PENDAHULUAN
oleh kesehatan ibu dan anak. Salah satu keberhasilan pembangunan kesehatan
ditentukan berdasarkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi (Kematian
Angka kematian ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia
(WHO) “ Kematian maternal adalah kematian seorang wanita waktu hamil atau 42
hari sedudah bersalin. Akhirnya kehamilan oleh sebab apapun”. Angka kematian
ibu (AKI) sebagai salah satu indikator kesehatan ibu. Penyebab kematian ibu
eklamsi 24%, komplikasi masa peurperium 8%, abortus 5% dan emboli obat 3%.
(Depkes RI,2015).
Indonesia adalah salah satu Negara yang masih belum bisa lepas dari belitan
angka kematian ibu (AKI) yang tinggi. Berdasarkan Survei Demografi Kesehatan
248/100.000kelahiran hidup, itu berarti setiap 100.000 kelahiran hidup, masih ada
1
sekitar 248 ibu yang meninggal akibat komplikasi kehamilan dan
ibu dan anak dalam rangka mewujudkan kesehatan keluarga dan masyarakat,
pelayanan kesehatan ibu hamil, persalinan, nifas, bayi baru lahir, serta keluarga
Provinsi Jawa Barat masih menjadi salah satu daerah dengan angka
kematian ibu yang paling tinggi. Tahun 2010, jumlah kematian ibu di jawa barat
sebesar 789 jiwa kemudian meningkat menjadi 850 jiwa. Pada tahun 2011,
dengan jumlah kasus kematian bayi sebanyak 5070 per 1000 kelahiran hidup.
Untuk tahun 2012, angka kematian Jawa Barat sebesar 109,2 per 100.000
kelahiran dengan jumlah kematian ibu 747 jiwa. ( Depkes RI, 2012).
neonatus, bayi dan balita di Kabupaten Purwakarta tahun 2014 tercatat ada 108
kematian pada neonatal, 138 kematian pada bayi, dan kematian pada ibu hamil
tercatat 8 orang, ibu bersalin sebanyak 10 orang dan ibu nifas sebanyak 10 orang.
kritis baik ibu maupun bayinya. Diperkirakan 60% kematian ibu akibat kehamilan
terjadi setelah persalinan dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam
pertama, salah satu penyebabnya adalah pendarahan masa nifas karena itu
2
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis melakukan study kasus
pada ibu masa nifas dengan melakukan asuhan sesuai standar pada ibu nifas di
1.2. Tujuan
metode SOAP.
1.3. Manfaat
3
1.3.4 Bagi Pasien
postpartum.
Sasaran pada asuhan kebidanan ini adalah bayi baru lahir. Tempat
Puskesmas Cipaku Kabupaten Ciamis dan waktu pengambilan kasus pada bulan
Juni 2020.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
2.1.1.1 Masa nifas (puerperium) adalah masa setelah plasenta lahir dan
berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum
hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu (Saleha
2009, 2).
2.1.1.2 Masa nifas adalah masa sesudah kelahiran bayi, plasenta, serta selaput
yang diperlukan untuk memulihkan kembali organ kandungan seperti
sebelum hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu
(Muhaeminah2003,2).
2.1.1.3 Masa Nifas (puerperium)adalah masa nifas mulai setelah partus
selesai dan berakhir setelah kira-kira 6 minggu. Akan tetapi, seluruh
alat genital baru pulih kembali seperti sebelum ada kehamilan dalam
waktu 3 bulan (Wiknjosastro 2006, 237).
2.1.2 Tujuan Asuhan Masa Nifas
yang diberikan pasien mulai dari saat setelah lahirnya bayi sampai dengan
psikologis.
5
2.1.2.2 Melaksanakan skrining yang komprehensif, mendeteksi
122).
Yaitu masa segera setelah plasenta lahir sampai 24 jam. Pada masa ini
Pada fase ini bidan memastikan involusio uteri dalam keadaan normal,
tidak ada pendarahan, lokhia tidak berbau busuk, tidak demam, ibu cukup
mendapatkan makanan dan cairan, serta ibu dapat menyusui dengan baik.
6
2.1.4.1 Demam > 37,5C
a. Dalam hal ini, perdarahan vagina yang luar biasa atau tiba-tiba
bertambah banyak.
2.1.4.3 Muntah.
2.1.4.5 Pusing/sakit kepala yang terus menerus atau masalah penglihatan kabur.
2.1.4.7 Sulit dalam menyusui atau payudara yang berubah menjadi merah, panas
2.1.4.8 Sakit perut yang hebat/rasa sakit dibagian bawah abdomen atau
2.1.4.10 Merasa sangat sedih atau tidak mampu mengasuh sendiri bayinya atau
diri sendiri.
2.1.4.11 Pembengkakan.
7
2.1.5 Peran Dan Tanggungjawab Bidan
perawatan dan support sesuai kebutuhan ibu secara partnership dengan ibu.
n
1. 6-8 jam setelah persalinan 1. Mencegah pendarahan masa
nifas akibat antonia uteri.
2. Mendeteksi dan merawat
penyebab lain perdarahan
rujuk jika perdarahan
berlanjut.
3. Memberikan konseling pada
ibu atau salah satu anggota
keluarga bagaimana
mencegah perdarahan masa
nifas karena antonia uteri.
4. Pemberian ASI awal.
5. Melakukan hubungan antara
ibu dan bayi baru lahir.
6. Menjaga bayi tetap sehat
8
dengan cara mencegah
hypothermia.
7. Jika petugas kesehatan
menolong persalinan ia harus
tinggal dengan ibu dan bayi
baru lahir untuk 2 jam
pertama setelah kelahiran
atau sampai ibu dan bayi
dalam keadaan stabil.
2. 6 hari setelah persalinan 1. Memastikan involusi uterus
berkontraksi, fundus
demam.
3. Memastikan mendapatkan
istirahat.
memperlihatkan tanda-tanda
penyulit.
bayi sehari-hari.
3. 2 minggu setelah Sama seperti diatas (6 hari
2. Memberikan konseling KB
secara dini.
3) Personal hygiene
10
Pada masa nifas,seorang ibu sangat rentan terhadap penyakit
infeksi. Oleh karena itu kebersihan diri sangat penting untuk
mencagah terjadinya infeksi. Kebersihan tubuh,pakaian, tempat
tidur dan lingkungan sangat penting untuk menjaga kebersihan
dari ibu nifas.
4) Istirahat dan tidur
Hal yang bisa dilakukan pada ibu untuk memenuhi kebutuhan
istirahat dan tidur.
5) Aktivitas seksual
Aktivitas seksual yang dapat dilakukan oleh ibu masa nifas harus
memenuhi syarat agar aman.
6) Eliminasi
a. BAK : Ibu diminta untuk buang air kecil (BAK) 6 jam post
partum.
b. BAB : Ibu post partum diharapkan dapat buang air besar
(BAB) setelah hari kedua post partum.
7) Perawatan payudara.
Menjaga payudara tetap bersih dan kering serta menggunakan BH
yang menyokong payudara, jika puting susu lecet oleskan
colostrum atau ASI yang keluar pada sekitar puting susu setiap
kali selesai menyusui dan tetap menyusukan pada putting susu
yang lecet, apabila lecet sangat berat istirahatkan selama 24 jam
dan untuk menghindari nyeri dapat minum parasetamol 1 kaplet
setiap 4 –6 jam (Saifuddin 2006, 128).
8) Latihan
Diskusikan pentingnya mengembalikan otot-otot perut dan
panggul kembali normal. Ibu akan merasa lebih kuat dan ini
menyebabkan otot perutnya menjadi kuat.
11
Pengawasan masa nifas dilakukan untuk menilai keadaan ibu dan
dimulai dengan pengumpulan data dasar dan berakhir dengan evaluasi. Langkah-
dalam semua situasi. Akan tetapi, setiap langkah tersebut bisa dipecah-pecah ke
dalam tugas-tugas tertentu dan semuanya bervariasi sesuai dengan kondisi klien.
menilai keadaan klien. Yang termasuk data dasar adalah riwayat kesehatan
klien, pemeriksaan fisik, dan catatan riwayat kesehatan yang lalu dan
12
sebagai suatu masalah. Sedangkan diagnose lebih sering diidentifikasi oleh bidan
dalam perawatan bidan. Proses terus menerus ini menghasilkan data baru segera
dinilai. Data yang muncul dapat menggambarkan suatu keadaan darurat dimana
hubungannya dengan masalah yang dialami klien akan tetapi meliputi antisipasi
dengan bimbingan terhadap klien, serta konseling, bila perlu mengenai ekonomi,
agama, budaya, atau masalah psikologis. Rencana tindakan harus disetujui klien,
oleh sebab itu harus didiskusikan dengan klien. Semua tindakan yang diambil
harus berdasarkan rasional yang relevan dan diakui kebenarannya serta situasi dan
13
2.2.6 Langkah VI (Pelaksanaan asuhan atau implementasi)
bidan dan sebagian dilaksanakan oleh ibu sendiri, dan anggota tim kesehatan
kesehatan lainnya.
2.3.2 Data Objektif
laboratorium.
2.3.3 Assesmen/Diagnosa
14
2.3.4 Planning/Perencanaan
15
BAB III
TINJAUAN KASUS
No Register : Y014/BPS/01/2020
A. IDENTITAS
Pendidikan : SD SMA
B. DATA SUBJEKTIF
1. Alasan datang
2. Keluhan utama
Ibu mengatakan masih merasa mules, dan ibu mengatakan merasa lelah.
16
3. Riwayat
a. Riwayat perkawinan.
b. Riwayat Haid
c. Lamanya : 5 hari
c. Riwayat Kehamilan.
a. Riwayat ANC
b. Pola nutrisi
c. Pola eliminasi
BAK: 5-6 kali dalam satu hari, warna jernih, tidak ada keluhan.
d. Pola aktifitas
e. Personal hygine
5. Riwayat kesehatan
c. Kebiasaan-Kebiasaan
keluarga.
C. Data Obyektif
18
1. Pemeriksaan umum : Baik
2. TTV
b. Nadi : 82 X/’
c. Pernapasan : 22 X/’
d. Suhu : 36,2C
e. BB : 55 Kg
f. Lila : 28 cm
g. TB : 152 cm
3. Pemeriksaan Fisik
nyeri.
i.Ektrimitas : Tidak ada odema dan varises dan refleks patella (+).
19
j.Abdomen : Tidak ada bekas operasi, uterus keras, TFU dua jari
dibawah pusat.
D. Assesment
E. Penatalaksanaan
3.5.2 Menjelaskan kepada ibu bahwa keluhan rasa mules yang ibu alami
merupakan hal yang normal, karena rahim yang keras dan mules berarti
masa nifas.
Ibu sudah mengerti tentang penyebab rasa mules yang dialamai ibu.
3.5.3 Beritahu ibu tentang gizi yang seimbang agar kebutuhan bayi pada masa
laktasi bisa terpenuhi seperti makan sayuran, buah-buahan, ikan dan minum
susudan zat gizi yang banyak untuk membantu melancarkan produksi ASI.
3.5.4 Memberitahu ibu cara menyusui yang benaryaitu dagu bayi menempel pada
payudara ibu, mulut bayi terbuka lebar dan menutupi areola mammae.
Seluruh badan bayi tersanggah dengan baik tidak hanya kepala dan leher.
20
3.5.5 Memberitahu kepada ibu jadwal pemberian ASI yaitu ASI diberikan setiap
3.5.7 Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini seperti miring kekanan dan kiri
sertake kamar mandi untuk membersihkan tubuh dan daerah kelamin ibu.
Ibu sudah mengerti dan akan tetap menjaga kebersihan diri terutama daerah
genetalia.
Ibu sudah mengerti dan akan tetap menjaga kebersihan diri terutama daerah
genetalia.
3.5.8 Memberitahu kepada ibu tanda-tanda bahaya pada masa nifas seperti
pengeluaran lochea berbau, demam, nyeri perut berat, kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan, wajah dan tungkai, sakit kepala hebat, pandangan
petugas kesehatan.
Ibu sudah mengerti tanda-tanda bahaya masa nifas dan bersedia kepetugas
kesehatan apapun.
21
SUBJEKTIF
Ibu mengatakan merasa keadaannya semakin membaik, ASI lancar keluar, bayi
kuat menyusu, ibu selalu menyusui bayinya, tidak ada penyulit dan hanya
memberikan ASI dan ibu mengatakan darah dari kemaluannya masih keluar
OBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum
b. Tanda vital : TD : 120/80 mmHg, Pols: 72 x/i, RR: 20 x/i, Temp : 36,5 0C.
ANALISA
PENATALAKSANAAN
Hasil pemeriksaan TD: 120/80 mmHg, RR: 20 x/i, Pols: 72 x/i, Temp: 36,50C.
2. Memberitahu bahwa involusi uteri ibu berjalan dengan baik dan normalTFU
pertengahan simfisis dengan pusat, uterus berkontraksi dengan baik, tidak ada
22
Ibu dalam keadaan normal.
nutrisi yang cukup untuk metabolisme dan proses pembentukan ASI yaitu
Ibu minum air putih lebih dari 8gelas/hari dan telah minum pil zat besi sesuai
yang baik saat menyusui. Memastikan ibu menyusui bayi secara bergantian
dan mengajarkan posisi yang baik yaitu meletakkan bayi pangkuan ibu
dengan posisi ibu duduk, seluruh daerah hitam harus masuk ke dalam mulut
bayi.
Tidak ada tanda-tanda demam dan infeksi pada ibu, ibu dalam keadaan baik.
SUBJEKTIF
Ibu mengatakan keadaannya sudah sehat dan tidak ada keluhan dan selalu
menyusui bayinya dan hanya memberikan ASI dan Ibu mengatakan darah yang
23
keluardari kemaluannya sudah tidak berwarna kecoklatan namun berwarna
OBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum
2. Pemeriksaan fisik
berbau.
ANALISA
PENATALAKSANAAN
2. Memberitahu bahwa involusi uteri ibu berjalan normal, TFU tidak teraba
diatas simfisis dan tidak ada perdarahan yang berbau. Keadaan ibu normal.
macam-macam alat kontrasepsi yang sesuai kepada kondisi ibu yaitu MAL,
dari 0-6 bulan supaya bayi mendapat ASI eksklusif serta mengajarkan ibu
ASI.
Ibu sudah mengerti tentang pemberian ASI pada bayi dan sudah mengerti
5. Mengingatkan ibu kembali untuk tetap memakan makanan bergizi dan asupan
nutrisi yang cukup, seperti mineral, vitamin, protein. Minum air putih
Ibu sudah minum +8 gelas/hari dan telah minum pil zat besi sesuai aturan
SUBJEKTIF
Ibu mengatakan keadaannya sudah sehat dan selalu menyusui bayinya dengan
hanya memberikan ASI, sudah tidak ada darah yang keluar dari kemaluannya dan
OBJEKTIF
1. Pemeriksaan umum.
25
a. Keadaan umum baik, kesadaran composmentisdan emosional stabil.
b. Tanda vital TD : 120/70 mmHg, RR : 20 x/i, Pols : 72 x/i, Temp : 36,5 0C.
ANALISA
PENATALAKSANAAN
bertambah kecil, tidak ada perdarahan yang abnormal dan tidak berbau. Ibu
macam-macam alat kontrasepsi yang sesuai kepada kondisi ibu yaitu MAL,
4. Memberitahu kepada ibu bahwa ibu sudah dapat kembali aktif untuk
26
Ibu sudah mengetahui bahwa dirinya sudah bisa aktif kembali berhubungan
seksual.
6. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga pola makan yang sehat dan bergizi,
Ibu mengerti dan mengatakan akan selalu menjaga pola makanan yang sehat dan
bergizi.
27
BAB IV
PEMBAHASAN
terjadi, asuhan yang diberikan untuk menangani masalah yang terjadi dan
membandingkan kesesuaian antara teori dengan praktik yang terjadi pada Ny.S di
sebanyak 4 kali. Hal ini sesuai dengan pendapat Walyani (2015), bahwa frekuensi
ibu baik, TTV normal, kontraksi baik, TFU 2 jari di bawah pusat, lochea
28
rubra, perdarahan 2 kali ganti soptek, ibu sudah berkemih, bisa miring ke
Ambulasi dini pada ibu post partum harus dilakukan secepat mungkin,
ibu post partum sudah diperbolehkan bangun dari tempat tidur dalam 24-48
jam, sebaiknya ibu sudah diperbolehkan untuk mandi dan pergi ke kamar
kurang lebih pertengahan antara umbilikus dan simfisis atau sedikit lebih
tinggi dan pengeluaran locheahari ke 2-3 postpartum yaitu lochea rubra. Pada
informasi dari bidan bahwa kolostrum adalah ASI pertama yang bermanfaat
bagi kekebalan tubuh bayi sehingga bayi tidak mudah terserang penyakit dan
mengandung sel darah putih dan antibodi yang paling tinggi dari pada ASI
melapisi usus bayi yang masih rentan dan mencegah kuman memasuki tubuh
pada kunjungan masa nifas 6-8 jam postpartum adalah memastikan bahwa
tidak terjadi perdarahan, pemberian ASI awal dan tetap menjaga bayi agar
tidak hipotermi.
29
memperlambat proses involusi serta dapat menyebabkan depresi dan
ketidaknyamanan untuk merawat bayi dan dirinya (Walyani, 2015). Selain itu
sebanyak 10 butir.
Pada kunjungan 6 hari masa nifas, keadaan umum ibu baik, TTV
dalam batas normal, cairan yang keluar dari kemaluan berwarna merah
kecoklatan (lochea sanguinolenta), ASI lancar dan pola nutrisi ibu baik. Hal
ini sesuai dengan pendapat Saleha (2013), yang menyatakan bahwa pada hari
masih mengonsumsi tablet Fe, tidak ada masalah saat BAK dan BAB, bayi
menyusui dengan baik.Menurut Rukiah (2012), ibu dalam masa nifas harus
mengonsumsi pil zat besi setidaknya 40 hari pasca bersalin dan vitamin A
ASInya.
memnuhi standar asuhan nifas 6 hari, dimana asuhan yang wajib di lakukan
pada nifas 6 hari adalah memastikan involusi uterus berjalan dengan baik,
tidak ada perdarahan abnormal dan tidak ada pengeluaran yang berbau,
30
tentang asuhan pada bayi, tali pusat dan perawatan bayi sehari-hari (Sari,
2014).
Pada kunjungan post partum2 minggu, keadaan umum ibu baik, TFU
sudah tidak teraba, perdarahan tidak ada, pengeluaran lochea serosa serta
tidak ditemukan tanda infeksi. Hal ini sesuai dengan pendapat Saleha (2013),
bahwa dalam 2 minggu uterus telah turun masuk ke dalam rongga pelvis dan
tidak dapat diraba lagi dari luar serta lochea yang keluar hari ke 7-14 post
ibu selama masa nifas dan konseling KB secara dini. Pada kunjungan ini
keadaan ibu sudah pulih kembali uterus tidak teraba lagi, kebutuhan nutrisi
kunjungan 6 minggu post partum yaitu sama dengan asuhan yang diberikan
kepada ibu pada kunjungan kedua masa nifas serta menanyakan kesulitan-
kesulitan yang dialami ibu selama masa nifas, dan konseling KB secra dini.
31
Menurut asumsi penulis, masa nifasibuberjalan normal. Perubahan
yang di alami ibu pada masa nifas normal sesuai dengan teori. Keadaan ini
memenuhi standar asuhan kebidanan masa nifas yaitu menanyakan pada ibu
32
BAB V
5.1 Kesimpulan
kesehatan ibu dan bayi serta mendeteksi dini adanya komplikasi yang
5.2 Saran
baik dan selalu berpegang pada standar asuhan kebidanan agar tercipta ibu
32
5.2.4 Bagi Mahasiswa
33
DAFTAR PUSTAKA
Gizi.Masyarakat.http://www.depkes.go.id/resources/download/rakerkesnas-
Bartini, I. 2014. ANC Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Normal. Yogyakarta:
Nuha Medika.
2014.http://diskes.sumutprov.go.id/diskesconfig/downlot.php?
option=com_bdthemes_shortcodes&view=download&id=3(diakses tanggal
10 Januari 2017).
.. 2016b. Buku Acuan Midwifery Update. Jakarta: Pengurus Pusat Ikatan Bidan
Indonesia.
Yogyakarta; Fitramaya.
34
Nugroho, T, dkk. 2014a. Buku Ajar Askeb I Kehamilan. Yogyakarta: Nuha
Medika.
http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%
35