PROGRAM P2 DIARE
TAHUN 2024
Disusun Oleh:
Halimatus sakdiyah, A.Md.Keb
Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena kami telah selesai
menyusun Rencana Usulan Kegiatan ( RUK ) Program Diare Tahun 2024 sebagai bahan
acuan pelaksanaan kegiatan di UPT Puskesmas Panaguan.
Tahun 2023 ini diharapkan Program Diare UPT Puskesmas Panaguan dapat mencapai
target Kinerja Program Kesehatan di Puskesmas Panaguan.
Rencana kegiatan Program Diare UPT Puskesmas Panaguan ini merupakan suatu
pedoman untuk pelaksanaan kegiatan dengan harapan berjalan dengan efektif maka
diperlukan dukungan dari berbagai pihak yang dapat menjadi acuan bagi pihak yang terkait
dalam melakukan peran dan fungsinya.
Tentunya dalam penyusunan rencana usulan kegiatan ( RUK ) ini banyak kekurangan
sehingga perlu adanya masukan dari semua pihak demi perbaikan selanjutnya.
Semoga segala upaya yang telah kita lakukan dan kita wujudkan demi
kesejahteraan masyarakat Puskesmas Panaguan, mendapatkan Rahmat, Hidayah dan
Inayah dari Allah SWT, Amin…
KOORDINATOR DIARE
PENDAHULUAN
A . Latar Belakang
Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan
konsistensi lembek atau cair bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih
sering ( biasanya tiga kali sehari atau lebih ) dalam satu hari.( Buku Saku Petugas
Kesehatan Lintas Diare Depkes RI 2011). Penyakit diare masih merupakan masalah
kesehatan masyarakat di negara berkembang seperti di Indonesia, karena morbiditas
dan mortalitasnya yang masih tinggi. Survei morbiditas yang dilakukan oleh Subdit
Diare , Departemen Kesehatan dari tahun 2000 s/d 2010 terlihat kecenderungan
insiden naik. Pada tahun 2000, IR penyakit diare 301/1000 penduduk, tahun 2003
naik menjadi 374/1000 penduduk, tahun 2006 naik menjadi 423/1000 penduduk dan
tahun 2010 menjadi 411/1000 penduduk. Kejadian Luar Biasa ( KLB ) diare juga
masih sering terjadi, dengan CFR yang masih tinggi. Pada tahun 2008 terjadi KLB di
69 kecamatan dengan jumlah kasus 8133, kematian 239 orang (CFR 2,94% ). Tahun
2009 terjadi KLB di 24 kecamatan dengan jumlah kasus 5756 orang dengan
kematian 100 orang ( CFR 1,74% ) sedangkan tahun 2010 terjadi KLB diare di 33
kecamatan dengan jumlah penderita 4204 dengan kematian 73 orang ( CFR 1,74% )
.
Salah satu langkah dalam pencapaian target MDG`s ( Goal ke-4 ) adalah
menurunkan kematian anak menjadi 2/3 bagian dari tahun 1990 sampai pada 2015.
Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga ( SKRT ), Studi Mortalitas dan Riset
Kesehatan dari tahun ke tahun diketahui bahwa diare masih menjadi penyebab utama
kematian balita di Indonesia. Penyebab utama kematian akibat diare adalah tata
laksana yang tidak tepat baik di rumah maupun di sarana kesehatan. Untuk
menurunkan kematian karena diare perlu tata laksana yang cepat dan tepat.
Strategi dalam pemberantasan penyakit diare adalah : 1) melaksanakan tata
laksana sesuai standart baik institusi pelayanan kesehatan atau di tingkat rumah
tangga, 2) melaksankan manajemen KLB yang terintegrasi, 3) melaksanakan upaya
pencegahan dan pemberantasan yang berbasis faktor resiko.
Cakupan pelayanan diare balita di Puskesmas Panaguan masih belum mencapai
target sehingga di butuhkan suatu cara untuk mengcover atau mengakomodasi
semua penderita diare balita di wilayah kerja Puskesmas Panaguan. Hal ini dapat
dilakukan melalui peningkatan kinerja bagi programer diare di Puskesmas Panaguan
dengan penguatan kerjasama lintas sektor dan lintas program yang sudah terlaksana
sebelumnya.
Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Program Diare merupakan perencanaan di
tingkat puskesmas dalam rangka menyelesaikan masalah kesehatan yang ada di
puskesmas Panaguan untuk tahun 2024, sebelum nantinya ditetapkan dengan
Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) tahun 2024.
.
B. Visi, Misi, Motto, Slogan dan Tata Nilai Puskesmas Panaguan
1. VISI
Terwujudnya UPT Puskesmas Panaguan dengan Pelayanan Bermutu, menuju
masyarakat sehat tahun 2025.
2. MISI
a. Meningkatkan Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.
b. Meningkatkan Kemandirian Masyarakat, Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat.
c. Meningkatkan Pelayanan Kesehatan sesuai Standart Kesehatan, Bermutu Aman
dan Terjangkau.
d. Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang memenuhi Standart dan Profesional.
3. MOTTO
UPT Puskesmas Panaguan mempunyai MOTTO : Sehat Bersama Masyarakat
(SESAMA)
4. SLOGAN
Melayani Masyarakat Sepenuh Hati (MESRA SEHATI)
5. TATA NILAI
a. Ramah: Murah Senyum saat pelayanan dan santun saat berbicara dengan pasien
b. Aman: Bekerja dengan hati-hati dan bekerja sesuai dengan SOP
c. Dedikasi: Semangat disetiap tindakan
d. Inovatif: Selalu menciptakan suasana baru untuk meningkatkan pelayanan
e. Nyaman: Selalu memberikan respon yang baik pada pasien
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
A. Data Geografis
UPT Puskesmas Panaguan adalah salah satu puskesmas di wilayah kecamatan
Proppo yang memiliki 11 desa binaan yaitu Desa Panaguan, Pangbatok, Tattangoh,
Badung, Srambah, Gro’om, Batukalangan, Candi burung, Pangtonggal, Jambringin
dan Campor. UPT Puskesmas Panaguan terletak pada 7°07'09.0"S Lintang Selatan
dan 113°23'06.4"E Lintang Utara yaitu tepatnya di Desa Panaguan Kecamatan
Proppo Kabupaten Pamekasan, memiliki letak yang sangat strategis, berlokasi
berdekatan dengan jalan raya dan Pasar Induk Kecamatan Panaguan sehingga
memungkinkan kemudahan masyarakat untuk datang mendapatkan pelayanan
kesehatan. Wilayah Kerja UPT Puskesmas Panaguan memiliki luas wilayah 40,94
Km2 dan beralamat di Jalan Raya Panaguan Kecamatan proppo Kabupaten
Pamekasan dan memiliki batas-batas wilayah kerja sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kecamatan Palengaan
Gambar 1
Peta wilayah kerja UPT Puskesmas Panaguan
Secara Administratif UPT Puskesmas Panaguan mempunyai wilayah kerja
11 desa. Keterjangkauan pelayanan kesehatan salah satunya dapat dilihat dari
keadaan dan kondisi geografis wilayah tersebut, dimana UPT Puskesmas Panaguan
secara geografis terletak di daerah pedesaan dan mudah dijangkau oleh seluruh
masyarakat di wilayah kerjanya.
B. Data Demografi
Saat ini Puskesmas PanaguanKabupaten Pamekasan memiliki cakupan layanan
jumlah penduduk sekitar 46.043 jiwa yang tersebar pada 11 (sebelas) desa yang
tergambar pada tabel berikut:
Tabel 1.
Jumlah Sarana
NO Desa
Pustu Ponkesdes Polindes
1. Panaguan - - 1
2. Badung - - 2
3. Campor 1 - 2
4. Srambah - 1 -
5. Tattangoh - - 2
6. Jambringin - - 2
7. Pangbatok - 1 1
8. Gro’om 1 - 1
9. Candi Burung - 1 -
10. Pangtonggal - 1 -
JUMLAH 2 4 12
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor penggerak utama
dalam mencapai tujuan program pembangunan dan keberhasilan proses
pembangunan kesehatan salah satunya ditentukan oleh keberadaan SDM kesehatan
yang berkualitas. Dari aspek ketenagaan Puskesmas Panaguan saat ini memiliki
jumlah karyawan yang relatif cukup apabila dilihat dari standar ketenagaan yang
ada dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun 2019 tentang Puskesmas.
