianggap sebagai bagian dari passenger yang
persalinan normal.
b) Plasenta
efisiensi plasenta.
4) Psikologis
selama fase laten, aktif, dan transisi pada kala I persalinan memiliki
31
5) Pysician (penolong)
e) Tanda-Tanda Persalinan
antara lain:
a. Lightening
karena kepala bayi sudah masuk pintu atas panggul yang disebabkan
oleh:
4) Durasinya pendek.
2. Tanda-tanda persalinan
makin besar.
c. Pengeluaran cairan
f) Partograf
1. Pengertian partograf
2. Kegunaan partograf
3. Kunci partograf
a. Lima poin yang harus dicatat pada garis pertama, selain itu ke
d. Tekanan darah diberi warna merah, nadi dan suhu diberi warna
biru.
Kondisi ibu dan bayi juga harus dinilai dan dicatat secara saksama,
yaitu:
34
a. Setiap setengah jam (1/2 jam): denyut jantung janin, frekuensi dan
sampai 4 jam.
1) Nama, umur
b. Kondisi janin
1) DJJ
mekonium.
35
darah.
(“kering”).
dapat dipisahkan.
c. Kemajuan persalinan
1) Pembukaan serviks.
e. Kontraksi uterus
36
1) Oksitosin.
g. Kondisi ibu
kemajuan persalinan.
3. Nifas
juga merupakan siklus biologis normal yang dialami perempuan. Istilah nifas
itu sendiri, seperti haid, adalah bahasa agama yang diadopsi ke dalam bahasa
Indonesia. Di luar kedua siklus normal ini ada satu istilah yang sering kita
dengar yakni istihadoh. Istihadoh atau darah yang keluar di luar siklus haid
dan nifas yang normal pada umumnya menandai adanya gangguan alat
Katakanlah, “Ini adalah suatu yang kotor.” Karena itu jauhilah istri pada
waktu haid, dan jangan kamu dekati mereka sebelum mereka suci. Apabila
dan menyukai orang yang tobat dan menyukai orang yang menyucikan diri.
a. Pengertian Nifas
segera setelah plasenta lahir sampai dengan 24 jam, yang dalam hal
ini ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan. Masa ini sering
ada perdarahan abnormal dan lokhia tidak terlalu busuk, ibu tidak
a) Pada masa nifas, masalah diet perlu mendapat perhatian yang serius,
hemokonsentrasi.
berikut:
39
2. Ambulasi
kuat, faal usus dan kandung kemih lebih baik, memungkinkan kita
a) Eliminasi
selama persalinan.
partum
(a) Buang air besar harus sudah ada dalam 3 sampai 4 hari post
partum.
obat pencahar per oral atau per rectal. Dalam hal ini,
terutama perineum.
daerah luka.
berlebihan.
43
perdarahan.
b) Penyediaan materi untuk dibaca ulang atau alat bantu untuk belajar
ibu.
c) Aktivitas seksual yang dapat dilakukan oleh ibu masa nifas harus
jarinya ke dalam vagina tanpa rasa nyeri, maka ibu aman untuk
b) Untuk itu beri penjelasan pada ibu tentang beberapa hal berikut ini:
kembali normal, karena hal ini akan membuat ibu merasa lebih
sangat membantu:
gerakan.
banyak.
c) Senam nifas:
persalinan.
6)
46
kunjungan masa nifas dilakukan untuk menilai status ibu dan BBL, dan
e. Perawatan payudara
a) Menjaga payudara tetap bersih dan kering, terutama pada putting susu.
c) Apabila putting susu lecet oleskan kolostrum atau ASI yang keluar
pada sekitar puting susu setiap kali menyusui. Tetap menyusui dimulai
f) Urut payudara dari arah pangkal menuju putting susu dan gunakan sisi
menjadi lunak.
menumbuhkan kasih sayang dan cinta di hati-hati kaum muslimin. Allah SWT
berfirman:
48
(firman) dari Allah, panutan, berkemampuan menahan diri (dari hawa nafsu)
Bayi Baru Lahir (BBL) adalah bayi yang lahir dan umur kelahiran 37
minggu sampai 42 minggu dan berat badan lahir 2.500 gram (Maryunani,
dkk, 2008).
Bayi Baru Lahir (BBL) Normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan
37 minggu sampai 42 minggu dan berat badan lahir 2.500 gram sampai
5. Bunyi jantung dalam menit pertama kira-kira 180 denyut per menit,
sempurna.
12. Refleks moro sudah baik, bayi ketika terkejut akan memperlihatkan
13. Eliminasi baik, urine dan mekonium akan keluar dalam 48 jam pertama,
Polio 0 1 2 3 4 5
Hepatitis B 1 2
DPT 1 2 3 4 5 6
Campak 1 2
Sumber : Mulyani, 2013
1 2 3 4 5 6 9 2 3 5 6
Hib (influenza) 1 2 3 4
Pnemokokkus 1 2 3 4
MMR 1 2
Hepatitis B 2x interval 6-
12 bulan
Varisela
HPV
Jadwal
Vaksinasi Booster/Ulangan Imunisasi untuk melawan
Pemberian Usia
MMR 1-2 tahun 12 tahun Measles, meningitis, rubella
51
Keterangan :
Umur Vaksin Keterangan
Saat lahir Hepatitis B-1 HB-1 harus diberikan dalam waktu 12 jam
setelah lahir, dianjurkan pada umur 1 dan 6
bulan. Apabila status HbsAg-B ibu positif,
dalam waktu 12 jam setelah lahir diberikan
HBIg 0,5 ml bersamaan dengan vaksin HB-1.
Apabila semula status HbsAg ibu tidak
diketahui dan ternyata dalam perjalanan
selanjutnya diketahui bahwa ibu HvsAg positif
maka masih dapat diberikan HBIg 0,5 ml
sebelum bayi berumur 7 hari.
Polio-0 Polio-0 diberikan saat kunjungna pertama.
1 bulan Hepatitis B-2 HB-2 diberikan pada umur 1 bulan, interval
HB-1 dan HB-2 adalah 1 bulan
0-2 bulan BCG BCG dapat diberikan sejak lahir. Apabila BCG
diberikan pada umur > 3 bulan sebaiknya
dilakukan uji tuberculin terlebih dahuludan
BCG diberikan apabila uji tuberculin negative.
2 bulan DPT-1 DPT-1 diberikan pada umur lebih dari 6
minggu, dapat dipergunakan DTwp atau Dtap,
DPT-1 diberikan secara kombinasi secara
kombinasi dengan Hib-1 (PRP-T)
Hib-1 Hib-1 diberikan pada umur 2 bulan dengan
interval 2 bulan. Hib-1 dapat diberikan secara
terpisah atau dikombinasikan dengan DPT-1
Polio-1 Polio-1 dapat diberikan bersamaan dengan
DPT-1
4 bulan DPT-2 DPT-2 (DTwp atau DTap) dapat diberikan
secara terpisah atau dikombinasikan dengan
Hib-2 (PRP-T)
Hib-2 Hib-2 dapat diberikan terpisah atau
dikombinasikan dengan DPT-2
Polio-2 Polio-2 diberikan bersamaan dengan DPT-2
6 bulan DPT-3 DPT-3 dapat diberikan terpisah atau
dikombinasikan dengan Hib-3 (PRP-T)
Hib-3 Apabila mempergunakan Hib-OMP, Hib-3 pada
umur 6 bulan tidak perlu diberikan
Polio-3 Polio-3 diberikan bersamaan dengan DPT-3
52
a. Pengertian
b. Tujuan Program KB
reproduksi.
yaitu:
54
4. Menurunkan pasangan usia subur (PUS) yang tidak ingin punya anak
efisien.
anak.
antara lain:
2) Konseling.
3) Pelayanan kontrasepsi.
4) Pelayanan infertilisasi.
55
5) Pendidikan sex.
7) Konsultasi ginetik.
8) Tes keganasan.
9) Adopsi.
1) Keluarga berencana
a. Pengertian
yang logis untuk mengambil suatu keputusan yang terfokus pada klien
(Asrinah, 2010)
Dalam studi kasus ini mengacu pada pola fikir Varney, karena metode dan
Varney ada 7 langkah dimulai dari pengumpulan data dasar dan derakhir
a. Data Subjektif
pengetahuan klien
Nama : Ny. Y
Umur : 20 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
masalah klien.
Pekerjaan : IRT
lingkungannya.
2) Alasan datang
(Varney, 2008)
a. Keluhan utama
Keluhan Utama :
1) Riwayat menstruasi
(2009) :
a. HPHT
dilahirkan.
HPHT : 26 - 01 - 2019
b. HPL
pada bulan.
HPL : 02 - 11 – 2019
kontrasepsi
5) Pola kebiasaan
a. Nutrisi
sehari
60
b. Eliminasi
c. istirahat
kebutuhan istirahat.
d. Hubungan seksual
e. Personal hygine
f. Aktifitas
g. Psikososial spiritual
3) Ketaatan beribadah
b. Data Obyektif
Data obyektif adalah data yang didapat dari pasien sebagai suatu
1) Pemriksaan umum
2012)
2012).
Kesadaran : Composmentis
63
Tanda vital
Pernapasan : 20 kali/menit
Suhu : 36,50C
(Sulistyawati, 2011).
Lila : 29 cm
atau tidak.
tidak.
tidak.
a) Inspeksi
b) Palpasi
uterus.
ibu.
c) Auskultasi
4) Pemeriksaan penunjang
(Sulistyawati, 2011)
1. Diagnosa Kebidanan
2. Data dasar :
a) Data subjektif
(Sulistyawati, 2012).
- 01 - 2019
(Sulistyawati, 2012).
2) Kesadaran : Composmentis
4) Berat badan : 66 kg
5) HPL : 02 - 11 – 2019
skelaputih.
kecil (ektremitas)
70
1) Hb : 11,7 gr%
2) Golongan Darah : O
5) HIV/Sifilis : (-)
6) HbsAg (-)
3. Masalah
pinggang.
4. Kebutuhan
dan motivasi dukungan pada ibu, dan menganjur kan ibu untuk
yang lain sesuai kondisi klien (Asrinah, 2010). Dalam kasus penelitian
72
mengatasinya,
penelitian.
3) Nasehati Posisi saat tidur, duduk atau berjalan salah, maka sakit
punggung anda sedang menopang beban yang berat, jadi salah sedikit
saja akan sangat berpengaruh dan potensi terkena sakit pinggang akan
sangat besar
Pada langkah ini rencana asuhan yang menyeluruh seperti yang telah
3) Nasehati Posisi saat tidur, duduk atau berjalan salah, maka sakit
c. Data perkembangan
(2009) yaitu:
1. S : (Data Subjektif)
pandang pasien.
75
2. O (Data Objektif)
Yaitu data yang diperoleh dari hasil observasi yang jujur dari
3. A (Assessment)
tersebut.
4. P (Planning)
Yaitu membuat rencana asuhan saat ini dan yang akan datang.
data.
76
IBU HAMIL
PATOLOGIS
FISIOLOGIS
BERSALIN
FISIOLOGIS PATOLOGIS
FISIOLOGIS FISIOLOGIS
PATOLOGIS
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu
keadaan atau area populasi tertentu yang bersifat factual dan objektif,
yang terjadi secara kekinian dan akurat. Studi kasus ini tentang Asuhan
Y dan bayi Ny. Y adapun waktu dan tempat penelitian dilakukan pada :
10. 08 November 2019 Rumah Pasien Kunjungan Nifas ke- 2 (6 hari post partum )
11. 29 November 2019 Rumah pasien Kunjungan Neonatus ke -3
12. 16 November 2019 Rumah pasien Kunjungan Nifas Ke – 3 (2 Minggu post
partum)
13. 05 Desember 2019 BPM Uray Rosdiana BCG, dan Polio 1
14. 16 Desember 2019 Rumah Pasien Kunjungan Nifas Ke- 4 (6 minggu)
15. BPM Uray Rosdiana KB Suntik 3 bulan (DMPA)
16. 05 Januari 2020 BPM Uray Rosdiana Imunisasi DPT – HB 1, dan Polio 2
17. 10 Februari 2020 BPM Uray Rosdiana Imunisasi DPT – HB 2, dan Polio 3
18. 10 Maret 2020 BP BPM Uray Imunisasi DPT – HB 3, dan Polio 4
Rosdiana
Sumber : Data Primer Tahun 2019 -2020
C. Subjek Penelitian
Dalam penulisan studi kasus ini menggunakan subyek merupakan orang yang
D. Jenis Data
Data yang diperoleh terbagi atas dua yaitu (Setiawan dan Saryono, 2011) :
1. Data Primer
secara inspeksi, auskultasi, palpasi, dan perkusi. Dan juga diperoleh dari
2. Data Sekunder
1. Wawancara
2. Observasi
pemantauan pada Ny. Y dan Bayi. Ny. Y serta tumbuh kembang hingga
usia 4 bulan.
3. Pemeriksaan Fisik
sampai kaki (head to toe) yang meliputi inspeksi, perkusi, auskultasi, dan
4. Diskusi
F. Etika Penelitian
berikut (Notoadmodjo,2010).
1. Informant Consent
menjadi responden.
yang disajikan.
3. Kerahasiaan (Confidently)
oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada
hasil penelitian.
82
BAB IV
A. Hasil Penelitian
Subjek penelitian pasien Ny. Y dan Bayi Ny. Y di BPM Urai Rosdianan
Tahun 2019 dengan rincian waktu penelitian dari tanggal 14 April 2019
di BPM Urai Rosdiana, dan kunjungan nifas dan BBL dilakukan dirumah
Oleh : Susi
1. Identitas Pasien
No Tlp : 0896xxxxxx
83
2. Kehamilan
O 1. Pemeriksaan Umum
KU : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
2. Pemeriksaan Antopometri
Berat Badan sebelum hamil: 52 kg
Berat Badan sekarang : 49 kg
Tinggi Badan:159 cm
LILA : 27,5 cm
IMT : 21,36kg/m2
3. Pemeriksaan Tanda Tanda Vital
Tekanan Darah : 100/80 mmHg
Nadi : 80 kali/menit
Suhu: 35,50 C
Respirasi: 20 kali/menit
4. Pemeriksaan Fisik
a. Wajah : tidak terdapat oedema
b. Mata : konjungtiva merah muda
c. Leher : tidak ada peleberan vena jugularis, pembesaran limfe
dan tidak ada kelenjar tiroid.
d. Dada : tidak ada bunyi stridor dan bunyi wheezing, bunyi
jantung normal.
e. Payudara : putting susu menojol, tidak ada benjolan.
f. Abdomen : tidak ada bekas luka operasi
Leopold I : Ballotement
Leopold II : Belum dilakukan
Leopold III : Belum dilakukan
Leopold IV : Belum dilakukan
Djj : (-)
Taksiran berat janin : (-)
g. Genetalia : Chadwick (-), Varices (-), Lesi (-), Pembengkakan
kelenjar bartholini (-), Pengeluaran cairan (-), Nyeri (-)
h. Ekstremitas : reflek patella kanan dan kiri positif
5. Pemeriksaan Penunjang
84
5. Ekstremitas
Oedema : Tidak ada oedema
Varises : Tidak ada varises
Reflek patella kanan dan kiri positif.
seperti papan
Leopold III : Bagian terendah janin teraba bulat, keras, dan
melenting
Leopold IV : kepala belum masuk PAP
Leopold WHO : -
g. DJJ : 152kali/menit
h. TBBJ : 2.480 gram
i. Ekstremitas : reflek patella kanan dan kiri positif, tidak ada oedema
(ibu menanggapi)
7. Menyarankan ibu untuk datang kembali 1 minggu berikutnya atau
jika ada keluhan (ibu menanggapi dan bersedia)
8. Mendokumentasi hasil pemeriksaan kedalam bentuk soap (sudah
didokumentasi)
3. Persalinan
Tgl/pukul : S - Keluhan utama : ibu datang ke klinik tanggal 02 November 2019 pukul
19.00 WIB dengan keluhan mules sejak tanggal 02 November 2019
02 November pukul 04.00 WIB dan ada pengeluaran darah lendir tanggal 02
2019 November 2019 pukul 07.00 WIB, belum ada pengeluaran air seperti air
Jam ketuban.
19.00 - HPHT : 26 - 01 – 2019
WIB - TP : 02 - 11 – 2019
-
O Ku: baik Kesadaran : composmentis
Tekanan Darah : 110/70 mmHg Nadi: 80 kali/menit
Respirasi : 20 kali/menit Suhu : 36,50c
Palpasi :
Leopold I : TFU 3 jari dibawah px (31 cm), teraba bulat,lunak dan tidak
melenting
Leopold II : Bagian kanan ibu teraba bagian bagian kecil janin
Bagian kiri ibu teraba keras, panjang dan ada tahanan
Leopold III : Bagian terendah janin bulat, keras dan melenting
Leopold IV : Sudah masuk PAP
Palpasi WHO : 3/5 bagian
DJJ : 132 kali/menit
HIS : 3 x 10 menit lama 45 detik
TBBJ : 3100 gram
Pemeriksaan Dalam jam 19.00 WIB
VT portio posterior, portio lunak, pendataran 50 %, pembukaan 6 cm,
ketuban (+), kepala Hodge III, Moulase (-), UUK depan.
