Anda di halaman 1dari 11

Clinical Based Evidence atau Evidence Based Practice (EBP)

Diah Nur Islamiyah Aris Diyan Yulistiyawan


DEFINISI

Evidence Based Practice (EBP) keperawatan adalah proses untuk menentukan, menilai, dan mengaplikasikan
bukti ilmiah terbaik dari literature keperawatan maupun medis untuk meningkatkan kualitas pelayanan pasien.
Dengan kata lain, EBP merupakan salah satu langkah empiris untuk mengetahui lebih lanjut apakah suatu
penelitian dapat diimplementasikan pada lahan praktek yang berfokus pada metode dengan critical thinking
dan menggunakan data dan penelitian yang tersedia secara maksimal.
TINGKATAN EVIDENBASE

Level 1 : Evidence berasal dari systematic review atau meta-analysis dari RCT yang sesuai.
Level 2 : Evidence berasal dari suatu penelitian RCT dengan randomisasi.
Level 3 : Evidence berasal dari suatu penelitian RCT tanpa randomisasi.
Level 4 : Evidence berasal dari suatu penelitian dengan desain case control dan kohort.
Level 5 : Evidence berasal dari systematic reviews dari penelitian descriptive dan qualitative.
Level 6 : Evidence berasal dari suatu penelitian descriptive atau qualitative.
Level 7 : Evidence berasal dari suatu opini dan atau laporan dari para ahli.
Evidence Based Practice dan Decicion Making

External evidence from research,


Evidence Based Theories, Opinion
Leaders, and Expert Panels

Clinical expertise (i.e external


evidence generated from outcomes
management or quality
Evidence Based
improvement projects, a thorough
Clinical
patient assessment, and
Decisoin Making C:\Users\Diahandre\Pictures\BAB 1.docx
evaluation, and use of available
resources

Patient Preferences and Values


Langkah-langkah Implementasi EBP

a. Menumbuhkan semangat terhadap penelitian


b. Merumuskan pertanyaan klinis dalam format PICOT
c. Mencari dan mengumpulkan literatur evidence yang berhubungan
d. Melakukan telaah atau penilaian kritis terhadap evidence
e. Mengintegrasikan evidence terbaik dengan pengalaman klinis dan
rujukan serta nilai-nilai pasien didalam pengambilan keputusan atau
perubahan.
f. Mengevaluasi tujuan di dalam keputusan praktis berdasarkan
evidence.
g. Menyebarluaskan tujuan EBP atau perubahan
Pengkajian dan Alat untuk Clinical Based Evidence

1. Mengindentifikasi gap/kesenjangan antara teori dan praktek,


2. Memformulasikan pertanyaan klinis yang relevan,
3. Melakukan pencarian literature yang efisien,
4. Mengaplikasikan peran dari bukti, termasuk tingkatan/hierarki dari bukti
tersebut untuk menentukan tingkat validitasnya,
5. Mengaplikasikan temuan literature pada masalah pasien, dan
6. Mengerti dan memahami keterkaitan antara nilai dan budaya pasien dapat
mempengaruhi keseimbangan antara potensial keuntungan dan kerugian dari
pilihan manajemen/terapi (Jette et al., 2003).
Model Implementasi Evidence Based Practice

1. Model Settler
Merupakan seperangkat 3. Model Konseptual Rosswurm &
perlengkapan/media penelitian Larrabee
untuk meningkatkan penerapan Model ini disebut juga dengan model
Evidence based. 5 langkah dalam Evidence Based Practice Change yang
Model Settler: terdiri dari 6 langkah yang
Fase 1 : Persiapan digambarkan dalam bagan di
Fase 2 : Validasi 2. Model IOWA Model of Evidence bawah ini. Model ini menjelaskan
Fase 3 : Perbandingan evaluasi dan Based Practice to Promote Quality Care bahwa penerapan Evidence Based
pengambilan keputusan Model EBP IOWA dikembangkan oleh Nursing ke lahan praktek harus
Fase 4 : Translasi dan aplikasi Marita G. Titler, PhD, RN, FAAN. Model memperhatikan latar belakang teori
Fase 5 : Evaluasi IOWA diawali dari pemicu/masalah. yang ada, kevalidan dan
Pemicu/masalaih ini sebagai fokus kereliabilitasan metode yang
ataupun fokus masalah. Jika masalah digunakan, serta penggunaan
mengenai prioritas dari suatu nomenklatur yang standar.
organisasi, tim segera dibentuk. Tim
terdiri dari stakeholders, klinisian, staf
perawat, dan tenaga kesehatan lain
yang dirasakan penting untuk
dilibatakan dalam EBP.
Faktor yang Mempengaruhi Implementasi EBP

a. Evidence tersebut bersifat ilmiah dan sesuai dengan konsensus pihak professional ahli dan
sesuai dengan pilihan pasien.
b. Evidence tersebut memiliki konteks fitur pembelajaran yang dapat memberikan tranformasi
pemikiran para pemimpin organisasi dan memiliki mekanisme pemantauan umpan balik yang
dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
c. Evidence tersebut sesuai dengan strategi, ketersediaan sumber daya, nilai dan konteks
budaya, serta gaya kepemimpinan dalam organisasi.
d. Evidence dapat dievaluasi.
e. Terdapat masukan dari para fasilitator ahli.
Isu Etik dalam Nursing Clinical Research

1. Informed Concent
2. Beneficience-do no harm
3. Respect for anonymity and confidentiality
4. Respect for privacy.
Kontribusi Keperawatan dalam Nursing Research

Dalam hal pengambilan keputusan, hasil penelitian klinis keperawatan dapat dijadikan sebagai dasar dan
bahan pertimbangan.Perubahan dan perkembangan suatu kasus penyakit dari tahun ke tahun semakin
cepat terjadi. Hal tersebut tentunya membutuhkan suatu intervensi yang sesuai dengan kondisi yang ada
saat ini. Seperti yang telah diketahui bahwa ilmu medis dan perawatan kesehatan adalah hal yang bersifat
sangat dinamis dan cepat sekali mengalami perubahan, yang salah satu dampaknya adalah pengeluaran
biaya yang cukup besar untuk perawatan, jika masih terus menggunakan ilmu dan prosedur yang bersifat
tradisional (Majid et al., 2011)
TERIMAKASIH Ada pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai