PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
hamil trimester tiga keluhan yang sering timbul salah satunya sesak
nafas, nyeri peru bawah, gangguan tidur, mudah lelah dan sering buang
air kecil, tetapi jika tidak tertangani dengan baik maka bisa
Farid, 2015)
belangsung sekitar 280 hari atau 40 minggu dan berakhir pada usia
plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan
melalui jalan lahir, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan ibu
1
sendiri) yang umumnya berlangsung kurang dari 24 jam. Preses ini
d., 2014)
Bayi baru lahir Menurut Depkes RI (2015) adalah bayi yang lahir
minggu.
(28 hari) sesudah kelahiran. Neonatus adalah bayi yang berumur 0 (baru
wanita) yang matang dan sel sperma (sel pria) yang mengakibatkan
2
kehamilan sebagai akibat dari pertemuan antara sel telur yang matang
Agar proses proses yang alamiah ini berjalan dengan lancar dan
3
ketiga minimal 4 kali (usia kehamilan 28 minggu-lahir) . (Kemenkes,
2015)
ialah kematian seorang wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah
Evayanti, 2015).
per 100.000 kelahiran hidup (0,50%). Angkah tersebut lebih rendah dari
4
(4), partus lama (6), dan lain-lain(24) ( Profil Dinkes Sulawesi Selatan,
2016 ).
426 orang, dan bukan tenaga kesehatan 0 orang. Pada tahun 2018
tenaga kesehatan yaitu 449 orang, dan yang bukan tenaga kesehatan 0
orang, dan ibu hamil sebanyak 487 orang, dalam upaya mempercepat
itu, kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir di perlukan asuhan
B. RumusanMasalah
5
rumusan masalah adalah “Asuhan Kebidanan Komprehensif pada NY
C. TujuanPenulisan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
2019.
2019.
2019.
6
d. Dilaksanakannya asuhan kebidanan BBL pada Ny “J” di
2019.
2019.
2019.
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
Tahun 2019.
2. Manfaat Aplikatif
a. Bagi Ibu
7
b. Bagi Puskesmas Benteng
c. BagiPeneliti
DIII Kebidanan.
E. Ruang Lingkup
1. Sasaran
2. Tempat
3. Waktu
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1) Sistem Reproduksi
a) Uterus
9
menyentuh dinding abdomen, terus tumbuh hingga
b) Serviks uteri
otot polos.
d) Ovarium
10
memproduksi estrogen dan progestrogen .Lebih dari 16
2) Sistem Payudara
sebut kolostrum.
3) Sistem kekebalan
11
4) Sistem Perkemihan
tertekan.
5) Sistem Pencernaan
6) Sistem Muskuloskeletal
12
merupakan gambaran karakteristik pasda kehamilan normal.
7) Sistem Kardiovaskuler
8) Sistem Integume
13
mammae, linea nigra, pipi (cloasma gravidarum) akan
9) Sistem Pernapasan
biasanya.
14
Protein di simpan untuk persiapan laktasi . Ibu hamil sering
minggu terakhir.
III
penuh kewaspadaan).
dan waspada sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar
diantaranya :
15
2) Takut akan rasa sakit
4) Libido menurun
a. kebutuhan oksigen
b. nutrisi
16
hamil berkisar antara 6,5 sampai 16 kg selama
kehamilan
c. personal hygiene
kulit
d. pakaian
psikologis
17
e. eliminasi
f. hubungan sexsual
g. mobilisasi
waktu istirhat .
18
h. senam hamil
kehamilan 5 bulan
sebelumnya
tenang
19
mempertimbangkan pola istirahat dan tidur yang
siang± 2 jam
adalah :
depan.
persiapan menyusui
dari orang terdekat apalagi bagi ibu yang baru pertama kali
20
dengan adanya dukungan dan perhatian dari orang- orang
terdekat.
berkonsultasi.
21
kehamilan, memenuhi keinginang ibu hamil yang ngidam,
22
memenuhi kebutuhan siap anak. Persiapan bagi anak
1) Ketidaknyamanan payudara
Penyebab :
pigmentasi
darah
Cara mengatasi :
payudara
pengeluaran kolustrum
23
2) Peningkatan frekuensi urinasi
Penyebab :
penekanan Rahim.
Cara mengatasi :
Penyebab :
a) Peningkatan metabolisme
Cara mengatasi :
anemia
24
4) Keputihan
Penyebab :
Cara mengatasi :
5) Hemoroid
Cara mengatasi :
a) Hindari konstipasi
25
b) Makan makanan yang berserat dan banyak
minum
selesai BAB
6) Sesak nafas
Cara mengatasi :
normal
1) Perdarahan pervaginam
sebabnya.
26
a. Plasenta previa
b. Solutio plasenta
tinggi.
27
3) Penglihatan kabur
penglihatan.
cenderung meluas.
28
preterm sebelum kehamilan 37 minggu maupun
kehamilan aterm.
1) Sasaran pelayanan
14 minggu.
sampai 28 minggu.
minggu.
29
2) Jenis pelayanan
3) Anamnesis
hamil
persalinan.
30
4 ) Pemeriksaan
meliputi:
analisa dan fisik klien, hasil lab, dan tes diagnostik lain
31
assessment. Pada ibu hamil data di peroleh dari
observasi seperti ,
koma.
mmHg
N : 60-100 x/menit
S : 36,5 – 37,5 ℃
32
(2) Leopold II : untuk menentukan letak
punggung janin
masuk PAP.
c) Pemeriksaan penunjang
pemeriksaan urin.
3) Analisa data
Diagnose kebidanan :
33
4) Penatalaksanaan merupakan suatu tindakan yang
penyakit
menjadi bugar.
34
i. Asuhan kehamilan
standar (10T)
sedikit 1 kg/bulan.
35
4) Ukur tinggi fundus utrerus
janin.
imunisasi TT
Tabel 1.2.Pemberian TT
36
Jadwal pemberian Selang waktu minimal
8) Pemeriksaa laboratorium
9) Tatalaksana/penanganan kasus
37
10) Temu wicara (konseling)
bayi.
a. Pengertian persalinan
38
b. Teori penyebab persalinan
1) Teori keregangan
batas tertentu.
Damayanti,dkk, 2014).
3) Teori oksitosin
39
reseptor oksitosin, dominan pada fundus dan korpus uteri, ia
(ATP).
rahim.
40
6) Teori tekanan serviks
1) Kala I
41
Sejumlah perubahan fisiologis yang normal akan
kala I meliputi:
42
b) Perubahan Metabolisme
cairan.
43
e) Pernapasan
f) Perubahan Renal
urine (+2) merupakan hal yang tidak wajar, keadaan ini lebih
44
g) Perubahan Gastrointestinal
h) Perubahan Hematologis
tubuh.
45
i) Perubahan Endokrin
j) Perubahan Integumen
k) Perubahan Muskuloskeletal
46
l) Sistem Reproduksi
2) Kala II
47
Pemeriksaan kontraksi uterus meliputi :
(1) Frekuensi
(2) Durasi/lama
b) Uterus
48
(2) Segmen bawah : terdiri atas uterus dan serviks,
uterus
3) Kala III
plasenta dan uri. Persalinan kala III disebut juga kala uri.
49
lepas dari dinding uterus atau ke dalam vagina. Kala III ini
2013).
a) Pelepasan plasenta
50
(2) Semburan darah tiba-tiba
lepas.
vagina.
b) Pengeluaran plasenta
ke introitus vagina.
4) Kala IV
51
penderita belum boleh dipindahkan ke kamarnya dan tidak
keadaan bayinya
aman.
52
2) Sedangkan Sumarah (2008) mengkategorikan kebutuhan ibu
a) Kebutuhan fisiologis
(1) Oksigen.
akan dilakukan.
53
(4) Berbicara dengan suara yang lembut dan sopan.
1) Power
54
(1) His pendahuluan : his tidak kuat ,datangnya tidak teratur
obeservasi :
(4) Interval his : jarak antara his yang satu dengan his
2) Passage
55
Tulang panggul terdiri dari empat buah tulang terdiri dari :
inominata,corpus os ilii.
pubis .
lumbalis
vertebra coccyges.
56
(1) H I : sama dengan pintu atas panggul
b) Bagian Lunak
diagfragma pelvis
3) Passenger
a) Janin
(Sumarah, 2010)
57
Kepala janin adalah bagian yang terpenting
tengkorak adalah :
(c) Sutura
58
Sutura adalah sela-sela diantara tulang yang
Macam-macam sutura:
parietal
dan os parietal
kanan
(d) Fontanel/ubun-ubun
macam:
59
sagitalis, sutura frontalis, sutura coronalis.
6-8 minggu.
b) Letak Plasenta
depan atau belakang agak kea rah fundus uteri. Hal ini
tali pusat 30-100 cm, terdiri dari :2 arteri dan 1 vena (arteri
bersih)
60
Biasanya plasenta akan terbentuk lengkap pada usia
4) Psikologis
proses persalinan.
61
2) Ibu Mengalami Kejang
jika ibu tidak kuat mengejan, bayi akan berada di dalam tulang
62
Air ketuban berfungsi melindungi bayi ketika ia dalam
ketuban keruh:
denyut nadi yang meningkat pada ibu dan janin, serta air
63
Supaya proses melahirkan dapat berjalan dengan lancar,
h. Mekanisme persalinan
pintu keluar vulva membentuk satu jalan lahir yang continue. Gaya
otot uterus dan dari otot abdomen sekunder dan diafragma yang
memperkuat kontraksi.
64
Mekanisme persalinan seperti yang kita kenal sekarang
diri dan lewatnya janin melalui panggul ibu. Ada enam gerakan
2) Penurunan
3) Fleksi
simfisis.
5) Ekstensi
65
Setelah putaran paksi selesai dan kepala sudah sampai
Hal ini disebabkan oleh karena sumbu jalan lahir pada pintu
atas.
6) Restitusi
sepihak (disisi kiri). Gerakan yang terakhir ini paksi luar yang
66
sebenarnya yang disebabkan karena ukuran bahu menempatkan
8) Mekanisme bahu
lahir dengan hejan perut ibu tanpa mekanisme yang khusus dan
kesulitan.
10) Moulage
verticomentalis
67
uterus. Selama proses pelepasan, darah menumpuk diantara
pengeluran plasenta.
c) Kontrol perdarahan
68
dan mengkin terjadi perdarahan postpartum yang banyak
i. Asuhan persalinan
yang bersih dan aman dengan memperhatikan aspek sayang ibu dan
1) Asuhan kala I
tempat tidur.
kesanggupannya.
69
i. Izinkan ibu untuk mandi atau membasuh kemaluannya
panas pada bayi baru lahir, suhu ruangan minimal 250C dan
partograf
bayi, kala III dari bayi lahir hingga plasenta lahir dan kala IV
70
2) Ibu merasa tekanan yang semakin meningkat pada
3) Perineum menonjol
b) Menyiapkan persalinan
dalam
air DTT
71
7) Melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan
kedua tangan
persalinan
72
13) Jika kepala bayi telah membuka vulva dengan
bayi
g) Melahirkan bahu
73
bayi (biparetal). Dengan lembut menarik kepala
dilahirkan
74
27) Beritahu ibu bahwa dia akan disuntik oksitosin agar
cm dari vulva
33) Letakkan satu tangan di atas kain ada perut ibu di tepi
75
arah belakang-atas (Dorso kranial) secara hati-hati
gerakan melingkar
pendarahan pervagina
76
41) Celupkan sarung tangan kedalam laruran klorin 0,5%
42) Evaluasi
kemih kosong
44) Ajarkan ibu dan keluarga cara massase uterus dan menilai
kontraksi
46) Memeriksa nadi ibu dan pastikan keadaan umum ibu baik
50) Bersihkan ibu dari sisa air ketubaban dan darah dengan air
DTT
77
53) Celupkan sarung tangan kotor kedalam larutan klorin 0,5%
lahir
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang baru lahir pada usia kehamilan
sungsang yang melewati vagina tanpa memakai alat. Neonatus adalah bayi
78
3) Lingkar dada 30-38 cm.
10) Genitalia: pada perempuan, labia mayora sudah menutupi labia minora
12) Refleks moro atau gerak memeluk jika di kagetkan sudah baik.
1) Sistem pernafasan
79
2) Suhu Tubuh
a) Konduksi
b) Konveksi
c) Radiasi
d) Evaporasi
3) Metabolisme
80
Bayi baru lahir harus menyesuaikan diri dengan lingkungan baru
kebutuhan energi bayi 60% didapatkan dari lemak dan 40% dari
karbohidrat.
4) Peredaran darah
fungsional.
Tubuh bayi baru lahir mengandung relatif banyak air dan kadar
2) Kejang
3) Hipotermi
81
4) Bayi kurang bergerak
5) Sianosis
6) Demam tiba-tiba
1) Pengaturan suhu
bayi
82
mengusap telapak kaki dan punggung bayi apabila dapat bernafas
menunjukkan kali ini tidak bermanfaat bagi ibu dan bayi, bahkan
Perawatan tali pusat yang benar dan lepasnya tali pusat dalam
baru lahir.
Konjungtivitis pada bayi baru lahir sering terjadi terutama pada bayi
83
dan clamidiasis. Pemberian antibiotic profilaksis pada mata dapat
7) Pemberian vit.k
Bayi yang baru lahir harus di timbang dan diukur panjang badannya
9) Memandikan bayi
hepotermia.
a. Defenisi
84
adalah bayi berusia 0-7 hari. Neonatus lanjut adalah bayi berusia 7-
28 hari.
3) Lebih bulan (postterm infant) : > 294 hari (42 minggu atau lebih)
1) Minuman bayi
85
perlukan untuk tumbuh kembang bayi, mudah di cerna dan
bayi mengginkan.
2) Eliminasi
86
yang di akumulasikan dalam masa janin . meconium ini
bayi akan BAB lima kali atau lebih sehari. Pada bayi yang
3) Tidur
4) Kebersiaan kulit
87
melindungi kulit sehingga jangan dibersikan saat memandikan
bayi.
5) Keamanan bayi
hisapan,
makan
(hipotermi),
88
(7) Ganggguan gastro internal misalnya tidak bertinja
pemberian ASI
dalam 24 jam)
89
3) KN 3 : hari ke-8 sampai dengan hari ke-28 setelah lahir.
a) Pemeriksaan fisik
lahir
Buku KIA
90
1) Masa Nifas atau masa puerperium adalah masa setelah
Dewi, 2014 ).
minggu persalinan.
2) Serviks
91
Serviks merupakan bagian besar dari uterus yang
jari.
3) Vulva
lebih menonjol.
92
4) Vagina
muncul kembali.
5) Lochea
a) Lochea rubra
b) Lochea sanguinolenta
lendir.
c) Lochea serosa
d) Lochea alba
93
Timbul setelah 2 minggu post partum dan hanya
6) Payudara
8) Hormon
94
akan merangsang pembentukan air susu pada kelenjar
95
normal. Ibu yang melahirkan secara spontan biasanya lebi
sebelum hamil.
nifas.
96
13) Sistem musculoskeletal
1) Fase taking In
adalah :
yang melelahkan.
97
e) Nafsu makan meningkat.
2) Taking hold
ibu.
tersinggung.
3) Letting go
pada ibu nifas sudah berada di rumah.pada fase ini ibu nifas
98
terhadap diri dan bayinya sudah meningkat ( Reni Yuli
Astutik, 2015 ).
1) Gizi
2) Ambulasi dini
99
a) Buang air kecil / BAK
waktu 6 minggu.
perineum yang sangat sakit bila lebih dari tiga hari belum
sangat dianjurkan .
a) Kebersihan Diri
tubuh.
100
(3) Sarankan ibu untuk mengganti pembalut setiap
kelamin.
b) Kebersihan bayi
Hal yang perlu dijelaskan pada ibu nafis agar bayi tetap
terjaga kebersihannya:
cegah hipotermia
sore.
101
(5) Menjaga tempat tidur bayi selalu bersih dan
selalu bersih.
berbagai komplikasi dapat di alami ibu masa nifas dan bila tidak
penyulit dan kompilikasi yang sering di alami ibu selama masa nifas
1) infeksi nifas
a) endometritis
b) Peritonitis
102
Peritonitis adalah peradangan atau infeksi yang terjadi
c) Mastitis
pada payudara.
d) Thrombophlebitis
perineum.
lahir.
103
b) Post partum lanjut atau post partum sekunder,
untuk menilai keadaan ibu dan bayi baru lahir dan untuk
terjadi.
Tujuan :
perdarahan
dan istirahat.
104
f) Menjaga bayi tetap hangat dengan mencegah
hipotermia
Tujuan :
dan istirahat
105
1) Pengertian keluarga berencana
a) Tujuan umum
b) Tujuan Khusus
106
(1) Sasaran langsung
Indonesia, yaitu;
a. Suntik
menstruasi.
107
Keuntungan;
Kerugian
wanita.
Keuntungan
108
1) Efektivitas tinggi (98% apabila digunakan selama enam
Kerugian;
eksklusif
esklisif.
c. Pil Kontrasepsi
109
Pil kontrasepsi dapat berupa pil kombinasi (berisi hormon
Keuntungan
endometrium.
Kerugian;
seksual.
d. AKDR
110
Cara kerja ;
Penggunaan AKDR;
e. KB Implan
2005).
1) Norplant
111
Ini di pakai sejak tahun 1987. Terdiri atas enam batang
2) Implanon
Ini terdiri atas satu batang putih lentur yang berisi hormon
4) Uniplant
5) Capronor
112
Ini terdiri atas satu kapsul biodegradable. Biodegradable Implan
yang secara perlahan – lahan larut dalam jaringan tubuh. Kapsul ini
Keuntungan
tahun
menyusui
Kerugian
113
a) Pastikan syarat dalam indikasi pemasangan implan pada klien
implan
terjangkau.
implan.
sesuai standar.
yang baru, setidaknya diterapkan enam langkah yang sudah dikenal dengan
114
Kata kunci SATU TUJU yaitu:
pasien
3) Tanyakan apa yang perlu dibantu dan jelaskan pelayanan apa yang
dapat diperolehnya.
b. Tanya: T
reproduksi
c. Uraikan: U
2) Bantu klien pada jenis kontrasepsi yang paling dia inginkan serta
d. Bantu: TU
kebutuhannya
e. Jelaskan: J
115
1) Jelaskan secara lengkap bagaimana menggunakan kontrasepsi
kontrasepsi
f. Kunjungan ulang: U
6. Kewenangan Bidan
berencana.
116
1) Pelayanan kesehatan ibu sebagai mana dimaksud pada ayat
1 meliputi pelayanan :
b) Pemberian vitamin A
kelahiran.
117
a. Kompetensi ke-1
ilmu sosial, kesehatan masyarakat, dan etik yang membentuk dasar dari
asuhan yang bermutu tinggi sesuai dengan budaya untuk wanita, bayi
b. Kompetensi ke-2
c. Kompetenis ke-3
d. Kompetensi ke-4
e. Kompetensi ke-5
Bidan memberikan asuhan pada ibu nifas dan menyusui yang bermutu
118
f. Kompetensi ke-6
g. Kompetensi ke-7
h. Kompetensi ke-8
i. Kompetensi ke-9
sistem reproduksi.
asuhan kebidanan.
119
c. Parameter tingkat kwalitas dan keberhasilan asuhan yang diberikan
bidan.
d. Perlindungan hukum bagi bidan dan klien (Dr. Emi Nurjasmi, dkk,
2016).
berlangsung.
setempat.
lengkap.
episiotomy
120
Bidan mengenali secara tepat tanda-tanda gawat janin pada kala II
121
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN
Pada bab ini akan di uraikan hasil asuhan kebidanan pada Ny “ J “ yang
dimulai sejak kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, neonatus, dan
1) Nama : Ny J Nama : Tn J
122
b. Prolog
satu kali di rumah sakit, Berat badan ibu sebelum hami 65 kg, tinggi
pada tanggal 23 februari 2019. Ibu dan keluarga tidak ada yang
albumin ( - ) reduksi ( - ).
c. Data Subjektif
123
4) Ibu tidak pernah mengalami perdarahan selama hamil
d. Data Objektif
2) Kesadaran composmentis
3) Berat badan 74 kg
4) Tanda-tanda vital :
b) Suhu : 36,7 ℃
c) Nadi : 78 x/menit
d) Pernapasan : 22 x/menit
5) Pemeriksaan fisik
a) Wajah
b) Mata
c) Mulut
124
d) Leher
e) Payudara
hiperpigmentasi.
Palpasi :tidak ada nyeri tekan dan tidak teraba massa saat di
f) Abdomen
pemeriksaan leopold ;
125
(2) Ekstremitas bawah
e. Analisa Data
Diagnose :
Masalah kebidanan : -
f. Penatalaksanaan
Jam Penatalaksanaan
09:05 Memberitahu ibu hasil pemeriksaan dalam batas
normal bahwa keadaan ibu dan janin baik.
; ibu merasa senang dengan hasil pemeriksaan yang di
dapatkan.
09:10 Menganjurkan ibu untuk makan makanan yang
bernutrisi seperti sayur, ikan, dan buah buahan
; ibu bersedia makan makanan yang bernutrisi seperti
ikan, sayur dan buah-buahan.
09.14 Menganjurkan ibu untuk minum obat fe secara oral
dengan dosis 1x1 di malam hari setelah makan malam
atau saat ingin tidur malam dengan menggunakan air
putih saja
; ibu mau minum obat yang di berikan bidan selama
hamil
09.16 Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup yaitu 1-
2 jam pada siang hari dan pada malam hari minimal 7-
8 jam
; ibu bersedia mengatur pola istirahatnya.
126
09.18 Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan dirinya
mandi 2 kali sehari, sikat gigi 2 kali sehari, dan
keramas minimal 3-4 kali dalam seminggu
; ibu mandi 2 x dalam sehari, keramas 2-3 kali dalam
sehari, sikat gigi 2 kali sehari.
09. 20 Menganjurkan ibu untuk sering mengganti pakaiannya
terutama pakaian dalam (setiap kali lembab)
; ibu mengganti pakaian dalamnya setiap kali lembab.
09.23 Mengingatkan ibu tanda bahaya trimester III seperti
nyeri perut yang hebat, perdarahan pervagina , pecah
ketuban sebelum waktunya, sering pusing; ibu
mengerti dan sudah tau tanda bahaya dalam kehamilan
trimester 3
09..30 Menganjurkan pada ibu untuk menghindari hal-hal
yang bisa membahayakan ibu dan janinnya seperti
terkena asap rokok, ataupun ibu merokok, minum-
minuman beralkohol, minum obat tanpa resep dokter,
mengangkat beban yang berat
; ibu mengerti dan mau menghindari hal-hal yang bisa
membahayakan ibu dan janinnya.
09.35 Menganjurkan ibu untuk datang kembali tanggal 20
juni atau jika ada keluhan
; ibu bersedia datang kembali saat ada keluhan
a. Data Subjektif
janinnya.
127
3) Ibu mengeluh mual selama 2 hari dan 2 malam
b. Data Objektif
2) Kesadaran composmentis
3) Tanda-tanda vital :
b) Suhu : 36,6 ℃
c) Nadi : 78 x/menit
d) Pernapasan : 22 x/menit
4) BB sekarang : 74 kg
a) Mata
putih
128
b) Abdomen
Teraba bokong.
c. Analisa Data
129
d. Penatalaksanaan
Jam Penatalaksanaan
09.05 Menjelaskan pada ibu hasil pemeriksaan yang di
dapatkan
; ibu mengerti dan merasa senang dengan hasil
pemeriksaan yang di dapatkan.
09.10 Menganjurkan ibu mengurangi makan makanan yang
memicu mual seperti makanan yang berlemak seperti
gorengan, makanan yang pedis, makanan yang
mengandung gas seperti ubi, buncis dan kol
; ibu bersedia melakukan anjuran yang di berikan yaitu
mengurangi makan makanan yang berlemak dan
lainnya.
09.12 Menganjurkan ibu untuk sering makan dalam porsi
sedikit
; ibu bersedia makan sedikit tapi sering
09.13 Menganjurkan pada ibu untuk makan biscuit di pagi
hari
; ibu bersedia makan biscuit di pagi hari atau di sela-
sela istirahat
09.15 Menganjurkan pada ibu untuk sikat gigi setelah makan
; ibu mau sikat sikat gigi setelah makan
09.18 Menganjurkan ibu untuk datang kembali tanggal 3 juli
atau jika ada keluhan
; ibu bersedia datang kembali
a. Data Subjektif
kunjungan
130
2) Ibu tidak merasakan mual lagi
b. Data Objektif
2) Kesadaran composmentis
3) Tanda-tanda vital :
b) Suhu : 36,6 ℃
c) Nadi : 78 x/menit
d) Pernapasan : 22 x/menit
4) BB sekarang : 75 kg
a) Mata
b) Abdomen
teraba bokong.
131
(4) Leopold IV: BDP ( 5/5 )
6) DJJ : denyut jantung janin terdengar jelas dan teratur pada kuadran
c. Analisa Data
d. Penatalaksanaan
Jam Penatalaksanaan
08.45 Menjelaskan pada ibu hasil pemeriksaan yang di
dapatkan
; ibu merasa senang dengan hasil pemeriksaan yang di
dapatkan
08.47 Mengingatkan kembali ibu untuk memperhatikan
gerakan janinnya minimal 10 kali dalam 24 jam
; gerakan janin sering dirasakan
08.48 Menganjurkan ibu untuk tidak tidur terlentang > dari
10 menit
; ibu mengerti dan bersedia melakukan anjuran yang
di lakukan.
08.50 Mengingatkan ibu untuk ikut kelas ibu hamil
; ibu selalu mengikuti kelas ibu hamil
132
08.55 Mengingatkan kembali tanda bahaya trimester 3
seperti gerakan janin kurang, sakit kepala yang
menetap, dan bengkak pada wajah,tangan dan kaki
; ibu mengerti dan sudah tau tanda bahaya kehamilan
trimester 3
08.58 Menganjurkan ibu untuk datang kembali tanggal 8 juli
2019 atau jika ada keluhan
; ibu bersedia kembali jika ada keluhan
a. Data Subjektif
kunjungan
4) Ibu tidur dengan posisi miring kiri / kanan di siang hari / malam
hari
b. Data Objektif
2) Kesadaran composmentis
3) Tanda-tanda vital :
133
a) Tekanan darah : 110/70 mmHg
b) Suhu : 36,6 ℃
c) Nadi : 78 x/menit
d) Pernapasan : 22 x/menit
4) BB sekarang : 75 kg
a) Mata
Putih.
b) Abdomen
Teraba bokong.
134
(2) Ekstremitas bawah
e. Analisa Data
f. Penatalaksanaan
Jam Penatalaksanaan
09.05 Menjelaskan pada ibu hasil pemeriksaan yang di
dapatkan dalam batas normal
; ibu merasa senang dengan hasil pemeriksaan yang di
dapatkan.
09.10 Memberikan informasi tentang ASI esklusif
; ibu mengerti dengan penjelasan yang di berikan dan
bersedia menyusui bayinya sampai 6 bulan tanpa
makanan pendamping
09.13 Menganjurkan ibu untuk sering jalan-jalan di pagi hari
minimal 20 menit
; ibu bersedia melakukan anjuran yang di berikan
09.15 Memberikan konseling tentang jenis-jenis alat
kontrasepsi
; ibu mengerti dan memilih kontrasepsi suntik 3 bulan
09.18 Menganjurkan ibu untuk bersalin di fasilitas kesehatan
( puskesmas / rumah sakit )
; ibu telah menyetujui dan menandatangani lembar
persetujuan di buku KIA
09.20 Mengingatkan kembali tanda-tanda awal mulainya
persalinan seperti nyeri perut tembus kebelakang,
keluar lender bercampur darah.
; ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
09.23 Mengingatkan ibu tentang persiapan persalinan seperti
baju bayi, sarung bayi, biaya persalinan, kendaraan
untuk ke faskes, pendonor dan pendamping persalinan
; ibu sudah mempersiapkan persiapan persalinan
09.24 Memberikan konseling tentang inisiasi menyusui dini
135
; ibu mengerti dengan penjelasan
09.25 Menganjurkan ibu untuk datang kembali jika ada
keluhan
; ibu bersedia datang kembali
1. Pendokumentasian kala I
a. Data subjektif
puskesmas.
b. Data objektif
2) Kesadaran : Composmentis
136
3) Tanggal TP : 12 juli 2019
4) TTV
b) Suhu : 36,6 ℃
c) Nadi : 78 x/menit
d) Pernapasan : 22 x/menit
5) Pemeriksaan khusus
Palpasi Abdomen :
b) Leopold II : PUKA
e) Pemeriksaan DJJ
x/menit.
6) Pemeriksaan dalam
b) Porsio : tebal
c) Pembukaan : 1 cm
137
d) Ketuban : utuh
f) Penurunan : Hodge I
c. Analisa data
d. Penatalaksanaan
Jam Penatalaksanaan
09.45 Menyambut ibu dan mempersilakan masuk
; ibu merasa senang dengan perlakuan bidan
09.55 Melakukan pemeriksaan TTV, his dan DJJ
1) TTV : TD : 110/70 mmHg
S : 36,5
N : 76 x/menit
P : 20 x/menit
2) His : 2x dalam 10 menit durasi 20-25 detik
3) DJJ : 130 x/menit
10.00 Melakukan pemeriksaan dalam
a) Vulva / vagina : tidak ada kelainan
b) Porsio : tebal
c) Pembukaan : 1 cm
d) Ketuban : utuh
e) Presentasi : kepala, UUK
f) Penurunan : Hodge I
g) Penumbungan : tidak ada
h) Molase : tidak ada
i) Kesan panggul : normal
j) Pelepasan : lendir bercampur darah
10.05 Mengfasilitasi ibu untuk berjalan-jalan
138
; ibu bersedia melakukan anjuran yang di lakukan
10.10 Menganjurkan ibu untuk makan dan minum
; ibu makan nasi 1 porsi dan teh kotak 150 cc
10.12 Menemani ibu bercerita di dalam ruangan
; ibu merasa senang telah di temani
10.15 Mengajarkan ibu tehnik relaksasi saat ada his
; ibu mengikuti gerakan yang di lakukan
10.18 Menjelaskan pada ibu penyebab nyeri yang di rasakan
; ibu mengerti dengan penjelasan yang di berikan
10.22 Menganjurkan ibu untuk tidur miring kiri
; ibu tidur dengan posisi miring kiri
10.25 Memberikan dukungan dan support pada ibu
menjelang persalinannya
; ibu merasa senang di beri dukungan dan support
10.27 Menganjurkan ibu untuk mengosongkan kandung
kemih.
; ibu telah mengosongkan kandung kemih.
10.30 Melakukan pemeriksaan his dan DJJ
1) His : 2-3 x dalam 10 menit durasi 25-30 detik
2) DJJ : 128 x/menit
10.35 Mengingatkan kembali ibu untuk makan dan minum
; ibu minum air putih 2 gelas
10.38 Membantu ibu untuk jalan-jalan di sekitar puskesmas
; ibu merasa senang telah di temani
10.40 Menganjurkan ibu untuk istirahat ketika lelah
; ibu istirahat saat lelah
10.43 Menganjurkan ibu untuk tidur siang
; ibu bersedia melakukan anjuran yang di berikan
10.47 Mengingatkan ibu untuk tidur miring kiri
; ibu tidur miring kiri
10.53 Mengingatkan ibu untuk berjalan-jalan
; ibu bersedia jalan-jalan
10.56 Mengingatkan ibu untuk relaksasi saat ada his
; ibu melakukan anjuran yang di berikan
11.00 Melakukan pemeriksaan his dan DJJ
His : 2-3 x dalam 10 menit durasi 25-30 detik
DJJ : 128 x/menit
11.05 Mengfasilitasi ibu untuk makan dan minum di sela-sela
his.
; ibu makan ½ porsi nasi dan minum the kotak 150 cc.
11.30 Melakukan pemeriksaan his dan DJJ
His : 2-3 x dalam 10 menit durasi 25-30 detik
139
DJJ : 128 x/menit
11.38 Menyampaikan kepada ibu bahwa detak jantung janin
dalam batas normal.
; ibu dan suami mengetahui hasil pemeriksaan dan
senang mengetahuinya.
11.46 Menfasilitasi ibu untuk berjalan-jalan saat tidak ada
kontraksi.
; ibu berjalan pada saat tidak ada kontraksi yang
ditemani oleh suami.
11.53 Mengfasilitasi ibu cara tehnik relaksasi yaitu dengan
cara menarik nafas lewat hidung lalu hembuskan
melalui mulut.
; ibu mengikuti gerakan yang di ajarkan dan dilakukan
setiap kali kontraksi.
12.00 Melakukan pemeriksaan his dan DJJ
His : 2-3 x dalam 10 menit durasi 25-30 detik
DJJ : 128 x/menit
12.15 Menganjurkan ibu untuk mengosongkan kandung
kemih.
; ibu telah mengosongkan kandung kemih
12.30 Melakukan pemeriksaan his dan DJJ
His : 2-3 x dalam 10 menit durasi 25-30 detik
DJJ : 128 x/menit
12 48 Mengfasilitasi ibu untuk memilih posisi yang nyaman.
; ibu memilih posisi miring kiri
13.00 Melakukan pemeriksaan his dan DJJ
His : 2-3 x dalam 10 menit durasi 25-30 detik
DJJ : 128 x/menit
13. 15 Mengfasilitasi ibu makan dan minum
; ibu makan 1 porsi nasi dan minum air putih 2 gelas
13.30 Melakukan pemeriksaan his dan DJJ
His : 2-3 x dalam 10 menit durasi 25-30 detik
DJJ : 128 x/menit
14.00 Melakukan Pemeriksaan dalam
a) Vulva / vagina : tidak ada kelainan
b) Porsio : tebal
c) Pembukaan : 3 cm
d) Ketuban : utuh
e) Presentasi : kepala, UUK
f) Penurunan : Hodge I
g) Penumbungan : tidak ada
h) Molase : tidak ada
140
i) Kesan panggul : normal
j) Pelepasan : lendir bercampur darah
14.15 Memeriksa TTV
TD : 110/70 mmHg
S : 36,5
N : 76 x/menit
P : 20 x/menit
a. Data objektif
2) Kesadaran composmentis
a) TD : 110/70 mmHg
b) N : 72 x/menit
c) S : 36,6 ℃
d) N : 80 x/menit
4) 130 x/menit
141
c) Pembukaan : 5 cm
d) Ketuban : utuh
e) Presentasi : kepala
g) Penurunan : Hodge II
b. Penatalaksanaan
jam Pelaksanaan
16.20 Menyampaikan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan
bahwa keadaan ibu dan janin baik.
; ibu dan suami mengetahui hasil pemeriksaan dan
senang mengetahuinya.
16.30 Menfasilitasi ibu untuk berjalan-jalan saat tidak ada
kontraksi.
; ibu berjalan pada saat tidak ada kontraksi yang
ditemani oleh suami.
16.45 Menganjurkan ibu untuk mandi agar tubuh jadi rileks
kembali
; ibu bersedia melakukan anjuran yang di berikan
17.00 Mengfasilitasi ibu cara tehnik relaksasi yaitu dengan
cara menarik nafas lewat hidung lalu hembuskan
melalui mulut.
; ibu mengikuti gerakan yang di ajarkan dan dilakukan
setiap kali kontraksi.
17.30 Menganjurkan ibu untuk mengosongkan kandung
kemih.
; ibu telah mengosongkan kandung kemih.
18.00 Melakukan pemeriksaan dalam
a) Vulva / vagina : tidak ada kelainan
142
b) Porsio : lunak, tipis
c) Pembukaan : 5 cm
d) Ketuban : utuh
e) Presentasi : kepala
f) B. terendah : ubun-ubun kecil
g) Penurunan : Hodge II
h) Penumbungan : tidak ada
i) Molase : tidak ada
j) Kesan panggul : normal
Pelepasan : lender bercampur darah
18.30 Memantau TTV
TD : 110/70 mmHg
S : 36,5
N : 76 x/menit
P : 20 x/menit
143
Pembukaan : 7 cm
Ketuban : utuh
Presentasi : kepala
B. terendah : ubun-ubun kecil
Penurunan : Hodge II
Penumbungan : tidak ada
Molase : tidak ada
Kesan panggul : normal
Pelepasan : lender bercampur darah
21.40 Melakukan pemeriksaan TTV
TD : 110/80 mmHg
S : 36,7
N : 78 x/menit
P : 20 x/menit
22.56 Menyampaikan kepada ibu dan suami tentang hasil
pemeriksaan bahwa pembukaan sudah maju(7 cm), dan
keadaan ibu dan janin baik
; ibu dan suami merasa senang dengan hasil
pemeriksaan.
22.58 Mengingatkan ibu untuk tetap melakukan tehnik
relaksasi apabila ibu merasakan his
; ibu melakukan tehnik relaksasi jika merasakan his
23.05 Mengfasilitasi ibu untuk memilih posisi yang
membuatnya nyaman
; ibu miring kiri
23.10 Mempersiapkan partus set, pakaian ibu, pakaian bayi
dan alat resusitasi
23.15 Melakukan observasi his dan DJJ
1) His : 5x 10 menit durasi 40-45 detik
2) DJJ : 130 x/menit
23.20 Melihat tanda gejala kala II :
1) Ekspresi ibu meringis
2) Ibu tampak ingin meneran
3) Ibu merasa ingin BAB
4) Ada tekanan pada anus
5) Perineum menonjol
6) Vulva dan spinter ani membuka
23.25 Ketuban pecah dan warna jernih
23.30 Pemeriksaan dalam :
1) Vulva / vagina : tidak ada kelainan
2) Porsio : melesap
3) Pembukaan : 10 cm
144
4) Ketuban : jernih
5) Presentasi : kepala
6) B. terendah : uuk berada didepan simpisis
7) Penurunan : Hodge IV
8) Penumbungan : tidak ada
9) Molase : tidak ada
10) Kesan panggul : normal
11) Pelepasan : lender bercampur darah
2. Pendokumentasian Kala II
a. Data subjektif
b. Data objektif
2) Kesadaran : Composmentis
c. Analisa data
Perlangsungan kala II
d. Penatalaksanaan
Jam Penatalaksanaan
23.40 Memakai celemek bersih
23.43 Melepaskan dan menyimpan semua perhiasan yang
dipakai, mencuci kedua tangan dengan sabun dan air
bersih yang nengalir dan mengeringkan tangan dengan
handuk bersih dan kering.
23.46 Memakai sarung tangan DTT pada tangan kanan
145
23.50 Memasukkan oxitosyn 10 iu dari spoit dengan
menggunakan tangan yang memakai sarung tangan
DTT
23.52 Membersihkan vulva dan perineum dengan kasa steril
dan air DTT
23.55 Dekontaminasi sarung tangan dengan mencelupkan
tangan yang masih memakai sarung tangan DTT
kedalam larutan clorin 0,5 % secara terbalik
00.05 Memberitahu ibu dan suami bahwa pembukaan sudah
lengkap ( 10 cm )
; ibu dan suami merasa senang dengan hasil
pemeriksaan.
00.07 Meminta suami untuk membantu menyiapkan posisi
ibu
; suami siap membantu dalam proses kelahiran bayi
00.08 Meneran aktif mengikuti dorongan dalam
00.09 Meletakkan handuk bersih diatas perut ibu ( untuk
mengeringkan tubuh bayi )
00.11 Meletakkan kain yang bersih dilipat 1/3 bagian di
bawah bokong ibu
00.12 Membuka tutup partus set
00.13 Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan
00.14 Saat tampak kepala bayi dengan diameter 5 cm embuka
vulva maka lindungi perineum dengan satu tangan kiri
menahan belakang kepala bayi agar tetap fleksi dan
membantu lahirnya kepala bayi
; kepala bayi lahir dengan posisi dagu berada di depan
anus
00.15 Periksa kemungkinan lilitan tali pusat
; tidak ada lilitan tali pusat
00.16 Menunggu kepala bayi melakukan putaran paksi luar
secara spontan
; kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara
spontan
00.18 Memegang kepala bayi secara bipariental kemudian
melakukan estraksi kebawah untuk melahirkan bahu
depan dan di lanjutkan estraksi ke atas untuk
melahirkan bahu belakang
00.20 Tangan kanan menyangga kepala dan bahu belakang
sedangkan tangan kanan menelusuri siku lengan
sebelah atas bayi, punggung, dan tungkai kemudian
menjepit kedua kaki bayi
146
; bayi lahir pukul 00.20 wita dengan jenis kelamin laki-
laki, segera menangis, tonus otot aktif dan warna kulit
kemerahan.
a. Data subjektif
b. Data objektif
c. Analisa data
d. Penatalaksanaan
Jam Penatalaksanaan
00.26 Mengecek tinggi fundus uterus untuk memastikan hanya
satu bayi lahir ( hamil tunggal ) dan bukan kehamilan
ganda
; tfu setinggi pusat dan tidak terdapat bagian-bagian janin
00.27 Memberitahu ibu bahwa ia akan disuntik oxytosin
; ibu bersedia di suntik
Melakukan penyuntikan oksitosin 10 IU secara
intramuskuler di 1/3 distal lateral paha
00.28 Memindahkan klem tali pusat hingga berjarak 5 cm dari
vulva
00.28 Meletakkan tangan kiri di atas kain pada perut bagian
bawah ibu untuk mendeteksi kontraksi dan tangan kanan
melakukan peregangan tali pusat saat uterus berkontraksi,
tegangkan tali pusat ke arah bawah sambil tangan lain
mendorong uterus ke arah belakang-atas (Dorso kranial)
secara hati-hati (untuk mencegah inversio uteri)
147
00.29 Saat plasenta terlepas dari dinding uterus regangkan tali
pusat dengan mengikuti poros jalan lahir dan menarik
dengan lembut searah lantai sampai plasenta muncul di
intraitus vagina
4. perlangsungan kala IV
a. Data subjektif
bawah.
b. Data objektif
2) Kesadaran composmentis
148
a. Analisa data
Perlangsungan Kala IV
b. Penatalaksanaan
Jam Penatalaksanaan
00.35 Mengevaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan
perineum
; tidak terjadi laserasi pada vagina dan perineum
00.37 Memastikan uterus berkontraksi dan kandung kemih
ksosong
; uterus teraba bundar dan keras, kandung kemih
kosong
00.39 Mengajarkan ibu dan keluarga untuk melakukan
massase uterus dan memeriksakan kontraksi uterus
; suami memperagakan cara massase fundus uteri
searah jarum jam
00.40 Mencelupkan tangan yang memakai sarung tangan
DTT ke dalam larutan clorin 0,5 % dan melepaskan
sarung tangan secara terbalik serta merendam dalam
larutan clorin tersebut selama 10 menit.
00.42 Mencuci kedua tangan dengan sabun di bawah air
mengalir kemudian mengeringkan tangan dengan
handuk bersih dan kering
00.43 Mengevaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah
; perdarahan ± 200 cc
00.45 Mengobservasi tekanan darah, nadi, suhu, kontrkasi
uterus,TFU :
1) TD : 100/70 mmHg
2) N : 78 x/menit
3) S : 36,7 ℃
4) P : 22 x/menit
5) TFU : 1 jari bawah pusat
6) Kontraksi uterus baik teraba bundar dan keras.
00.50 Menempatkan semua peralatan bekas pakai dalam
larutan clorin untuk untuk dekontaminasi di rendam
selam 10 menit
00.52 Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi ke
tempat sampah yang sesuai
00.57 Membersihkan ibu dari paparan darah dan cairan tubuh
menggunakan air DTT
149
01.02 Mendekontaminasi tempat bersalin dengan larutan
clorin 0,5 %
01.04 Memastikan ibu merasa nyaman dan meminta keluarga
untuk memberi makan dan minum
; ibu makan roti dan minum air putih
01.05 Mencelupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan
clorin 0,5 % dan melepas sarung tangan secara terbalik
dan rendam selama 10 menit.
01.07 Cuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir lalu
di keringkan dengan handuk bersih dan kering
01.45 Mengobservasi tekanan darah, nadi, suhu, kontraksi
uterus, TFU :
1) TD : 110/70 mmHg
2) N : 78 x/menit
3) S : 36,7 ℃
4) P : 22 x/menit
5) TFU : 1 jari bawah pusat
6) Kontraksi uterus baik teraba bundar dan keras.
01.47 Menganjurkan ibu untuk makan dan minum
; ibu makan ½ porsi nasi dan minum air putih ± 200 cc
01.49 Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya sesering
mungkin
; ibu sedang menysui bayinya
02.04 Mengobservasi tekanan darah, nadi, suhu, kontraksi
uterus, TFU :
7) TD : 110/70 mmHg
8) N : 76x/menit
9) S : 36,6 ℃
10) P : 20 x/menit
11) TFU : 1 jari bawah pusat
Kontraksi uterus baik teraba bundar dan keras.
02.06 Menganjurkan ibu untuk istirahat
; ibu berbaring di atas tempat tidur
02.38 Mengobservasi tekanan darah, nadi, suhu, kontraksi
uterus, TFU :
1) TD : 110/70 mmHg
2) N : 78x/menit
3) S : 36,7 ℃
4) P : 20 x/menit
5) TFU : 1 jari bawah pusat
6) Kontraksi uterus baik teraba bundar dan keras.
150
02.40 Memberikan ibu terapi obat asam mefenamat 3 x 1,
tablet fe 1 x 1 dan vitamin A 1 x 1 di minum secara
rutin
; ibu telah meminumnya
03.10 Mengobservasi tekanan darah, nadi, suhu, kontraksi
uterus, TFU :
1) TD : 110/70 mmHg
2) N : 78x/menit
3) S : 36,7 ℃
4) P : 20 x/menit
5) TFU : 1 jari bawah pusat
6) Kontraksi uterus baik teraba bundar dan keras.
a. Data Objektif
b. segera menangis
c. kulit kemerah-merahan
b. Analisa Data
151
c. Penatalaksanaan
Jam Penatalaksanaan
00.22 Mengeringkan tubuh bayi kecuali telapak tangan
dengan handuk kering dan bersih lalu mengganti
sarung bayi dengan sarung yang kering dan bersih
00.24 Menjepit tali pusat dengan klem 2 cm dari pusat bayi
menggunakan jari telunjuk dan jari tengah yang akan
mendorong isi tali pusat kearah ibu, lalu klem tali
pusat pada 2 cm distal dari klem pertama
00.25 Memotong tali pusat dengan satu tangan memegang
tali pusat yang telah di jepit untuk melindungi perut
bayi dan gunting tali pusat di antara klem tersebut
00.26 Menfasilitasi bayi untuk IMD dengan meletakkan bayi
tengkurap di atas dada ibu untuk kontak kulit secara
langsung, meluruskan bahu bayi sehingga dada bayi
menempel di dada ibu, kepala bayi berada di antara
payudara ibu dengan posisi lebih rendah dari putting
susu atau aerolla mammae ibu.
01.09 Memantau keadaan bayi dengan memastikan bayi
bernafas di atas dada ibu
; bayi dalam keadaan baik, dan bernafas di atas dada
ibu
01.10 Memakai sarung tangan DTT untuk melakukan
pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir :
1) Pemeriksaan antropometri
a) Berat badan bayi : 3000 gram
b) Panjang badan : 48 cm
c) Lingkar kepala : 33 cm
d) Lingkar dada : 31 cm
e) Lingkar lengan : 10 cm
2) Pemriksaan TTV
a) S : 36,5 °C
b) FJ : 136 x/menit
c) P : 48 x/menit
3) Pemeriksaan fisik
a) Kepala : tulang kepala tidak tumpang tindih,
tidak ada che-pal hematoma maupun caput
succedaneum.
b) Mata : tidak ada tanda-tanda infeksi
c) Hidung: simetris, tidak ada pernapasan cuping
hidung.
152
d) Mulut : tidak ada labioskisis maupun labio
palatoskisis.
e) Telinga: simetris, daun telinga sejajar dengan
mata.
f) Dada : pernapasan normal, tidak ada retraksi
pada dada.
g) Abdomen : tali pusat bersih terbungkus dengan
kasa steril.
h) Genitalia : terdapat penis dan lubang penis,
scrotum sudah turun dan terdapat lubang anus
i) Ekstremitas : pergerakan aktif, jari-jari
lengkap.
4) Pemeriksaan refleks :
a) Refleks rooting :(+)
b) Refleks suckling :(+)
c) Refleks swallowing : ( + )
d) Refleks moro :(+)
e) Refleks babinsky :(+)
01.20 Memberikan salep mata profilaksis infeksi dan vit K
0,5 ml di berikan secara IM pada paha bagian kiri
01.23 Memakaikan baju bayi, lalu bayi di bedong dengan
kain bersih dan kering, kemudian bayi di berikan pada
ibunya
01.25 Melepas sarung tangan ke dalam larutan clorin 0,5 %
secara terbalik dan rendam selama 10 menit
01.27 Mecuci kedua tangan dengan sabun di bawah air
mengalir kemudian mengeringkan dengan kain kering
dan bersih
01.28 Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga kehangatan
bayi dan menyusui bayinya sesering mungkin
; ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan
01.30 Memberikan imunisasi hepatitis B di paha kanan
bawah lateral secara IM
153
D. Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas
1. Kunjungan ke -1
a. Data subjektif
2) Pengeluaran kolostrum
b. Data objektif
2. Kesadaran : Composmentis
3. TTV
b) Suhu : 36,6 ℃
c) Nadi : 78 x/menit
154
d) Pernapasan : 22 x/menit
7. Lochea : rubra
c. Analisa data
d. Penatalaksanaan
Jam Penatalaksanaan
08.30 Menjelaskan pada ibu tentang kondisinya saat ini
dalam batas normal
; ibu dan suami merasa senang dengan hasil
pemeriksaan yang di dapatkan.
08.33 Memberitahu ibu tentang tanda bahaya masa nifas
seperti demam berhari-hari, payudara bengkak, merah
disertai rasa nyeri, keluar cairan berbau dari jalan lahir
; ibu mengerti dengan penjelasan yang di berikan dan
tau tanda bahaya masa nifas
08.35 Memberitahu ibu untuk makan makanan yang bergizi
seperti nasi, sayuran, telur, daging, dan buah serta
minum air putih 8 gelas/hari
; ibu mengerti dengan penjelasan yang di berikan
08.37 Menganjurkan ibu untuk menjaga personal hygiene
dan selalu untuk mengganti pembalut tiap kali penuh
; ibu mengganti pembalut setiap kali penuh
08.40 Mengingatkan ibu untuk tetap menjaga kebersihan
payudaranya
; ibu mengerti dengan penjelasan yang di berikan
08.42 Mengajarkan ibu cara menyusui yang benar
; ibu mengerti dan telah melakukannya dengan baik.
08.44 Memberitahu ibu akan di lakukan kunjungan ulang
dirumah
; ibu mengerti dan bersedia di kunjungi
155
2. Kunjungan ke-2
a) Data subjektif
3) BAK ± 5x/hari
b) Data objektif
2. Kesadaran : Composmentis
3. TTV
b) Suhu : 36,6 ℃
c) Nadi : 78 x/menit
156
d) Pernapasan : 22 x/menit
6. Lochea : serosa
c) Analisa Data
d) Penatalaksanaan
Jam Penatalaksanaan
09 : 35 Memberitahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan yang
telah dilakukan
; ibu mengetahui hasil pemeriksaan dan kondisinya saat
ini
09 : 40 Menganjurkan ibu jangan takut pada saat BAB
;ibu mengerti dan melakukan apa yang dianjurkan
09.45 Menganjurkan pada ibu untuk istirahat yang cukup
; ibu bersedia melakukan anjuran yang dilakukan
09.50 Memberikan konseling tentang pentingnya menkonsumsi
makanan yang bernutrisi seperti buiah pepaya, sayuran
dan ikan.
; ibu mengerti dengan penjelasan yang di berikan
09.55 Mengingatkan kembali ibu untuk menjaga kebersihan
diri terutama organ genetalia karena dapat menyebabkan
infeksi pada luka jahitan perineum
; ibu mengerti dengan penjelasan yang di berikan
10.00 Memberitahu ibu bahwa akan dilakukan kunjungan
rumah pada tanggal 9 agustus 2019,tetapi apa bila ada
keluhan ibu datang ke pelayanan kesehatan,
;ibu mengerti dan bersedia diadakan kunjungan rumah
serta akan datang kepasilitas kesehatan jika ada keluhan
157
3. Asuhan Neonatus
Jam : 10 : 00 wita
a. Data Subjektif
b. Data Objektif
2) Gerak : Aktif
3) BB : 3000 gram
4) S : 37°C
5) RR : 48x/menit
6) FJ : 128 x/menit
158
Pemeriksaan fisik khusus :
c. Analisa Data
d. Penatalaksanaan
Jam Penatalaksanaan
10 : 15 Memberitahu pada ibu tentang hasil pemeriksaan yang
dilakukan pada bayinya
;Ibu merasa senang terhadap hasil pemeriksaan yang
dilakukan pada bayinya, bayi dalam keadaan sehat
10 : 20 Memberitahu ibu cara merawat tali pusat bayi dengan
benar
; ibu mengerti cara perawatan tali pusat
10 : 25 Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya sesering
mungkin
; ibu menyusui bayinya sesering mungkin
10 : 30 Menganjurkan ibu untuk menjaga personal hygiene
bayi seperti, menggantikan popok atau baju yang
dipakai bayi jika basah dengan popok atau kain yang
bersih
;ibu mengerti dengan penjelasan yang di berikan
159
10.34 Memberitahu ibu tanda bahaya bayi baru lahir seperti
bayi tidak mau menyusu, tali pusat kemerahan dan
bernanah serta berbau, demam tinggi
;ibu mengerti dengan penjelasan yang di berikan
10.36 Memberitahu pada ibu akan di kunjungi tanggal 16
juli 2019
; ibu bersedia di kunjungi
Jam : 12 : 05 wita
a. Data Subjektif
b. Data Objektif
1) Gerak : Aktif
3) S : 36,6°C
4) RR : 42x/menit
160
5) Abdomen : Tali pusat masih basah, tidak ada
d. Analisa Data
e. Penatalaksanaan
jam penatalaksanaan
12 :10 Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan yang
telah dilakukan pada ibu bahwa keadaan bayinya
sehat
;ibu mengerti tentang penjelasan yang diberikan
12 : 15 Mengingatkan kembali pada ibu untuk menjaga
kehangatan bayi sehingga bayi tidak hipotermi
; ibu mengerti dengan penjelasannya
12 : 20 Mengingantkan kembali kepada ibu untuk menjaga
kebersihan tali pusat bayi dan tidak memberikan
ramuan-ramuan seperti daun-daunan
; ibu mengerti dengan penjelasan yang di berikan
12.23 Mengingatkan ibu untuk menyusui bayinya sesring
mungkin
; ibu menyusui bayinya sesering mungkin
12 :25 Memberitahu ibu bahwa akan dilakukan kunjungan
ulang pada tanggal 09 agustus 2019
;ibu bersedia dilakukan kunjungan ulang
161
E. Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana
a. Data Subjektif
b. Data Objektif
2) Tanda-tanda vital
TD : 110/80 mmHg
N : 82 x/menit
S : 36ºc
P : 20 x/menit
c. Analisa Data
d. Penatalaksanaan
Jam penatalaksanaan
09 : 20 Menjelaskan pada ibu mengenai hasil pemeriksaanya
; ibu mengatakan senang dengan hasil pemeriksaanya
09 : 25 Menjelaskan kembali tentang keuntungan dari KB suntik 3
bulan yaitu dapat digunakan oleh ibu yang menyusui.,
Tidak perlu dikonsumsi setiap hari atau dipakai sebelum
melakukan hubungan seksual, Darah menstruasi menjadi
162
lebih sedikit dan membantu mengatasi kram saat
menstruasi
; ibu dapat mengulangi penjelasan yang diberikan
09.26 Menjelaskan kerugian dari suntik 3 bulan yaitu Dapat
memengaruhi siklus menstruasi, Kekurangan suntik
kontrasepsi/kb suntik dapat menyebabkan kenaikan berat
badan pada beberapa wanita, Tidak melindungi terhadap
penyakit menular seksual, Harus mengunjungi
dokter/klinik setiap 3 bulan sekali untuk mendapatkan
suntikan berikutnya
; ibu mengerti dan tetap mau menggunakan alat
kontrasepsi suntuk 3 bulan.
09.28 Memberitahu ibu efek samping dari suntik 3 bulan yaitu
terdapat bercak-bercak darah
; ibu mengerti dan tetap mau suntik 3 bulan
09 : 30 Menginformasikan pada ibu untuk datang sewaktu-watu
jika ada keluhan
; ibu mengerti dan bersedia datang kembali
09 : 35 Memberikan jadwal/kartu kontrol ulang pada tanggal 16
oktober 2019
; ibu mengerti dan bersedia datang kembali
163
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada pembahasan ini akan dijelaskan mengenai kesesuaian antara teori dan
kenyataan yaitu fakta yang terjadi pada klien dari hasil asuhan kebidanan secara
yang mendukung antara fakta dengan kenyataan serta ditambahkan opini yang
luas dari penulis sebagai pendamping klien yang telah melaksanakan asuhan
pada Ny “J” GIII PII A0, UK 35 minggu 5 hari dengan kehamilan normal.
Tabel 4.1 Distribusi Subyektif dan Obyektif dari Variabel ANC Ny “J” di
Puskesmas Benteng
164
12 20 02 03
Tanggal
Juni Juni Mei Juni Ket
ANC
2019 2019 2019 2019
UK 35mgg 36mgg 38mgg 39mgg Usia ibu 29
5 hari 6 hari 5 hari 3 hari tahun
Anamnesa Kontrol Mual-mual Kontrol Kontrol Gerakan janin
ANC ANC ANC dirasakan
pertama pada
Usia
Kehamilan 20
minggu
TD 110/70 90/60 110/70 110/70
mmHg mmHg mmHg mmHg
BB 74 Kg 73 Kg 75 Kg 75 Kg Sebelum hamil
65 Kg
TFU 32 cm 34 cm 34 cm 33 cm
Terapi Fe, B.com, Fe, B1, SF, Calk Fe, Calk,
Calk Calk B.com
Nasihat Istirahat Minum Istirahat Jalan di
teratur dan susu dan yang pagi hari,
makan makan cukup makan
sayuran sayuran,ma persiapka bernutrisi
kan biscuit P4k
Sumber : Buku KIA
1. Data Subyektif
a. Umur
usia reproduksi yang baik yaitu pada usia 18-35 tahun, wanita pada usia 29
Berdasarkan hal diatas, umur Ny “J” termasuk usia yang cukup untuk
melakukan reproduksi.
b. Kontrol ANC
165
Pada kasus ini Ny “J” pada TM I : 1 kali, TM II : 4 kali, TM III : 5
kali. Menurut penulis kontrol ANC Ny “J” lebih dari standar yang telah
dan janinnya. ANC sangat penting dan wajib dilakukan oleh ibu hamil,
dikandungnya.
secara dini. Berdasarkan hal diatas, jarak kontrol ANC Ny “J” dalam
2. Data Objektif
a. Pemeriksaan umum
1) Tekanan Darah
166
Berdasarkan fakta tekanan darah Ny “J” pada UK 35 minggu 5 hari-39
“j” dalam batas normal. Hal ini, sesuai dengan teori (Kemenkes RI,
normal.
2) Berat Badan
penambahan berat badan ibu masih dalam keadaan normal, karena dari
berat badan yang dianjurkan selama hamil yaitu 11,5-16 kg. Menurut
(F.Gary Cunningham & dkk, 2013), sebelum hamil IMT 18,5 sampai
3) LILA
kita bisa melihat ststus gizi ibu hamil baik atau tidak. LILA ibu dalam
batas normal, jadi gizi ibu sudah terpenuhi dan sudah tidak
167
dikhawatirkan lagi ibu kekurangan gizi, apabila LILA ibu dalam
kurang dari batas normal maka ibu akan mengalami KEK yang akan
LILA normal ≥ 23,5 cm. Berdasarkan hal diatas maka ukuran LILA Ny
4) Abdomen
berbeda sesuai dengan bentuk perut dan ketebalan dinding perut namun
dengan rumus yang sudah ada dapat dengan mudah mengukur TFU ibu
b. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik yang terjadi pada Ny “J” saat hamil trimester III yaitu,
muka tidak oedema, konjungtiva merah muda, sklera putih, palpebra tidak
oedema, mammae tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan abnormal,
168
Pemeriksaan fisik untuk ibu hamil harus dilakukan karena dengan
tidaknya tanda bahaya dan resiko yang mungkin terjadi. Hal ini fisiologis
perubahan yang terjadi pada trimester III didapatkan tidak ada oedema
pada muka, sklera putih, konjungtiva merah muda, tidak ada pembesaran
kelenjar limfe, tiroid dan tidak ada bendungan vena jugularis, puting susu
menonjol dan terjadi pembesaran membujur pada abdomen, hal ini tidak
mengetahui jumlah sel darah merah ibu hamil, agar kadar haemoglobin
tetap stabil dapat dilakukan dengan cara beristirahat yang cukup, serta
ibu hamil dapat menyebabkan anemia yang berdampak bagi ibu dan
bayi serta bisa terjadi perdarahan pada masa nifas dan BBLR. Menurut
dan teori dan kadar haemoglobin Ny “J” masih dalam batas normal
169
2) Pemeriksaan urine albumin
atau rendahnya kadar protein dalam urin yang menjadi salah satu tanda
hasilnya positif maka bisa berdampak tidak baik bagi kesehatan ibu
170
sedikit keruh). Berdasarkan pernyataan diatas tidak terdapat
3. Analisa Data
normal tidak mengalami komplikasi atau keadaan ibu dan janin dalam
4. Penatalaksanaan
yaitu seperti KIE tentang bagaimana cara mengatasi mual, tanda bahaya
171
diatas, penatalaksanaan kehamilan pada Ny “J” sudah sesuai dengan
Pada pembahasan yang kedua, akan dijelaskan tentang kesesuaian teori dan
pembahasan yang berkaitan dengan Intranatal Care maka dapat diperoleh data
Tabel 4.2 Distribusi Subyektif dan Obyektif dari Variabel INC Ny “J” di
KALA
KALA I KALA IV
INC Tgl/ KALA II III
Ket 10.00 00.40
Keluhan Jam 23.30 wita 00.30
wita wita
wita
172
pembukaa jenis S: 36,8°C
kemerahan kandung
. kemih
kosong.
1. Data Subjektif
a. Keluhan utama
Keluhan yang dirasakan Ny “J” nyeri perut tembus kebelakang dan keluar
lendir sejak 09 juli 2019 pukul 07.30 wita. Menurut penulis keluhan ini
adalah keluhan yang fisiologis pada ibu bersalin. keluhan yang dirasakan
ibu bersalin yaitu dimulai dengan adanya his yang dipengaruhi oleh
terjadi karena adanya pembuluh darah yang pecah akibat pendataran dan
173
lengkap. Dengan pecahnya ketuban diharapkan persalinan berlangsung
dalam waktu 24 jam. Berdasarkan hal biatas keadaan fisik Ny “J” masih
2. Data Objektif
bersih, puting susu terbenam, kolostrum sudah keluar, tidak ada bendungan
c. DJJ : 130x/menit
174
3. Analisa Data
persalinan normal. Menurut penulis proses persalinan pada ibu yang hamil
waktu 24 jam dan tidak menimbulkan komplikasi baik ibu maupun janin. Yang
diawali dengan terjadinya kontraksi atau mules yang datang secara teratur
setiap 10-15 menit, keluarnya lendir dan darah dari jalan lahir dengan 4
pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang telah cukup bulan untuk
hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain dengan
4. Penatalaksanaan
a. Kala I
175
0-10 cm. Pada permulaan His, kala pembukaan berlangsung tidak begitu
tidak melewati garis waspada, ibu diberikan makan dan minum serta tehnik
b. Kala II
IMD. Menurut penulis hal ini fisiologis karena partograf tidak melewati
pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir. Proses ini berlangsung 2
jam pada primigravida dan multigravida 1 jam. Menurut (APN, 2016) pada
176
c. Kala III
penyuntikan oksitosin, PTT dan masase. Menurut penulis hal ini fisiologis
dalam kala III karena tidak ada penyulit atau masalah yang menyertai.
Menurut (Wagiyo dan Putrono, 2016), kala III dimulai segera setelah bayi
lahir sampai lahirnya plasenta,, yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit
dengan asuhan manajemen aktif kala III. Berdasarkan hal diatas, tidak
dijumpai tidak dijumpai kesenjangan antara fakta, opini dan teori, dengan
d. Kala IV
yaitu dari jam ( 00.40-2.40 ) wita, perdarahan 200 cc, tidak ada komplikasi
dan di lakukan IMD. Menurut (Yuli Aspiani, 2017), kala IV dimulai dari
lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama post partum. Observasi yang harus
177
C. Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas
fakta pada PNC (Post Natal Care). Berikut akan disajikan data-data yang
(Post Natal Care), maka dapat diperoleh pada tabel berikut ini:
Tabel 4.3 Distribusi Subyektif dan Obyektif dari Variabel PNC Ny “J” di
1. Data Subjektif
a. Keluhan
keluhan apapun, pada 10 post partum ASI ibu sudah lancer, tidak ada
178
keluhan apapun dan belum menstruasi. Masa nifas yang dijalani Ny “J”
berjalan secara normal, tanpa ada masalah infeksi selama masa nifas.
dan teori.
b. Eliminasi
Berdasarkan fakta pada hari ke-2 post partum, BAB pada 10 hari post
berjalan dengan normal karena pada 2 hari post partum Ny “J” sudah
bisa BAK dan pada 10 hari post partum Ny “J” sudah bisa BAB dengan
tidak dikeluarkan karena Ny “J” merasa takut untuk BAB. Dalam hal
serat seperti buah dan sayur, agar BAB ibu bisa lancar setiap harinya
dan juga disarankan untuk minum air putih 7-8 gelas per hari. Menurut
(Ambarwati dan Wulandari, 2010) , klien BAK dalam waktu 6 jam post
partum, bila 8 jam post partum belum BAK, dirangsang dengan air
sudah BAB sampai pada 6 hari post partum. Berdasarkan hal diatas
179
2. Data Obyektif
a. Laktasi
Berdasarkan fakta hari ke-2 post partum kolostrum Ny “J” sudah keluar,
puting susu terbentuk, tidak bendungan. Pada hari ke 10 ASI lancer dan
campuran yang kaya akan protein, mineral dan antibodi dari pada ASI
yang telah “matur”, ASI mulai ada kira-kira pada hari ke 3 atau 4 setelah
kelahiran bayi dan colostrum berubah menjadi ASI yang matur kira-kira
b. Involusi
1) TFU
Berdasarkan fakta Ny “J” pada 2 hari post partum TFU teraba 2 jari
post partum TFU sudah tidak teraba, kontraksi uterus baik, lochea
serosa, kontraksi uterus baik. Pada hari ke 30 post partum TFU tidak
180
teraba, lochea alba. Menurut (Sulistyawati, 2009), TFU menurut
masa involusi bayi lahir setinggi pusat, plasenta lahir 2 jari dibawah
2) Lochea
Berdasarkan fakta pada Ny “J”, pada 2 hari post partum lochea rubra,
pada 10 hari post partum lochea serosa dan pada 30 hari post partum
berlendir terjadi pada hari ke 4-7 hari post partum, lochea serosa
3. Analisa Data
181
minggu tanpa ada keluhan dan penyulit pada masa nifas sehingga nifas
yaitu masa setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan
kembali seperti keadaan sebelum hamil yang ditandai dengan ibu tidak
ada keluhan, ASI keluar lancar, perdarahan dalam batas normal dan
4. Penatalaksanaan
fundus uteri dan proses laktasi, memberikan KIE tentang tanda bahaya,
yang sesuai dengan asuhan pada ibu nifas dapat mencegah terjadinya
tanda bahaya masa nifas seperti demam, perdarahan, lochea berbau dan
bendungan ASI. Selain itu juga memberikan dampak yang positif bagi
ibu dan bayi seperti mengajari ibu bagaimana cara menyusui yang
182
tentang tanda bahaya nifas, ASI eksklusif dan nutrisi serta kontrol
teori dan kenyataan asuhan kebidanan pada BBL. Berikut akan disajikan data-data
yang mendukung untuk dibahas dala pembahasan tentang asuhan kebidanan pada
BBL. Dalam pembahasan yang berkaitan dengan asuhan kebidanan pada BBL,
Tabel 4.4 Distribusi Subyektif dan Obyektif dari Variabel BBL Ny “J” di
Jam 01.05
PB 01.20 wita 48 cm
183
Lila 01.25 wita 10 cm
Sumber : partograf
Pada usia 1 jam bayi sudah BAK 1 kali warna kuning jernih, dan BAB 1 kali
warna hitam.
1. Data Subyektif
a. Eliminasi
Berdasarkan fakta, pada usia 1 jam bayi Ny “J” sudah BAB warna hitam
fisiologis, mekonium adalah feses pertama bayi, hal ini bagus karena
mengeluarkan zat sisa pada tubuh bayi. Normalnya feses ini akan
jam pertama setelah bayi lahir. Feses bayi baru lahir berwarna hijau
yang keluar akan berubah warna menjadi kubing setelah beberapa hari bayi
lahir (3-5 hari setelah lahir). Berdasarkan hal diatas proses eliminasi pada
184
b. Nutrisi
Berdasarkan fakta, bayi Ny “J” sudah menyusu pada saat dilakukan IMD
setelah kelahiran. Menurut penulis, saat bayi lahir langsung diberi ASI
kembang bayi, mudah dicerna dan efisien, mencegah infeksi, dan bisa
2013), anjuran ibu memberikan ASI Dini (dalam 30 menit-1 jam setelah
2. Data Objektif
a. Tanda-tanda vital
vital pada bayi Ny “J” adalah normal. Pemeriksaan tanda-tanda vital bayi
mengetahui apakah keadaan bayi sehat atau timbul tanda bahaya bayi baru
lahir seperti hipotermi, asfiksia, dan yang lainnya, jika keadaan bayi tidak
sehat maka perluh dilakukan pemeriksaan yang lebih lanjut karena bisa
185
(Muslihatun, 2010), suhu bayi normal adalah antara 36,5°C-37,5°C,
dalam jangka waktu yang pendek, beberapa kali dalam satu hari selama
Berdasarkan hal diatas tanda-tanda vital pada bayi baru lahir pada Ny “J”
b. Antropometri
Berat badan lahir bayi Ny “J” 3000 gram, panjang badan 48 cm, lingkar
normal, dilihat dari BB bayi yang 3000 gram dan panjang badan 48 cm.
(33-35 cm). Panjang badan bayi Ny “J” 48 cm, hal ini fisiologis sesuai
bulan 45 sampai 54 cm. Berdasarkan hal diatas pemeriksaan fisik bayi baru
c. Lingkar dada
Lingkar dada bayi Ny “J” 33 cm. Menurut penulis hal ini fisiologis sesuai
186
berdasarkan hal diatas, ukuran lingkar dada bayi dalam batas normal atau
fisiologis.
d. Pemeriksaan fisik
Pada bayi Ny “J”, warna kulit merah muda, tidak ada kelainan pada
anggota tubuh, tidak ada tanda-tanda infeksi tali pusat, anus ada, tidak ada
prosedur pemeriksaan atau pengkajian fisik pada bayi baru lahir meliputi,
mekonium bayi. Berdasarkan hal diatas pemeriksaan fisik bayi baru lahir
pada bayi Ny “J” baik dalam batas normal. Berdasarkan pernyataan diatas
3. Analisa Data
Analisa data pada bayi Ny “J” adalah bayi baru lahir usia 1 jam fisiologis.
Menurut penulis bayi baru lahir normal fisiologis adalah bayi baru lahir aterm,
berat badan lahir normal dan tidak ada kelainan bawaan yang menyertai.
187
Berdasarkan hal tersebut, tidak ditemukan kesenjangan antara fakta, opini dan
teori, karena hal tersebut sesuai dengan teori diagnosa asuhan kebidanan BBL.
4. Penatalaksanaan
Pada asuhan bayi baru lahir, penulis melakukan penatalaksanaan pada bayi Ny
“J” sebagaimana asuhan yang diberikan untuk BBL normal karena tidak
memberikan KIE, seperti KIE tentang menjaga agar tubuh bayi tetap dalam
keadaan hangat, imunisasi, ASI eksklusif dan perawatan bayi sehari-hari, KIE
diberikan secara bertahap agar ibu lebih mudah dalam memahami penjelasan
fisiologis, meliputi KIE tentang imunisasi, ASI eksklusif dan perawatan bayi
sehari-hari. KIE diberikan secara bertahap agar ibu lebih mudah dalam
dengan asuhan bayi baru lahir normal, dan tidak ada kesenjangan antara teori
dan fakta.
dan fakta asuhan kebidanan pada neonatus. Berikut ini akan disajikan data-data
188
pada neonatus. Dalam pembahasan yang berkaitan dengan asuhan kebidanan
Tabel 4.5 Distribusi Subyektif dan Obyektif dari Variabel Neonatus Ny “J” di
Neonatus
ASI Ya Ya Ya
BAK BAK ± 4-5 kali dalam BAK ± 5-6 kali dalam BAK ± 7 kali
jernih
lembek
1. Data Subyektif
a. Eliminasi
Berdasarkan fakta, pada usia 6 jam bayi Ny “J” sudah BAK, 4 kali
warna kuning jernih, dan BAB 1 kali warna hitam. Menurut penulis hal ini
189
fisiologis, sesuai dengan teori (Walyani, 2015), proses pengeluaran
defekasi dan urin terjadi selama 24 jam pertama setelah bayi lahir adalah
20-300 cc/24 jam atau 1-2 cc/kg BB/jam/8 kali/hari. Berdasarkan hal diatas
b. Nutrisi
Berdasarkan fakta, bayi Ny “J” sudah menyusui pada saat dilakukan IMD.
Menurut penulis hal ini fisiologis karena nutrisi ASI sangat penting untuk
setelah lahir bayi segera disusukan pada ibunya. Pada bayi usia 1 hari,
membutuhkan 5-7 ml atau satu sendok makan ASI sekali minum, dan
diberikan dengan jarak sekitar 2 jam. Kebutuhan ASI memang baru sedikit,
karena ukuran lambung bayi pada usia ini hanya sebesar biji kemiri. Bayi
12 kali sehari atau hampir satu gelas takar air untuk satu hari. Pada usia ini
dan dapat menghabiskan 400-600 ml ASI atau satu setengah gelas hingga
dua setengah gelad takar air dalam 1 hari. Bayi usia 1 bulan, membutuhkan
hari, dengan jeda 1,5 jam sampai 2 jam pada siang dan pada malam hari
dijeda selama 3 jam. Berdasarkan hal diatas nutrisi yang diberikan pada
190
2. Data Obyektif
a. Tanda-tanda vital
keadaan bayi dalam keadaan sehat atau timbul tanda bahaya pada bayi baru
dengan optimal. Menurut (Walyani, 2015) suhu bayi normal adalah antara
b. Pemeriksaan fisik
Pada bayi Ny “J” warna kulit selama kunjungan rumah merah muda, tidak
ada kelainan pada anggota tubuh, tidak ada tanda-tanda infeksi pada tali
pusat, anus ada, tidak ada kelainan pada ekstremitas tidak ada ruam pada
genitalia dan lipatan hal ini disebabkan karena ibu sering mengganti popok.
191
bahaya pada bayi, bayi yang mengalami kelainan dapat disebabkan karena
warna kulit bayi harus berwarnah merah muda yang bersih, tidak ada
kelainan pada anggota tubuh, dan tidak tanda-tanda infeksi tali pusat.
Berdasarkan hal diatas pemeriksaan fisik pada bayi Ny “J” masih dalam
batas normal.
3. Analisa Data
Analisa data pada Ny “J” adalah neonatus aterm usia 1 hari fisiologis. Menurut
penulis, neonatus fisiologis adalah neonatus yang lahir aterm/cukup bulan dan
4. Penatalaksanaan
agar ibu lebih mudah memahami penjelasan yang diberikan, imunisasi, kontrol
meliputi KIE tanda bahaya neonatus, imunisasi, ASI Eksklusif, perawatan bayi
sehari-hari dan sebagainya. KIE diberikan secara bertahap agar ibu lebih
192
ulang. Berdasarkan hal diatas penatalaksanaan bayi pada Ny “J” sudah sesuai
dan fakta asuhan kebidanan pada keluarga berencana. Berikut ini akan disajikan
asuhan kebidanan pada keluarga berencana, maka dapat diperoleh data sebagai
berikut:
Puskesmas Benteng.
1. Data Subyektif
Berdasarkan fakta pada hari pertama post partum Ny” J” tidak ada keluhan dan
193
batas normal, serta keinginan ibu untuk memilih KB suntik 3 bulan adalah hal
yang paling efektif karena alat kontrasepsi tersebut tidak menganggu prosuksi
ASI ibu. Menurut (Sulistyawati, 2013) KB suntik 3 bulan cocok untuk ibu nifas
2. Data Obyektif
penulis, keadaan ibu dalam batas normal salah satunya tekanan darah 110/70
mmHg, serta keinginan ibu untuk memilih KB suntik 3 bulan adalah hal yang
paling efektif karena alat kontrasepsi tersebut tidak menganggu prosuksi ASI
ibu. Menurut (Sulistyawati, 2013) KB suntik 3 bulan cocok untuk ibu nifas
3. Analisa Data
suntik 3 bulan cocok untuk ibu nifas karena salah satu keuntungannya yaitu
194
4. Penatalaksanaan
195
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
kurang lebih 3 bulan yang dimulai dari usia kehamilan 35 minggu, bersalin,
BBL, neonatus, nifas sampai dengan Keluarga Berencana (KB), sesuai dengan
Tidak terjadi komplikasi pada kala I, kala II, kala III, kala IV dan ditangani
196
6. Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Keluarga Berencana dengan KB
B. Saran
1. Bagi Penulis
praktik dan teori dalam penerapan Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil
2. Bagi Klien
wawasan bagi para ibu hamil tentang bagaimana cara mencegah dan
penanganan yang tepat serta mengetahui secara dini resiko atau bahaya
masyarakat.
197
4. Bagi Institusi Pendidikan
mahasiswa yang lebih efektif dan efisien dalam mengaplikasikan ilmu yang
198
DAFTAR PUSTAKA
Antenatal, Intranatal, Postnatal, Bayi Baru Lahir, dan Kontrasepsi. Jakarta: Salemba
Medika.
199