SKENARIO D
Suatu penelitian ingin mengetahui dan menganalisis hubungan pola kebiasaan minum soft drink
seseorang dari masa anak-anak terhadap kejadian potensi terjadinya erosi gigi pada saat ia remaja.
Penelitian ini mengambil sampel secara acak pada populasi kelompok usia 17 tahun di beberapa SMA
di wilayah Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, DKI JKT. Selain diperiksa status erosi-nya,
responden juga diberikan instrumen penelitian yang harus diisikan sendiri oleh responden, yang
berisikan 5 pertanyaan mengenai pengetahuan terkait kejadian erosi gigi dengan jawaban benar salah, 5
pernyataan mengenai sikap terkait kejadian erosi gigi dengan skala dari 1-5, dan juga berisi pertanyaan
terbuka mengenai pola kebiasaan diet konsumsi soft drink. Instrumen penelitian tersebut sebelumnya
telah dilakukan uji kesahihan dan keterandalan agar terstandar. Pada saat penyusunan proposal, peneliti
melakukan analisis PICO untuk mengumpulkan evidence-based terkait erosi gigi dengan menggunakan
website jurnal yang bereputasi dan memiliki impact factor yang baik. Sumber referensi diseleksi
berdasarkan hierarchy of evidence-based. Selanjutnya salah satu hal yang harus dilakukan oleh peneliti
pada penelitian ini adalah membuat informed consent. IC amat esensial dalam penelitian yang
melibatkan manusia yang terdiri dari, penyampaian informasi mengenai penelitian, dan pernyataan
persetujuan subjek penelitian. Peneliti harus memberikan semua keterangan mengenai penelitian yang
akan dilaksanakan, manfaat yang akan diperoleh, risiko-risiko yang akan terjadi pada subjek maupun
kepada masyarakat. Di akhir penelitian dilakukan tahap yang juga penting, sehingga report dari
penelitian dapat bermakna dan sesuai dengan tujuan penelitiannya. Pada tahap ini dibuatlah sebuah
paper yang berisi lengkap intisari penelitian, bab-bab terkait penelitian dari 1-7, beserta kepustakaan
dan lampiran-lampirannya.
TERMINOLOGI
1. Analisis Pico
→ Putri N_126 PICO merupakan sarana yang dapat digunakan untuk membantu dokter dalam
pencarian informasi klinis. PICO merupakan metode pencarian informasi klinis yang
merupakan akronim dari 4 komponen, yaitu P (patient, population, problem), I (intervention,
prognostic factor, exposure), C (comparison, control), dan O (outcome). Dengan menggunakan
PICO, dokter dapat memastikan penelitian yang dicari sesuai dengan pertanyaan klinis kita
sehingga kita bisa memberikan pelayanan berdasarkan evidence based medicine kepada pasien.
Sumber : Daily JA, Landis BJ. The Journey to Becoming an Adult Learner. J. Am. Coll.
Cardiol. 2014; 64: 2066 – 2068.
2. Hierarchy of evidence-based
→ Reyna R_134 Hierarchy of evidence-based merupakan suatu susunan atau tingkatan dari
hierarchy evidence-based pada dunia kedokteran dikenal dengan evidence based medicine
(EBM), yang merupakan pemanfaatan bukti-bukti ilmiah berbasis penelitian klinis terkini untuk
kepentingan klinis atau yang berkaitan dengan pelayanan terhadap pasien.
Hierarchy of evidence didasarkan pada ringkasan dari National Health and Medical Research
Council (2009), Oxford Center for Evidence-based Medicine Levels of Evidence (2011) dan
Melynyk and Fineout-Overholt (2011):
I. Bukti yang diperoleh dari tinjauan sistematis dari semua uji coba kontrol acak yang
relevan.
II. Bukti yang diperoleh dari setidaknya satu uji coba kontrol acak yang dirancang dengan
baik.
III. Bukti yang diperoleh dari uji coba terkontrol yang dirancang dengan baik tanpa
pengacakan.
IV. Bukti yang diperoleh dari studi kohort yang dirancang dengan baik, studi kasus kontrol,
rangkaian waktu terputus dengan kelompok kontrol, penelitian terkontrol secara historis,
rangkaian waktu terputus tanpa kelompok kontrol atau dengan rangkaian kasus
V. Bukti yang diperoleh dari tinjauan sistematis studi deskriptif dan kualitatif
VI. Bukti yang diperoleh dari studi deskriptif dan kualitatif tunggal
VII. Pendapat ahli dari klinisi, otoritas dan/atau laporan komite ahli atau berdasarkan
fisiologi
Sumber:
● Melynyk, B. & Fineout-Overholt, E (2011). Evidence-based practice in nursing &
healthcare: A guide to best practice (2nd ed.). Philadelphia: Wolters Kluwer, Lippincott
Williams & Wilkins.
● Sutrisna. Dasar-Dasar Terapi Rasional. Edisi 2. Surakarta: Muhammadiyah University
Press. 2021: 5
3. Probability sampling
→ Sarah A_149 teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap
unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini memungkinkan
peneliti untuk membuat generalisasi dari karakteristik sampel menjadi karakteristik populasi.
Sumber: Babbie, E. The practice of social research. Belmont, CA: Wadsword. 2004
4. Impact factor
→ Salsabila N_146 Impact factor yaitu sistem untuk menentukan peringkat akreditasi jurnal
ilmiah nasional berdasarkan kriteria manajemen pengelolaan dan penampilan, seperti nama
berkala, kelembagaan penerbit, penyunting/dewan redaksi, kemantapan penampilan, gaya
penulisan, substansi, keberkalaan, tiras, dan lain lain. Impact factor berguna dalam menjelaskan
signifikansi frekuensi kutipan absolut/total. Ini menghilangkan beberapa bias dari jumlah
tersebut yang mendukung jurnal besar lebih kecil, atau jurnal yang sering diterbitkan lebih
jarang diterbitkan dan jurnal yang lebih tua lebih dari yang baru.
Sumber: Sammarco, Paul W. Journal Visibility, self- citation, and reference limits: influences
on Impact Factor and author performance review. USA: Louisiana Universities Marin. 2018; 8:
121-125.
5. Informed concern
→ Selly N_150 Informed Consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan
responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Hal ini dilakukan agar subjek
penelitian dapat mengerti maksud dan tujuan dari penelitian. Jika responden setuju dengan
penelitian maka responden wajib menandatangani lembar persetujuan dan apabila sebaliknya
peneliti harus menghormati hak pasien. Beberapa informasi yang ada dalam informed consent
antara lain adalah partisipasi responden, tujuan dilakukannya penelitian, prosedur pelaksanaan,
dan lainnya. Informed consent masing-masing diberikan kepada orangtua dan anak. Tidak
terdapat responden yang menolak dalam penelitian.
Sumber: Farida, L. N., & Naviati, E. (2014). Hubungan pola asuh otoritatif dengan
perkembangan mental emosional pada anak usia prasekolah di TK Melati Putih Banyumanik. In
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL (Vol. 2, No. 2).
→ Talita P_140
Pada hakikatnya Informed Consent adalah suatu proses komunikasi antara dokter dan pasien
tentang kesepakatan tindakan medis yang akan dilakukan dokter terhadap pasien (ada kegiatan
penjelasan rinci oleh dokter), sehingga kesepakatan lisan pun sesungguhnya sudah cukup. Jenis
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur. Informed consent
dapat diberikan dalam berbagai bentuk, mulai dari yang kuat kekuatan hukumnya sampai yang
lemah kekuatan hukumnya seperti berikut ini:
Dengan persetujuan tertulis → untuk tindakan medik seperti operasi
Dengan persetujuan lisan → untuk tindakan medik yang dipandang tidak serius
Dengan persetujuan tersirat (implied or tacit consent) → untuk dalam keadaan gawat darurat, di
mana pasien dalam keadaan tidak sadarkan diri.
Sumber: Sulistyaningrum HP. Informed Consent: Persetujuan Tindakan Kedokteran dalam
Pelayanan Kesehatan bagi Pasien Covid-19. Simbur Cahaya. 2021; 28(1):178-181
6. Subjek Penelitian
→ Sabrina F_143 Individu, benda, atau_organisme yang dijadikan sumber informasi yang
dibutuhkan dalam pengumpulan data penelitian. Istilah lain untuk menyebut subjek penelitian
adalah responden, yaitu orang yang memberi respons atas suatu perlakuan yang diberikan
kepadanya.
Sumber: Idrus M. Metode Penelitian Ilmu Sosial: Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif.
Jakarta: Erlangga, 2009.
9. Responden
→ Oxy A_124 Responden merupakan sasaran pada saat diperolehnya informasi dari penelitian
lapangan atau field research.
Sumber : Rahmadi. Pengantar Metodologi Penelitian. Banjarmasin : Antasari Press; 2011:
15.
10. Erosi
→ Regina P_131
Erosi adalah hilangnya substansi gigi bukan karena bakteri melainkan karena bahan kimia.
Asam adalah penyebab paling umum dari erosi, salah satu contohnya adalah
diet/makanan/minuman yang dikonsumsi.
Ireland R. Kamus Kedokteran Gigi. Jakarta: EGC; 2014: 200
11. Kepustakaan
→ Raisya N_128 Studi kepustakaan berkaitan dengan kajian teoritis dari refensi lain yang
terkait. studi kepustakaan menjadi dasar pijakan untuk memperoleh landasan teori, kerangka
pikir dan penentuan dugaan sementara sehingga peneliti dapat mengerti, mengalokasikan,
mengorganisasikan, dan menggunakan variasi pustaka dalam bidangnya.
● Macam-macam sumber yang dapat digunakan adalah jurnal, laporan hasil penelitian,
majalah ilmiah, surat kabar, buku yang relevan, hasil-hasil seminar, artikel ilmiah dan
narasumber.
Hardani, dkk. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka Ilmu; 2020:
227.
Ibrahim A, dkk. Metodologi Penelitian. Makassar: Gunadarma Ilmu; 2018: 87.
12. Diet
→ Putri N_126 Diet merupakan langkah penting untuk menurunkan berat badan, walaupun
masih banyak faktor lain yang mempengaruhi berat badan. Hal ini dapat dipahami bahwa orang
obes lebih mudah mengurangi asupan makanan dibandingkan meningkatkan aktivitas fisik.
Pada dasarnya metoda diet untuk obesitas meliputi penurunan kalori dan keseimbangan
komposisi makronutrien.
Sumber: Wadden TA, Byrne KJ, Krauthamer-Ewing S. Obesity: Management. In: Shils ME,
Shike M, Ross AC, Caballero B, Cousins RJ editors. Modern Nutrition In Health And Disease.
10th eds. Lippincott Williams and Wilkins. 2006.p.1029-40.
14. Populasi
→ Rocky J_139 Populasi adalah suatu kesatuan individu atau subyek pada wilayah dan waktu
dengan kualitas tertentu yang akan diamati/diteliti. Populasi penelitian dapat dibedakan menjadi
populasi "finit" dan populasi "infinit".
Sumber : Supardi. Populasi Dan Sampel Penelitian. UNISIA. no. 17 TAHUN XIII
TRIWULAN IV; 1993: 101.
15. Kuesioner
→ Sabrina_142 Kuesioner adalah alat ukur yang berbentuk daftar pertanyaan yang disusun
secara sistematis dan dipakai sebagai pedoman atau panduan pengumpulan data sesuai tujuan
penelitian.
Sumber: Budiharto. Metodologi Penelitian Kesehatan dengan Contoh Bidang Ilmu Kesehatan
Gigi. Jakarta: EGC. 2008:79.
→ Sabilla N_141 Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada responden.
Jawaban responden atas semua pertanyaan dalam kuesioner kemudian dicatat atau direkam.
Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang efisien bila peneliti mengetahui secara
pasti data atau informasi apa yang dibutuhkan dan bagaimana variabel yang menyatakan
informasi yang dibutuhkan tersebut diukur. Pertanyaan yang diajukan dalam kuisioner harus
jelas dan mudah dimengerti untuk mengurangi kesalahan interpretasi responden dalam
pengisian kuisioner.
Sumber: Widi R. Uji Validitas Reliabilitas Dalam Penelitian Epidemiologi Kedokteran Gigi.
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember. Stomatognatic (J.K.G. Unej) Vol. 8 No. 1 2011 :
27-34
16. Esensial
→ Salsabila P_147 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), esensial artinya perlu
sekali, mendasar, dan hakiki. Sedangkan, Cambridge Dictionary mengartikan esensial sebagai
sesuatu yang diperlukan atau dibutuhkan. Dalam konteks ini, kata esensial bisa dipakai untuk
mengatakan sesuatu yang mengandung makna keharusan.
Sumber:
- KBBI. https://kbbi.web.id/esensial
- Cambridge dictionary. https://dictionary.cambridge.org/dictionary/english/essential
17. Sampel
→ Risdamaya D_137 Sampel adalah bagian dari populasi . Kalimat ini memiliki dua makna
yaitu (1) semua unit populasi harus memiliki peluang untuk terambil sebagai unit sampel, dan
(2) sampel dipandang sebagai populasi dalam bentuk kecil ( miniature populasi). Artinya besar
sampel harus mencukupi untuk menggambarkan populasinya.
Sumber : Roflin E,dkk. Populasi, Sampel, Variabel dalam Penelitian Kedokteran. Jawa Tengah:
PT. Nasya Expanding Management. 2021. Hal 11.
18. Referensi
→ Rifa A_135 Istilah referensi berasal dari bahasa Inggris to refer yang artinya menunjuk.
Sedangkan referensi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah sumber, acuan,
rujukan atau petunjuk. Di dalam ilmu perpustakaan istilah sumber referensi berarti menunjuk
kepada suatu koleksi yang dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pemakai
perpustakaan.
Sumber: Kalsum, U. Referensi sebagai layanan, referensi sebagai tempat: sebuah tinjauan
terhadap layanan refernsi di perpustakaan perguruan tinggi. IQRA: Jurnal Ilmu Perpustakaan
dan Informasi (e-Journal). 2016;10(1):132-146
→ Salsabila T_148 Referensi adalah sumber acuan atau rujukan yang digunakan dalam
berbagai bidang. Sumber referensi dalam sebuah penelitian dapat berupa buku, jurnal
penelitian, atau makalah ilmiah. Referensi yang digunakan dalam penelitian harus relevan dan
bagian penting saja. Penulisan referensi tidak diperbolehkan dengan cara menyalin persis
seperti sumbernya, namun harus diringkas juga dirangkum. Sumber referensi yang baik harus
mempertimbangkan kriteria sebagai berikut:
- Kemutakhiran
- Relevansi
- Bobot ilmiah
Sumber: Syapitri H, Amila, Aritonang J. Buku Ajar Metodologi Penelitian Kesehatan. Malang:
Ahli Media. 2021: 69
19. Skala
→ Resqa S_133 Untuk menganalisis data, diperlukan identifikasi pengukuran atau aturan
pengukuran yang disebut skala pengukuran. Pengukuran menurut (Ghozali, 2011) merupakan
suatu proses hal mana suatu angka atau simbol diletakkan atau properti suatu stimuli sesuai
dengan aturan atau prosedur yang telah ditetapkan. Skala pengukuran dapat dikelompokkan
menjadi empat yaitu, skala nominal, skala ordinal, skala interval, dan skala rasio
Sumber: Ary M. Identifikasi Perilaku Calon Mahasiswa Baru Dalam Memilih Program Studi
Menggunakan Analisis Faktor. Jurnal Paradigma. 2014; 16 (1): 35
MEKANISME
→ RM Harya NA_138
2. apa saja metode pemilihan sampel penelitian? Jelaskan mengenai metode pemilihan sampel
yang dipilih pada penelitian tersebut?
→ Nurul I_121
a) Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi
setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini memungkinkan
peneliti untuk membuat generalisasi dari karakteristik sampel menjadi karakteristik populasi.
Probability sampling ada 4 macam:
● Simple Random Sampling
● Stratified Random Sampling
● Systematic Sampling
● Cluster Sampling
b) Non Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang
atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi yang dipilih menjadi sampel, dan
tidak bisa digunakan untuk generalisasi. Non probability sample ada 4 macam:
● Sampling Insidental (Reliance Available Sampling)
● Sampling Purposive ( Purposive or Judgment Sampling )
● Sampling Bola Salju (Snowball Sampling)
● Sampling Quota
Sesuai dengan skenario, metode pemilihan sampel pada penelitian tersebut menggunakan
multistage cluster random sampling, dimana populasi dibagi menjadi wilayah atau klaster. Jika
terpilih klasternya, seluruh anggota dalam klaster tersebut menjadi sampel.
Multistage sampling adalah kasus khusus dari cluster sampling. Di mana pada tahap kedua kita
tidak memilih semua elemen dari cluster, tetapi beberapa elemen yang dipilih dengan cara acak.
Sumber: Retnawati H. Teknik Pengambilan Sampel. InDisampaikan Pada Workshop Update
Penelitian Kuantitatif, Teknik Sampling, Analisis Data, Dan Isu Plagiarisme 2017 Sep (pp. 1-7).
- Reddy KR. Evidence Based Medicine: A Paradigm for Clinical Practice. Journal of Gandaki
Medical College-Nepal. 2018; 11(2): 74-75
- Yulianto K, Rukmini E. Refleksi Pembelajaran Aplikasi Medical Writting Presentation pada
Mahasiswa Semester Satu Fakultas Kedokteran. Jurnal Pendidikan Kedokteran Indonesia: The
Indonesian Journal of Medical Education. 2014; 3(2): 121
→ Regina A_130 EBM bertujuan untuk membantu klinisi dalam memberikan pelayanan medis yang
lebih baik agar diperoleh hasil klinis (clinical outcome) yang optimal bagi pasien, dengan cara
memadukan bukti terbaik yang ada, keterampilan klinis, dan nilai- nilai. Pada intinya, evidence based
medicine bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pasien.
Sumber: Jarmila P, Vladimir M, Dagmar K. Teaching EvidenceBased Medicine to undergraduate
medical students: Information Specialists as Multi-Professional Team Members. European Social Fund.
2007;3 (4):49-51
→ Rellyenti V_132 Tujuan EBM adalah untuk mengidentifikasi dan mengaplikasi intervensi yang
paling efektif hingga dapat memaksimalkan kualitas (how well) dan kuantitas (how long) hidup
individu pasien. Dalam menentukan EBM langkah-langkah yang dilakukan seorang dokter meliputi:
a. Menentukan pertanyaan klinis
b. Melakukan pelacakan pustaka untuk menjawab pertanyaan klinis tadi
c. Mengkaji/mengkritisi pustaka
d. Melakukan integrasi bukti klinis ilmiah tadi
e. Memilih bukti terkuat berdasar level of evidence
Sumber: Sutrisna EM. Dasar-Dasar Pengobatan Rasional. Surakarta: Muhammadiyah University
Press; 2015: 6.
Sumber: Daily JA, Landis BJ. The Journey to Becoming an Adult Learner. J. Am. Coll. Cardiol.
2014;64:2066–8.