A GIP0 A0M0 Hamil 40 minggu inpartu kala 1 fase aktif, janin tunggal hidup
presentasi belakang kepala
S - Ibu mengatakan senang atas kelahiran bayinya dan ibu masih merasa
mulas-mulas
4. Masa Nifas
KU : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan Darah : 110/80 mmHg
Nadi : 80 kali/menit
Suhu: 36570 C
Respirasi : 20kali/menit
2. Pemeriksaan fisik
a. Mata : konjungtiva merah muda, sklera ikhterik (-)
b. Payudara: mamae simtris, puting susu menonjol, aerola
hiperpigmentasi,tumor(-),kolostrum(+)
c. Abdomen: fundus uteri : 2 jari dibawah pusat
d. Kontraksi uterus : baik
e. Kandung kemih : tidak penuh
f. Vulva/perineum : pengeluaran lokhea : rubra
g. Tidak ada robekan jalan lahir
P 1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu, TTV dan involusi uterus dalam
keadaan normal, ibu menanggapi
2. Memastikan involusi uterus berjalan normal
3. Menilai tanda-tanda infeksi masa puerperium, tidak ada tanda-tanda
infeksi
4. Menjelaskan kepada ibu mengenai nutrisi seperti makan
nasi,sayuran,telur, ikan,buah dan banyak minum air putih
5. Menjelaskan kepada ibu tentang ketidaknyamanan fisiologis pada masa
nifas seperti nyeri perut ,nyeri jalan lahir dan bendungan ASI,
memberitahu kepada ibu bahwa hal tersebut adalah hal yang normal,
menganjurkan ibu untuk mobilisasi dan menyusui bayinya
6. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI ekslusif
7. Menganjurkan ibu untuk memakai alat kontrasepsi setelah 40 hari, ibu
bersedia menggunakan nanti
8. Mendokumentasi hasil asuhan ke dalam SOAP
O 1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran: Composmentis
92
O 1. Pemeriksaan Umum
93
KU : Baik
Tekanan Darah : 100/80 mmHg
Nadi : 80 kali/menit
Respirasi: 20 kali/menit
Suhu : 36,50C
2. Pemeriksaan fisik
a. Mata : konjungtiva merah muda, sklera ikhterik (-)
b. Perut : fundus uteri : tidak teraba
c. Kontraksi uterus : baik
a. Kandung kemih : tidak penuh
Vulva/perineum : pengeluaran lokhea : alba
A PI A0 M0 Post partum 2 minggu
O 1. Pemeriksaaan Umum
KU : Baik
Tekanan Darah : 100/80 mmHg
Nadi : 80 kali/menit
Respirasi: 20 kali/menit
Suhu : 36,50C
3. Pemeriksaan fisik
a. Mata : konjungtiva merah muda, sklera ikhterik (-)
b. Perut : fundus uteri : tidak teraba
c. Kontraksi uterus : baik
b. Kandung kemih : tidak penuh
Vulva/perineum : pengeluaran lokhea : alba
94
2. Pemeriksaan antopometri
a. Berat badan : 2910 gram
b. Panjang badan : 49 cm
c. Lingkar dada : 30 cm
d. Lingkar kepala : 31 cm
e. LILA : 11 cm
Pemeriksaan Fisik :
- Kulit : Warna merah muda
- THT : Bersih, Simetris, tidak ada pengeluaran cairan abnormal
- Mulut : Tidak ada sariawan, mulut bersih
- Leher : Normal dan tidak ada pembengkakan
- Dada : Simetris, tidak ada retraksi, bentuk dada baik
- Paru-paru : Tidak ada bunyi wheezing dan stridor
- Jantung : Bunyi jantung normal
- Abdomen : Tidak kembung dan tali pusat telah kering
- Genitalia : Labia mayora menutupi labia minora, ada klitoris lubang
uretra dan lubang vagina
- Anus : Tidak ada atresia ani dan rekti
- Ekstremitas Atas: Baik, simetris, tidak ada polidaktili dan sindaktili
- Ekstremitas bawah: Baik, tidak ada polidaktili dan sindaktili
- Refleks hisap : Sangat baik
- Pengeluaran air kemih: BAK 6-7 kali sehari, konsistensi cair, warna dan
bau khas
- Pengeluaran mekonium: Pola Eliminasi : BAB 3 kali sehari, konsistensi
lunak,warna kuning, bau khas
Pemeriksaan Laboratorium : Tidak Dilakukan
6. Imunisasi
O KU : baik
BB : 3800 gram
PB : 50 cm
S : 36 0C
A Anak sehat usia 1 bulan dengan imunisasi BCG dan polio I
O KU : baik
BB : 4400 gram
PB : 52 cm
S : 35,7 0C
A Bayi sehat usia 2 bulan imunisasi DPT-Hb-Hib 1 dan polio 2
O KU : baik
BB : 5800 gram
PB : 57cm
S : 36,20C
A Bayi sehat usia 3 bulan imunisasi DPT-Hb-Hib 2 dan polio 3
O KU : baik
BB : 6500 gram
PB : 66 cm
Suhu : 36 0C
A Bayi sehat usia 4 bulan imunisasi DPT-Hb-Hib 3 dan polio 4
7. Keluarga Berencana
16 S Nama : Ny. Y
Desember Umur : 20 tahun
Alamat : Jl. Parit Tengah No. 39
2019 - Ibu mengatakan ingin KB suntik 3 bulan
- Ibu baru selesai melewati masa nifas 40 hari
- Ibu baru selesai haid
B. Pembahasan
1. Kehamilan
Tabel 4.7 Pembahasan Data Subjektif Kehamilan
badan berlebih, dan flek kehitaman pada wajah dan sekitarnya dan
berkemih, badan pegal – pegal, hemoroid, kram dan nyeri pada kaki,
K IV 1. PemeriksaanUmum
KU : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
2. Pemeriksaan Antopometri
BB sekaran: 62Kg
3. Pemeriksaan Tanda Tanda Vital
Tekanan Daraah: 110/90 mmHg
Nadi : 80 kali/menit
Suhu: 36,50 C
Respirasi : 20 kali/menit
4. Pemeriksaan Fisik
a. Wajah : tidak terdapat
oedema
b. Mata : konjungtiva
merah muda
c. Leher : tidak ada
peleberan vena jugularis,
pembesaran limfe dan tidak
ada kelenjar tiroid.
106
selama hamil adalah 20% dari berat badan ideal sebelum hamil.
jaringan ibu.
107
lebih 3 kg.
terdapat kesenjangan antara tinjuan kasus dan teroi pada trimester pertama
menanggapi)
e. Memberikan saran kepada ibu
untuk melakukan persiapan –
persiapan untuk persalinan,
seperti:
1) perlengkapan bayi
2) biaya
3) darah (pendonor darah)
4) pendamping persalinan
5) kendaraan
6) persiapan fisik dan
psikologis ibu
f. Menejelaskan tanda – tanda
persalianan, seperti:
1) adanya keluar darah lendir
2) merasakan sering mulas dan
makin lama makin sering
dan teratur
3) nyeri pada punggung
4) jika sudah merasakan tanda
–tanda seperti tersebutsegera
mengunjungi fasilitas
kesehatan terdekat (ibu
menanggapi KIE yang
diberikan)
Menganjurkan ibu untuk
melanjutkan obat yang masih
ada dirumah (ibu menanggapi)
6. Menyarankan ibu untuk datang
kembali 1 minggu berikutnya atau
jika ada keluhan (ibu menanggapi
dan bersedia)
7. Mendokumentasi hasil
pemeriksaan kedalam bentuk soap
(sudah didokumentasi)
Sumber Data Primer Tahun 2017
tablet yang diberikan kepada wanita usia subur dan ibu hamil. Bagi wanita
usia subur diberikan sebanyak 1 (satu) kali seminggu dan 1 (satu) kali
sehari selama haid dan untuk ibu hamil diberikan setiap hari selama masa
perut suka mengeras yaitu dengan sedikit relaksasi seperti melakukan olah
kembali otot-otot yang kaku. Nasehati Posisi saat tidur, duduk atau
berjalan salah, maka sakit pinggang akan terasa. Ini dikarenakan pada saat
kehamilan tulang punggung anda sedang menopang beban yang berat, jadi
salah sedikit saja akan sangat berpengaruh dan potensi terkena sakit
kepada Ny. Y sudah seuai teori dan tidak terdapat kesenjangan antara
kasus dan teori. Menurut Rukiyah (2009) Antenatal care atau pemeriksaan
kehamilan merupakan pemeriksaan ibu hamil baik fisik dan mental serta
menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas,
sehingga keadaan mereka post partum sehat dan normal. Standar kualitas
berat badan (ukur berat badan dalam kilogram tiap kali kunjungan,
Kenaikan berat badan normal waktu hamil 0,5 kg per minggu mulai
trimester kedua), ukur tekanan darah ( tekanan darah yang normal 110/80
– 140/90 mmHG, bila melebihi dari 14/90 mmHg perlu diwaspadai adanya
tablet selama kehamilan (yaitu untuk vitamin penambah darah pada ibu
gondok, pemberian terapi anti malaria untuk daerah endemis malaria. Pada
Ny. Y telah melakukan ANC dengan 12 T yaitu timbang berat badan dan
tinggi badan, ukur tekanan darah, tinggi fundus uteri, Pemberian Imunisasi
tinjuan kasus dan tinjuan teori yaitu Asuhan yang didapatkan Ny. Y
asuhan standar 12 T.
2. Persalinan
Kala I Ibu mengatakan Mulas, Keluar darah Menurut Hidayat dan Sujiyatini
lendir pada jam 04.55 WIB (2010) Kala I atau kala pembukaan
Ibu ke BPM Urai Rosdiana Pukul dimulai dari adanya his yang adekuat
06.55 Wib sampai pembukaan lengkap. Kala I
Dilakukan pemeriksaan pukul 07.00 dibagi menjadi 2 fase yaitu
WIB a. Fase laten
- Keadaan umum : Baik Dimulai dari pembukaan serviks
- Tekanan darah : 110/700 mmhg 1-3 cm- di bawah 4 cm,
- Nadi : 80 x/menit membutuhkan waktu 8 jam
114
menit
- Pukul 09.35 wib lahir spontan
bayi laki –laki , menangis kuat.
Kala III - Ibu mengatakan mulas Menurut Hidayat dan Sujiyatini
- Ada tanda – tanda pelepasan (2010) kala III/ kala uri dimulai
plasenta segera setelah bayi lahir sampai
1. Tali pusat memanjang lahirnya plasenta, yang berlangsung
2. Ada semburan darah tiba – tidak lebih dari 30 menit.
tiba Menurut Manuaba (2010) kala III
3. Uterus membulat / globuler persalinan, otot uterus (miometrium)
- Plasenta lahir jam 09.40 WIB berkontraksi mengikuti
- Kala III berlangsung selama 5 berkurangnya ukuran rongga uterus
menit secara tiba-tiba setelah lahirnya bayi.
Kontraksi rahim akan mengurangi
area pelekatan plasenta ini, karena
rahim bertambah kecil dan
dindingnya bertambah tebal
kontraksi tadi menyebabkan bagian
yang longgar dan lemah dari ujung
plasenta pada dinding rahim, bagian
ini akan terlepas, mula-mula
sebagian dan kemudian seluruhnya.
Kala IV Ibu masih merasakan sedikit mulas Menurut Hidayat dan Sujiyatini
Tekanan darah : 110/70 mmhg (2008) kala IV/ kala pengawasan
Nadi: 80 kali/menit dimulai dari saat lahirnya plasenta
Suhu : 360C sampai 2 jam pertama postpartum.
Respirasi : 20 kali / menit Menurut Ambarwati dan Wulandari
Tinggi fundus uteri : 2 jari dibawah (2010) mulas yang dirasakan ibu
pusat adalah karena proses involusi uteri,
Kontraksi : keras ini merupakan perubahan fisiologi
Kandung kemih : kosong pada ibu masa nifas.
Perdarahan : + 250 cc
Perineum : intack
menjadi 2 fase yaitu : Fase laten dimulai dari pmbukaan serviks 1-3 cm-
di bawah 4 cm, membutuhkan waktu 8 jam dan Fase aktif diimulai dari
Tanda gejala kala I : Kontraksi yang semakin sering dan bertahan lama,
banyak dengan tiba-tiba dari jalan lahir jika ketuban sudah pecah. Ny. Y
116
merasakan mules dan keluar lendir darah pukul 07.30 WIB, pukul 19.00
WIB Ny. Y pergi Ke BPM Urai Rosdiana. Hasil pemeriksaan his 3 kali
dalam : porsio tipis lunak, pembukaan 6 cm, ketuban (+), molase (-),
jam.
ciri khas pinggang terasa nyeri yang menjalar ke dapan, sifatnya teratur,
pembuluh
pada primi dan 1 jam pada multi : His semakin kuat, dengan interval 2
dan vagina, perineum terlihat menonjol, Vulva dan spingter ani terlihat
Wib mengeluh mulesnya semakin sakit, ada rasa ingin meneran, dan
117
lengkap, ketuban (-), H IV. His 4 kali dalam 10 menit lamanya 40 detik,
selama 45 menit.
Menurut Hidayat (2010) kala III/ kala uri dimulai segera setelah
bayi lahir sampai lahirnya plasenta, yang berlangsung tidak lebih dari
kontraksi tadi menyebabkan bagian yang longgar dan lemah dari ujung
Mulas yang dirasakan ibu adalah karena proses involusi uteri, ini
merasakan mules dan nyeri pada jalan lahir, pemantauan 2 jam post
lubang
j. Kelamin perempuan :Vagina
berlubang,Uretra berlubang,
Labia minor dan labia mayor
k. Tungkai dan kaki : Gerak
normal, Tampak
normal, Jumlah jari
l. Punggung dan
Anus: Pembekakan atau
cekungan, Ada anus atau
lubang
m. Kulit : Verniks, Warna,
Pembekakan atau bercak
hitam, Tanda-Tanda lahir
3. Konseling : Jaga kehangatan,
Pemberian ASI, Perawatan tali
pusat, Agar ibu mengawasi tanda-
tanda bahaya
4. Tanda-tanda bahaya yang harus
dikenali oleh ibu : Pemberian ASI
sulit, sulit menghisap atau lemah
hisapan, Kesulitan bernafas yaitu
pernafasan cepat > 60 x/m atau
menggunakan otot tambahan,
Letargi –bayi terus menerus tidur
tanpa bangun untuk makan,Warna
kulit abnormal – kulit biru
(sianosis) atau kuning, Suhu-
terlalu panas (febris) atau terlalu
dingin (hipotermi), Tanda dan
perilaku abnormal atau tidak
biasa, Ganggguan gastro internal
misalnya tidak bertinja selama 3
hari, muntah terus-menerus, perut
membengkak, tinja hijau tua dan
darah berlendir, Mata bengkak
atau mengeluarkan cairan
5. Lakukan perawatan tali pusat
Pertahankan sisa tali pusat dalam
keadaan terbuka agar terkena
udara dan dengan kain bersih
secara longgar, Lipatlah popok di
bawah tali pusat ,Jika tali pusat
terkena kotoran tinja, cuci dengan
sabun dan air bersih dan
keringkan dengan benar
6. Gunakan tempat yang hangat dan
bersih
7. Cuci tangan sebelum dan sesudah
melakukan pemeriksaan
8. Memberikan Imunisasi HB-0
KN II 1. Memberitahukan hasil Menurut Lissauer, Avroy. 2013
pemeriksaan kepada ibu Penatalaksanaan pada neonatus
dan asuhan yang kunjungan kedua :
diberikan periksa 1. Menjaga tali pusat dalam keadaaan
120
kebidanan pada bayi baru lahir terdapat kesenjangan antara kasus dan teori,
yaitu ibu sudah diberikan Penkes / KIE tentang cara perawatan tali pusat
dengan membersihkan, terbuka dan kering akan tetapi dalam Perawatan tali
pusat Bayi Ny. Y diberikan ramuan- ramuan seperti kunyit dan manjakani
dengan alasan untuk percepatan pelepasan tali pusat, pada saat pemeriksaan
tali pusat belum kering dan tampak kemerah – merahan, sehingga tali pusat
BAB V
PENUTUP
A. SIMPULAN
keputusan :
nafsu makan.
123
yaitu ibu sudah beritahukan / KIE tentang cara perwatan tali pusat
merahan.
B. Saran
kasus ibu hamil, bersalin, nifas, bayi batu lahir, imunisasi dan
keluarga berencana
2. Bagi Mahasiswa
bayi batu lahir, imunisasi dan keluarga berencana tentang apa saja
yang harus diketahui tentang keadaan ibu dan bayi nya dengan
jelas.