I. PENGKAJIAN
Hari / Tanggal :
Tempat :
Jam :
BIODATA
Nama Ibu :
Nama suami :
Umur : DUB/PUD paling banyak dijumpai pada usia
perimenarche dan usia menopause. Sekitar 20% kasus PUD terjadi pada usia
adolescents/remaja dan 50% pada wanita usia 40-50 tahun.
Jenis Kelamin :
Agama :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Alamat :
A. DATA SUBYEKTIF
1. Keluhan Utama
Hal yang di utamakan pada ibu atau keluarga yang berhubungan dengan
keadaan atau masalah yang timbul pada klien
Gejala Klinis ibu dengan DUB secara umum adalah sebagai berikut:
Adanya Perdarahan baik bercak maupun dalam jumlah banyak
Perdarahan yang abnormal dilihat dari perubahan frekuensi, jumlah
dan lama proses mentruasi
Serta ditanyakan mengenai kapan gejala tersebut mulai dialami oleh
klien.
2. Riwayat Penyakit
Ditanyakan mengenai latar belakang kesehatan klien terutama penyakit
menular dan turunan (Contohnya diabetes mellitus, gangguan
pembentukan darah dan hipertensi).
Ditanyakan mengenai riwayat adanya keganasan, polip dan gangguan
endometrium dalam keluarga
3. Penyakit Keluarga
Pada DUB perlu dikaji apakah klien memiliki penyakit yang diturunkan
contohnya diabetes mellitus, gangguan pembentukan darah,
Trombositopenia, dan hipertensi.
Ditanyakan mengenai riwayat adanya keganasan, polip dan gangguan
endometrium dalam keluarga
4. Riwayat Ginekologi
Pada DUB, perlu dikaji bagaimana pola haidnya, perdarahannya, dan
apakah pernah mengalami penyakit yang menimbulkan perdarahan
Rahim seperti kista ovarium, tumor organ reproduksi, infeksi, dll
5. Riwayat Kehamilan
Pada DUB perlu dikaji apakah dalam keadaan hamil/ tidak untuk
menyingkirkan kemungkinan perdarahan yang dialami sekarang adalah
tanda gejala abortus, KET.
6. Riwayat Persalinan
Tidak ada kaitan dengan DUB
7. Riwayat Kontrasepsi
Pada DUB, perlu dikaji riwayat kontrasepsi klien, apakah pernah
menggunakan alat kontrasepsi hormonal maupun IUD, karena dapat
menjadi salah satu factor risiko DUB
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : pasien dengan DUB memiliki keadaan umum
yang bervariasi tergantung dari jumlah darah yang keluar, biasanya agak
lemah hingga lemah
Kesadaran : pasien dengan DUB kesadaran bisa composmentis
ataupun lemah.
Pengukuran Umum
BB : perlu dilakukan karena jika overweigt, obesitas dapat
menjadi salah satu etiologi DUB
TB : perlu dilakukan untuk menentukan apakah BB klien
normal atau obesitas berdasarkan IMT
TTV : tergantung dari separah apa klien dengan DUB, semakin parah
dapat mengalami anemia.
Tekanan darah : umumnya hipotensi, banyak darah yang keluar
Nadi : umumnya cepat dan kecil
Suhu : dalam batas normal
Pernafasan : nafas pendek
2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Wajah :Normal
Mata : Pada klien dengan DUB terkadang ditemukan
gejala anemis jika perdarahannya banyak.
Mulut :Normal
Payudara : Tidak terdapat galaktorhea.
Abdomen : Jika abdomen membesar kemungkinan sedang
hamil atau memang obesitas maka merupakan
tanda untuk menegakkan diagnose DUB.
b. Palpasi
Leher :Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid (Untuk
menapis diagnose banding perdarahan karena
hipertiroid)
Payudara : Tidak ada pengeluaran pada putting susu kanan
dan kiri/ tidak galaktorea (Untuk menapis
diagnose banding perdarahan karena tumor
hipofisis)
Abdomen : Nyeri
c. Auskultasi
Dada :Normal
Abdomen : Normal, namun jika dicurigai sedang hamil,
maka dilakukan auskultasi DJJ untuk memastikan.
d. Perkusi
Ekstermitas : Normal
3. Pemeriksaan Dalam
a. Inspeksi
Dilakukan Pemeriksaan Genetalia eksterna : terdapat pengeluaran
darah baik bercak maupun dalam jumlah banyak berwarna merah seperti
darah menstruasi, kondisi darah tergantung dari masing- masing
keluhan klien yang dijelaskan pada anamnesa. Tidak terdapat fluor
albus, tidak terdapat bau, dan tidak terdapat lesi pada daerah vulva.
4. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan yang dilakukan pada pasien dengan DUB adalah:
Pap Smear
Biopsy endometrium
Tes darah (pemeriksaan Laboratorium)
Hemostasis
USG
Radio immune Assay
V. PENGEMBANGAN RENCANA
Berdasarkan diagnosa yang telah ditegakkan, bidan menyusun rencana
tindakan pada kliennya sesuai dengan kebutuhan dari klien tersebut.
VI. IMPLEMENTASI
Sesuai tindakan yang disusun. Tindakan yang digunakan sesuai prosedur
kewenangan bidan
a. Melakukan penilaian atau deteksi dini untuk Perdarahan Uterus
Disfungsional
b. Setelah menegakkan diagnosis, dan tidak ditemukan penyakit lainnya,
maka dilakukan pengobatan dengan prinsip berikut
Menghentikan perdarahan
Mengatur siklus menstruasi
Transfusi darah jika kadar hemoglobin kurang dari 8 gr% / dl
c. Melakukan rujukan ke bidang ginekologi untuk deteksi lebih lanjut
d. Bidan melakukan perawatan pasca rujukan.
VII. EVALUASI
Tanggal :
Jam :
Melakukan evaluasi sesuai dengan intervensi yang telah di lakukan di dalam
rencana kegiatan. Tujuan dari evaluasi adalah mengetahui hasil kemajuan
dari tindakan yang di lakukan. Hasil evaluasi dapat digunakan untuk
kegiatan asuhan lebih lanjut. Bila diperlukan sebagai bahan peninjauan
terhadap langkah-langkah dalam proses management keadaan sebelumnya
oleh karena tindakan yang sebelumnya kurang berhasil.
KASUS
ASUHAN KEBIDANAN
I. Pengkajian
A. Data Subjektif
1. Biodata
Pendidikan : S1 Pendidikan : S1
2. Keluhan Utama :
3. Riwayat Penyakit
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular selain batuk dan
pilek dan tidak mempunyai penyakit turunan (Contohnya diabetes
mellitus, gangguan pembentukan darah dan hipertensi).
Ibu tidak pernahh mengalami penyakit keganasan, polip dan gangguan
endometrium dalam keluarga
5. Riwayat Ginekologi
1) Riwayat Haid
a. Menarche : 11 tahun
Riwayat Kehamilan
Abortus
Penyakit trofoblas gestasional
Kehamilan ektopik
Riwayat Persalinan
PERSALINANJENIS
KEHAMILANUMUR
PARTUSTGL/THN KOMPLIKASI BAYI NIFAS
PENOLONG
HAMIL KE
JENIS B.B
IBU JANIN LAKTASI KOMLIKASI
KELAMIN LAHIR
09/08 40 perva
1 /2007 mgg ginam
Bidan - - lk 3200 -
25/05 39 perva
2 /2010 mgg ginam
Bidan - - pr 3000 -
B. Pemeriksaan Fisik
2. Kesadaran : composmentis
4. Tanda-tanda vital :
Suhu : 37,5oC
Pernapasan : 22x/menit
b. Wajah
c. Mata
d. Hidung
Inspeksi : simetris, tidak ada secret, tidak ada pernapasan cuping hidung.
Inspeksi : Mulut bersih, tidak ada sariawan, tidak ada caries maupun
epulis
f. Telinga
g. Leher
h. Payudara
i. Abdomen
j. Genetalia
Palpasi : Tidak terdapat nyeri goyang portio, tidak terdapat nyeri pada
adneksa.
Palpasi : tidak ada oedema, lutut dan persendian terasa kaku, reflex
patella positive / positive
Masalah Potensial : -
V. Rencana Tindakan
VI. Evaluasi