LINDA ANGGRAIANI
19.01.2057
LINDA ANGGRAIANI
19.01.2057
LINDA ANGGRAIANI
19.01.2057
Menyetujui :
Pembimbing,
Mengesahkan :
Mengetahui :
Politeknik ‘Aisyiyah Pontianak
Direktur,
LINDA ANGGRAIANI
19.01.2057
KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
Tugas Akhir yang berjudul “Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny. I Dan
Tugas Akhir ini diajukan dalam rangka menyelesaikan Program Studi D-III
Kebidanan.
Laporan Tugas Akhir ini dapat diselesaikan berkat bantuan, dorongan, dan
bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis menyampikan ucapan
Pontianak.
2. Kedua orang tua, saudara- saudara serta keluarga besar saya yang selalu
Tugas akhir yang telah membimbing dan membagi ilmu kepada penulis
4. Nurhasanah M. Kes selaku penguji dalam penyusunan Laporan Tugas akhir yang
kepada penulis untuk melakukan asuhan kebidanan komprehensif pada Ny. I dan
7. Dosen-dosen dan para staf Akademi Kebidanan ‘Aisyiyah Pontianak yang telah
8. Ny. I selaku pasien asuhan kebidanan komprehensif serta Tn. E selaku suami dari
Ny. I yang telah memberikan izin kepada istrinya untuk dilakuan asuhan dan telah
yang telah memberikan doa, dukungan, dan semangat dalam penyusunan laporan
ini.
Penulis berharap Laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca
dan penulis, serta dapat menjadi masukan dalam membina dan mengembangkan ilmu
kesehatan.
Penulis
LINDA ANGGRAIANI
19.01.2057
DAFTAR ISI
Halaman
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
komplikasi yang berisiko atau telah berisiko sejak awal kehamilan. Pemeriksaan
dini diperlukan untuk mendeteksi dini faktor risiko pada ibu agar kehamilan,
persalinan, dan masa nifas dapat berlangsung dengan lancar. Sebagai bidan kita
untuk berperan dalam upaya percepatan penurunan angka kematian ibu (AKI) dan
angka kematian bayi (AKB). Karena itu, dengan adaanya penerapan model asuhan
kebidanan yang berkelanjutan ini agar dapat dimanfaatkan sebagai salah satu
penurunan AKI dan AKB di Indonesia. Asuhan Kebidanan mengutamakan
pelayanan dari seorang professional yang sama atau dari satu team kecil tenaga
professional, sebab dengan begitu maka perkembangan kondisi ibu setiap saat
akan terpantau dengan baik selain itu juga menjadi lebih percaya dan terbuka
pelayanan kebidanan yang kontinu mulai dari ANC, INC, Asuhan BBL, Asuhan
tetap tinggi di 305 per 1000 kelahiran hidup. Data dari profil kesehatan Provinsi
Kalimantan Barat tahun 2019, angka kematian ibu (AKI) tercatat sebanyak 113
kasus kematian ibu, angka kematian ibu ini makin meningkat dari tahun 2018
yang hanya 86 kasus kematian ibu (Profil Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan
Barat 2020)
Salah satu penyebab kematian ibu disebabkan oleh 4 Terlalu (Terlalu muda,
Terlalu tua, Terlalu sering, Terlalu pendek jarak kehamilan) dan 3T (Terlambat
Ambanwang Kubu Raya cakupan pelayanan kesehatan Ibu hamil K1 dari bulan
Januari sampai bulan Desember tahun 2018 yaitu sebanyak 610 orang. Cakupan
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan berjumlah 806 orang yang terdiri
bayi yang terdiri dari kasus bayi berat lahir rendah (BBLR) sebanyak 12 bayi,
bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) sebanyak 1 bayi, prematur sebanyak 1
bayi, asfiksia riangan sebanyak 11 bayi, asfiksia sedang sebanyak 17 bayi, down
syndrome sebanyak 1 bayi dan 2 janin yang mengalami Intrauterine fetal Death
Adapun upaya untuk menurunkan angka kematian Ibu dan Bayi berdasarkan
Visi, Misi dan Nawacita Presiden tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
dilakukan pada semua siklus kehidupan, mulai dari bayi, balita, anak usia sekolah,
indikator yang harus didapat yaitu menurunkan angka kematian ibu dari 359
menjadi 306 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI 2012), menurunkan angka
kematian bayi dari 32 menjadi 24 per 1.000 kelahiran hidup dan meningkatkan
Ambawang Kubu Raya Tahun 2020” guna mendeteksi dini komplikasi yang
terjadi pada ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir, sampai dengan nifas serta untuk
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
dan Bayi Ny. I pada masa Kehamilan, Persalinan, Nifas, Bayi Baru Lahir
2. Tujuan Khusus
Dan Bayi Ny I
b Untuk mengetahui data dasar subjektif dan objektif pada Ny. I Dan By Ny I
pemberian Asuhan Kebidanan selanjutnya yang lebih baik di masa yang akan
datang.
2. Bagi Pembaca
asuhan kebidanan komprehensif yang baik dan dapat menjadi suatu gambaran
3. Bagi Pasien
Dapat menjadi salah satu penambahan ilmu bagi pasien saat diberikannya
asuhan kebidanan secara komprehensif pada saat kehamilan hingga anak usia 1
tahun.
E. Ruang lingkup
a. Kehamilan adalah proses yang alamiah yang dialami setiap wanita dalam
siklus reproduksi. Dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin (280 hari, 40
minggu) atau 9 bulan 7 hari dihitung dari hari pertama haid terahir (HPHT)
kepala, tanpa komplikasi baik ibu maupun janin. (Asri dkk, 2010)
c. Nifas Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta
(Sulistyawati, 2012)
d. Bayi baru lahir normal adalah bayi yang baru dilahirkan pada kehamilan
cukup bulan (37-42 minggu) dan berat badan lahir 2500 sampai dengan 4000
gram tanpa ada tanda-tanda asfiksia dan penyakit penyerta lainnya (Sari
Wahyuni, 2012) . Bayi baru lahir (Neonatus) adalah bayi yang baru
mengalami proses kelahiran, berusia 0-28 hari. Bayi adalah manusia yang
baru lahir sampai umur 12 bulan, namun tidak ada batasan yang pasti. Balita
(Bawah lima tahun) merupakan salah satu periode usia manusia setelah bayi
sebelum anak awal. Rentang usia balita dari mulai 2-5 tahun atau 24-60
dkk, 2008)
By. Ny. I
3. Ruang Lingkup Waktu : Penelitian di mulai dari awal kehamilan smapai anak
F. Keaslian Penelitian
A. Kehamilan
Ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang kehamilan sangat banyak,
(berasal) dari tanah. Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan)
dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian, air mani itu Kami jadikan
sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal
daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang
a. Pengertian Kehamilan
ibu.
ASI Ekslusif.
faktor risiko pada ibu hamil. Tinggi badan ibu hamil kurangdari 145
Disproportion).
2) Ukur Tekanan Darah
dimana LILA kurang dari 23,5 cm. Ibu hamil dengan KEK akan dapat
tidak dengan umur kehamilan. Jika tinggi fundus tidak sesuai dengan
24 minggu.
