Anda di halaman 1dari 25

Evidence Based Practice Pada

Keperawatan Bencana
Dosen Pengajar : Tri Suwarto, S.Kep, Ners., M.Kep
Keperawatan Bencana | Semester Antara
Kelompok 5 Kelas D
Nama Anggota :

● Fa'iq Yongki Irawan 122020030133


● Yesi Nur Faiqotun Nisa 122020030153
● Nabilatun Nailufah 122020030159
● Dewi Sri Utami 122020030163
● Wahyu Pranoto 122020030169
● Irvan Ardiyanto 122020030176

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS


2022
Pengertian
Evidence based practice (EBP) adalah
sebuah proses yang akan membantu tenaga
kesehatan agar mampu uptodate atau cara agar
mampu memperoleh informasi terbaru yang dapat
menjadi bahan untuk membuat keputusan klinis
yang efektif dan efisien sehingga dapat
memberikan perawatan terbaik kepada pasien

(Macnee, 2011).
EBP adalah penggunaan bukti untuk mendukung
pengambilan keputusan di pelayanan kesehatan.

— (Greenberg & Pyle, 2006)

EBPN adalah penggunaan bukti ekternal, bukti


internal (clinical expertise) sertamanfaat dan keinginan
pasien untuk mendukung pengambilan keputusan di
pelayanan kesehatan.

— (Melnyk & Fineout-Overholt, 2011)


Tujuan EBP
1. Memberi data berdasarkan bukti ilmiah agar
dapat merawat secara efektif menggunakan
hasil penelitian terbaik
2. Menyelesaikan masalah yang ada di tempat
pelayanan terhadap pasien
3. Mencapai kesempurnaan pemberian askep
dan jaminan standar kualitas
4. Untuk memicu adanya inovasi

(Grinspun, Virani & Bajnok, 2OOl/2OO2)


Tujuan utama di implementasikannya Evidance Based
Practice di da lam p raktek kep era wa tan ada lah untuk
meningkatkan kualitas perawatan dan memberikan hasil yang
terbaik dari asuhan keperawatan yang diberikan. Selain itu juga,
dengan dimaksimalkannya kualitas perawatan tingkat kesembuhan
pasien bisa lebih cepat dan lama perawatan bisa lebih pendek
serta biaya perawatan bisa ditekan (Madarshahian et al., 2012).

Oleh karena itu, pengintegrasian Evidence Ba s e d


Practice kedalam kurikulum pendidikan keperawatan sangatlah
penting. Tujuan utama mengajarkan EBP dalam pendidikan
keperawatan pada level undergraduate student adalah menyiapkan
perawat profesional yang mempunyai kemampuan dalam
memberikan pelayanan keperawatan yang berkualitas berdasarkan
evidence based (Ashktorab, 2015).
Manfaat EBP
1 2
Mengeliminasi penelitian
Menjadi jembatan antara
dengan kualitas penelitian
penelitian dan praktik
buruk

3 4
Mencegah terjadinya Mengeliminasi budaya
informasi yang overload “practice which is not
terkait hasil-hasil penelitian evidence based”
Users For EBP

 Nurses (RN, LVN, NP)


 Nursing assistants
 Physicians
 Physical Therapists
 Pharmacists
 Nutritionist
 Others
Sumber EBP ( Literatures )
❑ Journal
❑ Organisasi khusus
❑ Publikasi pemerintah
❑ Organisasi komersial
❑ Database
o Medline
o National Guidelines Clearinghouse (NCG)
o Cinahl (Ebsco, pro Quest, dsb)
o HAPI (Health and Pyschosocial Instruments)
o Cochrane Reviews
oPsychInfo
o Google scholar
- Message services
- dst
Komponen EBP
(Melnyk & Fineout-Overholt, 2011)

Evidence Based Clinical Decision Making

Manfaat
dan
Bukti Eksternal Bukti Internal
keinginan
pasien
Level Of Evidence
FIVE KEY STEPS OF EBP
1. Menanyakan pertanyaan klinik menggunakan
PICO/PICOT format
2. Mencari dan mengumpulkan bukti (artikel)
paling relevan dengan PICO/PICOT
3. Melakukan penilaian kritis terhadap artikel
penelitian
4. Mengintegrasikan bukti (artikel penelitian)
terbaik dengan ahli di klinik serta
memperhatikan keinginan & manfaat bagi
pasien dalam membuat keputusan
5. Mengevaluasi outcome dari perubahan yang
telah diputuskan berdasarkan bukti-bukti
Langkah ke-1
Pertanyaan dengan PICO/PICOT Format
P : Population/Patient
I : Intervension/Issues of Interest
C : Comparison intervention or status
O : Outcomes
T : Time frame

• Membuat pertanyaan yang baik merupakan langkah


pertama proses EBPN.
• Pertanyaan yang baik dan terstruktur memudahkan
mendapat jawaban yang baik.
• Pendekatan PICO/PICOT memudahkandalam proses
pertanyaan (identifikasi populasi dan masalah yang
dihadapi).
JENIS-JENIS PERTANYAAN KLINIS
(Melnyk & Fineout-Overholt, 2011)

Intervention question
Meneliti mengenai keefektivan dari suatu treatment/intervensi.
Diagnostic question
Meneliti mengenai manfaat, keakuratan, seleksi, atau interpretasi
dari suatu alat/instrumen.
Prognostic question
Meneliti mengenai keadaan pasien terkait kondisi tertentu atau
mengidentifikasi faktor yang mungkin mengubah prognosis pasien.
Etiology question
Meneliti mengenai hubungan sebab akibat dan sesuatu yang mungkin
Merugikan.
Meaning question
Meneliti mengenai makna dari sesuatu hal.
CONTOH PERTANYAAN PENELITIAN
• Intervention
Contoh : Bagaimana pencegahan kejadian stress pasca trauma bencana dengan menggunakan
metode hipnoterapi terhadap munculnya gejala stress pada pasca trauma bencana saat fase
rehabilitasi?
• Prognostic
Contoh : Apakah tinggi muka air mampu memprediksi bencana banjir sebagai cara mendeteksi
dini terjadinya bencana banjir?
• Diagnostic
Contoh : Apakah instrument GDS lebih akurat dalam mendiagnosa tingkat depresi jika
dibandingkan dengan instrument BDI pada lansia pasca bencana?
• Etiology
Contoh : Apakah balita yang sudah diimunisasi lengkap dan menjadi korban bencana banjir
meningkatkan resiko terkena PD3I jika dibandingkan balita yang belum diimunisasi lengkap dan
bukan korban bencana banjir?
• Meaning
Contoh : Bagaimanakah masyarakat yang sudah pernah mengalami banjir mempersepsikan
kehilangan harta kekayaan mereka?
Langkah ke-1
Pertanyaan dengan PICO/PICOT Format
Intervention Question
Contoh Jurnal :
Pengaruh simulasi cara menghadapi bencana dg kemampuan penanganan bencana
gempa bumi di MAN 3 Kediri

P : Siswa MAN 3 Kediri


I : Menerapkan simulasi penanganan bencana (Intervension)
C : Tanpa simulasi penanganan bencana
O : Ada kemampuan penanganan bencana thd siswa MAN 3 Kediri setelah
pemberian simulasi penanganan bencana sehingga dapat melatih
ketrampilan, pemahaman konsep, melatih memecahkan masalah, kreatifitas
dan sikap toleransi)
T : 1 minggu
Langkah ke-1
Pertanyaan dg PICO/PICOT Format
Non Intervention Question
Contoh Jurnal :
Pengetahuan dan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi
bencana banjir di Bolapapu Kec. Kulawi Sigi Sulteng

P : Masyarakat yang sudah pernah mengalami banjir


I : Pengetahuan dan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana banjir
(Issues of Interest)
C :-
O : Masyarakat mengetahui dan memiliki kesiapan mengenai langkah yg harus
dilakukan sebelum, sesaat & setelah banjir, ehingga masyarakat memiliki
kesiapsiagaan menghadapi banjir
T : 2 bulan
Langkah ke-2
Mencari dan Mengumpulkan Bukti-bukti

▪ Kata kunci untuk mencari bukti = kata-kata yang ada dalam


PICO/PICOT
▪ Setiap jenis pertanyaan mempunyai hierarchy of evidence
yang berbeda
▪ Database:
➢ Pubmed
➢ CINAHL
➢ Ovid-medline
➢ National Guideline Clearing house
➢ Chochrane Databases
➢ Dll
HIERARCHY OF EVIDENCE
FOR INTERVENTION & DIAGNOSTIC QUESTIONS
HIERARCHY OF EVIDENCE
FOR PROGNOSIS & ETIOLOGY QUESTIONS
HIERARCHY OF EVIDENCE
FOR MEANING QUESTION
Langkah ke-3
Melakukan Critical Appraisal terhadap Bukti-Bukti

❑ Critical Appraisal menyesuaikan dengan jenis/level artikel


❑ Pertanyaan utama dalam Critical Appraisal adalah
➢ Apakah hasil dari penelitian tersebut valid?
▪ Apa penelitian tersebut menggunakan metodologi penelitian yang baik?
➢ Apakah hasil dari penelitian tersebut reliable?
▪ Apakah intervensinya bekerja dengan baik?
▪ Sebesar apa efek dari intervensi tersebut?
➢ Apakah hasil penelitian tersebut akan membantu
dlm melakukan perawatan untuk pasien saya?
▪ Apakah sampel penelitiannya mirip dengan pasien saya?
▪ Apakah keuntungannya lebih besar daripada resikonya?
▪ Apakah intervensi tersebut mudah untuk di implementasikan?
Langkah ke-4
Mengintegrasikan Bukti-bukti

➢ Clinical expertise (CE)


▪ Merupakan bagian paling penting dalam proses EBP decision making
▪ Contoh :
saat follow up evaluasi hasil, didapatkan terapi Ab A ternyata tidak efektif.
Artikel terbaru menyatakan bahwa Ab A justru punya manfaat lebih baik
dibanding Ab B sebagai second-line Ab pada anak
➢ Pasien
▪ Jika kualitas EBP bagus dan intervensi sangat bermanfaat, tapi jika hasil
diskusi dengan pasien menghasilkan alasan yang membuat pasien menolak
treatment, maka intervensi tersebut tidak bisa diaplikasikan
Langkah ke-5
Mengevaluasi Outcome
▪ Langkah ini penting, menilai dan mendokumentasikan
dampak perubahan pelayanan berdasar EBP dalam kualitas
pelayanan kesehatan/manfaat bagi pasien
▪ Menilai apa perubahan yang terjadi saat implementasihasil
EBP sesuai dengan yang tertulis dalam artikel
▪ Jika hasil tidak sesuai dengan artikel yang ada → Apakah
treatment dilaksanakan sesuai SOP di artikel = apa pasien
mirip dengan sampel penelitian dalam artikel tersebut?
TERIMA KASIH
Semoga Bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai