Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

PHBS CUCI TANGAN

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Stase Community Family and Gerontic
(CFGN)

Disusun Oleh :

Kelompok RT 07

PROGRAM SARJANA KEPERAWATAN KONVERSI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL

BANDUNG

2017

LAPORAN PENDAHULUAN
CUCI TANGAN

A. PENGERTIAN
Cuci tangan yaitu membasahi tangan dengan air mengalir untuk menghindari penyakit,
agar kuman yang menempel pada tangan benar-benar hilang. Mencuci tangan yang baik
dan sehat membutuhkan beberapa peralatan sebagai berikut : Sabun, Air bersih mengalir
(air yang jernih, tidak berbau dan tidak berwarna), lap / tisu kering bersih (Depkes,
2011).
Mencuci tangan adalah proses yang secara mekanis melepaskan kotoran dan debris dari
kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa dan air (Depkes, 2011).

B. TUJUAN MENCUCI TANGAN


1. Supaya tangan bersih
2. Membebaskan tangan dari kuman dan mikroorganisme
3. Menghindari masuknya kuman kedalam tubuh, (Depkes, 2008).

C. PENTINGNYA MENCUCI TANGAN PAKAI SABUN.


1. Mencuci tangan bisa mencegah penyebaran penyakit menular seperti diare.
2. Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun ini merupakan satu hal penting untuk menghalangi
terjadinya infeksi.
a. 80% penyakit infeksi umum bisa dicegah dengan cuci  tangan yang benar
b. 45% penyakit infeksi berat dapat dicegah dengan cuci tangan yang benar
3. Dilaporkan secara bermakna dapat mencegah transmisi berbagai patogen, mengurangi
bakteri terkontaminasi dan mengurangi penyakit yang ditularkan melalui makanan
4. CTPS adalah cara sederhana untuk tetap sehat, cuci tangan tidak memerlukan banyak
waktu tetapi sangat penting mencegah penyakit (Depkes, 2011).

D. WAKTU YANG TEPAT UNTUK MENCUCI TANGAN


1. Sebelum dan sesudah makan untuk menghindari masuknya kuman kedalam tubuh saat
kita makan.
2. Setelah buang air besar kemungkinan tinja masih tertempel di tangan, sehingga
diharuskan untuk mencuci tangan.
3. Setelah bermain, kebiasaan anak kecil adalah bermain ditempat yang kotor, seperti
tanah. Dimana kita tahu bahwa banyak sekali kuman didalam tanah, jadi selesai
bermain harus mencuci tangan supaya kuman dari tanah hilang dan tidak menempel
ditangan.
4. Sebelum dan sesudah melakukan tindakan. Bagi adik-adik mencuci tangan ini juga
bisa dilakukan sebelum dan sesudah belajar, sebelum dan sesudah bangun tidur dan
sesudah melakukan kegiatan yang lain (Depkes, 2011).

E. LANGKAH-LANGKAH MENCUCI TANGAN


Ada 6 Langkah Cuci Tangan menurut WHO yaitu :

1. Gosok Kedua Telapak Tangan


2. Gosokkan telapak tangan kiri atas punggung tangan kanan dan sebaliknya.
3. Gosokkan Kedua telapak tangan dengan jari saling menyilang
4. Gosokkan ruas tangan (jari- jari sisi dalam kedua tangan saling mengunci)
5. Gosokkan ibu jari kanan secara melingkar didalam telapak tangan kiri yang
berada dalam posisi mengepal dan sebaliknya
6. Gosokkan ujung jari secara melingkar dan sebaliknya.
6 langkah mencuci tangan di atas umumnya membutuhkan waktu 15 – 20 detik.
Pentingnya mencuci tangan secara baik dan benar memakai sabun adalah agar kebersihan
terjaga secara keseluruhan serta mencegah kuman dan bakteri berpindah dari tangan
ketubuh anda (Depkes, 2008).

F. Analisa Data
No. Data Etiologi Masalah keperawatan

1. DO: DS: Ketidakefektifan


pentalaksanaan
- Defisit aktifitas untuk - Mengatakan keinginan
program teraupetik :
pencegahan untuk menatalaksana
komunitas
- Gejala penyakit di atas penyakit
normal untuk populasi - Mengatakan kesulitan
tertentu dengan program
terapeutik
2. Do: Ds: Defisiensi
Pengetahuan pada
- Tidak mengikuti - Menyatakan Kurang
masyarakat RT 07
instruksi yang di berikan paham dengan penyakit,
Margahayu Utara
secara akurat proses dan tanda gejala
- Performa uji tidak akurat dari penyakit
- Perilaku yang tidak - Mengungkapkan
sesuai atau berebihan masalah secara verbal
.

3. Do : Ds: Ketidakefektifan
koping komunitas
- Defisit partisipasi - Komunitas tidak
komunitas mencapai harapannya
- Gejala penyakit di atas - Ekspresi
normal untuk populasi ketidakberdayaan
tertentu komunitas
- Angka kesakitan yang - Ekspresi kerapuhan
tinggi

G. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan pentalaksanaan program teraupetik : komunitas
2. Defisiensi Pengetahuan pada masyarakat RT 07
3. Ketidakefektifan koping komunitas
H. Rencana Asuhan Keperawatan
No Diagnosa Tujuan (NOC) Intervensi (NIC)
Keperawatan

1 Ketidakefektifan 1. Perkembangan kesehtan komunitas : membantu


penatalaksanaan anggota komunitas untuk mengidentifikasi
1. Kompetensi komunitas : kapasitas komunitas
program teraupetik : masalh kesehtan komunitas,memobilisasi
untuk secara kolektif menyelesaikan masalah
komunitas : pola sumber daya, dan mengimplementasikan solusi
guna mencapai tujuan komunitas.
pengaturan dan 2. Manajemen lingkungan komunitas: memantau
2. Pengendalian resiko komunitas: penyakit
pengintegrasian ke dan mempengaruhi kondisi
kronik: tindakan komunitas untuk menurunkan
dalam proses komunitas fisik,social,budaya,ekonomi,dan politik yang
resiko penyakit kronik dan komplikasi terkait
program terapi penyakit mempengaruhi kesehtan kelompok dan
3. Status kesehtan komunitas : status kesejatraan
dan skala penyakit komunitas.
umum pada komunitas atau populasi
tersebut yang 3. Pendidikan kesehtan : mengembangkan dan
menganggu pencapaian member arahan dan pengalaman belajar untuk
tujuan kesehatan. memfasilitasi adaptasi prilaku yang kondusif
bagi kesehaan komunitas
4. Manjemen lingkungan komunitas : lakukan
program edukasi untuk kelompok sasaran
komunitas
5. Pengembangan program : merencanakan
mengimplementasikan dan mengevaluasi
serangkain aktifitas yang terkoordinasi yang di
rancang meningkatkan kesejatraan atau
mencegah mengurangi, menghilangkan masalah
kesehtan masalah komunitas
6. Evaluasi program terhadap
relevansi,efisiensi,dari program yang di berikan
pada komunitas

2 Defisiensi 1. komunitas menyatakan pemahaman tentang 1. Berikan penilaian komunitas tentang tingkat
Pengetahuan : penyakit, kondisi dan program pengobatan tentang proses penyakit.
tidak ada atau 2. komunitas mampu melaksanakan prosedur yang 2. Jelaskan tanda dan gejala yang biasa muncul
kurang informasi dijelaskan dengan benar pada penyakit
kognitif tentang 3. komunitas mampu mmenjelaskan kembali apa 3. Identifikasi kemungkinan penyebab dengan cara
topik tertentu. yang dijelaskan perawat. yang tepat.
4. Sediakan informasi pada komunitas tentang
kondisi, dengan cara yang tepat
5. Diskusikan pilihan terapi atau penanganan yang
tepat
6. Memfasilitasi masyarakat tentang pelayaan
kesehatan yang sesuai

3 Ketidakefektifan 1. Status kesehatan komunitas : status kesejtaraan 1. Manajemen lingkungan : komunitas : memantau
koping : umum,komunitas atau populasi dan mempengaruhi kondisi
komunitas : pola 2. Pengendalian resiko komunitas : tindakan fisik,social,budaya,ekonomi,yang mempengaruhi
aktivitas komunitas untuk menurunkan resiko penyakit kesehtan kelompok serta komunitas
komunitas untuk kronis dan komplikasi terkait 2. Edukasi kesahatan : mengembangkan dan
melakukan 3. Memperlihatkan status komunitas,yang di memberikan bimbingan dan pengalaman belajar
adaptasi dan buktikan oleh indikator berikut (sebutkan 1-5.2 untuk memfasiitasi adaptasi secara sadar perilaku
menyelesaikan buruk,kurang,baik,sangat baik, atau sempurna) : yang kondusif untuk kesehatan komunitas
masalah yang 1. Prevalensi program promosi kesehatan 3. Skrining kesehatan : mendeteksi resiko atau
tidak 2. Prevalensi program perlindungan kesehatan masalah kesehtan dengan memanfaatkan riwayat
memuaskan 3. Penerapan standar ksehatan lingkungan kesehtan,pemeriksaan kesehtan.
untuk memenuhi 4. Manjemen lingkungan : selenggarakan program
tuntutan dan pendidikan untuk keompok resiko
kebutuhan 5. Atur kesempatan untuk anggota komunitas untuk
komunitas bertemu dan mendiskusikan situasi (misalnya,
organisasi masyarakat atau pertemuan desa)
6. Anjurkan warga untuk berpartisipasi secara aktif
dalam kemanan komunitas
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. 2006. Petunjuk Pelaksanaan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Usaha
Kesehatan Sekolah. Jakarta : Depkes RI

Depkes RI. 2008. Promosi Kesehatan di Sekolah. Jakarta : Pusat Promosi Kesehatan

Depkes RI. 2011. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Jakarta : Bakti Husada

Kementrian Kesehatan RI. http://www.promkes.depkes.go.id. (diakses tanggal 23 juli


2017 jam 14.05 WIB)

Anda mungkin juga menyukai