PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut UU RI No. 4 Tahun 2019 pelayanan kebidanan adalah suatu
bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari sistem
pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan secara mandiri, kolaborasi,
dan/ atau rujukan. Bidan adalah seorang perempuan yang telah
menyelesaikan program pendidikan kebidanan baik di dalam negeri maupun
di luar negeri yang diakui secara sah oleh pemerintah pusat dan telah
memenuhi persyaratan untuk melakukan praktik kebidanan. Praktik
kebidanan adalah kegiatan pemberian pelayanan yang dilakukan oleh bidan
dalam bentuk asuhan kebidanan.
Asuhan kebidanan adalah rangkaian kegiatan yang didasarkan pada
proses pengambilan keputusan dan tindakan yang dilakukan oleh bidan sesuai
dengan wewenang dan ruang lingkup praktiknya berdasarkan ilmu dan kiat
kebidanan (Kepmenkes 320, 2020).
Menurut Kemenkes RI (2018, hal. 7) salah satu upaya pemerintah
dalam percepatan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) adalah dengan
pelayanan antenatal terpadu. Tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan
antenatal terpadu, harus dapat memastikan bahwa kehamilan harus
berlangsung normal, mampu mendeteksi dini masalah dan penyakit yang
dialami ibu hamil, melakukan intervensi secara adekuat sehingga ibu hamil
siap untuk menjalani persalinan normal.
Ruang lingkup asuhan kehamilan meliputi asuhan kehamilan normal
dan identifikasi kehamilan dalam rangka penapisan untuk menjaring keadaan
risiko tinggi dan mencegah adanya komplikasi, salah satunya adalah dengan
memberikan asuhan kebidanan komprehensif (Pantiawati dan Saryono, 2012,
hal. 1).
Asuhan kebidanan komprehensif adalah asuhan kebidanan yang
diberikan kepada klien bayi baru lahir (neonatus), bayi, balita dan anak
1
2
deffect dan pertumbuhan janin yang terlambat (Hanani, dkk, 2016, hal. 257).
Oleh sebab itu, penulis merasa perlu untuk melakukan dan memberikan
asuhan kebidanan komprehensif secara continuity of care pada Ny. Y untuk
mendeteksi dan mengatasi ketidaknyamanan yang dirasakan agar tidak
menjadi patologis, dengan memberikan asuhan kebidanan continuity of care
diharapkan ibu mampu beradaptasi dengan perubahan fisiologis yang terjadi
pada kehamilan dan memberikan dukungan moril untuk melahirkan di tenaga
kesehatan, mempersiapkan proses persalinan yang bersih, aman dan nyaman,
serta merawat bayinya secara mandiri dan diharapkan selama proses
kehamilan dan persalinan Ny. Y berjalan dengan normal dan aman, bayi yang
dilahirkan selamat dan sehat, masa nifas berjalan normal, serta dengan
keluarga berencana mampu meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan ibu.
B. Batasan Masalah
Berdasarkan ruang lingkup asuhan kebidanan komprehensif dengan
continuity of care pada Ny. Y maka asuhan kebidanan ini dibatasi dari asuhan
kebidanan kehamilan (sejak usia kehamilan 33 minggu), asuhan kebidanan
persalinan dan bayi baru lahir, asuhan kebidanan neonatus, asuhan kebidanan
nifas (sampai 6 minggu) hingga asuhan kebidanan keluarga berencana.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberikan asuhan kebidanan secara continuity of care pada Ny. Y
selama hamil, bersalin dan bayi baru lahir, neonatus, nifas dan keluarga
berencana yang didokumentasikan dengan metode SOAP dengan
menggunakan pendekatan manajemen kebidanan.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan asuhan kebidanan kehamilan pada Ny. Y G 1P0A0 sejak
usia kehamilan 33 minggu di wilayah kerja Puskesmas Martapura II
Tahun 2021.
5
D. Manfaat
Hasil penyusunan studi kasus ini diharapkan dapat memberikan
manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Hasil studi kasus ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
meningkatkan pengetahuan tentang asuhan kebidanan secara continuity
of care serta dapat dijadikan sumber referensi dan sumber bacaan bagi
institusi dan mahasiswa dalam memahami pelaksanaan memberikan
asuhan kebidanan secara komprehensif pada ibu hamil, bersalin dan bayi
baru lahir, neonatus, nifas dan keluarga berencana.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
Meningkatkan kematangan dan kemahiran serta mampu
memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dengan
continuity of care mulai dari hamil, bersalin dan bayi baru lahir,
neonatus, nifas dan keluarga berencana yang didokumentasikan
dengan metode SOAP dengan pendekatan manajemen kebidanan.
6