24 cm 24 minggu Sepusat
Jika pada trimester III bagian bawah janin bukan kepala, atau kepala
janin belum masuk pintu atas panggul berarti ada kelainan letak,
panggul sempit atau ada masalah lain. Penilaian DJJ dilakukan pada
lambat kurang dari 120 kali/menit atau DJJ cepat lebih dari 160
6) Skrining
mendapat tablet tambah darah (tablet zat besi) dan asam folat minimal
mg zat besi) 2 kali sehari bagi semua ibu hamil. Jika Hb 9 % atau
kurang dari pada salah satu kunjungan tingkatan tablet zat besi
program kesehatan ibu dan anak (KIA) di Indonesia saat ini menetap :
b) Bila ditemukan anemia pada ibu hamil, diberikan tablet zat besi 2-
endemik)
8) Periksa laboratorium
pada setiap ibu hamil yaitu golongan darah, hemoglobin darah, protein
9) Tatalaksana/penanganan kasus
rujukan.
persalinan.
menghadapi komplikasi.
menular.
epidemi meluas dan terkonsentrasi atau ibu hamil dengan IMS dan
booster).
e. Asuhan Kehamilan
pasti.
minuman keras.
bakteriuria.
vitamin D, vitamin B6, vItamin B12 untuk mengatasi mual dan anemia
dalam kehamilan.
kehamilan.
12) Deteksi dini komplikasi yang mungkin terjadi pada trimester I dan
hamil.
trimester II.
13) Memenuhi kebutuhan kalsium dan asam folat ibu, multivitamin dan
janin.
kehamilan.
trimester III.
10) Deteksi dini komplikasi yang terjadi pada trimester III dan
dianggap sebagai sesak nafas. Sesak nafas merupakan salah satu keluhan
yang sering dialami oleh ibu (70%) pada kehamilan. Sesak nafas yang
berlangsung pada saat isthirahat atau aktivitas yang ringan sering disebut
sebagai sesak nafas yang normal. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya
pada volume paru yang terjadi akibat perubahan anatomi toraks selama
tulang iga.
jantung untuk memompa darah menjadi lebih berat dan secara tidak
berat dan berlebihan, disamping itu ibu hamil perlu memperhatikan posisi
pada saat duduk dan berbaring. Disarankan agar ibu hamil mengatur posisi
duduk dengan punggung tegak, jika perlu disanggan dengan bantal pada
1. Pengertian Persalinan
a. Pengertian persalinan
ketuban, janin, plasenta) yang dapat hidup ke dunia luar, dari rahim
disertai turunnya janin dan plasenta ke dalam jalan lahir sampai keluar
secara lengkapyang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37 sampai 42
kekuatan ibu sendiri tanpa melukai ibu dan bayi kecuali episiotomi,
berlangsung selama kurang dari 24 jam tanpa komplikasi baik pada ibu
aman selama persalinan dan setelah bayi lahir, serta upaya pencegahan
2. Fisiologi Persalinan
depan, sifatnya teratur, interval makin pendek, dan kekuatan makin besar.
pecah.
c. Adanya pembukaan
a. Kala 1 (Pembukaan)
Kala 1 merupakan kala awal dari proses persalinan. Kala ini sering
sampai 10 cm, kontraksi lebih kuat dan sering dibagi menjadi 3 fase:
2) His terkordinir, kuat, cepat dan lebih lama kira kira 2-3 menit.
3) Tekanan pada rektum, ibu merasa ingin BAB .
4) Anus membuka .
5) Perenium menonjol.
dengan diameter 5-6 cm Pada waktu his kepala janin mulai kelihatan,
terpimpin kepala akan lahir di ikuti seluruh badan janin. Lama pada
a) Suntik oksitosin.
darah, nadi dan keadaan kandung kemih ibu setiap 15 menit selama 1
pertama pascapersalinan.
a. Dukungan fisik
makanan padat lebih lama tinggal di dalam lambung dari pada makanan
c. Kebutuhan eliminasi
persalinan. Bila pasien tidak dapat mampu berkemih sendiri dapat di bantu
4. Asuhan Persalinan
11) Memberi tahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik,
meminta ibu untuk meneran saat ada his apabila ibu sudah merasa
ingin meneran.
12) Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk
meneran (Pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi setengah duduk
nyaman, jika ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran dalam
60 menit.
15) Meletakan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) di perut ibu, jika
16) Meletakan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian bawah bokong ibu
19) Saat kepala janin terlihat pada vulva dengan diameter 5 – 6 cm,
jika telah lahir dan kain kering dan bersih yang dilipat 1/3 bagian
bersih dan kering, ibu jari pada salah satu sisi perineum dan 4 jari
tangan pada sisi yang lain dan tangan yang lain pada belakang kepala
bayi. Tahan belakang kepala bayi agar posisi kepala tetap fleksi pada
steril kemudian memeriksa adanya lilitan tali pusat pada leher janin
21) Menunggu hingga kepala janin selesai melakukan putaran paksi luar
secara spontan.
Dengan lembut gerakan kepala kearah bawah dan distal hingga bahu
depan muncul dibawah arkus pubis dan kemudian gerakan arah atas
23) Setelah bahu lahir, geser tangan bawah kearah perineum ibu untuk
atas untuk menelusuri dan memegang tangan dan siku sebelah atas.
24) Setelah badan dan lengan lahir, tangan kiri menyusuri punggung
bawah (selipkan ari telinjuk tangan kiri diantara kedua lutut janin)
26) Mengeringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh
dalam uterus.
berkontraksi baik.
29) Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikan oksitosin 10 unit IM
30) Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem kira-
kira 3 cm dari pusat bayi. Mendorong isi tali pusat ke arah distal (ibu)
dan jepit kembali tali pusat pada 2 cm distal dari klem pertama.
31) Dengan satu tangan. Pegang tali pusat yang telah dijepit (lindungi
tersebut.
32) Mengikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada satu sisi
33) Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan memasang topi di
kepala bayi.
34) Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5 -10 cm dari
vulva.
35) Meletakan satu tangan diatas kain pada perut ibu, di tepi atas simfisis,
dengan arah sejajar lantai dan kemudian kearah atas, mengikuti poros
39) Segera setelah plasenta lahir, melakukan masase pada fundus uteri
palmar 4 jari tangan kiri hingga kontraksi uterus baik (fundus teraba
keras).
40) Periksa bagian maternal dan bagian fetal plasenta dengan tangan
yang tersedia.
perdarahan pervaginam.
43) Membiarkan bayi tetap melakukan kontak kulit ke kulit di dada ibu
pervaginam.
kontraksi.
49) Memeriksakan nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit
dengan baik.
51) Menempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5%
dekontaminasi.
52) Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang
sesuai.
sisa cairan ketuban, lendir dan darah. Bantu ibu memakai memakai
C. Asuhan Nifas
1. Pengertian Nifas
a. Pengertian Nifas
1) Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik secara fisik maupun social
maupun bayinya
ibu dalam masa nifas. Ibu nifas menjadi sangat sensitif, sehingga
penting pada masa nifas untuk memberi pengarahan pada keluarga tentang
kondisi ibu serta pendekatan psikologis yang dilakukan bidan pada ibu
dari hari pertama sampai hari kedua setelah melahirkan. Pada saat ini
proses pemulihannya.
fase taking hold, ibu merasa khawatir akan ketidakmampuan dan rasa
hati. Oleh karena itu ibu memerlukan dukungan karena saat ini
percaya diri.
(1) Lochea Rubra (Cruenta) : berisi darah segar dan sisa selaput
(4) Locea Alba : cairan putih, keluar setelah 2 minggu masa nifas
yaitu :
c) Serviks
hamil
e) Perineum
f) Payudara
menyebabkan perubahan :
proses laktasi.
Buang air kecil sering sulit selama 24 jam pertama hal ini
bagian ini mengalami kompresi antara kepala janin dan tulang pubis
selama persalinan.
3) Perubahan sistem pencernaan
buang air besar (BAB) sehingga pada masa nifas sering timbul
sampai 1 sampai 3 hari masa nifas. Bila tekanan darah rendah perlu di
waspadai adanya perdarahan pada masa nifas. Bila tekanan darah tinggi,
yang timbul pada masa nifas dan diperlukan penanganan lebih lanjut.
sampai 7 masa nifas dan akan kembali normal dalam 4 sampai 5 minggu
masa nifas.
Bayi baru lahir disebut juga neonatus merupakan individu yang sedang
bertumbuh dan baru saja mengalami trauma kelahiran, serta harus dapat
esktrauterin. Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan berat
antara 2.500-4.000 gram, cukup bulan, lahir langsung menangis dan tidak ada
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan
37 minggu sampai 42 minggu dalam berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram
(Wagino, 2016).
P : pulse (denyut) DJJ dengan stateskop atau palpasi jantung dengan jari
ulang
A : Activity (tonus otot) gerakan kaki dan tangannya atau sebagai reaksi
rangsangan tersebut
2012)
d. Rambut lanugo (bulu badan yang halus) tidak terlihat, rambut kepala
e. Reflek menghisap dan menelan sudah baik ketika di berikan IMD, refklek
f. Genitalia
Berikut ini aspek-aspek penting asuhan segera pada bayi baru lahir (Marmi
riwayat keluarga
b) Menilai APGAR
Tabel 2.7 Pemeriksaan Fisik yang Dilakukan pada Bayi Baru Lahir
Hitung permapasan dan lihat Frekuensi napas normal 40-60 kali per
tarikan dinding dada bawah menit.
ketika bayi sedang tidak Tidak ada tarikan dinding dada bawah
menangis yang dalam
Lihat bagian dalam mulut Bibir, gusi, langit-langit utuh dan tidak ada
Masukkan satu jari yang bagian yang terbelah.
menggunakan sarung Nilai kekuatan isap bayi, bayi akan
tangan ke dalam mulut, mengisap kuat jari pemeriksa.
raba langit-langit
Lihat punggung dan raba Kulit terlihat utuh, tidak terdapat lubang
tulang belakang dan benjolan pada tulang belakang.
Lihat dan raba alat kelamin Bayi perempuan kadang terlihat cairan
luar vagina berwarna putih atau kemerahan.
Bayi laki-laki terdapat lubang uretra pada
ujung penis.
Pastikan bayi sudah buang air kecil dalam
24 jam setelah lahir.
Menilai cara menyusui, Kepala dan badan dalam garis lurus, wajah
minta ibu untuk menyusui bayi menghadap payudara ibu,
bayinya mendekatkan bayi ke tubuhnya. Bibir
bawah melengkung keluar, sebagian besar
areola berada di dalam mulut bayi.
Menghisap dalam dan pelan kadang
disertai berhenti sesaat.
(Sumber : Kemenkes RI, 2018)
g) Berikan Vitamin K atau Neo K untuk mencegah terjadinya perdarahan
pada otak bayi. Semua BBL normal dan cukup bulan diberikan secara
injeksi pada 1/3 paha tengah bagian luar secara IM sebanyak 0,5 mg.
mata.
mungkin.
E. Keluarga Berencana
Ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang Keluarga Berencana (KB) yang
bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang
benar.
1. Pengertian
2. Tujuan Program KB
mengurangi angka kelahiran untuk menaikkan taraf hidup rakyat dan bangsa;
Nasional yaitu:
a. Menurunkan rata-rata laju pertumbuhan penduduk (LPP) secara nasional
d. Menurunkan pasangan usia subur (PUS) yang tidak ingin punya anak lagi
4. Implant / susuk KB
untuk wanita. Obat yang terdapat dalam setiap batang itu akan berdifusi secara
teratur masuk ke dalam peredaran darah. Setelah obat steroid dalam setiap
batang itu habis, maka semua wanita yang bersangkutan ingin berhenti
pemakaiannya (Marni,2016)
kembali ke klinik bila ada keluhan, dapat dicabut setiap saat sesuai dengan
pemakaian kontrasepsi ini sesuai dengan keinginan akan tetapi harus pergi ke
Adapun kerangka alur pikir dalam penelitian ini diuraikan pada bagan
sebagai berikut:
Kehamilan
Fisiologis Patologis
Rujuk
Persalinan
Rujuk Rujuk
Bagan 2.1
Modifikasi kerangka alur pikir menurut Sulistyawati (2009),
Kemeterian Kesehatan (2010), Marmi (2015)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan atau
area populasi tertentu yang bersifat factual dan objektif, sistematis dan akurat.
dan bayi Ny. I adapun waktu dan tempat penelitian dilakukan pada :
Tabel 3.1
Tempat dan waktu penelitian
D. Jenis Data
Data yang diperoleh terbagi atas dua yaitu (Setiawan dan Saryono, 2011):
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari pemeriksaan fisik secara
inspeksi, auskultasi, palpasi, dan perkusi. Dan juga diperoleh dari wawancara
dan observasi.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diambil dari catatan perkembangan dan
1. Wawancara
2. Observasi
pemantauan pada Ny. I dan Bayi. Ny. I serta tumbuh kembang hingga usia 1
tahun.
3. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan secara sistematis mulai dari kepala sampai
4. Diskusi
F. Etika Penelitian
(Notoadmodjo,2010).
1. Informant Consent
disajikan.
3. Kerahasiaan (Confidently)
oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil
penelitian.
BAB IV
A. Hasil Penelitian
Subjek Penelitian Ny. I dan bayi Ny.I di Desa Ampera Raya dengan rincian
waktu penelitian dari 20 Desember 2019 sampai 09 Maret 2020. Analisis hasil
1. Identitas Pasien
Tabel 4.2
Dokumentasi Asuhan Kebidanan Kehamilan
5. Pemeriksaan Penunjang
Hemoglobin : 12,6 gram
Golongan darah : (O)
Pp test : Positif
Protein urine (-)
Reduksi urine (-)
Sifilis (-)
HIV (-)
Malaria (-)
A GIIPIA0HI, amenore 9 minggu, curiga hamil
P 1. Menginformasikan hasil pemeriksaan pada ibu, yaitu kondisi ibu
baik, TD : 100/70, berat badan ideal, dan hasil pemeriksaan fisik
normal, janin belum teraba & denyut jantung janin belum ada
namun ibu tidak usah khawatir karena sesuai dengan usia
kehamilannya.
(Ibu tampak senang dengan penjelasan)
2. Memberitahukan kepada ibu mengenai keluhannya, yaitu mual/
muntah pada umur kehamilan sekarang/ trimester 1 adalah normal
dikarenakan hormon yang sedang meningkat, asal tidak
berlebihan.
(Ibu menanggapi)
3. Memberikan konseling cara mengatasi keluhan ibu, yaitu:
a. Ketika bangun tidur harus perlahan- lahan dari tempat tidur.
b. Makan roti/ biskuit sebelum bangun dari tempat tidur .
c. Menghindari kelelahan sehingga harus cukup istirahat.
d. Menghindari makanan yang dapat membuat mual seperti
makanan berlemak, amis, pedas, & terlalu manis.
e. Hindari berbaring setelah makan, minum 1-2 jam setelah
makan.
f. Menggunkan pakaian yang longgar & nyaman .
g. Konsumsi makanan dalam porsi sedikit- sedikit tapi sering.
(Ibu menanggapi)
(Ibu menanggapi)
4. Memberikan KIE mengenai kebutuhan ibu hamil trimester 1
kepada ibu :
a. Menjelaskan kebutuhan gizi/ nutrisi yaitu ibu harus makan
meskipun mual sedikit tapi sering, makan sayur- sayuran,
buah, biscuit dan roti.
b. Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup, tidak kelelahan , dan
tidur minimal 8 jam/ hari.
c. Menjelaskan tentang personal hygiene yaitu mandi secara
teratur, mengganti celana dalam minimal 2x sehari, jika
lembab segera diganti.
d. Menyarankan ibu untuk melakukan koitus secara hari – hati,
dan aman dilakukan asal tidak ada perdarahan pervaginaan.
(Ibu menanggapi)
5. Memberitahukan tanda- tanda bahaya kehamilan 1 kepada ibu,
yaitu segera ketenaga kesehatan jika terjadi perdarahan
pervaginaan, mual muntah berlebihan (>10x/ perhari), sakit
kepala berlebihan, demam tinggi, dan keputihan yang berlebihan,
berbau dan gatal.
(Ibu menanggapi)
6. Memberikan terapi suplemen dan menjelaskan cara
mengkonsumsi dan manfaatnya.
B6 2x1 (10 tablet)
B12 2x1 (10 tablet)
B complex 2x1 (10 tablet)
(Ibu menanggapi)
7. Menyarankan ibu untuk periksa kembali 1 bulan kemudian.
(Ibu menanggapi)
2. Pemeriksaan Khusus
Wajah : pucat (-) oedema (-)
Mata : Konjungtiva merah muda,
sklera putih
2. Pemeriksaan khusus
wajah : Tidak pucat, tidak oedema
O mata : Konjungtiva merah muda,
sklera putih
Leopold I : TFU 26 cm, teraba keras tidak
melenting Bokong
Leopold II : kanan teraba bagia keras memanjang
seperti papan ( Punggung), kiri teraba
bagian kecil – kecil janin
(ekstremitas)
Leopold III Kepala
Leopold IV kepala belum masuk PAP
DJJ : 154 x/menit
TBBJ : 2170 gram
A GIIPIA0HI , Hamil 28 minggu janin intra uteri tunggal hidup.
P 1. Menginformasikan hasil pemeriksaan bahwa kondisi ibu baik,
TTV normal, usia kehamilan 28 minggu dan besar perut sesuai
dengan usia kehamilan.
(Ibu terlihat senang dengan hasil pemeriksaan)
2. Memberitahukan denyut jantung janin normal yaitu 154 x/menit.
(Ibu menanggapi)
3. Menyarankan ibu untuk istirahat yang cukup yaitu minimal 8 jam
perhari.
(Ibu menanggapi)
4. Memberikan suplemen dan menjelaskan manfaatnya :
a. Kalk 30 tablet diminum 1x1 perhari ,yaitu untuk pertumbuhan
tulang janin.
b. Vitamin C 10 tablet 1x1 perhari, yaitu untuk membantu
penyerapan zat besi dan menjaga kesegaran tubuh.
c. Tablet Tambah Darah 30 tablet diminum 1x1 perhari, yaitu
untuk menghasilkan darah merah , untuk pembentukan dan
pematangan struktur organ janin, dan sumber nutrisi ibu dan
bayi.
(Ibu menanggapi)
5. Menyarankan ibu untuk kunjungan ulang 1 bulan kemudian.
(Ibu menanggapi)
Kunjungan 4 Keluhan : sakit dibagian pinggang
S
Tangga : 20-12-2019 Umur Kehamilan : 38 minggu
l 1. Pemeriksaan umum
Jam : 08 : 30 wib Keadaan umum : Baik
Tempat : Puskesmas Kesadaran : Composmentis
Sungai Berat badan : 65,9 Kg
Ambawang Tekanan darah : 120/ 70 mmHg
Nadi : 82 x/menit
Pernafasan : 21 x/menit
Suhu : 37 ºC
2. Pemeriksaan khusus
Wajah : pucat (-) oedema (-)
Mata : Konjungtiva merah muda,
sklera putih
Leher : Pelebaran vena jugularis (-), pembesaran
kelenjar limfe (-), pembesaran kelenjar tiroid
(-)
Dada : Paru- paru : stridor (-) wheezing (-)
: Jantung : bunyi tambahan
Payudara : Jaringan parut (-), puting susu menonjol,
O
benjolan (-), kolostrum (+)
Abdomen : tidak ada bekas luka operasi, terdapat linea
nigra dan tidak ada striae
Leopold I : TFU 33 cm, 2 jari di bawah px, teraba bulat
lunak, dan sulit melenting
Leopold II : Bagian kanan teraba keras, datar, memanjang,
dan bagian kiri teraba kosong dan bagian-
bagian kecil
Leopold III Teraba bulat, keras, sulit melenting
Leopold IV Divergen
Palpasi 4/5 bagian belum masuk PAP
WHO
DJJ 144 kali / menit
TBBJ 3410 gram
Pemeriksaan Penunjang
Hb : 12. 1 gr/dl
HBSAg : NR
A GIIPIA0HI , hamil 38 minggu janin tunggal hidup presentasi kepala.
P 1. Memberitahukan hasil pemeriksaan bahwa kondisi ibu baik,
tekanan darah 120/70 mmHg nadi 82 kali/menit suhu 37ºC
pernafasan 21x/menit, namun berat badan naik meningkat yaitu
65,9 kg sudah melebihi batas kenaikan normal ibu hamil.
(Ibu terlihat senang dengan hasil pemeriksaan)
2. Memberitahukan usia kehamilan yaitu 38 minggu dan denyut
jantung janin normal 144 x/menit.
(Ibu mengetahui usia kehamilan dan kondisi bayinya)
3. Menjelaskan terkait keluhan ibu yaitu sakit pinggang, nyeri
dibagian pinggang merupakan ketidak nyamanan di trimester 3
(ibu menanggapi)
4. Menyarankan ibu untuk menjaga pola makan, yaitu hindari
makanan instan, berlemak seperti bakso, mie goreng dan santan
serta minuman manis agar berat badan tidak naik, karena
kenaikan berat badanibu mempengaruhi berat badan bayi
(Ibu menanggapi)
5. Menyarankan ibu untuk melanjutkan suplemen yang diberikan
dokter
(Ibu menanggapi)
6. Menyarankan ibu untuk kunjungan lagi 2 minggu kemudian, jika
belum melahirkan.
(Ibu menanggapi)
3. Persalinan
Tabel 4.3
Dokumentasi Asuhan Kebidanan Persalinan
Kala 1
Catatan Perkembangan
1. Anamnesis Umum
A. Riwayat Obstetri
GIIPIA0HI
B. Riwayat Kehamilan Sekarang
05 Januari Haid Teratur/ tidak sakit
2020 Siklus : 28 hari
22 : 00 WIB Banyaknya : Biasa
HPHT : 28 Maret 2019
TP : 05 Januari 2020
Puskemas Lama hamil : 40 Minggu
Sungai Gerakan anak dirasakan : ± 5-6 bulan yang lalu
Ambawang Periksa hamil : Dokter dan bidan
S C. Riwayat Persalinan Sekarang
Dikirim oleh : Datang sendiri
His mulai : Sejak tanggal 05-01-2020 jam 18: 30
Darah lendir : Sejak tanggal 05-01-2020 jam 19:00
Ketuban : Belum
2. Anamnesis Khusus
Keluhan utama : Ibu mengatakan mulas ingin melahirkan dan
keluar darah lendir.
Riwayat perjalanan penyakit : Ibu dating ke puskesmas sungai ambawang
dengan keluhan merasakan mulas ingin
melahirkan sejak tanggal 05-01-2020 jam 18:30,
kemudian keluar darah lendir sejak tanggal 05-
01-2020 jam 19:00, namun belum ada
pengeluaran air keruh dan berbau amis.
1. Status Presens
Berat badan : 66 Kg
Tinggi badan : 158 cm
Keadaan umum : Baik, anemia(-), ikterus (-)
Kesadaran : Composmentis
Gizi : Non KEK
Payudara : Puting menonjol, kolostrum (+), benjolan (-)
Jantung : Tidak ada bunyi tambahan
Tekanan darah : 120/60 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Pernafasan : 22 x/menit
Hati/Limfe : Normal
Edema : (-)
Varices : (-)
Refleks : (+) , hiper reflex (-)
2. Status Obstetri
Pemeriksaan luar
Tanggal 05-01-2020 Jam 22:00
Leopold 1 : TFU 32 cm , teraba bulat, lunak, tidak melenting melenting,
O (bokong)
Leopold II : Bagian kanan teraba keras, memanjang,datar (bokong)
sedangkan bagian kiri teraba kosong dan bagian- bagian kecil
(ekstremitas janin)
Leopold III : Teraba bulat, keras, melenting (Kepala)
Leopold IV : Divergen
DJJ 140 x/menit , teratur
HIS : 2 x 10’ , 30-35 “ , adekuat
Taksiran BBJ : 3255 gram
Lingkaran Bandle : (-)
Tanda Osborn : (-)
Pemeriksaan dalam
Tanggal 05-01-2020 Jam 22:00
Portio : Konsistensi lunak
Posisi anterior
Pendataran 25%
Pembukaan 3 cm
Ketuban : (+)
Terbawah : Kepala
Penurunan : Hodge II
GIIPIA0HI , hamil 40 minggu inpartu kala 1 fase laten, janin tunggal hidup presentasi
A
kepala.
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan bahwa kondisi ibu baik, pembukaan 3 cm , ketuban
utuh , dan kondisi bayi saat ini baik dengan DJJ 140 x/menit.
(Ibu menanggapi)
2. Mengajarkan ibu teknik relaksasi ketika kontraksi untuk mengalihkan rasa sakit.
(Ibu menanggapi)
3. Menyarankan ibu untuk miring kiri dengan karena posisi miring kiri lebih aman untuk
janin, dapat meningkatkan sirkulasi, meningkatkan aliran darah dan nutrisi dari jantung
ibu ke janin (ibu menanggapi)
P
4. Menyarankan ibu untuk tetap makan dan minum agar memiliki tenaga ketika meneran.
(Ibu menanggapi)
5. Menyarankan ibu untuk tidak menahan BAB dan BAK dan menjelaskan tujuannya.
(Ibu menanggapi)
6. Memberikan dukungan psikologis dan semangat ibu.
(Ibu terlihat tenang)
7. Melakukan observasi kala 1 meliputi TTV setiap 30 menit dan kemajuan persalianan
setiap 4 jam dan mendokumentasikan hasilnya.
Kala II
06-01-2020 Catatan Perkembangan
02:00- 02:42
S Ibu mengatakan mulas semakin kuat dan sering serta ada dorongan kuat untuk meneran
Keadaan umum : Baik HIS : 4 x 10’ , 45” , adekuat
Kesadaran : Composmentis DJJ : 140 x/menit , teratur
Tekanan darah : 120/70 mmHg VT : Ø lengkap
Portio tidak teraba
Kepala Hodge 3-4
UUK di depan
O
Ketuban pecah spontan
pukul 02.10 warna
putih keruh
Nadi : 92 x/menit
Suhu : 36.4 ºC
Pernafasan : 22 x/menit
A GIIPIA0HI , Inpartu kala II
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan bahwa kondisi ibu baik, pembukaan sudah
lengkap, denyut jantung janin bayi normal, dan ibu boleh meneran.
(Ibu menanggapi)
2. Memberikan ibu pilihan untuk posisi meneran.
(Ibu memilih posisi setengah duduk)
3. Memimpin dan membimbing ibu untuk meneran dengan benar.
(Ibu meneran dengan baik)
4. Memberikan dukungan dan semangat ibu untuk meneran.
P
(Ibu terlihat bersemangat)
5. Mendengarkan denyut jantung janin disela kontraksi.
(Denyut jantung janin normal)
6. Memberikan ibu minum disela kontraksi.
(Ibu minum air mineral)
7. Menolong persalinan sesuai langkah APN.
(Bayi lahir spontan pukul 02.42 WIB anak laki – laki lahir hidup langsung menangis,
tonus otot baik, apgar score 9/10,
Kala III
Catatan Perkembangan
02: 42- 02:45
S Ibu mengatakan masih mulas
O Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Kontraksi : Baik
Tinggi fundus uteri : 1 jari di atas pusat
Kandung kemih : Kosong
Tidak teraba janin kedua
A PIIA0HI , Inpartu kala III dengan rupture perineum derajat II
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan dan tindakan yang akan dilakukan.
(ibu menanggapi)
2. Memberikan injeksi oksitosin 10 IU secara intra muscular pada 1/3 paha kanan atas
bagian depan.
3. Memotong tali pusat dengan diklem terlebih dahulu.
4. Mengikat tali pusat dengan benang steril.
5. Mulai melakukan inisiasi menyusui dini jam 02:44 WIB
6. Memindahkan klem 5 cm dari vulva.
7. Melakukan penegangan tali pusat terkendali
8. Melahirkan plasenta sesuai manajemen aktif kala III
P
(Plasenta lahir spontan jam 02: 45 WIB)
9. Melakukan masase uterus
(Kontraksi baik)
10. Memeriksa kelengkapan plasenta
(Plasenta lengkap, kotiledon lengkap, selaput lengkap, warna merah segar,
pengapuran (-), insersi lateralis, berat ± 500 gram , panjang tali pusat 48 cm, diameter
18 cm, tebal 2,5 cm)
11. Memeriksa laserasi dan melakukan eksplorasi
(Laserasi derajat II)
Kala IV
Catatan Perkembangan
03:00-04:45
S Ibu masih merasakan mules dan nyeri
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tekanan darah : 100/70
Nadi : 84 x/menit
Suhu : 36,5 ºC
O Pernafasan : 20 x/menit
Kontraksi : Baik
Tinggi fundus uteri : 3 jari dibawah
pusat
Kandung kemih : Kosong
Perdarahan : Normal
Laserasi : Derajat II
A PIIA0HI , Inpartu kala IV
P 1. Memberitahukan hasil pemeriksaan dan tindakan yang akan dilakukan.
(Ibu menanggapi)
2. Melakukan penjahitan pada otot dan kulit perineum secara jelujur tanpa anastesi.
Evaluasi : Perineum sudah di jahit
3. Melanjutkan melakukan inisiasi menyusui dini
(IMD dilakukan sampai jam 04:00 dengan hasil bayi belum menemukan putting)
4. Membersihkan ibu dan memakaikan pakaian ibu yang baru.
(Ibu menanggapi)
5. Memastikan ibu merasa nyaman dan membantu ibu menyusui bayi.
(Ibu menanggapi)
6. Menyarankan ibu untuk makan dan minum.
(Ibu menanggapi)
7. Memberikan terapi obat amoxcilin 10 tablet 3x1, asam mefenamat 10 tablet 3x1, tablet
Fe 10 tablet, vitamin A 2 tablet 1x1.
(Ibu menanggapi)
8. Melakukan observasi kala IV dan mendokumentasikannya.
LEMBAR OBSERVASI
Tanggal Jam His dalam 10” DJJ Tensi Suhu Nadi VT Keterangan
berapa kali lamanya
05/01/20 22.00 2 kali 30 – 35’’ 140 120/60 36,20C 80 porsio tipis lunak,
kali/ mmhg kali/ pembukaan 3 cm,
meni menit selaput ketuban
t positif,
penuruanan
kepala hodge II
22.30 2 kali 40” 137 80
kali / kali/
meni menit
t
23.00 3 kali 40” 140 80
kali / kali /
meni menit
t
23.30 3 kali 40” 140 78
kali / kali /
meni menit
t
24.00 4 kali 40” 155 82
kali / kali /
meni menit
t
00.30 4 kali 40 – 45” 150 82
kali / kali /
meni menit
t
01.00 4 kali 40 – 45” 152 80
kali/ kali /
meni
t
01.30 4 kali 45” 137 78
kali / kali/
meni menit
t
02.00 4 kali 45 “ 140 120 / 35,50C 84 porsio tidak
kali/ 70 kali / teraba,
meni mmhg menit pembukaan 10
t cm, ketuban
positif kepala
hodge 3 -4
4. Nifas
Tabel 4.4
Dokumentasi Asuhan Kebidanan Nifas
5. Bayi
Tabel 4.5
Dokumentasi Asuhan Kebidanan BBL
3. Pemeriksaan Antropometri
Berat badan : 3600 gram
Panjang badan : 50 cm
Lingkar dada : 33 cm
Lingkar kepala : 34 cm
LILA : 11 cm
A Neonatus cukup bulan usia 0 hari normal.
P 1. Mengeringkan bayi sambil menghisap lendir dari mulut dan hidung.
2. Klem, potong, dan ikat tali pusat kira- kira 2 menit setelah lahir.
3. Melakukan inisiasi menyusui dini selama ± 1 jam
(Dilakukan mulai pukul 02:44- sampai pukul 04:00 dengan hasil bayi tidak
menemukan putting susu)
4. Melakukan pemeriksaan antropometri bayi
5. Melakukan pemeriksaan fisik
6. Mengeringkan tali pusat dan membungkus tali pusat dengan kassa steril
7. Memberikan suntikan Neo-K 1mg atau 0,5 cc
8. Memberikan profilaksis mata
9. Memakaikan pakaian bayi dan menghangatkan bayi pada infant warmer
O
2. Pemeriksaan fisik
Kulit : Ruam pada lipat paha (-)
THT : Pengeluaran cairan (-)
Mulut : Sariawan (-) , lidah bersih
Leher Oedem (-), trauma (-), simetris (-)
Dada : Retraksi (-), simetris (-)
Paru- paru Wheezing (-), stridor (-), ronkhi (-)
Jantung : Bunyi normal, bunyi tambahan (-)
Abdomen : Asites (-), bentuk abdomen normal (-), tali
pusat sudah terlepas.
Ekstremita Atas : Simetris, aktif, refleks grasp (+)
Ekstremitas bawah : Simetris, aktif, reflex babinsky (+),
A Neonatus cukup bulan usia 28 hari dengan diaper rush
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan bahwa kondisi bayi baik namun ada
ruam yang disebut diaper rush.
(Ibu menanggapi)
2. Menjelaskan terkait keluhan yaitu ruam pada lipat paha bayi merupakan
iritasi yang disebabkan oleh pemakaian popok modern (pampers) yang terlalu
lama sehingga urine dan feses yang bersentuhan dengan kulit dalam waktu
yang terlalu lama dapat menimbulkan bakteri / jamur yang mengiritasi kulit,
gesekan terus menerus pada tepi popok dan lipat paha juga bisa menyebabkan
iritasi kulit, dan penyebab lainnya bisa disebabkan alergi zat- zat tertentu,
kebersihan kulit yang tidak terjaga, bayi diare, udara/ suhu lingkungan yang
terlalu panas atau lemabab.
( ibu menanggapi)
P
3. Memberikan konseling terkait keluhan, yaitu :
- Menyarankan ibu untuk sementara menggunakan popok kain
- Segera mengganti popok jika BAB dan BAK atau minimal 4 jam sekali
- Daerah yang terkena ruam harus terbuka dan tetap kering,
- Jangan diberikan bedak pada lipat paha dan bagian yang ruam
(Ibu menanggapi)
4. Memotivasi ibu agar selalu memberikan ASI Ekslusif tanpa diselingi
makanan tambahan apapun.
(Ibu menanggapi)
6. Imunisasi
Tabel 4.6
Dokumentasi Asuhan Kebidanan Imunisasi
Nama
Nama orang tua
Tanggal lahir
Jens kelamin
Umur
Alamat
Nutrisi
Riwayat imunisasi
Keluhan
O : Baik
: Composmentis
: 3600 gram
: 50 cm
: 36,3 ºC
: 132 x/menit
: 31 x/menit
Keadaan umum
Kesadaran
Berat badan
Panjang badan
Suhu
Nadi
Pernafasan
A Anak sehat dengan imunisasi Hb0 , usia 1 hari
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan bahwa kondisi bayi baik dan
dapat diimunisasi Hb0
(Ibu merasa senang)
2. Menginformasikan tentang imunisasi Hb0 dan manfaatnya, yaitu
imunisasi untuk mencegah penyakit hepatitis B atau sakit kuning
yang merupakan penyakit yang disebabkan infeksi virus yang
menyerang hati/kerusakan hati.
(Ibu menanggapi)
3. Memberitahukan prosedur tindakan yang akan dilakukan, yaitu bayi
disuntik dipaha kanan.
P (Ibu menanggapi)
4. Menyuntikkan vaksin hepatitis pada 1/3 paha kanan atas bayi secara
intra muscular.
(Bayi sudah disuntik Hb0)
5. Menyarankan ibu untuk mengompres dengan air hangat bekas area
suntikkan.
(Ibu menanggapi)
6. Menginformasikan kepada ibu jadwal kunjungan untuk imunisasi
selanjutnya, yaitu imunisasi BCG dan polio 1 pada tanggal 28-03-
2017
(Ibu menanggapi)
09 Februari 2020 : Tidak ada
Posyandu Anugrah : 06 Januari 2020
: 5 hari
: ASI eksklusif
: Hb0
S Keluhan utama
Tanggal lahir
Umur
Pola Nutrisi
Riwayat imunisasi
: Baik
: Composmentis
: 3700 gram
: 50 cm
: 36,4 ºC
: 120 x/menit
: 28 x/menit
O Keadaan umum
Kesadaran
Berat badan
Panjang badan
Suhu
Nadi
Pernafasan
A Anak sehat dengan imunisasi BCG dan Polio 1, usia 5 hari
P 1. Menginformasikan kepada ibu hasil pemeriksaan bahwa kondisi bayi
baik dan dapat diberikan imunisasi BCG dan Polio 1.
(Ibu menanggapi)
2. Menginformasikan manfaat imunisasi BCG dan polio yaitu BCG
mencegah penyakit TBC atauk batuk TB sedangkan polio untuk
mencegah penyakit yang menyebabkan kelumpuhan .
(Ibu menanggapi)
3. Memberitahukan prosedur tindakan yang akan dilakuka, yaitu BCG
disuntik pada lengan sedangkan polio diberikan dengan tetes pada
mulut bayi.
(Ibu menanggapi)
4. Memberikan vaksin polio sebanyak 2 tetes secara oral pada bayi.
(Bayi dengan imunisasi polio 1)
5. Menyuntikkan vaksin BCG 0,05 cc secara intra cutan pada 1/3
lengan atas .
(Bayi dengan imunisasi BCG)
6. Menginformasikan pada ibu untuk tidak menekan bekas area
suntikan.
(Ibu menanggapi)
7. Menyarankan ibu untuk membawa bayi imunisasi selanjutnya ketika
bayi berusia 2 bulan, yaitu imunisasi DPT 1 dan polio 2.
(Ibu menanggapi)
Keluhan utama
Tanggal lahir
Umur
Pola Nutrisi
Riwayat imunisasi
: Baik
: Composmentis
: 4700 gram
: 56 cm
: 36,5 ºC
: 120 x/menit
: 29 x/menit
O Keadaan umum
Kesadaran
Berat badan
Panjang badan
Suhu
Nadi
Pernafasan
A Anak sehat dengan imunisasi DPT 1 dan polio 2, usia 2 bulan
P 1. Memberitahukan kepada ibu bahwa hasil pemeriksaan bahwa kondisi
bayi baik dan berat badan sesuai dengan umur bayi.
(Ibu terlihat senang dengan hasil pemeriksaan)
2. Memberitahukan jenis imunisasi yang akan diberikan, yaitu polio
dan DPT, imunisasi DPT dan polio akan diberikan secara bersamaan
sebanyak 3 kali, yaitu pada usia 2 bulan (sekarang), 3 bulan, dan
bulan.
(Ibu menanggapi)
3. Menginformasikan manfaat imunisasi DPT, yaitu untuk mencegah
penyakit difteri (radang tenggorokan sehingga kesulitan bernafas
kemudian meninggal), pertusis ( Batuk rejan), dan tetanus ( infeksi
luka kemudian kejang).
(Ibu menanggapi)
4. Memberikan konseling efek samping yang mungkin terjadi pada
imunisasi DPT, yaitu demam namun dapat diatasi dengan obat
penurun panas.
(Ibu menanggapi)
5. Menginformasikan prosedur tindakan yang akan dilakukan, yaitu
imunisasi DPT disuntik pada 1/3 paha dan imunisasi polio ditetes
pada mulut.
(Ibu menanggapi)
6. Memberikan vaksin polio 2 tetes secara oral dan menyuntikkan
vaksin DPT 0,5 cc secara subcutan pada 1/3 paha atas kanan bayi.
(Bayi dengan imunisasi DPT 1 dan Polio 2)
7. Menyarankan ibu untuk mengompres bekas suntikkan menggunakan
air hangat.
(Ibu menanggapi)
8. Memberikan terapi obat paracetamol 1 tablet , 3x1/4 , dipuyer .
(Ibu menanggapi)
9. Menyarankan ibu untuk membawa bayi imunisasi bulan depan, yaitu
imunisasi yang sama DPT 2 dan polio 3.
(Ibu menanggapi)
7. Keluarga Berencana
Tabel 4.7
Asuhan Kebidanan Pelayanan Keluarga Berencana
Polindes
Ampera Raya
Catatan Perkembangan
11 Februari
2020
Subjektif Keluhan : Tidak ada
Postpartum : 42 hari
Ibu mengatakan ingin memakai kontrasepsi implant
Objektif : Baik
: Composmentis
: 58 Kg
: 158 cm
: 110/ 70 mmHg
: 84 x/menit
: 36, 6ºC
: 20 x/menit
Keadaan umum
Kesadaran
Berat badan
Tinggi badan
Tekanan darah
Nadi
Suhu
Pernafasan
Analisa Ny. I usia 24 tahun dengan akseptor baru KB implant
Penatalaksanaa 1. Memberitahukan kepada ibu bahwa kondisi ibu baik dan dapat menggunakan
n KB Implant
(Ibu menanggapi)
2. Menjelaskan cara kerja, keuntungan dan efek samping penggunaan KB implant
, yaitu:
Cara kerja : Mengentalkan lendir servik/ mulut rahim
sehingga cairan sperma akan terperangkap dan
sulit bergerak ke rahim.
Manfaat : - Tidak mempengaruhi hubungan suami istri
- Tidak mempengaruhi ASI
- Mencegah kehamilan jangka panjang
(3Tahun)
Efek samping : - Menimbulkan gangguan haid yaitu siklus
memanjang/ memendek bahkan tidak haid
sama sekali
- Lambat dalam mengembalikan kesuburan
setelah penghentian pemakaian
- Meningkatkan berat badan namun tidak
semua mengalaminya
(Ibu menanggapi)
3. Memberitahukan tindakan yang akan dilakukan
(Ibu menanggapi)
4. Memberikan Kb Implant di lengan kiri ibu.
(Ibu sudah ber KB)
5. Menyarankan ibu untuk tidak membasahi luka sayatan pemasangan KB
Implant
(Ibu menanggapi)
6. Merencanakan dan menyepakati bersama ibu tanggal kunjungan ulang, yaitu
11 Februari tahun 2023
(Ibu menanggapi)
C. Pembahasan
kehamilan, persalinan, nifas, dan KB serta pada bayi Ny. I dengan BBL peneliti
1. Kehamilan
kehamilan terdapat kesenjangan antara kasus dan teori yaitu pada kunjungan
II Menurut Irianti Bayu, (2013) keluhan pada trimester II yaitu pusing, sering
berlebih, dan flek kehitaman pada wajah dan sekitarnya dan menurut Asrinah,
2010 Keluhan pada Trimester Ke III yaitu sering berkemih, badan pegal –
pegal, hemoroid, kram dan nyeri pada kaki, gangguang pernapasan, oedema,
sakit pinggang / punggung dan perut mengeras/ sakit perut bagian bawah.
Tabel 4.11 Pengkajian Kenaikan BB
Temuan Teori
Keluhan
1. Kenaikan berat badan Menurut Pantiawati (2010), standar kenaikan
Kenaikan BB :
pada trimester 1 ke berat selama hamil adalah sebagai berikut :
TM I : 10 kg
trimester 2, yaitu pada usia
TM II : 2 kg
kehamilan 9 minggu a) Kenaikan berat badan trimester 1 kurang
TM III : 6,9 kg
sampai 14 minggu, yaitu lebih 1 kg.kenaikan berat badan ini hampir
sebanyak 10 kg. seluruhnya merupakan kenaikan berat
2. Kenaikan berat badan badan ibu.
pada trimester 2 ke b) Kenaikan berat badan trimester 2 adalah 3
trimester 3, yaitu pada usia kg atau 0,3 per minggu. Sebesar 60%
kehamilan 14 minggu kenaikan berat badan ini dikarenakan
sampai 32 minggu, yaitu pertumbuhan jaringan pada ibu.
sebanyak 2 kg. c) Kenaikan berat badan trimester 3 adalah 6
kg atau 0,3 sampai 0,5 kg per minggu.
Sekitar 60% dan kenaikan berat badan ini
karena pertumbuhan jaringan pada janin.
Timbunan lemak pada ibu lebih kurang 3
kg.
Kenaikan berat badan tersebut sudah jauh melebihi kenaikan berat badan
normal ibu hamil pada trimester 1. Sesuai dengan teori menurut Pantiawati
Kenaikan berat badan yang berlebih akan sangat beresiko baik bagi ibu
maupun bayi, sesuai dengan teori, yaitu kenaikan berat badan yang berlebih
preeklamsia, dan juga resiko melahirkan bayi besar (Owen et al., 1999
teori pada tinggi fundus uteri Ny.S, yaitu 3 jari di atas pusat dan pengukuran
(px) atau 30 cm (Hani, 2010). Sehingga tinggi fundus uteri kurang dari yang
disebabkan oleh kenaikan berat badan yang kurang pada trimester II, yaitu
kg. Sesuai dengan teori menurut Gardosi J dan Francis A (2012), tinggi badan
dan kenaikan berat badan merupakan hal yang mempengaruhi tinggi fundus
yaitu pada perawatan tali pusat. Pada bayi Ny. I perawatan tali pusat
pusat dengan kassa steril sedangkan menurut teori perawatan tali pusat cukup
2010). Menurut teori tali pusat tidak boleh dibalut atau ditutup rapat dengan
putusnya tali pusat, juga dapat menimbulkan resiko infeksi (APN, 2010).
Namun pada kasus By.Ny.I tidak terdapat dampak apapun dan tali pusat
PENUTUP
A. Kesimpulan
bayi Ny. I dan bayi Ny. I di kota Pontianak, dimulai dari pengkajian sampai
1. Konsep dasar asuhan kebidanan komprehensif pada Ny. I Dan Bayi Ny I telah
SOAP.
2. Data dasar subjektif dan objektif pada Ny. I Dan By Ny I, Pengkajian
teknik wawancara dan observasi sistematik mulai dari asuhan kebidanan pada
ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, imunisasi, sampai KB.
berdasarkan data dasar yang didapat pada langkah pertama mulai dari asuhan
kebidanan pada ibu hamil, bersalin,nifas, bayi baru lahir, imunisasi, sampai
dengan KB.
4. Penatalaksaan kasus pada Ny. I dan By. Ny. I, Pelaksanaan asuhan kebidanan
pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, imunisasi, sampai dengan KB
tidak ada masalah karena telah dilakukan perencanaan yang baik, efisien dan
aman
kesenjangan antara kasus dan teori, yaitu pada perawatan tali pusat. Pada bayi
kemudian membungkus tali pusat dengan kassa steril sedangkan menurut teori
perawatan tali pusat cukup dibersihkan , dikeringkan dengan kassa steril dan
tidak dibungkus
B. Saran
dengan baik, sesuai dengan standar operasional prosedur yang telah ditentukan
diharapkan kualitas pelayanan kesehatan lebih ditingkatkan dan yang sudah ada
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, Retna Eny dan Wulandari, Diah. 2010. Asuhan Kebidanan Nifas.
Jogjakarta: Mitra Cendikia Offset.
Gardosi, J and Francis, A. 2012. Usefulness of Fundal Height Charts. British Journal
of Obstetrics and Gynaecology.
https://obgyn.onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1471-
0528.1999.tb08267.x. Diakses tanggal 25 April 2018.
Hidayat, A.A.A. 2010. Metode Penelitian Kesehatan Paradigma Kuantitatif. Jakarta:
Health Books.
Handayani, S. 2010. Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta: Pustaka
Rihama.
Hani, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta: Salemba
Medika.
Hikmawati, Isna. 2011. Metodologi Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis.
Data. Jakarta: Salemba Medika
Irianto, Koes. 2014. Pelayanan Keluarga Berencana (Dua Anak Cukup). Bandung:
Alfabeta
Jannah, Nurul. 2011. Asuhan Kebidanan Ibu Nifas. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Lisnawati, Lilis. 2011. Generasi Sehat melalui Imunisasi. Jakarta: Trans Info Media.
Manuaba, et.al. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta : EGC.
Marmi K, R. 2015. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Prasekolah.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Mochtar, Rustam. 2011. Sinopsis Obstentri Fisiologi dan Obstentri Patofisiologi.
Edisi 3 Jilid I. Jakarta : EGC.
Muslihatun, Wafi Nur. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Yogyakarta:
Fitramaya.
Proverawati, Atikah dan Citra, S.D.A. 2010. Imunisasi dan vaksinasi. Yogyakarta:
Nuha Offset
Sari, Puspita Eka dan Rimandini, Dwi Kurnia.2014.Asuhan kebidanan Masa Nifas
(Postnatal Care). Jakarta : Trans Info Media.
Sondakh, Jenny J.S. 2013. Asuhan Kebidanan Persalinan & Bayi Baru Lahir.
Jakarta: Erlangga.
Sulistyawati, Ari.dkk. 2010. Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin. Jakarata: Salemba
Medika
Sumarah. 2009. Perawatan Ibu Bersalin : Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin.
Yogyakarta : Fitramaya.
Subhana dan Sudrajat. 2009. Dasar- Dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka
Setia.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sulistyawati, A. 2012. Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta: Salemba Medika
Yuhedi, Lucky Taufika dan kurniawati, Titik. 2015. Buku Ajar Kependudukan dan
Pelayanan KB. Jakarta: EGC.