Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN'

1.1             Latar Belakang


Pada saat ini Angka Kematian Ibu ( AKI ) di indonesia masih sangat tinggi. Menurut
Survey Demogravi dan Kesehatan Indonesia ( SDKI ) 2012 menyebutkan, Angka Kematian
Ibu ( AKI ) melonjak drastis 359 per 100.000 kelahiran hidup. Sebelumnya, AKI dapat
ditekan dari 390 per 100.000 kelahiran hidup ( 1991 ) menjadi 228 per 100.000 kelahiran
hidup ( SDKI ) 2007. Selain AKI, Angka Kematian Bayi ( AKB ) juga masih tinggi, 32 per
1.000 kelahiran hidup. Angka itu hanya turun sedikit dari AKB SDKI 2007 yang 34 per 1.000
kelahiran hidup
Angka kematian ibu dan bayi merupakan tolak ukur dalam menilai derajat kesehatan
suatu bangsa, oleh karena itu pemerintah sangat menekankan untuk menurunkan angka
kematian ibu dan bayi melalui program-program kesehatan. Dalam pelaksanaan program
kesehatan sangat dibutuhkan sumber daya manusia yang kompeten, sehingga tujuan dapat
tercapai. Oleh karena itu pelayanan antenatal care merupakan cara penting untuk memonitor
dan mendukung kesehatan ibu hamil dan mendeteksi adanya kehamilan resiko tinggi. Dengan
adanya antenatal care sebagai deteksi dini adanya kehamilan yang beresiko tinggi sebagai
salah satu penyebab kematian ibu hamil, sehingga antenatal care diharapkan dapat
mengurangi angka kematian ibu
Proses kehamilan merupakan proses yang normal dan alamiah. Hal ini perlu diyakini
oleh tenaga kesehatan khususya bidan, sehingga asuhan yang diberikan kepada pasien dapat
dilakukan melalui proses pendekatan,pendekatan yang dilakukan lebih cenderung kepada
bentuk pelayanan promotif. Realisasi yang paling mudah dilksanakan berupa pelaksanaan
Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) kepada pasien dengan materi-materi mengenai
pemantauan kesehatan ibu hamil dan penatalaksanaan ketidaknyamanan saat hamil.
Salah satu upaya yang dilakukan bidan adalah menganjurkan kepada pasien untuk
melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur sesuai dengan kebijakan pemerintah. Pada
pemeriksaan ini ibu hamil dapat memberikan informasi atau pertanyaan yang dikeluhkan
yang akhirnya mampu memberikan solusi dan penanganan lebih lanjut. Salah satunya
memberikan asuhan yaitu pemantauan kesehatan pada ibu hamil. Dalam melaksanakan
pemantauan ini bidan tidak akan mungkin bekerja sendiri, namun membutuhkan bantuan
pihak lain, dalam hal ini adalah pasien sendiri beserta keluarganya. Hal ini bertujuan agar
pasien dan keluarga ikut merasa bertanggung jawab terhadap kesehatannya, sehingga jika
terjadi sesuatu gangguan dan membutuhkan suatu tindakan, pasien dan keluarga dapat
berperan aktif dalam pengambilan keputusan.
1.2             Tujuan Penulisan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan kehamilan pada Ny.N
dengan menggunakan pendokumentasian 7 langkah varney
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Melaksanakan pengkajian data atau pengumpulan data subjektif maupun objektif terhadap
Ny. N
2. Mengidentifikasi diagnosa, masalah dan kebutuhan.
3. Menentukan antisispasi masalah potensial.
4. Mengidentifikasi kebutuhan segera
5. Menyusun rencana asuhan kebidanan sesuai dengan prioritas masalah.
6. Melaksanakan rencana asuhan dengan masalah.
7. Mengevaluasi keefektifan asuhan kebidanan yang telah dilaksanakan.
1.3             Manfaat Penulisan
1.3.1 Bagi Rumah Sakit/Rumah Bersalin
Hasil penulisan dapat memberikan masukan terhadap tenaga kesehatan untuk lebih
meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya pada ibu hamil dan umumnya pada
masyarakat.
1.3.2 Bagi Pendidikan
Sebagai penilaian kepada mahasiswa tentang asuhan kepada ibu hamil serta Sebagai
tambahan sumber kepustakaan dan perbandingan pada asuhan kebidanan pada ibu hamil
fisiologis.
1.3.3 Bagi Klien/Masyarakat
 Agar klien mengetahui dan memahami perubahan fisiologis yang terjadi pada
kehamilan secara fisiologis maupun psikologis serta masalah pada kehamilan sehingga timbul
kesadaran bagi klien untuk memperhatikan kehamilannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Definisi dari masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya
hamil normal adalah 280 hari ( 40 minggu atau 9 bulan 7 hari ) dihitung dari hari pertama
haid terakhir (saifudin, 2002)
Kehamilan adalah mulai dari ovulasi sampai partus lamanya 280 hari ( 40 minggu )
dan tidak lebih dari 300 hari atau 43 minggu. Pembagian kehamilan dibagi dalam tiga
trimester : trimester pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan ( 0-12 minggu ); trimester
kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan ( 13-28 minggu ); trimester ketiga dari bulan
ketujuh sampai 9 bulan. (Saifuddin, 2001)
Antenatal care merupakan pelayanan kehamilan yang diberikan pada ibu hamil untuk
memonitor, mendukung kesehatan ibu dan mendeteksi ibu apakah ibu hamil normal atau
bermasalah (saifudin,2001)
Kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu serta perubahan
sosialdalam keluarga, memantau perubahan-perubahan fisik yang normal yang dialami ibu
serta tumbuh kembang janinn, juga mendeteksi dan serta menatalaksanakna kondisi yang
tidak normal. Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan
kelahiran bayi sehat cukup bulan melalui jalan lahirnamun kadang-kadang tidak sesuai
dengan yang diharapkan (saifudin, 2001).
2.2 Macam-macam kehamilan
Intra uteri adalah kehamilan secara umum yaitu kehamilan yang pertembuhan embrio /
janin berada di dalam uteri(rahim).
Extra uteri adalah kehamilah yang perkembangannya janinnya berada diluar uteri atau
rahim, disaluran tuba falopii. Kehamilan ini biasa kita kenal dengan” hamil diluar
kandungan”. Kehamilan ini tidak mungkin berkembang dan berlanjut. Karena akan
membahayakan ibu serta janinnnya. Dan janin tidak mungkin hidup lebih lama lagi sebab
ruang hidupnya seharusnya berada dirahim, bukan disaluran tuba falopii, sehingga kehamilan
ini menyebabkan kematian janin (Ai yeyeh, 2009).
