Anda di halaman 1dari 27

IMPLEMENTASI

EVIDENCE BASED PRACTICE


(EBP) DALAM PEMBELAJARAN
PROFESI NERS
By: Lidya Maryani
Evidence-based practice (EBP)

adalah pendekatan pemecahan


masalah dalam pemberian
perawatan kesehatan dengan
mengintegrasikan bukti terbaik dari
suatu penelitian dari kondisi pasien
(Fineout-Overholt E, 2010)
Evidence-based practice (EBP)

“Process by which nurses


make clinical decisions
using best available
evidence, clinical expertise
Definition & patient preferences in
the context of available
resources” (DiCenso, 1998)
Model Keputusan Klinis Berdasarkan Bukti Ilmiah
Komponen EBP

4 komponen yang dapat mempengaruhi pengelolaan


masalah yang dihadapi pasien, yaitu:
1. Keahlian klinis (Clinical Expertise)
2. Pilihan pasien (Patient Values/Local Conditions)
3. Bukti/hasil penelitian (Best Evidence)
4. Sumber-sumber yang tersedia (Resources)
WHY DO WE NEED EVIDENCE BASED
NURSING
1. Untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
2. Pendekatan rasional dalam memberikan
perawatan terbaik.
3. Pasien mendapatkan perawatan yang berkualitas
berdasarkan bukti yang mencakup semua aspek
perawatan yang terkini.
BUKTI

EKSTERNAL: Hasil penelitian, teori-teori yang lahir dari penelitian, pendapat


dari ahli, hasil dari diskusi panel para ahli

INTERNAL:
• Penilaian klinis
• Hasil dari proyek peningkatankualitas dalam rangka meningkatkan kualitas
pelayanan klinik
• Hasil dari pengkajian dan evaluasi pasien
• Alasan klinis
• Evaluasidanpenggunaan sumber daya tenaga kesehatan yang diperlukan
untuk melakukan treatment yang dipilih
• Mencapai hasil yang diharapkan

(Melnyk & Fineout-Overholt, 2011)


• Meskipun mahasiswa keperawatan atau perawat
menunjukkan sikap yang positif dalam
mengaplikasikan evidence based namun
kemampuan dalam mencari literatur ilmiah masih
sangat kurang.
• Beberapa literatur menunjukkan bahwa evidence
based practice masih merupakan hal baru bagi
perawat.
• patient centered care à pasien memiliki hak penuh
untuk menentukan nasip perawatan kesehatannya
sendiri berdasarkan hasil diskusi dengan tenaga
kesehatan yang profesional.
5 Langkah dalam EBP
(Sackett, Straus, Richardson, Rosenberg, & Haynes, 2000)

1. Ask clinical questions-rumuskan masalah klinis pasien


2. Find the best evidence to answer-cari bukti di internet
3. Appraise the validity of the evidence-lakukan critical
appraisal VIA
4. Integrate the evidence with clinical expertise and patients’
perspectives-terapkan bukti
5. Evaluate the effectiveness of carrying out all of the above-
evaluasi kinerja penerapan bukti.
Langkah ke-1
Pertanyaan Klinik dengan PICO/PICOT Format

P: Populasi pasien atau disease of interest, problem


I : Intervensi atau Issues of Interest
C: Intervensi pembanding/ kelompok pembanding
O: Outcomes/hasil-hasil yang diharapkan
T: Time frame (batas waktu)

STEP:
•Problem identification
•Problem clarification
•Problem focus à PICOT
• Susun pertanyaannya: tuliskan kebutuhan informasi Anda
dalam bentuk pertanyaan, Sebagai contoh:
• Apakah mencuci tangan diantara petugas kesehatan dapat
menurunkan infeksi yang didapat dari rumah sakit?
• Pertanyaan di atas mencakup elemen PICO:
P: Infeksi yang didapat dari rumah sakit
I: Mencuci tangan
C: Tidak mencuci tangan
O: menurunkan infeksi
JENIS-JENIS PERTANYAAN KLINIS
(Melnyk & Fineout-Overholt, 2011)

Intervention question
• Meneliti mengenai keefektivan dari suatu treatment/intervensi

Diagnostic question
• Meneliti mengenai manfaat, keakuratan, seleksi, atau interpretasi dari suatu
alat/instrumen
Prognostic question
• Meneliti mengenai keadaan pasien terkait kondisi tertentu atau mengidentifikasi
faktor-faktor yang mungkin mengubah prognosis pasien
Etiology question
• Meneliti mengenai hubungan sebab akibat dan sesuatu yang mungkin merugikan

Meaning question
• Meneliti mengenai makna dari sesuatu hal
CONTOH PERTANYAAN
JENIS PERTANYAAN CONTOH

Intervention Bagaimanakah pencegahan terhadap kejadian pressure ulcers dengan teknik


“X” jika dibandingkan dengan pelayanan standar yaitu diganti posisi setiap 2
jam terhadap munculnya gejala munculnya pressure ulcers pada pasien yang
dirawat diruang perawatan dalam jangka panjang dimana pasien mempunyai
resiko untuk pressure ulcers?
Prognostic Apakah diet karbohidrat mampu memprediksi pemeliharaan berat badan yang
sehat (BMI< 25) selama lebih dari 6 bulan pada pasien yang mempunyai
riwayat keluarga obesitas (BMI> 30)?
Diagnostic Apakah d-dimer assay lebih akurat dalam mendiagnosa deep vein thrombosis
jika dibandingkan dengan ultrasound pada pasien suspected deep vein
thrombosis?
Etiology Apakah wanita kulit putih yang terpapar sinar UV ray berkepanjangan dan
tidak menggunakan protection (>1 jam) meningkatkan resiko terkena
melanoma jika dibandingkan wanita kulit hitam yang tidak terpapar UV ray?
Meaning Bagaimanakah wanita paruh baya dengan fibromialgia mempersepsikan
kehilanggan motor functions?
Langkah ke-2
Mencari dan Mengumpulkan Bukti-bukti
• Kata kunci untuk mencari bukti-bukti = kata-kata yang ada
dalam PICO/PICOT
• Cari kata-kata lain yang mempunyai makna sama seperti
kata-kata yang ada di PICO/PICOT
• Rencanakan strategi pencarian dengan mengidentifikasi
elemen utama dari pertanyaan Anda, dan terjemahkan
istilah bahasa natural ke deskriptor subjek, MESH terms,
atau deskriptor. https://meshb.nlm.nih.gov/search
• KIAT: mulai dengan P dan I hanya untuk memulai
penelusuran Anda dan pertahankan agar hasil penelusuran
awal tetap luas
Strategi pencarian

• Strategi pencarian basis data sederhana harus


dimulai dengan P AND I:
• cross infection AND (Handwashing OR Hand
disinfection)
• Pengecualian gunakan NOT
• Mulailah dengan CINAHL dan Medline/ PubMed
sebagai database artikel awal untuk pencarian
cakupan sebagian besar pertanyaan ilmu kesehatan.
• Jika topik Anda terdapat komponen perilaku/
kesehatan mental, coba juga PsycINFO
• Database: Pubmed, CINAHL, Ovid-medline, National
Guideline Clearing house, Cochrane Databases, dll
üCINAHL: https://www.ebsco.com/products/research-databases/cinahl-
database
üPubmed: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov
üOvid-medline : https://www.ovid.com/product-details.901.html
üNational Guideline Clearing house:
https://www.thecommunityguide.org/resources/national-guideline-
clearinghouse
üCochrane Databases: https://www.cochranelibrary.com
üProQuest: http://search.proquest.com/
üCengage: http://infotrac.galegroup.com/
üPencarian Terpadu: http://ristekdikti.summon.serialssolutions.com/
ühttps://e-resources.perpusnas.go.id
• Setelah melihat hasil pencarian awal, Anda dapat
memutuskan untuk mempersempit pencarian Anda
dengan istilah untuk Comparison, Outcome, Time
factors or Type of study
• Atau Anda dapat melihat hasil, abstrak, dan teks
lengkap artikel untuk melihat elemen perbandingan
dan hasil.
• Gunakan filter database.
Langkah ke-3
Melakukan Critical Appraisal Terhadap Bukti-bukti
• Critical Appraisal menyesuaikan dari jenis/ level artikel
• Pertanyaan utama dalam Critical Appraisal adalah VIA
1. Validity (apakah temuan benar?)
• Apakah penelitian tersebut menggunakan metodologi penelitian
yang baik?
2. Importance (apakah temuan penting (signifikansi statistik dan
signifikansi klinis?)
• Apakah intervensinya bekerja dengan baik?
• Sebesar apa efek dari intervensi tersebut?
3. Applicability (apakah temuan bisa diterapkan pada pasien saya?)
• Apakah sample penelitiannya mirip dengan pasien saya?
• Apakah keuntungannya lebih besar dari pada resikonya?
• Apakah intervensi tersebut mudah untuk di implementasikan ?
Langkah ke-4
Mengintegrasikan Bukti-bukti
Clinical expertise (CE)
• Ini merupakan bagian yang paling penting dalam proses EBP decision
making.
• Contoh: saat follow up untuk evaluasi hasil, CE mencatat bahwa saat
treatment kasus acute otitis media first-line antibiotik tidak effective.
Artikel terbaru menyatakan Antibiotik A mempunyai manfaat yang
lebih baik dari pada Antibiotik B sebagai second-line antibiotik pada
anak-anak.
Pasien
• Jika kualitas evidence bagus dan intervensi sangat memberikan
manfaat, akan tetapi jika hasil diskusi dengan pasien menghasilkan
suatu alasan yang membuat pasien menolak treatment, maka
intervensi tersebut tidak bisa diaplikasikan.
Langkah ke-5
Mengevaluasi Outcome
• Langkah ini penting, untuk menilai dan mendokumentasikan
dampak dari perubahan pelayanan berdasarkan EBP dalam
kualitas pelayanan kesehatan/ manfaatnya bagi pasien.
• Menilai apakah perubahan yang terjadi saat
mengimplementasikan hasil EBP di klinik sesuai dengan apa
yang tertulis dalam artikel.
• Jika hasil tidak sesuai dengan artikel-artikel yang ada à
Apakah treatment dilaksanakan sesuai dengan SOP di artikel;
apakah pasien kita mirip dengan sample penelitian dalam
artikel tersebut?
Langkah ke-6 (Tambahan)
Menyebarluaskan Hasil dari EBP
• Dessiminasi dilakukan untuk meng-share hasil EBP sehingga perawat
dan tenaga kesehatan yang lain mau melakukan perubahan bersama
dan atau menerima perubahan tersebut untuk memberikan
pelayanan perawatan yang lebih baik.
• Bentuk-bentuk dessiminasi:
ØMelalui oral presentasi
ØMelalui panel presentasi
ØMelalui roundtable presentasi
ØMelalui poster presentasi
ØMelalui small-group presentasi
ØMelalui podcast/ vodcast presentasi
ØMelalui community meetings
ØMelalui hospital/ organization-based & professional committee meetings.
ØMelalui journal clubs
ØMelalui publishing
Implementasi meningkatkan EBN

Usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan


EBN adalah:
1. Meningkatkan akses terhadap hasil-hasil
penelitian
2. Mengajarkan keterampilan untuk mengkritisi
hasil penelitian
3. Mengadakan konferensi terkait penggunaan
hasil-hasil penelitian
4. Membuat jurnal yang memuat hasil penelitian.
Hambatan Dalam Penerapan EBNP
(Irmayanti, Malini & Murni, 2019)

1. Kurang sarana teknologi informasi ditandai tidak adanya


akses sarana teknologi informasi internet
2. Tidak berlangganan jurnal penelitian.
3. Belum ada pelatihan terkait EBNP
4. Kurang dukungan: keterbatasan anggaran, belum adanya
kebijakan terkait EBNP.
5. Beban kerja tinggi, sibuk, dan sebagainya menjadi
hambatan dalam penerapan EBNP.

Anda mungkin juga menyukai