Anda di halaman 1dari 11

44

BAB 3

METODE PENELITIAN

Metode penelitan merupakan urutan langkah dalam melakukan penelitian

(Hidayat, 2009). Metode penelitian adalah suatu cara untuk memperoleh

kebenaran ilmu pengetahuan atau pemecahan suatu masalah menggunakan

metode ilmiah (Notoatmodjo, 2005). Hal yang termasuk dalam metode penelitan

adalah ; Desain penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional, populasi dan

sampel, tempat dan waktu penelitian, alat pengumpulan data, etika penelitian, cara

pengumpulan data, pengolahan data (editing, scoring, coding dan tabulating),

analisa data dan kerangka kerja.

3.1 Desain Penelitan

Desain penelitian adalah suatu yang sangat penting dalam penelitian, yang

memungkinkan pengontrolan maksimal beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi akurasi suatu hasil (Nursalam, 2013). Istilah desain penelitian

merupakan suatu strategi dalam mengidentifikasi permasalahan sebelum

perencanaan akhir pengumpulan data. Metode yang digunakan dalam jenis

penelitian penelitian ini adalah desain penelitian Analitik bertujuan untuk

mendiskripsikan (memaparkan) peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada

masa kini (Nursalam, 2013). Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah

cross sectional artinya suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi

antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi

atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (Notoatmodjo, 2005).

44
45

3.2 Identifikasi Variabel

Variabel adalah sebuah konsep yang dapat dibedakan menjadi dua,

yakni yang bersifat kuantitatif dan kualitatif, sebagai contoh, variabel

kuantitatif adalah variabel berat badan, umur, tinggi badan, sedangkan

variabel kualitatif diantaranya adalah respon, sikap, dan lain-lain (Hidayat,

2009). Variabel diartikan sebagai perilaku atau karakteristik yang

memberikan nilai beda terhadap sesuatu (benda, manusia, dan lain-lain)

(Nursalam, 2013).

3.2.1 Variabel independen (bebas)

Variabel independen adalah variabel yang memengaruhi atau nilainya

menentukan variabel lain. Suatu kegiatan stimulus yang dimanipulasi oleh

peneliti menciptakan suatu dampak pada variabel dependen (Nursalam,

2014). Pada penelitian ini variabel independen adalah pola asuh keluarga.

3.2.2 Variabel dependen (terikat)

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi nilainya oleh

variabel lain. Variabel respons akan muncul sebagai akibat dari manipulasi

variabel-variabel lain (Nursalam, 2014). Pada penelitian ini variabel

dependen adalah kesehatan anak retardasi mental.

3.3 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional

berdasrkan karakteristik yang diamati, sehingga memungkinan peneliti untuk

melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau

fenomena (Hidayat, 2009).


46

Tabel 3.1 Definisi Operasional Hubungan Pola Asuh Keluarga dengan


kesehatan anak retardasi mental pada usia sekolah (6-12 tahun) di
SDLB Negeri Bugih Pamekasan.
Variabel Definisi Alat Ukur Skala Skor

Variabel Pola interaksi antara anak Kuesioner Nominal Menggunakan


independen: dengan orang tua meliputi penilaian
Pola asuh pemenuhan kebutuhan Jika Sering=3,
keluarga fisik dan psikologis. Jarang=2, Tidak
Parameter: Pernah=1, Dengan
1. Pola asuh otoriter Presentasi terbesar
2. Pola asuh permisif menunjukan pola asuh
3.Pola asuh demokratis yang terdiri dari :
1. Otoriter
2. Permisif
3. Demokratis
4. Kombinasi
Variabel Sakit adalah keadaan tidak Kuesioner Ordinal Menggunakan
dependen: normal atau tidak sehat. penilaian
kesehatan ketidak seimbangan fungsi Jika Sering=3,
anak normal tubuh manusia, Jarang=2, Tidak
retardasi termasuk jumlah sistem Pernah=1, Dengan
mental biologis dan kondisi kategori :
penyesuaian Baik = 76%-100%
Parameter: Cukup = 56%-75%
Frekuensi sakit Kurang = < 55%

3.4 Populasi dan Sampel

3.4.1 Populasi

Populasi adalah subjek (misalnya manusia; klien) yang memenuhi

kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2014). Pada penelitian ini populasi

adalah keluarga yang memiliki anak retardasi mental pada usia sekolah (6-

12 tahun) di SDLB Negeri Bugih Pamekasan sebanyak 25 keluarga.

3.4.2 Sampel

Sampel adalah bagian populasi yang terjangkau yang dapat

dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling (Nursalam, 2014).

Sedangkan menurut Hidayat tahun 2009 sampel merupakan bagian populasi

yang akan diteliti atau sebagian jumlah karakteristik yang dimiliki oleh

populasi.
47

Sampel yang diambil dalam penelitian ini berdasarkan kriteria peneliti sebagai

berikut:

1. Kriteria inklusi

a. Keluarga yang mempunyai anak retardasi mental usia sekolah (6-12

tahun)

b. Keluarga yang bersedia menjadi responden.

2. Kriteria ekslusi

a. Anak retardasi mental yang tidak bersekolah di SDLB Negeri bugih

pamekasan

b. Anak yang diasuh oleh saudara atau keluarga lain selain orang tua.

Pada penelitian sampel diambil semua keluarga yang mempunyai anak

usia sekolah (6-12 tahun) di SDLB Negeri Bugih Pamekasan yang

memenuhi keriteria penelitian sebanyak 25 keluarga.

3.4.3 Besar Sampel dan tehnik sampling

Besar sampel adalah anggota yang akan dijadikan sampel

(Notoatmodjo, 2012). Sampel terdiri dari bagian populasi terjangkau yang

dapat dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling. Sedangkan

sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi yang dapat mewakili

pupolasi yang ada (Nursalam, 2014).

Tekhnik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah non

probability type sampling jenuh. Non probability yaitu tekhnik pengambilan

sampel dengan tidak memberikan peluang yang sama dari setiap anggota

populasi, yang bertujuan tidak untuk generalisasi, tidak berasas pada

probabilitas yang tidak sama (Hidayat, 2009). Sampling jenuh adalah suatu
48

tekhnik penetapan sampel dengan cara mengambil semua anggota populasi

menjadi sampel (Hidayat, 2009).

3.5 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di SDLB Negeri Bugih Pamekasan yang

akan dilaksanakan pada bulan Januari-Maret 2018.

3.6 Alat Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang

disebarkan kepada responden dengan disajikan dalam bentuk pertanyaan

tertutup (closed ended question) dengan variasi multiple choice dimana

responden hanya bisa memilih satu dari tiga jawaban dari pertanyaan yang

diberikan oleh peneliti. Kuesioner adalah usaha mengumpulkan data secara

formal `kepada subjek untuk menjawab pertanyaan secara tertulis (Nursalam,

2008).

3.7 Etika Penelitian

3.7.1 Hak Untuk Mendapatkan Jaminan (right to full disclosure)

Peneliti akan memberikan penjelasan secara rinci tentang penelitian yang

akan dilakukan dan peneliti akan bertanggung jawab kepada responden

penelitian jika ada sesuatu yang terjadi akibat penelitian yang akan

dilakukan.

3.7.2 Informed Consent

Informed Consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dan

responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed


49

Consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan

memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan Informed

Consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian,

mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka harus

menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia, maka

peneliti harus menghormati hak subjek.

3.7.3 Anonimity

Untuk menjaga kerahasiaan identitas subjek, peneliti tidak akan

mencantumkan nama subjek pada lembar kuesioner, pada lembar tersebut

hanya diberi kode tertentu.

3.7.4 Confidentiality

Kerahasiaan informasi yang telah diberikan oleh subjek dijamin oleh

peneliti.

3.8 Cara Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses

pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian.

(Nursalam, 2013).

a. Peneliti memulai untuk melakukan pengambilan data dengan langkah awal

peneliti mendapatkan surat pengantar dari STIKes Ngudia Husada Madura

yang ditunjukan kepada pihak Kepala Sekolah SDLB Negeri Bugih

Pamekasan.
50

b. Setelah mendapatkan persetujuan dari pihak sekolah, peneliti melakukan

pendekatan dengan responden untuk mendapatkan persetujuan dari responden

sebagai subjek penelitian.

c. Setelah subjek setuju peneliti memberikan pengumuman kepada keluarga

yang dipilih sebagai responden. Setelah semua responden berkumpul, peneliti

menjelaskan maksud dan tujuan penelitian serta tata cara mengisi kuesioner

yang akan diberikan.

d. Memberikan inform consent dan juga kesediaan menjadi responden

kepada anggota sampel yang telah dipilih.

e. Membagikan seluruh kuesioner (untuk kedua variabel) dalam satu waktu

untuk dikerjakan dalam satu waktu.

f. Setelah kuesioner diisi oleh responden, maka selanjutnya dilakukan

pengecekan terhadap pengisian kuesioner oleh responden untuk memastikan

bahwa kuesioner telah diisi lengkap oleh responden.

g. Setelah data terkumpul maka langkah selanjutnya dilakukan proses

pengolahan data.

3.9 Pengolahan Data

a. Editing

Adalah memeriksa dan menyesuaikan data dengan rencana semula seperti

yang diinginkan. Jawaban dari masing-masing responden di edit untuk

mengetahui adanya soal-soal yang belum dijawab serta pengisian soal yang

tidak sesuai dengan petunjuk soal.


51

b. Coding

Coding adalah memberikan kode pada data, dengan merubah kata menjadi

angka. Untuk memudahkan dalam mengolah data, maka pada data umum

berdasarkan usia, untuk usia ibu: < 20 tahun diberi kode 1, 20-30 tahun diberi

kode 2, 31-40 tahun diberi kode 3, 41-50 tahun diberi kode 4, > 50 tahun

diberi kode 5; untuk jenis kelamin keluarga yang menjadi responden; laki-laki

diberi kode 1, perempuan diberi kode 2; Berdasarkan pendidikan terakhir

yang ditempuh untuk pendidikan: Tidak tamat SD/ putus sekolah diberi kode

1, SD/Sederajat diberi kode 2, SMP/Sederajat diberi kode 3, SMA/Sederajat

diberi kode 4, perguruan tinggi diberi kode 5; sedangkan untuk pekerjaan

orang tua saat ini: Petani/ pedagang diberi kode 1, wiraswasta diberi kode 2,

PNS, TNI/POLRI diberi kode 3, nelayan diberi kode 4, tidak bekerja/ ibu

rumah tangga diberi kode 5.

c. Scoring

Scoring adalah memberikan skor terhadap item-item yang perlu diberi skor.

Skor untuk menilai pola asuh keluarga adalah untuk “Sering” maka diberi

skor 3, jika dengan jawaban “Jarang” maka diberi skor 2 dan jika jawaban

“Tidak pernah” diberi skor 1 .

d. Tabulating

Tabulasi data dilakukan dengan menghitung frekuensi-frekuensi dari data

umum dan khusus hasil penelitian kedalam table disrtibusi frekuensi.

Pengolahan data dilakukan secara tabulasi dan pengelompokan sesuai dengan

sub variabel yang diteliti, jawaban dari masing-masing pertanyaan


52

dijumlahkan dan dibandingkan dengan jumlah pertanyaan, kemudian

dikalikan 100% hasilnya berupa persentase dengan menggunakan rumus :

P = ∑f / n x 100%

Keterangan :

P= Persentase

∑f = Jumlah jawaban benar

n= Nilai skor maksimal

Dengan kriteria hasil :

Baik :76-100%

Cukup : 56-75%

Kurang : ≤ 55%

Kemudian dari hasil persentase tersebut ditafsirkan dengan kalimat :

0% : tidak satupun

1%-25% : sebagian kecil

26%-49% : hampir setengahnya

50% : setengah

51%75% : sebagian besar

76%-99% : hampir seluruhnya

100% : seluruhnya

3.10 Analisa Data

Teknik dan analisa data untuk hubungan pola asuh kelurga dengan

kesehatan anak retardasi mental pada usia sekolah (6-12 tahun) yaitu analisis

univariat, analisis bivariat dan analisis multivariat yang dilakukan terhadap

variabel-variabel yang diduga berkorelasi atau berpengaruh.


53

3.10.1 Analisa Univariat

Analisa univariat yang dilakukan pada tiap variabel dari hasil

penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan

distribusi dan presentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2012). Data dan

informasi yang diperoleh dari analisa univariat dapat mendeskripsikan

variabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian dan disajikan dalam

distribusi frekuensi.

3.10.2 Analisa Bivariat

Analisa bivariat yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga

berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2010). Analisa ini dilakukan

untuk mengetahuihubungan pola asuh keluarga dengan kesehatan anak

retardasi mental usia sekolah (6-12 tahun) di SDLB Negeri Bugih

Pamekasan. Setelah itu disajikan dalam tabel tabulasi silang, kemudian

dilakukan uji statistik Spearman Rank dengan skala data yang digunakan

adalah ordinal, Cara menganalisa hasil uji statistik :

Jika p value > a (o,05) berarti Ho, diterima dan H1 ditolak

Jika p value < a (o,05) berarti Ho, ditolak dan H1 diterima


54

3.11 Kerangka Kerja


Populasi

Semua keluarga yang memilik anak retardasi mental usa sekolah (6-12 tahun) d SDLB
Negeri Bugih Pamekasan. Jumlah populasi = 25 keluarga

Sampel

Semua keluarga yang memiliki anak retardasi mental usia sekolah (6-12 tahun) d SDLB
Negeri Bugih Pamekasan. Jumlah populasi = 25 keluarga

Sampling

Non Probability Type Sampling jenuh

Desain Penelitian

Analitik cross sectional

Variabel Independen Variabel Dependen


Pola asuh keluarga Kesehatan anak retardasi mental

Pengumpulan Data

Kuesioner multiple choice tentang hubungan pola asuh keluarga dengan kesehatan anak
retardasi mental pada usia sekolah (6-12 tahun)

Pengolahan data

Editing, Coding, Scoring, Tabulasi

Analisa data

Uji korelasi spaearman rank dengan spss versi 22 windows


Jika p value > a (o,05) berarti Ho, diterima dan H1 ditolak
Jika p value < a (o,05) berarti Ho, ditolak dan H1 diterima

Penarikan Kesimpulan dan Desiminasi

Gambar 3.1 : Kerangka kerja hubungan pola asuh keluarga dengan kesehatan
anak retardasi mental pada usia sekolah (6-12 tahun) di SDLB
Negeri Bugih Pamekasan.

Anda mungkin juga menyukai