Jumlah seluruh karyawan yang dimiliki oleh Puskesmas Panaguan saat ini berjumlah
89 orang, yang terbagi dalam berbagai kompetensi dan jenjang pendidikan. Data
karyawan Puskesmas Panaguan selengkapnya terlihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3
Sumber daya manusia sesuai jenis profesi di Puskesmas Panaguan Tahun 2022
NO KATEGORI JUMLAH
2 KTU 1 Orang
17 Sanitarian 1 Orang
19 Promotor 1 Orang
21 Driver 1 Orang
A. PKP
1 Cakupan pelayanan Diare 100 Target Balita 554 554 497 84,4%
Balita
A. Identifikasi Masalah
1. Pelayanan Diare Balita tidak mencapai target
B. Prioritas Masalah
Prioritas masalah yang dipilih adalah Pelayanan diare Balita tidak mencapai target
C. Penyebab Masalah
MONEY METODE
MATERIAL
Dana transport Kurangnya sosialisasi ttg Balita diare tdk
untuk pelacakan diare kpd kader& tercatat di reg nakes
Dana untuk dan penemuan Masyarakat
sosialisasi kasus tidak ada
Sarana LROA terbatas
Kurangnya konseling
terbatas oleh kader kepada ibu
balita tentang penyakit
Pelayanan diare Balita
diare
tidak mencapai target
Kurangnya
pengetahuan
ibu ttg Kurangnya
penyakit Kesadaran
.
Minimnya diare masyarakat
media KIE ttg PHBS Masyarakat masih
Kurangnya lebih memilih
petugas dan kader pengobatan
untuk penemuan tradisional
dan pelacakan
kasus
2. Melakukan
Validasi data
diare ke
jaringan dan
2. Kurangnya jejaring
1. Koordinasi
Penemuan dan puskesmas
dengan kader
pelacakan
wilayah untuk
kasus balita 1. Melakukan
meningkatkan
diare oleh koordinasi
jumlah temuan
kader & dengan kader
kasus diare balita
petugas wilayah untuk
meningkatkan
jumlah
temuan kasus
diare balita
3. Masyarakat
1. Kunjungan
masih lebih 1. Kunjungan
rumah untuk
memilih rumah untuk
memberikan
pengobatan memberikan
pelayanan
tradisional pelayanan
sesuai standart
sesuai
pada penderita
standart pada
diare balita
terutama penderita
pemantauan diare balita
minum zinc terutama
2. Sosialisasi pemantauan
tentang penyakit minum zinc
diare pada kader 2. Melakukan
dan masyarakat Sosialisasi
tentang
penyakit diare
pada kader
dan
4. Dana masyarakat
1. Koordinasi
transport
dengan
untuk 1. Melakukan
bendahara
pelacakan Koordinasi
puskesmas
dan dengan
untuk dana
penemuan bendahara
kegiatan
kasus puskesmas
pelacakan dan
tidak ada untuk dana
penemuan
kegiatan
kasus diare
pelacakan dan
penemuan
kasus diare
Alternatif pemecahan masalah dengan menggunakan alat analisis dengan metode CARL:
SKOR Hasil
Masalah prioritas Alternatif Pemecahan Masalah Ranking
C A R L CxAxRxL
Pelayanan balita diare 1. Melakukan koordinasi dengan jaringan dan
tidak mencapai target jejaring puskesmas untuk pencatatan dan 4 4 3 3 144 3
pelaporan diare
2. Melakukan Validasi data diare ke jaringan dan
jejaring puskesmas 3 2 2 3 36 6
A. Kesimpulan
Telah kami susun Rencana Usulan Kegiatan ( RUK ) Program Diare UPT Puskesmas
Panaguan tahun 2024, diharapkan dapat dijadikan pedoman bagi penanggung jawab
kegiatan Program untuk lebih meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan sehingga dapat
menurunkan angka kesakitan dan kematian balita karena diare bersama lintas sektor dan
lintas program.
B. Saran
Demi mendukung Tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan yang setinggi tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia
sehat, maka sangat di harapkan adanya kerja sama dan peninjauan kembali dari Lintas sektor
dan Lintas program terkait, agar semua kegiatan program Diare dapat berjalan dengan lancar,
sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian balita karena diare.
Demikian penyusunan RUK ini, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.
Pamekasan, 06 Januari 2023