Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam
uterus ke dunia luar. Persalinan mencakup proses fisiologis yang memungkinkan
serangkaian perubahan yang besar pada ibu untuk dapat melahirkan janinnya melalui
jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal merupakan proses pengeluaran janin yang
terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi
belakang kepala yang berlangsung 18 jam, tanpa komplikasi baik ibu maupun janin
(Jannah, 2017).
Persalinan normal juga dapat dikatakan sebagai suatu fenomena alam yang mengarah
pada penciptaan kehidupan baru, hal tersebut merupakan momen paling menyentuh dan
spesial dalam kehidupan seorang wanita dan merupakan pengalaman unik yang bisa
mereka dapatkan dan pada persalinan normal ini seorang ibu dilatih untuk
menghilangkan rasa takut dan kegelisahannya dalam menghadapi persalinannya (Choi,
dkk, 2015).
Kematian dan kesakitan ibu masih merupakan masalah kesehatan yang serius di
negara berkembang. Menurut laporan World Health Organization (WHO) tahun 2014
Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia yaitu 289.000 jiwa per 100.000 kelahiran hidup.
Beberapa Negara memiliki AKI cukup tinggi seperti Afrika Sub-Sahara 179.000
jiwa per 100.000 kelahiran hidup, Asia Selatan 69.000 jiwa per 100.000 kelahiran
hidup, dan Asia Tenggara 16.000 jiwa per 100.000 kelahiran hidup. Angka kematian
ibu di negara-negara Asia Tenggara yaitu Indonesia 190 per 100.000 kelahiran
hidup, Vietnam 49 per 100.000 kelahiran hidup, Thailand 26 per 100.000 kelahiran
hidup, Brunei 27 per 100.000 kelahiran hidup, dan Malaysia 29 per 100.000 kelahiran
hidup (WHO, 2014).
Berdasarkan Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) tahun 2015 angka kematian ibu
(AKI) di Indonesia tercatat 305 ibu meninggal per 100.000 kelahiran hidup (KH). AKI di
Indonesia disebabkan oleh 3 faktor penyebab utama yaitu perdarahan, pre-eklamsi dan
eklamsi, serta infeksi (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2015). Sedangkan
target yang diharapkan berdasarkan Millenium Development Goals (MDSGs) pada
tahun 2015 yaitu 102/100.000 kelahiran hidup. Hal ini berarti AKI di Indonesia jauh
diatas target yang ditetapkan WHO atau hampir dua kali lebih besar dari target WHO
(Depkes RI, 2015).
Penyebab tidak langsung kematian ibu adalah faktor-faktor yang memperberat
keadaaan ibu hamil seperti empat terlalu (terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering
melahirkan dan terlalu dekat jarak kehamilan) maupun yang mempersulit proses
penanganan kegawatdaruratan kehamilan, persalinan dan nifas seperti tiga terlambat
(terlambat mengenali tanda-tanda bahaya dan mengambil keputusan, terlambat mencapai
fasilitas kesehatan dan terlambat dalam penanganan kegawatdaruratan). Faktor lain yang
mempengaruhi adalah ibu hamil yang menderita penyakit menular seperti malaria,
HIV/AIDS, sifilis, penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes mellitus,
jantung, gangguan jiwa maupun yang mengalami kekurangan gizi.
Salah satu upaya untuk menurunkan AKI adalah dengan pertolongan persalinan yang
ditolong oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan dengan menerapkan asuhan
komprehensif pada ibu bersalin sebagai langkah pemecahan masalah dan pengambilan
keputusan dalam penanganan persalinan normal, diawali dengan melakukan penapisan
persalinan normal dan menggunakan partograf pada fase aktif persalinan. Bidan sebagai
tenaga kesehatan memiliki peranan penting dalam memberikan asuhan persalinan
komprehensif yaitu dengan memberikan asuhan persalinan pada kala I, persalinan kala II
yang aman, penatalaksanaan aktif kala III, penatalaksanaan persalinan kala IV.
Deteksi dini dan pencegahan komplikasi dapat menurunkan angka kematian dan
kesakitan ibu serta bayi baru lahir. Jika semua tenaga penolong persalinan dilatih agar
mampu mencegah atau deteksi dini komplikasi yang mungkin terjadi; menerapkan
asuhan persalinan secara tepat guna dan waktu, baik sebelum atau saat masalah terjadi;
dan segera melakukan rujukan; maka para ibu dan bayi baru lahir akan terhindar dari
ancaman kesakitan dan kematian.
Nyeri dalam persalinan dan kelahiran adalah bagian dari respon fisiologis yang normal
terhadap beberapa faktor. Selama Kala I persalinan, nyeri yang terjadi pada kala I terutama
disebabkan oleh dilatasi serviks dan distensi segmen uterus bawah. Intensitas nyeri selama
persalinan dapat mempengaruhi proses persalinan dan kesejahteraan janin. Nyeri
persalinan dapat menimbulkan stres yang menyebabkan pelepasan hormon yang
berlebihan seperti katekolamin dan steroid. Hormon ini dapat menyebabkan terjadinya
ketegangan otot polos dan vasokonstriksi pembuluh darah. Hal ini dapat mengakibatkan
penurunan kontraksi uterus, penurunan sirkulasi uteroplasenta, pengurangan aliran darah
dan oksigen ke uterus, serta timbulnya iskemia uterus yang membuat impuls nyeri
bertambah (Sumarah, 2013).
Menurut Kuswandi (2013), pijat endorphin merupakan teknik sentuhan dan pemijatan
ringan bagi ibu hamil untuk membantu memberikan rasa tenang dan nyaman, baik
menjelang maupun saat proses persalinan akan berlangsung. Selain itu, pijat endorphin
dapat menormalkan denyut jantung dan tekanan darah, serta meningkatkan kondisi rileks
dalam tubuh ibu hamil dengan memicu perasaan nyaman melalui permukaan kulit. Dari
hasil penelitian, teknik ini dapat meningkatkan pelepasan zat oksitosin, sebuah hormon
yang memfasilitasi persalinan.
Seorang bidan diharapkan mampu melaksanakan penanganan awal kasus
kegawatdaruratan kebidanan pada kala I, II, III, IV dan rujukan yang tepat pada kondisi
kasus persalinan dengan komplikasi dan kegawatdaruratan, komunikasi efektif, asuhan
kebidanan dengan memperhatikan aspek psikologi, sosial budaya, etika hukum dan
perundang-undangan, serta kebutuhan gizi dalam asuhan kebidanan pada masa persalinan.
Maka dari itu peran bidan diharapkan dapat melaksanakan tugasnya secara profesional dan
berkualitas dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan tanggap terhadap
masalah, serta mampu memenuhi kebutuhan ibu dan bayi.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu melaksanakana asuhan kebidanan persalinan danbayi baru lahir yang berpusat
pada perempuan baik secara mandiri, kolaborasi maupun rujukan dan
mendokumentasikan hasil asuhan dengan metode SOAP.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari pembuatan Laporan Pendahuluan ini adalah agar :
a. Mampu menjelaskan dasar teori fisiologis persalinan dan bayi baru lahir.
b. Mampu menjelaskan konsep asuhan kebidanan pada persalinan dan bayi baru
lahir.
c. Mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada persalinan dan bayi baru lahir yang
berpusat pada perempuan.
d. Mampu menerapkan teknik pijat endorphin untuk mengurangi nyeri persalinan.
e. Mampu melaksanakan pendokumentasian asuhan kebidanan persalinan dan bayi
baru lahir.
f. Mampu melakukan pembahasan asuhan kebidanan pada persalinan dan bayi baru
lahir berdasarkan teori dan kasus.
C. Manfaat
Laporan Pendahuluan ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Bagi Penulis
Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan dalam
memberikan asuhan kebidanan persalinan dan bayi baru lahir yang berpusat pada
perempuan secara mandiri, kolaborasi maupun rujukan.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan dapat memberikan masukan dan tambahan referensi bagi institusi
pendidikan mengenai asuhan kebidanan pada persalinan dan bayi baru lahir yang
berpusat pada perempuan baik secara mandiri, kolaborasi maupun rujukan.
3. Bagi Lahan Praktik
Diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan yang lebih baik terutama pada
persalinan dan bayi baru lahir yang berpusat pada perempuan dan dapat mengevaluasi
asuhan kebidanan yang telah diberikan.
4. Bagi Masyarakat Umum
Memberikan informasi tentang asuhan pada persalinan dan bayi baru lahir yang
berpusat pada perempuan.

Anda mungkin juga menyukai