Anda di halaman 1dari 31

IMPLIKASI DAN PENTINGNYA EBP

(Evidenced-based prac=ce)
DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

Dr. Budi Ermanto


Definisi Implikasi
Implikasi adalah segala sesuatu yang telah
dihasilkan dengan adanya proses perumusan
kebijakan (Menurut Islamy, 2003)

Implikasi adalah akibat-akibat dan konsekuensi-


konsekuensi yang di=mbulkan dengan
dilaksanakannya kebijakan atau kegiatan
tertentu.
Ruang Lingkup Implikasi
1. Implikasi kebijakan pada masalah-masalah publik dan
implikasi kebijakan pada orang-orang yang terlibat.
2. Kebijakan mempunyai implikasi pada keadaan-keadaan
atau kelompok-kelompok di luar sasaran atau tujuan
kebijakan.
3. Kebijakan akan mempunyai implikasi pada keadaan-
keadaan sekarang dan yang akan datang.
4. Evaluasi juga menyangkut unsur yang lain yakni biaya
langsung yang dikeluarkan untuk membiayai program-
program kebijakan publik.
5. Biaya-biaya =dak langsung yang ditanggung oleh
masyarakat atau beberapa anggota masyarakat akibat
adanya kebijakan publik.
Implikasi
Implikasi adalah akibat yang di=mbulkan dari
adanya penerapan suatu program atau
kebijakan, yang dapat bersifat baik atau =dak
terhadap pihak-pihak yang menjadi sasaran
pelaksanaan program atau kebijaksanaan
tersebut.
Implikasi dalam peneli=an
Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka
yang dimaksud dengan implikasi dalam
peneli,an adalah suatu akibat yang terjadi atau
di=mbulkan, dari pelaksanaan kebijakan atau
program tertentu, dengan tujuan pelaksanaan
program, dapat bersifat baik ataupun =dak baik
Peran EBP (Evidenced-based prac=ce)

Peran Evidenced-based prac=ce (EBP) terjadi secara integral


dalam pelayanan kesehatan yang berkualitas =nggi dan telah
diakui secara internasional sebagai pendekatan problem
solving yang ideal serta menekankan pada penerapan
peneli=an terbaik, membantu profesional kesehatan tetap up
to date dan membuat keputusan perawatan kesehatan yang
lebih baik ( Menurut Stokke, Olsen, Espehaug, & Nortvedt,
2014).

EBP merupakan landasan prak=k keperawatan sebagai sarana


untuk meningkatkan kualitas perawatan pasien
(Menurut American Academy of Nursing, 2016).
Sejarah Evidence Based Prac=ce
Evidence based medicine (EBM), sukses tahun
1999. Dengan cara :
• Standarisasi prak=k profesi dokter
• Mengeliminasi prak=k yang =dak layak/buruk
• Mendukung prak=k yang terbaik
• Minimalisasi biaya dan meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan
Selanjutnya dikenal dengan Evidence based
prac=ce.
Manfaat EBP
Tingkatan dan Hierarki dalam
Penerapan EBP
Mulai dari yang paling rendah hingga yang paling =nggi.
1. Laporan fenomena/kejadian-kejadian yang kita temui
sehari-hari.
2. Studi kasus.
3. Studi lapangan/laporan deskrip=f.
4. Studi percobaan tanpa penggunaan teknik pengambilan
sampel secara acak
5. Studi percobaan yang menggunakan se=daknya ada satu
kelompok pembanding dan menggunakan sampel secara
acak.
6. Systemic reviews untuk kelompok bijak bestari atau
metaanalisa yaitu pengkajian berbagai peneli=an yang ada
dengan =ngkat kepercayaan yang =nggi.
Hierarki EBP
Hierarki EBP
EBP pada Prak=k Kebidanan
Model konseptual Rosswurm & Larrabee (EBP Change) :
Penerapan EBM pada lahan prak=k memperha=kan latar
belakang teori yang ada dan metode yang digunakan
serta penggunaan nomenklatur yang standar.
1) Tahap 1: Kaji kebutuhan untuk perubahan prak=s.
2) Tahap 2: Tentukan evidence terbaik.
3) Tahap 3: Kri=kal analisis evidence.
4) Tahap 4: Design perubahan dalam prak=k.
5) Tahap 5: Implementasi dan evaluasi perubahan.
6) Tahap 6: Integrasikan dan pertahankan perubahan
dalam prak=k.
Langkah-langkah EBP dalam Peneli=an
Langkah awal : Tumbuhkan semangat
peneli=an.

Langkah 1: Ajukan pertanyaan klinis dalam


format PICOT
(P) Populasi pasien.
(I) Intervensi.
(C) Perbandingan intervensi atau kelompok.
(O) Hasil/Outcome.
(T) Waktu/Time.
PICOS
PICO dan SPIDER
JENIS PERTANYAAN PENELITIAN
Interven=on :
• Bagaimanakah pencegahan terhadap kejadian pressure ulcers
dengan teknik “X” jika dibandingkan dengan pelayanan standar
yaitu digan= posisi se=ap 2 jam terhadap munculnya pressure
ulcers, pada pasien yang dirawat di ruang perawatan, dalam jangka
panjang ?
Prognos=k :
• Apakah diet karbohidrat selama lebih dari 6 bulan, mampu
memprediksi pemeliharaan berat badan yang sehat (BMI< 25),
pada pasien yang mempunyai riwayat keluarga obesitas (BMI> 30)?
Diagnos=k :
• Apakah d-dimer assay lebih akurat dalam mendiagnosa deep vein
thrombosis jika dibandingkan dengan ultrasound pada pasien
suspected deep vein thrombosis?
Langkah-langkah EBP
• Langkah 2: Cari buk= terbaik.
Mencari buk= untuk menginformasikan prak=k
klinis adalah sangat efisien ke=ka pertanyaan
diminta dalam format PICOT.

Langkah 3 : Kri=s menilai buk=


Setelah ada ar=kel untuk review, harus segera
dinilai untuk menentukan yang paling relevan
bisa dikerjakan.
Pertanyaan Kri=s dalam Menilai Buk=
• Apakah hasil dari peneli=an tersebut valid?
• Apakah peneli=an tersebut menggunakan
metodologi peneli=an yang baik?
• Apakah hasil dari peneli=an tersebut reliable?
• Apakah intervensinya bekerja dengan baik?
• Sebesar apa efek dari intervensi tersebut?
• Apakah hasil peneli=an tersebut akan membantu
dalam melakukan perawatan untuk pasien saya?
• Apakah sample peneli=annya mirip dengan
pasien saya?
Langkah-langkah EBP
Langkah 4: Mengintegrasikan buk= dengan
keahlian klinis dan preferensi pasien.

Pasien, data lab serta preferensi dan nilai-nilai


pasien adalah komponen pen=ng dari EBP.
Mengintegrasikan Buk=-buk=
• Clinical exper=se (CE), merupakan bagian yang paling
pen=ng dalam proses EBP decision making.
• Contoh: saat follow up untuk evaluasi hasil, CE mencatat
bahwa saat treatment kasus acute o==s media first-line
an=bio=k =dak efek=f. Ar=kel terbaru menyatakan
An=bio=k A mempunyai manfaat yang lebih baik dari pada
An=bio=k B sebagai second-line an=bio=k pada anak-anak.
• Jika kualitas evidence bagus dan intervensi sangat
memberikan manfaat, diskusikan dengan pasien. Jika hasil
diskusi dengan pasien menghasilkan suatu alasan yang
membuat pasien menolak terapi, maka intervensi tersebut
=dak bisa diaplikasikan.
Langkah-langkah EBP
Langkah 5: Evaluasi hasil keputusan prak=k atau
perubahan berdasarkan buk=.
Setelah menerapkan EBP, pen=ng untuk
memantau dan mengevaluasi se=ap perubahan
hasil sehingga efek posi=f dapat didukung dan
efek yang nega=f diperbaiki.

Langkah 6: Menyebarluaskan hasil EBP/


Diseminasi
Diseminasi
• Dilakukan untuk menyebarkan hasil EBP, sehingga bidan
dan tenaga kesehatan yang lain mau melakukan
perubahan.
Bentuk-bentuk dessiminasi:
• Melalui oral presentasi
• Melalui roundtable presentasi
• Melalui poster presentasi
• Melalui podcast/vodcast presentasi
• Melalui community mee=ngs
• Melalui hospital/organiza=on-based & professional
commigee mee=ngs.
• Melalui publishing
Hambatan Pelaksanaan dalam Prak=k
• Hambatan dalam penggunaan hasil-hasil
peneli=an keperawatan, terkait karakteris=k
peneli=an, perawat, organisasi dan profesi
keperawatan.

• Menurut Polit &Hungler (1999) ada beberapa


hal terkait hambatan peneli=an :
Hambatan Pemanfaatan Peneli=an
1. Karakteris=k peneli=an
Peneli=an yang dilakukan oleh perawat kadang
=dak dapat menjamin bahwa hal tersebut dapat
diterapkan dalam prak=k sehari-hari.
Hal ini, terkait desain, peneli=an yang
digunakan, proses dalam pemilihan sampel,
instrumen yang digunakan untuk
mengumpulkan data, atau analisis data yang
dilakukan.
Hambatan Pemanfaatan Peneli=an
2. Karakteris=k kebidanan
Masih banyak perawat yang belum mengetahui
cara mengakses hasil-hasil peneli=an,
mengkri=si hasil peneli=an sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan.

Adanya resistensi terhadap perubahan.


Hambatan Pemanfaatan Peneli=an
3. Karakteris=k organisasi/tempat kerja
Di beberapa tempat, suasana tempat kerja =dak
mendukung adanya penggunaan hasil
peneli=an.

Dibutuhkan semangat untuk selalu ingin tahu


terhadap hal baru dan keterbukaan.
Hambatan Pemanfaatan Peneli=an
4. Karakteris=k profesi kebidanan
Masih adanya kesulitan untuk menggabungkan
antara bidan klinis dan bidan peneli= untuk
berinteraksi dan berkolaborasi terkait
peneli=an.
Simpulan
• Implikasi dalam peneli=an adalah suatu akibat
yang terjadi atau di=mbulkan dari
pelaksanaan kebijakan atau program tertentu,
dengan tujuan pelaksanaan program, dapat
bersifat baik ataupun =dak baik.
Simpulan
• Evidenced-based prac=ce (EBP) berperan
secara integral dalam pelayanan kesehatan
yang berkualitas =nggi dan telah diakui secara
internasional sebagai pendekatan pemecahan
masalah yang ideal serta menekankan pada
penerapan peneli=an terbaik, membantu
profesional kesehatan tetap terkini dan
membuat keputusan perawatan kesehatan
yang lebih baik
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai