Anda di halaman 1dari 10

BAB IV

METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan terkait metode penelitian yang menjelaskan tentang desain
penelitian, populasi dan sampel, tehnik pengambilan sampel, tempat dan
waktu penelitian, alat pengumpulan data, proses pengumpulan dan
pengolahan data serta analisis data.

4.1 Desain Penelitian


Penelitian ini menggunakan jenis penelitian yang bersifat analitik
observasional. Penelitian analitik karena penelitian ini menelusuri dan
menganalisis hubungan merokok, minuman suplemen energi dan alkhol
dengan gagal ginjal kronik di runag HD RSUD Budhi Asih Jakarta Timur
dan penelitian observasional karena peneliti mengamati subjek penelitian
dan mencari data yang berkaitan dengan penelitian (bukan memberi
perlakuan atau intervensi terhadap subjek penelitian).
Desain penelitian ini menggunakan penelitian analitik kuantitatif dengan
menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu suatu penelitian untuk
mengetahui keterkaitan antara variabel independen yaitu gaya hidup pada
usia produktif dengan variabel dependen yaitu pasien CKD (Sugiyono, 2019
Desain penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :

Gaya Hidup Pada Kasus CKD (+)


Usia Produktif (+)

Gambar 4.1 Desain Penelitian


4.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di RSUD Budhi Asih Jakarta Timur. Peneliti
memilih RSUD Budhi Asih karena memiliki unit hemodialisa yang
merupakan unit rujukan untuk melakukan cuci darah sehingga peneliti lebih
muda dalam menemukan penderita CKD / gagal ginjal kronik.

4.3 Waktu Penelitian


Waktu penelitian dilaksanakan bulan Agustus sampai September 2022

4.4 Populasi dan Sampel


4.4.1 Populasi
Menurut Sugiyono, (2019) populasi adalah objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi
yang digunakan sebagai pembanding dan memperkuat ada tau
tidaknya hubungan sebab-akibat, sehingga hasil penelitian dapat lebih
valid. Populasi dalam penelitian ini adalah responden yang menderita
penyakit CKD.

4.4.2Sampel
Sampel adalah sebuah gugus atau sejumlah tertentu anggota himpunan
yang dipilih dengan cara tertentu agar dapat mewakili populasi
sebanyak 60 orang.

Kriteria inklusi dan eksklusi pada penelitian ini adalah :


a. Kriteria inklusi sampel kasus, antara lain :
1) Pasien yang didiagnosis menderita gagal ginjal kronik
2) Pasien menjalani pengobatan rawat jalan di di RSUD Budhi Asih
Jakarta Timur.
3) Kerabat terdekat pasien jika kondisi pasien tidak memungkinkan
4) Bersedia berpartisipasi dalam penelitian dengan mengisi dan
menandatangani lembar pernyataan persetujuan serta respondennya
kooperatif.
b. Kriteria eksklusi subjek penelitian, antara lain :
1) Pasien memiliki penyakit ginjal bawaan atau riwayat transplantasi
ginjal.
2) Tidak melakukan pengobata
3) Tidak bersedia menjadi responden

4.5 Teknik Pengambilan Sampel


Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini mengunakan
tekniksystematic random sampling. Sampel dibedakan menjadi ganjil dan
genap atau kelipatan dua. Setiap pasien genap atau kelipatan dua akan
diambil sebagai sampel, namun apabila dalam pengambilan sampel
ditemukan pasien yang sama maka pasien tersebut tidak diambil lagi
sebagai sampel dan pengambilan sampel diteruskan pada pasien genap
berikutnya sampai jumlah yang dibutuhkan terpenuhi.

4.6 Etika Penelitian


Menurut KEPK Depkes, (2017)ada tiga prinsip etik umum penelitian yaitu
sebagai berikut:
Ketiga prinsip etik dasar tersebut adalah sebagai berikut:
a. Prinsip menghormati harkat martabat manusia (respect for persons).
Prinsip ini merupakan bentuk penghormatan terhadap harkat martabat
manusia sebagai pribadi (personal) yang memiliki kebebasan
berkehendak atau memilih dan sekaligus bertanggung jawab secara
pribadi terhadap keputusannya sendiri. Maka dari itu responden berhak
menolak jika tidak ingin menjadi responden dalam penelitian ini. Secara
mendasar prinsip ini bertujuan untuk menghormati otonomi, yang
mempersyaratkan bahwa manusia yang mampu memahami pilihan
pribadinya untuk mengambil keputusan mandiri (selfdetermination), dan
melindungi manusia yang otonominya terganggu atau kurang,
mempersyaratkan bahwa manusia yang berketergantungan (dependent)
atau rentan (vulnerable) perlu diberikan perlindungan terhadap kerugian
atau penyalahgunaan (harm and abuse).

b. Prinsip berbuat baik (beneficence) dan tidak merugikan (non-


maleficence). Jawaban dari responden akan dirahasiakan dan hanya untuk
proses penelitian. Subjek manusia diikutsertakan dalam penelitian
kesehatan dimaksudkan membantu tercapainya tujuan penelitian
kesehatan yang sesuai untuk diaplikasikan kepada manusia. Prinsip etik
berbuat baik, mempersyaratkan bahwa:
1. Risiko penelitian harus wajar (reasonable) dibanding manfaat yang
diharapkan;
2. Desain penelitian harus memenuhi persyaratan ilmiah (scientifically
sound);
3. Para peneliti mampu melaksanakan penelitian dan sekaligus mampu
menjaga kesejahteraan subjek penelitian dan
4. Prinsip do no harm (non maleficent - tidak merugikan) yang
menentang segala tindakan dengan sengaja merugikan subjek
penelitian. Prinsip tidak merugikan adalah jika tidak dapat melakukan
hal yang bermanfaat, maka sebaiknya jangan merugikan orang lain.
Prinsip tidak merugikan bertujuan agar subjek penelitian tidak
diperlakukan sebagai sarana dan memberikan perlindungan terhadap
tindakan penyalahgunaan.
c. Prinsip keadilan (justice)
Prinsip etik keadilan mengacu pada kewajiban etik untuk
memperlakukan setiap orang sama dengan moral yang benar dan layak
dalam memperoleh haknya / tidak membeda-bedakan responden satu
dengan yang lainnya. Prinsip etik keadilan terutama menyangkut
keadilan yang merata (distributive justice) yang mempersyaratkan
pembagian seimbang (equitable), dalam hal beban dan manfaat yang
diperoleh subjek dari keikutsertaan dalam penelitian. Ini dilakukan
dengan memperhatikan distribusi usia dan gender, status ekonomi,
budaya dan pertimbangan etnik. Perbedaan dalam distribusi beban dan
manfaat hanya dapat dibenarkan jika didasarkan pada perbedaan yang
relevan secara moral antara orang-orang yang diikutsertakan. Salah satu
perbedaan perlakuan tersebut adalah kerentanan (vulnerability).
Kerentanan adalah ketidakmampuan untuk melindungi kepentingan diri
sendiri dan kesulitan memberi persetujuan, kurangnya kemampuan
menentukan pilihan untuk memperoleh pelayanan atau keperluan lain
yang mahal, atau karena tergolong yang muda atau berkedudukan rendah
pada hirarki kelompoknya. Untuk itu, diperlukan ketentuan khusus untuk
melindungi hak dan kesejahteraan subjek yang rentan.

4.7 Teknik Pengumpulan Data


Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data
primer merupakan data yang didapat dari sumber utama dari individu atau
perseorangan, biasanya melalui kuesioner, wawancara, jajak pendapatdan
lain-lain. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa
wawancara dan dokumentasi.
4.7.1 Wawancara
Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara wawancara.
Wawancara merupakan proses interaksi atau komunikasi secara
langsung antara pewawancara dan responden untuk memperoleh
keterangan dengan tujuan penelitian. Teknik wawancara dengan
responden dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner
adalah sebuah set pertanyaan yang secara logis berhubungan dengan
masalah penelitian, dan tiap pertanyaan merupakan jawaban yang
mempunyai makna dalam menguji hipotesis. Teknik pengumpulan
data melalui wawancara dilakukan untuk mengetahui karakteristik
responden (umur, jenis kelamin, pendidikan), riwayat merokok,
minuman suplemen energi, dan minum alkhol(Sugiyono, 2019).
4.7.2 Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau
variable berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,
notulen rapat, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2010). Teknik
dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data
pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisis.

4.8 Uji Validitas dan Realibilitas Instrumen


Menurut Sugiyono, (2019) untuk mengetahui kuesioner penelitian ini
berkualitas, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas :
4.8.1 Uji Validitas
Peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas yang disebarkan
kepada responden untuk mengukur kevalidan instrumen penelitian
yang digunakan sehingga instrumen yang sudah valid dan reliabel
dapat digunakan untuk mengumpulkan data. Uji validitas dalam
penelitian ini menggunakan pearson product moment (r) yaitu untuk
melihat skor nilai pada setiap pertanyaan dengan skor total kuesioner
penelitian. Caranya melihatnya yaitu dengan membandingkan nilai r
hitung dengan nilai r tabel pada taraf signifikan sebesar 5%. Suatu
instrumen dikatakan valid apabila r hitung > r tabel dan tidak valid
jika r hitung < r tabel.
Untuk mengukur instrumen yang telah dibuat digunakan rumus
product moment. Rumus product moment yaitu :
∑ xy− {∑ x }{∑ y }
N


=

{∑ }{
x (∑ x ) ∑ y (∑ y )
}
2 2 2 2

− −

rxy N N

dengan pengertian
rxy : koefisien korelasi antara x dan y rxy
N : Jumlah Subyek
X : Skor item
Y : Skor total
∑X : Jumlah skor items
∑Y : Jumlah skor total
∑X2 :
Jumlah kuadrat skor item
∑Y2 :
Jumlah kuadrat skor total

(Arikunto, 2012)

Kesesuaian harga rxy diperoleh dariperhitungandengan


menggunakan rumusdiatas dikonsultasikan dengan tabel harga
regresimoment dengan korelasiharga rxy lebih besar atau sama
dengan regresi tabel, maka butir instrumentersebut valid dan jika r xy
lebih kecil dari regresi tabel maka butir instrumentersebut tidak
valid.
4.8.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah kesamaan hasil setelah dilakukan pengukuran
jika fakta tersebut diukur berulang kali dalam waktu berlainan. Hal ini
menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran terhadap suatu gejala
yang sama menggunakan alat ukur yang sama tetap konsisten
meskipun dilakukan pengukuran dua kali atau lebih. Uji reliabilitas
dapat dilakukan setelah uji validitas selesai dilakukan. Pernyataan
yang tidak valid dibuang dan pernyataanyang valid selanjutya diuji
reliabilitasnya. Uji reliabilitas dalampenelitian ini menggunakan alpha
cronbach. Dikatakan reliabel jika r alpha > r tabel dan dikatakan tidak
reliabel jika r alpha < r tabel.

Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan


teknik formula Alpha Cronbachdengan menggunakan program SPSS
20.0 for windows.
Rumus :

α=
k
k−1

(
1− 2
S2 j
S x )
Keterangan :
α = koefisien reliabilitas alpha
k = jumlah item
Sj = varians responden untuk item I
Sx = jumlah varians skor total
Menurut Nursalam, (2013) Indikator pengukuran reliabilitas yang
membagi tingkatan reliabilitas dengan kriteria sebagai berikut : Jika
alpha atau r hitung :
1. 0,8-1,0 = Reliabilitas baik
2. 0,6-0,799 = Reliabilitas diterima
3. Kurang dari 0,6 = Reliabilitas kurang baik

4.9 Pengolahan Data


Menurut(Sugiyono, 2019), data yang terkumpul diolah dengan cara
komputerisasi dengan langkah-langkah sebagai berikut:
4.9.1 Collecting
Mengumpulkan data yang berasal dari kuesioner. Angket maupun
observasi.
4.9.2 Checking
Dilakukan dengan memeriksa kelengkapan jawaban kuesioner atau
lembar observasi dengan tujuan agar data diolah secara benar
sehingga pengolahan data memberikan hasil yang valid.
4.9.3 Coding
Pemberian kode pada setiap variabel independen dan dependen
berdasarkan kategori pertanyaan untuk memudahkan entrie data.
4.9.4 Entering
Data entry, yakni jawaban – jawaban dari masing – masing responden
yang masih dalam bentuk “kode” (angka atau huruf) dimasukkan
kedalam aplikasi SPSS versi 20.
4.9.5 Data Processing
Semua data telah di input ke dalam aplikasi komputer akan diolah
sesuai dengan kebutuhan dari penelitian.

4.10 Analisis Data


Analisis ini digunakan untuk melihat faktor yang berhubungan variabel
bebas dan variabel terikat. Setelah diketahui karakteristik dari masing-
masing varabel diatas maka akan di teruskan dengan analisis bivariate
untuk menguji hipotesis dan mencari hubungan antar variabel.

Variabel indevenden dan variable dependen. Uji yang digunakan adalah uji
statistik Chi-Square (X2) dengan derajat kemaknaan 95%. Bila nilai
p>0,05, berarti hasil perhitungan statistic tidak bermakna (signifikan) dan
nilai p<0,05, berarti hasil perhitungan statistic bermakna. Dilakukan untuk
melihat kemaknaan dariGaya hidup (merokok, minum suplemen dan
alkahol) pada usia Produktif terhadap Pasien CKD di ruang HD RSUD
Budhi Asih.(Sugiyono, 2019).

Penelitian ini menggunakan uji Chi-Suare. Adapun syarat uji chi-square


adalah sebagai berikut :
a. Tidak boleh ada sel dengan nilai harapan (Expected) lebih kecil dari
satu
b. Tidak lebih dari 20% sel mempunyai nilai harapan (Expected) lebih
kecil dari lima. Jika tidak memenuhi syarat uji chi-square maka uji
alternatif yang digunakan adalah uji Fisher Expected Test.

Anda mungkin juga menyukai