PUSKESMAS
PROGRAM DIARE
TAHUN 2018
Puji Syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karunia-
nya akhirnya penyusunan Perencanaan Program Diare dan pneumonia tahun 2018 ini dapat
diselesaikan.
Kami menyadari bahwa Perencanaan Program Diare ini masih banyak kekurangannya,
namun kami mengharapkan dengan adanya Perencanaan Program Daire ini dapat dijadikan
salah satu sumber informasi dan sebagai bahan evaluasi bagi kami, begitu juga bagi pihak yang
membutuhkan.
Untuk itu kami sangat mengharapkan saran dan pendapat yang konstruktif dari berbagai
pihak demi perbaikan dan penyempurnaan perencanaan tahunan ini, sehingga apa yang
menjadi target dan visi serta misi Puskesmas menjadi lebih baik dan sesuai dengan yang kita
harapkan.
Demikianlah Perencanaan Program Diare ini kami susun agar dapat dipedomani
bersama untuk mencapai status kesehatan masyarakat yang optimal.
Diketahui
Kepala UPT. Puskesmas Samarinda Kota
dr. Ranirosanti
NIP. 1969032820000320
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Diare sampai saat ini masih menjadi masalah utama di masyarakat yang sulit untuk
ditanggulangi. Diare merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan
mortalitas dan malnutrisi pada anak. Menurut data World Health Organization (WHO)
pada tahun 2009, diare adalah penyebab kematian kedua pada anak dibawah 5 tahun.
Secara global setiap tahunnya ada sekitar 2 miliar kasus diare dengan angka kematian
1.5 juta pertahun. Pada negara berkembang, anak-anak usia dibawah 3 tahun rata-rata
mengalami 3 episode diare pertahun. Setiap episodenya diare akan
menyebabkan kehilangan nutrisi yang dibutuhkan anak untuk tumbuh, sehingga diare
merupakan penyebab utama malnutrisi pada anak (WHO, 2009)
Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), Studi Mortalitas dan Riset
Kesehatan Dasar yang dilakukan setiap tahun diketahui bahwa diare masih menjadi
penyebab utama kematian balita di Indonesia. Penyebab utama kematian akibat diare
adalah tata laksana yang tidak tepat baik di rumah maupun di sarana kesehatan. Untuk
menurunkan kematian karena diare perlu tata laksana yang cepat dan tepat
(Kemenkes, 2011).
Berbagai faktor mempengaruhi terjadinya kematian, malnutrisi, ataupun
kesembuhan pada pasien penderita diare. Pada balita, kejadian diare lebih berbahaya
dibanding pada orang dewasa dikarenakan komposisi tubuh balita yang lebih banyak
mengandung air dibanding dewasa. Jika terjadi diare, balita lebih rentan mengalami
dehidrasi dan komplikasi lainnya yang dapat merujuk pada malnutrisi ataupun
kematian. Faktor ibu berperan sangat penting dalam kejadian diare pada balita. Ibu adalah
sosok yang paling dekat dengan balita. Jika balita terserang diare maka tindakan-
tindakan yang ibu ambil akan menentukan perjalanan penyakitnya. Tindakan tersebut
dipengaruhi berbagai hal, salah satunya adalah pengetahuan. Pengetahuan ibu mengenai
diare meliputi pengertian, penyebab, gejala klinis, pencegahan, dan cara penanganan
yang tepat dari penyakit diare pada balita berperan penting dalam penurunan
angka kematian dan pencegahan kejadian diare serta malnutrisi pada anak. Pada
penelitian sebelumnya oleh Pujiastuti (2009).
II. TUJUAN
A. Tujuan Umum :
Untuk menurunkan angka kesakitan dan angka kematian akibat diare
B. Tujuan Khusus :
Tercapainya target Diare di wilayah kerja puskesmas samarinda kota
I. VISI
Terwujudnya Masyarakat Sehat dan Mandiri di Wilayah Puskesmas Samarinda Kota
II. MISI :
BAB III
TUGAS POKOK PROGRAM PNEUMONIA DAN ISPA
1.TANGGUNG JAWAB
a. Menyusun perencanaan program P2 Diare
b. Terlaksananya penemuan penderita secara dini penderita Diare
c. Merencanakan kegiatan penyuluhan bersama petugas lintas program terkait
d. Membantu kepala puskesmas dalam peningkatan mutu pelyanan
e. Terlaksananya pencatatan dan pelaporan program Diare secara rutin dan tepat waktu
f. Menambah pengetahuan dan keterampilan
2. TUGAS POKOK
a. Melakukan asuhan kebidanan
b. Melakukan pengobatan penderita secara lengkap
c. Melakukan penemuan secara dini penderita Diare
d. Melakukan rujukan kasus penderita Diare untuk penanganan lebih lanjut
BAB IV
IDENTIFIKASI MASALAH DAN PRIORITAS MASALAH
I. IDENTIFIKASI MASALAH
1 2 3 4 5 6
1 Penemuan penderita
1726 50 3% 20 %
diare dan penyakit
saluran pencernaan (20%
dari jumlah penduduk di
wilayah kerja)
1 Cakupan pneumonia 5 5 5 15 1
Tidak Mencapai Target
2 kurangnya pengetahuan 5 5 5 15 2
masyarakat tentang diare
DANA LINGKUNGAN
1 Penemuan Diare Kunjungan Pasien Melakukan sosialisasi Akan menganggarkan untuk Pasien tidak Berkoordinasi
tidak mencapai diare ke puskemas mengenai puskesmas sosialisasi dan penyuluhan mengetahui dengan
masih sedikit, karena kepada kader dan masyarakat letak Program
target
ketidak pahaman Anggaran 2020 Puskesmas promkes
pasien dengan letak samarinda untuk
Penyuluhan Diare melalui
puskesmas kota penjadwalan
posyandu di wilayah
penyuluhan
Pengetahuan tentang kecamatan samarinda Pasien
diare yang kurang kota berobat ke
Akan di adakan pertemuan
faskes yang
Belum adanya Berkoordinasi Antara jejaring bulan juli Tahun 2019
lain
koordinasi dengan puskesmas dan jejaring serta Menjelaskan pengisian
jejaring mengenai data kunjungan form dan Membagikan form
pasien diare diare ke semua jejaring
Petugas baru Diharapkan
memegang pertemuan
program diare jejaring
dilakukan
sesuai jadwal
BAB V
PENUTUP
Diharapkan pada semua pihak yang terkait dapat melaksanakan program Diare dengan baik dan profesional sehingga mendapat hasil yang lebih baik.
Akhirnya kami mengharapkan dukungan dari semua pihak maupun lintas sektoral terkait untuk dapat berperan serta dalam program kesehatan yang kami rencanakan
1 Upaya Penyuluhan Meningkatkan masyarakat 100% Transportasi: Leaflet Dokter dan Semua
Kesehatan bayi tentang Diare di pengetahuan 4 orang x 5 pemegang masyarakat
dan balita di posyandu masyarakat posyandu . program memahami
puskesmas tentang diare, 1 kegiatan penyakit diare,
cara mencegah Snack: 30 cara pencegahan
dan kotak x 5 dan penanganan
penanganan posyandu 1 diare.
diare. kegiatan