Anda di halaman 1dari 23

ENDAH DIAN MARLINA, M.

KEB

KEPAKARAN KLINIS
(CLINICAL EXPERTISE)
PENDAHULUAN

v Thn 1970 : Archie Cochrane Evaluasi pelayanan kesehatan berdasarkan


bukti-bukti ilmiah (scientific evidence) evidence base, diantaranya
evidence base medicine (EBM), evidence base nursing (EBN), & evidence
base practice (EBP).

v Beberapa tahun terakhir ini istilah Evidence Based Practice (EBP) telah,

banyak didengar. EBP mengkombinasikan informasi yg diperoleh dari hasil

penelitian (Hpllomean G,et aL,2006).


PENDAHULUAN

v Tenaga kesehatan kadang dipenuhi oleh rasa ketidakpastian àtindakan apa


yg paling efektif untuk mendapatkan hasil yg terbaik untuk pasien

Evidence Based Practice (EBP)


(pendekatan yg dpt membantu praktisi untuk memberikan kualitas pelayanan yg
terbaik dalam memenuhi kenutuhan pasien & keluarganya)

v Diketahui bahwa pasien yg menerima asuhan berdasarkan hasil penelitian


menunjukkan hasil yg lebih baik. Dibandingkan pasien yg menerima asuhan
berdasarkan tradisi (Heater et al, 1988).
PENDAHULUAN
EBP : jalan mentransformasikan hasil penelitian ke dalam praktek sehingga
bidan/perawat dapat meningkatkan “quality of care” terhadap pasien.

Implementasi EBP : menurunkan biaya perawatan yg memberi dampak positif tidak


hanya bagi pasien, perawat, tapi juga bagi institusi pelayanan kesehatan.

Bukti riset sebagai dasar dalam pengambilan keputusan klinis seperti seorang bayi
yang masih berada dalam tahap pertumbuhan.
APA ITU EBP?

¢ Penggunaan secara sungguh-sungguh dari evidence terbaik


dengan menggabungkan keahlian klinik & nilai/lingkungan
untuk perawatan bagi pasien (Straus, et al., 2005).

¢ Perkembangan yg penting pada dekade ini untuk membantu


sebuah profesi, termasuk kedokteran, keperawatan, sosial,
psikologi, public health, konseling & profesi kesehatan sosial
lainnya (Briggs & Rzepnicki, 2004; Brownson et al., 2002;
Sackett et al., 2000).
APA ITU EBP?
¢ Membantu praktisi untuk memberikan kualitas
pelayanan yg tinggi dlm rangka memenuhi kebutuhan
pasien & keluarga yg multifacet (Melnyk & Fineout-
Overholt, 2011)

¢ Tindakan yg teliti & bertanggung jawab dengan


menggunakan bukti (berbasis bukti) yg berhubungan
dengan keahlian klinis dan nilai-nilai pasien untuk
menuntun pengambilan keputusan dlm proses
perawatan (Titler, 2008).
THE IMPORTANCE OF EVIDENCE
TUJUAN
Tujuan EBP menurut Grinspun, Virani & Bajnok, 2OO2 yaitu :
¢ Memberikan data pada bidan/perawat/praktisi berdasarkan bukti ilmiah agar
dapat memberikan perawatan secara efektif dengan menggunakan hasil
penelitian yg terbaik
¢ Menyelesaikan masalah yg ada di tempat pemberian pelayanan terhadap pasien
¢ Mencapai kesempurnaan dalam pemberian asuhan dan menjamin pelaksanaan
standar
¢ Meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan
¢ Memicu adanya inovasi
Who are the Users of EBP
Tenaga Medis
(Bidan, Perawat, Ahli Fisika
Dokter)

Fisioterapi Ahli Farmasi

Ahli Gizi
Tingkatan dan Hierarki dalam penerapan EBP
Mulai dari yg paling rendah hingga yg paling
tinggi :
1. Laporan fenomena / kejadian-kejadian
yg kita temuai sehari-hari
2. Studi kasus
3. Studi lapangan /laporan deskriptif
4. Studi percobaan tanpa penggunaan
teknik pengambilan sampel secara acak
(random)
5. Studi percobaan yg menggunakan
setidaknya ada satu kelompok
pembanding & menggunakan sampel
secara acak
6. Systemic reviews untuk kelompok bijak
bestari atau meta-analisa yaitu
pengkajian berbagai penelitian yang ada
dengan tingkat kepercayaan yg tinggi.

Sumber : Badan Kesehatan Penelitian dan Kualitas (AHRQ) : (Titler, 2010).


Evidence Based Practice dengan Decision Making

Pengambilan keputusan untuk melakukan perubahan berdasarkan bukti-bukti


nyata/EBP di pengaruhi oleh 3 factor yaitu: hasil penelitian / riset termasuk teori
pendukung, pengalaman yg bersifat klinis, serta feedback/sumber dari pengalaman yg
dialami oleh pasien (Melnyk & Fineout-Overholt (2011)).
4 Komponen yg dapat
mempengaruhi pengelolaan
masalah yg dihadapi pasien :
1. Keahlian Klinis
Elemen dlm mengaplikasikan
aturan & panduan yg ada
2. Bukti/hasil penelitian
Memastikan desain penelitian
yg tepat digunakan untuk
menjawab pertanyaan
penelitian
3. Pilihan pasien
Proses memilih perawatan
alternatif & mencari second
Model Keputusan Klinis Berdasarkan Bukti opinions
Ilmiah oleh haynes et all 1996
4. Sumber-sumber
Sumber terhadap perawatan
Model Implementasi Evidence Based Practice
Model konseptual Rosswurm & Larrabee (EBP Change) : Penerapan
EBMid ke lahan paktek harus memperhatikan latar belakang teori yg
ada, kevalidan & kereliabilitasan metode yg digunakan, serta
penggunaan nomenklatur yg standar.

Tahap 1 Tahap 5
Tahap 3
Kaji kebutuhan untuk Implementasi & evaluasi
Kritikal analisis evidence
perubahan praktis perunbahan
Tahap 2 Tahap 4 Tahap 6
Tentukkan evidence Design perubahan dalam Integrasikan & maintain
praktek perubahan dalam praktek
terbaik
Model Settler
Seperangkat perlengkapan/media penelitian untuk
meningkatkan penerapan Evidence based.

Fase 1 • Persiapan

Fase 2
• Validasi
• Perbandingan evaluasi dan pengambilan
Fase 3 keputusan

• Translasi dan aplikasi


Fase 4

Fase 5
• Evaluasi
Model IOWA Model of Evidence Based Practice to
Promote Quality Care
vDikembangkan oleh Marita G. Titler, PhD, RN, FAAN, Model
IOWA diawali dari pemicu/masalah.

Pemicu/masalah ini sebagai fokus /focus masalah.


Jika masalah mengenai prioritas dari suatu
organisasi, tim segera dibentuk.

Tim (stakeholders, klinisian, staf perawat & tenaga kesehatan


lain) yg dirasakan penting untuk dilibatkan dalam EBP

Sintesis EBP. Perubahan terjadi & dilakukan jika terdapat cukup


bukti yg mendukung untuk terjadinya perubaha kemudian
dilakukan evaluasi & diikuti dengan diseminasi
Langkah-langkah dalam EBP

• Klinikan akan lebih nyaman &


Langkah 0:
tertarik mengenai pertanyaan-
Kembangkan
pertanyaan berkaitan dengan
semangat
perawatan pasien
penelitian

• (P) Populasi pasien


Langkah 1: • (I) Intervensi
Ajukan pertanyaan • (C) Perbandingan intervensi atau kelompok
klinis dalam • (O) Hasil / Outcome
format PICOT. • (T) Waktu / Time
Langkah-langkah dalam EBP

• Mencari bukti untuk


Langkah 2: menginformasikan praktek klinis
Cari bukti adalah sangat efisien ketika
terbaik pertanyaan diminta dalam
format PICOT

• Setelah artikel yg dipilih untuk


Langkah 3: review, harus cepat dinilai untuk
Kritis menilai menentukan yg paling relevan,
valid, terpercaya & berlaku
bukti untuk pertanyaan klinis.
Langkah-langkah dalam EBP

Langkah 4: • Keahlian klinis, berdasarkan


Mengintegrasikan penilaian pasien, data laboratorium,
bukti dengan & data dari program manajemen
keahlian klinis & hasil, serta preferensi & nilai-nilai
preferensi pasien & pasien adalah komponen penting
nilai-nilai dari EBP

Langkah 5: • Setelah menerapkan EBP, penting


untuk memantau & mengevaluasi
Evaluasi hasil setiap perubahan hasil sehingga efek
keputusan praktek positif dapat didukung & yg negatif
atau perubahan diperbaiki.
berdasarkan bukti.
Langkah-langkah dalam EBP

• Cara untuk menyebarkan inisiatif


sukses adalah putaran EBP di institusi
Langkah 6: Anda, presentasi di konferensi lokal,
Menyebarluas regional, dan nasional, & laporan dalam
jurnal peer-review, news letter
kan hasil EBP profesional, & publikasi untuk khalayak
umum.
Hambatan Pelaksanaan EBP
dalam Kebidanan
Berkaitan dengan penggunaan waktu.

Akses terhadap jurnal & artikel.

Keterampilan untuk mencari.

Keterampilan dalam melakukan kritik riset.

Kurang paham atau kurang mengerti.

Salah pengertian tentang proses.


Hambatan Pelaksanaan EBP
dalam Kebidanan

Kurangnya kemampuan penguasaan


bahasa untuk penggunaan hasil riset.

Kualitas dari fakta yang ditemukan.

Kurangnya pemahaman lebih lanjut tentang


bagaimana untuk menggunakan literatur hasil
penemuan untuk intervensi praktek yg terbaik
untuk diterapkan pada klien.
Usaha untuk meningkatkan EBP

Mengadakan konferensi
Meningkatkan akses terkait penggunaan hasil-
terhadap hasil-hasil hasil penelitian
penelitian

Mengajarkan Membuat jurnal yg


ketrampilan untuk memuat hasil
mengkritisi hasil penel penelitian
Penutup….J
EBP : Meningkatkan kualitas intervensi kebidanan dari yg
berbasis tradisi/ kebiasaan menjadi intervensi berbasis fakta
& hasil riset.

Namun pelaksanaan penerapannya tidaklah mudah, hambatan


utama nya yaitu kurangnya pemahaman & kurangnya referensi

Penerapan EBP merupakan tantangan bagi bidan agar


dapat memberikan pelayanan yg maksimal

Tenaga kesehatan khususnya bidan diharapkan dalam


memberikan pelayanan senantiasa berdasarkan teori-teori
dan penelitian terkini (Evidence Based Practice) sehingga
dapat meningkatkan quality of care dari bidan dan quality
of life dari pasien

Anda mungkin juga menyukai