PENDAHULUAN
kurang pada BALITA. Upaya pemerintah untuk bisa menurunkan AKI dan
hidup dan mengakhiri kematian bayi juga balita yang dapat dicegah. Dengan
seluruh negara yang berusaha menurunkan Angka kematian bayi baru lahir
sehingga dapat menjadi komplikasi jika tidak terdeteksi secara dini dan akan
berujung pada kematian. Peran bidan sangat penting disini untuk memberikan
1
Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun
2017, menunjukan angka kematian ibu (AKI) di Indonesia pada tahun 2015
mengalami penurunan dari tahun 2012 sebanyak 359 kematian ibu per
100.000 kelahiran hidup, menjadi 305 kematian ibu per 100.000 KH. angka
kematian bayi AKB di Indonesia masih tinggi sebesar 32 per 1000 KH. Di
kutip dari halaman resmi kementrian kesehatan bahwa jumlah kasus kematian
bayi sebanyak 33.278 kasus pada tahun 2015. Sedangkan pada tahun 2016
tablet ( Fe ). 1
2
Dalam rangka menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi,
UNICEF dan WHO merekomendasikan sebaiknya bayi hanya disusui air susu
ibu (ASI) selama paling sedikit 6 bulan, dan pemberian ASI dilanjutkan
sampai bayi berumur dua tahun. Agar ibu dapat mempertahankan ASI
menyusui dalam satu jam pertama kehidupan, bayi hanya menerima ASI
permintaan atau sesering yang diinginkan bayi, dan tidak menggunakan botol
atau dot. 4
Pengeluaran ASI dapat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu produksi dan
enam bulan adalah sebesar 29,5%. Hal ini belum sesuai dengan target
bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif sebesar 50%. 3
hari ke-5 yaitu kurangnya produksi ASI pada ibu maka dari itu salah satu
3
upaya untuk meningkatkan produksi ASI dengan cara melakukan pijat
oksitosin. Pelaksanaan pijat oksitosin ini mengacu pada hasil penelitian yang
dilakukan oleh Mera Delima DKK (2016) mengenai Pengaruh Pijat Oksitosin
1.3 Tujuan
1.3.1Tujuan Umum
of care.
dengan prioritas pada ibu hamil, bersalin, nifas, neonatus dan KB yang
4
ditegakan pada asuhan kebidanan ibu hamil, bersalin, nifas, neonatus
dan KB.
KB.
1.4 Manfaat
(Contiunity of care) kepada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan
keluarga berencana.
Care).
5
3. Bagi Penulis
BAB II
TINJAUAN TEORI
6
2.1 Kehamilan
perubahan pada ibu maupun lingkungannya. Atau juga bisa juga disebut
ketiga kehamilan dimulai pada saat minggu ke-27 sampai kehamilan dinilai
ini adalah waktu dimana ketidaknyamanan fisik dan gerakan janin sering
trimester akhir dari kehamilan yang dimulai antara 28-40 minggu, pada
7
trimester ini janin sedang dalam tahap penyempurnaan dan semakin besar
hingga memenuhi rongga rahim, sehingga ibu menjadi semakin tidak sabar
1) Sistem Reproduksi
2) Sistem Perkemihan
8
timbul akibat adanya pembesaran uterus dan peningkatan volume
urine dalam jumlah yang lebih besar dan juga memperlambat laju
3) Sistem Respirasi
4) Sirkulasi Darah
Volume darah total dan volume cairan darah naik pesat sejak akhir
5) Payudara (mammae)
9
Penambahan berat badan dari mulai awal kehamilan sampai akhir
7) Sistem Muskuloskeletal
berat badan wanita selama hamil ini menyebabkan postur dan cara
dan waspada sebab pada saat itu ibu tidak sabar menunggu kehadiran
bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan dua hal yang
Sering kali ibu merasa khawatir atau takut kalau bayi yang akan
bayinya dan akan menghindari orang yang dianggap asing atau benda apa
10
saja yang dianggap membahayakan bayinya. Seorang ibu juga akan
mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul
kembali dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek. 13
Selain itu ibu juga terkadang merasa sedih karena akan berpisah
ibu selama hamil. Pada trimester ini, ibu sangat memerlukan ketenangan
dan dukungan dari suami, keluarga, serta bidan. Trimester ini juga
merupakan persiapan aktif untuk kelahiran bayi dan menjadi orang tua.
10
1) Kebutuhan Nutrisi
masa hamil, banyak nutrisi yang sangat diperlukan ibu dalam jumlah
keadaan berat badan ibu hamil. Bila berat badan berlebihan sebaiknya
seperti: nasi, tepung, sagu, dls. Pada kehamilan trimester III sebaiknya
mengandung zat besi seperti telur, hati, ginjal dan dafging untuk
11
menghindari terjadinya konstipasi, bila terjadi bengkak pada kaki
2) Personal hygiene
dan mulut, mengganti pakaian dalam yang bersih dan kering dan
membasuh vagina.15
3) Kebutuhan Seksual
Ibu hamil boleh melakukan kegiatan atau aktifitas fisik biasa selama
5) Eliminasi
12
yaitu minum dan menjaga kebersihan sekitar kelamin. hormon juga
dapat mempengaruhi aktivitas usus halus dan besar sehingga buang air
6) Senam Hamil
pada ibu hamil tanpa memiliki kelaianan atau tidak memiliki penyakit
7) Rencana Persiapan
panjang, pakaian dalam, korset bila perlu, pembalut ibu bersalin, dan
13
handuk, selimut, kain pembungkus, minyak telon dan sabun mandi)
8) Kunjungan Ulang
1) Haemoroid
pada anus.15
Hal ini diakibatkan tekanan pada kandung kemih karena janin yang
14
di ginjal meningkat (60-150%) yang menyebabkan ibu hamil lebih
sering berkemih. 9
3) Pegal-pegal
sehingga gampang lelah. Hal inilah yang membuat posisi ibu hamil
dalam beraktifitas apa pun jadi terasa serba salah. Penaganan yang
4) Perubahan libido
psikologis. 15
5) Sesak nafas
15
Perubahan hormonal pada trimester tiga yang mempengaruhi aliran
mengalami sesak pada saat tidur telentang. Ini juga didukung oleh
diafragma. 9
1) Perdarahan pervaginam
a) Plasenta Previa
16
panjang rahim berkurang maka pada plasenta previa lebih sering
b) Solusio Plasenta
adalah sakit kepala yang menetap dan tidak hilang dengan istirahat.
3) Penglihatan Kabur
17
4) Bengkak di Wajah dan Jari-jari Tangan
pada muka dan tangan dan tidak hilang setelah beristirahat, disertai
dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini merupakan tanda anemia,
Normalnya selaput ketuban pecah pada akhir kala I atau awal kala.8
awal, jika bayi tidur, gerakannya akan melemah, gerakan bayi akan
lebih mudah terasa jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu
18
2.1.3 Asuhan Kehamilan
a. Tujuan
bayi.
selama kehamilan
komplikasi
dan sosial.10
1. (T1) ukur berat badan dan tinggi badan. Berat badan ibu dihitung dari
19
3. (T3) mengukur tinggi fundus uteri, dengan tehnik MC.donald yang
Tabel 2.1
Umur Kehamilan
1. 28 cm 28 mgg
2. 32 cm 32 mgg
3. 36 cm 36 mgg
4. 40 cm 40 mgg
kehamilan.
Tabel 2.2
perlindungan perlindungan
pertama
20
2. TT2 sebulan setelah TT 1 3 tahun 80%
Dengan klasifikasi :
a) Tidak anemia : Hb 11 gr %
atau tidak.
9. (T9) pemeriksaan urine reduksi untuk ibu hamil dengan riwayat DM.
21
2.2 Persalinan
plasenta) yang telah cukup bulan, dengan bantuan atau tanpa bantuan
yang semakin adekuat dan teratur serta ditandai dengan perubahan serviks
a. Kontraksi
Kontraksi adalah mendadak dan menebal otot – otot rahim yang keras
b. Retraksi
rahim sebagian akibat dari retraksi, segmen atas dinding uterus secara
berangsur – angsur menjadi pndek serat tebal dan vakum uteri menjadi
22
c. Tenaga Sekunder Meneran
Tenaga kedua ( otot – otot dan diafragma ) digunakan dalam kala dua
2. Passage ( Lintasan )
a. Rongga Pelvis
dan os serviks harus tegang serta terbuka dilatsi yang cukup luas
3. Passenger
Passenger utama yang melewati jalan lahir adalah janin dan bagian yang
23
4. Penolong
komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu dan janin. Dalam hal ini
menghadapi persalinan. 19
5. Psikologis
c. Kebiasaan adat
Dalam proses persalinan ada beberapa tahapan yang harus dilalui oleh
atau dikenal dengan his yang teratur dan semakin meningkat (baik
yang timbul tidak begitu kuat sehingga ibu masih koperatif dan masih
24
Kala satu perslinan dibagi menjadi dua fase yaitu fase laten dan fase
aktif :
c). Pada umumnya, fase laten berlangsung hampir atau hingga 8 jam.
d). Pada umumnya, fase aktif berlangsung hampir atau hingga 6 jam.
25
3). Fase deselarasi, pembukaan 9 – 10 cm dalam waktu 2 jam
b. Kala Dua
lengkap (10 cm) dan berakhir dengan kelahiran bayi. Kala dua disebut
juga dengan kala pengeluaran bayi. Kala dua pada primipara berlangsung
selama 1-2 jam dan pada multipara 0,5-1 jam. Tanda dan gejala kala dua
adalah :
kontraksi.
vaginanya.
3. Perineum menonjol.
26
c. Kala Tiga
bayi, sudah mulai pelepasan plasenta pada lapisan nitabusch, karena sifat
retaksi otot rahim. Pada kala III disebut dengan manajemen aktif kala III
3. Masase uterus.
d. Kala empat
27
Kala empat persalinan disebut juga dengan kala pemantauan. Kala
empat dimulai sejak setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua jam
setelah itu. Pada kala itu paling serig terjadi perdarahan postpartum, yaitu
pada 2 jam pertama post partum. Masalah atau komplikasi yang mungkin
oleh atonia uteri, laserasi jalan lahir, dan sisa plasenta. Oleh karena itu
28
a). Merangsang otot polos yang terdapat disekitar alveolus ke kelenjar
besar.
2. Perubahan serviks
3. Pengeluaran cairan
29
Pada beberapa kasus dapat terjadi ketuban pecah yang
Persalinan semu dapat terjadi dalam beberapa hari atau beberapa minggu
2. Perdarahan Pervaginam
7. Ikterus
8. Anemia berat
9. Tanda/gejala infeksi
30
11. Tinggi fundus uteri
13. primipara dalam fase aktif kala 1 persalinan dan janin masih 5/5
18. Syok
2.3 Nifas
dan berjalan
3. Remote Puerperium yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat
31
b. Perubahan Fisiologis yang terjadi pada masa nifas yaitu:
2. Sistem Reproduksi
b. Lochea Lochea adalah cairan sekret yang berasal dari cavum uteri
nifas yaitu :
berbau busuk.
32
c. Vulva dan Vagina Vulva dan vagina mengalami penekanan serta
ini tetap berada dalam keadaan kendur. Setelah 3 minggu vulva dan
fisiologis, yaitu produksi susu dan sekresi susu atau let down. 24
4. Sistem Perkemihan Buang air kecil sering sulit selama 24 jam pertama,
sesudah bagian ini mengalami kompresi antara kepala janin dan tulang
33
dihasilkan dalam waktu 12-36 jam setelah melahirkan. Ureter yang
c. Perubahan Psikologis
melahirkan. Pada fase ini ibu sedang berfokus terutama pada dirinya
dialami ibu pada fase ini seperti mules, nyeri pada jahitan, kurang
34
tersinggung dan marah. Dukungan moril sangat diperlukan untuk
tambahan 500 kalori tiap hari, (ibu harus mengkonsumsi 3-4 porsi
setiap hari). Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari (anjurkan ibu
untuk minum setiap kali menyusui). Pil zat besi harus diminum,
2. Kebutuhan Ambulasi
35
3. Miksi (BAK)
4. Defekasi (BAB)
asupan cairan yang cukup, diet yang tinggi serat serta ambulasi
5. Personal Hygiene/Perineum
cara mencuci daerah genital dengan air dan sabun setiap kali habis
36
ke arah anus. Sebelum dan sesudahnya dianjurkan untuk mencuci
tangan.25
hari dan 1 jam pada siang hari. Dan untuk melakukan kegiatan
7. Seksual
dapat memasukkan satu atau dua jari ke dalam vagina tanpa rasa
hubungan seks selama 40 hari atau 6 minggu, oleh karena itu perlu
8. Perawatan payudara
lecet, oleskan colostrum atau ASI yang keluar pada sekitar puting
37
Organ-organ tubuh wanita akan kembali seperti semula
ke sepuluh. 25
38
Kunjungan rumah pada masa nifas dilakukan sebagai suatu tindakan
persalinan.
2) Kunjungan nifas kedua dalam waktu hari ke-4 sampai dengan hari ke-
28 setelah persalinan.
abnormal.
3) Kunjungan nifas ke tiga dalam waktu hari ke-29 sampai dengan hari
39
a) Menanyakan penyulit-penyulit yang dialami ibu selama masa nifas.
diproduksi sampai proses bayi menghisap dan menelan ASI. Jika proses
laktasi baik maka bayi cukup menyusu, produksi ASI disesuaikan dengan
kebutuhan bayi, volume ASI 500 – 800 ml/hari. 25 Maka dari itu sangat
pemberian ASI secara ekslusif. Dalam proses pengeluaran ASI ada 2 reflek
yaitu :
1. Reflek Prolaktin
40
Hormon ini merangsang sel-sel alveoli yang berfungsi untuk
dari sel akan memeras air susu yang telah terbuat, keluar dari alveoli dan
41
a. Refleks menangkap (rooting refleks)
42
Terapi komplementer merupakan suatu terapi non-konvesional atau bisa
juga disebut sebagai suatu terapi alternatif. Terapi komplementer adalah semua
1. Akupuntur medic
Akupuntur medic yaitu metode yang berasal dari Cina dan sangat
2. Terapi hiperbarik
kali lebih lebih besar daripada tekanan udara atsmosfer normal, lalu
fitofarmaka.29
43
Pada dasarnya ibu nifas akan mengalami perubahan secara fisiologis
ataupun psikologis, namun tidak semua ibu nifas dapat menerima perubahan
secara lancar, selain asuhan yang umum diberikan dan pendekatan secara
konseling kini ada pula terapi komplementer untuk mengatasi keluhan yang
mungkin saja bisa dialami ibu dalam masa nifas. Ada beberapa terapi
komplementer yang dapat membantu ibu untuk meningkatkan produksi ASI, salah
satunya yaitu dengan pemberian intervensi pijat oksitosin pada ibu karna karna
punggung belakang yang tujuannya merilekskan dan saling membangung antar sel
1 Definisi
sebagai stimulasi pada produksi ASI ibu selama menyusui. Oleh sebab
atau diperas. Bentuk stimulasi yang dilakukan pada ibu adalah dengan
d. Memperlancar ASI
44
e. Memberikan kenyamanan pada ibu
Pijat oksitosin dilakukan dua kali sehari, setiap pagi dan sore.
Pijat ini dilakukan selama 3 menit. Pijat ini tidak harus selalu
d. Persiapan alat, menyiapkan alat dan bahan : Baby oil atau minyak
e. Mencuci tangan
45
i. Melakukan pemijatan di sepanjang sisi tulang belakang,
posterior
yang lain. 30
pijat oksitosin ini bisa diterapkan dalam kurun waktu 3-14 hari
2.5.1 Definisi
Bayi baru lahir ialah bayi yang baru mengalami proses kelahiran
ekstra uterin. Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi
belakang kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia kehamilan
46
1. Perubahan Fisiologis
a. Sistem Pernafasan
dalamnya pernapasan.25
b. Kulit
Pada bayi baru lahir kulit berwarna kemerahan dan akan semakin
hitam. Sebagian bayi baru lahir terdapat vernic caseosa terutama pada
daerah bahu, belakang badan, lipat paha dan dibawah tangan, vernic
akan menghilang 2-3 hari setelah lahir. Terdapat juga lanugo yang
c. Sistem Urinarius
Neonatus harus miksi dalam 24 jam setelah lahir, dengan jumlah urine
d. Sistem Ginjal
e. Sistem Hepar
47
Segera setelah lahir hati menunjukkan perubahan biokimia dan
dan glikogen. 25
f. Sistem Imunitas
g. Sistem Reproduksi
oleh sekresi susu pada hari ke 4 atau ke 5. Untuk alasan yang sama
(asfiksia/tidak).
Tabel 2.3
48
( warna kulit ) seluruh merah tubuh
biru
jantung )
( aktivitas) menangis
Interprestasi :
Tabel 2.4
49
MENIT PERTAMA
penghangat
2. pemberian oksigen
3. Resusitasi
4. Stimulasi
5. Rujuk
2. Pemberian oksigen
3. stimulasi taktil
a. Pengertian Asuhan
memotong dan merawat tali pusat, mempertahankan suhu tubuh bayi, dan
memberikan vitamin K. 7
50
Asuhan Normal adalah asuhan yang diberikan kepada bayi yang
tidak memiliki indikasi medis untuk dirawat di rumah sakit, tetapi tetap
b. Kunjungan Neonatus.
dan nutrisinya.30
c. Penanganan BBL
1. Pencegahan Infeksi
51
0,5-1 mg I.M. Membersihkan jalan nafas, perawatan tali pusat dan
perawatan mata. 29
Pada saat lahir, bayi baru lahir belum berfungsi sempurna. Oleh karena
itu, jika tidak dilakukan pencegahan kehilangan panas maka bayi akan
diselimuti
c) Konveksi, yaitu pada saat bayi terpapar udara yang lebih dingin,
yaitu :
52
g) Dekontaminasi dan cuci setelah digunakan. 31
Tabel 2.5
dicegah
(kerusakan hati)
( tuberkulosis) yang
berat
dapat menyebabkan
Pertusis, menyebabkan
53
mencegah pertusis atau
tetanus
dapat mengakibatkan
kebutaan
54
a) Refleks glabella Ketuk daerah pangkal hidung secara perlahan-
Tekanan pada mulut bayi pada langit bagian dalam gusi atas timbul
isapan yang kuat dan cepat. Dilihat pada waktu bayi menyusu.
mulutnya.
kuat.
e) Refleks Babinski Gores telapak kaki, dimulai dari tumit, gores sisi
f) Refleks moro
8. Bounding Attachment
55
Terjadi pada kala IV, dimana diadakan kontak antara ibu-anak berada
2.6 KB
2.6.1 Definisi KB
jumlah dan jarak anak yang diinginkan. Usaha yang dimaksud termasuk
membuahi telur wanita (fertelisasi) atau mencegah telur yang sudah dibuahi
a. Tujuan Program KB
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
56
1. Definisi Asuhan KB
terlibat didalamnya. 12
2. Tujuan Konseling KB
a. Meningkatkan Penerimaan
Menjamin petugas dan klien memilih cara terbaik yang sesuai dengan
sampingnya. 33
57
3. Macam-macam Kontrasepsi
pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara ekslusif, artinya hanya diberikan
ASI tanpa tambahan makanan atau minuman apa pun lainnya. MAL
dianggap haid)
4) Menyusui dimulai dari setengah sampai satu jam setelah bayi lahir
58
b. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
aman dan efektif untuk ibu yang ingin menjarangkan atau membatasi
ketidakpatuhan pasien. 35
kembali jika ada demam, bau amis/anyir sesarea cairan vaginan dan
59
sakit perut terus menerus. AKDR juga dapat dipasang setelah
interval.32
c. Implan
7 hari
tahun (levonogestrel).34
d. Suntik
persalinan
bulan
60
4) Jika ibu tidak menyusui, dan sudah lebih dari 6 minggu
bulan (medroxiprogesteron). 34
e. KONDOM
BAB III
METODE PENELITIAN
61
Jenis laporan tugas akhir ini yaitu study kasus ( case study ) dan metode
oleh penulis yait asuhan kebidanan Komprehensif pada Ny. Y usia 26 tahun
a. Tempat
Jawa Barat.
b. Waktu
Waktu dilakukan penelian ini dimulai sejak tgl 26 November 2019 sampai
Maret 2020.
Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah ibu hamil dari
nifas, bayi baru lahir, dan keluarga berencana. Khususnya pada asuhan nifas
1. Data Primer
62
Data primer juga disebut sebagai data yang diperoleh langsung dari subyek
2. Data Sekunder
juga bisa didapat dari dokumentasi dan data laporan yang telah tersedia
1. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik yaitu salah satu langkah untuk mengetahui suatu gejala
infeksi (melihat) dengan cara melihat keadaan pasien dari ujung rambut
hingga ujung kaki, palpasi (diraba) dengan meraba bagian tubuh pasien,
2. Wawancara
63
Wawancara dilakukan dengan cara mewawancarai langsung subjek
3. Observasi
64
SOAP pada ibu hamil sesuai dengan KEPMENKES nomor
938/Menkes/SK/VIII/2007.
Uji keabsahan data dilakukan untuk menguji kualitas data terhadap info yang
diperoleh sehingga menghasilkan data yang benar antara data yang didapat
oleh peneliti dengan data yang terjadi sesungguhnya pada pasien yang diteliti,
dan mencari sumber informasi tambahan yang akurat dari bidan pemeriksa
1. Informed Consent
65
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara penelitian dengan
mengetahui dampaknya.
cara tidak mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan
3. Confidentiality (kerahasiaan)
menceritakan rahasian klien kecuali atas seijin klien dan keluarga klien.
4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
66
1. Pencarian pasien √ √ √ √ √ √
2. Penyusunan √ √ √ √
proprosal
3. Bimbigan √ √
proprosal
4. Revisi proprosal √ √ √
5. Pelaksanaan √ √ √ √ √
Asuhan
6. Seminar √
proprosal
BAB IV
PENDOKUMENTASIAN
67
ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY Y
I. Data Subjektif.
1. Identitas
2. Keluhan Utama :
Ibu mengatakan dirinya baik-baik saja dan hanya ingin
memeriksakan kehamilannya saja.
3. Riwayat Obstetri :
a. Menstruansi
Menarche : 13
Siklus : 28 hari
Lama : 7 hari
Dismenore: tidak
b. Riwayat kehamilan, persalinan yang lalu.
68
1. 2013 Spontan BPM 3000 P Bidan Tidak M
normal gr ada
2. 2015 Spontan BPM 3200 L Bidan Tidak H
Normal gr ada
3. 2020 Hamil Saat ini
c. Riwayat kehamilan sekarang
- HPHT : 04 April 2019
- Tafsiran persalinan : 09 januari 2020
- Usia kehamilan : 34 minggu
- Imunisasi TT : TT4
- Tanda-Tanda bahaya : tidak ada
- Obat / jamu yang sedang dikonsumsi : tidak ada.
- Rencana Persalinan : Puskesmas
- Penolong : Bidan
- Pendamping Persalinan : Suami/Keluarga
- Transportasi : motor
- Administrasi : Umum
4. Riwayat kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Ibu
Ibu mengatakan tidak memiliki dan tidak sedang mempunyai
atau menderita penyakit menular, dan menahun seperti
hipertensi, diabetes, HIV/AIDS.
b. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan keluarnya tidak ada yang memiliki penyakit
menular, menahun ataupun menurun, seperti jantung, hipetensi,
diabetes, TBC, dan HIV/AIDS.
5. Riwayat Kontrasepsi : ibu mengatakan sebelumnya menggunkan
KB jenis suntik 3 bulan selama 2 tahun.
6. Pola kebutuhan sehari- hari:
a. Nutrisi: Makan: 3 kali sehari
Minum: 8-9 gelas sehari
69
b. eliminasi: BAK: 6-7 kali sehari
BAB: 1 kali sehari
c. personal hygiene : Mandi: 2 kali sehari
Keramas: 3 kali dalam 1 minggu
d. istirahat tidur : Siang : ibu mengatakan aktifitas ibu tidak
terlalu padat dan ibu bisa
beristiratahat tidur selama 1 jam
Malam: ibu mengatakan tidurnya ±7 jam
7. Riwayat Psikososial
a. Psikososial
Ibu mengatakan senang dengan kehamilannya saat ini Dn ibu
tidak sabarmenunggunya lahir kedunia walau ini merupakan
anak ke 3 nya, suami serta keluarganyapun mendukung ibu.
b. Riwayat Perkawinan
- Perkawinan Ke : satu
- Umur menikah : 20 tahun
- Lama Menikah : 6 Tahun
c. Kultural
Ibu mengatakan setiap keputusan diambil atas kesepakatan
bersama
d. Spritual
Ibu beribadah sesuai dengan keyakinannya
e. Lingkungan
- Tempat tinggal : Bersih
- Jenis rumah : Permanen
- Tinggal bersama : Suami dan orang tua
II. Data Objektif.
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Keadaan Emosional : stabil
70
d. Tanda-tanda Vital : TD:110/80 mmHg, N: 82x/m
R:21 x/m, S:36,5oC
2. Pemeriksaan Antopometri
a. Tinggi Badan : 154 cm
b. BB sebelum hamil : 47 kg
c. Lingkar lengan atas : 24 cm
d. BB saat ini : 58 kg
e. Kenaikan BB : 11 kg
f. Kategori IMT : 20 (berat badan Ideal)
3. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala : Simetris, Tidak ada nyeri tekan.
b. Rambut :
- Warna : hitam
- Kebersihan : bersih
- Rontok atau tidak : tidak
c. Muka : simetris, tidak ada oedema, tidak ada nyeri
tekan
d. Telinga : simetris , bersih.
e. Mata : simetris
- Sklera : tidak ikterik.
- Konjungtiva : merah muda
f. Hidung : simetris
- Kebersihan : bersih
- Polip : tidak ada
g. Mulut : simetris, tidak ada lesi
h. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar, tiroid,
limfe, dan vena jugularis
i. Payudara : simetris, tidak ada nyeri tekan.
- putting : menonjol
- kolostrum : belum ada
71
j. Abdomen
- Luka bekas operasi : tidak ada
- Striae : tidak ada
- Leopold
Leopold I : teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong)
TFU : 30 cm
TBBJ : (30-11) x 155 = 2.945 gr
Leopold II : teraba keras panjang seperti papan di sebelah kanan
dan teraba bagian-bagian kecil di sebelah kiri.
Leopold III : teraba bagian bawah bulat, keras, melenting
(kepala). kepala masih bisa digoyangkan
DJJ : 136 x/mnt
k. Ekstremitas
- Atas : simetris , tidak oedema
- Bawah : simetris, tidak oedema
l. Genetalia
- v/v : tidak ada kelainan
- tidak ada pendarahan pervaginam
m. Pemeriksaan Penunjang
HB : 12,0 gr/dl HIV (-)
HbsAg (-) Goldar B (+)
III. Analisa
IV. Penatalaksanaan
- Memberitahu ibu hasil pemeriksaan, Ibu mengetahui bahwa dirinya
dan bayinya baik-baik saja.
72
- Memberitahu ibu tentang persiapan persalinan, seperti pakaian ibu dan
bayi yang harus dibawa, uang, kendaraan, tempat bersalin, dan
pendamping pada saat persalinan.
- Memberitahu ibu untuk makan-makanan yang bergizi seperti sayuran,
lauk dan buah-buahan, Ibu akan melakukannya
- Menganjurkan ibu untuk banyak istirahat dan jangan terlalu banyak
mengangkat beban terlalu berat, ibu tidak akan melakukannya
- Menganjurkan ibu untuk kunjungan lagi 2 minggu kemudian, pada
tanggal 10 desember, 2019
- Memberikan terapi Fe dan Vitamin
I. Data Subjektif
Ibu mengatakan tidak merasakan apapun dan hanya ingin memeriksakan
dirinya dan calon bayinya.
II. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Keadaan emosional : stabil
d. TTV : Td : 110/80 mmHg, N:84 x/m, R:22 x/m,
S:36,7ºC
e. BB :59 kg
2. Pemeriksaan Fisik
a. Mata : simetris , konjung tiva merah muda, sklera tidak
73
ikterik.
b. Payudara :simetris, tidak ada benjolan, aerola menghitam
Putting susu menonjol, (-).
c. Abdomen : tidak ada luka bekas oprasi, tidak ada striae, ada
Linea nigra
Leopold I : teraba bulat, lunak, tidak melenting
(bokong)
TFU : 32 cm
TBBJ : (32-11) X 155 = 3.255 gr
III. Analisa
G3P2A0 gravida 37 minggu janin hidup tunggal intra uterin presentasi
kepala
IV. Penatalaksanaan
- Memberitahu ibu hasil pemerisaan, ibu mengetahui dirinya dan
bayinya baik-baik saja.
- Memberitahu ibu tentang tanda-tanda persalinan, ibu mengetahui
tanda-tanda persalinan seperi perut mulas teratur dan semakin
sering disertai keluar lendir bercampur darah
74
- Menganjurkan ibu untuk berjalan-jalan ringan, ibu sering berjalan-
jaln sore
- Mengingatkan perlengkapan persalinan, ibu sudah menyiapkannya
- Menganjurkan ibu untuk melukakn kunjungan ulang 2 minggu
kemudian, pada tanggal 25 desember 2019
- Memberikan terapi Fe dan kalsium
I. Data Subjektif
Ibu mengatakan tidak ada keluhan apapun dan hanya ingin memeriksakan
dirinya dan calon bayinya.
II. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. TTV : Td : 110/90 mmHg,N:82 x/m,R:21 x/m,
S:36ºC
d. BB : 60 kg
2. Pemeriksaan Fisik
a. Mata : simetris , konjung tiva merah muda, sklera tidak
ikterik.
75
b. Payudara :simetris, tidak ada benjolan, aerola menghitam,
Putting susu menonjol, asi (-).
c. Abdomen : tidak ada luka bekas oprasi, tidak ada striae, ada
Linea nigra
Leopold I : teraba bulat, lunak, tidak melenting
(bokong)
TFU : 32 cm
TBBJ : (32-11) x 155 = 3.255 gr
d. Ekstremitas
- Atas : simetris , tidak oedema
- Bawah : simetris, tidak oedema
e. Genetalia
- v/v : tidak ada kelainan
- tidak ada pendarahan pervaginam.
III. Analisa
G3P2A0 gravida 38 minggu janin hidup tunggal intra uterin presentasi
kepala
IV. Penatalaksanaan
- Memberitahu ibu hasil pemerisaan bahwa ibu dan bayinya dalam
keadaan baik – baik saja.
76
- Mengingatkan kembali apa saja tanda-tanda persalinan, ibu
mengetahuinya seperti mules yang semakin sering dan kuat diserta
pengeluaran lendir campur darah
- Menanyakan persiapan apa saja yang sudah ibu lakukan untuk
menyambut kelahiran bayinya
- Menganjurkan ibu makan makanan yang bergizi, ibu memakan
sayuran, kacang-kacangan, tingi protein dan tinggi kalsium
- Memberi tahu ibu bahwa ibu harus cukup istirahat agar tidak
mengalami kelelahan pada saat proses persalinan, ibu suka
beristirahat pada siang hari 1 jam dan malamnya 7 jam
- Menganjurkan ibu untuk melakukan hubungan seksual untuk dapat
merangsang mulas.
- Menganjurkan ibu untuk kembali lagi 2 minggu kemudian, pada
tanggal 13 januari 2020.
- Memberikan Fe dan kalsium.
4.2 Persalinan
77
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN PADA NY.Y
KALA I
I. Data Subjektif
Keluhan :
Ibu mengatakan mules sejak 21.45 WIB disertai pengeluaran lendir dari
jalan lahirnya.
2. Pemeriksaan Fisik
c. Abdomen:
78
- Striae : tidak ada
Perlimaan : 4/5
d. Ekstremitas
- Atas : simetris , tidak oedema
- Bawah : simetris, tidak oedema
e. Genetalia
- v/v : tidak ada kelainan, Nampak ada pengeluaran lendir
- Portio : tebal
- Pembukaan : 2 cm
- Ketuban :+
- Presentasi : kepala
- Penurunan : station -2
- Molase : tidak ada
- Denominator : ubun-ubun kecil sebelah kanan depan
V. Analisa
79
G3P2A0 parturien 40 minggu kala I fase laten janin hidup tunggal intra
uterin presentasi belakang kepala.
VI. Penatalaksanaan
- Memberitahu ibu hasil pemeriksaan, telah ada pembukaan 2 dan air-air
yang keluar dari kemaluannya bukan lah ketuban melainkan lendir.
- Mengajarkan ibu cara menghitung mules, ibu menghitung mules
dengan dilakukan selama 10 menit dan ibu menghitung setiap lamanya
mules yang dirasakan ibu.
- Menganjurkan ibu untuk pulang dan ibu harus cukup istrirahat dirumah
karna pembukaannya masih 2.
- memberitahu ibu untuk melakukan pemenuhan nutrisi, ibu memakan
roti dan minum teh.
- Menganjurkan ibu untuk berjalan-jalan ringan untuk mempercepat
proses persalinan
- Mengingatkan ibu untuk cepat kembali ke puskesmas ketika mules
semakin sering dirasakan ibu
80
KALA I
I. Data Subjektif
Keluhan :
Ibu mengatakan mules yang sudah semakin kuat dan sering disertai adanya
keluaran darah dari jalan lahir
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. keadaan emosional : stabil
2. Pemeriksaan Fisik
a. Abdomen:
81
dan teraba bagian-bagian kecil di sebelah kiri (puka).
Leopold III : teraba bagian bawah bulat, keras, melenting (kepala) .
Kepala sudah tidak bisa di goyangkan, Bagian
Terbesar kepala sudah masuk PAP
Leopold IV : Divergen
Perlimaan : 2/5
DJJ : 148 x/mnt
b. Genetalia
- v/v : tidak ada kelainan, Nampak ada pengeluaran lendir
Bercampur darah.
- Portio : tipis
- Pembukaan : 9 cm
- Ketuban :+
- Presentasi : kepala
- Penurunan : station 0
- Molase : tidak ada
- Denominator : ubun ubun kecil depan
III. Analisa
G3P2A0 parturien 40 minggu kala I fase aktif janin hidup tunggal intra
uterin presentasi belakang kepala
IV. Penatalaksanaan
82
- Menyiapkan alat ganti baju ibu dan bayi, keluarga memberikan
alat ganti ibu dan bayi
- Melakukan observasi kemajuan pesalinan
KALA II
I. Data Subjektif
Keluhan :
Ibu mengatakan mules yang sudah semakin kuat dan sering juga ada
rasa dorongan ingin meneran
II. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
- Keadaan Umum : Baik
- Kesadaran : Composmentis
2. Pemeriksaan Fisik
a. Abdomen :
- His : 4x10’ 45”.
- Kandung Kemih : Kosong
- Djj : 150 x/mnt
b. Genetalia :
83
- v/v : tidak ada kelainan, Nampak keluaran lendir
campur darah dari jalan lahir
- portio : tidak teraba
- pembukaan : 10 cm
- ketuban :+
- presentasi : kepala
- penurunan : statation +1
- molase : tidak ada
- denominator : ubun ubun kecil depan
III. Analisa
IV. Penatalaksanaan
- Memberitahu ibu hasil pemeriksaan, pembukaan sudah lengkap
- Mendekatkan alat, membuka-buka alat
- Merubah posisi ibu dorsal recumbent
- Menganjurkan ibu untuk tarik napas panjang dan dalam ketika
ada his, ibu menarik napas.
- Melakukan amniotomi pkl 14.10 dengan hasil ketuban jernih
- Memimpin persalinan dengan 60 langkah APN, ibu mengejan
Bayi Lahir Spontan Normal pkl 14.36 WIB langsung menangis
Jk : perempuan
- Mengeringkan tubuh bayi lalu melakukan pemotongan tali
pusat dan menjaga kehatannya.
- IMD selama 1 jam, ibu melakukan IMD
84
4.2.3 Persalinan Kala III
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN NY.Y
KALA III
I. Data Subjektif
Ibu merasa sudah lega dengan kelahiran bayinya.
1. Pemeriksaan Umum
b. Kesadaran : Composmentis
2. Pemeriksaan Fisik
a. Abdomen :
- Kontraksi : keras
b. Genetalia :
II. Analisa
P3A0 parturien aterm Kala III.
85
III. Penatalaksanaan
- Memberitahu ibu hasil pemeriksaan, plasenta belum lahir
- Memberitahu ibu plasenta akan segera di lahirkan. Dengan
memastikan tidak ada janin kedua
- Menganjurkan ibu untuk tetap rileks dan jangan mengedan, ibu
tetap rileks
- Melakukan tindakan MAK III, dengan penyuntikan oksitosin 10
UI secara IM, melakukan PTT, dan melakukan masase Uterus,
plasenta lahir lengkap pukul 14.42 WIB lengkap.
I. Data Subjektif
Ibu mengatakan sangat bahagia atas kelahiran bayinya dengan selamat
namun ibu merasa mules.
II. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Keadaan Emosional : Stabil
2. Pemeriksaan Fisik
a. Abdomen
- TFU : 2 jari dibawah pusat
86
- Kontraksi : keras
- Kandung kemih : kosong
b. Genetalia
- Tidak ada luka laserasi.
- Pendarahan ±150 cc
III. Analisa
IV. Penatalaksaan
- Memberitahu ibu hasil pemeriksaan, tidak ada luka perineum
- Melakukan masasse uterus, ibu merasa mules
- Mengobservasi TFU, Pendarahan, Kontraksi, TTV dengan hasil
normal
- Membersihakan badan ibu dan menganggti baju yang bersih, ibu
sudah bersih dan rapih.
- Memberi tahu tanda bahaya nifas seperti sakit kepala hebat,
berkunan-kunang, ada perdarahan banyak dari jalan lahir serta
berbau, menggigil
- Menganjurkan ibu untuk makan , minum dan beristirahan untuk
memulihkan tenaga, ibu memakan makanan yang sudah disediakan
di puskesmas
- Memberikan ibu terapi fe 1x250 mg, parasetamol 3x500 mg,
antibiotik 2x500 mg, vit A 1x1
87
4.3 Nifas
4.3.1 Nifas KF 1
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY.Y
KF 1
Tanggal : 14 Januari 2020
Pukul : 21.00 WIB
Pengkaji : Annisa Salma Nazila
Tempat : Pkm. Solokan Jeruk
I. Data Subjektif
1. Keluhan utama
Ibu mengatakan sudah merasa segar hanya saja sedikit merasa
mulas dan ASI nya belum keluar.
2. Riwayat persalinan sekarang
a. Tanggal persalinan : 14 januari 2020
b. Waktu persalianan : 14.36 WIB
c. Jenis persalinan : Spontan
d. Berat lahir : 3600 gram
e. Panjang lahir : 49 cm
f. Plasenta : plasenta lahir spontan pukul 14.42
g. Jenis kelamin : Perempuan
h. Lama kala I : 14 jam
i. Komplikasi : tidak ada
j. Obat-obatan : tidak ada
3. Riwayat ambulasi
Ibu mengatakan sudah turun dari tempat tidurnya dan sudah BAK
ke kamar mandi.
II. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
88
c. Keadaan Emosional : Stabil
d. TTV : Td:110/70mmHg, N:82x/mnt,
R:24x/mnt, S:36,5ºC
2. Pemeriksaan Fisik
a. Payudara : simetris, aerola menghitam, putting susu menonjol,
kolostrum (-)
b. Abdomen :
- TFU : 2 jari dibawah pusat.
- Kontraksi : keras
- Kandung Kemih : Kosong.
c. Genetalia :
- Lochea : merah kehitaman (rubra)
- Konssistensi : encer
e. Eliminasi :
- BAB : (-)
- BAK : (+)
III. Analisa
IV. Penatalaksanaan
- Memberitahu ibu hasil pemeriksaan, ibu baik-baik saja
- Memberitahu ibu bahwa penyebab mules karna kontraksi uterus
dan proses involusi.
- Memberitahu ibu tanda bahaya ibu nifas, ibu mengetahui tanda
bahaya nifas seperti sakit kepala berat, mata berkunag-kunang,
darah berbau.
- Memberitahu ibu cara mengusui yang benar
- Memberitahu ibu perawatan tali pusat, ibu melakukannya
- Memberitahu ibu untuk memberi ASI kepada bayi selama 2 jam
sekali, ibu menyusui bayinya
89
- Memberitahu ibu untuk ikut istirahat ketika bayi nya tidur.
- Mengingatkan ibu untuk tetap meminum tablet penambah darah,
ibu meminumnya di malam hari, dan mengintakann ibu untuk
meminum Vit A.
- Menganjurkan bu untuk berbenah karna besok pagi ibu bisa pulang
apabila keadaan ibu tetap baik-baik saja.
- Memberitahu ibu untuk jangan lupa kontrol ulang 3 hari kemudian,
pada tanggal 17 januari 2020.
90
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY.Y
KF 1
Tanggal : 17 Januari 2020
Pukul : 08.15 WIB
Pengkaji : Annisa salma
Tempat : Pkm. Solokan Jeruk
I. Data Subjektif
Ibu mengatakan dirinya baik-baik saja dan hanya ingin memeriksakan
keadaannya saja, namun ibu merasa ASInya belum keluar
II. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Keadaan Emosional : Stabil
d. TTV : Td:110/80mmHg, N:80x/mnt,
R: 21x/mnt, S:36,5ºC
2. Pemeriksaan Fisik
a. Mata : simetris konjung tiva merah muda, sklera tidak
ikterik.
b. Payudara : simetris, tidak ada benjolan, putting susu Menonjol
kolostrum (+).
c. Abdomen :
- Kontraksi : keras
- TFU : pertengahan pusat dan sympisis.
- Kandung Kemih : Kosong.
d. Ekstremitas :
- Atas : simetris, tidak oedema
- bawah : simetris tidak oedema, tidak ada varises,
Reflek patella (+), homain sign (-)
91
e. Genetalia :
- v/v : tidak ada kelainan, tidak berbau
- Lochea : merah (rubra)
- konsisensi : encer
f. eliminasi :
- BAK : (+)
- BAB (-)
III. Analisa
IV. Penatalaksanaan
- Memberitahu ibu hasil pemeriksaan, keadaan ibu baik-baik saja,
- Menganjurkan ibu untuk tetap menyusui bayinya sesering mungkin
minimal 2 jam sekali
- Memberitahu ibu tanda-tanda bahaya ibu nifas seperti sakit kepala
berat, mata berkunang-kunang, darah berbau.
- Konseling tentang tanda bahaya bayi baru lahir seperti tidak mau
menyusu, bayi lemas, bayi merintih, demam, diare, kulit dan mata
bayi kuning
- Memberitahu ibu tentang gizi ibu nifas seperti cukup karbohidrat,
protein, kalsium
- Menganjurkan ibu untuk banyak minum minimal 14 gelas sehari
- Mengajari ibu Teknik senam nifas, ibu menggerakkan kaki dan
tangganya, ibu melakukan senam kegel
92
4.3.2 Nifas KF 2
I. Data Subjektif
1. Pemeriksaan Umum
b. Kesadaran : Composmentis
S:36,5ºC
2. Pemeriksaan Fisik
93
b. Abdomen :
- kontraksi : keras
- TFU : 2 jari diatas sympisis.
- Kandung Kemih : Kosong.
c. Ekstremitas :
- Atas : simetris, tidak oedema
- bawah : simetris tidak oedema, tidak ada varises,
Reflek patella (+), homain sign (-)
d. Genetalia :
- v/v : tidak ada kelainan, tidak berbau
- Lochea : putih kemerahan (sanguelenta)
e. Eliminasi :
- BAB : (+)
- BAK: (+)
V. Analisa
VI. Penatalaksanaan
- Memberitahu ibu hasil pemeriksaan, ibu baik-baik saja
- Melakukan pijat oksitosin pada ibu dan mengajarkan keluarga
bagaimana cara melakukan pijat oksitosin selama 3 menit dengan
frekuensi 2 kali sehari, dilakukan minimal 3 hari berturut-turut.
- Memberitahu ibu pentingnya ASI eksklusif
- Memberitahu ibu bahwa ibu harus banyak minum minimal 14 gelas
sehari.
- Menganjurkan ibu istirahat ketika bayi tidur.
- Meminta bantuan keluarga untuk membantu kegiatan aktifias ibu
94
Hasil intervensi pijat oksitosin
Waktu
Postpartum Keterangan
Pagi Sore
ASI masih belum
Keluarga
Hari ke 5 Pengkaji keluar ketika aerola
(ibunya)
dipencet.
Keluarga ASI keluar ketika
Hari ke 6 Pengkaji
(ibunya) aerola dipencet
ASI keluar ketika
Keluarga
Hari ke 7 Pengkaji aerola dipencet namun
(suaminya)
tidak memancar
I. Data Subjektif
95
II. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
b. Kesadaran : Composmentis
S:36,5ºC
2. Pemeriksaan Fisik
- Kontraksi : Keras
c. Genetalia :
- v/v : tidak ada kelainan, tidak berbau
- Lochea : kuning kecoklatan (serosa)
VII. Analisa
VIII. Penatalaksanaan
- Memberitahu ibu hasil pemeriksaan, ibu baik-baik saja
- Menganjurkan ibu untuk tetap menyusui bayinya, ibu menyusui
bayinya setiap 2 jam sekali atau setiap bayinya ingin menyusu.
- Melakukan pijat oksitosin pada ibu oleh pengkaji
96
- Memberitahu ibu bahwa ini bisa dilakukan oleh keluarganya,
suaminya akan melakukannya
- Konseling macam dan jenis KB, ibu membicarakannya bersama
suaminya dengan hasil ibu akan menggunakan KB jenis suntik 3
bulan.
Waktu
Postpartum Keterangan
Pagi Sore
Payudara terasa tegang
Keluarga sebelum menyusu dan
Hari ke 8 Pengkaji
(suaminya) ASI keluar memancar
ketika aerola dipencet
ASI keluar cukup
banyak, payudara terasa
Keluarga penuh sebelum
Hari ke 9 Pengkaji
(ibunya) menyusu, dan ASI
masih menetes setelah
menyusu
ASI keluar tanpa harus
memencet payudara,
Keluarag payudara terasa penuh
Hari ke 10 Pengkaji
(ibunya) sebelum menyusu,
masih menetes setelah
menyusu.
97
4.3.3 Nifas KF 3
I. Data Subjektif
Ibu mengatakan dirinya baik-baik saja. Ibu menanyakan kapan dia bisa
mulai berKB.
1. Pemeriksaan Umum
b. Kesadaran : Composmentis
S:36,5ºC
2. Pemeriksaan Fisik
c. Abdomen
98
e. Genetalia :
- v/v : tidak ada kelainan, tidak berbau
- Lochea : putih (Alba)
III. Analisa
IV. Penatalaksanaan
99
2. Identitas orang tua
100
√
( tonus otot)
Activity
( aktivitas) √
Respiration
( pernafasan) √
III. Analisa
IV. Pentalaksanaan.
101
4.4.1 Asuhan Pada BBL KN 1
I. Data Subjektif.
1. Identitas bayi
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Tangisan : Menangis kuat
c. Warna kulit : kemerahan
d. Tonus otot : kuat
102
e. Tanda-tanda vital
- Nadi : 138x/menit
- Suhu : 36,6˚C
- Respirasi : 40x/m
f. Antopometri
- Berat badan : 3400gr
- Panjang badan : 49 cm
- Lingkar kepala : 32cm
- Lingkar Dada : 30cm
- Lingkar perut : 29cm
2. Pemeriksaan fisik
a. Kepala : Simetris ,tidak ada caput succedanum dan cephal
Hematoma
b. Mata : tidak ada pus, tidak ada strabismus, garis mata
sejajar dengan telinga
c. Hidung : Tidak ada pernafasan cuping hidung, terdapat
epikantus
d. Mulut : Tidak ada seperti labiopalato skiciz, labio skiziz,
labio palatogenato sciziz.
e. Telinga : simetris, tidak ada kelainan kongenital
f. Dada : simetris, putting susu tidak transparan
g. Abdomen : Tidak ada hernia umbilical,tidak ada perdarahan
tali pusat dan tidak ada ompalokel
h. Ekstremitas : kedua tangan dan kaki simetris tidak ada sindaktil
dan polindaktil.
i. Genetalia : labia mayora menutupi labia minora, terdapat
lubang uretra dan lubang vagina, BAK (+)
j. Punggung : tidak ada spina bifida,meningokel. Bercak mongol
k. Anus : ada lubang anus
l. Kulit : kemerahan, turgor baik
103
3. Pemeriksaan neurologis
a. Reflek moro : (+)
b. Reflek palmagraf : (+)
c. Reflek Palantargraf : (+)
d. Reflek babinsky : (+)
e. Reflek rooting : (+)
f. Reflek sucking : (+)
g. Reflek swallowing : (+)
III. ANALISA :
IV. PENATALAKSANAAN:
104
Tempat : Pkm. Solokan Jeruk
I. Data Subjektif.
1. Keluhan
Ibu mengatakan bayinya agak rewel karna ASI ibu yg keluar hanya
sedikit, tidur bayipun kurang nyenyak
2. Riwayat eliminasi
a. BAB : (+)
b. BAK : (+)
II. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran :Composmentis
c. BB : 3400 gram
d. Tanda-Tanda Vital : R: 43 x/m , N: 130 x/m , S : 36,6 ºC
2. Pemeriksaan Fisik
a. Mata : simetris, konjungtiva merah muda.
b. Kulit : kemerahan.
c. Abdomen : tali pusat sudah kering.
3. Pemeriksaan neurologis
a. Refleks Sucking :+
b. Refleks Swallowing : +
c. Refleks Rooting :+
III. Analisa
Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan usia 3 hari normal.
IV. Pentalaksanaan.
105
- Konseling pentingnya ASI eksklusif, ibu berusaha memberikan ASI
secar eksklusif
- Memberitahu ibu untuk menjemur bayinya di pagi hari ketika cuaca
baik ibu menjemur bayinya
- Mengingatkan tanda bahaya pada bayi baru lahir, hanya rewel saja
setelah menyusu dan tidurnya tidak nyenyak
I. Data Subjektif.
1. Keluhan
Ibu mengatakan bayinya baik-baik saja.
2. Riwayat eliminasi
c. BAB : (+)
d. BAK : (+)
II. Data Objektif
4. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran :Composmentis
c. Tanda-Tanda Vital : R: 45 x/m , N: 138 x/m , S : 36,6 ºC
5. Pemeriksaan Fisik
a. Mata : simetris, konjungtiva merah muda.
106
b. Abdomen : Tali pusat telah lepas.
6. Pemeriksaan neurologis
a. Refleks Sucking :+
b. Refleks Swallowing : +
c. Refleks Rooting :+
III. Analisa
Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan usia 8 hari normal.
IV. Pentalaksanaan.
107
BAB V
PEMBAHASAN
berat ketika pelaksanaan, karena ada kerjasama yang baik antara pasien,
5.1 Pengkajian
108
Pada tanggal 26 November 2019 NY. Y datang ke puskesmas
yang didapat pada Ny.Y ini ibu hamil anak ketiga dengan usia kehamilan
8 kali, yaitu 2 kali pada TM I, 3 kali pada TM II dan 3 kali pada TM III.
Pada hasil pengkajian pada Ny.Y tidak terdapat kesenjangan antara teori
1. Kala I
atau dikenal dengan his yang teratur dan semakin meningkat (baik
( pembukaan lengkap ) 5
keluar air-air sejak pukul 21.45, disertai mules, TTV dalam batas normal,
109
semakin kuat dan sering disertai adanya keluaran darah dari jalan lahir,
: ubun-ubun kecil, moulage : tidak ada, station : +2, pada kasus Ny.Y tidak
ada kesenjangan karna fase laten dan fase aktif berlangung selama 14 jam.
2. Kala II
lengkap (10 cm) dan berakhir dengan kelahiran bayi. Kala dua disebut
juga dengan kala pengeluaran bayi. Ditandai dengan Ibu merasa seperti
Ny.Y, ibu mengatakan semakin mules dan sering juga dirasa ada
14.10 WIB, bayi lahir spontan pukul 14.36 WIB, lamanya kala II
berlangsung selama 26 menit, dan pada kala II ini Ny. Y tidak mengalami
kesenjangan antara teori dan praktek, kala dua ini berlangsung selama 20
menit.
3. Kala III
110
Kala tiga persalinan atau kala pengeluaran plasenta. Kala tiga
persalinan dimulai pada setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan lahirnya
manajemen aktif kala III yang terdiri dari : penyuntikan oksitosin 10 unit
secara IM segera setelah bayi lahir, peregangan tali pusat terkendali (PTT),
WIB lengkap. Dalam pengkajian pada Ny.Y di kala III ini tidak ada
kesenjangan antara teori karna lamanya kala III pada Ny.Y ini adalah 6
menit.
4. Kala IV
empat dimulai sejak setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua jam setelah
itu. Pada kala itu paling serig terjadi perdarahan postpartum, yaitu pada 2
menit sekali di satu jam pertama dan 30 menit sekali di satu jam
berjalan dengan baik yang dilakukan dengan tepat dan sesuai teori
111
5.1.3 Pengkajian Pada Masa Nifas
sudah BAK serta sudah mengganti pampers nya, ASI belum keluar karna
batas normal, kontraksi keras, TFU : 2 jari dibawah pusat, Vulva vagina
mengatakan dirinya baik-baik saja, ibu mengeluh ASInya tidak keluar sejak
4 hari postpartum dan anaknya agak rewel, ibu sudah BAK dan BAB , hasil
TTV dalam batas normal, keadaan umum baik, TFU : tidak teraba, lochea :
alba.
112
Pada pengkajian Ny.Y postpartum didapati adanya kesenjangan
yaitu pada ASI yang biasanya sudah keluar pada hari ke 4-5 ini belum
keluar.
Bayi baru lahir ialah bayi yang baru mengalami proses kelahiran
ekstra uterin. Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam
presentasi belakang kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia
badan 2500-4000 gram, nilai apgar >7 dan tanpa cacat bawaan.29
Pada tanggal 14 januari pukul 14.36 WIB By. Ny.Y lahir spontan
jantung normal, jenis kelamin perempun dengan berat badan 3400 gram,
batas normal, bayi sudah BAK dan BAB, KN 2 dilakukan pada neonatus 3
hari didapatkan bayi agak rewel, kurang mau mnyusu, tali pusat kering,
normal.
karna bayi yang rewel setelah menyusu dan bayi yang kurang mau
menyusu.
113
Diagnosa adalah penilaian klinik tentang respon individu keluarga,
Ibu mengatakan saat ini tidak merasakan keluhan apapun, gerakan bayi
teraba panjang keras seperti papan di sebelah kanan dan bagian terkecil
disebalh kiri (puka), Leopold III teraba dibagian bawah bulat, keras,
minggu 5 hari janin hidup tungga intrauterin karena dari hasil pengkajian
ketidaknyamanan pada ibu, maka dalam hal ini tidak ditemukan adanya
1. Kala I
atau dikenal dengan his yang teratur dan semakin meningkat (baik
114
frekuensi maupun kekuatannya ) hingga serviks dapat berdilatasi 10 cm
( pembuakaan lengkap ) 5
puskesmas solokan jeruk merasa hamil 9 bulan , Ny.Y merasa keluar air-
air sejak pukul 21.45, disertai mules, TTV dalam batas normal, Abdomen,
TFU : 32cm leopold I bokong, leopold II puka, leopold III kepala, leopold
kecil, Moulage : tidak ada, station : -1. Pada kasus ini ditegakkan diagnosa
pada Ny.Y yaitu Ny.Y G3P2A0 kala I fase laten janin tunggal hidup intra
uterint dengan presentasi belakang kepala, karna dari hasil periksa dalam
semakin kuat dan sering disertai adanya keluaran darah dari jalan lahir,
perlimaan 2/5 dalam hasil pembukaan 9 cm, portio : tipis, ketuban : (+),
depan, moulage : tidak ada, station : 0, pada kasus Ny.Y ini ditegakkanlah
diagnosa yaitu Ny.Y G3P2A0 kala I fase aktif janin tunggal hidup intra
115
uterin dengan presentasi belakang kepala, karna dari hasil pemeriksaan
bahwa dari kasus ini tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori
dengan lapangan.
2. Kala II
lengkap (10 cm) dan berakhir dengan kelahiran bayi. Kala dua disebut
juga dengan kala pengeluaran bayi. Ditandai dengan Ibu merasa seperti
14.10 WIB, bayi lahir spontan pukul 14.36 WIB, lamanya kala II
berlangsung selama 20 menit, dan pada kala II ini Ny. Y tidak mengalami
Ny.Y G3P2A0 parturient aterm kala II janin tunggal hidup intra uterint
sudah lemgkap, sudah ada dorongan ingin meneran, tekanan pada anus,
116
perineum menonjpl dan vulva membuka. Maka tidak didapati adanya
3. Kala III
persalinan dimulai pada setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan lahirnya
berikut Ny.Y P3A0 kala III, karna didapatkan hasil dari pengkajian sbagai
berikut bayi telah lahir, tali pusat di depan vulva, tidak ada janin kedua,
nampak ada semburan darah. Maka dari kasus tersebut tidak ada
4. Kala IV
empat dimulai sejak setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua jam setelah
itu. Pada kala itu paling serig terjadi perdarahan postpartum, yaitu pada 2
kala IV, karna plasenta telah lahir spontan lengkap dilakukan pengecekan
tidak ada sisa plasenta, tidak terjadi perdarahan, kontraksi keras, TFU 2
jari dibawah pusat, kandung kemih kosong. Pada kasusu ini dinyatakan
analisa tepat karna tidak ada kesenjangan yang terjadi atara diagnosa dan
lapangan.
117
5.2.3 Analisa Nifas
jam yang lalu normal. Dasar dari penegakkan ini adalah karna ibu telah
melahirkan bayinya 6 jam yang lalu sesuai teori Kunjungan nifas pertama
merasa sudah membaik dan segar kontraksi keras, TFU 2 jari dibawah
pusat, dan lochea Rubra. Maka disimpulkan bahwa tidak terdapat adanya
hari normal. Dasar dari penegakkan ini adalah karena ibu telah melahirkan
anaknya 5 hari yang lalu sesuai dengan teori Kunjungan nifas kedua dalam
waktu hari ke-4 sampai dengan hari ke-28 setelah persalinan. 26 disertai
dengan ibu mengeluh ASInya tidak keluar dan anaknya menjadi rewel hasil
payudara simetris, tidak ada pengeluaran ASI saat aerola ditekan, kontarksi
118
Penegakkan diagnosa KF 3 pada Ny.Y adalah P3A0 postpartum 37
hari normal. Dasar dari penegakkan ini adalah sesuai dengan teori
Kunjungan nifas ke tiga dalam waktu hari ke-29 sampai dengan hari ke-42
setelah persalinan. 26
disertai dengan ibu mengatakan dirinya baik-baik saja
hasil pemeriksaan kondisi ibu dalam keadaan baik dengan TFU sudah tidak
Bayi baru lahir ialah bayi yang baru mengalami proses kelahiran
ekstra uterin. Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam
presentasi belakang kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia
badan 2500-4000 gram, nilai apgar >7 dan tanpa cacat bawaan.29
Pada tanggal 14 januari pukul 14.36 WIB By. Ny.Y lahir spontan
jantung normal, jenis kelamin perempun dengan berat badan 3400 gram,
panjang badan 49 cm. Dengan diagnosa Neontus cukup bulan sesuai masa
kehamilan usia 1 menit. Diagnosa pada kasus ini tepat karna persalinan
berada pada usia kehamilan ibu 40 minggu 5 hari. Tidak ada kesenjangan
bulan sesuai masa kehamilan usia 16 jam. Dasar dari penegakkan diagnosa
ini adalah karna bayi lahir 16 jam yang lalu sesaui dengan teori Kunjungan
119
pertama dilakukan 6-48 jam setelah lahir. 30
dengan ibu mengatakan
BAK (+), BAB (+) TTV dalam batas normal. Tidak ditemukan
bulan sesuai masa kehamilan usia 3 hari. Dasar dari penegakkan diagnosa
ini sesuai dengan teori Kunjungan kedua dilakukan hari ke 3 sampai hari
menyusu dan setelah menyusu bayinya menjadi rewel, TTV dalam batas
normal, nampak tali pusat sudah kering. Dalam penegakkan diagnosa ini
bulan sesuai masa kehamilan usia 8 hari. Dasar dari penegakkan diagnosa
sudah mulai mau menyusu dan tidak lagi rewel setelah menyusu, hasil
120
Pada tanggal 26 februari 2020 Ny.Y dengan usia kehamilan 33
baik, TTV dalam batas normal, pada asuhan yang diberikan di kasus ini
1. Kala I
di tanggal 13 januari 2020 pukul 23.25 WIB ibu diberikan asuhan sayang
tetap rileks, menganjurkan ibu untuk miring kiri supaya suplay oksigen
keluarga untuk memberi ibu minum agar ibu tidak mengalami dehidrasi,
menyiapkan ganti ibu dan bayi supaya segera setelah persalinan ibu dapat
121
menemani ibu, tetap melakukan pemantauan pada ibu dan masukkan
2. Kala II
pembukaan ibu sudah lengkap namun ketuban masih utuh, bayi lahir
spontan pada pukul 14.36 WIB. Pada kasus ini tidak ditemukan adanya
3. Kala III
segera setelah bayi lahir, peregangan tali pusat terkendali (PTT), dan
masase uterus. 21
lalu memindahkan klem di depan vulva, kemudian
dan plasenta maju sehingga plasenta terlihat percis di depan Vulva maka
4. Kala IV
122
laserasi jalan lahir, menganjurkan keluarga untuk memberi ibu minum,
satu jam pertama selama 15 menit sekali, dan pada satu jam berikutnya
Asuhan pada masa nifas diberikan pada pasien dari 6 jam lahirnya
bayi sehingga 42 hari masa nifas atau sampai kembalinyan organ tubuh
123
Penatalaksanaan pada masa nifas KF 2 postpartum 5 hari yaitu
infeksi, memastikan ibu mendapat asupan nutrisi dan istirahat yang cukup,
dimulai pada tanggal 19 januari 2020 pukul 10.20 WIB dirumah ibu karna
disertai dengan keluhan ASI kurang, bayi tidak mau menyusu dan bayi
keluar setelah aerola dipencet. Dilakukan asuhan pijat oksitosin pada ibu
124
bahwa ini boleh dilakukan setiap hari namun minimal dilakukan selama 3
sudah keluar, payudara agak tegang, ketika aerola di pencet ASI keluar,
bayi menjadi tidak rewel setelah menyusu, bayipun sudah mulai bisa tidur
pulas, BAK menjadi lebih sering. Intervensi dilanjutkan pada hari ke 9 ibu
maka didaptkan hasil : ASI semakin banyak keluar, payudara ibu terasa
penuh, setelah disusui payudara masih terasa penuh, dan ASI masih
menetes dari payudara ibu, bayi tidak rewel, bayi tertidur pulas, frekuensi
kadek yuli hesti Dkk bahwa pijat oksitosin ini bisa diterapkan dalam kurun
maka dikatakan intervensi ini berhasil dengan hasil ASI semakin banyak
keluar, payudara ibu terasa penuh, setelah disusui payudara masih terasa
125
penuh, dan ASI masih menetes dari payudara ibu, bayi tidak rewel, bayi
tertidur pulas, frekuensi BAB dan BAK pun meningkat. Pernyataan ini
BAK dan BAB naik, durasi tidur bayipun menjadi lebih lama.37
Saraf yang ada dipayudara berasal dari tulang belakang bagian atas
bahu dan dapat menstimulasi refleks letdown dan dapat membantu proses
Pada nifas hari ke 5 didapati ibu mengeluh ASI nya tidak keluar sejak 4
hari postpartum, sehingga anaknya tidak mau menyusu dan menjadi rewel
setelah menyusu.
126
Penatalaksanaan asuhan pada Ny.Y dan bayinya sebagai berikut
indikator ASI banyak agar ibu bisa langsung mengukur dan merasakan
baik.
BAK dan BAB, memastikan pada ibu bahwa bayi sudah menyusu,
kehangatan bayi, konseling pada ibu tanda bahaya bayi baru lahir.
127
Penatalaksanaan pada KN 2 usia 3 hari By. Ny.y diberikan asuhan
memastikan tidak terjadi tanda bahaya pada bayi baru lahir, memastikan
setiap hari dengan frekuensi 2 kali sehari maka saya hanya melakukan
sekali pada setiap harinya di pagi ataupun sore hari semampu yang saya
bisa. Untuk mengetahui ibunya melakukan pijat oksitosin ini selama saya
pemantauan melalui media hp vidio cal supaya bisa terlihat benar tidaknya
tindakan yang dilakukan, juga ada lembar indikator ASI cukup yang diisi
oleh ibunya sesuai dengan hasil yang dirasakan ibu setelah melakukan
pijat oksitosin.
128
BAB VI
oksitosin maka penulis mampu melakukan Asuhan kebidanan pada ibu hamil
sebagai berikut :
dengan prioritas pada ibu hamil, bersalin, nifas, neonatus dan KB yang
3. Perencanaan pada ibu hamil, bersalin, nifas, neonatus dan KB. Sudah
tepat.
efektif
129
6.1 Saran
merupakan proses yang fisiologis dan normal tapi jangan sampe ibu
130
DAFTAR PUSTAKA
2. Dra. gusti ayu mandirawati Mk, ni wayan ariani, M. keb, ria tri hartini,
S.ST., M.Pd, made widhi gunapria darmapatni, S.ST.,M.keb, sinta javani, S.ST.
lang=id.
kehamilan yogyakarta2015.
2017.
2014.
8. dr. ida ayu chandranita Manuaba S, dr. Ida bagus gde fajar manuaba,
SpoG, Prof. dr.ida bagus gde manuaba,SpOGk. buku ajar patologis obstetri
131
11. Siti fauziah SP, APP.,M.kes, Ns.sutejo,M.kep.,Sp.kep.j. kseperawatan
12. Elisabeth siwi walyani Ak. Asuhan kebidanan pada kehamilan yogyakarta
medika; 2015.
15. Hj.salmah Sk, .M.kes. Asuhan kebidanan antenatal. Jakarta: EGC; 2013.
16. KEMENKES. profil kesehatan indonesia In: Dr. drh. Didik Budijanto MK,
Yudianto S, M.Si, Boga Hardhana SS, MM, drg. Titi Aryati Soenardi MK,
editors. jakarta2015.
17. Indrayani s. asuhan persalinan dan bayi baru lahir. jakarta: CV. trans indo
media; 2013.
press; 2015.
20. Icesmi sukarni k mZ. kehamilan persalinan dan nifas. yogyakarta: nuha
medika; 2013.
komprehensif pada ibu bersalin dan bayi baru lahir yogyakarta: DEEPUBLISH;
2012.
132
22. Saleha s. Asuhan kebidanan pada masa nifas jakarta: salemba medika;
2013.
23. Heryani R. asuhan kebidanan ibu nifas dan menyusui jakarta: TIM; 2015.
24. Vivian N, Lia ,Dewi, Tri sunarsih asuhan kebidanan pada ibu nifas jakarta:
27. Yulianti rd. Asuhan Neonatus, Bayi dan Anak Balita. jakarta TIM; 2014.
28. Putra sr. asuhan neonatus bayi dan balita untuk keperawatan dan
29. Marni. asuhan neonatu bayi dan balita dan anak prasekolah yogyakarta:
32. PUSDINAKES. buku ajar kesehatan ibu dan anak jakarta: pusdiklatnes;
2014.
33. KEMENKES13.
133
34. Saryono. metodelogi penelitian keperawatan purwokerto UPT percetakan
OKSITOSIN 2017
37. Mera Delima, Gina Zulfia Arni, Ernalinda Rosya PENGARUH PIJAT
134
LAMPIRAN
135