PENDAHULUAN
Evidence Based Midwifery atau yang lebih dikenal dengan EBM adalah penggunaan
mutakhir terbaik yang ada secara bersungguh sungguh, eksplisit dan bijaksana untuk
pengambilan keputusan dalam penanganan pasien perseorangan.
Evidenced Based Midwifery (EBM) ini sangat penting peranannya pada dunia kebidanan
karena dengan adanya EBM maka dapat mencegah tindakan – tindakan yang tidak
diperlukan atau tidak bermanfaat bahkan merugikan bagi pasien,terutama pada proses
persalinan yang diharapkan berjalan dengan lancar dan aman sehingga dapat menurunkan
angka kematian ibu dan angka kematian bayi.
Bidan memberikan dukungan fisik dan emosional dalam persalinan atau membantu
keluarga untuk memberikan dukungan persalinan, bidan tersebut harus melakukannya
dengan cara yang bersifat saying ibu meliputi:
1. Aman sesuai evidence based, dan memberi sumbangan pada keselamatan jiwa ibu.
2. Memungkinkan ibu merasa aman dan nyaman secara emosional serta merasa
didukung dan didengarkan.
3. Menghormati kebudayaan,keyakinan,agama dan ibu keluarganya sebagai pengambil
keputusan.
4. Menggunakan cara pengobatan yang sederhana sebelum memakai teknologi canggih
5. Memastikan bahwa informasi yang diberikan adekuat serta dapat dipahami oleh ibu.
Sedangkan Ilmu kebidanan adalah ilmu yang mempelajari tentang kehamilan,
persalinan, dan kala nifas serta kembalinya alat reproduksi ke keadaan normal. Tujuan
ilmu kebidanan adalah untuk mengantarkan kehamilan, persalinan, dan kala nifas serta
pemberian ASI dengan selamat dengan kerusakan akibat persalinan sekecil-kecilnya dan
kembalinya alat reproduksi kekeadaan normal. Kemampuan pelayanan kesehatan suatu
negara ditentukan dengan perbandingan tinggi rendahnya angka kematian ibu dan angka
kematian perinatal. Dikemukakan bahwa angka kematian perinatal lebih mencerminkan
kesanggupan suatu negara untuk memberikan pelayanan kesehatan. Indonesia, di
lingkungan ASEAN, merupakan negara dengan angka kematian ibu dan perinatal
tertinggi, yang berarti kemampuan untuk memberikan pelayanan kesehatan segara untuk
memberikan pelayanan kesehatan masih memerlukan perbaikan yang bersifat
menyeluruh dan lebih bermutu.
Dengan perkiraan persalinan di Indonesia setiap tahunnya sekitar 5.000.000 jiwa
dapat dijabarkan bahwa:
1. Angka kematian ibu sebesar 19.500-20.000 setiap tahunnya atau terjadi setiap
26-27 menit. Penyebab kematian ibu adalah perdarahan 30,5 %, infeksi 22,5.%, gestosis
17′,5 %, dan anestesia 2,0 %.
2. Kematian bayi sebesar 56/10.000 menjadi sekitar 280.000 atau terjadi setiap
18- 20 menit sekali. Penyebab kematian bayi adalah asfiksia neonatorum 49-60 %,
infeksi 24-34 %, prematuritas/BBLR 15-20 %, trauma persalinan 2-7 %, dan cacat
bawaan 1-3 %.
Memperhatikan angka kematian ibu dan bayi, dapat dikemukakan bahwa:
1. Sebagian besar kematian ibu dan perinatal terjadi saat pertolongan pertama
sangat dibutuhkan.
2. Pengawasan antenatal masih belum memadai sehingga penyulit hamil dan
hamil dengan risiko tinggi tidak atau terlambat diketahui.
3. Masih banyak dijumpai ibu dengan jarak hamil pendek, terlalu banyak anak,
terlalu muda, dan terlalu tua untuk hamil.
4. Gerakan keluarga berencana masih dapat digalakkan untuk meningkatkan
sumber daya manusia melalui norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera (NKKBS).
5. Jumlah anemia pada ibu hamil cukup tinggi.
6. Pendidikan masyarakat yang rendah cendrung memilih pemeliharaan kesehatan
secara tradisional, dan belum siap menerima pelaksanaan kesehatan modern.
Berdasarkan tingginya angka kematian ibu dan perinatal yang dialami sebagian
besar negara berkembang, maka WHO menetapkan salah satu usaha yang sangat penting
untuk dapat mencapai peningkatan pelayanan kebidanan yang menyeluruh dan bermutu
yaitu dilaksanakannnya praktek berdasar pada evidence based. Dimana bukti secara
ilmiah telah dibuktikan dan dapat digunakan sebagai dasar praktek terbaru yang lebih
aman dan diharapkan dapat mengendalikan asuhan kebidanan sehingga mampu
memberikan pelayanan yang lebih bermutu dan menyeluruh dengan tujuan menurunkan
angka kematian ibu dan angka kematian perinatal.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui informasi tentang evidance based kebidanan.
2. Untuk mengetahui informasi evidance based pada asuhan persalinan terkini.
1.4 Manfaat
1. Untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang evidance based kebidanan.
2. Untuk meningkatkan pengetahuan pada mahasiswa tentang evidance based pada
asuhan persalinan terkini.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Pengaturan posisi Ibu hanya boleh bersalin Ibu bebas untuk memilih
persalinan dengan posisi terlentang. posisi yang mereka
inginkan
3. Menahan nafas Ibu harus menahan nafas Ibu boleh bernafas seperti
saat mengeran pada saat mengeran. biasa pada saat mengeran
4. Tindakan Bidan rutin melakukan Hanya dilakukan pada saat
episiotomi episiotomi pada tertentu saja
persalinan.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Paradigma baru (aktif) yang disebutkan sebelumnya yang berdasarkan evidence
based terkini, terbukti dapat mencegah atau mengurangi komplikasi yang sering terjadi.
Hal ini memberi manfaat yang nyata dan mampu membantu upaya penurunan angka
kematian ibu dan bayi baru lahir. Karena sebagian besar persalinan di Indonesia terjadi di
desa atau di fasilitas pelayanan kesehatan dasar dimana tingkat keterampilan petugas dan
sarana kesehatan sangat terbatas maka paradigma aktif menjadi sangat strategis bila dapat
diterapkan pada tingkat tersebut. Jika semua penolong persalinan dilatih agar kompeten
untuk melakukan upaya pencegahan atau deteksi dini secara aktif terhadap berbagai
komplikasi yang mungkin terjadi, memberikan pertolongan secara adekuat dan tepat
waktu, dan melakukan upaya rujukan yang optimal maka semua upaya tersebut dapat
secara bermakna menurunkan jumlah kesakitan atau kematian ibu dan bayi baru lahir.
3.2 Saran
Diharapkan akan adanya peningkatan jumlah bidan terlibat dalam penelitian, akan
pengetahuan berdasarkan bukti mengenai asuhan kebidanan khususnya dalam
memberikan pelayanan kesehatan pada ibu dan anak dalam upaya penurunan AKI dan
AKB.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 2001. Catatan Perkembangan Dalam Praktek Kebidanan. EGC : Jakarta.
Depkes RI. 2004. Asuhan Persalinan Normal. Edisi Baru Dengan Resusitasi: Jakarta.