Anda di halaman 1dari 9

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain Penelitian adalah suatu yang sangat penting dalam penelitian, yang

memungkinkan pengontrolan maksimal beberapa faktor yang dapat memengaruhi

akurasi suatu hasil (Nursalam, 2017). Penelitian ini menggunakan desain penelian

kuantitatif dengan studi korelasional. Studi korelasional adalah penelitian atau

penelaahan hubungan antara dua variabel pada suatu situasi atau sekelompok subjek

(Notoatmodjo, 2012). Dua variabel yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu variabel

pertama adalah Dukungan keluarga pada pasien gangguan Skizofrenia di Poli Khusus

Puskesmas Puger Kabupaten Jember dan variabel kedua adalah tingkat kekambuhan

pasien gangguan skizofrenia di Poli Khusus Puskesmas Puger Kabupaten Jember.

Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional retrospektif adalah

suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko

dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus

pada suatu saat [ CITATION Not12 \l 1057 ]. Studi cross sectional mengukur variabel

dependen dan independen secara bersamaan (Chandra, 2008). Penelitian

retrospective adalah suatu penelitian analitik yang menyangkut bagaimana faktor

risiko dipelajari dengan menggunakan pendekatan pada saat ini, dan faktor risiko

diidentifikasi atau terjadinya pada waktu yang lalu.

B. Populasi, sampel dan sampling

1. Populasi penelitian

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti

[ CITATION Not12 \l 1057 ]. Populasi penelitian ini adalah Keluarga pasien penderita

Skizofrenia di Poli Khusus Puskesmas Puger Puger Kabupaten jembersebanyak 65

orang.

2. Sampel penelitian
Sampel adalah subjek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi.

Sampel terdiri dari bagian populasi terjangkau yang dipergunakan sebagai subjek

penelitian melalui sampling yang memenuhi kriteria. Kriteria sampel dibagi 2 macam

yaitu, kriteria inklusi dan eksklusi (Nursalam, 2013). Besar sampel pada penelitian

ini adalah 65 responden Keluarga pasien gangguan Skizofrenia di Poli khusus

Puskesmas Puger Kabupaten Jember. Sampel pada penelitian ini adalah pasien

penderita Skizofrenia yang berobat di poli khusus Puskesmas Puger.

a. Kriteria Sampel

Kriteria inklusi

1) Kriteria inklusi adalah karateristik umum subjek penelitian dari suatu populasi target

yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2013).

Adapun kriteria inklusi dari penelitian ini adalah:

a) Bisa membaca dan menulis.

b) Bisa melakukan komunikasi secara verbal.

c). Bersedia menjadi responden.

2) Kriteria eksklusi

Kriteria eksklusi adalah menghilangkan / mengeluarkan subjek yang

memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab (Nursalam, 2013). Adapun

kriteria eksklusi dari penelitian ini adalah pasien yang mengalami demensia.

b. Besar Sampel

Jumlah sampel yang ditetapkan peneliti sebesar 65 responden.

3. Sampling

Sampling merupakan cara atau teknik tertentu dalam pengambilan sampel

penelitian sehingga sampel tersebut sedapat mungkin mewakili populasinya

(Notoatmodjo, 2010). Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total

sampling. Total sampling adalah tehnik pengambilan sampel dimana jumlah sampel

sama dengan populasi. Alasan mengambil total sampling karena menurut Sugiyono

jumlah populasi yang kurang dari 100, seluruh populasi dijadikan sampel penelitian

semuanya (Sugiyono, 2018).


C. Definisi operasional

Pengertian dari definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara

operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga memungkinkan peneliti

untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat suatu objek atau

fenomena (Hidayat, 2009)

D. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Poli khusus Puskesmas Puger Puger Kabupaten

Jember. Alasan dilakukan penelitian bertempat di Puskesmas Puger Kabupaten

Jember karena dari hasil survey, Jumlah Orang dengan gangguan jiwa(ODGJ) di

puskesmas puger lebih dari 50 penderita , selain itu tempat penelitian terjangkau

dengan mudah.

E.Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan November - Desember 2020

F. Etika Penelitian

Selama melakukan penelitian, peneliti mengajukan permohonan ijin kepada

fakultas yang ditujukan kepada BAKESBANGPOL kemudian mengajukan

permohonan izin pada Kepala Puskesmas Puger Jember. Setelah mendapatkan ijin

dari Kepala Puskesmas Puger kemudian dilanjutkan dengan pengambilan data pada

tiap responden yang telah ditentukan dengan mempertimbangkan pada masalah etik

yang mungkin dijumpai. Masalah etik penelitian ditetapkan peneliti untuk melindungi

responden dan peneliti sendiri secara aspek legalitis, untuk itu peneliti mencantumkan

beberapa hal penting, yaitu:

1. Lembar persetujuan (informed consent)

Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian

dengan memberikan lembar persetujuan (Hidayat, 2009). Informed consent tersebut

diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan

untuk menjadi responden. Tujuan informed consent adalah agar subjek mengerti

maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya, jika subjek bersedia maka
mereka harus menandatangani lembar persetujuan dan jika responden tidak bersedia

maka peneliti harus menghormati hak responden.

2. Tanpa nama (Anonimity)

Merupakan masalah etika dalam penelitian keperawatan dengan tidak

memberikan nama responden pada lembar alat ukur hanya menuliskan kode pada

lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan (Hidayat, 2009).

3. Kerahasiaan (confidentiality)

Memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi yang telah

dikumpulkan dari responden dijamin kerahasiannya oleh peneliti, hanya kelompok

data tertentu yang berhubungan dengan penelitian ini yang akan dilaporkan pada hasil

riset (Hidayat, 2009).

G. Alat Pengumpulan Data

1. Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses

pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian. Langkah-

langkah dalam pengumpulan data bergantung pada rancangan penelitian dan tekhnik

instrumen yang digunakan (Nursalam, 2013). Alat pengumpul data dalam penelitian

ini adalah :

a. Lembar kuesioner

Data variabel independen dukungan keluarga yang diteliti dinyatakan dengan dua

kategori, yaitu baik dan kurang, sedangkan data variabel independen Tingkat

kekambuhan yang diteliti dinyatakan dengan kategori patuh dan tidak patuh.Data

diperoleh dari kuesioner yang disebar pada pasien yang telah disetujui menjadi

responden. Variabel peran dukungan keluarga diukur dengan menggunakan skala

likert dan tingkat kesembuhan diukur menggunakan skala likert. Kuesioner terdari

dari 4 pilihan jawaban yaitu selalu (S kode 4), sering (S kode 3), kadang-kadang (S

kode 2) dan tidak pernah (S kode 1). Kuesioner penelitian terdiri dari 10 pernyataan

variabel Peran kader dan 10 pernyataan tentang tingkat kepatuhan.

b. Standard Operating Procedure (SOP) cek gula darah

Merupakan standar untuk mengetahui tindakan pemeriksaan kadar gula darah (cek

gula darah)
c. Glukometer (POCT)

Glukometer yang menggunakan prinsip Point of Care Testing (POCT) atau disebut

juga Bedside Test didefinisikan sebagai pemeriksaan laboratorium yang dilakukan

pada pasien diluar laboratorium sentral.

a. Alat untuk cek gula darah

1) Glukometer atau alat monitor kadar glukosa darah

2) Kapas alkohol

3) Handscoen

4) Stik GDA (strip tes)

5) Lanset (jarum penusuk)

6) Bengkok

1. Validitas dan Reliabilitas

Pada suatu penelitian, dalam pengumpulan data (fakta / kenyataan hidup) diperlukan

adanya alat dan pengumpulan data yang baik sehingga data yang dikumpulkan

merupakan data yang valid, andal (reliable), dan aktual (Nursalam, 2013). Instrumen

yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu

valid, yang berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang

seharusnya diukur (Sugiyono, 2015).

H. Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses

pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian. Langkah-

langkah dalam pengumpulan data tergantung pada desain penelitian dan teknik

instrumen yang digunakan [ CITATION Nur13 \t \l 1057 ].

Setelah peneliti mendapatkan responden sesuai dengan kriteria sampel

penelitian yang diinginkan, responden diberi penjelasan tentang penelitian dan tujuan

penelitian ini dilaksanakan, serta peran pasien yang menjadi responden dalam

penlitian ini. Setelah itu peneliti membagikan surat pernyataan kesediaan untuk

menjadi responden penelitian.

Responden yang bersedia dan kemudian membatalkan untuk menjadi

responden tidak perlu mengisi surat pernyataan kesediaan. Pengumpulan responden


mengisi surat pernyataan kesediaan, sedangkan responden yang tidak bersedia tidak

perlu mengisi surat pernyataan kesediaan. Pengumpulan data dilakukan dua kali

dalam waktu yang sama. Instrumen kuesioner dukungan keluarga dan tingkat

kekambuhan diberikan kepada keluarga pasien penderita Skizofrenia.

Teknik pengumpulan data dilakukan di Poli khusus Puskesmas Puger saat

penderita periksa. Teknik pengumpulan data seperti ini dilakukan agar data yang

didapatkan lebih objektif, dan efektif. Setiap kali pengumpulan data dilakukan,

responden akan menandatangani lembar angket. Setelah pengumpulan data

dilakukan, selanjutnya akan dilakukan evaluasi dan analisis data.

I. Rencana Analisis Data

Analisa data adalah suatu bagian dari penelitian yang menjawab pertanyaan-

pertanyaan yang mencakup fenomena [ CITATION Nur13 \t \l 1057 ] . Tugas dalam analisa

data:

1. Pengolahan data

a. Editing

Secara umum editing adalah merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan

isian formulir atau kuesioner yang belum lengkap, kurang jelas, tidak relevan dan

tidak sesuai dengan pertanyaan yang lainnya. Apabila ada isian data yang belum

lengkap, memungkinkan untuk dilakukan pengambilan data ulang. Bila tidak

memungkinkan data yang kurang tidak ikut diolah atau dimasukkan dalam

pengolahan data missing.

b. Scoring

Merupakan langkah skor terhadap item pada setiap pernyataan dalam kuesioner. Pada

penelitian ini terdapat kuesioner dengan ketentuan yaitu :

1) Variabel Independen : Peran Kader Posbindu (X)

Skoring :

a) Selalu : skor 4

b) Sering : skor 3

c) Kadang – kadang : 2

d) Tidak Pernah : 1
Kriteria :

a) Peran baik : 21 - 40

b) Peran kurang : 1 - 20

2) Variabel Dependen : Tingkat kepatuhan (Y)

Skoring :

a) Selalu : skor 4

b) Sering : skor 3

c) Kadang – kadang : 2

d) Tidak Pernah : 1

Kriteria :

a) Tingkat kepatuhan baik : 21 – 40

b) Tingkat kepatuhan kurang : 1 - 20

c. Coding

Merupakan pemberian kode (angka) terhadap data terdiri atas beberapa kategori.

pemberian kode dilakukan untuk memudahkan pengolahan data oleh peneliti. Data

yang dikumpulkan diberi kode. Pada penelitian ini kuesioner dengan jumlah 20 item

pertanyaan.

1) Variabel Independen

Variabel independen pada penelitian ini adalah Peran Kader Posbindu (X) untuk

mengukur Peran Kader Posbindu dengan melihat hasil kuesioner, dengan kriteria

kode 2 bila dukungan baik (skor 21-40 dari 10 item petanyaan).Kode 1 bila dukungan

kurang (skor 1- 20 dari 10 item pertanyaan).

2) Variabel Dependen

Variabel dependen pada penelitian ini adalah tingkat kepatuhan pasien DM

yang mengikuti Posbindu (Y) yaitu dengan melihat hasil kuesioner.Dengan kriteria

kode 2 bila tigkat kepatuhan baik (skor 21-40 dari 10 item pertanyaan). Kode 1 bila

tingkat kepatuhan kurang (skor 1- 20 dari 10 item pertanyaan).

d. Entry data
Data entri merupakan suatu kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan

kedalam master tabel atau data base komputer, kemudian membuat distribusi

frekuensi sederhana atau bisa membuat tabel kontingensi.

e. Processing data

Setelah semua kuesioner terisi dengan benar dan penuh, dan data sudah dikoding,

maka langkah selanjutnya adalah memproses data agar dianilisis. Proses pengolahan

dilakukan dengan cara memindahkan data dari kuesioner ke paket program komputer

pengolahan data statistik.

f. Cleaning data

Cleaning data adalah kegiatan memeriksa kembali data yang yang sudah

dimasukkan, apakah ada kesalahan atau tidak. Kesalahan kemungkinan bisa terjadi

pada saat memasukkan data ke komputer.

2. Analisis data

Kegiatan analsis data meliputi persiapan, tabulasi dan aplikasi data (Hidayat, 2009).

Data yang terkumpul ditabulasi dengan cara:

a. Analisis univariat

Analisis univariat dilakukan terhadap variabel penelitian untuk menganalisis

masing-masing dari variabel penelitian tersebut. pada umumnya hasil yang

didapatkan adalah distribusi frekuensi dan persentase [ CITATION Not12 \l 1057 ].

b. Analisis bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk menganalisis dua variabel yang diduga

berhubungan atau berkolerasi [ CITATION Not12 \l 1057 ]. Pada analisis bivariat ini yang

dianalisis adalah hubungan Peran Kader Posbindu dengan tingkat kepatuhan

mengikuti Posbindu di desa Grenden Kecamatan Puger Kabupaten Jember. Analisis

penelitian ini menguji hubungan antara 2 variabel dengan skala ordinal yang masuk

kedalam jenis kategori, menggunakan uji statistik Chi square dengan bantuan

komputerisasi,.

Uji Chi square menuntut frekuensi harapan / ekspektasi (E) dalam masing-

masing sel tidak boleh terlampau kecil. Jika frekuensi sangat kecil, penggunaan uji ini
mungkin menjadi tidak tepat. Oleh karena itu dalam penggunaan Chi square harus

memperhatikan keterbatasan-keterbatasan uji ini (Hastono, 2016). Adapun

keterbatasan uji Chi square adalah sebagai berikut:

1. Tidak boleh ada sel yang mempunyai nilai harapan (nilai E) kurang dari 1.

2. Tidak boleh ada sel yang mempunyai nilai harapan (nilai E) kurang dari 5, lebih

dari 20% dari jumlah keseluruhan sel.

Jika keterbatasan tersebut ternyata terjadi pada saat uji chi square, peneliti

harus menggabungkan kategori-kategori yang berdekatan dalam rangka memperbesar

frekuensi harapan dari sel-sel tersebut (penggabungan ini dapat dilakukan untuk

analisis tabel silang lebih dari 2x2, misalnya 3x2, 3x4 dan lain-lain). Penggabungan

ini tentunya diharapkan tidak sampai membuat datanya kehilangan makna. Andai saja

keterbatasan tersebut terjadi pada tabel 2x2 (ini berarti kita tidak bisa

menggabungkan kategori-kategorinya lagi), maka dianjurkan menggunakan uji

Fisher Exact test.

Chi square mempunyai beberapa aturan yang harus dipenuhi (Hastono,

2016), yaitu:

1). Bila tabelnya lebih dari 2 x 2, gunakan chi square tanpa koreksi (uncorrected)

2). Bila tabelnya 2 x 2, gunakan uji chi square Yate’s correction

3). Bila tabelnya 2 x 2 ada sel yang E-nya < 5, gunakan fischer exact

Analisis uji chi square menggunakan ketentuan dengan nilai α (Level Of

Significance) yaitu 5% (0,05) sehingga bila nilai p (Value) ditemukan ≤ 0,05 maka

H1 diterima yang berarti, ada hubungan Peran kader Posbindu dengan tingkat

kepatuhan dalam mengikuti Posbindu di desa Grenden Kecamatan Puger Kabupaten

Jember.

Anda mungkin juga menyukai