2.3 Standar Asuhan Kehamilan
Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama masa kehamilan :
a)      Satu kali pada triwulan pertama
b)      Satu kali pada triwulan kedua
c)      Dua kali pada triwulan ketiga (saifuddin, 2002)
Pelayanan standar minimal, 10 T :
a)      Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
b)      Ukur tekanan darah
c)      Nilai status gizi ( ukur lingkar lengan atas )
d)     Ukur tinggi fundus uteri
e)      Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin ( DJJ )
f)       Pemberian imunisasi Tetanus Toxoid (TT) lengkap
g)      Pemberian tablet besi (Fe) minimal 90 tablet selama masa kehamilan
h)      Tes terhadap penyakit menular seksual
i)        Tatalaksana kasus
j)        Temu wicara (ai yeyeh,2009)
2.4      Tahap Perubahan dan Perkembangan hasil konsepsi, dan maternal
2.4.1 Perubahan dan Perkembangan Janin
0-4 Minggu
Pada minggu-minggu awal ini, janin memiliki panjang tubuh kurang lebih 2 mm.
Perkembangannya juga ditandai dengan munculnya cikal bakal otak, sum sum tulanh
belakang yang masih sederhana, dan tanda- tanda wajah yang akan terbentuk.
4-8 Minggu
Ketika usia kehamilan mulai mencapai usia 4 minggu, jantung janin mulai berdetak,
dan semua organ tubuh lainnya mulai terbentuk. Muncul tulangh-tulang belakang wajah,
mata, kaki dan tangan.
8-12 Minggu
Saat memasuki minggu-minggu ini, organ-organ tubuh utama janin telah terbentuk.
Kepalanya berukuran lebih besar daripada badannya, sehingga dapat menampung otak yang
terus berkembang dengan pesat. Dan memilliki dagu, hidung, dan kelopak mata yang jelas.
Di dalam rahim, janin mulai diliputi cairan ketuban dan dapt melakukan aktifitas seperti
menendang dengan lembut. Organ-organ utama janin kini telah terbentuk.
12-16 Minggu
Paru-paru janin mulai berkembang dan detak jantungnya apat didengarkan melalui
ultrasonografi (USG). Wajahnya mulai dapat menunjukan ekspresi tertentu dan mulai tumbuh
alis dan bulu mata. Kemudia janin sudah mulai dapat memutar kepalanya dan membuka
mulut. Rambutnay muali tumbuh kasar dan berwarna.
16-20 Minggu
Janin mulai bereaksi terhadap suara ibunya. Akar-akar gigi tetap telah muncul
dibelakang gigi susu. Tubuhnya ditumbuhi rambut halus yang disebut lanugo. Janin bisa
menghisap jempol dan bereaksi terhadap suara ibunya. Ujung-ujung indra pengecap mulai
berkembang dan bisa membedakan rasa manis dan pahit dan sidik jari mulai tampak.
20-24 Minggu
Pada sat ini ternyata besar tubuh janin mulai sebanding dengan badanya. Alat
kelaminnya mulai terbentuk, cuping hidungnya muli terbuka, dan mulai melakukan gerakan
pernafassan. Pusat-pusat tulangntya pun mulai mengeras. Selain itu, Kini ia mulai memiliki
waktu-waktu tertentu untuk tidur.
24-28 Minggu
Di bawah kulit, lemak sudah mulai menumpuk, sedangkan dikulit kepalanya rambut
mulai bertumbuhan, kelompok matanya membuka, dan otaknya mulai aktif. Janin dapat
mendengar, baik suara dari dalam maupun dari luar (lingkungan). Janin dapat mengenali
suara ibunya dan detak jantungnya bertambah cepat jika ibunya berbicara. Atau boleh
dikatakan pada masa ini merupakan masa-masa bagi sang janin mempersiapkan diri
menghadapi hari kelahirannya.
28-36 Minggu
Walaupun gerakannya sudah mulai terbatas karna beratnya yang semakin bertambah,
namun matanya sudah mulai bisa berkedip bila melihat cahaya melalui dinding perut ibunya,
kepalanya sudah mulai mengarah ke bawah. Paru-parunya belum sempurna.
38 Minggu
Kepalanya sudah berada pada rongga panggul, seolah-olah mempersiapkan diri bagi
kelahirannya kedunia. Ia kerap berlatih bernapas, menghisap dan menelan. Rambut-rambut
halus di sekujur tubuhnya mulai menghilang. Ususnya terisi mekonium (tinja pada bayi baru
lahir) yang biasanya akan dikeluarkan dua hari setelah lahir. Sat ini persalinan sudah amat
dekat dan bisa terjadi kapan saja (Ai yeyeh, 2009)
2.4.2   Perubahan Terhadap Maternal
Suatu kehamilan normal biasanya berlangsung 280 hari, selama ini terjadi
perubahan yang menakjubkan baik pada ibu maupun janin. Janin berkembang dari 2 sel ke
satu bentuk yang akan mampu hidup di luar uterus.Adapun perubahan yang terjadi ada 3
bagian, yaitu:
a.       Trimester pertama minggu ke 1-14/ bulan 1-3
Ibu terlambat menstruasi, payudara menjadi nyeri dan membesar, kelelahan, dan ibu akan
mengalami dua gejala terakhir selama 3 bulan berikutnya yaitu morning sickness atau mual
muntah yang biasanya dimulai sekitar 8 minggu dan mungkin berkhir sampai 12 minggu.
b.      Trimester kedua minggu 16-24/ bulan 4-6
Fundus berada ditengah antara simpisis dan pusat, sekris vagina meningkat tetapi tetap
normal juga tidak gatal, iritasi dan berbau, bulan ke 5 TFU 3 jari dibawah pusat, payudara
mulai sekresi kolostrum, kantungketuban menampung 400 ml cairan. Bulan ke 6 fundus
sudah diatas pusat, sakit punggung dan kram pada kaki mungkin melai terjadi, mengalami
gatal-gatal pada abdomen karrena uterus dan kulit merenggang.
c.       Trimester keiga minngu ke 28-36/ bulan 7-9
Fundus berada di pertengahan antara pusat dan PX, hemoroid mungkin terjadi, pernapasan
dada berganti menjadi npenapasan perut, mungkin ibu lelah menjalani kehamilannya dan
ingin sekali menjadi ibu, ibu juga sulit tidur. Bulan kesembilan, penurunan kepala ke panggul
ibu/kepala masuk PAP, sakit punggung dan sering kencing, barxton Hisk meningkat karna
serviks dan segmen bawah rahim disiapkan(prawirohardjo,2011)
2.5    Perubahan Psikologis Pada ibu hamil
1.      Trimester Pertama
Segera setelah, konsepsi kadar hormon progesteron dan esterogen dalam tubuh
akan meningkat dan ini menyebabkan timbulnya mual muntah pada pagi hari, lemah, lelah
dan besarnya payudara, ibu merasa tidak sehat dan sering kali membenci kehamilannya, pada
trimester pertama seorang ibu akan selalu mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan
bahwa dirinya memang hamil.
2.      Trimester Kedua
Pada trimester kedua biasanya adalah saat ibu merasa sehat, ibu sudah terbiasa
dengan kadar hormon yang lebih tinggi dan rasa tidak nyaman karena hamil sudah berkurang,
perut ibu belum teralu besar sehingga belum dirasakan sebagai beban, ibu sudah menerima
kehamilannya dan mulai dapat merasakan gerakan bayinya, dan ibu mulai merasakan
kehadiran bayinya, banyak ibu terlepas dari rasa kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti
yang dirasakannya pada trimester pertama.
3.      Trimester ketiga
Trimester ketiga sering kali disebut periode menggu atau waspada sebab pada
saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya
perut merupakan 2 hal yang mengingatkan ibu akan bayinya. Kadang-kadang ibu merasa
khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu-waktu, ini menyebabkan ibu meningkatkan
kewaspadaan akan timbulnya tanda dan gejala akan terjadi persalinan, ibu sering kali mersa
khawatir atau kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak normal(Sulistyawati ari, 2009)
2.6 Perubahan Anatomik Dan Fisiologik Pada Wanita Hamil
Pada kehamilan terdapat perubahan pada seluruh tubuh wanita, khususnya pada alat
genitalia externa dan interna dan pada payudara (mammae). Dalam hal ini hormon
somatomammotropin, estrogen, dan pogesteron mempunyai peranan penting. Perubahan yang
terdapat pada wanita hamil ialah antara lain sebagai berikut :
1.        Uterus
2.        Vagina dan vulva
3.        Ovarium
4.        Mammae
5.        Sirkulasi darah
6.        Sistem respirasi
7.        Tractus digestivus
8.        Tractus urinarius
9.        Kulit
10.    Metabolisme dalam kehamilan
2.7 Pengawasan Wanita Hamil
Baru dalam setengah abad ini diadakan pengawasan wanita hamil secara teratur dan
tertentu. Dengan usaha itu ternyata angka mortalitas serta morbiditas ibu dan bayi jelas
menurun. Pada pengawasan wanita hamil hubungan dan pengertian baik antara dokter dan
wanita hamil tersebut harus ada. Sedapat mungkin wanita tersebut di beri pengertian seditit
tentang kehamilan yang sedang di kandung nya. Tujuan pengawasan wanita hamil ialah
menyiapkan ia sebaik-baiknya fisik dan mental, serta menyelamatkan ibu dan anak dalam
kehamilan ,persalinan dan merasa nifas,sehingga keadaan mereka postpartum sehat natal care
harus di usahakan agar
1. wanita hamil sampai akhir kehamilan sekurang-kurangnya harus sama sehatnya atau lebih
sehat
2. adanya kelainan fisik atau pisikologik harus di temukan dini dan di obati
3. wanita melahirkan tanpa kesulitan dan bayi yang di lahir kan sehat pula fisik dan mental.
Dijelaskan pada ibu tersebut perlunya di adakan pemeriksa teratur; makin tua
kehamilan nya makin cepat pemeriksaan harus di ulang hal ini tergantung pula pada apa yang
ditemukan pada pemeriksaan, misalnya seorang wanita hamil dengan kelainan
jantung ,hipertensi, atau diabetes melitus harus lebih sering di periksa ulang dari pada
seorang ibu yang sehat tanpa kelainan (klein,2010)
2.8 KEBUTUHAN FISIK
1. Diet Makanan
Kebutuhan makanan pada ibu hamil mutlak harus dipenuhi. Kekurangan nutrisi
dapat menyebabkan anemia, abortus, IUGR, insersia uteri, perdarahan pasca-persalinan,
sepsis puerperalis, dan lain-lain. Sedangkan kelebihan makanan-karena beranggapan
pemenuhan makan untuk dua orang-akan berakibat kegemukan, pre-eklampsi, janin terlalu
besar, dan sebagainya. Hal penting yang harus diperhatikan sebenarnya adalah cara mengatur
menu dan pengolahan menu tersebut dengan berpedoman pada pedoman umum gizi
seimbang. Bidan sebagai pengawas kecukupan gizinya dapat melakukan pemantauan
terhadap kenaikan berat badan selama kehamilan.
2. Kebutuhan Energi
Widya Karya Pangan dan Gizi Nasional menganjurkan pada ibu hamil untuk
meningkatkan asupan energinya sebesar 285 kkal per hari. Tambahan energi ini bertujuan
untuk memasok kebutuhan ibu dalam memenuhi kebutuhan janin. Pada trimester 1 kebutuhan
energi meningkat untuk organogenesis atau pembentukan organ-organ penting janin, dan
jumlah tambahan energi ini terus meningkat pada trimester 11 dan 111 untuk pertumbuhan
janin.
Protein, Ibu hamil mengalami peningkatan kebutuhan protein sebanyak 68%. Widya
Karya Pangan dan Gizi Nasional menganjurkan untuk menambah asupan protein menjadi
12% per hari atau 75-100 gram.
Bahan pangan yang dijadikan sebagai sumber protein sebaiknya bahan pangan dengan
nilai biologi yang tinggi, seperti daging tak berlemak, ikan, telur, susu, dan hasil olahannya.
Protein yang berasal dari tumbuhan nilai biologinya rendah jadi cukup sepertiga bagian saja.
Zat Besi, anemia sebagian besar disebabkan oleh defisiensi zat besi, oleh karena itu
perlu ditekankan kepada ibu hamil untuk mengonsumsi zat besi selama hamil dan setelah
melahirkan. Kebutuhan zat besi selama hamil meningkat sebesar 300% (1.040 mg selama
hamil) dan peningkatan ini tidak dapat tercukupi hanya dari asupan makanan ibu selama
hamil melainkan perlu ditunjang dengan suplemen zat besi, Pemberian suplemen zat besi
dapat diberikan sejak minggu ke-12 kehamilan sebesar 30-60 gram setiap hari selama
kehamilan dan enam minggu setelah kelahiran untuk mencegah anemia postpartum.
Asam Folat, asam folat merupakan satu-satunya vitamin yang kebutuhannya
meningkat dua kali lipat selama hamil. Asam folat sangat berperan dalam metabolisme
normal makanan menjadi energi, pematangan sel darah, sintesis DNA, pertumbuhan sel, dan
pembentukan heme. Jika kekurangan asam folat maka ibu dapat menderita anemia
megaloblastik dengan gejala diare, depresi lelah berat, dan selalu mengantuk. Jika kondisi ini
terus berlanjut dan tidak segera ditangani maka pada ibu hamil akan terjadi BBLR, ablasio
plasenta, dan kelainan bentuk tulang belakang janin (spina bifida).
Kalsium, metabolisme kalsium selama hamil mengalami perubahan yang sangat berarti.
Kadar kalsium dalam darah ibu hamil turun drastis sebanyak 5%. Oleh karena itu, asupan
yang optimal perlu dipertimbangkan. Sumber utama kalsium adalah susu dan hasil
olahannya, udang, sarang burung, sarden dalam kaleng, dan beberapa bahan makanan nabati,
seperti sayuran warna hijau tua dan lain-lain.
Selain beberapa zat gizi yang dianjurkan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil, ada
beberapa makanan yang harus dihindari karena kemungkinan akan dapat membahayakan ibu
dan pertumbuhan janin. Makanan yang tidak sehat atau berbahaya bagi janin di antaranya
adalah sebagai berikut.
a) Hati dan produk hati. Mengandung vitamin A dosis tinggi yang bersifat teratogenik
(menyebabkan cacat pada janin).
b) Makanan mentah atau setengah matang karena risiko toksoplasma.
c) Ikan yang mengandung metil merkuri dalam kadar tinggi seperti hiu, marlin, yang dapat
mengganggu sistem saraf janin.
d)Kafein yang terkandung dalam kopi, teh, cokelat, kola dibatasi 300 mg per hari. Efek yang
dapat terjadi di antaranya adalah insomnia (sulit tidur), refluks, dan frekuensi berkemih yang
meningkat.
e) Vitamin A dalam dosis > 20.000-50.000 IU/hari dapat menyebabkan kelainan bawaan.
3. Obat-obatan
Sebenarnya jika kondisi ibu hamil tidak dalam keadaan yang benar-benar
berindikasi untuk diberikan obat-obatan, sebaiknya pemberian obat dihindari.
Penatalaksanaan keluhan dan ketidaknyamanan yang dialami lebih dianjurkan kepada
pencegahan dan perawatan saja. Dalam pemberian terapi,dokter biasanya akan sangat
memperhatikan reaksi obat terhadap kehamilan, karena ada obat tertentu yang kadang bersifat
kontra dengan kehamilan.
4. Lingkungan Yang Bersih
Salah satu pendukung untuk keberlangsungan kehamilan yang sehat dan aman adalah
adanya lingkungan yang bersih, karena kemungkinan terpapar kuman dan zat toksik yang
berbahaya bagi ibu dan janin akan terminimalisasi. Lingkungan bersih disini adalah termasuk
bebas dari polusi udara seperti asap rokok. Selain udara, perilaku hidup bersih dan sehat juga
perlu dilaksanakan, seperti menjaga kebersihan diri, makanan yang dimakan, buang air besar
di jamban, dan mandi menggunakan air yang bersih.
5. Pakaian
Meskipun pakaian bukan merupakan hal yang berakibat langsung terhadap
kesejahteraan ibu dan janin, namun perlu kiranya jika tetap dipertimbangkan beberapa aspek
kenyamanaan dalam berpakaian. Pemakaian pakaian dan kelengkapannya yang kurang tepat
akan mengakibatkan beberapa ketidaknyamanan yang akan mengganggu fisik dan psikologis
ibu, Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pakaian ibu hamil adalah memenuhi kriteria
berikut ini.
a)      Pakaian harus longgar, bersih, dan tidak ada ikatan yang ketat pada daerah perut
b)      Bahan pakaian usahakan yang mudah menyerap keringat
c)      Pakailah bra yang menyokong payudara
d)     Memakai sepatu dengan hak yang rendah
e)      Pakaian dalam yang selalu bersih
6. Istirahat dan Rekreasi
Dengan adanya perubahan fisik pada ibu hamil, salah satunya beban berat pada perut
sehingga terjadi perubahan sikap tubuh, tidak jarang ibu akan mengalami kelelahan, oleh
karena itu istirahat dan tidur sangat penting untuk ibu hamil. Posisi tidur yang dianjurkan
pada ibu hamil adalah miring ke kiri, kaki kiri lurus, kaki kanan sedikit menekuk dan diganjal
dengan bantal, dan untuk mengurangi rasa nyeri pada perut, ibu masih membutuhkan rekreasi
untuk menyegarkan pikiran dan perasaan, misalnya dengan mengunjungi objek wisata atau
pergi ke luar kota .
Hal-hal yang dianjurkan apabila ibu hamil bepergian adalah sebagai berikut.
a)      Hindari pergi ke suatu tempat yang ramai, sesak, dan panas, serta berdiri terlalu lama di
tempat itu karena akan dapat menimbulkan sesak napas sampai akhirnya jatuh pingsan
(sinkop).
b)      Apabila berpergian selama kehamilan, maka duduk dalam jangka waktu lama harus dihindari
karena dapat menyebabkan peningkatan risiko bekuan darah vena dalam (deep vein
thrombosis) dan tromboflebitis selama kehamilan.
c)      Wanita hamil dapat mengendarai mobil maksimal 6 jam dalam sehari dan harus berhenti
selama 2 jam lalu berjalan selama 10 menit.
d)     Stocking penyangga sebaiknya dipakai apabila harus duduk dalam jangka waktu lama di
mobil atau pesawat terbang.
e)      Sabuk pengaman sebaiknya selalu dipakai, sabuk tersebut diletakkan di bawah perut ketika
kehamilan sudah besar.
7. Kebersihan Tubuh
Kebersihan tubuh ibu hamil perlu diperhatikan karena dengan perubahan sistem
metabolisme mengakibatkan peningkatan pengeluaran keringat. Keringat yang
berkembangnya mikroorganisme. Jika tidak dibersihkan (dengan mandi), maka ibu hamil
akan sangat mudah untuk terkena penyakit kulit. Bagian tubuh lain yang sangat
membutuhkan perawatan kebersihan adalah daerah vital, karena saat hamil terjadi
pengeluaran sekret vagina yang berlebihan. Selain dengan mandi, mengganti celana dalam
secara rutin minimal dua kali sehari sangat dianjurkan.
8. Perawatan Payudara
Payudara merupakan aset yang sangat penting sebagai persiapan menyambut
kelahiran sang bayi dalam proses menyusui. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
perawatan payudara adalah sebagai berikut.
a)      Hindari pemakaian bra dengan ukuran yang terlalu ketat dan yang menggunakan busa,
karena akan mengganggu penyerapan keringat payudara.
b)      Gunakan bra dengan bentuk yang menyangga payudara.
c)      Hindari membersihkan puting dengan sabun mandi karena akan menyebabkan iritasi.
Bersihkan puting susu dengan minyak kelapa lalu bilas dengan air hangat.
d)     Jika ditemukan pengeluaran cairan yang berwarna kekuningan dari payudara, berarti
produksi ASI sudah dimulai.
9. Eliminasi
Keluhan yang sering muncul pada ibu hamil berkaitan dengan eliminasi adalah
konstipasi dan sering buang air kemih. Konstipasi terjadi karena adanya pengaruh hormon
progesteron yang mempunyai efek rileks terhadap otot polos, salah satunya otot usus. Selain
itu, desakan usus oleh pembesaran janin juga menyebabkan bertambahnya konstipasi.
Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan mengonsumsi makanan tinggi
serat dan banyak air minum putih, terutama ketika lambung dalam keadaan kosong.
Meminum air putih hangat ketika perut dalam keadaan kosong dapat merangsang gerak
peristaltik usus. Jika ibu sudah mengalami dorongan, maka segeralah untuk buang air besar
agar tidak terjadi konstipasi.
Sering buang air kecil merupakan keluhan yang umum dirasakan oleh ibu Ini terjadi
karena pada awal kehamilan terjadi pembesaran uterus yang mendesak kantong kemih
sehingga kapasitasnya berkurang. Sedangkan pada trimester 111 terjadi pembesaran janin
yang juga menyebabkan desakan pada kantong kemih. Tindakan mengurangi asupan cairan
untuk mengurangi keluhan ini sangat tidak dianjurkan, karena akan menyebabkan dehidrasi.
10. Seksual
Hubungan seksual selama kehamilan tidak dilarang selama tidak ada riwayat penyakit
seperti berikut ini.
a)      Sering abortus dan kelahiran prematur.
b)      Perdarahan per vaginam.
c)      Koitus dilakukan dengan hati-hati terutama pada minggu terakhir kehamilan.
d)     Bila ketuban sudah pecah, koitus dilarang karena dapat menyebabkan infeksi janin intrauteri.
11. Sikap Tubuh Yang Baik
Perubahan tubuh yang paling jelas adalah tulang punggung bertambah lordosis karena
tumpuan tubuh bergeser lebih ke belakang dibandingkan sikap tubuh ketika tidak hamil.
Keluhan yang sering muncul dari perubahan ini adalah rasa pegal di punggung dan kram kaki
ketika tidur malam hari. Untuk mencegah dan mengurangi keluhan ini perlu adanya sikap
tubuh yang baik.
Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut.
Pakailah sepatu dengan hak yang rendah/tanpa hak dan jangan terlalu sempit.
a)      Posisi tubuh saat mengangkat beban, yaitu dalam keadaan tegak dan pastikan beban terfokus
pada lengan.
b)     Tidur dengan posisi kaki ditinggikan.
c)      Duduk dengan posisi punggung tegak.
d)     Hindari duduk atau berdiri terlalu lama (ganti posisi secara bergantian untuk mengurangi
ketegangan otot).
12. Imunisasi
Imunisasi selama kehamilan sangat penting dilakukan untuk mencegah penyakit yang
dapat menyebabkan kematian ibu dan janin. Jenis imunisasi yang diberikan adalah Tetanus
Toxoid (TT) yang dapat mencegah penyakit tetanus. Imunisasi TT pada ibu hamil harus
terlebih dulu ditentukan status kekebalan/imunisasinya. Bumil yang belum pernah
mendapatkan imunisasi maka statusnya T0, jika telah mendapatkan 2 dosis dengan interval
minimal 4 minggu atau adalah T2, bila telah mendapat dosis TT yang ke-3 (interval minimal
6 bulan dari dosis ke-2) maka statusnya T3, status T4 didapat bila telah mendapatkan 4 dosis
(interval minimal 1 tahun dari dosis ke-3) dan status T5 didapatkan bila 5 dosis telah didapat
(interval minimal 1 tahun dari dosis ke-4).
13. Ketidaknyamanan dan Cara Mengatasi
Dalam proses kehamilan terjadi perubahan sistem dalam tubuh ibu yang semuanya
membutuhkan suatu adaptasi, baik fisik mau psikologis. Dalam proses adaptasi tersebut tidak
jarang ibu akan mengalami ketidaknyamanan yang meskipun hal itu adalah fisiologis namun
tetap perlu diberikan suatu pencegahan dalam perawatan. Beberapa ketidaknyamanan dan
cara mengatasinya adalah sebagai berikut.
14. Kunjungan Ulang
Sesuai dengan kebijakan Departemen Kesehatan. Kunjungan minimal selama hamil
adalah 4 kali, yaitu 1 kali pada trimester I, 1 pada trimester II, dan 2 kali pada trimester III.
Namun sebaiknya kunjungan tersebut rutin dilakukan setiap bulan agar dapat segera
terdeteksi jika ada penyulit atau komplikasi kehamilan.
15. Pekerjaan
Wanita hamil tetap dapat bekerja namun aktivitas yang dijalaninya tidak boleh terlalu
berat. Istirahat untuk wanita hamil dianjurkan sesering mungkin. Seorang wanita hamil
disarankan untuk menghentikan aktivitasnya apabila mereka merasakan gangguan dalam
kehamilan. Pekerjaan yang membutuhkan aktivitas fisik berat, berdiri dalam jangka waktu
lama, pekerjaan dalam industri mesin, atau pekerjaan yang memiliki efek samping
lingkungan (contoh;limbah) harus dimodifikasi.
16. Tanda Bahaya Kehamilan
Selama kehamilan beberapa tanda bahaya yang dialami dapat dijadikan sebagai data
dalam deteksi dini komplikasi akibat kehamilan Jika pasien mengalami tanda-tanda bahaya
ini maka sebaiknya segera pemeriksaan lebih lanjut dan tindakan antisipasi untuk mencegah
terjadinya kematian ibu dan janin.
Beberapa tanda bahaya yang penting untuk disampaikan kepada pasien dan keluarga
adalah sebagai berikut.
a.       Perdarahan per vagina.
b.      Sakit kepala hebat.
c.       Masalah penglihatan.
d.      Bengkak pada muka atau tangan.
e.       Nyeri abdomen yang hebat.
f.       Bayi kurang bergerak seperti biasa (sulistyawati ari, 2009)
2.9 KEBUTUHAN PSIKOLOGIS
1. Persiapan Saudara Kandung (Sibling)
Sibling rivalry adalah rasa persaingan di antara saudara kandung akibat kelahiran
anak berikutnya. Biasanya terjadi pada anak usia 2-3 tahun. Sibling rivalry ini biasanya
ditunjukkan dengan penolakan terhadap kelahiran adiknya, menangis, menarik diri dari
lingkungannya, menjauh dari ibunya, atau melakukan kekerasan terhadap adiknya (memukul,
menindih, mencubit, dan lain-lain). Untuk mencegah Sibling rivalry ada beberapa langkah
yang dapat dilakukan, di antaranya sebagai berikut.
a)                  Jelaskan pada anak tentang posisinya (meskipun ada adiknya, ia tetap disayangi oleh ayah
ibu).
b)                  Libatkan anak dalam mempersiapkan kelahiran adiknya.
c)                  Ajak anak untuk berkomunikasi dengan bayi sejak masih dalam kandungan.
d)                 Ajak anak untuk melihat benda-benda yang berhubungan dengan kelahiran bayi.
2. Dukungan Keluarga
Ibu sangat membutuhkan dukungan dan ungkapan kasih sayang dari orang-orang
terdekatnya, terutama suami. Kadang ibu dihadapkan pada suatu situasi yang ia sendri
mengalami ketakutan dan kesendirian, terutama pada trimester akhir. Kekhawatiran tidak
disayang setelah bayi lahir kadang juga muncul, sehingga diharapkan bagi keluarga terdekat
agar selalu memberikan dukungan dan kasih sayang. Bidan sangat berperan dalam
memberikan pengertian ini pada suami dan keluarga.
3. Perasaan Aman dan Nyaman Selama Kehamilan
Selama kehamilan ibu banyak mengalami ketidaknyamanan fisik dan psikologis. Bidan
bekerja sama dengan keluarga diharapkan berusaha dan secara antusias memberikan
perhatian serta mengupayakan untuk mengatasi ketidaknyamanan dan ketidakamanan yang
dialami oleh ibu. Kondisi psikologis yang dialami oleh ibu akan sangat berpengaruh terhadap
perkembangan bayi. Tingkat kepercayaan ibu terhadap bidan dan keluarga juga sangat
memengaruhi kelancaran proses persalinan.
4. Persiapan Menjadi Orangtua
Ini sangat penting dipersiapkan karena setelah bayi lahir akan banyak perubahan peran
yang terjadi, mulai dari ibu, ayah, dan keluarga. Bagi pasangan yang baru pertama punya
anak, persiapan dapat dilakukan dengan banyak berkonsultasi dengan orang yang mampu
untuk membagi pengalamannya dan memberikan nasehat mengenai persiapan menjadi orang
tua.
Bagi pasangan yang sudah mempunyai lebih dari satu anak, dapat belajar dari
pengalaman mengasuh anak sebelumnya. Selain persiapan mental,yang tak kalah pentingnya
adalah persiapan ekonomi, karena bertambah anggota, bertambah pula kebutuhannya.
5. Dukungan dari Tenaga Kesehatan
Bagi seorang ibu hamil, tenaga kesehatan khususnya bidan mempunyai tempat
tersendiri dalam dirinya. Harapan pasien adalah bidan dapat dijadikan sebagai teman terdekat
dimana ia dapat mencurahkan isi hati dan kesulitannya dalam menghadapi kehamilan dan
persalinan. Posisi ini akan sangat efektif sekali lagi jika bidan dapat mengembangkan
kemampuannya dalam menjalin hubungan yang baik dengan pasien. Adanya hubungan saling
percaya akan memudahkan bidan dalam memberikan penyuluhan kesehatan ( Sulistyawati
ari, 2009 )
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 Pengumpulan Data
a. Identitas
: Ny. N Nama suami : Tn. A
: 22 tahun Umur : 25 tahun
Suku/Kebangsaan : Jakarta Suku/Kebangsaan : Jakarta
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan :Karyawan swasta
Alamat Rumah : Tanah koja Alamat Rumah : tanah koja
Telp : 081578653** Telp : 081578653**
Alamat Kantor :- Alamat Kantor : slipi
b. Anamnesa (Data subjektif)
Pada tanggal : 31 Januari 2014 pukul : 15.30 WIB
1. Alasan kunjungan ini : kunjungan rutin
2. Keluhan-keluhan : merasa sesak nafas dan punggung sakit
3. Riwayat Sosial Ekonomi
Stasus Perkawinan : sah
Bahasa yang digunakan : bahasa Indonesia
Kebiasaan (merokok,konsumsi alkohol,napza) : tidak ada
Dukungan keluarga/suami : keluarga dan suami sangat mendukung
Status kesehatan suami : suami tidak menderita penyakit apapun
Imunisasi TT : imunisasi TT1 dilakukan pada saat usia kehamilan 16 minggu, imunisasi TT2
dilakukan pada saat usia kehamilan 20 minggu
Kegiatan sehari-hari : menyapu, mencuci baju, memasak, DLL
Pengambil keputusan dalam keluarga : suami, selanjutnya keluarga
Hubungan seks selama kehamilan : 1 x seminggu
Rencana tempat bersalin : Bd. Suliah Am. Keb SKM
4. Riwayat kesehatan keluarga : ibu memiliki penyakit hipertensi
5. Riwayat kesehatan ibu : ibu tidak pernah menderita penyakit apapun
6. Riwayat penyakit menular seksual : tidak ada riwayat penyakit menular seksual
7. Riwayat operasi : ibu tidak pernah melakukan operasi
8. Riwayat ginekologi : tidak ada riwayat ginekologi
9. Riwayat Menstruasi
Usia menarche : 14 tahun
Siklus : 28 hari
Lamanya : 7 hari Jumlah darah : 3xganti pembalut
Dismenorhea : terdapat dismenorhea
10. Riwayat kontrasepsi : ibu tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi
11. Riwayat obstetrik
a. Riwayat kehamilan ini\
HPHT: 10 Juni 2013 TP : 17 Maret 2014
Pergerakan janin pertama kali : saat usia kehamilan 20 minggu
Pergerakan janin dalam 24 jam :+ 20 kali
Obat-obatan yang dikonsumsi : etabion dan calkomir
Kekhawatiran khusus : cemas proses persalinan
b. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

Tgl
Jenis Komplikasi Bayi Nifas
No lahir Usia Tempat
persalina
. kehamilan bersalin
n BB Lakta
Umur Ibu bayi penlg Mslh Mslh
JK si
Hamil
ini

12. Diet/Makan
Makanan yang dikonsumsi : nasi, sayur, ikan terkadang tahu tempe, 1 gelas susu untuk 1 hari
Frekuensi dalam sehari : 3 x dalam sehari
Masalah ( pica ) : tidak ada masalah
Keluhan-keluhan : tidak ada keluhan
c. Pemeriksaan fisik
1. keadaan umum : baik
2. keadaan emosional : stabil
3. tinggi badan : 161 cm
4. berat badan(saat ini) : 52 kg berat badan (sebelum hamil) : 40kg
5. LILA : 26 cm
6. tanda vital
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Denyut nadi : 75 x/menit
Pernafasan : 22 x/menit
Suhu tubuh : 37 oc
7. kepala hingga leher
pala : rambut bersih, tidak ada ketombe, dan alopesia
b. wajah
oedema : tidak terdapat odema pada wajah
cloasma : terdapat cloasma gravidarum
c. mata
konjungtiva : tidak anemis
sklera : tidak ikterik
d. mulut
bibir dan lidah : bibir lembab, lidah bersih tidak pucat
gigi : tidak ada gigi yang berlubang
e. leher
kelenjar thyroid : tidak terdapat pembesaran kelenjar thyroid
etah bening : tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening
8. Payudara
Bentuk : simetris
Ukuran : kanan dan kiri ukurannya sama besar
Tanda kehamilan : areola hiperpigmentasi
Puting susu : puting susu menonjol
Kondisi kulit : kulit bersih tidak terdapat luka
9. Tangan dan kaki
a. ekstremitas atas
nyeri menggenggam : tidak ada nyeri saat menggenggam
oedema : tidak terdapat oedema
pucat : tidak ada pucat pada telapak tangan
b. ekstremitas bawah
oedema : tidak terdapat oedema
varises : tidak terdapat varises
refleks patella : refleks patella kanan kiri (+)
10. Punggung
Oedema daerah sacral : tidak terdapat odema pada derah sacral
Posisi tulang belakang : posisi tulang belakang sedikit lordosis fisiologis
11. Abdomen
Bekas luka operasi : tidak terdapat bekas luka operasi
Bentuk : bulat melenting
Tanda kehamilan : terdapat linea bivida dan striae gravidarum
Gerakan janin : terdapat gerakan janin
Massa : tidak terdapat massa
Pembesaran hati : tidak ada pembesaran hati
Pemeriksaan obstetrik
TFU : 33 cm
Leopold I : pada bagian fundus ibu teraba bulat, lunak, tidak Melenting (bokong)
Leopold II : pada bagian kiri ibu teraba keras, panjang, memapan (punggung ), pada
bagian kanan ibu teraba bagian-bagian kecil janin ( ekstremitas )
Leopold III : pada bagian bawah ibu teraba bulat, keras, melenting (kepala) belum
masuk PAP
Leopold IV : tidak dilakukan
TBJ : 33-13x155=3100
DJJ : (+), teratur, 137 x/menit
Punctum maksimum : kuadran kiri atas perut ibu
12. Anogenital
a. Lipat paha
kelenjar limfe : tidak dilakukan
b. Vulva vagina
Labia, klitoris, perineum : tidak dilakukan
Vagina : tidak dilakukan
Uretra : tidak dilakukan
Kelenjar bartolini : tidak dilakukan
d. Pemeriksaan penunjang
pemeriksaan laboratorium
1. Darah
a. Hemoglobin : 13,6
b. Lain-lain :-
2. Urine
a. Protein : tidak dilakukan
b. Glukosa : tidak dilakukan
c. Lain-lain :-
3.2 Interpretasi data dasar
Diagnosa : Ny.N usia 22 tahun, G1P0A0, hamil 33 minggu 4 hari, janin tunggal hidup, puki, presentasi
kepala, belum masuk PAP
: G1P0A0 : ibu mengatakan ini kehamilan pertamanya dan tidak pernah keguguran
33 minggu 4 hari : HPHT : 10 Juni 2013 TP : 17 Maret 2014
unggal hidup : terdengar DJJ di satu bagian punctum maximum kuadran kiri bawah perut ibu
i : leopold II : pada bagian kiri ibu teraba panjang, keras, memapan (punggung) dan pada bagian kanan ibu
teraba bagian-bagian kecil janin (ekstremitas)
sentasi kepala : pada saat dilakukan pemeriksaan leopold I pada bagian fundus ibu teraba bulat, lunak, tidak
melenting dan saat dilakukan leopold III : bagian bawah perut ibu teraba bulat, keras,
melenting (kepala) belum masuk PAP sehingga pemeriksaan leopold IV tidak dilakukan
Masalah : Pegal dan sesak nafas
ebutuhan : menggunakan posisi tubuh yang baik dan penggunaan bra yang menopang dengan ukuran
yang tepat
3.3 Antisipasi diagnosa dan masalah potensial
Tidak ada
3.4 Identifikasi kebutuhan akan tindakan segera atau kolaborasi
Tidak ada
3.5 Merencanakan asuhan yang menyeluruh
1. Informasikan kepada ibu hasil pemeriksaan
2. Berikan KIE tentang ketidaknyamanan yang muncul ( pegal dan sesak nafas ) dan cara
mengatasinya
3. Beritahukan ibu tanda bahaya kehamilan timester III
4. Ingatkan ibu untuk tetap minum obat
5. Anjurkan ibu untuk kunjungan ulang
3.6 Pelaksanaan
1. menginformasikan kepada ibu hasil pemeriksaan, TTV : Tekanan darah : 110/70 mmHg,
Denyut nadi : 75 X/menit, Pernafasan : 22 X/menit, Suhu tubuh : 37 Oc
2. memberikan KIE mengenai ketidaknyamanan ( pegal- pegal dan sesak nafas ) yang
dirasakan dan cara mengatasinya, yaitu sebagai berikut : gunakan posisi tubuh yang baik,
gunakan bra yang menopang dengan ukuran yang tepat gunakan kasur yang keras, gunakan
bantal ketika tidur untuk meluruskan punggung, merentangkan tangan diatas kepala serta
menarik napas panjang
3. memberitahukan kepada ibu tanda-tanda bahaya kehamilan trimester III seperti : sakit
kepala yang hebat, penglihatan kabur, gerakan janin tidak ada, keluar darah di vagina, air
ketuban pecah sebelum waktunya
4. mengingatkan ibu untuk tetap minum obat seperti etabion 1 x1
5. menganjurkan ibu melakukan kunjungan ulang tanggal 1 maret 2014
3.7 Evaluasi
1. ibu telah mengetahui hasil pemeriksaan
2. ibu telah mengerti KIE yang sudah diberikan
3. ibu mengerti tentang tanda-tanda bahaya kehamilan
4. ibu mengerti dengan penjelasan bidan mengenai tablet yang harus
dikonsumsi, dan ibu mau meminum tablet tersebut.
5. ibu bersedia melakukan kunjungan ulang pada tanggal 01 Maret 2014
BAB IV
PEMBAHASAN

Saat dilakukan anamnesis Ny. N mengeluhkan sesak nafas serta sakit pada bagian
punggungnya, hal ini masih dikatakan suatu hal yang normal karena menurut buku asuhan
kebidanan pada masa kehamilan ( sulistyawati ari, 2009 ) mengatakan bahwa dalam proses
kahamilan terjadi perubahan sistem dalam tubuh ibu yang semuanya membutuhkan suatu
adaptasi, baik fisik maupun psikologis. Dalam proses adaptasi tersebut tidak jarang ibu akan
mengalami ketidaknyamanan yang meskipun hal itu adalah fisiologis namun tetap perlu
diberikan suatu pencegahan dan perawatan. Untuk mengatasinya ajarkan kepada ibu saat
merasa sesak nafas untuk merentangkan tangan diatas kepala lalu menarik napas panjang dan
untuk mengatasi pegal yang dialami oleh ibu dapat pula menggunakan posisi tubuh yang
baik, menggunakan bra yang menopang dengan ukuran yang tepat, menggunakan kasur yang
keras, serta menggunakan bantal untuk meluruskan punggung ketika tidur.
Pada pemeriksaan bagian wajah Ny. N ditemukan bintik-bintik hitam, menurut ilmu
kebidanan (Sarwono,2011) usia kehamilan diatas 12 minggu ke atas akan terjadi pigmentasi
kulit di bagian pipi, hidung, dan dahi kadang-kadang tampak deposit pigmen yang
berlebihan, dikenal sebagai chloasma gravidarum.
Pada bagian abdomen ditemukan linea alba dan striae gravidarum, hal ini sesuai
dengan teori menurut ilmu kebidanan (Sarwono, 2011) usia keamilan diatas 12 minggu akan
mengalami pigmentasi kulit salah satunya adalah linea alba di garis tengah abdomen yang
menjadi hitam ( linea grisea ). Pigmentasi ini terjadi karena pengaruh dari hormn cortico-
steroid placenta yang merangsang melanophore dan kulit.
Saat dilakukan pengukuran TFU didapatkan 30 cm, menurut asuhan kebidanan 1 (ai
yeyeh, 2009) pada kehamilan 32-33 minggu fundus uteri terletak 29,5-30 cm diatas simfisi.
Saat dilakukan pemeriksaan DJJ pada Ny.N didapatkan hasilnya 137 kali dalam 1
menit. Dari pemeriksaan tersebut, DJJ pada Ny.N dikatakan dalam batas yang normal karena
menurut buku panduan praktis pelayanan kesehatan maternal dan neonatal (sarwono,2002)
rentang denyut jantung janin normal adalah120 sampai 160 kali/menit.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan kepada Ny. N ditemukan seperti ibu
yang mengeluhkan sesak nafas, sakit pada bagian punggung, cloasma pada bagian wajah,
linea alba dan striae gravidarum, TFU yang terletak di pertengahan pusat dan processus
xyphoideus, DJJ keadaan pasien dan janin dalam keadaan yang normal dan sehat. Semua
hasil pemeriksaan yang telah dilakukan masih dikatakan hal yang fisiologis karena pada
kehamilan terdapat perubahan pada seluruh tubuh wanita, khususnya pada alat genitalia
externa, interna dan pada payudara (mammae). Dari semua hasil pemeriksaan yang telah
dilakukan, Ny. N dikatakan dalam keadaan sehat baik ibu dan janin. Karena semua hasil yang
ditemukan masih dalam batas normal dan termasuk keadaan yang fisiologis
5.2 Saran
5.2.1 Bagi Mahasiswa
Mahasiswa hendaknya dapat mengaplikasikan antara ilmu pengetahuan logika
dan ilmu dalam melaksanakan dan menerapkan asuhan kebidanan yang baik dan benar.
5.2.2 Bagi Lahan Praktek
Dapat menyesuaikan antara teori dan praktek terutama dalam mencegah
kematian pada ibu
5.2.3 Bagi Institusi Pendidikan
Dapat menambah wawasan tentang asuhan kebidanan dan dapat
memperbanyak makalah-makalah asuhan kebidanan sebagai fasilitas perpustakaan.

DAFTAR PUSTAKA

Klein, susan, 2010, Panduan Lengkap Kebidanan, Yogyakarta : Mitra setia


Prawirohardjo, sarwono, 2002, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal, Jakarta : PT Bina Pustaka
Prawirohardjo, sarwono,2011, Ilmu Kebidanan , Jakarta : PT Bina Pustaka
Sulistyawati, ari, 2009, Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan, Jakarta : salemba medika
Yeyeh, rukiah ai, 2009, Asuhan Kebidanan 1 Kehamilan, Jakarta : TIM

Anda mungkin juga menyukai