Anda di halaman 1dari 15

RUK PROGRAM DIARE

TAHUN 2018

OLEH :
PEMEGANG PROGRAM DIARE

PUSKESMAS RAMPAL CELAKET


KOTA MALANG
JANUARI 2017

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Diare sampai saat ini masih menjadi masalah utama di masyarakat yang sulit
untuk ditanggulangi. Diare merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan
mortalitas dan malnutrisi pada anak. Menurut data World Health Organization (WHO)
pada tahun 2009, diare adalah penyebab kematian kedua pada anak dibawah 5 tahun.
Secara global setiap tahunnya ada sekitar 2 miliar kasus diare dengan angka
kematian 1.5 juta pertahun. Pada negara berkembang, anak-anak usia dibawah 3 tahun
rata-rata mengalami 3 episode diare pertahun. Setiap episodenya diare akan
menyebabkan kehilangan nutrisi yang dibutuhkan anak untuk tumbuh, sehingga diare
merupakan penyebab utama malnutrisi pada anak (WHO, 2009).

1
Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), Studi Mortalitas dan Riset
Kesehatan Dasar yang dilakukan setiap tahun diketahui bahwa diare masih menjadi
penyebab utama kematian balita di Indonesia. Penyebab utama kematian akibat diare
adalah tata laksana yang tidak tepat baik di rumah maupun di sarana kesehatan. Untuk
menurunkan kematian karena diare perlu tata laksana yang cepat dan tepat
(Kemenkes, 2011).
Berbagai faktor mempengaruhi terjadinya kematian, malnutrisi, ataupun
kesembuhan pada pasien penderita diare. Pada balita, kejadian diare lebih berbahaya
dibanding pada orang dewasa dikarenakan komposisi tubuh balita yang lebih banyak
mengandung air dibanding dewasa. Jika terjadi diare, balita lebih rentan mengalami
dehidrasi dan komplikasi lainnya yang dapat merujuk pada malnutrisi ataupun
kematian. Faktor ibu berperan sangat penting dalam kejadian diare pada balita. Ibu
adalah sosok yang paling dekat dengan balita. Jika balita terserang diare maka
tindakan-tindakan yang ibu ambil akan menentukan perjalanan penyakitnya. Tindakan
tersebut dipengaruhi berbagai hal, salah satunya adalah pengetahuan. Pengetahuan ibu
mengenai diare meliputi pengertian, penyebab, gejala klinis, pencegahan, dan cara
penanganan yang tepat dari penyakit diare pada balita berperan penting dalam
penurunan angka kematian dan pencegahan kejadian diare serta malnutrisi pada anak.
Pada penelitian sebelumnya oleh Pujiastuti (2009).

2
1.2. TUJUAN
1.2.1. Tujuan Umum
a. Untuk menurunkan angka kesakitan dan angka kematian akibat diare

1.2.2. Tujuan Khusus


a. Tercapainya penemuan penderita diare yang diobati di Puskesmas Rampal
Celaket
b. Tercapainya cakupan pelayanan penderita Diare
c. Tercapainya angka penggunaan Oralit
d. Tercapainya angka penggunaan RL
e. Tercapainya proporsi penderita diare balita yang diberikan zink

1.3. VISI, MISI, MOTTO DAN JANJI LAYANAN PUSKESMAS


A. VISI
Masyarakat wilayah Puskesmas Rampal Celaket sehat, mandiri dan berkeadilan
B. MISI
Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan.
Mendorong kemandirian masyarakat hidup sehat
Memelihara dan meningkatkan upaya kesehatan yang bermutu, merata
dan terjangkau
C. MOTTO
Ramah Cepat Tanggap dan Terjangkau (RCTT)
D. JANJI LAYANAN
Kami siap melayani dengan sepenuh hati dan profesional
Kami siap membantu menuju masyarakat sehat mandiri

3
BAB II
ANALISA SITUASI

A. DATA UMUM
1. Keadaan Geografis dan batas wilayah
UPT Puskesmas Rampal Celaket terletak di Jalan Simpang Kasembon No. 5 RT. 03
RW. 05 Kelurahan Rampal Celaket Kecamatan Klojen Kota Malang. Wilayah kerja UPT
Puskesmas Rampal Celaket meliputi 3 Kelurahan, yaitu :
1. Kelurahan Klojen
2. Kelurahan Rampal Celaket
3. Kelurahan Samaan
Batas wilayah kerja UPT Puskesmas Rampal Celaket Kecamatan Klojen, yaitu :
1. Sebelah Utara : Kelurahan Lowokwaru
2. Sebelah Timur : Kelurahan Bunulrejo dan Kelurahan Kesatrian
3. Sebelah Selatan : Kelurahan Oro Oro Dowo dan Kelurahan Kauman
4. Sebelah Barat : Kelurahan Oro Oro Dowo dan Kelurahan Lowokwaru
Jarak antara UPT Puskesmas Rampal Celaket dengan Dinas Kesehatan Kota Malang sekitar
5 km dengan luas wilayah kerja sekitar 19,41 km

2. Data Sumber Daya Manusia


4
Berikut data sumber daya manusia (petugas)di Puskesmas Rampal Celaket:
NO JENIS PETUGAS JUMLAH
1 Dokter Umum 2
2 Dokter Gigi 2
3 Bidan 7
4 Perawat 5
5 Nutrisionis 1
6 Sanitarian 1
7 Ass Apoteker 2
8 Analis 1

3. Peran Serta Masyarakat


Di UPT Puskesmas Rampal Celaket ada 22 Posyandu balita, 22 Posyandu lansia.

B. SARANA DAN PRASARANA PENUNJANG PROGRAM DIARE


Sarana dan Prasarana yang ada di Program diare adalah:
Sarana rehidrasi
Sarana rehidrasi dapat di golongkan menurut tempat pelayanan yaitu di puskesmas,
disebut pojok oralit
a. Pojok Oralit
Pojok Oralit didirikan sebagai upaya terobosan untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat/ibu rumah tangga, kader dan petugas
kesehatan dalam tatalaksanaan penderita diare. Pojok oralit juga merupakan
sarana rujukan penderita diare, baik yang berasal dari kader maupun masyarakat.
Cepat dan lambat harapan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat dan
petugas terhadap tatalaksana penderita diare, khususnya upaya rehidrasi oral.
1) Fungsi
Mempromosikan upaya-upaya Rehidrasi Oral (URO)
Memberikan pelayanan penderita diare

5
2) Tempat
Pojok oralit adalah bagian dari suatu ruangan di puskesmas (sudut ruangan
tunggu pasien) dengan 1-2 meja kecil. Seorang petugas Puskesmas dapat
mempromosikan URO kepada ibu-ibu yang sedang menunggu untuk giliran
pemeriksaan. Bila seseorang penderita memerlukan URO, maka penderita tersebut
dapat duduk di kursi di bantu oleh ibu/keluarganya untuk melarutkan dan minum
oralit selama waktu observasi 3 jam.

3) Sarana pendukung
Tenaga pelaksana : Dokter dan Paramedis terlatih
Parasarana :
- Tempat pendaftaran
- Ruang tunggu

4) Cara membuat Pojok Oralit

a) lokasi untuk Pojok URO

Dekat tempat tunggu (ruang tunggu), ruang periksa

Dekat dengan air

Dekat dengan toilet atau kamar mandi

b) Pengaturan model di Pojok Oralit

Sebuah meja untuk mencampur larutan oralit dan menyiapkan peralatan

Kursi atau bangku dengan sandaran, dimana ibu dapat duduk dengan
nyaman saat memangku anaknya

Sebuah meja kecil dimana ibu dapat menempatkan gelas yang berisi air
larutan oralit

Oralit paling sedikit 20 bungkus

3 buah botol/gelas ukur yang dapat mengukur berbagai macam gelas


yang dipunyai ibu

3 buah gelas

3 buah sendok

pipet

Pampflet (yang menerangkan kepada ibu, bagaimana mengobati atau


merawat anak diare), untuk dibawa pulang kerumah.
6
Media penyuluhan

Media penyuluhan dalam bentuk leafleat yang menarik tentang


pengobatan dan pencegahan diare

5) Kegiatan Pojok Oralit

a) Penyuluhan URO dan Pencegahan

Memberikan demonstrasi tentang bagaimana mancampur larutan oralit dan


bagaimana cara memberikannya.

Menjelaskan cara mengatasi kesulitas dalam memberikan larutan oralit bila


ada muntah.

Memberikan dorongan kepada ibu untuk memulai memberikan makanan


kepada anak atau ASI pada bayi (Peskesmas perlu memberikan makanan
pada anak yang tinggal sementara di fasilitas pelayanan).

Mengajari ibu mengenai bagaimana meneruskan pengobatan salama


anaknya di rumah dan menentukan indikasi kapan anaknya dibawa kembali
ke Puskesmas.

Petugas kesehatan perlu memberikan penyuluhan kepada pengunjung


Puskesmas dengan menjelaskan tata lakasana penderita diare di rumah serta
cara pencegahan diare.

b) Pelayaan penderita

Setelah penderita diperiksa, ditentukan diagnosa dan derajat dehidrasi di


ruang pengobatan, tentukan jumlah cairan yang dibutuhkan dalam 3 jam,
selanjutnya bawalah ibu ke Pojok URO untuk menunggu selama diobservasi
serta :

Jelaskan manfaat oralit dan ajari ibu mambuat larutan oralit.

Perhatikan ibu waktu memberikan oralit

Catat/hitung jumlah oralit yang diberikan

Berikan pengobatan terhadap gejala lainnya seperti penurunan panas dan


antibiotik untuk mengobati disentri dan kolera.

A. DATA KHUSUS PROGRAM DIARE


7
1. Tercapainya penemuan penderita Diare
Data tercapainya penemuan penderita diare sebagai berikut:
Target 10% X 270 / 1000 x 22291 = 602
Pencapaian 512
512 / 602 X 100% = 85,07%
2. Tercapainya cakupan penderita Diare
Data tercapainya cakupan penderita diare sebagai berikut:
602 / 602 X 100%= 100%

3. Tercapainya angka penggunaan oralit


Data angka penggunaan oralit sebagai penanganan diare sebagai berikut:
512 100%
4. Tercapainya penggunaan RL
Sasaran 512 X 0%= 0 Pencapaian 0 1%
5. Tercapainya proporsi diare balita yang diberikan zinc
Data tercapainya balita yang diberikan zink sebagai berikut
Target 100% Sasaran balita 70
100% X 70 = 70
63/ 70 X 100% = 90 %

Data Hasil Pencapaian Program Diare

No. Kegiatan Target Pencapaian Kesenjangan


Th 2016 Th 2016

1. Penemuan penderita diare yang diobati 602 512 85,07%


di puskesmas dan kader

2. Cakupan pelayanan diare 602 512 85,05%

3. Angka penggunaan oralit 512 512 100%

4. Angka penggunaan RL 1% 0 0%

5. Proporsi penderita diare balita yang 70 63 90%


diberi tablet zinc

8
Grafik Hasil Pencapaian Program Diare Puskesmas Rampal Celaket Tahun 2016

1800
1600
1400
1200
1000
800
600
400
200
0

Target Pencapaian Kesenjangan

DATA HASIL SURVEY KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASYARAKAT

Apakah masyarakat mengenal program P2 diare di puskesmas?


400
360
350

300

250

200 Apakah penyuluhan tentang Diare perlu dilaksanakan


150

100

50 40

0
Ya Tidak

9
Apakah selama ini anda/keluarga pernah mengalami diare

400
360
350

300

250

200 Apakah selama ini anda/keluarga pernah mengalami diare


150

100

50 40

0
Ya Tidak

Berdasarkan data hasil survey kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap program
diare, bahwa masyarakat rata-rata pernah mengalami diare sebesar 512 orang (85.07%) dan
masih mengharapkan dilaksanakannya program ini. Untuk mencapai harapan masyarakat
tersebut, perlu rencana pemecahan masalah sehingga pencapaian target tercapai secara
optimal ( 100%).

10
BAB 3
MASALAH DAN PEMECAHANNYA

3.1 Masalah dan pemecahan penanggulangan Diare


Pada dasarnya pemecahan dilakukan oleh semua unit pada setiap tingkat. Unit
pelayanan kesehatan (UPK), dinas kesehatan kota, rumah sakit, dinas kesehatan profinsi,
laboratorium dan unit kesehatan lainnya dengan ruang lingkup yang berbeda sesuai dengan
tugas pokok dan masing- masing fungsi unit tersebut.

3.2. Identifikasi masalah


Identifikasi masalah dimulai dengan melihat adanya kesenjangan antara pencapaian
dengan target/tujuan yang ditetapkan. Untuk maksud tersebut, gunakan indicator utama
yaitu :

No. Kegiatan Target pencapaian kesenjangan


1 Tercapainya penemuan 602 512 85,07%
penderita diare
2 Tercapainya cakupan penderita 602 512 85.05%
Diare
3 Tercapainya angka penggunaan 512 512 100%
oralit
4 Tercapainya penggunaan RL 1% 0 -
5 Tercapainya proporsi diare 70 63 90%
balita yang diberikan zinc

Identifikasi masalah
1. Belum tercapainya penemuan penderita diare yaitu 85,07%
2. Belum tercapainya cakupan penderita diare yaitu 85,05%
3. Belum tercapainya proporsi diare balita yang diberikan zinc yaitu 90%

11
Prioritas masalah

No. Masalah Kriteri Ranking


a
U S G UXSX
G
1 Belum tercapainya penemuan 3 2 2 12 1
penderita diare yaitu 85,07%
2 Belum tercapainya cakupan 2 2 2 8 2
penderita diare yaitu 85,05%
3 Belum tercapainya proporsi diare 3 2 1 6 3
balita yang diberikan zinc yaitu
90%

U= tingkat urgensi
S= tingkat keseluruhan
G= tingkat perkembangan

Dari tabel diatas dapat di susun prioritas masalah sebagai berikut:


1. Belum tercapainya penemuan penderita diare yaitu 85,07%
2. Belum tercapainya cakupan penderita diare yaitu 85,05%
3. Belum tercapainya proporsi diare balita yang diberikan zinc yaitu 90%

12
Petugas kurang penyuluhan diare pada masyarakat

3.2 Penyebab Masalah

Tingk
Kurangnya jadwal penyuluhan Diare
pada masyarakat
Tingkat Pengetahuan masyarakat tentang diare rendah

13
3.3 Pemecahan Masalah

Table pemecahan masalah dari fish bone analysis


No. Penyebab masalah Pemecahan masalah
1. Kurangnya media penyuluhan (lembar Pembuatan media lembar balik
balik)

2. Kurang Pelatihan kader Melatih kader untuk memotivasi


masyarakat untuk menjaga kebersihan
baik lingkungan maupun makanan
yang dikonsumsi
3. kurangnya jadwal penyuluhan Diare Atur ulang pembuatan jadwal
pada masyarakat
penyuluhan Diare
4 Tingkat Pengetahuan masyarakat Penyuluhan tentang Diare
tentang Diare rendah

5 Tingkat ekonomi rendah Memberikan pendidikan bagaimana


menjaga kebersihan lingkungan dan
makanan.

14
BAB 4
PENUTUP
1.Kesimpulan
Dalam program P2 diare target yang belum tercapai adalah penemuan penderita diare yaitu
sekitar 85.07 %. Untuk mencapai target tersebut diusulkan upaya-upaya yang dapat
meningkatkan cakupan penemuan diare diantaranya pembuatan leafleat diare, pelatihan kader
dan penyuluhan pada masyarakat tentang diare dan kebersihan lingkungan.

2.Saran
Kerjasama lintas program dan lintas sektor

KEPALA PUSKESMAS
RAMPAL CELAKET

dr.HERLIN KISWORINI
NIP. 19611216 198901 2 001

15

Anda mungkin juga menyukai