Disusun Oleh :
Puji syukur kehadirat tuhan YME atas segala rahmat dan hidayah-Nya
Program Studi Profesi Bidan Stikes Ngudia Husada Madura untuk memenuhi
target yang telah ditetapkan. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada
berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan Asuhan Kebidanan ini
terutama:
Madura.
2. Lelly Aprilia Vidayati, S.SiT. M.Kes selaku ketua Program Studi Pendidikan
Profesi Bidan
SRESEH.
4. Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Askeb ini.
penyusunan Asuhan Kebidanan ini. Untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun dari para pembaca demi peningkatan penyusunan
PENDAHULUAN
telah terbukti menyelamatkan lebih dari separuh ibu bersalin dan bayi baru
bagi suatu negara dengan serta merta menjalankan dan memberi dampak
2012).
melahirkan. Dengan kata lain 1.400 perempuan yang meninggal lebih dari
pada saat persalinan dan nifas. Kemudian Angka Kematian Ibu (AKI) di
negara ASEAN lainnya, seperti di Thailand pada tahun 2011 adalah
masa kritis baik ibu maupun bayinya. Diperkirakan bahwa 60% kematian
ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan dan 80% kematian masa
nifas terjadi dalam 24 jam pertama. Topik yang dibahas dalam makalah ini
1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
potensial.
TINJAUAN PUSTAKA
keluar dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali pulih seperti semula.
untuk menjadi patologis bila tidak diikuti dengan perawatan yang baik.
Masa ini merupakan masa yang cukup penting bagi tenaga kesehatan
dapat berlanjut pada komplikasi masa nifas, seperti sepsis puerperalis. Jika
kematian terbanyak nomor dua setelah perdarahan sehingga sangat tepat jika
para tenaga kesehatan memberikan perhatian yang tinggi pada masa ini.
Masa segera setelah plasenta lahir sampai dengan 24 jam. Pada masa ini
Pada fase ini bidan memastikan involusi uteri dalam keadaan normal,
tidak ada perdarahan, lokhea tidak berbau busuk, tidak demam, ibu cukup
mendapatkan makanan dan cairan, serta ibu dapat menyusui dengan baik.
Selain itu, pada fase ini ibu sudah memiliki keinginan untuk merawat
perawatan diri karena hal tersebut akan bermanfaat pada semua sistem
tubuh.
drastis.18 13
a. Uterus
Uteri).
Lokhea adalah ekskresi cairan rahim selama masa nifas. Lokhea berbau
amis atau anyir dengan volume yang berbeda-beda pada setiap wanita.
keluarnya :
1) Lokhea rubra
Lokhea ini keluar pada hari pertama sampai hari ke-4 masa postpartum.
Cairan yang keluar berwarna merah karena terisi darah segar, jaringan
sisa-sisa plasenta, dinding rahim, lemak bayi, lanugo (rambut bayi), dan
mekonium.
2) Lokhea sanguinolenta
3) Lokhea serosa
leukosit, dan robekan atau laserasi plasenta. Keluar pada hari ke-7
4) Lokhea alba
Lokhea ini mengandung leukosit, sel desidua, sel epitel, selaput lendir
serviks, dan serabut jaringan yang mati. Lokhea alba ini dapat
tertinggalnya sisa atau selaput plasenta. Lokhea alba atau serosa yang
dengan nyeri pada abdomen dan demam. Bila terjadi infeksi, akan keluar
c. Perubahan Vagina
sesudah proses tersebut, kedua organ ini tetap dalam keadaan kendur.
Setelah 3 minggu, vulva dan vagina kembali kepada keadaan tidak hamil
d. Perubahan Perineum
teregang oleh tekanan bayi yang bergerak maju. Pada post natal hari ke-
buang air kecil dalam 24 jam pertama. Penyebab dari keadaan ini adalah
menjadi ciut dan pulih kembali. Stabilisasi secara sempurna terjadi pada
sediakala. Pada umumnya, hal ini terjadi pada hari ketiga sampai kelima
postpartum.
i. Perubahan Tanda-tanda Vital
Pada masa nifas, tanda – tanda vital yang harus dikaji antara lain :
a) Suhu badan
Dalam 1 hari (24 jam) postpartum, suhu badan akan naik sedikit
akan menjadi biasa. Biasanya pada hari ketiga suhu badan naik lagi
b) Nadi
Denyut nadi normal pada orang dewasa 60-80 kali per menit. Denyut
nadi sehabis melahirkan biasanya akan lebih cepat. Denyut nadi yang
c) Tekanan darah
preeklampsi postpartum.
d) Pernafasan
denyut nadi. Bila suhu nadi tidak normal, pernafasan juga akan
bagi ibu. Perubahan peran seorang ibu memerlukan adaptasi yang harus
baru lahir. Proses penyesuaian ibu atas perubahan yang dialaminya terdiri
a) Fase taking in
Fase taking in yaitu periode ketergantungan. Periode ini berlangsung
dari hari pertama sampai hari kedua setelah melahirkan. Pada fase ini,
ibu sedang berfokus terutama pada dirinya sendiri. Ibu akan berulang
yang dialami ibu pada fase ini seperti rasa mules, nyeri pada jahitan,
Fase taking hold yaitu periode yang berlangsung 3-10 hari setelah
c) Fase letting go
bayinya sudah meningkat pada fase ini. Ibu akan lebih percaya diri
berikan pada fase sebelumnya akan sangat berguna bagi ibu. Ibu lebih
Dukungan suami dan keluarga masih terus diperlukan oleh ibu. Suami
dilakukan ibu nifas untuk memelihara kebersihan diri tidak hanya mandi,
menjaga kebersihan kaki, kuku, telinga, mata dan hidung. Selain itu juga
bayi, setelah buang air besar dan kecil dan sebelum memegang atau
menggendong bayi.
b. Perawatan Perineum
membasuh perineum dengan air bersih dan sabun setelah berkemih dan
buang air besar. Perineum harus dalam keadaan kering dan dibersihkan
kemih ataupun pada jalan lahir, infeksi tidak hanya menghambat proses
penunjang, sehingga akan menambah ukuran dari luka itu sendiri baik
c. Perawatan Payudara
suatu hal amat penting. Payudara harus dibersihkan dengan teliti setiap
hari selama mandi dan sekali lagi ketika hendak menyusui. Hal ini akan
payudara yang baik, yaitu : mengompres kedua puting dengan baby oil
posisi tangan mengepal sebanyak 20-30 kali pada tiap payudara dan
Jika tidak ada kelainan, mobilisasi dapat dilakukan sedini mungkin, yaitu
harian.
Senam nifas dilakukan sejak hari pertama setelah melahirkan hingga hari
kondisi ibu benar-benar pulih dan tidak ada hambatan atau komplikasi
e. Defekasi
Buang air besar harus dilakukan 3-4 hari setelah melahirkan. Namun
buang air besar secara spontan biasanya tertunda selama 2-3 hari setelah
ibu melahirkan. Keadaan ini disebabkan karena tonus otot usus menurun
dengan diet teratur, pemberian cairan yang banyak, makanan cukup serat
dan olahraga atau ambulasi dini. Jika pada hari ketiga ibu juga tidak
buang air besar maka dapat diberikan laksatif per oral atau per rectal.
f. Diet
Diet harus mendapat perhatian dalam nifas karena makanan yang baik
air susu ibu. Makanan harus bermutu dan bergizi, cukup kalori, serta
mengkonsumsi protein, mineral dan cairan ekstra. Makanan ini juga bisa
diperoleh dengan susu rendah lemak dalam dietnya setiap hari. Ibu juga
g. Eliminasi Urin
janin sehingga ketika sudah penuh tidak mampu untuk mengirim pesan
agar mengosongkan isinya, dan juga karena sfingter utertra yang tertekan
oleh kepala janin. Bila kandung kemih penuh ibu sulit kencing sebaiknya
29
h. Istirahat
telentang selama 8 jam kemudian miring kiri dan kanan. Ibu harus bisa
mengatur istirahatnya.
a. Pengertian menyusui
Menyusui adalah cara yang optimal dalam memberikan nutrisi dan mengasuh
bayi, dan dengan penambahan makanan pelengkap pada paruh kedua tahun
yaitu:
1) Air susu ibu adalah makanan yang paling ideal bagi bayi baru lahir .
3) Air susu ibu mengandung kalori yang lebih banyak dari susu formula.
4) Kurang terjadi infeksi pada bayi yang menyusu pada ibu karena ada
imunisasi pasif.
5) Menyusui anak mempercepat involusi rahim, dengan demikian alat
8) IQ bayi prematur yang menyusu dilaporkan lebih tinggi dari pada bayi
c. Cara menyusui
Usahakan memberi minum dalam suasana yang santai bagi ibu dan bayi.
Buatlah kondisi ibu senyaman mungkin. Selama beberapa minggu pertama, bayi
perlu diberi ASI setiap 2,5 – 3 jam sekali. Menjelang akhir minggu keenam,
sebagian besar kebutuhan bayi akan ASI setiap 4 jam sekali. Jadwal ini baik
sampai bayi berumur antara 10 – 12 bulan. Pada usia ini sebagian besar bayi tidur
sepanjang malam sehingga tak perlu lagi member makanan di malam hari
(Kristiyanasari, 2008)
dan sekitar kelang payudara. Cara ini mempunyai manfaat sebagai desinfektan
kursi yang rendah agar kaki ibu tidak menggantung dan punggung ibu
b) Bayi dipegang pada belakang bahunya dengan satu lengan, kepala bayi
terletak pada lengkung siku ibu (kepala tidak boleh menengadah,dan bokong
c) Satu tangan bayi diletakkan dibelakang badan ibu, dan yang satu didepan.
d) Perut bayi menempel pada badan ibu, kepala bayi menghadap payudara (tidak
3) Payudara dipegang dengan ibu jari di atas dan jari yang lain menipang
4) Bayi diberi rangsangan agar membuka mulut (rooting reflek) dengan cara :
sehingga putting susu berada di bawah langit – langit dan lidah bayi akan
menekan ASI keluar dari tempat penampungan ASI yang terletak di bawah
kalang payudara. Posisi salah, yaitu apabila bayi hanya menghisap pada
putting susu saja, akan mengakibatkan masukan ASI yang tidak adekuat dan
putting lecet.
b) Setelah bayi mulai menghisap payudara tak perlu dipegang atau disangga
(Kristiyanasari, 2008).
6) Melepas isapan bayi Setelah menyusui pada satu payudara sampai terasa
kosong, sebaiknya diganti menyusui pada payudara yang lain.Cara melepas isapan
bayi :
a) Jari kelingking ibu dimasukkan ke mulut bayi melalui sudut mulut atau
dihisap terakhir).
udara dari lambung supaya bayi tidak muntah ( gumoh – jawa) setelah menyusu.
c) Lama menyusui Pada hari pertama, biasanya ASI belum keluar, bayi cukup
15 menit ini jika produksi ASI cukup dan ASI lancar keluarnya, sudah cukup
untuk bayi. Dikatakaan bahwa, jumlah ASI yang terisap bayi pada 5 menit
pertama adalah ±112 ml, 5 menit kedua ±64 ml, dan 5 menit terakhir hanya
I. PENGKAJIAN
1. DATA SUBJEKTIF
a. Indentitas
agamanya.
tenaga kesehatan.
Pekerjaan : mengetahui aktivitas ibu sesuai pekerjaan ibu sehari –
Untuk mengetahui hal – hal apa saja yang dirasakan ibu dan yang
c. Keluhan Utama
d. Riwayat Kesehatan
dihadapi seperti penyakit menular (HIV atau AIDS hepatitis atau TBC).
ginjal)
infertilitas.
f. Riwayat Obstetri
warna darah haid, adakah dismenorhoe saat his atau sebelum haid,
keadaan ibu.
h. Riwayat KB
kehamilan.
lama beristirahat.
kehamilan.
Eliminasi : untuk mengetahui pola BAB dan BAK tiap hari serta
proses eliminasi.
j. Riwayat Psikososial
Ibadah
2. DATA OBJEKTIF
a. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Ditujukan untuk pemeriksaan pada ekspresi wajah.
koma
TTV
(100/60 – 130/90)
b. Pemeriksaan Khusus
a) Inspeksi
kotor
tidak
tidak
tidak
Ekstremitas
b) Palpasi
atau tidak
Limfe
mengecil/tidak
c. Pemeriksaan Penunjang
reduksi (menderita DM atau tidak), protein urine (pre eklamsi atau tidak)
anak, keadaan jalan lahir, k/u ibu dan janin, kehamilan patol/fisol.
mengatasinya
V. INTERVENSI
VI. PELAKSANAAN
Melaksanakan asuhan sesuai rencana yang dibuat, rencana harus dilakukan
VII.EVALUASI
Suatu keberhasilan untuk mengetahui sejauh mana dan rencana tujuan dari
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN
BIODATA
A. Data Subjektif
1. Keluhan utama
Ibu tidak ada keluhan pada masa nifas 6 jam pertama dan keadaannya baik.
2. Riwayat Kesehatan
a. Kesehatan Sekarang
b. Kesehatan Dahulu
3. Riwayat kebidanan
a. Riwayat perkawinan
Status : menikah
Lama : ± 5 tahun
b. Riwayat menstruasi
dialami oleh ibu, dapat teratasi dan tidak mengganggu aktivitas, tidak
haid.
GIIP10001
HPHT : 09 -05-2021
Keluhan hamil muda : mual, muntah dan pusing kadang – kadang
bulan
ANC
Berapa kali : 5x
hari
A-S: 8 – 9.
kit JK
3,2g
r/
9 Puskes
1 2016 Normal Bidan - 50/ -
bln mas
laki-
laki
2 N I F A S I N I
f. Riwayat KB
Jenis kontrasepsi : Menggunakan KB suntik 3 bulan
ibu
Nutrisi
Ibu makan nasi bungkus setelah melahirkan porsi sedang dan habis
Eliminasi
Istirahat
Personal Hygiene
Ibu sudah mandi karena pengen segar dan tidak bau darah
Aktifitas
Aktifitas ibu saat ini hanya miring kanan, miring kiri serta duduk
sebentar
Seksualitas
Ibu belum melakukan hubungan sex sual setelah melahirkan
Ibu tidak pernah merokok, ibu minum jamu sehabis melahirkan dan
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
Kesadaran : Composmentis
N : 88 x/menit Rr : 20 x/menit
TB : 155 cm
Berat badan
sebelum hamil : 55 kg
selama hamil : 65 kg
Lila : 28 cm
1. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
sklera putih.
Mulut : mukosa bibir lembab, tidak ada caries gigi, tidak ada
stomatitis,
Mamae : simetris, hiperpigmentasi areola, puting menonjol, ASI
Abdomen : tidak ada bekas luka SC, tidak ada benjolan abnormal.
homan (-/-)
- Palpasi
DO :
- Kesadaran : Composmentis
N : 88 x/menit Rr : 20 x/menit
TB : 155 cm
Berat badan
sebelum hamil : 55 kg
selama hamil : 65 kg
Lila : 28 cm
Lochea : Rubra
ASI : + lancar
3. Berikan HE tentang :
- Nutrisi
- Personal hygiene
berbicara sopan, lemah lembut, dan berikan selalu motivasi pada ibu.
minimal 4 jam sekali atau bila sudah penuh dan membersihkannya dari
beristirahat.
5. Memberikan konseling gizi ibu nifas dan anjurkan supaya tidak tarak agar
10. Menyepakati kunjungan ulang 3 hari lagi atau jika ada keluhan
VII. EVALUASI
tentang perawatan payudara, cara menyusui yang benar dan akan menjaga
keluhan
CATATAN PERKEMBANGAN
-
Nama Pasien : Ny.M No RM : Ruang : KIA
Umur : 27th Tanggal :10-2-2022
Tanggal : 10-2-2022 Catatan Perkembangan Nama dan Paraf :
Jam : 09.00 WIB ( SOAP )
S Ibu mengatakan BAB nya agak keras.setelah jam 5 sore ibu tidak boleh makan
dan minum air putih karna bayinya bisa pilek
- CATATAN PERKEMBANGAN
-
Nama Pasien : Ny. M No RM : Ruang : KIA
Umur : 27 th Tanggal : 14-02-2022
Tanggal : 14-02-2022 Catatan Perkembangan Nama dan Paraf :
Jam : 10.00 WIB ( SOAP )
S Ibu mengatakan sudah tidak tlalu keras kalua BAB,sudah mlai lancer BAB dan
tidak ada pantang makan dan minum lagi
A
P20002 post partum hari ke 7
1.menjelaskan hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam keadaan normal
P
2.menganjurkan ibu untuk tetap makan makanan yang bergizi dan seimbang serta
minum air putih dan tidak ada pantangan jam makan
3.menganjurkan ibu untuk tetap memberikan asi akslusif sampai usia 6 bulan
PENGKAJIAN
Tanggal : 07-02-2022
Jam : 12.00 wib
Identitas / Biodata
Nama bayi : By.Ny.M
Umur : post partum 6jam
Jenis Kelamin : laki
Nama Ibu : Ny.M. Nama Ayah : Tn.S
Umur : 28 th Umur : 30 th
Agama : islam Agama : .islam
Pendidikan : SLTA Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : wirausaha
Suku bangsa : madura Suku bangsa : madura
Alamat : Blega Alamat : blega
I. DATA SUBJEKTIF
a. Keluhan Utama : -
b. Riwayat Antenatal
G2 P1 H1
ANC : 5x
Kenaikan BB selama Hamil : 8kg
Riwayat Penyakit Selama Hamil : Tidak ada
Komplikasi ibu : Tidak ada
Komplikasi Janin : Tidak ada
Kebiasaan waktu hamil :
Makanan : makan dan ngemil seperti biasa
Obat – obatan/ jamu: obat hanya dr bidan kala priksa
Merokok : tidak merokok
c. Riwayat Persalinan
Umur kehamilan : 39 mggu
Tanggal/jam persalinan : 07-02-2022, 06.15 WIB
Jenis Persalinan : Spontan (normal)
Lama Persalinan : 1jam
Penolong persalinan : bidan
Komplikasi ibu tidak ada:
Komplikasi BBL : tidak ada
Bounding Attachment : baik
Menetek Pertama Kali : 1 jam setelahlahir
Nilai APGAR :
No Kreteria 1 menit 5 menit 10 menit
1 Denyut Jantung 2 2
2 Pernafasan 1 2
3 Tonus Otot 2 2
4 Reflek 1 1
5 Warna Kulit 1 2
Total 7 9
f. Eliminasi
a) BAK : 3x
b) BAB : 1x
CATATAN PERKEMBANGAN
-
Nama Pasien :By. Ny.M No RM : Ruang : KIA
Umur : 27th Tanggal :10-2-2022
Tanggal : 10-2-2022 Catatan Perkembangan Nama dan Paraf :
Jam : 09.00 WIB ( SOAP )
S -
CATATAN PERKEMBANGAN
-
Nama Pasien :By. Ny.M No RM : Ruang : KIA
Umur : 27th Tanggal :14-2-2022
Tanggal : 14-2-2022 Catatan Perkembangan Nama dan Paraf :
Jam : 09.00 WIB ( SOAP )
S -
PEMBAHASAN
A. Identitas
Pasien atas nama Ny. M, usia 29 tahun, alamat blega bangkalan, agama
Islam, pendidikan SMA, pekerjaan ibu rumah tangga, status perkawinan
kawin, diagnosa medis P2002 pspt B + 6 jam PP. Penanggung jawab/suami
pasien atas nama Tn.H, usia 29 tahn, agama Islam, pendidikan SMA, status
perkawinan kawin, pekerjaan pegawai swasta. Ibu tidak ada keluhan setelah 6
jam pos partun.
B. Riwayat Obstetri dan Ginekologi
Pasien mulai menarche umur 12 tahun, banyaknya menstruasi 2-3x ganti
pembalut, siklus menstruasi teratur, lama menstruasi 7 hari. HPHT: 09-05-
2021 HPL : 16-02-2022. Pasien menikah 1x, lama menikah 5 tahun. Riwayat
kehamilan saat ini G2P1A0H1, usia kehamilan 39 minggu 2 hari, ANC
kehamilan sekarang Di PUSKESMAS Blega Bangkalan Wangaya Riwayat
keluarga berencana tidak ada.
C. Riwayat Penyakit
Pasien memiliki riwayat penyakit keturunan yaitu hipertensi, dan keluarga
tidak memiliki penyakit menular.
D. Pola Kebutuhan Sehari-hari
Pola makan: 3x sehari. Pola minum: 2000cc/hari. Pola eliminasi: - dan
BAB:1 x dalam sehari dan BAK: + 1500 urine berwarna kuning. Pola istirahat
tidur: normal 4-7 jam .
E. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum baik, kesadaran compos mentis, konjungtiva normal.
Mamae bentuk simetris, putting susu menonjol. TFU: setinggi pusat, lochea
rubra, ada bekas luka jahitan derajat 1.
F. Diagnosa
Hasil pengamatan pada dokumen Ny.M yang dibuat oleh petugas telah
mendokumentasikan dalam diagnosa kebidanan yaitu: P20002 pspt B + 6 jam
PP keadaan ibu baik
G. Perencanaan
Hasil pengamatan pada dokumen Ny.M yang dibuat oleh petugas, tidak
ditemukan perencanaan kebidanan.
H. Pelaksanaan
Hasil pengamatan yang dilakukan pada Ny M dengan diagnose medis 6 jam
post partum yaitu pada bagian lembar implementasi dan edukasi petugas telah
mendokumentasikan tindakan kebidanan berupa menginformasikan ibu dan
suami tentang hasil pemeriksaan, memberikan KIE tentang teknik
menyusui ,perawatan payudara dan pijat oksitosin.
I. Evaluasi
TFU : setinggi pusat perdarahan -, lochea rubra, contraksi uterus baik, Bab/Bak:
-/+
A : P20002 pspt B + 6 jam PP
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Masa nifas adalah masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk
memulihkan kembali alat kandungan yang lamanya 6 minggu. Adaptasi
fisiologis nifas meliputi involusi uterus, bekas implantasi, luka – luka pada
jalan lahir, after pains, lochia, keadaan serviks, dan keadaan ligamen –
liganen.Komplikasi pada masa nifas meliputi infeksi nifas, perdarahan, luka
kandung kemihe, kemungkinanan repture uteri.
B. SARAN
Saran yang dapat penulis sampaikan melalui laporan ini adalah :
a. Kepada pembimbing praktek
Para pembimbing praktek diharapkan memberikan bimbingan yang
mengarahkan mahasiswa untuk lebih baik lagi dalam memberikan asuhan.
b. Kepada pembimbing akademik
Dosen pembimbing akademik diharapkan lebih meningkatkan bimbingan
praktik agar mahasiswa dapat menambah pengetahuan dan keterampilan.
c. Mahasiswa
- Mahasiswa lebih banyak menambah wawasan dan pengetahuan
- Mahasiswa dapat lebih terampil dalam melakukan pemeriksaan pada
ibu nifas.
DAFTAR PUSTAKA
JNPK-KR. 2008. Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan Normal, Buku Acuan. Ed.4
revisi. Jakarta: Jaringan Nasional Pelatihan Klinik-Kesehatan Reroduksi.
Saleha S. 2009. “Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas”. Salemba Medika. Jakarta.