Disusun Oleh :
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu memeberikan Asuhan Kebidanan dengan menggunakan manajemen SOAP
dengan pola pikir vatney yang tepat pada ibu nifas.
2. Tujuan Khusus
1) Mampu menguraikan informasi/ data subjektif yang diperoleh dari ibu nifas.
2) Mampu mengumpulkan data objektif yang diperoleh dari apa yang dilihat dan dirasakan
oleh bidan sewaktu melakukan pemeriksaan dan hasil labolatorium terhadap ibu nifas.
3) Mampu membuat kesimpulan yang dibuat berdasarkan data subjektif atau objektif dari
ibu nifas.
4) Mampu membuat perencanaan sesuai dengan hasil pemeriksaan terhadap ibu nifas.
C. Manfaat
1. Bagi Institusi Praktek (Institut Kesehatan Dan Teknologi Graha Medika
Kotamobagu)
Institusi pendidikan memperoleh gambaran tentang sejauh mana para mahasiswa
memahami ilmu yang diperoleh serta keterampilan tentang asuhan kebidanan post partum
yang telah diberikan institusi pendidikan mengenai asuha kebidanan pada ibu nifas.
2. Bagi Mahasiswa
1) Menambah wawasan dan pengetahuan, serta lebih teliti dan dapat melaksanakan asuhan
kebidanan ibu nifas, berguna menghindari masalah yang tidak diinginkan dalam
penanganan ibu nifas.
2) Mendapatkan pengalaman dan keterampilan dalam memberikan asuhan kebidanan
pada ibu nifas, serta mampu menerapkan semua pembelajaran yang telah di dapatkan
dilahan praktik dan menerapkan di institusi pendidikan, sebagai wawasan dan
pengetahuan tambahan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Puerperium berasal adari bahasa latin yaitu puer artinya bayi, dan parous artinya
melahirkan atau masa sesudah melahirkan, yang berlangsung kurang lebih 6 minggu.
Masa nifas (puerperium) dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas atau puerperium dimulai sejak
2 jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu.
Masa nifas adalah masa dari kelahiran plasenta dan selaput janin (menandakan akhir
periode inpartu) sehingga kembalinya reproduksi wanita pada kondisi tidak hamil. (Varney,
2007).
Masa nifas (puerperium) adalah masa setelah persalinan yang diperlukan untuk
pemulihan alat kandungan yang lamanya 6 minggu. (Obstetri dan Fisiologi Fakultas
Kedokteran Padjadjaran Bandung, hal : 315).
M. Senam Nifas
Senam niafs adalah senam yang dilakukan sejak hari pertama melahirkan sampai hari
kesepuluh. terdir dari sederatan Gerakan tubuh yang dilakukan untuk mempercepat pemulihan
keadan ibu.
1) Hari pertama:
Posisi tubuh terlentang dan rileks, kemudian lakukan pernafasan di awali dengan
mengambil nafas melalui huding, kembungkan perut dan tahan hingga hitungan ke-5, lalu
keluarkan nafas pelan-pelan melalui 1 mulut sambal mengkontraksikan otot perut, ulangi
gearakan sebanyak 8 (delapan) kali.
2) Hari kedua:
Sikap tubuh terlentang dengan kedua tangan ke depan. angkat kedua tangan lurus ke atas
samapai kedua tangan terbuka lebar hingga sejajar dengan bahu, lakukan Gerakan dengan
mantap hingga terasa otot sekitar tangan dengan bahu terasa kencang, ilangi Gerakan
sebanayak 8 (delapan) kali.
3) Hari ketiga:
Berbaring relaks dengan posisi tangan disamping badan dan lutut ditekuk.angkat pantat
perlahan kemudian turunkan. ingat jangan menghentak Ketika menurunkan pantat. ulang
Gerakan sebanyak 8 (delapan0 kali.
4) Hari keempat:
Posisi tubuh berbaring dengan posisi tangan kirim di samping badan, tangan kanan di atas
perut, dan letut di tekuk, angkat kepala samapai dagu menyentuh dada sambal mngerutkan
otot sekitar anus dan mengkontraksikan otot perut. kepala turun pelan-pelan keposisi
semula sambil mengendurkan otot sekitar anus dan merelaksasikan otot perut, jangan lupa
untuk mengatur pernafasan ulangi Gerakan sebanyak 8 (delapan) kali.
5) Hari kelima:
Tubuh tidur terlentang , kaki lurus, Bersama-sama dengan mengangkat kepala sampai dagu
menyentuh dada,tangan kanan menjangkau lutut kiri yang ditekuk, duilang sebaliknya,
kerutkan otot sekitar anus dan kontraksi perut.
6) Hari keenam:
Ketika mengangkat kepala, lakukan perlahan dan atur pernafasan saat melakukan Gerakan,
ulangi geraka sebanyak 8 (delapan) kali.
7) Hari ketujuh :
Posisi tidur terlentang, kaki lurus, dan kedua tangan disamping badan, kemudian lutut
ditekuk kearah perut 90 derajat secara bergantian anatara kaki kiri dan kanan, jangan
menghentak Ketika menurunkan kaki, lakukan perlahan bertenaga, ulangi gerakan
sebanyak 8 (delapan) kali. tidur terlentang, kaki lurus dan kedua tanagan disamping badan.
angkat kedua kaki secara bersamaan lurus sambilan mengkontraksikan. perut, kemudian
turunkan perlahan. atur pernafasan lakukan sesuai kemampuan, tidak usah memaksakan
dri. ulangi Gerakan sebanyak 8 (delapan) kali.
8) Hari kedelapan :
Posisi menungging,nafas melalui pernafasan pertu kerutkan anus dan tahan 5-10 detik. saat
anus dikerutkan kemudian keluarkan nafas pelan-pelan sambil mengendurkan anus. ulangi
Gerakan sebanyak 8 (delapan) kali.
9) Hari kesembilan :
Posisi terbaring, kaki lurus dan tangan disamping badan, angkat kedua kaki dalam keadaan
lurus sampai 90 deraja, kemudian turunkan Kembali pelan-pelan. jangan menghentak
Ketika menurunkan kaki, atur nafas saat mengangkat dan menurukan kaki. ulangi Gerakan
sebanyak 8 (delapan) kali.
10) Hari kesepuluh :
Tidur terlentang kaki lurus, kedua telapak tangan dibelakang kepala kemudian bangun
sampai posisi duduk kemudian perlahan-perlahan posisi tidur Kembali (sit up). lakukan
sebanyak 8 (delapan) kali.
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANA PADA IBU NIFAS NORMAL
I. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas / biodata
Nama ibu : Ny. D Nama Ayah : Tn. I
Umur : 29 tahun Umur : 30 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Molinow Alamat : Molinow
2. Keluhan utama
Anamnesa pada tanggal 11 juni 2019, pukul 01.30, pasca persalinan 2 jam
3. Riwayat ANC
Trimester 1 : ANC 1 kali
Keluhan : Mual muntah
Anjuran : Makan dengan porsi sedikit tapi sering
Terapi : pemberian Vit B6 dan tablet Fe
Trimester II : ANC 2 kali
Keluhan : Tidak ada
Terapi : Mengurangi aktivitas berat dan makan-makanan gizi seimbang
Trimester III : ANC 3 kali
Keluhan : Nyeri pada pinggang dan sering BAK dimalam hari
Anjuran : Melakukan senam hamil dan kurangi minum di saat malam hari
Terapi : Pemberiaan tablet Fe
4. Riwayat persalinan
Waktu persalinan : 10 juni 2019, pukul 23:25
Jenis kelamin : Laki-laki
BB : 3.000 gram
PB : 48 cm
Apgarsore : 9/10
Jenis persalinan : Spontan
Tempat persalinan : Puskesmas
Plasenta : Lengkap
Lama persalinan : 19 jam 30 menit
Jumlah perdarahan : ± 250 cc
Kala I : 17 jam Kala I :-
Kala II : 25 menit Kala II : ±100 cc
Kala III : 5 menit Kala III : ± 150 cc
Keadaan air ketuban :Jernih
Waktu pecah : 23. 15 WIB
Penyakit keturunan :-
Penyakit menular :-
Keturunan kembar :-
6. Pola kebutuhandasar
Eliminasi
BAB : Negatif
BAK : 2x setelah melahirkan
Nutrisi : Ibu telah makan nasi,sayur,dan lauk pauk porsi sedang
Aktifitas : Ibu belum bisa melakukan aktivitas sehari-hari
Personal hygiene : Ibu hanya di lap dan ganti baju bersih
Keadaan psikologis : Ibu sangat bahagia atas kelahiran bayinya
II. DATA OBJEKTIF
Suhu : 374℃
Respirasi : 22 x/m
Nadi : 81 x/m
Tekanandarah : 120/80 mmHg
Mata : Simetris
Konjungiva : An anemis
Sklera : An ikterik
Hidung : Normal
Mulut : Bersih, tidakada caries dan stomatitis
Leher : Tidak ada pembengkakan
Dada : Jantung : lubdub
Paru-paru : normal
Abdomen : Tidak ada luka operasi
TFU : 1 jari dibawah pusat
Kontraksi : Baik
Genetalia : Pengeluaran lochea rubra
Punggung : Normal, tidak ada nyeritekan
Ekstremitas
Reflek :+
Varices :-
Oedema : -
B.SARAN
1. Bagi Institusi Pendidikan
a) Mampu meningkatkan sarana dan prasarana yang padat membantu mahasiswa dalam
meningkatkan keterampilan di bidang teori dan praktek berdasarkan ibu nifas.
b) Mampu memperhatikan kualitas Pendidikan dengan tetap membimbing dan
mengarahkan mahasiswa dengan membekali keterampilan yang cukup dan juga di
tunjang sarana yang memadai dari lahan praktek yang sudah menerapkan asuhan
kebidanan ibu nifas.
2. Bagi lahan praktek
Pelayanan sudah dilakukan cukup baik,hendaknya hal-hal yang baik dapat
dipertahankan dan hal-hal yang masih kurang diharapkan padat diperbaiki dalam
memberikan pelayanan kepda ibu nifas.
3. Bagi mahasiswa
a. mahasiswa diharapkan agar dapat menggunakan kesempatan belajar di lahan praktek
dengan baik dan dapat mengalih imu yang mungkin tidak dipadatkan di intitusi
Pendidikan tetapi bisa didapatkan dilahan praktek
b. diharapka mahasiswa sebagai calon bidan harus dapat mengantisipasi kemungkinan
masalah yang akan timbul dengan melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas
c. diharapkan mahasiswa mampu mendokumentasikan semua tindakan dan
perkembangan yang terjadi pada ibu nifas serta dapat bertindak secara sistematik
4. Bagi klien
a. diharapkan ibu mengetahui tanda dan bahaya dalam masa nifas agar mampu
mendekteksi sacara dini dan dapat segera di atasi
b. diharapkan untuk menambah pengetahuan klien tentang masa nifas dan merawat
bayinya
c. diharapkan klien mampu melakukan yang telah di beritahukan tentang masa nidas
d. diharapkan padat meningkatkan kesadaran klien akan pentingnya Asi Eksklusif