PENDAHULUAN
Ibu (AKI) pada tahun 2017 sebanyak 211 per 100.000 kelahiran hidup atau
(WHO, 2017). Penyebab utama kematian ibu yaitu hipertensi dalam kehamilan
dan perdarahan post partum. Sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) pada
1
2
97,36%, cakupan peserta KB aktif sebanyak 63,27 (Kemenkes RI, 2018). Data
dari Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2018 cakupan pelayanan kesehatan ibu
sebanyak 61,66%. Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palopo pada tahun 2017-
2019 AKI 6 orang, AKB sebanyak 52 orang, jumlah ibu yang melakukan
orang, pada tahun 2018 sebanyak 3.055 orang, pada tahun 2019 sebanyak 3.279
orang, dan jumlah ibu yang aktif menggunakan KB mengalami peningkatan pada
tahun 2017 sebanyak 19.875 orang, pada tahun 2018 sebanyak 20.380 orang, dan
ibu yang belum memadai, kondisi ibu hamil yang tidak sehat (Bustami dkk,
detection bagi ibu hamil yang mempunyai resiko terhadap hipertensi dalam
Lahir (BBL), bayi dan balita yaitu dengan melalui penempatan bidan di
dan harapan masa depan yang lebih baik dalam mewujudkan kesejahtraan
Ruang lingkup asuhan yang diberikan kepada ibu hamil, ibu bersalin,
ibu nifas, neonatus dan KB, maka pada penyusunan LTA ini mahasiswa
ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, dan keluarga berencana
1.4.1. Sasaran
keluarga berencana.
5
1.4.2. Tempat
BAB I PENDAHULUAN
2.1.1. Kehamilan
2.1.2. Persalinan
2.1.3. Nifas
2.1.4. Neonatus
BAB IV PEMBAHASAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
DAFTAR RUJUKAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1. Kehamilan
a. Pengertian Kehamilan
lahirnya janin. Lamanya hamil normal 280 hari (40 minggu atau
dkk, 2018).
2018).
8
9
b. Proses Kehamilan
2018).
1. Fertilisasi
ovulasi (satu kali setiap siklus haid dan akan habis jika masuk
2. Konsepsi
3) Penyulit kehamilan.
pertumbuhan abnormal.
3) Infeksi intrauterine.
sangat penting
11
Artinya :
Artinya :
ٌَ ْ َت فَخَ ل
َق َا ْال ُوضْ غَت ٌَ ْ ت فَ َخل
َ َق َا ْال َعلق
ً ت هُضْ غ ُّْ ق َا ال
ً َطفَتَ عَلق ٌَ ْ ثن خَ ل
َُّ
ُ ْ
َْ ك ال ََّّل
أح َس ُي َ ش فتَبََا َس َُّ ْال ِعظَا َم لَحْ ًوا
َ َثن َأ ْ َشًأ َاٍ ُ خَ ْلقًا آخ ِعظَاهًا ف َك َس ًْى َا
21 ْالخَالِقِي ُي
Artinya :
c. Diagnosa Kehamilan
kehamilan 20 minggu.
Doppler.
b) Uterus membesar
c) Terdapat tanda hegar,chadwick, goodels piscaseek dan
braxton hick’s.
d) Teraba ballottement.
13
tertentu)
d) Pingsan (Syncope)
f) Lelah (Fatique)
h) Sering miksi
i) Konstipasi/obstipasi
a) Uterus
b) Vagina/vulva
Chadwick.
c) Ovarium
progesterone
16
e. Kunjungan Kehamilan
minggu).
2.1.2. Persalinan
a. Pengertian
serviks, kelahiran bayi dan plasenta (Maternity, Ratna & Yuli, 2016).
dan plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar
yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar
1. Penurunan (descent)
head)
III.
pelvis.
20
memutar 1/8 putaran kea rah sisi kiri pelvis. Sutura sagitalis
uterus dan isinya akan menekan vena cava inferior. Hal ini 21
menyebabkan turunnya aliran darah dari sirkulasi ibu ke
2. Posisi merangkak
22
beristirahat dengan mudah di antara kontraksi. Posisi ini
d. Tahapan Persalinan
membuka.
4 cm.
23
mau buang air besar, dengan tanda anus terbuka. Pada waktu
jam .
Artinya:
24
perlu dijahit.
Marisah, 2011):
a) Tingkat kesadaran .
dan pernafasan.
c) Kontraksi uterus.
Yg
25
2.1.3. Nifas
a. Pengertian
2014):
Masa segera setelah plasenta lahir yang dalam hal ini ibu
postpartum.
26
minggu postpartum.
a) Uterus
Kasrida, 2014).
27
2) Lochea
Lochea adalah ekskresi cairan rahim selama masa
Kasrida, 2014).
ke-14.
(d) Lochea alba/putih
3) Laktasi
b) Serviks
d) Perineum
Kasrida, 2014).
31
32
3. Perubahan Sistem Perkemihan
2014):
a) Hormon Plasenta
b) Hormon Pituitary
Prolaktin darah meningkat dengan cepat, pada wanita
a) Suhu Badan
b) Nadi
33
34
c) Tekanan darah
d) Pernafasan
keadaan suhu dan denyut nadi. Bila suhu nadi tidak normal,
2014).
Jumlah sel darah putih tersebut masih bisa naik lagi sampai
d. Proses Laktasi
pemberian ASI sampai anak umur 2 tahun secara baik dan benar
Kasrida, 2013).
hormon plasenta tersebut tak ada lagi sehingga susu pun keluar.
sekali untuk bayi, karena mengandung zat kaya gizi dan antibody
Kasrida, 2014)
َّ َُأولَ َده
)٣٢٢( ي َحىْليَْ ِي َكا ِهلَي ِْي •َ ض ْع
َْ ي ُ ََو ْالىَالِذا
ِ ث ي ُْش
Artinya:
Al-Baqarah: 233).
dilakukan untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir serta untuk
Tujuannya:
terjadinya hipotermia.
Tujuannya:
abnormal.
istirahat.
37
abnormal
istirahat.
ketiga atau kapan saja dan bayi malas untuk menetek serta
h) Jika ada yang tidak normal segeralah merujuk ibu dan atau
2.1.4. Neonatus
a. Pengertian Neonatus
transisi pada bayi baru lahir yang paling dramatik dan cepat
kemampuan
40
b. Perubahan Fisiologi
(asfiksia).
36,0℃
42
43
dan lemak
turun dalam waktu cepat (1-2 jam). Bayi yang sehat akan
44
tertarik masuk dan testis sudah turun. Pada bayi laki-laki dan
45
a. Tahap I
agar untuk fisik dan scoring gray untuk interaksi bayi dan
ibu.
46
b. Tahap II
c. Tahap III
tubuh.
caseosa.
sempurna.
47
memeluk.
13. Gerak refleks sudah baik bila tangan diletakkan benda bayi
akan menggenggam.
jam.
mulutnya.
4. Refleks Ekstrusi
48
1. Konduksi
langsung antara tubuh bayi dan objek lain yang lebih dingin,
misalnya meja, tempat tidur, atau timbangan yang suhunya
2. Konveksi
menyala.
3. Radiasi
4. Evaporasi
tubuh bayi sendiri, karena setelah lahir tubuh bayi tidak segera
(Putra, 2012):
1. Memandikan bayi
b) Handuk mandi.
h) Minyak bayi.
tertutup.
berikut:
menggunakan waslap.
daerah lipatan.
j) Jika tali pusat belum puput (tanggal), lakukan perawatan tali pusat
k) Olesi kulit bayi yang kering dengan minyak bayi, kemudian kenakan
pakaian bayi.
kering.
53
berikut:
e) Plester.
a) Cuci tangan.
cm.
g) Olesi tali pusat dengan betadin atau obat sejenisnya, dari
dalam keluar.
54
gurita.
l) Cuci tangan.
a. Pengertian
55
2017).
ض َعافًا خَافىُا عَليَْ ِه ْن فَ ْليتَقَّىُا ال ََّّل َو ْليقَىُلىُا ً لى ت َش ُكىا ِه ْي خَ ْلفِ ِه ْن ر ُِّسي
ِ َّت َ َو ْليَ ْخ
َ ش الَّ ِز
َْ يي
Artinya :
“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang
56
b. Jenis-Jenis Kontrasepsi
1) Sebagai kontrasepsi
merencanakan kehamilan.
(b) Tidak ada risiko kesehatan yang berhubungan
dengan kontrasepsi.
57
2) Sebagai nonkontrasepsi
keluarga.
istri.
sama.
teratur.
siklus menstruasi.
58
kontrasepsi lainnya
b) Senggama terputus
lainnya.
59
2012):
melaksanakannya.
kehamilan.
60
kering.
61
harus dicatat.
sesuai.
air dingin
62
dkk, 2012):
kontrasepsi lain.
3) Mengurangi kemungkinan penularan
penyakit
kelamin.
dkk, 2012):
mengukur suhu.
63
a) Kondom
dkk, 2017):
dkk, 2017):
sentuhan langsung).
64
kontrasepsi.
2012):
2) Alergi terhadap ka
b) Diafragma
65
dkk, 2017):
saluran uretra.
3. Kontrasepsi hormonal
1) Mini pil
Mini pil adalah pil KB yang hanya
66
lupa.
mini pil.
berkurang.
67
2013):
(d) Mual.
(e) Pusing.
2) Pil kombinasi
68
Rinawati, 2013):
ovarium.
69
menjadi sulit.
Rinawati, 2013):
pertama penggunaan.
70
(c) Pusing.
b) Kontrasepsi suntik
Rinawati, 2013):
untuk implantasi.
71
Rinawati, 2013):
Rinawati, 2013):
Rinawati, 2013):
72
hipotalamus.
uteri.
endometrium.
Rinawati, 2013):
73
(e) Dapat mencegah kanker endometrium,
kulit.
74
Keuntungan-keuntungan IUD yaitu (Prawirohardjo, 2011):
massal
e) Reversible.
a) Perdarahan.
hari.
75
5. Alat kontrasepsi bawah kulit (AKBK) / implant
d) Menekan ovulasi.
pencabutan.
76
e) Menurunkan angka kejadian kelainan jinak payudara.
d) Nyeri payudara.
e) Perasaan mual.
77
tanpa mengubah indung telur dalam Rahim (Mulyani &
Rinawati, 2013).
2013):
2) Permanen.
anestesi local.
78
kontrasepsi
b) Vasektomi
terbentuk dari dua kata yaitu vas dan ektomi. Vas atau
kapan saja.
suasana alami
punya anak
hubungan seksual.
2013):
80
3) Ada sedikit rasa sakit dan ketidaknyamanan beberapa
amnion dan korion yang sangat erat ikatannya. Lapisan ini terdiri
atas beberapa sel seperti sel epitel, sel mesenkrim, dan sel trofoblast
(Prawirohardjo, 2011).
81
Ketuban pecah dini premature terjadi 1% kehamilan.
(Prawirohardjo, 2011).
b. Komplikasi
82
tali pusat, deformitas janin, meningkatnya insiden seksio sesarea,
(90).
6. Pemeriksaan Hb (T6).
payudara (T8).
gondok (T13).
88
malaria (T14).
d. Pelayanan Antenatal
a) Biodata
b) Keluhan utama
yaitu:
2) Sering kencing.
3) Sulit tidur.
5) Sesak napas.
89
6) Pusing/sakit kepala.
c) Riwayat kesehatan
yang lain.
a) Periksaan umum
1) Keadaan umum
2) Kesadaran
5) LILA
kelainan.
87
3) Auskultasi adalah mendengarkan denut jantung bayi
3. Assesment
lahir normal atau tidak, keadaan umum ibu dan janin baik
4. Planning
88
c) Jelaskan pada ibu tentang tanda-tanda persalinan.
sebelum tidur.
kehamilan.
diperlukan.
a. Kala I
a) His/kontraksi.
b) Ketuban pecah.
Care, 2017):
a) pemeriksaan inspeksi
b) Palpasi
c) Auskultasi
d) Perkusi
3. Assesment (A)
jalan lahir normal atau tidak, keadaan ibu dan janin baik atau
proses meneran.
persalinan.
4. Planning (P)
b. Kala II
mengejan.
3) Perineum menonjol.
3) Pembukaan.
4) Ketuban.
5) Presentase janin.
6) Molase.
3. Assesment (A)
96
4. Planning (P)
miring ke kiri.
bayi.
defleksi.
bahu belakang.
kaki bayi.
c. Kala III
94
f) Lahirkan plasenta.
h) Kontraksi uterus.
i) TFU.
3. Assesment (A)
4. Planning (P)
d) Lahirkan plasenta .
e) Masase uterus.
d. Kala IV
lahir.
c) Kontraksi uterus
d) TFU
e) Perkemihan
3. Assesment (A)
4. Planning (P)
c) Observasi TTV.
a. Pengkajian data :
1. Data Subyektif
97
kesadaran pasien.
c) Tanda-tanda vital
Assesment :
98
Masalah:
Planning :
Rencana asuhan yang diberikan kepada ibu nifas sebagai
makan.
daerah luka.
99
d) Perawatan payudara :
puting.
(3) Keluarkan ASI sebagian sehingga putting susu lebih
lunak.
(4) Susukan bayi tiap 2-3 jam. Jika tidak dapat menghisap
100
cairan cukup
(6) Anjurkan ibu untuk istirahat cukup, malam 6-8 jam
hangat
ASI ekslusif
101
eksklusif
ASI ekslusif
3) Tanya ibu tentang penyulit atau masalah pada masa nifas atau
bayinya
4) Beri KIE pada ibu untuk berKB secara dini
posyandu di desa.
102
hari ke-3 sampai dengan hari ke-7 setelah lahir. Hal yang
dilaksanakan :
c) Cegah infeksi.
2012):
1. Menjaga agar kulit bayi tetap hangat dan terjadi kontak antara
3. Menjaga pernapasan.
4. Merawat mata.
103
Data Subjektif
Data Objektif
Asessment
1. Asfiksia neonatorum.
2. Ikterus.
3. Hipotermi.
4. Hipertermi.
5. Hipoglikemia.
Planning
104
2. Kriteria hasil:
b) Kesadaran composmentis.
c) Antropometri.
1) Berat badan : 2500-4000 gram
4) LILA : 10-11 cm
d) TTV dalam batas normal
a. Konseling KB
1. Pengertian konseling
a) Salam
106
b) Tanyakan klien
dan butuhkan.
107
yang tepat.
e) Jelaskan
f) Ulang kunjungan
Planning)
1. Data Subyektif
a) Keluhan utama.
b) Riwayat menstruasi.
2. Data obyektif
of Care, 2017).
3. Assessment.
109
Masalah yang sering terjadi pada akseptor KB
4. Planning
menentukan pilihanannya.
yang digunakan
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN
No. Register : xx xx xx
Tanggal/Jam Masuk : 12 Maret 2020 Pukul: 10.00 WITA
Tanggal/Jam Pengkajian : 12 Maret 2020 Pukul: 10.20 WITA
Biodata istri/suami
Umur : 31 th/41 th
Nikah/lamanya : 1×/±10 th
Suku : Bugis/Bugis
Agama : Islam/Islam
Pendidikan : SMP/SMP
Pekerjaan : IRT/Wiraswasta
2. Ibu sering buang air kecil pada malam dan siang hari ketika ibu istirahat
110
111
lebih 5 bulan.
asma.
10. Tidak ada riwayat penyakit keturunan dan menular dalam keluarga.
13. Ibu telah mengkonsumsi 40 tablet Fe dan vitamin diberikan oleh bidan.
15. Riwayat reproduksi ibu yaitu menarce usia 15 tahun, lamanya 4 hari, dan
2. Kesadaran : Composmenstis
3. TB : 155 cm
4. BB : 69 kg BB sebelum hamil: 55 kg
5. LiLA : 29 cm
1) Kepala
2) Wajah
cloasma gravidarum
3) Mata
4) Hidung
5) Mulut
6) Telinga
7) Leher
tyroid
8) Dada (payudara)
Palpasi: tidak teraba adanya massa dan tidak ada nyeri tekan
113
9) Abdomen
-Leopold IV : BDP.
10) Genitalia
ASSESMENT (A)
PLANNING (P)
keadaan janin baik (DJJ jelas, kuat dan teratur dengan frekuensi
142×/menit).
Hasil: Ibu mengerti dan akan mempersiapkan perlengkapan bayi dan ibu
2. Ada pengeluaran cairan dan darah dari jalan lahir, pada tanggal 16 Maret
2. Kesadaran composmentis
3. TTV: TD : 120/90 mmHg P: 20×/menit
N : 80×/menit S: 37 C
4. Palpasi: Leopold I : TFU: 33 cm LP: 104 cm TBJ: 3,432 gram
Leopold IV : BDP
Portio : Lunak
116
Pembukaan : 4 cm
Ketuban :-
Persentasi : Kepala
Penurunan : HI – HII
PLANNING (P)
KALA II
2. Kesadaran : Composmentis
4. DJJ : 143×/menit
5. Perineum menonjol
6. Vulva membuka
118
Portio : Melesap
Pembukaan : 10 cm
Ketuban :-
Persentasi : Kepala
Penurunan : H-IV
ASSESMENT (A)
- Perineum menonjol
3. Memakai celemek
Pembukaan : 10 cm
Ketuban :-
Persentasi : Kepala
Penurunan : H-IV
larutan klorin 0,5% dan melepas sarung tangan serta merendam kedalam
larutan klorin
terbalik.
11. Memberitahu bahwa pembukaan lengkap dan minta untuk meneran saat
ada his
13. Memimpin ibu untuk meneran saat ada dorongan untuk meneran
15. Melipat kain bersih 1/3 bagian letakkan dibawah bokong ibu
121
17. Memakai sarung tangan DTT dikedua tangan
19. Membersihkan wajah dan mulut serta hidung bayi dengan kain bersih
21. Menunggu hingga kepala janin melakukan putaran paksi luar secara
spontan
kearah bawah dan distal hingga bahu depan muncul dibawah arkus pubis
23. Setelah bahu lahir pindahkan tangan yang berada dibawah kearah
perineum ibu untuk menyangga kepala, lengan dan siku sebelah kanan
Hasil: bahu depan dan bahu belakang telah lahir dan disangga
25. Melakukan penilaian sepintas dan posisikan bayi diatas perut ibu
Hasil: Tali pusat telah dijepit 3 cm dari perut bayi dan 2 cm dari jepitan
pertama
29. Mengganti pembungkus bayi dengan kain yang kering dan bersih
Hasil: pembungkus bayi telah diganti dengan kain bersih dan hangat
KALA III
1. Bayi lahir tanggal 16 Maret 2020 Pukul 08.30 Wita, jenis kelamin
123
ASSESMENT (A)
PLANNING (P)
Hasil: Suntikan oksitosin 10 unit di 1/3 atas paha ibu secara 1M telah
diberikan
3. Melahirkan plasenta.
KALA IV
ASSESMENT (A)
Diagnosa: Kala IV
PLANNING (P)
3. Mengobservasi TTV.
Hasil: TTV : TD: 120/80 mmHg P: 20×/menit
N : 80×/menit S: 36,5 C
4. Mempertahankan kandung kemih selalu kosong
2. Kesadaran : Composmenstis
P : 20×/menit S: 36,5oC
4. Tidak pucat
ASSESMENT (A)
PLANNING (P)
dan keluarga.
perdarahan yang lebih dari 500 cc, kontraksi uterus lembek dan
tanda preeklamsia
Hasil: Ibu sudah melakukan masase uteri dan teraba bundar dan
keras
2. Kesadaran : Composmenstis
P : 20×/menit S: 36,5oC
ASSESMENT (A)
Masalah aktual: -
Masalah potensial: -
PLANNING (P)
dan keluarga.
134
128
P : 20×/menit S: 36,5oC
cukup
cukup.
Hasil: ibu mengerti dengan anjuran yang diberikan dan ibu akan
Hasil: ibu sudah bisa mengasuh bayinya secara mandiri, tali pusat
hangat.
tanpa terjadwal
2. Kesadaran : Composmenstis
P : 20×/menit S: 36,5oC
4. Lochea: serosa
6. Tidak pucat
ASSESMENT (A)
Masalah aktual: -
Masalah potensial: -
130
PLANNING (P)
dan keluarga.
P : 20×/menit S: 36,5oC
teraba.
Hasil: ibu mengerti dengan anjuran yang diberikan dan ibu akan
Hasil: ibu sudah bisa mengasuh bayinya secara mandiri dan ibu
tanpa terjadwal
3. Ibu selalu memberikan ASI setiap kali bayi menangis dan bangun
tidur.
2. Kesadaran : Composmenstis
P : 20×/menit S: 36,5oC
4. Lochea: alba
6. Tidak pucat
ASSESMENT (A)
Masalah aktual: -
Masalah potensial: -
132
PLANNING (P)
dan keluarga.
dan bayinya
posyandu di desa.
Identitas bayi
Nama : By “M”
Agama : Islam
Anak ke : Kedua
3. Suhu : 36,7oC
4. Pernapasan : 44x/menit
5. BBL : 3300gr
6. PB : 52cm
7. LK : 34cm
8. LD : 32cm
9. LP : 32cm
134
10. Pemeriksaan fisik
a. Kepala
b. Wajah
c. Mata
d. Hidung
e. Telinga
f. Mulut
g. Leher
i. Genetalia
ASSESMENT (A)
PLANNING (P)
menggunakan kasa.
136
3.4.2. Asuhan pada neonatus hari ke-6
3. Suhu : 36,5oC
4. Pernapasan : 44x/menit
ASSESMENT (A)
Masalah aktual: -
Masalah potensial:-
PLANNING (P)
memberikan ASI
2. Kesadaran: composmentis
RR: 140×/menit
ASSESMENT (A)
Masalah aktual: -
Masalah potensial:-
PLANNING (P)
kepada bayi
No. Register : xx xx xx
Tanggal Kunjungan : 27 April 2020 Pukul 09.00 WITA
3. Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit keturunan dan menular dalam
keluarga.
2. Kesadaran Composmentis
(A)
Masalah Potensial: -
148
PLANNING (P)
Hasil: Terjalin hubungan saling percaya antara nakes pada klien dan
keluarga.
menggunakan KB apa.
pilihanannya.
digunakan
panggul.
atau wajah dapat disertai infeksi atau tidak bila digunakan dalam jangka
menyebabkan warna biru dan rasa nyeri pada daerah suntikan akibat
Ibu mengerti dan ibu bersedia untuk segera datang kepustu apabila ada
keluhan.
BAB IV
PEMBAHASAN
antara teori dengan asuhan kebidanan yang telah dilakukan pada masa kehamilan
trimester III, Persalinan, Bayi baru lahir, Nifas dan KB yang diterapkan pada
Berdasarkan asuhan yang sudah penulis lakukan kepada Ny.M sejak masa
hamil trimester III sampai dengan masa nifas dan KB di Poskeskel Pajalesang
Probolinggo pada ibu hamil yang tidak teratur melakukan ANC dan
142
143
anemia, sedangkan ibu hamil yang tidak teratur ANC akan tetapi
Pada ibu hamil yang teratur ANC dan patuh mengonsumsi tablet Fe
hamil trimester III, hal ini dikarenakan ibu hamil akan mendapatkan
tepat dan mendapatkan suplemen besi dan asam folat yang lengkap
timbang berat badan, ukur tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri,
pada tahun 2019 di Klinik Pratama Afiyah Pekanbaru, bahwa ibu yang
pembesaran uterus yang terjadi pada trimester III sehingga ibu sering
145
Berdasarkan asuhan dan pemantauan yang dilakukan
puskesmas dengan tanda keluar cairan dan darah dari vagina serta nyeri perut
tembus belakang.
4.2.1. Kala I
cm, LP:104 cm, Leopold II: punggung kiri, Leopold III: Kepala,
Leopold IV: BDP) dengan pembukaan 4, air ketuban sudah pecah dan
yang dilakukan oleh Nur rahmawati dan Arulita ika fibriana Tahun
2018 di RSUD ungaran bahwa factor risiko ketuban pecah dini adalah
asap rokok dan perilaku merokok ibu (Ketuban Pecah Dini di RSUD
Ungaran).
