Anda di halaman 1dari 46

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kehamilan merupakan keadaan seorang ibu yang mengandung janin

sampai lahir, mampu hidup diluar kandungan yang aman, nyaman, dan

terlindungi. Kehamilan ini berlangsung selama 9 bulan atau 280 hari. Sembilan

bulan ibu bisa belajar menyesuaikan diri dan menyiapkan diri untuk menjadi

orang tua, karena menjadi orang tua perlu persiapan yang mtatang agar tidak

terjadi hal-hal yang merugikan diri sendiri atau orang lain dikemudian hari

(Simkin,2010). Kehamilan berlangsung dalam tiga trismester yaitu trimester I (0-

13 minggu), trimester II (14-28 minggu), dan trimester III (29-40 minggu)

(Prawirohardjo, 2012).

World Health Organization (WHO) 2016, menyebutkan bahwa sekitar 830

wanita meninggal akibat komplikasi kehamilan atau melahirkan setiap harinya.

Tahun 2015 diperkirakan ada sekitar 303.00. perempuan meninggal selama

kehamilan dan melahirkan di dunia. Berdasarkan Survei Demografi dan

Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012, rata-rata Angka Kematian Ibu (AKI) tercatat

mencapai 359 per 100.000 kelhiran hidup. Penyebab tertinggi AKI adalah

perdarahan (42%) yang sebenarnya dapat dicegah dengan pemeriksaan kehamilan

yang memadai.

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia sendiri masih sangat tinggi jika

di bandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya. Menurut Survey


Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2015 jumlah AKI di Indonesia

sebanyak 305/100.000 KH (Direktorat Kesehatan Keluarga, 2016). Kematian Ibu

maternal paling banyak adalah sewaktu bersalin sebesar (49,5%), kematian waktu

hamil (26%) pada waktu nifas (24%) (Kementrian Kesehatan RI, 2012).

Sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) pada tahun 2015 di Indonesia sebanyak

22,23/1000 KH (Direktorat Kesehatan Keluarga, 2016). Kematian neonatal paling

banyak asfiksia (51%), BBLR (42,9%), SC (18,9%), prematur (33,3%), kelainan

kongenital (2,8%) dan sepsi (12%) (Riskerdas, 2015).

Data provinsi Jawa Timur sendiri untuk tiga tahun terakhir cenderung

menurun. Hal ini bisa di pahami mengingat selama ini sudah dilakukan dukungan

beberapa program dari provinsi ke kabupaten/kota berupa beberapa fasilitas yang

baik dari segi manajemen program KIA maupun pencatatan maupun pelaporan,

peningkatan ketrampilan dari petugas di lapangan sendiri serta melibatkan banyak

pihak dalam pelaksanaan program KIA. Menurut MDGs tahun 2015 target untuk

AKI sebesar 102/100.000 kelahiran hidup. Dan angka ini mengalami penurunan

di bandingkan pada tahun 2014 yang telah mencapai 93,52% per 100.000

kelahiran hidup, untuk penyebab kematian tertinggi pada ibu tahun 2015 adalah

eklamsia yaitu sebesar 162 (31%) sedangkan penyebab terkecilnya adalah infeksi

sebesar 34 (6%). Sedangkan untuk masalah yang terkait 3 dengan KIA, bahwa

AKB stagnan di angka 25,3/1000 KH (Dinkes Provinsi Jawa Timur,

2015)Kondisi AKI Indonesia saat ini adalah 359/100.000 kelahiran hidup sesuai
hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia termasuk salah satu yang

tertinggi di Asia.

Salah satu upaya penurunan AKI adalah melakuakan pelayanan antenatal

yaitu dengan program ANC dengan 4 kali kunjungan, yaitu satu kali pada

trimester pertama, satu kali pada trimester II, dan dua kali pada trimester III. Jika

upaya penerapan ANC ini dilakukan secara teratur , secara otomatis penurunan

AKI dapat di turunkan . penyuluhan kepada ibu hamil dapat dilakukan karena

banyaknya yang tidak mengerti arti pentingnya pemeriksaan kehamilan, terutama

penyuluhan komplikasi sebagai akibat langsung yang merupakan hal patologis,

salah satunya “ Hiperemesis Gravidarum “ ( Arif 2013 ).

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka di dapatkan suatu perumusan

masalah yaitu “Bagaimana Penerapan Asuhan Kebidanan pada ibu hamil

Fisiologis Pada Ny. L Umur 26 Tahun G1P0000 Di puskesmas Kayen Kidul

Kecamatan Kayen Kidul Kabupaten Kediri Dengan Pendokumentasian SOAP”.

1.3. Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum

Mahasiswa mampu melaksanakan“Asuhan Kebidanan Ibu Hamil

Pada Ny“L” G1P0000 Umur Kehamilan 34 Minggu di Puskesmas Kayen

Kidul Memberikan asuhan kebidanan secara continuty of care pada ibu

hamil trimester III, dokumentasi secara SOAP.

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Mampu melakukan pengkajian data subjektif Asuhan Kebidanan Pada

Ibu Hamil Ny“L” G1P0000 Umur Kehamilan 34 minggu di Puskesmas

Kayen Kidul.

b. Mampu melakukan pengkajian data objektif Asuhan Kebidanan Pada

Ibu Hamil Ny “L” G1P0000 Umur Kehamilan 34 Minggu di puskesmas

kayen kidul.

c. Mampu menegakkan Analisa data Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil

Ny“L” G1P0000 Umur Kehamilan 34 Minggu di Puskesmas Kayen

Kidul.

d. Mampu melakukan perencanaan Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil

Ny“L” G1P0000 Umur Kehamilan 34 Minggu di Puskesmas Kayen

Kidul.

1.3.3 Manfaat
1) Bagi Mahasiswa

Mahasiswa mengerti mengenai penatalaksaan pada ibu hamil,

mahasiswa mampu menganalisa keadaan pada ibu hamil, dan mengerti

tindakan segera yang harus dilakukan.

2) Bagi Lahan Peraktek

Dapat menjadi bahan masukan bagi lahan peraktek dalam rangka

meningkatkan kualitas pelayanan dan pelaksanan Asuhan kebidanan

pada Ibu Hamil sesuai standar pelayanan.

3) Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai sumber referensi, sember bacaan dan bahan pengajaran

terutama yang berkaitan dengan asuhan kebidanan pada Ibu Hamil.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 KONSEP DASAR KEHAMILAN

2.1.1 Definisi kehamilan

Kehamilan merupakan suatu peristiwa yang penting dalam

kehidupan seorang wanita pada umumnya. Kehamilan juga dapat di

artikan saat terjadi gangguan dan perubahan identitas serta peran baru

bagi setiap anggota keluarga. Pada awalnya ketika wanita hamil untuk

pertama kalinya terdapat periode syok, menyangkal, kebingungan, serta

tidak terima apa yang terjadi. Oleh karena itu berbagai dukungan dan

bantuan sangat penting di butuhkan bagi seorang ibu untuk mendukung

selama kehamilannya (Prawiroharjo, 2011).

Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin

intrauterine mulai sejak konsepsi sampai permulaan persalinan (Dewi,

2011). Kehamilan merupakan proses alamiah untuk menjaga

kelangsungan peradapan manusia. Kehamilan baru bisa terjadi jika

seorang wanita sudah mengalami pubertas yang ditandai dengan

terjadinya menstruasi (Mufdilah,2012).

Kehamilan merupakan proses yang alamiah. Perubahan-

perubahan yang terjadi pada wanita selama kehamilan normal adalah

bersifat fisiologis, bukan patologis. Oleh karenanya, asuhan yang


diberikan pun adalah asuhan yang meminimalkan intervensi. Bidan

harus memfasilitasi proses alamiah dari kehamilan dan menghindari

tindakan-tindakan yang bersifat medis yang terbukti manfaatnya (Materi

Asuhan Kebidanan, 2012). Kehamilan adalah suatu proses terjadinya

pertemuan antara sperma dengan ovum. Setelah itu pertemuan itu akan

membentuk zigot yang dalam beberapa jam mampu membela dirinya

menjadi dua dan seterusnya. (Depkes,2011)

Ada beberapa keluhan yang muncul pada kehamilan yaitu :

a. Mual dan muntah, dapat muncul pada bulan ke-1 dan hilang setelah

bulan ke-3, mual muntah saat pagi hari yang disebut morning

sickness.

b. Sakit pinggang, sebagian besar dikarenakan perubahan sikap badan

selama kehamilan dan titik berat badan pindah kedepan disebabkan

perut yang membesar.

c. Varises, dipengaruhi oleh faktor keturunan, berdiri lama dan usia,

ditambah faktor hormonal (progesterone), dan bendungan dalam

panggul.

d. Sakit kepala, biasa dirasakan pada ibu hamil muda yang sukar

menyebutkan penyebabnya.

e. Odem adalah pembekakan yang sering terjadi pada kaki dan tungkai

bawah.
f. Sesak nafas yang di sebabkan rahim membesar, mendesak diafragma

ke atas. (Purwaningsih dan Fatmawati, 2013).

g. Nyeri punggung bawah adalah ketidaknyamanan yang terjadi di

bawah costa dan di atas bagian inferior glueteal (Wahyuni dan

Prabowo, 2012).

Menurut (Robson dan Jason, 2012) nyeri punggung bawah

adalah gangguan yang umum terjadi dan ibu hamil mungkin saja

memiliki riwayat “sakit punggung” dimasa lalu. Nyeri punggung bawah

sering terjadi dalam kehamilan sehingga digambarkan sebagai salah satu

gangguan minor dalam kehamilan, gejala nyeri biasanya terjadi antara 4-

7 bulan usia kehamilan dan nyeri biasanya terasa di punggung bagian

bawah, terkadang menyebar ke bokong dan paha, dan terkadang turun ke

kaki.

2.1.2. Fisiologi kehamilan

Proses kehamilan dalam referensi Prawirohardjo (2011) yaitu

memantapkan mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari

1) Konsepsi

Konsepsi di defenisikan sebagai pertemuan antara sperma dan

sel telur yang menandai awal kehamilan. Peristiwa ini merupakan

rangkaian kejadian yang meliputi pembentukan gamet (telur dan


sperma), ovulasi (pelepasan telur), penggabungan gamet dan

implantasi embrio di dalam uterus.

2) Ovum

Ovum merupakan sel tersebar pada badan manusia. Setiap

bulan satu ovum atau kadang-kadang lebih matur, dengan sebuah

penjamu mengelilingi sel pendukung. Jumlah oogonium pada wanita

pada bayi baru lahir bisa mencapai 750.000, pada umur 6-15 tahun

439.000, umur 16-25 tahun 159.000, Umur 26-35 tahun 59.00,umur

35-45 tahun sebanyak 34.000, dan pada masa menopause akan

menghilang. (Prawirihardjo, 2012).

3) Sperma

Proses pembentukan spermatoza merupakan proses yang kompleks.

a. Spermatogonium berasal dari sel primitif tubulus Menjadi

spermatosit pertama.

b. Menjadi spermatosit kedua.

c. Menjadi spermatid.

d. Akhirnya spermatozoa

Pertumbuhan spermatozoa dipengaruhi mata rantai hormonal

yang kompleks dari panca indra, hipotalamus, hipofisis dan sel

interstitial leydig sehingga spermatogonium dapat mengalami proses

mitosis.

Spermatozoa terdiri dari 3 bagian yaitu:

 Kepala (lonjong sedikit gepeng yang mengandung inti),


 Leher (penghubung antara kepala dan ekor),

 Ekor (panjang sekitar 10 kali kepala mengandung energi

sehingga dapat begerak).

Sebagian besar spermatozoa mengalami kematian dan hanya

beberapa ratus yang dapat mencapai tuba fallopii. Spermatozoa

yang masuk kedalam alat genitalia wanita dapat hidup selama

tiga hari, sehingga cukup waktu untuk mengadakan konsepsi

(Prawirohardjo, 2011).

4) Fertilisasi

Fertilisasi adalah terjadinya pertemuan dan persenyawaan

antar sel mani dan sel telur. Fertilisasi terjadi di ampula tuba. Syarat

dari setiap kehamilan adalah harus ada: spermatozoa, ovum,

pembuahan ovum (konsepsi) dan nidasi hasil konsepsi. Dengan

adanya fertilisasi inti ovum segera berubah menjadi pronukleus

betina, sementara spermatozoa setelah melepaskan ekornya berubah

menjadi pronukleus jantan. Kedua pronukleus ini akhirnya melebur

di tengah-tengah sitoplasma sel telur dan terjadilah zigot, sebuah sel

tunggak, awal sebuah kehidupan baru makhluk hidup.

5) Implantasi / Nidasi

Nidasi adalah peristiwa tertanamnya/bersarangnya sel telur

yang telah di buahi kedalam endometrium. Sel telur yang sudah di

buahi (zigot) akan segera membelah diri membentuk bola padat

terdiri atas sel-sel anak yang lebih kecil yang di sebut blastomer.
Pada hari ke-3 bola tersebut terdiri dari 16 sel blastomer dan di sebut

morula. Pada hari ke-14 di dalam bola tersebut mulai terbentuk

rongga, bangunan ini di sebut blastula.

6) Pertumbuhan janin

Pertumbuhan janin terdapat beberapa fase, yaitu :

a. Fase 0-4 minggu

Pada minggu-minggu awal ini, janin Anda memiliki

panjang tubuh kurang lebih 2 mm. Perkembangannya juga

ditandai dengan munculnya cikal bakal otak, sumsum tulang

belakang yang masih sederhana, dan tanda-tanda wajah yang

akan terbentuk (Yuliana, 2011).

b. Fase 4-8 minggu

Ketika usia kehamilan mulai mencapai usia 6 minggu,

jantung janin mulai berdetak, dan semua organ tubuh lainnya

mulai terbentuk. Muncul tulang-tulang wajah, mata, jari kaki,

dan tangan (Yuliana, 2011).

c. Fase 8-12 minggu

Saat memasuki minggu-minggu ini, organ-organ tubuh

utama janin telah terbentuk. Kepalanya berukuran lebih besar

daripada badannya, sehingga dapat menampung otak yang terus

berkembang dengan pesat. Ia juga telah memiliki dagu, hidung,

dan kelopak mata yang jelas. Di dalam rahim, janin mulai

diliputi cairan ketuban dan dapat melakukan aktifitas seperti


menendang dengan lembut. Organ-organ tubuh utama janin kini

telah terbentuk.(Yuliana, 2011).

d. Fase 12-16 minggu

Paru-paru janin mulai berkembang dan detak jantungnya

dapat didengar melalui alat ultrasonografi (USG). Wajahnya

mulai dapat membentuk ekspresi tertentu dan mulai tumbuh alis

dan bulu mata. Kini ia dapat memutar kepalanya dan membuka

mulut. Rambutnya mulai tumbuh kasar dan berwarna (Yuliana,

2011).

e. Fase 16-20 minggu

Fase ini di mulai dapat bereaksi terhadap suara ibunya.

Akar-akar gigi tetap telah muncul di belakang gigi susu.

Tubuhnya ditutupi rambut halus yang disebut lanugo. Si kecil

kini mulai lebih teratur dan terkoordinasi. Ia bisa mengisap

jempol dan bereaksi terhadap suara ibunya. Ujung-ujung indera

pengecap mulai berkembang dan bisa membedakan rasa manis

dan pahit dan sidik jarinya mulai nampak (Yuliana, 2011).

f. Fase 20-24 minggu

Pada saat ini, ternyata besar tubuh si kecil sudah sebanding

dengan badannya. Alat kelaminnya mulai terbentuk, cuping

hidungnya terbuka, dan ia mulai melakukan gerakan pernapasan.

Pusat-pusat tulangnya pun mulai mengeras. Selain itu, kini ia


mulai memiliki waktu-waktu tertentu untuk tidur.(Yuliana,

2011).

g. Fase 24-28 Minggu

Di bawah kulit, lemak sudah mulai menumpuk, sedangkan

di kulit kepalanya rambut mulai bertumbuhan, kelopak matanya

membuka, dan otaknya mulai aktif. Ia dapat mendengar

sekarang, baik suara dari dalam maupun dari luar (lingkungan).

Ia dapat mengenali suara ibunya dan detak jantungnya bertambah

cepat jika ibunya berbicara. Atau boleh dikatakan bahwa pada

saat ini merupakan masa-masa bagi sang janin mulai

mempersiapkan diri menghadapi hari kelahirannya.(Yuliana,

2011).

h. Fase 28-32 minggu

Walaupun gerakannya sudah mulai terbatas karena

beratnya yang semakin bertambah, namun matanya sudah mulai

bisa berkedip bila melihat cahaya melalui dinding perut ibunya.

Kepalanya sudah mengarah ke bawah. Paru-parunya belum

sempurna, namun jika saat ini ia terlahir ke dunia, si kecil

kemungkinan besar telah dapat bertahan hidup.(Yuliana, 2011).

i. Fase 32-36 minggu

Kepalanya telah berada pada rongga panggul, seolah-olah

mempersiapkan diri bagi kelahirannya ke dunia. Ia kerap berlatih

bernapas, mengisap, dan menelan. Rambut-rambut halus di


sekujur tubuhnya telah menghilang. Ususnya terisi mekonium

(tinja pada bayi baru lahir) yang biasanya akan dikeluarkan dua

hari setelah ia lahir. Saat ini persalinan sudah amat dekat dan

bisa terjadi kapan saja.( Yuliana, 2011).

2.1.3. Perubahan fisiologis kehamilan

Pada kehamilan terdapat perubahan pada seluruh tubuh wanita,

khususnya pada alat genitalia externa dan interna dan payudara

(mamamae). Dalam hal ini hormon somatotropin, estrogen dan

progesteron mempunyai peranan penting. Perubahan yang terdapat pada

ibu hamil ialah antara lain sebagai berikut.

1) Sistem reproduksi

a. Vagina dan vulva

Vagina dan vulva akibat hormon estrogen mengalami

perubahan pula. Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan

vagina dan vulva tampak lebih merah, agak kebiru-biruan

(livide). Tanda ini disebut tanda chadwick. Warna portio pun

tampak livide. Pembuluh-pembuluh darah alat genetalia interna

akan membesar. Hal ini karena oksigenasi dan nutrisi pada alat

genitalia interna akan meningkat (Prawirohardjo, 2011).

b. Serviks uteri

Serviks uteri pada kehamilan mengalami perubahan

karena hormon estrogen. Serviks banyak mengandung jaringan

ikat. Jaringan ikat pada serviks ini banyak mengandung kolagen.


Akibat kadar estrogen meningkat dan dengan adanya

hipervaskularisasi maka konsistensi serviks menjadi lunak

(Prawirohardjo, 2011).

c. Uterus

Uterus bertambah besar, dari alat yang beratnya 30 gram,

menjadi 1000 gr, dengan ukuran panjang 32 cm, lebar 24 cm,

ukuran muka belakang 22 cm. pembesaran ini disebabkan oleh

hypertrofi dari otot-otot rahim, tetapi dalam kehamilan muda

terbentuk juga sel-sel yang baru.(Prawirihardjo, 2011).

d. Ovarium

Pada permulaan kehamilan masih terdapat corpus luteum

gravidatum sampai terbentuknya plasenta pada kira-kira

kehamilan 16 minggu. Corpus luteum gravidatum berdiameter

kira-kira 3 cm. corpus luteum mengeluarkan hormon estrogen

dan progesteron. Lambat-laun fungsi ini diambil oleh plasenta.

Diperkirakan corpus luteum adalah tempat sintesis dari relaxin

dalam awal kehamilan. Relaxin mempunyai pengaruh

menenangkan hingga pertumbuhan janin menjadi baik hingga

aterm (Prawirohardjo, 2012).

e. Sistem payudara

Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan

sebagai persiapan memberikan ASI pada saat laktasi.

Perkembangan payudara tidak dapat dilepaskan dari pengaruh


hormone saat kehamilan, yaitu estrogen, progesteron dan

somatotropin.

Fungsi hormon mempersiapkan payudara untuk

memberikan ASI dijabarkan sebagai berikut :

1. Estrogen berfungsi :

a. Menimbulkan hipertrofi sistem saluran payudara

b. Menimbulkan penimbunan lemak dan air serta garam

sehingga payudara tampak makin membesar.

c. Tekanan serat saraf akibat penimbunan lemak, air dan

garam meyebabkan rasa sakit pada payudara.

2. Progesteron berfungsi :

a. Mempersiapkan asinus sehingga dapat berfungsi.

b. Menambah jumlah sel asinus.

3. Somatotropin berfungsi :

a. Mempengaruhi sel asinus untuk membuat kasien,

laktalbimun dan laktoglobulin.

b. Penimbunan lemak sekitar alveolus payudara.

c. Merangsang pengeluaran kolostrum pada kehamilan

(Prawirohardjo,2012).

4. Sirkulasi darah

Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan dipengaruhi oleh

adanya sirkulasi ke plasenta, uterus yang membesar dengan

pembuluh-pembuluh darah yang membesar pula, mammae dan


alat-alat yang memang berfungsi berlebihan dalam kehamilan.

Volume darah ibu dalam kehamilan bertambah secara

fisiologik dengan adanya pencairan darah yang disebut

hidremia. Volume darah akn bertambah banyak, kira-kira 25%,

dengan puncak kehamilan 32 minggu, diikuti dengan cardiac

output yang meninggi sebanyak kira-kira 30%.

5. Sistem respirasi

Seorang wanita hamil pada kelanjutan kehamilannya

tidak jarang mengeluh tentang rasa sesak dan pendek nafas.

Hal ini ditemukan pada kehamilan 32 minggu ke atas oleh

karena usus-usus tertekan oleh uterus yang membesar kearah

diafragma, sehingga diafragma kurang leluasa bergerak. Untuk

memenuhi kebutuhan oksigen yang meningkat kira-kira 20%,

seorang wanita hamil selalu bernafas lebih dalam

(Prawirohardjo, 2011)

6. Traktus urinarius

Karena pengaruh desakan hamil muda dan turunnya

kepala bayi pada hamil tua terjadi gangguan miksi dalam

bentuk sering kencing. Filtrasi pada glomerulus bertambah

sekitar 69-70%. Pada kehamilan ureter membesar untuk dapat

menampung banyaknya pembentukan urine, terutama pada

ureter kanan karena peristaltik ureter terhambat karena

pengaruh progesteron (Prawirohardjo, 2012).


7. Kulit

Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi

alat-alat tertentu. Pigmentasi ini disebabkan oleh peningkatan

melanophore stimulating hormone (MSH) yang dikeluarkan

oleh lobus anterior hipofisis. Kadang-kadang terdapat deposit

pigmen pada dahi, pipi dan hidung, dikenal sebagai kloasma

gravidarum.

8. Matabolisme

Metabolisme tubuh mengalami perubahan yang

mendasar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk

pertumbuhan janin dan persiapan memberikan ASI dan

kebutuhan kalaori didapatkan dari karbonhidrat, lemak, dan

protein.

a. Kebutuhan zat mineral untuk ibu hamil :

- Kalsium, 1,5 gram setiap hari, 30 sampai 40gram untuk

pembentukan tulang janin.

- Fosfor, rata-rata 2 gram dalam sehari.

- Zat besi, 800 mgr atau 30 sampai 50 mgr sehari.

- Air, ibu hamil memerlukan air cukup banyak dan dapat

terjadi retensi air.


2.1.4 Diagnosis kehamilan

Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi dalam 3

triwulan yaitu kehamilan triwulan pertama (antara 0 sampai 12

minggu), kehamilan triwulan kedua (antara 12 sampai 28 minggu) dan

kehamilan triwulan terakhir (antara 28 sampai 40 minggu).

(prawirohardjo,2011).

Untuk dapat menegakan kehamilan ditetapkan dengan

melakukan penilaian terhadap beberapa tanda dan gejala hamil.

a. Tanda-tanda dugaan hamil

1) Amenorea (terlambat datang bulan)

a. Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi

pembentukan folikel degraf dan ovulasi

b. Mengetahui tanggal haid terakhir dengan perhitungan

naegle dapat ditentukan perkiraan persalinan.

2) Mual (nausea) dan muntah (emesis).

a. Pengaruh estrogen dan progesteron terjadi pengeluaran

asam lambung yang berlebihan.

b. Menimbulkan mual dan muntah terutama pagi hari yang

disebutkan morning sickness.

c. Dalam batas fisiologis keadaan ini dapat diatasi.

d. Akibat mual dan muntah nafsu makan berkurang


3) Mastodinia (rasa kencang dan sakit pada payudara disebabkan

payudara membesar. Faskularisasi bertambah asinus dan

duktus berpoliferasi karena pengaruh estrogen dan

progesteron)

4) Quickening (persepsi gerakan janin pertama biasanya di sadari

oleh wanita pada kehamilan 18-20 minggu)

5) Sering miksi.

a. Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih

cepat terasa penuh dan sering miksi.

b. Pada triwulan kedua sudah menghilang.

6) Ngidam (wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu).

7) Pingsan

a. Terjadinya gangguan sirkulasi kedaerah kepala (sentral)

menyebabkan iskemia susunan saraf pusat dan

menimbulkan sinkop atau pingsan.

b. Keadaan ini menghilang setelah umur hamil 16 minggu.

8) Konstipasi atau obstifasi. Pengaruh progesteron dapat

menghambat peristaltik usus menyebabkan kesulitan untuk

buang air besar.

9) Pigmentasi kulit.

a. Sekitar pipi: chloasma gravidarum. Keluarnya

melanophore stimulating hormone hipofisis anterior

menyebabkan pigmentasi pada kulit.


b. Dinding perut : striae livide, striae nigra, linea alba makin

hitam.

c. Sekitar payudara : hiperpigmentasi areola mamae, puting

susu makin menonjol, kelenjar montgomery menonjol dan

pembuluh darah sekitar payudara.

10) Tanda mungkin hamil

Tanda tidak pasti kehamilan dapat ditemukan dengan jalan :

a. Perubahan pada uterus. Uterus mengalami perubahan pada

ukuran, bentuk, dan konsistensi. Uterus berubah menjadi

lunak bentuknya globular. Teraba balotemen, tanda ini

muncul pada minggu ke-16-20, setelah rongga rahim

mengalami obliterasi dan cairan amnion yang cukup

banyak. Balotemen adalah tanda ada benda terapung atau

melayang dalam cairan.

b. Perubahan-perubahan pada serviks

Tanda hegar yaitu segmen bawah rahim melunak,

tanda hegar terdapat pada dua pertiga kasus dan biasanya

muncul pada minggu ke enam dan kesepuluh serta terlihat

lebih awal pada perempuan yang hamilnya berulang. Tanda

ini sulit diketahui pada pasien gemuk atau dinding

abdomen yang tegang, (Rukiyah dkk, 2009)


 Tanda chadwicks, biasanya muncul pada minggu ke

delapan dan terlihat lebih jelas pada wanita yang hamil

berulang tanda ini berupa perubahan warna. Warna

pada vagina dan vulva menjadi lebih merah dan agak

kebiruan timbul karena adanya vaskularisasi pada

daerah tersebut. (Rukiyah dkk, 2010).

 Tanda piscasek, uterus membesar secara simetris

menjauhi garis tengan tubuh (setengah bagian terasa

lebih keras dari yang lainnya) bagian yang lebih besar

tersebut terdapat pada tempat melekatnya (implantasi)

tempat kehamilan. Sejalan dengan berjalan

bertambahnya usia kehamilan, pembesaran uterus akan

menjadi lebih simetris. Tanda piscasek, dimana uterus

membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol ke

jurusan pembesaran tersebut (Wiknjosastro dalam

Prawirohardjo, 2011)

11) Tanda pasti kehamilan

Tanda pasti kehamilan dapat ditentukan dengan jalan :

a. Gerakan janin dalam rahim

- Terlihat/ teraba gerakan janin.

- Teraba bagian-bagian janin


b. Denyut jantung janin

- Didengar dengan stetokop laenec, alat

kardiotokograpi,alat doppler.

- Dilihat dengan ultrasonograf.

- Pemeriksaan dengan alat canggih, yaitu rontgen

untuk melihat kerangka janin, ultrasonografi

(prawirohardjo, 2009).

c. Tanda Braxton-Hiks

Bila uterus dirangsang mudah berkontraksi.

Tanda ini khas untuk uterus dalam masa hamil. Pada

keadaan uterus yang membesar tetapi tidak ada

kehamilan misalnya pada mioma uteri, maka tanda ini

tidak di temukan.

2.1.5 Tanda Bahaya Kehamilan

Pada setiap, kunjungan antenatal bidan harus mengajarkan pada ibu

bagaimana cara mengenali tanda-tanda bahaya pada kehamilan, dan

menganjurkan ibu untuk datang ke klinik dengan segera jika ia mengalami

tanda-tanda bahaya tersebut. Dari beberapa pengalaman akan lebih baik

memberikan pendididkan kepada ibu da anggota keluarganya, khususnya

pembuat keputusan utama, sehingga si ibu akan di dampingi untuk

mendapat asuhan. Disini ada enam tanda-tanda bahaya selama periode

antenatal (Rukiyah, 2010).


a. Perdarahan pervaginam

Pada awal kehamilan, pendarahan yang tidak normal adalah

merah, perdarahan banyak atau pendarahan dengan nyeri (berarti

abortus, KET, molahidatidosa). Dan apabila pada kehamilan lanjut,

pendarahan yang tidak normal adalah merah, banyak atau sedikit, nyeri

(berarti plasenta previa dan solusio plasenta ). (Rukiyah, 2010).

b. Sakit kepala yang hebat

Sakit kepala yang menunjukan suatu masalah yang serius adalah

sakit kepala yang hebat, yang menetap dan tidak hilang dengan

beristirahat. Kadang-kadang, dengan sakit kepala yang hebat dan

disertai dengan penglihatan yang kabur itu merupakan tanda dan gejala

dari preeklamsi (Rukiyah, 2010).

c. Pandangan kabur

Masalah visual yang mengindifikasikan keadaan yang

mengancam jiwa adalah perubahan visual mendadak, misalnya

pandangan kabur atau berbayang (Rukiyah, 2009).

d. Nyeri abdomen yang hebat

Nyeri yang hebat dan menetap serta tidak dapat hilang setelah

beristirahat. Hal ini bisa berarti appendicitis, kehamilan ektopik,

abortus, penyakit radang panggul, persalinan preterm, gastritis,

penyakit kantong empedu, abrupsi plasenta, infeksi saluran kemih, atau

infeksi lain (Rukiyah, 2010).


e. Bengkak pada muka atau tangan

Menunjukan adanya masalah serius jika muncul pada muka dan

tangan. Tidak hilang setelah beristirahat dan di sertai dengan keluhan

fisik lain. Hal ini merupakan pertanda anemia, gagal jantung, tau

preeklamsia (Rukiyah,2009).

f. Bayi tidak bergerak seperti biasanya

Ibu dapt mulai merasakan gerakan janinnya pada bulan ke 5 atau

ke 6. Beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal, jika

bayi tidur gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling

sedikit 3 kali dalam periode 3 jam. Gerakan bayi akan lebih mudah

terasa jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan

minum dengan baik (Rukiyah, 2010).

2.1.6 Pengawasan Antenatal

Pengawasan antenatal memberikan manfaat dengan ditemukannya

barbagai kelainan yang menyertai hamil secara dini, sehingga dapat

diperhitungkan dan dipersiapkan langkah-langkah dalam pertolongan

persalinannya. Diketahui bahwa janindalam rahim ibunya adalah satu

kesatuan yang saling mempengaruhi, sehingga kesehatan ibu yang optimal

akan meningkatkan kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan janin

(Wordpress, 2011).
Adapun tujuan dari pengawasan antenatal antara lain :

a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan

tumbuh kembang janin.

b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan

sosial ibu dan janin.

c. Mengenali secara dini ketidak normalan atau komplikasi yang

mungkin terjadi selama kehamilan, termasuk riwayat penyakit secara

umum, kebidanan dan pembedahan.

d. Mempersiapkan persiapan persalinan yang cukup bulan melahirkan

dengan selamat ibu maupun janinnya dengan trauma seminimal

mungkin.

e. Mempersiapkan ibu agar nifas berjalan normal dan pemberian ASI

ekslusif

f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran

bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.

2.1.7 Perhitungan Tapsiran Persalinan

a. Metode 1 : metode kalender (untuk HPHT)

Hari pertama haid terakhir (HPHT) untuk tanggal ditambahkan 7

hari. Untuk bulan dikurangi 3 bulan dan untuk tahun ditambahkan 1

tahun. Misalnya, HPHT tanggal 12 april 1980, maka untuk hari 12 + 7

= 19 jadi tanggal 19, untuk bulan April : 4 – 3 = 1 jadi bulan januari,


untuk tahun ditambah 1 tahun 1980 + 1 = 1981 jadi tahun 1981. Jadi

HPHT nya adalah 19 januari 1981 (Admin, 2011).

b. Metode II : metode bulan

Bila ibu hamil mempunyai siklus haid 28 hari ( 4 minggu), bayi

akan lahir tepat 40 minggu atau setelah 10 bulan purnama, bila

HPHTnya pada waktu bulan purnama (Admin,2011).

c. Metode III : metode roda kehamilan

Perhitungan dilakukan dengan menggunakan “roda kehamilan”

atau restrogram (bila ada) (Admin, 2011).

d. Metode IV : untuk umur kehamilan

Hitung berapa bul sudah berlalu sejak HPHT sampai saat pertama

kali memeriksakan kehamilan, misalnya HPHT pada tanggal 6 April

dan ibu memeriksakan diri pada tanggal 12 juni, maka kehamilannya

pada waktu itu telah berumur 2 bulan lebih sedikit. Umur kehamilan

diperhitungkan dan di bandingkan dengan ukuran uterus, untuk melihat

apakah janin tumbuh semakin besar pada saat kunjungan ulang (Admin,

2011).

2.1.8 Standar pengawasan antenatal

Setiap wanita hamil menghadapi resiko komplikasi yang bisa

mengancam jiwanya. Oleh karena itu setiap wanita hamil memerlukan

sedikitnya 4 kali kunjungan selama periodeantenatal (Saifudin, 2011).


a. Kebijakan program

Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali

selama kehamilan.

1) 1 kali pada triwulan pertama

2) 1 kali pada triwulan kedua

3) 2 kali pada trwulan ketiga (saifudin, 2012).

b. Pelayanan atau asuhan standar minimal “10 T” :

1) Timbang berat badan dan pengukuran tinggi badan

2) Ukur tekanan darah

3) Ukur tinggi fundus uteri

4) Pemberian imunisasi tetanus toxoid

5) Pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama kehamilan

6) Test terhadap penyakit menular seksual

7) Temu wicara (konseling dan pemecahan masalah)

8) Test Laboraturium

9) Tatalaksana Kasus

10) Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas)

2.1.9 Pemeriksaan Kebidanan

1) Pemeriksaan Abdomen

a. Inspeksi

Dilihat pembesaran perutnya apakah membesar dengan arah

memeanjang atau melebar, keadaan pusat, pigmentasi di linea

alba/nigra, adakah striae gravidarum atau bekas operasi.


a. Palpasi

Palpasi dilakukan untuk menentukan : besarnya rahim, tuanya

kehamilan menentukan letaknya janin dalam rahim. Cara melakukan

palpasi ialah menurut leopold yang terdiri dari atas 4 bagian.

- Leopold 1

Pemeriksaan leopold 1 adalah untuk menentukan tuanya

kehamilan dengan mengukur tinggi fundus uteri serta menentukan

bagian apa yang terdapat didalam fundus.

- Leopold II

Pemeriksaan leopold II dilakukan untuk menentukan bagian

apa yang terdapat dikiri atau kanan ibu (ekstremitas dan punggung).

- Leopold III

Leopold III adalah untuk menentukan bagian terendah janin

dan mengetahui apakah bagian tersebut sudah masuk atau belum

masuk ke dalam pintu atas panggul(konvergen,sejajar,divergen).

- Leopold IV

Leopold IV adalah untuk menentukan seberapa besar bagian

terendah janin yang sudah masuk ke dalam pintu atas panggul

dengan menggunakan penjarian.


b. Pemeriksaan aogenital

Pemeriksaan ini dilakukan dengan diinfeksi dan dilihat apakah

ada flour albus, varises, oedema, tumor tau kelainan lainnya yang dapat

mempengaruhi proses persalinan dan apabila ada kelainan dari genital.

c. Pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan urine dilakukan antara lain untuk mengetahui kadar

urine protein ibu agar kadar gula dalam urine. Klasifikasi proteinuria :

a. Negatif : urine jernih

b. Positif 1 : ada keruhan

c. Positif 2 : kekeruhan mudah dilihat dan ada endapan

d. Positif 3 : Lebih keruh dan endapan lebih jelas

e. Positif 4 : sangat keruh dan disertai endapan yang menggumpal

Untuk kadar glukosa iklasifikasikan :

a. Negatif : biru

b. Positif 1 : hijau

c. Positif 2 : kuning kehijauan

d. Positif 3 : jingga

e. Positif 4 : merah bata

Pemeriksaan darah yang dilakukan pada ibu hamil biasanya yaitu

golongan darah dan pemeriksaan hemoglobin untuk mengetahui anemia

atau tidak, menurut saifudin (2010) disebut bahwa anemia apabila pada

kehamilan 1 dan 3 kadar hemoglobinnya rendah dibawah 11gr% atau

<10,5gr% pada trimester 2, hal ini dikarnakan pada bulan ke 5-6 terjadi
kebutuhan peningkatan zat besi pada janin untuk proses pertumbuhan

tulang janin, selain itu juga memang dalam kehamilan terjadi proses

hemodilusi yang dapat menyebabkan Hb menjadi turun, menurut

shaifudin (2010) klasifikasi Hb ibu hamil yaitu 11gr% normal, 9-10gr%

anemia ringan, 7-8gr% anemia sedang, dan <7gr% anemia berat.

2.2 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil

2.2.1. Data subjektif

Data subjektif adalah data yang di peroleh oleh klien, baik

dalam bentuk pernyataan atau keluhan. Semua data yang di tanyakan

mencakup identitas klien. Keluhan yang di peroleh dari hasil

wawancara langsung kepada klien (anamnesis) atau dari keluarga

dan tenaga kesehatan (allo anamnesis).

2.2.2 Data objektif

Data objektif adalah data yang di observasi dari hasil

pemeriksaan oleh bidan atau tenaga kesehatan lainnya. Pemereriksaan

yang dilakukan meliputi : pemeriksaan fisik, pemeriksaan khusus

kebidanan, pemeriksaan penunjang, laboraturium, pemeriksaan

radiodiagnostik.

2.2.3 Assesment

Assesment merupakan kesimpulan dari data subjektif dan data

objektif.
2.2.4. Planing

Planning adalah rencana tindakan yang akan di lakukan

berdasarkan Assesment atau analisa data.

2.3 Hasil penelitian berdasarkan Jurnal Ilmiah

Gambaran Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Ante Natal Care (ANC) di

Wilayah Kerja Puskesmas Kokap 1

Menurut Hardini dan Purwanti (2012) ibu yang patuh dalam melakukan

kunjungan anta natal care (ANC) akan memperoleh kemudahan untuk

mendapatkan informasi mengenai pentingnya menjaga kehamilan,

memperoleh bantuan secara professional apabila terdapat maslah dalam

proses kehamilan, dan mendapatkan pelayanan kesehatan, sehingga ibu

terdorong untuk melakukan kunjungan kehamilan secara teratur. Ibu dapat

memantau pertumbuhan dan perkembangan janin, sehingga gizi ibu maupun

janin dapat terpantau dengan baik.

Dari hasil penelitian di Puskesmas Kakap 1, ibu hamil yang patuh dalam

melakukan ANC sebesar 27 orang (79,4%). Kepatuhan kunjungan ANC

yang dilakukan oleh ibu hamil dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor

seperti: umur, semakin cukup umur maka tingkat kematangan dan kekuatan

seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja, sehingga akan

termotivasi dalam memeriksakan kehamilan, juga mengetahui pentingnya

ANC. b pendidikan pendidikan yang kurang akan menghambat

perkembangan sikap ibu terhadap nilai-nilai yang baru diperkenalkan seperti


pentingnya kunjungan ANC pada saat hamil, sebaliknya bagi ibu yang

berpendidikan tinggi akan mudah menerima informasi sehingga makin

banyak pula pengetahuan tentang pentingnya ANC. c. pekerjaan, salah satu

faktor yang mempengaruhi ibu hamil tidak melakukan kunjungan ANC

adalah terlalu sibuk dengan pekerjaannya. d. paritas, ibu yang sudah pernah

melahirkan lebih dari satu orang anak sebaiknya patuh melakukan kunjungan

ANC, karena setiap kehamilan mempunyai risiko yang berbeda, sehingga

harus tetap melakukan kunjungan ANC secara teratur.


BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL KOMPLIKASI DENGAN
ANEMIA NY “Y” USIA 25 TAHUN G1P0000 UMUR KEHAMILAN 36-37
MINGGU DI PUSKESMAS PRANGGANG

1. PENGKAJIAN

1.1 DATA SUBJEKTIF

Anamnesa dilakukan oleh : Bidan Di : Puskesmas pranggang

Pada Tanggal : 21 Januari 2020 Pukul : 09.30

1.1.1 IDENTITAS KLIEN

Nama Klien : Ny. Y Nama Suami : Tn. A

Umur : 25 th Umur : 30 th

Suku/ Bangsa : Jawa/Indo Suku/ Bangsa : Jawa/Indo

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta

Alamat : Badmosusarto Alamat: Badmosusarto

Penghasilan :- Penghasilan : Rp. 2.500.000

1.1.2 Keluhan utama

Ny Y mengatakan hamil 37 minggu, mengeluh pusing dan ingin

memeriksa kehamilan.
1.1.3 Riwayat menstruasi

 Menarche : 14 Tahun

 Siklus menstruasi :28 hari (teratur)

 Lama : 6 – 7 hari

 Banyaknya darah : 2-3 x ganti pembalut

 Konsistensi : Encer

 Dysmenorhoe : Tidak

a. Flour albus : Ya (sebelum menstruasi)


Warna: Bening Bau: (-) Gatal: (-)

 HPHT : 16-05-2019

 HPL : 23 – 02 - 2020

1.1.4 Status perkawinan

 Kawin : Pertama

 Usia saat kawin : 22 tahun

 Lama perkawinan : 4 tahun

1.1.5 Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu

Kehamilan Persalinan Nifas Anak


Suami
No Umur Peny. Penol jenis Temp Peny. Peny. L/ BB/ meny H/M KB Ket
ke
P PB usui
1.1.6 Riwayat kehamilan sekarang

- Hamil yang ke : 1 ( Pertama )

- Umur kehamilan: 36-37 minggu

- Periksa kehamilan

 TM I : Periksa berapa kali : 1 x

 TM II : Periksa berapa kali : 1 x

 TM III : Periksa berapa kali : 2 x

 Imunisasi TT : TT5

 Status TT : Lengkap

1.1.6 Riwayat kesehatan keluarga

a. Keturunan kembar : Tidak ada

Dari pihak siapa : Tidak ada

Penyakit keturunan : Tidak ada

Jenis penyakit : Tidak ada

Dari pihak siapa : Tidak ada

b. Penyakit lain dalam keluarga : Tidak ada

Jenis penyakit : Tidak ada

Dari pihak siapa : Tidak ada

1.1.7 Riwayat kesehatan yang lalu

 Penyakit menahun : Tidak ada

 Penyakit menurun : Tidak ada

 Penyakit menular : Tidak ada


1.1.8 Latar belakang budaya dan dukungan keluarga

- Kebiasaan/upacara adat istiadat saat hamil : Tidak ada

- Pantangan saat sesudah melahirkan/ masa menyusui: Tidak ada

- Kebiasaan keluarga yang menghambat : Tidak ada

- Kebiasaan keluarga yang menunjang : Tidak ada

- Dukungan dari suami : Memberi semangat

dan dukungan

- Dukungan dari keluarga yang lain : Memberi dukungan

dan perhatian

1.1.9 Pola kebiasaan sehari-hari

a. Pola Nutrisi

Makan dan minum : 3x/ hari Jenis :nasi,sayur, lauk pauk

Masalah yang dirasakan : tidak ada

b. Pola Eliminasi

c. BAB :1x/hari

d. BAK : 6x/hari

Masalah yang dirasakan :Tidak Ada

e. Pola istirahat tidur

f. Tidur siang : 1 jam

g. Tidur malam : 8 jam/ hari

Masalah yang dirasakan : tidak ada


h. Pola Aktivitas

Melakukan pekerjaan rumah seperti biasa

i. Personal hygiene

Mandi dan gosok gigi : 2x/ hari

Ganti pakaian dalam : 2x/ hari

Masalah yang dirasakan : tidak ada

j. Perilaku Kesehatan

Penggunaan obat/jamu/rokok, dll selama hamil: tidak ada

3.2 DATA OBJEKTIF

1.2.1 Pemeriksaan Umum

 Kesadaran : Composmentis

 Keadaan umum : Baik

 Tekanan darah : 110/80 mmHg

 RR : 22x/menit

 Nadi : 80x/menit

 Suhu : 37 °C

 BB sebelum hami : 52 kg

 BB sekarang : 63 kg

 Tinggi badan : 157 cm

 LILA : 33 cm

 DJJ : 151 ×/ menit


1.2.2 Pemeriksaan Khusus

 Kepala : Simetris, tidak ada benjolan

 Rambut : Hitam, tidak rontok,tidak ada ketombe

 Mata

- Konjungtiva : Bentuk tampak simetris,

konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik

 Hidung : Tidak ada polip

 Mulut : Caries : Tidak ada Stomatitis : Tidak ada

 Leher : Tidak ada pembengkakan pada kelenjar

tiroid dan vena jugolaris

 Payudara : Tampak simetris

 Bentuk/Ukuran : Simetris

 Areola mamae :Kehitaman

 Puting susu : Menonjol

 Colostrum : Tidak ada

 Abdomen

 Pembesaran : Sesuai dengan usia kehamilan

 Strie livida : Tidak ada

 Strie albicans : Tidak ada

 Linia nigra : Ada


 Genetalia eksterna :Tidak ada varises, tidak ada pembengkakan

dan infeksi kelenjar bartolini

 Ekstermitas bawah

 Oedem : Tidak ada

 Varices : Tidak ada

1.3.4 Palpasi

 Leopold I : TFU 1 jari dibawah pusat

 Leopold II : Belum dapat ditentukan

 Leopold III : Belum dapat ditentukan

 Leopold IV : Belum dapat ditentukan

1.3.5 Pemeriksaan penunjang : ( tanggal 15 Januari )

- Hb : 10.4 gr/dl

- Golongan Darah : O

- Albumin : (-)

- Reduksi urine : (-)

- HBsAg : NR

- PITC/HIV : NR

3.3 Analisa / Diagnosa

Diagnosa : Ny Y G1P0000 hamil 36-37 minggu, janin tunggal

hidup intra uterin dengan kehamilan fisiologis

Masalah : ibu mengeluh pusing


Kebutuhan : Konseling

3.4 INTERVENSI

1. Beri tahu ibu mengenai semua hasil pemeriksaan

2. Beri tahu ibu tentang penyebab terjadinya anemia

3. Beritahu ibu tentang akibat dari anemia

4. Beritahu ibu tentang cara mengatasi anemia

5. Menganjurkan ibu tentang mengkonsumsi makanan yang bergizi

6. menganjurkan ibu untuk istrahat yang cukup

7. Menganjurkan ibu untuk meningkatkan personal hygiene

8. Beri tahu ibu kunjungan ulang 1 bulan lagi

3.5 IMPLEMENTASI

1. Memberi tahu ibu mengenai hasil semua hasil pemeriksaan

2. Memberitahu ibu Penyebab terjadinya anemia seperti : Kurang gizi

(malnutrisi), Kurang zat besi dalam diet, malabsorpsi , kehilangan darah yang

banyak: persalinan yang lalu, haid dll

3. Memberitahu ibu akibat dari anemi yatu : Perdarahan pada saat persalinan,

terjadi abortus, partus prematurus, lamanya waktu partus karena anemia,

rentan infeksi.

4. Memberitahu ibu cara mengatasi anemia dengan cara ibu mengonsumsi

tablet tambah darah (SF) diminum 2kali sehari, pada pagi hari dan malam

hari setelah makan dengan menggunakan air putih atau air jeruk, jangan
diminum menggunakan air teh, susu atau kopi. Efek samping dari

mengonsumsi obat tambah darah adalah mual, muntah, nyeri lambung,

perut tidak enak, susah buang air besar atau diare dan tinja berwarna

hitam.

5. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi seperti

nasi, lauk-pauk ( ikan, tahu, tempe, dll), sayuran hijau seperti bayam,

katuk (dimasak jangan sampai layu) dan buah-buahan seperti Pisang,

pepaya, dll

6. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup 1 – 2 jam pada siang hari,

dan 6 – 8 jam pada malam hari agar stamina ibu tetap terjaga serta

menganjurkan ibu untuk tidak melakukan pekerjaan yang berat – berat.

7. Menganjurkan ibu untuk meningkatkan personal hygiene yaitu dengan

cara mengganti pakaian dalam sehabis BAB / BAK atau jika terasa basah

dan lembab serta memberitahu cara cebok yang benar yaitu dari depan

kebelakang, menggunakan BH yang menopang payudara dan

menggunakan pakaian yang menyerap keringat.

8. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 1 bulan lagi atau jika ada

keluhan untuk mengetahui keadaan dan perkembangan kehamilan ibu

serta untuk mendeteksi adanya masalah pada kehamilan ibu.

3.5 EVALUASI

S : Ibu mengatakan sudah memahami KIE yang diberikan oleh bidan

O : Ibu dapat mengulangi kembali kie yang sudah diberikan


A : KIE yang diberikan sudah dipahami oleh ibu

P : Menjelaskan tanda-tanda persalinan

BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Pembahasan

Pembahasan ini dikelompokkan sesuai langkah manajemen kebidanan

yang meliputi : Pengkajian, identifikasi, diagnosa masalah, antisipasi, masalah

potensial, identifikasi kebutuhan segera, intervensi, implementasi dan evaluasi.

4.1.1 Pengkajian

Penulis tidak mengalami masalah karena klien mudah diajak

berkomunikasi.

4.1.2 Identifikasi kebutuhan segera

Saat ini Ny. Y tidak membutuhkan identifikasi kebutuhan segera

karena kondisi ibu saat ini dalam kondisi fisiologis jadi tidak ada

tindakan segera dan hanya diberikan KIE.

4.1.3 Intervensi

Ibu hamil diharapkan untuk mengurangi minum air dimalam hari

agar agar kandung kemih ibu tidak cepat penuh dan tidak mengganggu

istirahat ibu di malam hari.

4.1.4 Implementasi
Pada pelaksanaan penulis tidak mengalami kesulitan yang berarti,

hal ini dikarenakan adanya kerja sama dengan klien yang cukup antusias

mendengarkan konseling yang disampaikan .

4.1.5 Evaluasi

Setelah mendapat penjelasan dari tenaga kesehatan, ibu hamil

mengatakan sudah mengerti penjelasan yang telah diberikan, dan sudah

dapat mengulangi penjelasan yang diberikan serta bersedia ke tenaga

kesehatan atau ke bidan.


BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Pemeriksaan kehamilan penting dilakukan untuk memantau

kesehatan ibu dan janin. Kenyamanan ibu hamil adalah aspek penting yang

perlu diperhatikan. Untuk meningkatkan kenyamanan selama hamil, ibu

hamil dianjurkan untuk selalu menjaga kebersihan badan, menjaga pola

istirahat serta memenuhi kebutuhan nutrisi.

5.2 Saran

5.2.1 Bagi Ibu hamil

Mendapatkan suatu sumber informasi dan sebagai sumber

pengetahuan mengenai masalah kehamilan.

5.2.2 Bagi Institusi Kesehatan

Diharapkan institusi kesehatan dapat menerapkan pendidikan

asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan meningkatkan pengetahuan

dan informasi mengenai masalah persiapan kehamilan dan bahaya

kehamilan.
5.2.3 Bagi Penulis

Meningkatkan dan mengembangkan lagi pengetahuan tentang

ibu hamil sehingga kedepannya dapat memberikan asuhan yang

komprehensif dan meningkatkan pelayanan berkualitas.

DAFTAR PUSTAKA

Fandiar, (2013). Pengetahuan tanda bahaya kehamilan dan perilaku perawatan


kehamilan pada ibu hamil TM III.

Hanifa, W. (2009). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

Kurniawan, (2010). Bahaya Yang Sering Terjadi Pada Kehamilan Muda.


http://www.info-cyber-neth.com.id diakses tanggal 19 Januari
2020

Kumalasari, 2015. Panduan Praktik Laboratorium dan klinik perawatan antenatal,


intranatal, postnatal, bayi baru lahir, dan kontrasepsi. Jakarta :
Salemba Medika

Kusmiyati, Y. DKK. 2011. Perawatan Ibu Hamil. Jakarta

Marni, 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Antenatal. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Notoatmodjo, S (2010). Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi. Rineka Cipta :

Jakarta

Prawirohardjo, (2011). Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta.


Yayasan Bina Pustaka

Anda mungkin juga menyukai