BAB 3
METODE PENELITIAN
metode ilmiah (Notoatmodjo, 2005). Hal yang termasuk dalam metode penelitan
sampel, tempat dan waktu penelitian, alat pengumpulan data, etika penelitian, cara
Desain penelitian adalah suatu yang sangat penting dalam penelitian, yang
44
45
(Nursalam, 2013).
2014). Pada penelitian ini variabel independen adalah pola asuh keluarga.
variabel lain. Variabel respons akan muncul sebagai akibat dari manipulasi
melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau
3.4.1 Populasi
kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2014). Pada penelitian ini populasi
adalah keluarga yang memiliki anak retardasi mental pada usia sekolah (6-
3.4.2 Sampel
yang akan diteliti atau sebagian jumlah karakteristik yang dimiliki oleh
populasi.
47
Sampel yang diambil dalam penelitian ini berdasarkan kriteria peneliti sebagai
berikut:
1. Kriteria inklusi
tahun)
2. Kriteria ekslusi
pamekasan
b. Anak yang diasuh oleh saudara atau keluarga lain selain orang tua.
sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi yang dapat mewakili
sampel dengan tidak memberikan peluang yang sama dari setiap anggota
probabilitas yang tidak sama (Hidayat, 2009). Sampling jenuh adalah suatu
48
responden hanya bisa memilih satu dari tiga jawaban dari pertanyaan yang
2008).
penelitian jika ada sesuatu yang terjadi akibat penelitian yang akan
dilakukan.
3.7.3 Anonimity
3.7.4 Confidentiality
peneliti.
Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses
(Nursalam, 2013).
Pamekasan.
50
menjelaskan maksud dan tujuan penelitian serta tata cara mengisi kuesioner
pengolahan data.
a. Editing
mengetahui adanya soal-soal yang belum dijawab serta pengisian soal yang
b. Coding
Coding adalah memberikan kode pada data, dengan merubah kata menjadi
angka. Untuk memudahkan dalam mengolah data, maka pada data umum
berdasarkan usia, untuk usia ibu: < 20 tahun diberi kode 1, 20-30 tahun diberi
kode 2, 31-40 tahun diberi kode 3, 41-50 tahun diberi kode 4, > 50 tahun
diberi kode 5; untuk jenis kelamin keluarga yang menjadi responden; laki-laki
yang ditempuh untuk pendidikan: Tidak tamat SD/ putus sekolah diberi kode
orang tua saat ini: Petani/ pedagang diberi kode 1, wiraswasta diberi kode 2,
PNS, TNI/POLRI diberi kode 3, nelayan diberi kode 4, tidak bekerja/ ibu
c. Scoring
Scoring adalah memberikan skor terhadap item-item yang perlu diberi skor.
Skor untuk menilai pola asuh keluarga adalah untuk “Sering” maka diberi
skor 3, jika dengan jawaban “Jarang” maka diberi skor 2 dan jika jawaban
d. Tabulating
P = ∑f / n x 100%
Keterangan :
P= Persentase
Baik :76-100%
Cukup : 56-75%
Kurang : ≤ 55%
0% : tidak satupun
50% : setengah
100% : seluruhnya
Teknik dan analisa data untuk hubungan pola asuh kelurga dengan
kesehatan anak retardasi mental pada usia sekolah (6-12 tahun) yaitu analisis
distribusi dan presentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2012). Data dan
variabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian dan disajikan dalam
distribusi frekuensi.
dilakukan uji statistik Spearman Rank dengan skala data yang digunakan
Semua keluarga yang memilik anak retardasi mental usa sekolah (6-12 tahun) d SDLB
Negeri Bugih Pamekasan. Jumlah populasi = 25 keluarga
Sampel
Semua keluarga yang memiliki anak retardasi mental usia sekolah (6-12 tahun) d SDLB
Negeri Bugih Pamekasan. Jumlah populasi = 25 keluarga
Sampling
Desain Penelitian
Pengumpulan Data
Kuesioner multiple choice tentang hubungan pola asuh keluarga dengan kesehatan anak
retardasi mental pada usia sekolah (6-12 tahun)
Pengolahan data
Analisa data
Gambar 3.1 : Kerangka kerja hubungan pola asuh keluarga dengan kesehatan
anak retardasi mental pada usia sekolah (6-12 tahun) di SDLB
Negeri Bugih Pamekasan.