146
Asuhan yang diberikan pada Ny.M yaitu dianjurkan untuk
polos rahim sehingga daerah fundus akan teraba kencang dank eras.
sesuai dengan waktu yang teori katakan disebabkan karena serviks ibu
yang langsung menipis dan kontraksi yang semakin kuat. Jadi, dapat
4.2.2. Kala II
yang kuat untuk mengejan, ibu merasa seperti ingin BAB, adanya
tekanan pada anus, vulva dan vagina membuka dan ada pengeluaran
lendir dan darah. Pada kala pengeluaran, his terkoordinir, kuat, cepat
dan lebih lama kira-kira 2-3 menit sekali. Kepala janin telah turun
tekanan pada rectum, ibu merasa seperti mau buang air besar dengan
bersih dan kering yang disiapkan di atas perut ibu kemudian lakukan
penilaian bayi baru lahir, bayi menangis kuat, bayi bernafas, bayi
bergerak aktif, warna kulit kemerahan (Jamil, Febi & Hamidah, 2017).
148
tentang apa yang terjadi dan apa yang bisa diharapkan (Hubungan
Bersalin).
sudah sesuai dengan asuhan yang ada dalam teori. Hal ini dikarenakan
pada saat his ibu dipimpin untuk meneran dan pada saat haus ibu
diberikan minum. Dan pada saat bayi lahir langsung dilakukan IMD.
Jadi dapat disimpulkan tidak ada kesenjangan atara teori dan asuhan
yang diberikan.
plasenta utuh. Segera setelah melakukan asuhan bayi baru lahir, tidak
persalinan kala III Ny.M adalah fisiologis yang ditandai dengan tidak
adanya penyulit atau masalah pada saat asuhan diberikan. Kala III
atau kala pelepasan uri dimulai dari setelah lahirnya bayi dan berakhir
Tahun 2017, Kontraksi uterus yang muncul setelah bayi lahir lebih
langkah dalam manajemen aktif kala III. Tujuan dari manajemen aktif
Persalinan).
sudah sesuai dengan asuhan yang ada dalam teori. Jadi dapat
diberikan.
4.2.4. Kala IV
jam pertama perdarahan ±250 cc, kontraksi uterus baik (teraba keras
dan bulat), kandung kemih kosong, tinggi fundus uteri 2 jari dibawah
15 menit pada jam pertama dan setiap 30 menit pada jam kedua
150
lahirnya plasenta dan berakhir 2 jam setelah bayi lahir (Rohani, Reni &
Marisah, 2011).
dalam batas normal, dan TFU dalam kategori normal. Jadi IMD dapat
sudah sesuai dengan asuhan yang ada dalam teori. Jadi dapat
diberikan.
kunjungan nifas I, 6 jam postpartum. Keadaan ibu dan bayi baik, tidak
ada penyulit, TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi uterus baik dan
dan bayi mau menyusu. Adapun asuhan yang diberikan pada Ny.M
159
yang cukup. Minum sedikitnya 3 liter/hari, pil zat besi (Fe) diminum
Mobilisasi Dini dan Senam nifas terhadap Involusi Uterus pada Ibu
keadaan normal.
152
didapatkan hasil keadaan ibu baik, TFU pertengahan pusat dan
tidak ada tanda-tanda infeksi, terdapat pengeluaran ASI dan bayi mau
menyusu.
asuhan pada bayi, tali pusat, menjaga bayi supaya tetap hangat dan
merawat bayi sehari-hari (Wulandari & Sri, Asuhan Kebidanan Ibu Masa
Nifas, 2011).
uterus. Oleh karena itu ibu nifas tidak perlu berpantang makanan
tandatanda infeksi.
pusat, menjaga bayi supaya tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari
Mayasari dan Nicky Danur Jayanti pada Tahun 2019, informasi yang
dari siklus kehidupan keluarga seperti biasa dengan cara hidup sehat.
minggu post partum (Mansyur & Kasrida, Asuhan Kebidanan Masa Nifas,
2014).
bahtera rumah tangga. Karena salah satu peran suami dalam keluarga
normal.
pukul 08.30 wita dan telah dilakukan IMD. Pada pukul 14.20
gram, panjang badan :48-52 cm, lingkar kepala :33- 35 cm, lingkar
40-60 x/menit (Sudarti & Fauziah, Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, dan Anak
Balita, 2012).
sesudah dilakukan IMD seluruh bayi baru lahir memiliki suhu stabil.
