Anda di halaman 1dari 21

EVIDENCE BASED MEDICINE (EBM)

Pembimbing :
dr. Moch. Ma’roef, SpOG

Oleh:
Sheila Eka Elvaretta 201720401011101

SMF OBGYN RSUD GAMBIRAN KEDIRI


FA K U LTA S K E D O K T E R A N
U N I V E R S I TA S M U H A M M A D I YA H M A L A N G
2019
Latar Belakang
Hampir dua juta artikel kedokteran diterbitkan setiap tahun.

Tidak semua artikel hasil riset memberikan bukti-bukti


dengan kualitas dan validitas (kebenaran) yang sama.

Intervensi diagnostik ataupun terapetik yang efektif utk


memberikan perbaikan klinis pada pasien dapat beresiko
merugikan pasien dan dengan biaya yang tidak sedikit
Tidak semua bukti dibutuhkan untuk pasien dalam praktik klinis

Diperlukan EBM dalam pencarian sumber ilmiah sesuai kebutuhan


individu  dipicu dari masalah yang dihadapi pasiennya disesuaikan
dengan pengalaman dan kemampuan klinis dokter tersebut.

Prinsip EBM berguna untuk mendapatkan informasi yang terbaru,


relevan dan akurat  dengan cara yang efektif, produktif, dan efisien
(cepat)
Tujuan
Menambah pengetahuan tentang definisi, tujuan, langkah-langkah
dalam EBM dan aspek-aspek yang terdapat dalam EBM.
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi EBM
EBM adalah pengintegrasian antara (1) bukti ilmiah berupa hasil
penelitan yang terbaik dengan (2) kemampuan klinis dokter serta (3)
preferensi pasien dalam proses pengambilan keputusan pelayanan
kedokteran

Trias EBM
Tujuan
Membantu klinisi memberikan pelayanan medis yang lebih baik
agar diperoleh hasil klinis yang optimal bagi pasien
Penggunaan bukti ilmiah terbaik memungkinkan pengambilan
keputusan klinis yang lebih efektif, aman, bisa diandalkan
(reliable), efisien, dan cost-effective.
Kelebihan
Memperbaiki tata laksana pasien, bisa menemukan informasi yang
mutakhir dan sahih tentang kemajuan ilmu pengetahuan
menanamkan pembelajaran untuk memecahkan masalah dalam
penanganan pasien
Langkah – Langkah EBM
Tabel 1 Lima langkah Evidence-Based Medicine (Sackett DL)
Langkah 1 Rumuskan pertanyaan klinis tentang pasien, terdiri atas empat komponen: Patient,
Intervention, Comparison, dan Outcome
Langkah 2 Temukan bukti-bukti yang bisa menjawab pertanyaan itu. Salah satu sumber database yang
efisien untuk mencapai tujuan itu adalah PubMed Clinical Queries.

Langkah 3 Lakukan penilaian kritis apakah bukti-bukti benar (valid), penting (importance), dan dapat
diterapkan di tempat praktik (applicability)

Langkah 4 Terapkan bukti-bukti kepada pasien. Integrasikan hasil penilaian kritis dengan keterampilan
klinis dokter, dan situasi unik biologi, nilai-nilai dan harapan pasien

Langkah 5 Lakukan evaluasi dan perbaiki efektivitas dan efisiensi dalam menerapkan keempat langkah
tersebut
Langkah 1: Merumuskan pertanyaan klinis

• Pertanyaan klinis baik tentang diagnosis, kausa, prognosis,


maupun terapi yang akan diberikan kepada pasien

Langkah 2: Mencari Bukti

• Bukti adalah hasil dari pengamatan dan eksperimen sistematis 


mengandalkan riset
Langkah 3: Menilai Kritis Bukti

• Penilaian tentang validitas (validity), kepentingan (importance), dan


kemampuan penerapan (applicability) bukti-bukti klinis tentang etiologi,
diagnosis, terapi, prognosis, pencegahan, kerugian, yang akan digunakan
untuk pelayanan medis individu pasien.

Langkah 4: Menerapkan Bukti

• Penerapan bukti intervensi perlu mempertimbangkan kelayakan


(feasibility) penerapan bukti di lingkungan praktik klinis
• Langkah EBM diawali dengan merumuskan pertanyaan klinis dengan
struktur ―PICO (patient, intervention, comparison, dan outcome).
Patient
Tiga pertanyaan perlu dijawab tentang pasien sebelum menerapkan
intervensi:
1. Apakah pasien yang digunakan dalam penelitian memiliki
karakteristik yang sama dengan pasien di tempat praktik?
2. Apakah hasil intervensi yang akan diberikan sesuai dengan
keinginan maupun kebutuhan sesungguhnya (real need) pasien?
3. Bagaimana dampak psikologis-sosial-kutural pada pasien
sebelumnya dalam menggunakan intervensi?
Intervention
Tiga pertanyaan perlu dijawab terkait intervensi sebelum diberikan
kepada pasien:
1. Apakah intervensi memiliki bukti efektivitas yang valid?
2. Apakah intervensi memberikan perbaikan klinis yang signifikan?
3. Apakah intervensi memberikan hasil yang konsisten?
Comparison
Tiga pertanyaan perlu dijawab tentang aspek perbandingan untuk
menerapkan bukti:
1. Apakah terdapat kesesuaian antara pembanding/ alternatif yang
digunakan oleh peneliti dan pembanding/ alternatif yang dihadapi
klinisi pada pasien di tempat praktik?
2. Apakah manfaat intervensi lebih besar daripada mudarat yang
diakibatnya?
3. Apakah terdapat alternatif intervensi lainnya?
Outcome
Tiga pertanyaan perlu dijawab bertalian dengan hasil:
1. Apakah hasil intervensi yang diharapkan pasien?
2. Apakah hasil intervensi yang akan diberikan sesuai dengan
keinginan dan kebutuhan sesungguhnya (real need) pasien?
3. Apakah pasien memandang manfaat dari intervensi lebih penting
daripada kerugian yang diakibatkannya?
Langkah 5: Mengevaluasi Kinerja Penerapan EBM
 Mengevaluasi efisiensi penerapan langkah-langkah EBM
 Melakukan audit keberhasilan dalam menggunakan bukti terbaik
sebagai dasar praktik klinis
 Mengidentifikasi area riset di masa mendatang
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan :
1. Evidence-based medicine (EBM) adalah pendekatan medik yang didasarkan
pada bukti-bukti ilmiah terkini untuk kepentingan pelayanan kesehatan
penderita.
2. EBM memadukan antara kemampuan dan pengalaman klinik dengan bukti-
bukti ilmiah terkini yang paling dapat dipercaya
3. Membantu klinisi memberikan pelayanan medis yang lebih baik agar
diperoleh hasil klinis (clinical outcome) yang optimal bagi pasien, dengan
cara memadukan bukti terbaik yang ada, keterampilan klinis, dan nilai-nilai
pasien
Saran
1. Dapat mengkritisi publikasi ilmiah yang dijadikan sebagai sumber
belajar.
2. Menelaah lebih lanjut publikasi ilmiah yang ada, dan perlu
diadakan critical appraisal terlebih dahulu untuk mencari sebuah
EBM.
TERIMAKASIH
Sheila Eka Elvaretta : artinya anak perempuan pertama yang membawa kebajikan
Harapan orang tua :
 Menjadi anak yang sholehah (taat beribadah)
 Berbakti kepada orng tua, sayang keluarga dan saudara
 Menjadi anak yang mau berbagi kepada sesama
 Bisa menggunakan ilmunya ke hal yang baik dan berguna
Daftar Pustaka
Yulianto, Kevin., Rukmin, Elisabeth. 2014. Refleksi Pembelajaran Aplikasi Medical
Writting Presentation Pada Mahasiswa Semester Satu Fakultas Kedokteran.
Jurnal Pendidikan Kedokteran Indonesia. Vol. 3. pp. 120-131.
Sackett DL (1997). Evidence-based medicine. Seminars in Perinatology. 21 (1): 3-
5
Straus SE, Richardson WS, Glasziou P, Haynes RB (2005). Evidence-based
medicine: how to practice and teach EBM. Edisi ketiga. Edinburgh: Churchill
Livingstone.
A K Akobeng. 2017. Principles of evidence based medicine. Arch Dis Child. doi:
10.1136/adc. 90. pp. 837–840.

Anda mungkin juga menyukai