PENDAHULUAN
1
Faktor yang di duga berpengaruh terhadap tingginya AKI menurut SDKI,
Tahun 1991-2012 dalam Kemenkes 2013 adalah:
1.1.1 Kemiskinan
Menurut data bersumber BPS,pada bulan September 2012, jumlah
penduduk miskin(penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan
di bawah Garis Kemiskinan) di Indonesia mencapai 28,59 juta orang
(11,66 persen). Sedangkan jumlah penduduk miskin pada bulan Maret
2012 sebesar 29,13 juta orang ( 11,96 persen). Berdasarkan data ini
berarti angka kemiskinan berkuran 0,54 juta orang (0,30 persen).
Angka kematian di Indonesia memang turun,tetapi hanya ‘sedikit’.
Dengan perkataan lain, kemiskinan tetap menjadi masalah kita (sudah
menjadi kenyataan dan rahasia umum).
1.1.2 Kurangnya kualitas Pelayanan Kesehatan
Pemerintah sudah mengupayakan berbagai intervensi untuk
menurunkan AKI. Pemerintah merasa segala upaya pelayanan
kesehatan yang di berikan sudah dapat dikatakan ‘cukup’ secara
kuantitas namun secara kualitas masih ada pihak-pihak yang
meragukan, atau di duga kualitas pelayanan kita masih dibawah
standar. Sayangnya upaya-upaya intervensi upaya pelayanan kesehatan
tersebut belum di terukur secara kualitas,apakah kualitasnya baik,
sedang, ataukah buruk.
1.1..3 Empat terlalu dan tiga terlambat
Yang disebut empat terlalu adalah ( terlalu muda saat melahirkan atau
di bawah umur 15 tahun), (terlalu tua saatmelahirkan atau di atas umur
35 tahun), (terlalu banyak anak atau sudah punya 3 anak kandung atau
lebih saat melahirkan), ( terlalu dekat jarak kelahiran atau kurang dari 2
tahun).
Yang disebut tiga terlambat adalah (terlambat dalam mengambil
keputusan untuk membawa ke fasilitas kesehatan), (terlambat
2
mencapai fasilitas pelayanan kesehatan sehingga terlambat mendapat
pelayanan dan pertolongan yang cepat dan tepat di fasilitas pelayanan
kesehatan), ( terlambat dalam mengenali tanda bahaya kehamilan dan
persalinan).
Salah satu upaya penurunan AKI adalah melakuakan pelayanan antenatal
yaitu dengan program ANC dengan 4 kali kunjungan, yaitu satu kali pada
trimester pertama, satu kali pada trimester II, dan dua kali pada trimester
III. Jika upaya penerapan ANC ini dilakukan secara teratur, secara
otomatis penurunan AKI dapat di turunkan. penyuluhan kepada ibu hamil
dapat dilakukan karena banyaknya yang tidak mengerti arti pentingnya
pemeriksaan kehamilan, terutama penyuluhan komplikasi sebagai akibat
langsung yang merupakan hal patologis, salah satunya “Hiperemesis
Gravidarum “
( Arif B EBD.S.Comp 2009 ).
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melaksanakan“Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil
NY“Y” G1P00A0 Umur Kehamilan 36 Minggu 2 hari di RSUD Abduel
Wahab Sjahranie Kota Samarinda Tuhun 2018.
1.2.2. Tujuan Khusus
1.2.2.1 Mampu melakukan pengkajian data subjektif Asuhan Kebidanan
Pada Ibu Hamil NY“Y” G1P00A0 Umur Kehamilan 36 Minggu
2 hari di RSUD Abduel Wahab Sjahranie kota Samarinda.
1.2.2.2 Mampu melakukan pengkajian data objektif Asuhan Kebidanan
Pada Ibu Hamil NY“Y” G1P00A0 Umur Kehamilan 36 Minggu
2 hari di RSUD Abduel Wahab Sjahranie kota Samarinda.
3
1.2.2.3 Mampu menegakkan Analaisa data Asuhan Kebidanan Pada Ibu
Hamil NY“Y” G1P00A0 Umur Kehamilan 36 Minggu 2 hari di
RSUD Abduel Wahab Sjahranie kota Samarinda.
1.2.2.4 Mampu melakukan perencanaan Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil
NY“Y” G1P00A0 Umur Kehamilan 36 Minggu 2 hari di RSUD
Abduel Wahab Sjahranie kota Samarinda.
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Mahasiswa
Mahasiswa mengerti mengenai penatalaksaan pada ibu hamil,
mahasiswa mampu menganalisa keadaan pada ibu hamil, dan mengerti
tindakan segera yang harus dilakukan.
1.3.2 Bagi Lahan Peraktek
Dapat menjadi bahan masukan bagilahan praktek dalam rangka
meningkatkan kualitas pelayanan dan pelaksanan Asuhan kebidanan
pada Ibu Hamil sesuai standar pelayanan.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
Kehamilan adalah suatu proses terjadinya pertemuan antara sperma
dengan ovum. Setelah itu pertemuan itu akan membentuk zigot yang
dalam beberapa jam mampu membela dirinya menjadi dua dan
seterusnya. (Depkes,2000)
6
Pertumbuhan spermatozoa dipengaruhi mata rantai hormonal
yang kompleks dari panca indra, hipotalamus, hipofisis dan sel
interstitial leydig sehingga spermatogonium dapat mengalami
proses mitosis. Pada setiap hubungan seks ditumpahkan sekitar
3 cc sperma yang mengandung 40 sampai 60 juta spermatozoa
setiap cc.
Spermatozoa terdiri dari 3 bagian yaitu: Kepala (lonjong
sedikit gepeng yang mengandung inti), Leher (penghubung
antara kepala dan ekor), Ekor (panjang sekitar 10 kali kepala
mengandung energi sehingga dapat begerak).
Sebagian besar spermatozoa mengalami kematian dan hanya
beberapa ratus yang dapat mencapai tuba fallopii.
Spermatozoa yang masuk kedalam alat genitalia wanita dapat
hidup selama tiga hari, sehingga cukup waktu untuk
mengadakan konsepsi (Prawirohardjo, 2009).
2.1.2.4 Fertilisasi
Fertilisasi adalah terjadinya pertemuan dan persenyawaan
antar sel mani dan sel telur. Fertilisasi terjadi di ampula tuba.
Syarat dari setiap kehamilan adalah harus ada : spermatozoa,
ovum, pembuahan ovum (konsepsi) dan nidasi hasil konsepsi.
Dengan adanya fertilisasi inti ovum segera berubah menjadi
pronukleus betina, sementara spermatozoa setelah melepaskan
ekornya berubah menjadi pronukleus jantan. Kedua
pronukleus ini akhirnya melebur di tengah-tengah sitoplasma
sel telur dan terjadilah zigot, sebuah sel tunggak, awal sebuah
kehidupan baru makhluk hidup.
7
2.1.2.5 Implantasi / Nidasi
Nidasi adalah peristiwa tertanamnya/bersarangnya sel
telur yang telah di buahi kedalam endometrium. Sel telur yang
sudah di buahi (zigot) akan segera membelah diri membentuk
bola padat terdiri atas sel-sel anak yang lebih kecil yang di
sebut blastomer. Pada hari ke-3 bola tersebut terdiri dari 16 sel
blastomer dan di sebut morula. Pada hari ke-14 di dalam bola
tersebut mulai terbentuk rongga,bangunan ini di sebut blastula.
Dua struktur penting di dalam blastula adalah:
Lapisan luar yang di sebut trofoblas yang akan menjadi
plasenta, dan embrioblas yang kelak akan menjadi janin.
8
genetalia interna akan membesar. Hal
ini karena oksigenasi dan nutrisi pada
alat genitalia interna akan meningkat
(Prawirohardjo, 2009).
2.1.2.6.1.2 Serviks uteri
Serviks uteri pada kehamilan
mengalami perubahan karena hormon
estrogen. Serviks banyak mengandung
jaringan ikat. Jaringan ikat pada serviks
ini banyak mengandung kolagen.
Akibat kadar estrogen meningkat dan
dengan adanya hipervaskularisasi maka
konsistensi serviks menjadi lunak
(Prawirohardjo, 2009).
2.1.2.6.1.3 Uterus
Uteru
s
berta
mbah
besar,
dari
alat
yang
berat
nya
30
gram,
9
menj
adi
1000
gr,
deng
an
ukura
n
panja
ng 32
cm,
lebar
24
cm,
ukura
n
muka
belak
ang
22
cm.
pemb
esara
n ini
diseb
abka
n
oleh
hyper
10
trofi
dari
otot-
otot
rahim
,
tetapi
dala
m
keha
milan
muda
terbe
ntuk
juga
sel-
sel
yang
baru.
(Pra
wirih
ardjo,
2009)
.
2.1.2.6.1.4 Ovarium
Pada permulaan
kehamilan masih terdapat
corpus luteum gravidatum
sampai terbentuknya
11
plasenta pada kira-kira
kehamilan 16 minggu.
Corpus luteum gravidatum
berdiameter kira-kira 3 cm.
corpus luteum
mengeluarkan hormon
estrogen dan progesteron.
Lambat-laun fungsi ini
diambil oleh plasenta.
Diperkirakan corpus
luteum adalah te mpat
sintesis dari relaxin dalam
awal kehamilan. Relaxin
mempunyai pengaruh
menenangkan hingga
pertumbuhan janin menjadi
baik hingga aterm
(Prawirohardjo, 2009).
12
progesteron dan
somatotropin.
Fungsi hormon
mempersiapkan payudara
untuk memberikan ASI
dijabarkan sebagai berikut :
2.1.2.6.2.1 Estrogen berfungsi :
Menimbulkan hipertrofi sistem
saluran payudara
Menimbulkan penimbunan lemak
dan air serta garam sehingga
payudara tampak makin membesar.
Tekanan serat saraf
akibat penimbunan
lemak, air dan garam
meyebabkan rasa sakit
pada payudara.
2.1.2.6.2.2. Progesteron berfungsi :
Mempersiapkan
asinus sehingga dapat
berfungsi menambah
jumlah sel asinus.
2.1.2.6.2.3 Somatotropin berfungsi :
Mempengaruhi sel asinus
untuk membuat kasien, laktalbimun
dan laktoglobulin, Penimbunan
lemak sekitar alveolus payudara,
Merangsang pengeluaran kolostrum
13
padakehamilan
(Prawirohardjo,2009).
2.1.2.6.3 Sirkulasi darah
Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan
dipengaruhi oleh adanya sirkulasi ke plasenta,
uterus yang membesar dengan pembuluh-
pembuluh darah yang membesar pula, mammae
dan alat-alat yang memang berfungsi berlebihan
dalam kehamilan. Volume darah ibu dalam
kehamilan bertambah secara fisiologik dengan
adanya pencairan darah yang disebut hidremia.
Volume darah akn bertambah banyak, kira-kira
25%, dengan puncak kehamilan 32 minggu,
diikuti dengan cardiac output yang meninggi
sebanyak kira-kira 30%.
2.1.2.6.4 Sistem respirasi
Seorang wanita hamil pada kelanjutan
kehamilannya tidak jarang mengeluh tentang
rasa sesak dan pendek nafas. Hal ini ditemukan
pada kehamilan 32 minggu ke atas oleh karena
usus-usus tertekan oleh uterus yang membesar
kearah diafragma, sehingga diafragma kurang
leluasa bergerak. Untuk memenuhi kebutuhan
oksigen yang meningkat kira-kira 20%, seorang
wanita hamil selalu bernafas lebih dalam
(Prawirohardjo, 2009)
2.1.2.6.5 Traktus urinarius
14
Karena pengaruh desakan hamil muda
dan turunnya kepala bayi pada hamil tua terjadi
gangguan miksi dalam bentuk sering kencing.
Filtrasi pada glomerulus bertambah sekitar 69-
70%. Pada kehamilan ureter membesar untuk
dapat menampung banyaknya pembentukan
urine, terutama pada ureter kanan karena
peristaltik ureter terhambat karena pengaruh
progesteron (Prawirohardjo, 2009).
2.1.2.6.6 Kulit
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan
hiperpigmentasi alat-alat tertentu. Pigmentasi
ini disebabkan oleh peningkatan melanophore
stimulating hormone (MSH) yang dikeluarkan
oleh lobus anterior hipofisis. Kadang-kadang
terdapat deposit pigmen pada dahi, pipi dan
hidung, dikenal sebagai kloasma gravidarum.
2.1.2.6.7 Matabolisme
Metabolisme tubuh mengalami perubahan
yang mendasar, dimana kebutuhan nutrisi makin
tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan
memberikan ASI.
5. Diagnosis kehamilan
Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu
kehamilan triwulan pertama (antara 0 sampai 12 minggu), kehamilan
triwulan kedua (antara 12 sampai 28 minggu) dan kehamilan triwulan
terakhir (antara 28 sampai 40 minggu). (prawirohardjo,2009).
15
Untuk dapat menegakan kehamilan ditetapkan dengan melakukan penilaian
terhadap beberapa tanda dan gejala hamil.
a. Tanda-tanda dugaan hamil
1) Amenorea (terlambat datang bulan)
a) Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan
folikel degraf dan ovulasi
b) Mengetahui tanggal haid terakhir dengan perhitungan naegle
dapat ditentukan perkiraan persalinan.
2) Mual (nausea) dan muntah (emesis).
a) Pengaruh estrogen dan progesteron terjadi pengeluaran asam
lambung yang berlebihan.
b) Menimbulkan mual dan muntah terutama pagi hari yang
disebutkan morning sickness.
c) Dalam batas fisiologis keadaan ini dapat diatasi.
d) Akibat mual dan muntah nafsu makan berkurang
3) Mastodinia (rasa kencang dan sakit pada payudara disebabkan
payudara membesar. Faskularisasi bertambah asinus dan duktus
berpoliferasi karena pengaruh estrogen dan progesteron)
4) Quickening (persepsi gerakan janin pertama biasanya di sadari oleh
wanita pada kehamilan 18-20 minggu)
5) Sering miksi.
a) Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih cepat
terasa penuh dan sering miksi.
b) Pada triwulan kedua sudah menghilang.
6) Ngidam (wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu).
7) Pingsan
a) Terjadinya gangguan sirkulasi kedaerah kepala (sentral)
menyebabkan iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan
sinkop atau pingsan.
16
b) Keadaan ini menghilang setelah umur hamil 16 minggu.
8) Konstipasi atau obstifasi. Pengaruh progesteron dapat menghambat
peristaltik usus menyebabkan kesulitan untuk buang air besar.
9) Pigmentasi kulit.
a) Sekitar pipi: chloasma gravidarum.
Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis
anterior menyebabkan pigmentasi pada kulit.
b) Dinding perut : striae livide, striae nigra, linea alba makin
hitam.
c) Sekitar payudara : hiperpigmentasi areola mamae, puting susu
makin menonjol, kelenjar montgomery menonjol dan pembuluh
darah menifes ekitar payudara.
10) Epulis. Hipertropi papilla ginggivae. Sering terjadi pada triwulan
pertama
11) Varices atau penampakan pembuluh darah vena.
terdapat pada daerah genetalia eksterna, fossa poplitea,kaki dan
betis.
17
Tanda hegar yaitu segmen bawah rahim melunak, tanda hegar
terdapat pada dua pertiga kasus dan biasanya muncul pada
minggu ke enam dan kesepuluh serta terlihat lebih awal pada
perempuan yang hamilnya berulang. Tanda ini sulit diketahui
pada pasien gemuk atau dinding abdomen yang tegang,
(Rukiyah dkk, 2009)
Tanda chadwicks, biasanya muncul pada minggu ke delapan
dan terlihat lebih jelas pada wanita yang hamil berulang tanda
ini berupa perubahan warna. Warna pada vagina dan vulva
menjadi lebih merah dan agak kebiruan timbul karena adanya
vaskularisasi pada daerah tersebut. (Rukiyah dkk, 2009).
Tanda piscasek, uterus membesar secara simetris
menjauhi garis tengan tubuh (setengah bagian terasa lebih
keras dari yang lainnya) bagian yang lebih besar tersebut
terdapat pada tempat melekatnya (implantasi) tempat
kehamilan. Sejalan dengan berjalanbertambahnya usia
kehamilan, pembesaran uterus akan menjadi lebih simetris.
Tanda piscasek, dimana uterus membesar ke salah satu
jurusan hingga menonjol ke jurusan pembesaran tersebut
(Wiknjosastro dalam Prawirohardjo, 2009)
3) Suhu basal
Suhu basal yang sesudah ovulasi tetap tinggi terus antara 37,2-37,8
derajat celcius adalah salah satu tanda akan adanya kehamilan.
Gejala ini sering di pakai dalam pemeriksaan kemandulan.
18
b. Teraba bagian-bagian janin
2) Denyut jantung janin
a. Didengar dengan stetokop laenec, alat kardiotokograpi,alat
doppler.
b. Dilihat dengan ultrasonograf.
c. Pemeriksaan dengan alat canggih, yaitu rontgen untuk melihat
kerangka janin, ultrasonografi (prawirohardjo, 2009).
3) Tanda Braxton-Hiks
Bila uterus dirangsang mudah berkontraksi. Tanda ini khas
untuk uterus dalam masa hamil. Pada keadaan uterus yang
membesar tetapi tidak ada kehamilan misalnya pada mioma uteri,
maka tanda ini tidak di temukan.
19
c. Kista ovarium
Pembesaran perut, tetapi tidak disertai tanda hamil.
Datang bulan terus berlangsung.
Lamanya pembesaran perut dapat melampaui umur kehamilan.
Pemeriksaan tes biologis kehamilan dengan hasil negatif
(wikipedia, 2009).
d. Hematometra
Terlambat datang bulan yang dapat melampaui umur hamil
Perut teras sakit setiap bulan.
Terjadi tumpukan darah dalam rahim
Tanda dan pemeriksaan hamil tidak menunjukan hasil yang positif.
Sebab himen in perforata (Wikipedia, 2010).
e. Kandung kemih yang penuh
Dengan melakukan katetirisasi, maka pembesaran perut akan
menghilang (Wikipedia, 2009).
20
Pada awal kehamilan, pendarahan yang tidak normal adalah
merah, perdarahan banyak atau pendarahan dengan nyeri (berarti
abortus, KET, molahidatidosa). Dan apabila pada kehamilan lanjut,
pendarahan yang tidak normal adalah merah, banyak atau sedikit,
nyeri (berarti plasenta previa dan solusio plasenta ). (Rukiyah,
2009).
b. Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala yang menunjukan suatu masalah yang serius
adalah sakit kepala yang hebat, yang menetap dan tidak hilang
dengan beristirahat. Kadang-kadang, dengan sakit kepala yang
hebat dan disertai dengan penglihatan yang kabur itu merupakan
tanda dan gejala dari preeklamsi (Rukiyah, 2009).
c. Pandangan kabur
Masalah visual yang mengindifikasikan keadaan yang
mengancam jiwa adalah perubahan visual mendadak, misalnya
pandangan kabur atau berbayang (Rukiyah, 2009).
d. Nyeri abdomen yang hebat
Nyeri yang hebat dan menetap serta tidak dapat hilang setelah
beristirahat. Hal ini bisa berarti appendicitis, kehamilan ektopik,
abortus, penyakit radang panggul, persalinan preterm, gastritis,
penyakit kantong empedu, abrupsi plasenta, infeksi saluran kemih,
atau infeksi lain (Rukiyah, 2009).
e. Bengkak pada muka atau tangan
Menunjukan adanya masalah serius jika muncul pada muka
dan tangan. Tidak hilang setelah beristirahat dan di sertai dengan
keluhan fisik lain. Hal ini merupakan pertanda anemia, gagal
jantung, tau preeklamsia (Rukiyah,2009).
f. Bayi tidak bergerak seperti biasanya
21
Ibu dapt mulai merasakan gerakan janinnya pada bulan ke 5
atau ke 6. Beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih
awal, jika bayi tidur gerakannya akan melemah. Bayi harus
bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam. Gerakan bayi
akan lebih mudah terasa jika ibu berbaring atau beristirahat dan
jika ibu makan dan minum dengan baik (Rukiyah, 2009).
8. Pengawasan Antenatal
Pengawasan antenatal memberikan manfaat dengan
ditemukannya barbagai kelainan yang menyertai hamil secara dini,
sehingga dapat diperhitungkan dan dipersiapkan langkah-langkah
dalam pertolongan persalinannya. Diketahui bahwa janindalam rahim
ibunya adalah satu kesatuan yang saling mempengaruhi, sehingga
kesehatan ibu yang optimal akan meningkatkan kesehatan,
pertumbuhan dan perkembangan janin (Wordpress, 2009). Adapun
tujuan dari pengawasan antenatal antara lain :
a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu
dan tumbuh kembang janin.
b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan
sosial ibu dan janin.
c. Mengenali secara dini ketidak normalan atau komplikasi yang
mungkin terjadi selama kehamilan, termasuk riwayat penyakit
secara umum, kebidanan dan pembedahan.
d. Mempersiapkan persiapan persalinan yang cukup bulan melahirkan
dengan selamat ibu maupun janinnya dengan trauma seminimal
mungkin.
e. Mempersiapkan ibu agar nifas berjalan normal dan pemberian ASI
ekslusif.
22
f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran
bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.
23
10. Standar pengawasan antenatal
Setiap wanita hamil menghadapi resiko komplikasi yang bisa
mengancam jiwanya. Oleh karena itu setiap wanita hamil memerlukan
sedikitnya 4 kali kunjungan selama periodeantenatal (Saifudin, 2009).
a. Kebijakan program
Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali
selama kehamilan.
1) 1 kali pada triwulan pertama
2) 1 kali pada triwulan kedua
3) 2 kali pada trwulan ketiga (saifudin, 2009).
b. Pelayanan atau asuhan standar minimal “10 T” :
1) Timbang berat badan dan pengukuran tinggi badan
2) Ukur tekanan darah
3) Ukur tinggi fundus uteri
4) Pemberian imunisasi tetanus toxoid
5) Pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama kehamilan
6) Test terhadap penyakit menular seksual
7) Temu wicara (konseling dan pemecahan masalah)
8) Test Laboraturium
9) Tatalaksana Kasus
10) Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas)
24
Cara melakukan palpasi ialah menurut leopold yang terdiri dari
atas 4 bagian.
· Leopold 1
Pemeriksaan leopold 1 adalah untuk menentukan tuanya
kehamilan dengan mengukur tinggi fundus uteri serta
menentukan bagian apa yang terdapat didalam fundus.
· Leopold II
Pemeriksaan leopold II dilakukan untuk menentukan
bagian apa yang terdapat dikiri atau kanan ibu (ekstremitas
dan punggung).
· Leopold III
Leopold III adalah untuk menentukan bagian terendah
janin dan mengetahui apakah bagian tersebut sudah masuk
atau belum masuk ke dalam pintu atas
panggul(konvergen,sejajar,divergen).
· Leopold IV
Leopold IV adalah untuk menentukan seberapa besar
bagian terendah janin yang sudah masuk ke dalam pintu
atas panggul dengan menggunakan penjarian.
2) Pemeriksaan aogenital
Pemeriksaan ini dilakukan dengan diinfeksi dan dilihat apakah
ada flour albus, varises, oedema, tumor tau kelainan lainnya yang
dapat mempengaruhi proses persalinan dan apabila ada kelainan
dari anogenital.
3) Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan urine dilakukan antara lain untuk mengetahui
kadar urine protein ibu agar kadar gula dalam urine. Klasifikasi
proteinuria :
a. Negatif : urine jernih
25
b. Positif 1 : ada keruhan
c. Positif 2 : kekeruhan mudah dilihat dan ada endapan
d. Positif 3 : Lebih keruh dan endapan lebih jelas
e. Positif 4 : sangat keruh dan disertai endapan yang
menggumpal
Untuk kadar glukosa iklasifikasikan :
a. Negatif : biru
b. Positif 1 : hijau
c. Positif 2 : kuning kehijauan
d. Positif 3 : jingga
e. Positif 4 : merah bata
Pemeriksaan darah yang dilakukan pada ibu hamil biasanya yaitu
golongan darah dan pemeriksaan hemoglobin untuk mengetahui
anemia atau tidak, menurut saifudin (2010) disebut bahwa
anemia apabila pada kehamilan 1 dan 3 kadar hemoglobinnya
rendah dibawah 11gr% atau <10,5gr% pada trimester 2, hal ini
dikarnakan pada bulan ke 5-6 terjadi kebutuhan peningkatan zat
besi pada janin untuk proses pertumbuhan tulang janin, selain itu
juga memang dalam kehamilan terjadi proses hemodilusi yang
dapat menyebabkan Hb menjadi turun, menurut shaifudin (2010)
klasifikasi Hb ibu hamil yaitu 11gr% normal, 9-10gr% anemia
ringan, 7-8gr% anemia sedang, dan <7gr% anemia berat.
26
Data objektif adalah data yang di observasi dari hasil pemeriksaan oleh
bidan atau tenaga kesehatan lainnya. Pemereriksaan yang dilakukan
meliputi : pemeriksaan fisik, pemeriksaan khusus kebidanan,
pemeriksaan penunjang, laboraturium, pemeriksaan radiodiagnostik.
3. Assesment
Assesment merupakan kesimpulan dari data subjektif dan data objektif.
4. Planning
Planning adalah rencana tindakan yang akan di lakukan berdasarkan
Assesment atau analisa data.
BAB III
TINJAUAN KASUS
F. PLANNING
1. Beri tahu ibu mengenai semua hasil pemeriksaan.
- Memberi tahu ibu mengenai hasil semua hasil pemeriksaan
- Ibu mengerti atas apa yang telah disampaikan oleh bidan.
2. Beri tahu ibu tentang tanda-tanda persalinan
- Memberitahu kepada ibu tentang tanda-tanda persalinan,
diantaranya : nyeri melingkar dari punggung menjalar ke perut
27
bagian depan, kenceng-kenceng atau perut mulas secara
teratur,sering dan lama, keluarnya lendir bercampur darahdari jalan
lahir,keluarnya air ketuban dari jalan lahir.
- Ibu sudah mengetahui tentang tanda-tanda persalinan.
3. Beritahu ibu tentang persiapan persalinan
- Menjelaskan dan memberitahukan perlengkapan apa saja yang
harus di persiapkan, seperti : tempat bersalin, alat transportasi,
biaya yang di butuhkan, menyiapkan donor darah,
perlengkapan bayi, memberitahu keluarga terutama suami agar
mendampingi ibu pada saat proses persalinan, obat obatan,
serta surat-surat jika terjadi rujukan
- Ibu bersedia untuk mempersiapkan persiapan persalinan.
4. Anjurkan ibu untuk jalan-jalan di pagi hari
- Menganjurkan ibu untuk jalan-jalan di pagi hari karena
banyak manfaat nya pada saat proses persalinan seperti
memperkuat otot menjelang persalinan, membuat bumil lebih
bugar,mengurangi stress fisik dan mental, serta membantu
penurunan kepala janin.
- Ibu mengerti dan akan melakukannya.
5. Beritahu ibu tantang tanda-tanda bahaya pada kehamilan trimester
3
- Memberitahu ibu tentang tanda-tanda bahaya pada kehamilan
trimester 3 yaitu perdarahan pervaginam, sakit kepala yang
hebat,penglihatan kabur, bengkak diwajah dan di jari tangan,
keluarcairan pervaginam,gerakan janin tidak terasa, nyeri perut
yang hebat.
- Ibu sudah mengetahui tentang tanda-tanda bahaya trimester
3.
28
6. Anjurkan ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu lagi atau jika ibu
ada keluhan dan indikasi
- Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu lagi atau
jika ada keluhan dan indikasi
- Ibu bersedia untuk kunjungan ulang 1 minggu lagi atau jika
ada keluhan dan indikasi.
7. Tanyakan kepada ibu dan keluarga tentang apa yang belum di
mengerti
- Menanyakan kepada ibu tentang apa yang belum di mengerti
dengan penjelasan bidan
- Ibu sudah mengerti dan tidak ada yang ingin di tanyakan
BAB IV
PEMBAHASAN
29
Pada langkah ini penulis dapat mengkaji data pada ibu hamil normal
G2P1Ao hamil 34 minggu 3 hari. Hal ini sesuai dengan teori yang ada
didasari dengan;
30
Berat janin=(tinggi fundus uteri-12) x 155 gram (jika kepala belum
masuk PAP)
Berat janin=(tinggi fundus uteri-11) x 155 gram (jika kepala sudah
masuk PAP)
Sesuai rumus Lohnson di dapatkan hasil penghitungan sebagai berikut:
TBJ: ( TFU-12)X155 gram
(31-12)X155 = 2945 gram
Tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek.
Auskultasi : DJJ: 140x/ menit. Frekuensi: Teratur
Lokasi : Kuadran kiri bawah perut (punktum maksium)
Menurut Prawiroharjo (2005) DJJ adalah frekuensi denyut rata-rata
wanita tidak sedang bersalin,atau di ukur diantara dua kontaksi. Rentang
normal adalah 120 sampai 160 denyut/menit.
Keadaan umum : Baik, Kesadaran : Composmetis, TD : 110/80
mmHg,menurut Prawirohardjo (2005) perlu diukur untuk mengetahui
perbandingan nilai dasar selama masa kehamilan, tekanan darah yang
perlu untuk memperetahankan fungsi plasenta. Tetapi tekanan darah
sistolik 140mmHg atau diastolic 90mmHg pada awal kehamilan dapat
mengindikasi hipertensi Nadi : 80 x/mnt, RR : 22 x/mnt, Suhu : 37 oC
BB sebelum hamil :52 kg, BB sekarang : 63 kg TB : 155 cm serta
pemeriksaan HB ibu 11 gr/dl.
Menurut Prawirohardjo (2005) pertumbuhan berat badan yang ada pada
ibu hamil yaitu berdasarkan masa tubuh (BMI : body massa index )
dimana metode ini untuk menentukan pertumbuhan berat badan yang
optimal selama masa kehamilan, karena merupakan hal yang penting
untuk mengetahui BMI wanita hamil. Total pertumbuhan berat badan
pada kehamialan yang normal adalah 6,5-16,5 kg, adapun tinggi badan
menetukan ukuran panggul ibu, ukuran normal tinggi badan yang baik
untuk ibu hamil antara lain yaitu < 145 cm, pemberian imunisasi TT
31
lengkap, pemberian imunisasi TT pada kehamilan, diberikan tiga kali
yaitu satu pada kunjungan ANC pertama dan diberikan TT1 kemudian
TT2 diberikan 4 minggu setelah TT1. Menurut Depkes RI, (2011).
Pada pemeriksaan laboraturium didapatkan Hb11gram %, Ibu hamil
dikatakan anemia jika hemoglobin darahnya kurang dari 11gr%. Bahaya
anemia pada ibu hamil tidak saja berpengaruh terhadap keselamatan
dirinya, tetapi juga pada janin yang dikandungnya (Wibisono,
Hermawan, dkk, 2009 : 101). Pada awal kehamilan dapat mengindikasi
anemi. Berdasarkan teori diatas dan apa yang terjadi dilapangan tidak
terdapat kesenjangan dan ibu hamil Ny.L tidak mengalami anemia
c. Analisa data
Dari pengkajian data subjektif dan objektif diatas dapat ditegakkan
bahwa Ny L G2P1Ao hamil 34 minggu 3 hari.
d. Penatalaksanan
Penatalaksanaan yang diberikan penulis adalah Memberitahu ibu
mengenai semua hasil pemeriksaan yaitu keadan ibu baik-baik saja.
Memberitahu kepada ibu tentang tanda-tanda persalinan, diantaranya :
nyeri melingkar dari punggung menjalar ke perut bagian depan,
kenceng-kenceng atau perut mulas secara teratur,sering dan lama,
keluarnya lendir bercampur darahdari jalan lahir,keluarnya air ketuban
dari jalan lahir. Menjelaskan dan memberitahukan perlengkapan apa saja
yang harus di persiapkan, seperti : tempat bersalin, alat transportasi,
biaya yang di butuhkan, menyiapkan donor darah, perlengkapan bayi,
memberitahu keluarga terutama suami agar mendampingi ibu pada saat
proses persalinan, obat obatan, serta surat-surat jika terjadi
rujukan.Menganjurkan ibu untuk jalan-jalan di pagi hari karena banyak
manfaat nya pada saat proses persalinan seperti memperkuat otot
menjelang persalinan, membuat bumil lebih bugar,mengurangi stress
fisik dan mental, serta membantu penurunan kepala janin. Memberitahu
32
ibu tentang tanda-tanda bahaya pada kehamilan trimester 3 yaitu
perdarahan pervaginam, sakit kepala yang hebat,penglihatan kabur,
bengkak diwajah dan di jari tangan, keluarcairan pervaginam,gerakan
janin tidak terasa, nyeri perut yang hebat. Menanyakan kepada ibu
tentang apa yang belum di mengerti dengan penjelasan
bidan.Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu lagi atau jika
ada keluhan dan indikasi.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapat dari pengkajian data mengenai asuhan
kebidanan pada ibu hamil yaitu:
33
1. Berdasarkan data subjektif NY” L” datang ke puskesmas pangkalbalam
untuk melakukan pemeriksaan kehamilan dengan usia kehamilan delapan
bulan setengah dan tidak ada keluhan.
2. Berdasarkan data objektif serta semua hasil pemeriksaan yang telah
dilakukan keadaan umum NY” L” dalam batas normal.
3. Berdasarkan data subjektif dan data objektif dapat dirumuskan diagnosa
NY” L” G2 P1 A0 Umur Kehamilan 34 Minggu 3 Hari.
4. Dari analisa data tersebut dapat melaksanakan perencanan asuhan
kebidanan yang sesuai dengan manajemen pelayanan kebidanan mengenai
pada NY” L” G2 P1 A0 Umur Kehamilan 34 Minggu 3 Hari
B. Saran
1. Bagi Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa dapat mengerti mengenai penatalaksanan pada Ibu
Hamil dan mahasiswa mampu menganalisa keadaan pada ibu hamil dan
mengerti tindakan segera yang harus dilakukan.
2. Bagi Lahan Praktek
Diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi lahan peraktek dalam
rangka meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan pelaksanan
Asuhan kebidanan pada Ibu Hamil sesuai standar pelayanan.
34
DAFTAR PUSTAKA
35
Prawirohardjo, Sarwono, 2010, Ilmu Kebidanan Sarwono Wirohardjo. Jakarta:PT
Bina Pustaka SarwonoWirihardjo
36