PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Masa nifas adalah masa setelah persalinan sampai 6 minggu atau 42 hari.
Ibu dalam masa nifas mengalami perubahan fisiologis, setelah keluarnya plasenta,
adalah kematian seorang wanita yang terjadi saat hamil, bersalin atau dalam 42
hari setelah persalinan (masa nifas) dengan penyebab yang berhubungan langsung
atau tidak langsung setelah persalinan. Kematian ibu akibat komplikasi dari
kehamilan dan persalinan tersebut terjadi pada wanita usia 15- 49 tahun diseluruh
dunia. Sekitar 60% kematian ibu terjadi setelah melahirkan dan hampir 50% dari
kematian pada masa nifas terjadi pada 24 jam pertama setelah melahirkan,
besar perdarahan pasca salin) yaitu perdarahan yang melebihi 500 ml setelah bayi
lahir, infeksi ( biasanya pasca salin ), tekanan darah tinggi saat kehamilan
(preeklamsia/ eklamsia), partus lama/ macet, aborsi yang tidak aman (Endang,
2019).
Pada tahun 2019 AKI di Indonesia masih tetap tinggi, yaitu 305 per
100.000 kelahiran hidup. Sedangkan, target AKI Indonesia pada tahun 2015
Pada Provinsi Riau Jumlah kematian ibu tahun 2019 yakni sebanyak 125
kematian ibu, dengan rincian kematian ibu nifas 59 orang, ibu bersalin 35 orang
dan ibu hamil 31 orang meningkat di bandingkan dengan tahun 2018 ( Profil
Pada Kabupaten Kampar angka kematian ibu Tahun 2017 yaitu sebanyak
12 orang, lebih rendah bila dibandingkan dengan AKI Provinsi Riau Tahun 2012
sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup yang mana salah satu penyebabnya ialah
dengan kasus perdarahan pada masa nifas (Profil Kesehatan Kabupaten Kampar
2018).
Dua jam pertama setelah persalinan merupakan waktu yang kritis bagi ibu
perubahan yang terjadi pada masa nifas untuk mengantisipasi komplikasi pada
masa nifas. Dalam waktu 2 jam ini dilakukan monitor ketat tekanan darah setiap
15 menit, suhu tubuh setiap 4 jam pada 8 jam pertama lalu setiap 8 jam pada 8
Komplikasi fatal yang umumnya terjadi seperti perdarahan, sepsis, eklamsia dapat
menyebabkan kematian ibu pada masa nifas (Yustiawan, 2018). Beberapa kondisi
yang sering dihadapi oleh ibu masa nifas yaitu perdarahan pasca persalinan,
infeksi, cairan keluar dari vagina, inkontinensia urine, payudara bengkak, baby
Upaya penurunan AKI pada ibu nifas dengan memberikan asuhan sesuai
dengan standar yang dilakukan 3 kali jadwal kunjungan nifas (KF) yaitu KF 1, KF
selain itu untuk mencegah peningkatan 3 AKI dan AKB pemerintah juga
Jumlah ibu nifas di Puskesmas Air Tiris pada bulan Januari-Mei tahun
2022 yaitu terdapat 378 ibu nifas. Dan di klinik bersalin bidan Nurhayati Amd.
Keb di dapati 11 ibu nifas pada tanggl 1-14 bulan juni 2022.
BPM Nurhayati Amd. Keb adalah salah satu BPM yang melayani
persalinan, dan saat pelaksanaan penulis mendapat ibu yang post partum/ibu
nifas 6 jam, dan setelah diberi penjelasan untuk diikuti dalam pemberian
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENELITIAN
2. Tujuan Khusus
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
nifas.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
menjadi patologis bila tidak diikuti dengan perawatan yang baik (Yuliana
Berikut ini 3 tahap penyesuaian psikologi ibu dalam masa post partum
adalah :
tubuhnya.
melahirkan.
popok.
pribadi.
estrogen dan progesteron hampir sama dengan kadar yang ditemukan pada
sistem sehingga efek kehamilan berbalik dan wanita dianggap sedang tidak
a. Uterus
sekitar 7-8 cm, lebar sekitar 5-5,5 cm dan tebal sekitar 2, 5 cm.
Walyani (2017) :
1000 gr.
Pemeriksaan uterus meliputi mencatat lokasi, ukuran dan konsistensi antara lain:
satu sisi.
b. Serviks
c. Vagina
Sesuai dengan fungsinya sebagai bagian lunak dan jalan lahir dan
dari darah segar barcampur sisa- sisa selaput ketuban, sel- sel
bercampur lendir.
berbau amis, kecuali bila terjadi infeksi pada jalan lahir, baunya
d. Vulva
e. Payudara (mamae)
laktasi. ASI yang akan pertama muncul pada awal nifas ASI
2) Kolostrum sudah ada saat persalinan produksi ASI terjadi pada hari
0,5⁰ celcius dari keadaan normal namun tidak lebih dari 38⁰
keadaan semula.
2) Nadi Setelah proses persalinan selesai frekuensi denyut nadi dapat
sedikit lebih lambat. Pada masa nifas biasanya denyut nadi akan
kembali normal.
normal.
h. Sistem pencernaan
kembali normal.
i. Sistem perkemihan
j. Sistem integumen
k. Sistem musculoskeletal
bayinya.
c. Eliminasi
jika kandung kemih penuh atau lebih dari 8 jam belum berkemih
Hal-hal yang menyebabkan kesulitan berkemih (predlo urine) pada post partum:
1. Berkurangnya tekanan intra abdominal.
5. Ibu post partum diharapkan bisa defekasi atau buang air besar
setelah hari kedua post partum jika hari ketiga belum delekasi
5. Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi luka jahit pada alat
3. Rasa nyeri di perut bagian bawah atau punggung Sakit Kepala yang
sewaktu buang air seni, atau merasa tidak enak badan Payudara yang
bayi.
2018).
alat-alat genitalia dalam masa nifas. Infeksi setelah persa linan disebabkan
oleh bakteri atau kuman. Infeksi masa nifas ini menjadi penyebab tertinggi
nifas, Oleh karena itu, demam menjadi gejala yang penting untuk
meningkat.
bernanah kotor.
terlebih dahulu.
plasenta manual).
h. Hematoma.
1.000 ml.
(2019) :
dan baru sekitar anus. Sarankan ibu mencuci tangan dengan sabun
lecet.
bendungan.
H. Kunjungan Masa Nifas (Post Partum)
Tujuan Kunjungan:
uteri
hypotermi
Tujuan kunjungan:
perdarahan abnormal
dan istirahat
4. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tak
Tujuan kunjungan:
perdarahan abnormal
istirahat
bayi, tali pusat menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi
sehari-hari
Tujuan kunjungan:
2018).
BAB III
Ibu Suami
Pendidikan : S1 SMA
Subjectif
Ibu mengatakan bahwa telah melahirkan bayinya dengan jenis kelamin laki-laki,
ASI pertamanya yang berwarna kuning suda keluar dan ia merasaan keadaannya
baik-baik saja.
Objectif
2. Kesadaran : composmentisnya
3. Pemeriksaan fisik
a. Tanda Vital
TD : 110/80 mmHg Nadi : 80x/i Suhu :36,3 ◦C Pernapasan : 24x/i
konsistensi Encer.
Assesment
Ny. S postpartum 6 jam P3A0H3 ibu dan bayi sehat, perdarahan normal.
Planning
jumlah perdarahan
:Ibu sudah mengetahui keadaannya dan ibu mengatakan keadaan ibu dalam
batas normal.
2. Menjelaskan kepada ibu bahwa keluhan rasa mules yang ia alami merupakan
hal yang nomral, karena rahim yang keras dan mules berarti rahim sedang
alami.
3. Mengajarkan ibu atau keluarga untuk massase uterus dengan tujuan agar
rahim tetap berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan :Ibu dan
melakukannya.
e. Payudara yang berubah menjadi merah, panas, dan nyeri :Ibu sudah
5. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga kehangatan bayinya agar tidak terjadi
6. Mengajarkan ibu cara menyusui yang benar :Ibu sudah mengetahui cara
yang mengandung antibodi dan gizi yang tinggi untuk pertumbuhan dan
perkembangan bayi :Ibu sudah mengetahui manfaat ASI dan akan menyusui
serta mengganti doek sesering mungkin :Ibu sudah mengerti dan akan tetap
9. Menyarankan kepada ibu agar tidak pernah menahan BAK dan BAB :Ibu
SUBJECTIF
Ibu mengatakan merasa keadaanya semakin membaik dan tidak ada keluhan,
OBJECTIF
2. Kesadaran : Composmentis
3. Pemeriksaan Fisik :
a. Tanda Vital
e. Ekstremitas : oedem tidak ada, tidak ada kemerahan, refleks patella postif
Ny.S post partum 3 hari P3A0H3 Keadaan semakin baik dan dalam keadaan
normal
Planning
3. Menilai adanya tanda-tanda demam dan infeksi pada ibu : Tidak ada
tanda-tanda demam dan infeksi pada ibu, ibu dalam keadaan baik.
4. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan ada atau tidak tanda-tanda
penyulit pada bagian payudara ibu : Ibu menyusui dengan baik dan benar
nasi, sayur lauk, buah, minum minimal 6-8 gelas/hari dan menyarankan
tidak ada makanan pantangan bagi ibu nifas karena ibu nifas sangat
PEMBAHASAN
sampai hari ke tiga. Mulai Pada 6 jam postpartum dilakukan pemeriksaan fisik
dan didapati hasil keadaan ibu baik dengan tanda- tanda vital normal, kontraksi
baik, TFU 2 jari di bawah pusat, lochea rubra, sudah berkemih ke kamar mandi,
ibu sudah bisa duduk, miring kekanan dan ke kiri. Asuhan yang diberikan pada 6
jam masa nifas yaitu kurang dari 1 jam pertama, ibu sudah memberikan ASI pada
bayi yang disebut dengan proses IMD (Inisiasi Menyusui Dini). Hal ini bisa
terjadi sebab ibu mau mencoba memberikan kolostrum setelah ibu mendengar
informasi yang diberikan bidan bahwa kolostrum adalah susu pertama dan inilah
yang dapat memberikan kekebalan tubuh pada bayi sehingga bayi tidak mudah
terserang penyakit, mengandung sel darah putih, protein tinggi rendah laktosa dan
antibodi yang paling tinggi dari pada ASI sebenarnya (Marmi, 2017).
konseling kepada ibu atau salah satu anggota keluarga mengenai kebutuhan
dukungan melalui kehadiran suami atau keluarga serta membantu ibu dalam
umum ibu baik dengan tanda-tanda vital normal, cairan yang keluar dari kemaluan
ibu berwarna merah kekuningan (lochea sanguinolenta), ASI lancar dan pola
nutrisi ibu baik. Hal ini sesuai dengan pendapat Kemenkes (2017) yang
lochea yang disebut lochea sanguinolenta berwarna merah kekuningan. Ibu juga
masih mengonsumsi tablet Fe, tidak ada masalah saat BAK dan BAB.
hari. Untuk kebutuhan cairannya, ibu menyusui harus minum sedikitnya 3 liter air
setiap hari. Tablet zat besi diminum minimal 40 hari pasca persalinan. Pada
kunjungan 3 hari masa nifas, perubahan psikologis ibu baik, yaitu ibu sudah
mampu bertanggung jawab untuk merawat bayinya. Menurut teori Rukiah, 2017
perubahan psikologis dibagi menjadi 3 fase yaitu fase taking in 1 sampai 2 hari
postpartum, taking hold 2 sampai 4 hari postpartum, dan letting go. Pada saat
kunjungan ini perubahan psikologis ibu termasuk dalam fase letting go (Rukiah,
2017).
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
dengan baik. Kunjungan dilakukan dengan cara home visit yang dimulai
menilai status ibu dan bayi baru lahir, mencegah dan mendeteksi, serta
kebidanan pada ibu nifas involusi berjalan dengan normal, proses laktasi
pelayanan dan berdasarkan teori yang ada dengan praktek yang nyata.
B. Saran