Suhu dada ibu dapat menyesuaikan suhu ideal yang diperlukan bayi,
yaitu dapat turun 10 derajat dan naik sampai 20oC, sehingga dapat
menjadi 1oC lebih panas dari suhu dada ibu yang tidak melahirkan.
Jika bayi yang diletakkan di dada ibu ini kepanasan, suhu dada ibu
akan turun 1oC. Jika bayi kedinginan, suhu dada ibu akan meningkat
2oC untuk menghangatkan bayi. Jadi dada ibu merupakan tempat yang
terbaik bagi bayi baru lahir. Jadi, bayi baru lahir memiliki suhu stabil
kunjungan ke-2 pada Bayi Ny.M, tidak ada tanda-tanda infeksi, bayi
kuat menyusu, selalu diberi ASI setiap bayi menangis dan bangun
bayi, berikan ASI eksklusif, cegah infeksi, rawat tali pusat (Bustami
dkk, 2017).
Endra Rini dan Siti Rahayu Nadhiroh pada Tahun 2015 di Wilayah
dan dengan lama menyusu lebih dari 15 menit setiap kali menyusu
Neonatus).
kunjungan ke-3 pada Bayi Ny.M dengan usia bayi 2 minggu dan bayi
dalam keadaan baik. Bayi Ny.M selalu diberikan ASI tanpa jadwal.
Putri dan Suci Aji Ilahi, ASI mengandung 88,1% air sehingga tidak
tidak diberi ASI tidak akan menerima imunoglobin sehingga bayi akan
hubungan antara pola menyusui dengan frekuensi sakit pada bayi usia
kontrasepsi pasca persalinan yang bisa digunakan Ny.M yaitu, MAL (metode
(Obstetric, 2018). Setelah berdiskusi dengan suami dan telah mengisi informed
choice dan informed consent maka Ny.M telah merencanakan ingin menggunakan
metode suntik tribulan. Keluarga berencana adalah usaha untuk mengukur jumlah
5.1. Kesimpulan
Ny“M” mulai dari masa hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan KB
sering buang air kecil. Ibu telah diberikan asuhan bahwa hal tersebut
terhitung dari kala I fase aktif, kala II berlangsung ±30 menit, kala
Terdapat masalah aktual yaitu terjadi KPD pada ibu namun dapat
160
161
pupus pada hari ke enam dan tidak ditemui perdarahan atau pun
infeksi, bayi selalu diberi ASI tanpa terjadwal dan bayi menyusu
kuat.
5.2. Saran
a. Bagi pasien
ada di pustu.
c. Bagi institusi
Rukiyah, A Y, Lia, Y. (2018). Asuhan Kebidanan pada Ibu Masa Nifas. Jakarta:
Trans Info Media.
Rusmini, dkk. (2017). Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta Timur:
CV. Trans Info Media.
Saifuddin, A B, dkk. (2018). Buku Acuan Nasional : Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Saputra, L. (2014). Asuhan Neonatus, Bayi, dan Balita. Tangerang Selatan:
Binapura Aksara.
Sagita, Y. (2018). Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Lama Persalinan Kala II
pada Ibu Bersalin . Kebidanan, Vol. 3 No. 1 Januari, 16-20. (Diunduh
Tanggal 6 Juli 2020).
Sari, N. K, Muhammad, H, Theodola, B. R. (2016). Determinan Gangguan
Hipertensi Kehamilan di Indonesia. Community Medicine and Public
Health, Vol 32 No 9, 295-302. (Diunduh Tanggal 29 Januari 2020).
Septianingrum, Y, Erika, M, Yanis, K. (2018). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Tingginya Akesptor KB suntik 3 bulan. Ners dan Kebidanan, Vol. 5, No. 1,
15-19. (Diunduh Tanggal 6 Juli 2020).
Sudarti; Fauziah, A. (2012). Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, dan Anak Balita.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Sukma, F, Elli H, Siti N J. (2017). Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Jakarta:
Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta.